Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN

SISTEM RANGKA

DOSEN PEMBIMBING

Adam Fernando, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 3 :

Corina (180384205049)

Dominika Roro Dewi Sinta (170384205059)

Fera Sartika (180384205034)

Okti Radianti (180384205013)

Septian Weddy Pratomo (180384205029)

Ummi Mufidah (180384205048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Struktur Perkembangan Hewan tentag Sistem Rangka.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik itu dalam segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami sangat menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.

Tanjungpinang, Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1

BAB II ISI........................................................................................................ 3

A. Fungsi Rangka Secara Umum.............................................................. 3


B. Tulang yang Membangun Rangka Aksial............................................ 4
1. Cranium ......................................................................................... 4
2. Columna ......................................................................................... 11
3. Costae............................................................................................. 15
4. Sternum........................................................................................... 16
C. Tulang yang Membangun Rangka Apendikuler................................... 17
1. Gelang Pectora dan Anggota Atas.................................................. 19
2. Gelang Panggul dan Anggota Bawah............................................. 21
D. Cara Mammalia Menapak Kaki............................................................ 26

BAB III PENUTUP......................................................................................... 29

A. Kesimpulan........................................................................................... 29
B. Saran..................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Makhluk hidup yang ada di dunia ini dikelompokkan menjadi 2 bagian


berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. Makhluk hidup yang memiliki tulang
belakang disebut vertebrata dan yang tidak memiliki tulang belakang disebut
invertebrata. Vertebrata sendri memiliki 2 sistem rangka, yaitu endoskeleton dan
eksoskeleton. Contoh hewan vertebrata adalah ikan, katak, burung, kadal, marmot,
dan lain sebagainya.
Sistem rangka merupakan sistem organ terpenting dalam mempelajari
morfologi, serta memegang peran utama dalam analisis struktur vertebrata.
Rangka vertebrata merupakan endoskeleton (rangka dalam), terdiri atas tulang dan
tulang rawan yang saling berhubungan. Selain mempunyai endoskeleton, pada
pisces, reptilia dan aves terdapat pula sisik, dan pada golongan kura-kura terdapat
karapas dan plastron yang dapat dianggap sebagai rangka luar atau eksoskeleton.
Sistem rangka mempunyai fungsi antara lain sebagai: (1) pelindung organ dalam,
(2) penunjang tubuh, (3) tempat melekatnya otot rangka, (4) alat gerak pasif
(penyalur gerakan), dan (5) tempat pembentukan sel-sel darah (Tenzer,. dkk,
2014).
Karakteristik rangka vertebrata akuatik berbeda dengan vertebrata
terestrial. Tubuh pisces ditopang oleh lingkungan air sekelilingnya, karena itu
rangkanya tidak perlu sekuat rangka hewan-hewan darat. Struktur tulang
vertebrata merupakan adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Misalnya, struktur
tulang burung spesifik dan berongga. Struktur sedemikian menyebabkan
berkurangnya massa rangka, yang sangat menguntungkan untuk terbang (Tenzer,.
dkk, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah fungsi rangka pada hewan vertebrata?
2. Bagaimana tulang yang membangun rangka aksial pada vertebrata?
3. Bagaimana tulang yang membangun rangka apendikuler pada vertebrata?
4. Bagaimana cara mammalia menapak kaki?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui fungsi rangka pada hewan vertebrata secara umum
2. Untuk memudahkan dalam membedakan tulang yang membangun rangka
aksial dan rangka apendikuler
3. Untuk mengetahui perbedaan rangka dari tiap- tiap hewan vertebrata
4. Untuk mengetahui macam- macam cara mammalia menapak kaki

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Rangka Secara Umum

Gambar 1 macam macam rangka hewan


Sumber : biologieducation.com
Adapun fungsi sistem rangka pada hewan vertebrata secara umum, yaitu:
1. Sebagai alat gerak pasif. Rangka bisa bergerak apabila ada kontraks
otot sehingga dikatakan bahwa gerak rangka tergantung pada gerak
otot.
2. Tempat melekatnya otot rangka, letak otot melekat pada rangka. Otot
dan rangka letaknya berdampingan dan melekat erat.

3
3. Memberi bentuk tubuh. Konstruksi tulang pada tubuh kita yang
sedemikian rupa dapat memberi bentuk tubuh.
4. Menjaga brntuk tubuh hewan tetap stabil dan digerakkan oleh otot
5. Memberi kekuatan dan menunjang tegak tubuh.
6. Melindungi organ tubuh yang lemah. tulang yang mempunyai fungsi
ini terutama yang menyusun tulng dada, tulang rusuk, dan tulang
belakang. Dengan adanya tulang- tulang tersebut, organ tubuh yang
vital seperti jantung dan paru- paru dapat terlindungi.
7. Tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di dalam sumsum
tulang. Sumsum tulang ini terletak di rongga- rongga bagian dalam
tulang.
B. Tulang yang Membangun Rangka Aksial
Rangka ikan berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
eksoskeleton dan endoskeleton. Sisik dan sirip ikan merupakan eksoskleton,
sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis,
cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip.

Struktur rangka pisces terdiri atas 2 bagian, yaitu rangka aksial dan
rangka apendikular. Rangka aksial pisces terdiri dari tulang-tulang tengkorak
(terdiri 180 tulang), dan kolumna vertebralis. Tulang-tulang tempurung kepala
terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang
organon  sensoris (olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang
merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk
mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna
vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya
terdapat pada tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatine

1. Cranium

Kinesis berarti gerakan. Kinesis kranial secara harfiah mengacu pada


gerakan di dalam tengkorak. Tetapi jika dibiarkan seperti ini, definisi menjadi
terlalu luas untuk memberikan konteks yang berguna untuk membahas fungsi
tengkorak. Beberapa penulis membatasi istilah ini untuk tengkorak dengan

4
sambungan melintang seperti engsel melintasi atap tengkorak dan sambungan
basal melintang geser di atap mulut. Tetapi definisi terbatas ini menghindarkan
sebagian besar ikan teleost, terlepas dari elemen tengkoraknya yang sangat
mobile.

Di sini, kami menggunakan kinesis kranial untuk mengartikan pergerakan antara


rahang atas dan tempurung otak mengenai persendian di antara mereka (gambar
7.12a). Tengkorak kinetik seperti itu menjadi ciri kebanyakan brat verte. Mereka
ditemukan pada ikan purba (rhipidistians dan mungkin palaeoniscoids), ikan
bertulang (terutama teleost), tetrapoda awal, sebagian besar reptil (termasuk
sebagian besar bentuk Mesozoikum), burung, dan nenek moyang therapsid awal
dari mamalia.

Gambar 2 Mobilitas Tulag Tengkorak

Ssumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition


Tengkorak ikan bersifat kinetik. Rahang atas dan tulang-tulang tengkorak
lateral lainnya saling berotasi satu sama lain secara seri, menghasilkan
perpindahan tulang-tulang ini (garis putus-putus) selama pemberian makan.
Lingkaran mewakili titik-titik rotasi relatif antara elemen-elemen yang
diartikulasikan. Tengkorak mamalia akinetik karena tidak ada gerakan relatif
terjadi antara rahang atas dan tempurung otak. Bahkan, rahang atas dimasukkan

5
ke dalam dan menyatu dengan tempurung otak. Tidak ada sendi engsel melalui
tempurung otak atau ikatan tulang tengkorak yang bergerak. (Kenneth
Kardong,2012 : 252)

a. Pada Kelinci

Gambar 3 Gambar Kinesis Kranial Pada Kelinci


Sumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition
Fase selama langkah berjalan diilustrasikan. Perhatikan bahwa kaki depan
menerima dampak awal saat mendarat. Daerah posterior tengkorak Lepus
jackrabbit. Sendi intrakranial memanjang di sepanjang sisi tengkorak antara
daerah squamosal (Sq) dan otic dan kemudian di sepanjang pangkal tengkorak.
Tulang interparietal membentuk engsel di bagian atas tengkorak. Telinga
eksternal diadakan tegak dan melekat pada bagian posterior tengkorak dapat
membantu untuk memposisikan bagian posterior tengkorak relatif terhadap bagian
anterior selama fase suspensi diperpanjang berjalan. Gerakan yang diduga (sedikit
berlebihan) dari tempurung otak anterior relatif terhadap tempurung posterior
diindikasikan. Fa adalah vektor gaya karena percepatan yang dihasilkan dari
dorong, dan Fd adalah vektor gaya karena seret telinga dalam angin yang
mendekat. Singkatan: bulla (B), postparietal (Pp), jugal ()), parietal (P), petrosal
(Pet), supraoccipital (So), squamosal (Sq).
Kehadiran kinesis kranial yang tersebar luas di antara vertebrata, tetapi
ketiadaan esensialnya di antara mamalia, tampaknya menciptakan masalah bagi
manusia. Karena kita, seperti kebanyakan mamalia lain, memiliki tengkorak

6
akinetik dengan tidak ada pergerakan antara rahang atas dan brainca, kita
cenderung menganggap remeh pentingnya Kinesis dan akinesis masing-masing
memiliki kelebihan. Cranial kinesis menyediakan cara untuk mengubah ukuran
dan konfigurasi mulut dengan cepat. Pada ikan dan vertebrata lain yang memberi
makan dalam air, kinesis yang cepat menciptakan pengurangan mendadak tekanan
pada rongga bukal sehingga hewan tersebut dapat mengisap mangsa yang terkejut.
.(Kenneth Kardong,2012 :254)
b. Pada Ikan

Placoderms Sebanyak sepertiga hingga setengah dari tubuh placoderm


anterior terdiri dari lempeng-lempeng tulang dermal yang berat yang juga
melingkupi faring dan tempurung otak. Sisa tubuh ditutupi dengan sisik bertulang
kecil. Pelat kulit kepala tebal dan bergabung erat ke dalam unit yang disebut
pelindung tengkorak. Meskipun pola lempeng kulit ini telah dibandingkan dengan
sisik ikan bertulang, pengaturannya cukup berbeda sehingga tampaknya paling
baik mengikuti konvensi menggunakan nama yang berbeda sampai beberapa
kesepakatan tercapai pada homologinya.
Braincase itu sangat keras, dan rahang atas melekat padanya. Pada
sebagian besar, sendi yang terdefinisi dengan baik ada di antara tempurung otak
dan vertebra pertama. Rupanya tidak ada roh. Air yang keluar dari mulut keluar
dari posterior di persimpangan terbuka antara pelindung tengkorak dan batang
tubuh. Kebanyakan placoderms panjangnya sekitar 1 m, meskipun satu spesies
yang memiliki rahang kuat mencapai hampir 6 meter secara keseluruhan.
Acanthodian Para gnathostoma dengan salah satu catatan fosil paling awal
yang masih hidup adalah acanthodian. Sebagian besar berukuran kecil,
panjangnya beberapa sentimeter, dengan tubuh ramping, menunjukkan gaya hidup
berenang yang aktif. Tubuh mereka ditutupi dengan sisik bertulang berlian yang
tidak bertumpuk, berbentuk berlian. Sisik bertulang pada daerah kepala diperbesar
menjadi piring-piring kecil. Pola sisik kulit tengkorak menyerupai ikan bertulang,
tetapi seperti halnya dengan placoderms, ini biasanya diberi nama sendiri.
Beberapa spesies memiliki operkulum, lipatan bertulang yang menutupi celah
insang keluar. Mata mereka besar, menunjukkan bahwa pengintaian visual sangat

7
penting bagi ikan-ikan ini. Acamthodes (Permian awal) memiliki celah kranial
lateral, celah yang sebagian membagi tempurung otak posterior. Fisura ini
merupakan perlengkapan penting pada ikan aktinopterygia, di mana ia
memungkinkan keluarnya saraf kranial kesepuluh. Lengkungan rahang bawah
yang membentuk rahang mirip dengan hiu dan ikan bertulang. Tiga pusat osifikasi
muncul dalam palatoquadrate: Metapteryidoid dan autopalatin keduanya
diartikulasikan dengan bagian-bagian dari tempurung otak, dan kuadrat posterior
diartikulasikan dengan kartilago Meckel yang mengeras. Tulang dermal,
mandibula, memperkuat tepi ventral rahang bawah.(Kenneth Kardong,2012 : 255)

Gambar 4 Tengkorak Terbuka


Sumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition
Splanchnocranium mencakup beberapa unsur di sekitar mulut, dan
chondrocranium memegang mata. Sebuah notochord hadir dan elemen-elemen
vertebra diletakkan di atasnya. Pemulihan otot dan beberapa skala permukaan.
Tulang rawan tenggorokan mendukung lantai rongga bukal, yang mungkin
merupakan bagian dari pompa untuk menarik air ke dalam mulut dan kemudian
memaksanya melintasi insang dan keluar melalui pori-pori cabang eksternal.

8
Chondrichthyans Ikan bertulang rawan hampir tidak memiliki tulang. Ada
dentikel, sisa sisik yang terdiri dari mineral enamel dan dentin. Tidak ada
dermatokranium. Sebaliknya, chondrocranium telah diperluas ke atas dan di atas
kepala untuk membentuk kasing otak. Sebagai akibatnya, chondrocranium adalah
komponen tengkorak yang jauh lebih menonjol daripada di kebanyakan vertebrata
lainnya. Daerah anterior ethmoid dan orbital dan daerah oticooccipital posterior
digabung menjadi tempurung otak yang tidak terbagi. (Kenneth Kardong,2012 :
256)

c. Pada Hewan Kelas Squmates

Gambar 5 Cranesia Kinesis Dalam Squasmates


Sumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition
Ada tiga jenis kinesis kranial yang sebagian besar didasarkan pada posisi
di mana engsel (X) terletak di bagian atas tengkorak. Engsel dapat berjalan
melintasi bagian belakang atap tengkorak (metakinesis), di belakang orbit
(mesokinesis), atau di depan orbit tempat moncong berartikulasi (prokinesis).
Kemampuan kuadrat untuk berputar mengenai ujung punggungnya disebut
streptostyly. Cranial Kinesis dalam Reptil Elemen tengkorak reptil menunjukkan
berbagai tingkat mobilitas. Gerakan yang paling luas ditemukan di tengkorak
kadal dan terutama ular. Dalam dua kelompok ini, engsel melintang meluas
melintasi atap tengkorak, sendi transkranial. Tergantung pada posisi engsel ini,
tiga nama berlaku. Di mana engsel melewati bagian belakang tengkorak,

9
memungkinkan rotasi antara neurokranium dan dermatokranium luar, tengkorak
dikatakan menunjukkan metakinesis.
Jika sebuah sendi melewati derocociumium di belakang mata, tengkorak
tersebut memperlihatkan mesokinesis.Jika sambungan di dermatocranium lewat di
depan orbit, tengkorak menunjukkan prokinesis. Tergantung pada jumlah engsel,
tengkorak mungkin monokinetik, memiliki satu sendi, atau dikinetik
(amfikinetik), memiliki dua sendi. Meskipun jarang, mesokinesis mungkin ada
pada beberapa amfibi dan beberapa lainnya.(Kenneth Kardong,2012 : 267)
d. Pada Kadal

Gambar 6 Tengkorak Kadal


Sumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition

10
Gambar 7 Kinesis Tengkorak Kadal
Sumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition
Di dalam tengkorak memungkinkan moncong untuk mengangkat ke atas
atau menekuk ke bawah tentang artikulasi mesokinetiknya dengan sisa tempurung
otak. Saya hasil dalam perubahan sudut penutupan gigi ketika hewan meraih
mangsanya. Unit bergerak dari tengkorak kadal ini dapat direpresentasikan
sebagai mekanisme kinematik oleh hubungan (garis berat) dan titik rotasi
(lingkaran). Dibandingkan dengan posisi lain dari hubungan-hubungan ini.
perubahan geometris ditunjukkan selama pembukaan (tengah) dan penutupan
(bawah) pada mangsa. Signifikansi fungsional kinesis kranial dalam kadal terkait
dengan perubahan yang dihasilkan dalam sudut baris gigi. Kinesis
membengkokkan moncong sehingga kedua baris menutup langsung pada mangsa
(bawah). Penutupan rahang akan lebih merupakan tindakan gunting, cenderung
untuk menyemprotkan mangsanya keluar dari mulut.(Kenneth Kardong,2012 :
270)

e. Pada Burung

11
Gambar 8 Kinesis Kranial Pada Tengkorak Gagak
Sumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition
2. Columna
Kolom vertebral mengilhami nama vertebrata dan terdiri dari vertebra,
serangkaian tulang terpisah atau blok tulang rawan yang disatukan dengan kuat
sebagai tulang punggung yang menentukan sumbu tubuh utama. Terjepit di antara
tulang belakang yang berurutan adalah bantalan kompresi tipis, cakram atau badan
intervertebralis. Vertebra tipikal (gambar 3.2) terdiri dari benda berbentuk
silindris padat, atau centrum, yang sering melingkupi notochord, lengkungan neu
ral dorsal yang melingkupi sumsum tulang belakang, dan lengkungan hemis
ventral melapisi pembuluh darah. Ekstensi lengkungan ini adalah duri neu ral dan
hemal, masing-masing. Vertebrata paling awal (Haikouella, Haikouichthys)
mengandalkan akor noto yang diperkuat untuk memenuhi tuntutan mekanis akan
dukungan dan penggerak tubuh. Tapi, vertebrata paling awal ini rupanya juga
memiliki vertebra yang belum sempurna. Pada ikan-ikan awal ini dan lainnya,
elemen-elemen vertebra naik atau mengelilingi notochord yang terus berfungsi
sebagai komponen struktural utama tubuh hewan. Pada ikan dan vertebrata darat
kemudian, vertebra bertut-turut mengambil alih fungsi pendukung dan gerakan
tubuh. Seperti peran vertebral (Kenneth Kardong,2012 : 83).

12
Notochord sebagai alat pendukung utama tubuh pada ikan dan tetrapoda
turunan. Vertebra yang khas biasanya terdiri dari centrum tunggal, dengan
lengkung saraf dan tulang belakang saraf dan punggung lengkung hemal dan
tulang belakang hemal di bagian perut. Notochord dapat menjadi tertutup dalam
centrum, atau lebih biasanya hilang.
Badan intervertebralis adalah tulang rawan atau bantalan berserat yang
memisahkan tulang belakang. Pada mamalia dewasa, tubuh ini disebut cakram
intervertebral, yang mempertahankan inti seperti gel yang merupakan sisa-sisa
notochord embrionik. kolom diperbesar, bahwa notochord pada orang dewasa
menurun. Pada hewan dewasa dari vertebrata paling maju, kord noto embrionik
menghilang, meskipun pada mamalia, korda tersebut hanya bertahan sebagai inti
kecil, kenyal, seperti gel dalam setiap cakram intervertebralis yang disebut
nucleus pulposus.

Gambar 9 Rangka Ikan


Sumber : Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution Sixth Edition
Vertebra menggantikan notochord sebagai alat pendukung utama tubuh
pada ikan dan tetrapoda turunan. Vertebra yang khas biasanya terdiri dari centrum
tunggal, dengan lengkung saraf dan tulang belakang saraf dan punggung lengkung
hemal dan tulang belakang hemal di bagian perut. Ihe notochorad dapat menjadi
tertutup dalam centrum, atau lebih biasanya hilang.Badan intervertebralis adalah
tulang rawan atau bantalan berserat yang memisahkan tulang belakang. Pada
mamalia dewasa, tubuh ini disebut cakram intervertebral, yang mempertahankan
inti seperti gel yang merupakan sisa-sisa notochord embrionik.

13
Inovasi besar lainnya yang berevolusi dalam vertebrata adalah cranium,
atau tengkorak, yang menginspirasi nama lain, craniate, untuk vertebrata atau
subkelompok besar dari mereka. Tranium adalah struktur komposit tulang dan /
atau tulang rawan yang mendukung organ sensorik di kepala dan membungkus
atau membungkus sebagian otak. Istilah cephalization mengacu pada
pengelompokan anterior dari organ sensorik khusus seperti pasangan mata,
telinga, hidung, dan reseptor sensorik lainnya. Bagian anterior dari tabung saraf,
yang melayani organ-organ indera ini, membesar untuk membentuk otak yang
berbeda yang menonjol, menunjukkan otak depan, otak tengah, dan otak
belakang. Tempurung kepala, biasanya termasuk jaringan saraf cephalized,
merupakan kepala.Evolusi vertebrata telah ditandai dengan susunan struktur
tengkorak yang segar dan luas yang secara kolektif membentuk kepala. Namun,
saat ini tidak ada fitur vertebrata diagostik yang lebih baik daripada keberadaan
sel krista neural dan plas epidermal, keduanya memiliki fitur embrionik hanya
pada vertebrata. Meskipun struktur embrionik ini tidak dapat diamati secara
langsung dalam fosil, turunan dewasa mereka dapat. Mereka menimbulkan organ
sensorik kepala, beberapa bagian dari tempurung kepala, dan untuk jenis gigi yang
khas. Karena sel-sel ini adalah embrionik, mereka bersifat sementara dan jarang
muncul ketika kita memikirkan karakteristik vertebrata. Tetapi, sel-sel krista
neural khusus dan plak ini adalah sumber dari kebanyakan struktur dewasa yang
membedakan vertebrata dari chordata lain.
Asal vertebrata
Asal dan evolusi awal vertebrata terjadi di perairan laut; Namun, pada
suatu waktu, fosil dan bukti fisiologis tampaknya menunjukkan asal usul air
tawar. Banyak fosil vertebrata awal ditemukan dari apa yang tampak sebagai air
tawar atau endapan delta (Ordovician). Beberapa dari fosil ikan paling awal ini
terdiri dari serpihan-serpihan baju besi bertulang yang dipakai dengan halus,
seolah-olah setelah mati mayat-mayat itu dicuci dan dihancurkan aliran air tawar,
akhirnya berdiam di lumpur dan pasir yang terkumpul dalam delta di mulut
sungai.

14
Taksonomi tradisional membagi vertebrata menjadi beberapa kelas. Kelas-
kelas ini dapat digabungkan ke dalam kelompok vertebrata yang nyaman yang
berbagi fitur-fitur khas. Amfibi, reptil, burung, dan mamalia secara kolektif
disebut tetrapoda. Tetra pod secara harfiah berarti berkaki empat, tetapi kelompok
ini dipahami mencakup keturunan nenek moyang berkaki empat, seperti ular,
kadal tanpa kaki, amfibi tanpa kaki, mamalia laut yang disentak, dan burung, serta
vertek berkaki empat yang tepat (berkaki empat). brat Semua vertebrata lainnya
adalah ikan. Vertebrata dengan rahang adalah gnathostoma (berarti "rahang '" dan
"mulut"); ikan tanpa rahang adalah agnathans (artinya "tanpa rahang") yang tidak
memiliki elemen berengsel yang kaku yang menopang batas mulut. Embrio
amnion memiliki membran yang lembut, transparan, seperti sakral, amnion, yang
membungkus embrio dalam kompartemen air pelindung. Embrio vertebrata yang
terbungkus amnion adalah amniotes (reptil, burung, dan mamalia); mereka yang
tidak memiliki amnion adalah binatang (ikan dan amfibi).
Ketika membatasi taksa dengan reterence ke diagram percabangan,
Beberapa nama yang sama telah digunakan.Ini memberi kita dua sistem terpisah
untuk penamaan kelompok vertebrata: satu berdasarkan karakter yang berbeda,
yang lain pada garis keturunan kelompok, nilai versus clades. Lebih jauh,
terminologi yang tidak normal telah berkembang: skema klasifikasi. Kami akan
menggunakan metode formal untuk mengidentifikasi kelompok alami, tetapi
siswa juga harus merasa nyaman dengan nama-nama kenyamanan sederhana.
dengan formal. (Kenneth Kardong,2012 : 86)
Kolumna vertebralis pada pisces hanya terbagi menjadi vertebra badan dan
vertebra ekor yang tersusun dari belakang tengkorak sampai ke pangkal ekor.
Daerah abdominal (badan) memiliki tulang rusuk (kosta) kiri dan tulang rusuk
(kosta) kanan. Kosta berguna untuk melindungi organ-organ di dalam rongga
badan. Ikan Telostei primitif mempunyai 2 rangkaian rusuk yang berhubungan
dengan masing-masing sentrum kolumna vertebralis, yaitu rusuk dorosal dan
rusuk ventral. Rusuk ventral kiri dan kanan pada bagian ekor bertemu dibawah
arteri dan vena ekor untuk membentuk lengkung hemal (Tenzer, dkk, Tanpa
tahun)

15
Kolom vertebra lebih tua daripada bagian lain kerangka postkranial
kecuali notochord. Namun demikian, itu tidak begitu kuno sebagai fitur utama
dari sistem organ lunak, dan hampir tidak ada di vertebrata tertua yang diketahui.
Struktur dan fungsinya beragam perlahan. Kita akan mulai dengan penjelasan
tentang ciri-ciri vertebrta khas untuk memperoleh terologi yang diperlukan untuk
membahas evolusi vertebra.
3. Costae
Tulang rusuk atau yang biasanya disebut dengan iga adalah belat antar
tulang rawan atau tulang pengganti yang berartikulasi dengan vertebrata. Awalnya
mereka memperluas seluruh panjang tulang belakang untuk meningkatkan kontak
langsung otot aksial dengan kerangka.tulang rusuk melindungi dada(thorax),paru-
paru,jantung,hati,dan organ dalam lainnya di rongga dada. (Milton, 1918:170)
Tetapi pada Mamalia tulang rusuk terdapat hanya di bagian dada.pada
reptil tulang rusuk kadang-kadang terdapat dari bagian leher hingga sacrum.
Daerah abdominal (badan) memiliki tulang rusuk(costa) kiri sebelah tulang rusuk
(costa) kanan.costa berfungsi untuk melindugi organ-organ yang ada di dalam
rongga badan.ikan Telostei primitif mempunyai 2 rangkaian rusuk yang
berhubungan dengan masing-masing sentrum kolumna vetrebralis,yaitu rusuk
dorsal dan rusuk ventral kiri dan kanan pada bagian ekor bertemu di bawah arteri
dan vena ekor untuk membentuk lengkung hemal.(Tenzer,dkk tanpa tahun).
Pada ikan costa terdiri dari:

1. costa dorsalis: tonjolan ke arah luar dan processus transversus menuju


septhum horizontale.
2. costa ventralis: melekat pada ventrolateral centrum.

Pada tetrapoda ,costa dorsalis bersatu dengan costa ventralis,sehingga


terbentuk costa bicipitale(memiliki 2 kepala yaitu kepala bagian
dorsal( tuberculum) bersendi pada diapophysis,kepala bagian ventral bersendi
pada parapophysis.

Pada amfiibi,costa mereduksi dan tidak berhubungan dengan sternum.


Pada reptil,costa terdapat pada semua vertebrata abdominaliss dan vertebrata

16
caudalis. Serta ada hubungan intra costa dan sternum.pada ular costa berakhir
bebas karena tidak ada sternum.pada burung,costa kuat dan
pipih,bicipital,menghubungkan vertebrata cervicalis dan sternum.Pada
mamalia,costa terdiri dari:

1. Costa pars vertebralis ( berupa tulang)


2. Costa pars sternalis ( berupa tulang rawan)

Yang bersatu secara langsung atau tidak langsung dengan sternum,sehingga


dibedakan menjadi 3 macam costa:

1.Costa vera

2.Costa spuria

3.Costa fluctuantes.

Gambar 10 Rangka Costae


Sumber : Analysis of Vertebrata Structure
4. Sternum
Tulang dada adalah elemen kerangka midventral yang biasanya
berartikulasi dengan tulang rusuk toraks yang lebih anterior.fungsinya adalah
untuk menguatkan dinding tubuh,membantu melindungi visera
toraks,mengakomodasi otor-otot tungkai dada dan membantu ventilasi paru-
paru.sebagian besar fungsi ini tidak relevan untuk ikan,dan hanya tetrapoda tetapi
tidak semua tetrapoda yang memilki tulang dada.ada variasi struktural yang luas

17
di antara spesies dan variassi individual yang relatif besar di antara hewan sejenis.
( Milton, 1918 :171)
Tulang dada jarang ditemukan dalam fosil amfibi dan reptil karena tulang
rawan.ini tidak memberikan kontribusi apapun untuk pengetahun kita tentang
evolusi vertebrata. Tulang dada dlam anatomi vertebrata adalah tulang datar yang
terletak di bagian depan,tengah tulang rusuk.ini mungkin pertama kali berevolusi
pada tetrapoda awal sebagai perpanjangan dari korset dada,tidak ditemukan pada
ikan.pada amfibi dan reptil,struktur ini biasanya berbentuk perisai.seringkali
seluruhnya terdiri dari tulang rawan tidak ada kura-kura dan ular.pada burung itu
adalah tulang yang relatif besar dan biasanya memilki tonjolan proyeksi besar
yang melekat pada otot-otot penerbang.hanya pada mamalia barulah strennum
mengambil bentuk memanjang dan tersegmentasi yang terlihat pada manusia.
( Milton, 1918 :171)
Sternum memilki satu crista medialis yang disebut “carina sterni” yang
berfungsi untuk melekatnya otot-otot untuk terbang.Hal ini memungkinkan
burunguntuk terbang.burung merupaakan satu-satunya binatang vertebrata yang
memiliki tulang selangka yang menyatu ( furcula atau tulang dada).hal ini
berfungsi sebagai penopang otot pada saat terbang,tulang dada datar yang besar
atau tulang dada mendukung otot-otot terbang yang besar dan kuat. Hal ini juga
melindungi jantung,paru-paru dan organ internal lainnya. Bagian utama dari
vertebra adalah spool like body atau centrum yang terletak tepat di bawah
sumsum tulang belakang, dimana ia mengelilingi ,membatasi ,atau mengganti
notochord. Centrum dapat terdiri darisatu atau dua elemen (Milton,1918:157)
C. Tulang yang Membangun Rangka Apendikuler
Makhluk hidup yang ada di dunia ini dikelompokkan menjadi bagian
berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. Makhluk hidup yang memiliki tulang
belakang disebut vertebrata dan yang tidak memiliki tulang belakang disebut
invertebrata. Vertebrata sendiri memiliki 2 sistem rangka, yaitu endoskeleton dan
eksoskeleton. Contoh hewan vertebrata adalah ikan, katak,burung, kadal,marmut,
dan lain sebagainya.

18
Sistem rangka merupakan sistem organ terpenting dalam mempelajari
morfologi, serta memegang peran utama dalam analisis struktur vertebrata.
Rangka vertebrata merupakan endoskeleton (rangka dalam), terdiri atas tulang dan
tulang rawan yang saling berhubungan. Selain mempunyai endoskeleton, pada
pisces, reptilia dan aves terdapat pula sisik,dan pada golongan kura-kura terdapat
karapas dan plastron yang dapat dianggap sebagai rangka luar atau eksoskleton.
Sistem rangka mempunyai fungsi antara lain sebagai:
1) Pelindung organ dalam
2) Penunjang tubuh
3) Tempat melekatnya otot rangka
4) Alat gerak pasif (penyalur gerakan), dan
5) Tempat pembentukan sel-sel darah
Karakteristik rangka vertebrata akuatik dengan vertebrata teresial. Tubuh
pisces ditopang oleh lingkungan air sekelilingnya, karena itu rangkanya tidak
perlu sekuat rangka hewan-hewan darat. Struktur tulang vertebrata merupakan
adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Misalnya, struktur tulang burung spesifik
dan berongga. Struktur sedemikian menyebabkan berkurangnya massa rangka,
yang sangat menguntungkan untuk terbang (Tenzer,. dkk, 2014).
Kerangka dibagi menjadi 2, yaitu kerangka somatik dan kerangka visceral.
Kerangka somatik (Yunani, soma,tubuh); terletak dalam dinding tubuh dan
anggota tubuh. Kerangka ini terdiri atas tulang pengganti tulang rawan. Kerangka
somatik dapat dibagi menjadi 2, yaitu kerangka aksial dan kerangka apendikular.
Rangka apendikular merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak
atas dan dibawah. Rangka apendikler terdiri atas 126 ruas tulang.
Kerangka apendikular dibagi menjadi 2, yaitu tulang kaki dan gelang bahu
(gelang pektoral) atau gelang pinggul (gelang pelvis) dan anggota gerak depan.
Sedangkan kerangka viseral (Latin, viscera, usus); terletak dalam tahapan primitif
berkaitan dengan dinding faring dan insang. Kerangka ini hanya terdapat tulang
pengganti tulang rawan. Selama perkembangan embrio, sebagian besar kerangka
vertebrata terdiri atas tulang rawan, tetapi pada sebagian vertebrata dewasa tulang
rawan tersebut diganti dengan tulang (tulang keras). Tulang ini disebut tulang

19
pengganti tulang rawan untuk membedakan dari tulang rawan. Kedua jenis tulang
ini hanya berbeda dalam cara perkembangan, namun, secara histologis kedua
tulang itu sama ( Ville,. Dkk, 1999). Menurut bentuk permukaan sentrum,
vertebrata dibagi menjadi 5 jenis yaitu Amfisol (Amphicelous) yaitu permukaan
anterior dan posterior cekung, Opistosol (Opisthicelous) yaitu permukaan
posterior cekung, Prosol (Procelous) yaitu permukaan anterior cekung , Asol
( Acelous ) yaitu bila kedua permukaan datar, dan Heterosol (Heterocelous) yaitu
bila kedua permukaan berbentuk pelana (Tenzer, dkk, tanpa tahun).
Rangka apendikuler atau rangka alat gerak dalam evoulisnya pertama kali
dimiliki oleh anggota Pisces. Biasanya terdiri dari dua alat gerak , terdiri dari alat
gerak anterior dan alat gerak posterior.
1. Gelang Pectora dan Anggota Atas
a. Gelang Pectora
Alat gerak anterior terdiri dari gelang bahu dan kumpulan yang menyusun
tungkai belakang diantaranya femur, tibia, fibula, tarsal, metatasal dan phalanges.
(Manton, 2014). Pada alat gerak anterior,gelang bahu terdiri dari komponen
tulang scapula dan clavicle. Scapula tersambungkan dengan otot di bagian dorsal
tulang rusuk, dan tidak ada artikulasi apapun dengan columna vertebralis.
Sedangkan clavicle memang dari processus acromion di scaptula ke sternum,
sehingga memberikan daya tahanan pada alat gerak antarior.
Pada hewan mammal yang hidup di dataran yang keras,clavicle tereduksi
sehingga tidak ada sambungan antara alat gerak anterior dan rangka axial tetapi
alat gerak antarior tersambung dengan otot-otot untuk mereduksi guncangan saat
berlari. Pada anggota monotremata gelang bahu masih memilki ciri sinapsida
dengan adanya interclavicle, anterior coracoid dan posterior coracoid. Alat gerak
anterior, tungkai terdiri dari humerus yang memiliki kepala besar berartikulasi
dengan fossa glenoidalis.
Struktur ini berada di processus coracoid di scaptula. Persendian ini
berbentuk seperti bola dan mangkuk sehingga dapat digerakan dengan bebas.
Kemudian humerus berartikulasi dengan radius dan ulna. Persendian ini seperti
engsel, sehingga hanya dapat digerakan ke satu arah. Pada ulna terdapat olecranon

20
process, memanjang melebihi humerus sebagai tuas otot trisep yang meluruskan
tungkai depan. Radius letaknya lebih ditengah dari kedua elemen lain sehingga
memungkinkan radius dan ulna untuk saling berotasi. Pada arah distal radius dan
ulna terdapat tulang carpal. Pada bentuk primitif, hewan mammal adalah
pentadactyl atau memiliki lima jari. Pengurangan jumlah jari seringkali terjadi.
Tulang yang berada distal dari carpal adalah metacarpal yang memanjang.
Terdapat satu metacarpal pada tiap-tiap jari, bagian ini tertutup oleh telapak.
Setiap digiti tersusun dari kumpulan phalanges. Jari pertama atau jempol disebut
pollux, sisanya disebut manus.
Gelang pektoral pada ikan bertulang terdiri dari korakoid dan skapula yang
biasanya tereduksi. Struktur dari tulang membran (tulang dermal) meliputi
klavikula yang tereduksi, kleitrum dan supra kleitrum. Pada aves terdapat tulang-
tulang gelang bahu yang meliputi pola dasar gelang pektoral yang terdiri dari
tulang-tulang pengganti (berasal dari tulang rawan), meliputi korakoid dan
skapula, dan tulang-tulang membran (berasal dari jaringan ikat), yaitu klavikula.
Pada aves yang dapat terbang, kedua klavikula bersatu dibagian tengah dengan
interklavikula, membentuk furkula yang berbentuk huruf V. Bagian ujung furkula
dilekatkan dengan sternum oleh suatu ligamen. Aves memiliki korakoid sepasang,
kokoh, dan bersendian dengan sternum, sedangkan skapula tersusun sepasang,
panjang, dan bersendian dengan kosta (Mutiara, 2011).
b. Anggota Gerak Atas
Tulang-tulang pembentukknya antara lain :
1) Tulang gelang bahu
Terdiri atas tulang belikat (skaptula) dan tulang selangka (klavikula).
Tulang belikat berbentuk seperti segitiga pipih dan bersendirian dengan tulang
lengan atas (humerus). Tulang selangka pada ujung bagian depan melekat pada
tulang dada ( sternum ). Tulang gelang bahu berjumlah total 4 tulang.

2) Tulang lengan atas (humerus)

21
Berbentuk seperti pipa dengan bonggol di setiap ujungnya. Pada bagian
bawah memiliki dua bonggol yang bersendian dengan tulang lengan bawah ( hasta
dan ulna ). Pada bagian atas bersendian dengan tulang belikat (skapula). Terdapat
2 tulang lengan atas pada tubuh manusia.
3) Tulang lengan bawah
Terdiri atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Bagian
ujung tulang hasta merupakan siku tangan sedangkan bagian bawahnya
merupakan tempat terdapatnya jari kelingking. Bagian ujung atas tulang
pengumpil bersendian dengan tulang humerus sedangkan bagian bawahnya
merupakan tempat terjadinya tulang ibu jari (jempol). Kedua ujung bawah tulang
lengan bawah bersendian dengan tulang pergelangan tangan (karpal). Jumlah totol
ruas tulang lengan bawah berjumlah 4 ruas tulang.
4) Tulang pergelangan tangan (karpal)
Tulang pergelangan tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung
antara tulang lengan bawah dengan tulang telapak tangan (metakarpal). Tulang
pergelangan tangan pada masing-masing tangan berjumlah 8 ruas tulang.
5) Tulang telapak tangan (metakarpal)
Tulang telapak tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara
tulang pergelangan tangan dengan tulang-tulang jari tangan (phalanges). Tulang
telapak tangan pada masing-masing tangan berjumlah 5 ruas tulang.
6) Tulang telapak tangan (phalanges)
Tulang-tulang jari tangan berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing
tangan berjumlah 14 ruas tulang.wdewde
2. Gelang Panggul dan Anggota Bawah
a. Gelang Panggul
Pada alat gerak posterior,gelang panggul terdiri dari satu struktur yang
merupakan gabungan dari 3 pasang tulan. Pada bagian dorsal terdapat ilium yang
berartilkulasi dengan sacral vertebrata. Pada posterior terdapat ischium. Tulang
pubic terproyeksi kearah anterior dan ventral,membentuk persendian di symphysis
pubic pada bagian distal. Ketiga tulang ini bersama dengan sacral vertebrae
membentuk cincin dimana traktus digestivus, urinary dan traktus reproduksi

22
mengarahkan keluar tubuh. Pada individu betina beberapa spesies, symphysis
pubic elastis agar dapat melahirkan individu anakan yang besar. Pada
monotremata ketiga tulang ini tidak menyatu.
Pada marsupialia dan monotremata ada tambahan sepasang tulang
epipubic, memanjang ke arah anteior dari daerah pubic. Pada tungkai
belakang,terdapat soket di gelang panggul yang bernama acetabulum yang
berartikulasi dengan femur. Dibagian distal femur terdapat tulang tibia dan fibula.
Tibia pada kebanyakan hewan mammal berukuran lebih besar dan fibula justru
sangat mereduksi. Apabila siku memproyeksikan tungkai depan ke arah anterior,
maka lutut justru memproyeksi tungkai belakang ke arah posterior. Patella atau
penutup lutut, berkembang di tendon pada bagian ventral persendian. Di bagian
distal lagi terdapat tulang tumit atau tarsal. Salah satu memanjang ke arah dorsal
membentuk calcaneum untuk memberikan penuasan otot melalui tendon Achilles.
Pada bagian distal tarsal terdapat satu metatarsal untuk setiap digiti. Seperti
manus, tulang pertama yang membentuk jari kaki (pes) disebut phlanges. Jari
tengah disebut hallux.
Terdapat 3 jenis model lokomosi utama berdasarkan porsi dari yang
melakukan kontak dengan subtrat : Unguligrade, Digitigrade dan Plantigrade.
Model ini sangat berpengaruh pada lokomosi hewan mammal, terutama dilihat
dari tungkai belakangnya. Unguligrade memposisikan massa tubuh pada ujung
phalanges dan pergerakan hanya menggunakan distal phalanx. Contoh hewan ini
adalah herbivora seperti bison dan omnivora seperti babi. Digitigrade
memposisikan massa tubuh pada phalanges dan pergerakan menggunakan digiti.
Kebanyakan hewan karnivora bergerak dengan cara ini seperti kucing dan
omnivora seperti tikus. Plantigrade memposisikan massa tubuh pada seluruh kaki,
beruang menggunakan cara ini.
Hewan Plantugrade dapat menggunakan kakinya untuk propulsi kedepan
melebihi digitigrade atau unguligrade. Digitigrade membuat hewan mammal
memiliki segmen tungkai tambahan dan segmen distal yang lebih panjang
sehingga menambah panjang langkah dan kecepatan gerak, akan tetapi akan lebih
bergantung segmen proximal untuk bergerak kedepan. Unguliagrade juga

23
memberikan segmen tambahan pada segmen dan panjang distal, membuat
pergerakan lebih cepat dan efesien. (Hall, 2007).

Gambar 11 Rangka Kuda (Equus Caballus Atawa Equus Ferus Caballus)


Sumber : academia.edu

Gambar 12 Rangka kelinci (logomorpha)

Sumber : academia.edu

Gambar 13 Kadal (Lacertilia)

Sumber : academia.edu

24
Adaptasi cursorial, atau hewan pelari dicirikan dengan berkurangnya
jumlah jari. Selain itu terjadi pula penggabungan metacarpal dan pada
pergelangan tungkai. Alhasil terbentuk persendian ganglymoid pada tarsal dan
carpal, sehingga hanya dapat digerakan ke dua arah akan tetapi sudut
pergerakannya bertamba.
Adaptasi hewan akuatik, tidaklah tetap. Adaptasi yang terjadi bergantung
ke seberapa banyak waktu hewan tersebut diluangkan dalam perairan. Pada bagian
tungkai, hewan semi akutik jejarinya terbungkus oleh selaput seperti jaring
diantara jarinya. Akan tetapi pada hewan yang lebih akuatik selaput ini lebih
sempurna menutupi jari hingga hanya terlihat ujungnya atau bahkan tidak terlihat
sama sekali. Selain itu terjadi pula pemendekan lengan dan pemanjangan digiti,
terkadang diikuti dengan penambahan jumlah phalanges. Pada hewan arboreal,
atau hewan pohon umumnya terjadi adaptasi pemanjangan tungkai pada segmen
yang berbeda tiap jenisnya. Selain itu, kebanyakan hallux dan pollex opposable
untuk menggenggam dahan. Clavicle dan scaptula umumnya berkembang dengan
baik untuk memberikan kekuatan pada ekstremitas untuk memanjat. Ilium
melebar.
Sebagian tambahan, pada hewan fossorial atau hewan bawah tanah seperti
tikus tanah umumnya memiliki tulang tungkai yang pendek dan tebal. Olecranon
process sangat besar. Pada manus, mengalami modifikasi menjadi lebar dan tebal
serta memiliki cakar yang panjang untuk menggali tanah. Sedangkan pes terjadi
modifikasi berbeda untuk melemparkan sisa tanah ke arah posterior, mulai dari
selaput jari, rambut kasar hingga cakar panjang. Ilium dan Ischium berbentuk
seperti batang, sejajar dengan columna vertebralis. (Shimer,1903)
Gelang pelvis pada ikan terdiri dari keeping-keping pelvis bertulang atau
bertulang rawan yang bersendian dengan sirip pelvis. Pada ikan bertulang rawan,
keping-keping tersebut bertemu dibagian tengah membentuk simfisis pubis
(Tenzer, dkk, Tanpa tahun).
b. Anggota gerak bawah.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
1) Tulang gelang panggul (pelvis)

25
Tulang gelang panggul merupakan gabungan dari 6 tulang yaitu 2 tulang
usus (ilium),2 tulang duduk (ischium) dan 2 tulang kemaluan (pubis). Tulang
gelang panggul berbetuk pipih. Pada perempuan lubang yang terbentuk antara
ilium, ischium, dan pubis lebih lebar dan dalam dibandingkan dengan laki-laki.
Hal itu berperan ketika mengandung bayi dan melahirkan .
2) Tulang paha (femur)
Tulang paha berbentuk seperti pipa panjang yang berbonggol di setiap
ujungnya. Ujung atas bersendian dengan tulang gelang panggul, sedangkan ujung
bagian bawah bersendian dengan tulang kering (tibia) dan tulang tempurung lutut
(patela). Tulang paha merupakan tulang terpanjang, terkuat, dan terberat diantara
tulang tubuh lainnya. Tulang paha berjumlah total 2 tulang.
3) Tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula).
Tulang kering berukuran lebih besar daripada tulang betis. Letak tulang
kering terdapat lebih di bagian depan dari tulang betis. Ujung bagian atas tulang
kering bersendian dengan tulang paha dan bawahnya bersendian dengan tulang
pergelangan kaki (tarsal). Pada masing-masing kaki terdapat 1 tulang kering dan 1
tulang betis.
4) Tulang pergelangan kaki (tarsal)
Tulang pergelangan kaki berukuran pendek. Tulang ini terdapat diantara
tulang tibia dan tulang tepalak kaki. Jumlah tulang ini pada masing-masing kaki
berjumlah 7 tulang.
5) Tulang telapak kaki (metatarsal)
Tulang telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang
jari kaki. Tulang ini berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki.
6) Tulang-tulang jari kaki (phalanges)
Tulang-tulang jari kaki berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-
masing kaki berjumlah 14 tulang.

26
D. Cara Mammalia Menapak Kaki

Gambar 14 cara mammalia menapak kaki


Sumber : academia.edu
Mammalia merupakan hewan berdarah panas dengan seluruh atau
sebagian tubuhnya ditutupi rambut. Mammalia mempunyai kelenjar minyak dan
kelenar keringat yang aromanya sangat khas. Grandula mammae berkembang
pada individu betina, sedangkan pada individu jantan mereduksi. Bentuk dan
ukuran tubuh sangat bervariasi dan menjadi sangat penting untuk pengenalannya.
Selain itu, mammalia memiliki susunan dan rumus gigi yang sangat penting untuk
determinasi.
Cara menapak kaki mammalia dibedakan menjadi plantigrade, unguigrade,
dan digitigrade. Pada hewan darat, gerakan plantigrade berarti berjalan dengan jari
kaki dan metatarsal rata di tanah. Ini adalah salah satu dari tiga bentuk penggerak
yang diadopsi oleh mamalia darat.

27
Gambar 15 Tapak kaki pada mamalia
Sumber : academia.edu
Pilihan lainnya adalah digitigrade , berjalan di jari kaki dengan tumit dan
pergelangan tangan diangkat secara permanen, dan unguligrade , berjalan di kuku
atau kuku jari kaki (kuku) dengan tumit / pergelangan tangan dan angka diangkat
secara permanen. Kaki mamalia plantigrade termasuk tulang kaki bagian atas
(femur / humerus) dan kaki bagian bawah (tibia dan fibula / jari - jari dan ulna).
Kaki mamalia digitigrade juga termasuk metatarsal / metacarpals , tulang yang
pada manusia membentuk lengkungan kaki dan telapak tangan. Kaki mamalia
unguligrade juga termasuk falang , jari, dan tulang jari.
Di antara hewan yang punah, sebagian besar mamalia awal seperti
pantodont adalah plantigrade. Kaki plantigrade adalah kondisi primitif untuk
mamalia; pergerakan digitigrade dan unguligrade berkembang kemudian. Di
antara archosaurus, pterosaurus sebagian plantigrade, berjalan di seluruh kaki
belakang dan jari-jari sayap tangan

28
Gambar 16 jejak kaki pada mamalia kecil
Sumber : academia.edu
Jari kaki adalah sejumlah jari yang ada di kaki. Spesies hewan seperti
kucing yang berjalan pada jari kaki mereka digambarkan sebagai digitigrade.
Manusia, dan hewan lain yang berjalan di telapak kaki mereka, yang digambarkan
sebagai plantigrade, hewan unguligrade adalah mereka yang berjalan di atas kuku
di ujung jari kaki mereka. Jari-jari kaki terdiri dari: Hallux ("jempol kaki" atau
"kaki besar"), kaki terdalam (paling proksimal) dan yang paling dekat dengan jari-
jari kaki yang lain Jari kedua atau "jari panjang" Jari ketiga, atau "jari tengah" Jari
keempat, atau "jari cincin" Jari kelima ("kaki kecil", atau "kaki bayi"), yang
paling distal (terluar)

29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rangka memegang peran utama dalam analisis struktur vertebrata. Sistem
rangka mempunyai fungsi antara lain sebagai: pelindung organ dalam, penunjang
tubuh, tempat melekatnya otot rangka, dan alat gerak pasif. Sistem rangka
vertebrata di bedakan menjadi 2 yaitu tulang yang membangun rangka aksial dan
rangka apendikuler. Rangka aksial meliputi Cranium (tempurung kepala),
Columina (tulang belakang), Costae (Tulang rusuk) dan Strenum (tulang dada).
Sedangkan rangka apendikuler meliputi Gelang pectoral dan anggota atas serta
gelang panggul dan anggota bawah. Cara menapak kaki mammalia dibedakan
menjadi plantigrade, unguigrade, dan digitigrade.
B. Saran

30
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita
semua, terutama bagi yang membacanya. Walaupun banyak kekurangan dan
informasi yang kami dapat mudah-mudahan bisa berguna dan bermanfaat bagi
kita serta menambah ilmu kita dan untuk makalah kedepannya agar lebih baik
lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, Brian K. 2007. Fins into Limbs: Evolution, Development and


Transformation. The University of Chicago Press: Chicagolull.

31
Hildebrand, Milton. 1918. Analysis of Vertebrata Structure. New York: John and
Sons, Inc.

Kenneth Kardong. 2012. Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution


Sixth Edition.

Sulitian. Tanpa tahun. Anatomi Sistem Rangka. Diakses dari laman :

https://www.academia.edu.anatomisistemrangka.com

Tenzer, dkk. 2014. Hand Out Struktur Perkembangan Hewan 1 (NBIO606).


Malang: Universitas Negeri Malang.

Tenzer, dkk. Tanpa tahun. Struktur Perkembangan Hewan 1 (SPH 1) (Bagian 1).
Malang: Universitas Negeri Malang.

32

Anda mungkin juga menyukai