“RANGKA”
Disusun oleh :
Kelompok :1
Anggota Kelompok : - Fernando Prestasio Pratama (ACD 118 058)
- Lesdina Sortauli S (ACD 118 055)
- Sugeng Mashabhi (ACD 118 037)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
diberikan, Sehingga makalah yang berjudul “Rangka” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun makalah ini kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi
Manusia.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Rangka”.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 5
1.4. Manfaat ...................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
2.1. Pengertian Sistem Rangka ........................................................................................ 6
2.2. Pengelompokan Rangka pada Manusia ..................................................................... 6
2.3. Hubungan Antar Tulang (Persendian Artikulasi) ..................................................... 14
2.4. Gangguan dan Kelainan Pada Tulang........................................................................ 17
2.5. Sifat Dinamis Tulang ................................................................................................. 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dalam sumsum tulang. Sehingga Sistem Rangka menjadi sistem yang sangat penting bagi
tubuh manusia (Murray, Robert K. 1999)
1.4 Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Gambar 2.1. Tengkorak Pada Manusia
2. Tulang Badan
Tulang-tulang pembentuk badan terdiri atas lima macam tulang, yaitu tulang
belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang bahu, dan tulang panggul.
a. Tulang belakang
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk
menompang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat
pelekatan tulang rusuk. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yaitu:
7 ruas tulang leher
12 ruas tulang punggung
5 ruas tulang pinggang
5 ruas tulang kelangkang
4 ruas tulang ekor
b. Tulang Dada
7
Tulang dada terdiri atas 3 bagian yaitu: bagian hulu, badan dan taju pedang.
Tulang dada berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan.
c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang yaitu: 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk
palsu dan 2 pasang rusuk melayang. Tulang rusuk sejati melekat pada tulang punggung
dan dada. Tulang rusuk palsu berhubung dengan tulang belakang. Antara tulang dada,
tulang punggung dan tulang rusuk terdapat pada rongga. Rongga ini sebagai tempat
jantung dan paru-paru.
e. Tulang panggul
8
Tulang gelang panggul terdiri atas sepasang tulang usus yang berguna untuk
menopang usus, sepasang tulang duduk yang berguna untuk menopang saat duduk, dan
sepasang tulang kemaluan yang mengguna untuk tempat menempelnya alat kemaluan.
9
Gambar 2.6. Tulang Anggota Gerak Atas pada Manusia
10
Gambar 2.7. Tulang Anggota Gerak Bawah
b. Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka tubuh manusia
dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu, tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan
tulang tidak beraturan.
1. Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa.Tulang ini memiliki
bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis,
dan tulang lengan,tungkai, dan ruas-ruas tulang jari. Di bagian ujung dalam tulang pipa
berisi sumsum merah yang berperan sebagai tempat pembentukan sel darah merah.
Tulang pipa dibagi menjadi tiga bagian yaitu kedua ujung yang bresendian dengan tulang
lain (epifisis), bagian tengah( diafisis), dan antara epifisis dan diafisis terdapat cakra
epifisis.
11
Gambar 2.9. Tulang Pipa Pada Manusia
2. Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek dan
bulat sehingga sering disebut sebagai ruas tulang. Tulang ini bersifat ringan dan kuat.
Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat.
Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, telapak kaki, pergelangan
kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
3. Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat, terdiri atas lempengan tulang
kompak dan tulang spons. Di dalamnya berisi sumsum merah yang berfungsi sebagai
tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel darah putih. Contoh dari tulang pipih
adalah tulang penyusun tengkorak, tulang belikat, tulang panggul, tulang dahi, tulang
rusuk, dan tulang dada.
12
Gambar 2.11. Tulang Pipih Pada Manusia
13
Gambar 2.13. Tulang Rawan Pada Manusia
2. Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang antar sel tulang
keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut
dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2) yang diperoleh atau
dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat
pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
Contoh tulang keras:
Tulang paha
Tulang lengan
Tulang betis
Tulang selangkang
14
merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh jaringan ikat serabut (fibrosa).
Contohnya hubungan antar sendi tulang tengkorak.
c. Sendi Putar
Sendi putar merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
secara berputar atau rotasi. Contohnya persendian antara tulang hasta dan pengumpil,
serta antara tulang pemutar dan tulang atlas yang menyebabkan kepala kita dapat
berputar.
d. Sendi Geser
Sendi geser merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
bergeser, kedua ujung tulang permukaannya datar atau rata. Contohnya persendian
yang terdapat pada tulang-tulang pergelangan tangan dan ruas-ruas tulang belakang.
16
Gambar 2.18 sendi geser
e. Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua
arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contohnya persendian antara tulang ibu
jari dan tulang telapak tangan serta antara tulang telapak tangan dan pergelangan
tangan.
17
Gambar 2.19. Kelainan Tulang Punggung (Lordosis)
Kifosis, terjadi jika tulang belakang bagian punggung dan tungging terlalu membengkok
ke belakang.
Skoliosis, terjadi jika tulang belakang terlalu membengkok kesamping kanan atau kiri.
18
2.5 Sifat Dinamis Tulang
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tulang adalah olahraga,
nutrisi yang baik dan keberadaan hormon di dalam tubuh.
Olahraga adalah salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan
akhirnya dapat memperkuat tulang.
Nutrisi, makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D
Hormon, keberadaan hormon khususnya hormon pertumbuhan (Growth Hormone), hormon
paratiroid dan kalsitonin juga sangat menentukan Fungsi tulang akan akan semakin
berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang, dimana tulang akan semakin lemah dan
juga rapuh. Kondisi ini disebut sebagai osteoporosis. Dalam banyak kasus, osteoporosis
lebih sering terjadi pada wanita pasca usia monpous, serta pada pria yang telah berusia
lanjut. Osteoporosis dapat menempatkan seseorang pada resiko yang jauh lebih besar
terhadap terjadinya patah tulang yang pada akhirnya akan membatasi gerak serta
kemandirian orang tersebut.
19
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah Rangka (skelet)
merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh
yang lunak. rangka tubuh manusia terdiri atas tiga kelompok, yaitu:
tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Rangka aksial merupakan
rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan
tulang rusuk (iga). Sedangkan, rangka apendikuler merupakan rangka
pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan tulang –
tulang anggota gerak bawah. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang
menyusun rangka tubuh manusia dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu,
tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
Berdasarkan Komponen Penyusunnya terdiri dari tulang rawan dan tulang
keras. Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi
tiga 3 macam yaitu sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amphiartrosis) dan
sendi gerak (diartrosis). penyusun rangka tubuh manusia dapat mengalami
gangguan dan kelainan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya.
Kelainan ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut
Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tulang adalah olahraga, nutrisi yang baik dan
keberadaan hormon di dalam tubuh.
1.2 Saran
Dengan mempelajari makalah ini kiranya para pembaca dapat
mengerti tentang sistem gerak pada manusia, struktur dan fungsi bagian
rangka. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap akan adanya kritikan
yang bersifat membangun dari pembaca, agar dalam dalam penulisan
makalah selanjutnya penulis dapat melakukannya dengan lebih baik lagi
20
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Geofrey and Robert E. Hausman. 2004. The Cell A Molecular Approach,
3th edition.
Dellmann, H. Dieter. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner. Jakarta: UI Press.
Karp, Gerald. 1984. Cell Biology, 2nded, McGraw-Hill Book Co., New York
Lodish et al. 1998.Molecular Cell Biology, 3rded, Scientific American Books, W.
H. Freeman and Co., New York
Murray, Robert K. 1999. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: Penerbit JICA
USA : Sinauer Associates, Inc.
Wolfe, S.L. 1993. Molecular And Cellular Biology. Wadswordh Publising
Company Melmont, California.
21