OLEH :
SOLKHAN MU’ARIF
KELAS : XI IPA. 4
GURU PEMBIMBING : SAEFUDIN LATIF, S.Pd
Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas berkat
dan rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat pada waktunya. Adapun
penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Sistem Gerak pada Manusia.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya makalah ini
dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber informasi pengetahuan bagi
pembaca.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan gerak.Gerak yang kita
lakukan itu merupakan kolaborasi antara tulang(rangka),otot,daging,dan persendian.
Tanpa adanya komponen seperti rangka,tulang dan otot sangat tidak mungkin kita bisa
melakukan gerakan.Oleh karena itu,ketiga komponen itu sangat berhubungan
membentuk gerakan yang harmonis.
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara
nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat
mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak
dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga
melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau
rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Pada makalah ini kita hanya akan membahas tentang mekanisme gerak pada
manusia.Untuk lebih jelasnya langsung saja pelajari makalah ini.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana memahami bagian-bagian dari sistem gerak pada manusia
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui kajian apa saja yang dapat dipecahkan dalam makalah ini
dari pembahasan sistem gerak pada manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Tulang-tulang rangka kepala
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi organ penting yang
ada di bagian kepala, antara lain otak. Berikut gambarnya :
Rangka Kepala
3
2. Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
4. Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
4
5. Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
5
Macam-macam tulang dan strukturnya,yaitu :
1. Jenis tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
a. Tulang rawan ( kartilago )
1) Terdiri atas sel-sel tulang rawan yang mengeluarkan zat kondrin sebagai matriks.
2) Bersifat lentur.
3) Pada anak-anak, jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan
pada orng dewasa lebih banyak mengandung matriks.
4) Pada orang dewasa, tulang rawan di bentuk oleh selaput tulang rawan.
6
2. Jenis-jenis tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
a. Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga seperti pipa. Contoh : tulang
pengumpil, hasta, betis, dan kering
b. Tulang pipih adalah tulang yang berbentuk pipih. Berfungsi sebagai pelindung suatu
rongga. Contoh : tulang rusuk, belikat, dan tulang yang menyusun tengkorak
c. Tulang pendek, berbentuk kubus dan berukuran pendek. Contoh : pangkal telapak
tangan, kaki, dan tulang belakang
d. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang tidak beraturan. Contoh : tulang belakang
dan tulang penyusun wajah.
B. PERSENDIAN/ARTIKULASI
Rangka tubuh manusia tersusun oleh tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan
antara tulang yang satu dengan yang lain disebut Sendi. Berdasarkan sifat geraknya,
sendi dapat dibedakan atas sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
1. Sendi Mati (Sinartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang tidak
mengakibatkan terjadinya gerakan. Contoh : persendian pada tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang hanya
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh : hubungan tulang rusuk dan
tulang dada, ruas-ruas tulang belakang, dan tulang pergelangan tangan.
3. Sendi Gerak (Diartrosis), yaitu antara beberapa tulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan ke satu arah, dua arah, atau segala arah.Contoh sendi gerak atau
diartrosis yaitu :
Sendi peluru merupakan bentuk hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakkan ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang paha
dengan tulang pinggul dan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
Sendi engsel merupakan bentuk hubungan dua tulang yang hanya me-mungkinkan
terjadinya gerak satu arah. Contoh sendi engsel adalah hubungan antartulang pada
siku, ruas antarjari, dan lutut.
Sendi putar merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan tulang
yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain sehingga terjadi gerak rotasi.
Contoh sendi putar
Sendi pelana merupakan bentuk hubungan dua tulang, dan kedua ujung berbentuk
pelana kuda. Gerakan yang dilakukan adalah dua arah, ke depan dan kebelakang
atau ke kiri dan ke kanan. Contoh sendi pelana adalah hubungan antara tulang-
tulang telapak tangan dengan ruas tulang jari adalah hubungan antartulang atlas
dengan tulang tengkorak.
7
Sendi geser merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan. Contohnya adalah hubungan antara tulang-tulang
pergelangan tangan dan tulang-tulang pergelangan kaki.
8
C. MEKANISME GERAK
1. Otot Polos/Licin
Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat
dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel
otot.
Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan
rangka.
3. Otot Jantung/myocardium
Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang.
Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya
adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
9
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Contoh :
Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak
belakang/tidak searah.
Macamyanya :
Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
Contoh : Otot trisep dan otot bisep
Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekati sumbu badan).
Contoh : gerakan tangan sejajar bahu dan sikap sempurna kemudian kembali ke
keadaan semula.
Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
Contoh : gerakan telapak tangan menengadah dan menelungkup
Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Contoh : gerakan kepala menunduk dan menengadah
10
D. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM GERAK MANUSIA
1. Kelainan dan gangguan pada tulang/rangka
a) Fraktura atau patah tulang, apabila tulang yang patah sampai keluar kulit disebut
fraktura terbuka sedangkan jika tidak sampai keluar kulit disebut fraktura tertutup.
b) Fisura atau retak tulang, dapat diperbaiki karena periosteum akan membentuk
kalus (sambungan).
c) Rakitis yaitu gangguan tulang karena kekurangan vitamin D pada anak-anak
sehingga bentuk kai membelok keluar (berbentuk huruf x) atau membengkok ke
dalam (berbentuk huruf O)
d) Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang yang terjadi karena kekurangan hormon
sehingga tulang mudah patah dan rapuh.
e) Hidrocephalus yaitu suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar.
f) Nekrosa adalah matinya sel-sel tulang karena tidak mendapat suplai
makanan.nekrosa terjadi bila periosteum rusak.
g) Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang,antara lain sebagai berikut.
Skoliosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke samping.
Kifosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke belakang.
Lordosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke depan.
11
Artritis gout adalah gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.
Artritis sika adalah berkurangnya minyak sendi sehingga menimbulkan rasa
nyeri pada waktu tulang sendi digerakkan.
Artritis eksudatif adalah rongga sendi terisi getah (nanah), sehingga
menyebabkan sakit pada setiap gerakan.
Rheumatoid adalah peradangan sendi yang menyebabkan tulang rawan
mengapur dan mengalami degenerasi atau atrofi.
Di atas adalah beberapa gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia yang
meliputi rangka/tulang,persendian,dan otot.Ada beberapa cara untuk mengatasi
gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia dengan kemajuan
teknologi.Beberapa teknologi untuk mengatasi kelainan pada sitem gerak pada manuisa
antara lain kaki dan tangan palsu ; kursi roda ; foto rontgen ; CT Scan (Computer
Tomography Scan) atau MRI (Magnetic Resonance Image) utnuk mengetahui adanya
patah tulang ; pemasangan gips dan batang platina pada penderita patah tulang ; sendi
buatan bagi penderita artritis, dan biopsi otot untuk mendiagnosis kanker.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa tulang dan
aktif berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga
membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak pasif karena
tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot
memiliki senyawa kimia yang membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot
memiliki sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.
B. SARAN
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
13
BOIDATA
14
Daftar Pustaka
http://tinairmadani.blogspot.com/2014/09/makalah-biologi-sistem-gerak-manusia.html
15