Disusun Oleh :
Adellia Ersyanti (2008086065)
Ninda Nur Mahdiyyah (2008086050)
Dosen Pengampu:
Hj. Nur Khasanah, M.Kes.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “MEKANISME
DAN DISFUNGSI SITEM GERAK PADA MANUSIA” guna memenuhi tugas
mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi
agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik
demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya.
Semarang, September
2021
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri manusia adalah bergerak. Dalam bergerak manusia
mempunyai sistem gerak sendiri. Gerak pada manusia menggunakan alat
gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sistem gerak pada manusia terdiri
dari berbagai macam alat gerak bekerja secara berkesinambungan dan
tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Sistem gerak
tersebut terdiri atas tulang, sendi, dan otot.
Tulang disebut dengan alat gerak pasif karena tulang tidak dapat
melakukan pergerakannya sendiri. Sedangkan otot disebut dengan alat
gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pemahaman mengenai sistem
gerak dan disfungsi sistem gerak pada manusia untuk menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai sistem gerak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem gerak?
2. Apa saja macam-macam sistem gerak?
3. Apa yang dimaksud dengan disfungsi sistem gerak?
4. Apa saja macam-macam disfungsi sistem gerak?
5. Bagaimana perwujudan dalam Unity Of Sciencis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi sistem gerak
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem gerak
3. Untuk mengetahui definisi disfungsi sistem gerak
4. Untuk mengetahui macam-macam disfungsi sistem gerak
5. Untuk mengetahui perwujudan dalam Unity Of Sciencis
3
BAB II
ISI
Selain itu sistem gerak sistem gerak dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem yang dapat menghasilkan gerakan yang terdiri dari tulang dan otot
serta dibantu oleh persendian tulang sebagai alat gerak pasif karena tidak
dapat bergerak sendiri dan otot sebagai alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi dan berelaksasi. Penghubung antar tulang terdapat persendian
sehingga memudahkan untuk melakukan pergerakan.
dan iga-iga dan tulang hioid. Sedangkan kerangka apendikular terdiri atas
gelang bahu, anggota gerak (anggota gerak atas dan danggota gerak bawah)
dan gelang panggul (Pearce, 2011:20).
Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang disebut alat gerak pasif
karena tulang tidak mampu melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa
adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang
pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat
pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi
tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan
hewan (Waluyo dan Wahono, 2015).
1. Rangka (Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak
pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot,
sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur
kalsium dalam bentukgaram yang direkatkan oleh kalogen. Dalam
perkembangannya bentuk tulang dan rangka tubuh yang disusunnya
dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh gangguan yang
dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, faktor gizi atau posisi tubuh yang
salah.
1. Jenis Tulang
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifatnya tulang pada manusia
dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel
tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat
kapur, bersifat lentur, terdiri atas sel-sel rawan yang dapat
menghasilkan matriks yang berupa kondrin Tulang rawan banyak
terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak
terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung,
telinga, antara ruas-ruas tulang belakang. Mengapa bila anak-anak
6
3. Pembentukan Tulang
Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras.
Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal
bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula
terbentuk adalah tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan ikat
embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang
mengandung peristiwa pengerasan tulang ini urutannya sebagai berikut
:
8
1. Sendi
Kerangka di dalam tubuh manusia kurang lebih 206 tulang yang saling
berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi.
Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago di daerah sendi, mula-mula
kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan
ikat, kemudian kedua ujung kartilago membentuk sel-sel tulang,
keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sanovial) yang liat
dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut cairan sinovia.
Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting
dalam proses terjadinya gerak. Di dalam sistem rangka tubuh manusia
terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu sinartrosis,
amfiartrosis, dan diartrosis.
A. Sinartrosis
9
1. Sendi kaku
Kedua ujung tulang agak rata, sehingga menghasilkan gerakan
geser dan tidak berporos. Contohnya, hubungan antar tulang karpal
(tulang pergelangan kaki).
2. Sendi engsel
Ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan. Gerakan ini
berporos satu. Misalnya, hubungan tulang pada siku, lutut dan ruas
antar jari.
3. Sendi putar
Ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Gerakan ini memungkinkan adanya gerakan rotasi yang berporos
satu. Misalnya, hubungan antara tulang kepala dan tulang atlas.
4. Sendi pelana
Kedua ujung tulang membentuk sendi pelana berporos dua.
Misalnya, hubungan antara ruas jari tangan dengan tulang tapak
tangan.
5. Sendi peluru
Apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke
tulang yang berbentuk cekungan. Hubungan ini berporos tiga.
Misalnya, tulang lengan atas dengan tulang belikat, tulang paha
dengan tulang pinggul.
11
2. Otot
Campbell (2008) menjelaskan bahwa otot manusia terbagi atas 3
yakni otot polos,otot lurik, dan otot jantung seperti yang ada dibawah
ini :
a. Otot Polos
Otot Polos adalah otot yang bekerja tampa kesadaran kita
yang dipengaruhi oleh sistem saraf tak adar atau saraf otonom,
otot polos dibentuk oleh sel-sel yang berbentuk gelendong
dimana kedua ujungnya runcing dan mempunyai 1 inti sel.
b. Otot Lurik
Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh
manusia yang digunakan dalam pergerakan dimana otot lurik
adalah otot yang bekerja dibawah kesadaran (volunter). Otot
lurik juga dinamakan otot rangka, karena menempel pada
rangka. Dimanakan otot lurik karna adanya sisi gelap terang
yang berselang seling.
c. Otot Jantung
Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja
secara terus menerus tanpa istirahat atau berhenti. Otot jantung
merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos karna
adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya,
memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada ditengah.
Otot jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot Jantung bekerja dibawah kesadaran manusia saraf yang
memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan
parasimpatik.
memengaruhi dua organ tubuh, yaitu tulang dan otot. Hal ini disebabkan
oleh keduanya merupakan penunjang utama dalam system gerak manusia
Gambar 3. Skoliosis
Skoliosis Non-Struktural
1. Skoliosis postural
2. Skoliosis histerikal
3. Iritasi akar syaraf
4. Inflamasi
5. Keadaan leg length discrepancy
Skoliosis Struktural
1. Skoliosis Idiopatik
2. Skoliosis Kongenital
3. Miopatik
4. Skoliosis Neuromuskular
5. Neurofibromatosis
6. Dsb. (Soultanis et all, 2007).
c) Lordosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang,
dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.
Gambar 6. Lordosis
d) Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga
kakinya berbentuk X atau O. Akibatnya maka tubuh tidak bisa
menyerap kalsium dengan baik. Kebutuhan vitamin D sebenarnya
bisa diperoleh dari sinar matahari terutama sinar matahari pagi.
Rakhitis bisa terjadi pada anak-anak yang menyebabkan gangguan
pada perkembangan tulang. Penyakit ini membutuhkan perawatan
sebab jika tidak diobati dapat menyebabkan tulang menjadi
melengkung dan sering patah tulang.
17
Gambar 7. Rakhitis
e) Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga
keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA