Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH BIOLOGI

“SISTEM GERAK PADA MANUSIA”


Untuk Memenuhi Mata Kuliah Biologi
Yang dibina oleh Ibu Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4:

Anadya Dewi Shinta Aulia 220322608612


Marietha Eksa Dheya M. 220322601249
Nur Insania 220322609529
Nur Safinatun Najah 220322603959

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
NOVEMBER 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................  i
DAFTAR ISI..........................................................................................  ii
KATA PENGANTAR...........................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
3
2.1 Pengertian sistem gerak…………………………………..……….3
2.2 Tulang .................................................................................3
2.3 Hubungan Antartulang .............................................................................. 9
2.4 Otot ...................................................................................13
2.4 Gangguan pada Sistem Gerak ...................................................................19
BAB III PENUTUP..................................................................................2
3
3.1 Kesimpulan..........................................................................23
3.2 Saran...................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................25
LAMPIRAN..........................................................................................26
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya
hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah
yang berjudul “Sistem Gerak Pada Manusia”.

Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
Biologi dengan dosen Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si. Adapun ruang lingkup
pembahasan dalam karya tulis ini meliputi:

Dalam penyusunannya, kami mengambil sumber dari beberapa sumber dari


internet. Pembaca mungkin akan menemukan beberapa kekurangan dan kesalahan
penulisan dalam makalah ini, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu
dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. Akhir kata,
semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfat bagi kami semua.

Malang, 21 November 2022

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem gerak adalah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian,
otot dan tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk
memberikan bentuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan gerakan
dan aktivitas, seperti berlari, berjalan, menari. Alat gerak pada manusia yaitu
alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa tulang dan aktif berupa otot. Tulang
disebut alat gerak pasif karena tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yang
membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki sifat
yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.
Perlu sekali pengenalan sistem gerak ini di terapkan, karena sangat
berguna untuk menamah wawasan serta pengetahuan setiap orang terhadap
pentingnya mengenali sistem gerak pada manusia. Oleh karena itum sein
dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas kami, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem gerak pada
manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Agar penulisan makalah ini terstruktur dan mencapai tujuan yang di inginkan,
maka kami membuat beberapa rumusan masalah. Adapun rumusan masalah
tersebut sebagai berikut:
a. Bagaimana alat gerak pasif (tulang), klasifikasi tulang, dan rangka tubuh pada
manusia?
b. Bagaimana hubungan antartulang (sendi) pada manusia?
c. Bagaimana alat gerak aktif (otot), klasifikasi otot, sifat dan mekanisme kerja
otot pada manusia?
d. Apa saja gangguan dan kelainan yang menyerang sistem gerak pada manusia?

1.3 Tujuan Pembahasan


Penulisan makalah ini bertujuan:
a. Untuk mengetahui alat gerak pasif (tulang), klasifikasi tulang dan rangka
tubuh pada manusia.
b. Untuk mengetahui hubungan antartulang (sendi) pada manusia.
c. Untuk mengetahui alat gerak aktif (otot), klasifikasi otot dan mekanisme kerja
otot pada manusia.
d. Untuk mengetahui gangguan dan kelainan yang menyerang sistem gerak pada
manusia.

1.4 Manfaat Pembahasan


Adapun manfaat dibuatnya makalah ini adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai sistem gerak pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem gerak pada manusia


Sistem alat gerak tubuh merupakan organ tunggal yang bekerja sama untuk
menopang tubuh dalam melakukan gerakannya. Sistem alat gerak manusia terdiri
dari otot, tulang (tulang), dan persendian. Manusia dapat menggerakkan tangan,
kaki, jari dan bagian tubuh lainnya karena memiliki sistem gerak. Sistem alat
gerak yang ada pada manusia terdiri dari organ terpadu yang bekerja sama untuk
menopang tubuh selama bergerak. Pada sistem gerak manusia, tulang akan
bekerja sama dengan tulang rawan, ligamen, dan jaringan ikat lainnya untuk
merekatkan satu tulang ke tulang lainnya.
Ada banyak jenis tulang, baik bentuk maupun komposisinya. Berdasarkan
jaringan penyusunnya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:
Satu. tulang rawan (tulang rawan)
Tulang rawan tersusun atas kondrosit (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks.
Kondrosit terbentuk dari kondrosit masa depan, yang dikenal sebagai kondrosit.

Sistem gerak pada manusia merupakan satu kesatuan organ yang bekerja sama
untuk mendukung tubuuh manusia melakukan suatu gerakan. Sistem gerak pada
manusia terdiri dari otot, tulang (rangka), dan sendi. Manusia dapat
menggerakkan tangan, kaki, jari jemari dan bagian tubuh lainnya adalah karena
memiliki sistem gerak. Sistem gerak yang ada pada manusia terdiri atas kesatuan
organ yang bekerja sama menopang tubuh saat melakukan gerakan. Dalam sistem
gerak pada manusia, tulang akan bekerja sama dengan tulang rawan, ligamen,
serta jaringan ikat lainnya, untuk merekatkan satu tulang dengan tulang lainnya.

2.2 Tulang
Beberapa fungsi tulang adalah sebagai berikut :
a. Sebagai alat gerak bersama dengan otot
b. Sebagai tempat melekatnya otot dan melakukan fungsi gerak
c. Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah
d. Sebagai pelindung organ lunak dan vital
e. Tempat penimbunan kalsium dan mineral lainya

2.2.1 Klasifikasi Tulang

Ada banyak jenis tulang, baik bentuk maupun komposisinya. Berdasarkan


jaringan penyusunnya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:

Tulang rawan berlimpah di tulang anak kecil, sedangkan pada orang dewasa
ditemukan di antara ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung,
telinga, dan tulang belakang.

Tulang rawan terdiri dari kondrosit, serat kolagen dan matriks. Kondrosit
terbentuk dari sel tulang rawan masa depan yang disebut kondrosit. Tulang
rawan dibagi menjadi tiga jenis berikut sesuai dengan susunan serat. gambar
tulang rawan

Menurut susunan seratnya, tulang rawan dapat dibagi menjadi tiga jenis
berikut:

1) Tulang rawan hialin dengan serat yang tersebar dalam jalinan yang halus
dan rapat. Tulang rawan Hiali di ujung tulang rusuk tempat melekatnya tulang
dada

2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang
rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan sepadat tulang rawan hialin. Tulang
rawan elastis ditemukan di pinna, laring, dan pinna.

Fibrocartilage, matriksnya tersusun secara kasar tidak beraturan.


a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan tersusun atas kondrosit (kondrosit), serabut kolagen,
dan matriks. Kondrosit terbentuk dari kondrosit masa depan, yang dikenal
sebagai kondrosit. Tulang rawan berlimpah di tulang anak kecil,
sedangkan pada orang dewasa ditemukan di antara ujung tulang rusuk,
laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, dan tulang belakang.
Tulang rawan terdiri dari kondrosit, serat kolagen dan matriks. Kondrosit
terbentuk dari sel tulang rawan masa depan yang disebut kondrosit.
Tulang rawan dibagi menjadi tiga jenis berikut sesuai dengan susunan
serat. gambar tulang rawan. Menurut susunan seratnya, tulang rawan dapat
dibagi menjadi tiga jenis berikut :
1) Tulang rawan hialin dengan serat yang tersebar dalam jalinan yang
halus dan rapat. Tulang rawan Hiali di ujung tulang rusuk tempat
melekatnya tulang dada

Keterangan:
1.kondrosit, 2. Lakuna, 3. Inti kondrosit, 4. Kapsul tulang rawan, 5.
Matriks territorial, 6. Matriks interteritorial.
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang
rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan sepadat tulang rawan hialin.
Tulang rawan elastis ditemukan di pinna, laring, dan pinna.
Keterangan:

1. Matriks serat elastin


2. Kondrosit
3. Serat elastin
4. Perikondrium
5. Kondrosit kecil dan
besar
6. Nucleus kondrosit

3) Fibrocartilage, matriksnya tersusun secara kasar tidak beraturan.


Tulang rawan fibrosa ditemukan di diskus intervertebralis dan simfisis
pubis (persimpangan pubis).

keterangan:
1. lakuna, 2. Inti kondrosit, 3. Deretan kondrosit, 4. Kondrosit, 5. Serat
kolagen, 6. matriks.

b. Tulang Keras (Osteon)


Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengeras. Ketika tulang
rawan (tulang rawan) terbentuk, rongga matriks diisi dengan osteoblas.
Osteoblas adalah lapisan sel tulang muda. Osteoblas mengeluarkan zat
antar sel seperti kolagen yang mengikat kalsium. Osteoblas yang
dikelilingi kalsium mengeras dan menjadi sel tulang (bone cells). Satu sel
tulang terhubung ke yang lain oleh tonjolan sitoplasma yang disebut
tubulus. Setiap unit sel tulang akan membentuk sistem Haversian yang
mengelilingi sistem saraf dan pembuluh darah.
Matriks yang mengelilingi sel tulang mengandung senyawa
protein yang mengikat kapur (CaCO3) dan fosfor (CaPO4). kapur dan
fosfor. Kapur dan fosfor mengeraskan tulang. Berdasarkan matriksnya,
tulang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang kompak dan
tulang cancellous. Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan padat
sedangkan tulang kanselus memiliki matriks berongga. Padahal, kedua
jenis tulang tersebut berada di tempat yang sama. Sebut saja dengan
melihat bagian mana yang paling dominan.
Klasifikasi Tulang Menurut bentuknya terbagi atas:
1. Tulang Panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang
terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan
berat tubuh yang berperan dalam pergerakan.
2. Tulang Pendek, yaitu tulang yang brstruktuk kuboid yang
biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan
kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya
terbatas.
3. Tulang Pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang
berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk
perlekatan otot dan memberikan perlindungan.
4. Tulang Ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan
dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek.
5. Tulang Sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam
formasi persendian yang bersambungan dengan kartilago,
ligament atau tulang lainnya.
2.2.2 Rangka Tubuh Manusia
Sistem rangka manusia (keletal/osseous sistem) adalah suatu sistem yang
terdiri dari beberapa tulang (bones/osseous) dan sejumlah kecil tulang rawan
(cartilage) yang menyusun tubuh manusia. Kerangka dewasa terdiri dari 206
tulang, salah satunya terhubung langsung (terhubung) dan tidak langsung
(bersama) terhubung dengan yang lain dan diperkuat oleh jaringan ikat, tulang
rawan dan otot
Tulang atau rangka pada tubuh manusia merupakan salah satu alat gerak
pasif karena tulang baru bergerak ketika otot bergerak. Sedangkan unsur
pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam
yang direkatkan oleh kalogen.

Rangka manusia terbagi menjadi:

1. Rangka kepala/ tengkorak berfungsi melindungi otak


2. Rangka Badan berfungsi melindungi organ-organ tubuh seperti paru-
paru, jantung, hati dan lain-lain.
3. Rangka anggota gerak berfungsi bergerak seperti, berjalan, berlari,
memegang benda dan sebagainya.
Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang.
Berdasarkan letak tulang-tulang terhadap sumbu tubuh, rangka manusia dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah rangka
aksial yang berada di bagian tengah sumbu tubuh. Kelompok kedua, adalah
rangka apendikular yang berada di bagian tepi dari sistem rangka aksial.
Rangka aksial terdiri atas tulang kepala (tengkorak), ruas-ruas tulang
belakang(vertebrae) tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (kosta). Rangka
Apendikular terdiri atas gelang bahu, anggota gerak atas (tungkai atas), gelang
panggul, dan anggota gerak bawah (tungkai bawah).
a. Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian
tengah sumbu tubuh. Tulang rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas
tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
b. Rangka Kepala
Tulang tengkorak berbentuk bulat, sebagian besar tersusun atas
tulang-tulang yang pipih. Antara tulang yang satu dengan tulang yang
lainnya bersambungan sangat kuat. Fungsi dari tulang kepala
(tengkorak) adalah melindungi otak yang merupakan organ tubuh yang
sangat penting. Tulang-tulang pada bayi yang baru dilahirkan akan
terasa lunak dan belum berkaitan erat dan rapat. Namun seiring
berjalannya waktu, tulang-tulang tengkorak mengalami pertumbuhan
dan bertambah besar, menyatu dan tidak dapat digerakkan. Tulang
tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang bagian
kepala dan bagian muka.
1. Bagian Kepala:
Tersusun dari 2 bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak
wajah.
- 1 tulang dahi (os. frontale)
- tulang ubun – ubun (os. parietale)
- 1 tulang kepala belakang (os. occipitale)
- tulang baji (os. sphenoidale)
- 2 tulang tapis (os. ethmoidale)
- 2 tulang pelipis (os. temporale).
a) tengkorak otak
Terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan oleh sutura,
yang terbagi menjadi kubah tengkorak, dasar tengkorak dan
samping tengkorak
 Kubah tengkorak, teridir dari:
- os frontal,yaitu tulang dahi
- os padetal, yaitu tulang ubun-ubun
- os oksipital, tulang kepala belakang
 Dasar tengkorak, terdiri dari:
- os sfenoidal, terletak ditengah dasar tengkorak
- os etmoidal, terltak sebelah depan dari os sfenoidal
diantara lekuk mata
 Samping tengkorak
- bagian tulang karang (skumosa), yang membentuk
rongga telinga
- bagian tulang keras (os petrosum), yang menjorok
kebagian tulang pipi dan mempunyai taju (prosesus
stiloid)
- bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai
lubang-lubang halus berisi udara
2. Bagian Wajah:
Dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian yaitu bagian hidung dan
bagian rahang
- 2 tulang rahang atas (os. maxilla)
- 2 tulang rahang bawah (os. mandibula)
- 2 tulang pipi (os. zigomaticu)
- 2 tulang langit – langit (os. pallatum)
- 2 tulang hidung (os. nasale)
- 2 tulang air mata (os. lacrimale)
- 1 tulang lidah os. hyoideum)
 Bagian hidung
- Os lakrimalis, (tulang mata kiri kanan)
- Os nasal, yang membentuk batang hidung sebelah atas
- Os konka nasal, yaitu tulang karang hidung yang
terletak dalam rongga hidung
- Septum nasal, yaitu sekat rongga hidung
 Bagian rahang
- Os maksilaris (tulang rahang atas)
- Dibawah os maksilaris yang terdapat suatu taju tempat
melekatnya urat gigi (prosessus alveolaris)
- Os zigomatikum (tulang pipi kanan dan kri)
- Os palatum (tulang langit kiri dan kanan)
- Os mandibularis (tulang rahang bawah kanan dan kiri)
- Os hyoid (tulang lidah)

c. Rangka badan
Rangka badan terdiri dari tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk,
tulang gelang bahu, serta tulang gelang panggul. Tulang belakang, tulang
dada, tulang rusuk membentuk rongga dada yang melindungi paru-paru.
1. Ruas Tulang Belakang (os. Vertebrae):
 Bentuk ruas tulang belakang
Terdiri dari 12 ruas yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
- Badan ruas, merupakan bagian yang terbesar dengan bentuk
tebal dan kuat yang terletak disebelah depan
- Lengkung ruas, yang melingkari dan melindungi lubang ruas
tulang belakang
 Bagian ruas tulang belakang
- 7 ruas tulang leher (os. Vertebrae cervicale)
- 12 ruas tulang punggung (os. Vertebrae thoracalis)
- 5 ruas tulang pinggang (os. Vertebrae lumbalis)
- 5 ruas tulang kelangkang (os. Vertebrae sacrum)
- 4 ruas tulang ekor (os. Vertebrae cocigeus)

2. Tulang Dada (os. sternum):


- Tulang Hulu (os. Manubrium sterni) yang merupakan bagian
tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan
tulang selangka dan tulang iga
- Tulang Badan (os. Corpus sterni) bagian terbesar dari tulang dada
dan membentuk persendian dengan tulang iga
- Tulang Taju Pedang (os. Processus xyphoideus) bagian ujung dari
tulang dada

3. Tulang Rusuk (os. Costae):


- 7 pasang tulang rusuk sejati (os. Costa vera)
- 3 pasang tulang rusuk palsu (os. Costa spuria)
- 2 pasang tulang rusuk melayang (os. Costa fluctuantes)
4. Tulang Gelang Bahu (os. Humerum)
Gelang bahu adalah persendian yang menghubungkan lengan dengan
badan. Bagian ini dibentuk oleh 2 tulang yaitu:
- 2 tulang belikat (os. Scapula)
- 2 tulang  selangka (os. Clavicula)

5. Tulang Gelang Panggul ( os. Pelvis verilis ) 


Gelang panggul adalah penghubung antara dan anggota bawah,
yaitu tulang sacrum dan koksigeus yang bersendi satu dengan yang
lainnya pada simfisis pubis. Pelvis terbagi atas 2 bagian yaitu pelvis
mayor (rongga besar) dan pelvis minor (rongga kecil). Pelvis terbagi
atas panggul besar (pelvis mayor) dan panggul kecil (pelvis minor).
Panggul besar merupakan suatu pasu yang terletak dibawah garis tepi
atau linea terminalis dan panggul kecil dibentuk oleh tulang illium
yang melebar diatas linea terminalis. Pintu atas panggul (aditus pelvis)
yang dibentuk oleh promontorium dari sacrum, garis ilio-pektinal
(disetiap sisi) dan krista dari tulang-tulang pubis (tulang duduk). Pintu
bawah panggul (exitus pelvis) dilingkari ole hos koksigeus dan
tuberositas iskhii.
- tulang usus (os. Ilium)
- tulang duduk (os. ischium)
- tulang kemaluan (os. pubis)

 Rangka Anggota Gerak


a. tulang anggota gerak atas
- gelang bahu adalah persendian yang menghubungkan
lengan dengan badan. Bagian ini dibentuk oleh 2 tulang
yaitu: scapula (tulang belikat) dan klavikula (tulang
selangka).
- 2 tulang lengan atas (os. humerus)
- 2 tulang pengumpil (os. ulna)
- 2 tulang hasta (os. radius)
- 2 x 8 tulang pergelangan tangan (os. carpal)
- 2 x 5 tulang telapak tangan (os. metacarpal) terdiri dari
tulang pipa pendek, banyaknya 5 buah yang setiap batang
mempunyai 2 ujung yang bersendi dengan tulang karpatiia
dan bersendi dengan falangus atau tulang jari.
- 2 x 14 ruas tulang jari  tangan (os. phalanges) terdiri dari
tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah yang dibentuk
dalam 5 bagian tulang yang berhubungan dengan
metakarpalia perantaran persendian
b. Tulang anggota gerak bawah
- Os koksa (tulang pangkal paha) tulang ini terdiri dari os
illium/tulang usus, os pubis (tulang kemaluan) dan os iski
(tulang duduk)
- tulang paha (os. femur)
- tulang tempurung lutut (os. patell)
- 2 tulang kering (os. tibia)
- 2 tulang betis (os. fibula)
- 2 x 7 tulang pergelangan kaki (os. tarsus)
- 2 x 5 tulang telapak kaki (os. metatarsus)
- 2 x 14 ruas tulang jari kaki (os. Phalanges)
 Fungsi Rangka Manusia
Adapun beberapa fungsi rangka pada tubuh manusia yaitu
antara lain:
1) Rangka dapat menguatkan dan menegakkan tubuh
Bayangkan jika tubuh manusia tidak dilengkapi oleh rangka,
mungkin tubuh tidak akan kokoh dan kuat dalam menopang
tubuh, berdiri, berlari ataupun berjalan. Dengan bentuk telapak
kaki yang panjang dan kuat serta cukup panjang, kita bisa
berdiri dengan tegak.
2) Rangka menentukan bentuk tubuh
Dengan adanya rangka, tubuh kita jadi memiliki bentuk yang
sempurna dan indah. Bahkan dengan adanya rangka, setiap
bentuk tubuh manusia dapat dibedakan. Seperti : ada orang
yang tinggi badannya, ada juga yang pendek, ada yang
memiliki jari-jari panjang, ada juga yang pendek, dan lain
sebagainya.
3) Rangka merupakan tempat melekatnya otot
Tanpa rangka, otot-otot tidak memiliki tempat untuk melekat.
Jika otot tidak memiliki tempat untuk melekat, maka anggota
badan akan kaku dan tidak bisa digerakkan.  Otot  bekerja
dengan cara relaksasi dan kontraksi. Disitulah rangka
bekerjasama dengan otot untuk melakukan suatu gerakan.
Misalnya, dalam menggerakkan lengan itu dipengaruhi dengan
otot yang ada di tulang lengan bagian atas yakni otot bisep &
trisep.
4) Rangka dapat melindungi tubuh yang penting
Kita ketahui bahwa tulang merupakan bagian tubuh yang
paling keras. Dengan bentuknya yang keras, maka tulang
berfungsi dalam melindungi bagian dalam tubuh yang cukup
rapuh atau mudah terluka dan rusak jika terkena benda keras.
Beberapa fungsi itu antara lain:

1) Tengkorak (rangka kepala) dapat melindungi otak,


mata, telinga, hidung dan saluran pernafasan bagian
atas.
2) Ruas tulang leher yang melindungi tenggorokan dan
kerongkongan.
3) Tulang pinggul dapat melindungi alat pencernaan dan
alat reproduksi bagian dalam.
4) Rangka rongga dada dapat melindungi alat pernapasan
yakni paru-paru, jantung, dan sebagian alat pencernaan
makanan.
5) Tulang belakang dapat menegakkan badan juga
melindungi sumsum tulang belakang. Saraf-saraf pada
sumsum tulang belakang  dapat menghubungkan
semua bagian tubuh dengan otak. Jika sumsum tulang
belakang rusak, maka akan terjadi kelumpuhan.

2.3. Hubungan antartulang


Hubungan antar tulang (artikulasi/persendian) - Tulang-tulang dalam tubuh
saling berhubungan satu sama lain sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan
baik. Hubungan antar tulang disebut persendian (Artikulasi).
Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, ada tiga jenis
persendian,yaitu sinartrosis, sinfibrosis, dan diartrosis.

1. Sinartrosis
Adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua jenis utama
sindesmosis, yaitu suture (jahitan) dan sinkondrosis. Suture atau sinostosis
adalah hubungan antar tulang yang disatukan oleh jaringan ikat serabut padat,
seperti pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian yang dibentuk oleh
tulang rawan hialin, seperti persimpangan antara epifisis dan diafisis pada
tulang dewasa.
Jenis sendi ini meliputi:
 Sutura (Jahitan), yaitu persendian yang dihubungkan oleh jaringan
ikat fibrosa rapat yang hanya ditemukan di tengkorak. Misalnya
jahitan sagital dan parietal.
 sinkondrosis, yaitu persendian dimana tulang-tulangnya dihubungkan
oleh tulang rawan hialin. Misalnya lempeng epifisis sementara antara
epifisis dan diafisis pada tulang panjang pada anak-anak.

2. Sinfibrosis atau Amfiartrosis)


Amfiartrosis atau sinfibrosis adalah sendi yang disatukan oleh tulang
rawan (kartilago), jaringan ikat fibrosa, dan ligamen yang nyaris tidak bisa
digerakkan. Contohnya adalah sendi antara tulang kering dan tibia.
Jenis sendi ini meliputi:
 Simfisis, yaitu persendian di mana dua tulang disatukan oleh piringan
tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan persendian dan
memungkinkan sedikit gerakan. Misalnya, simfisis pubis
 Sindesmosis, yang terbentuk ketika tulang yang berdekatan
dihubungkan oleh serat jaringan ikat kolagen. Misalnya, ditemukan
pada tulang yang berdekatan seperti radius dan ulna, serta tibia dan
fibula.
 Gomposis, yaitu persendian di mana tulang berbentuk kerucut cocok
dengan kapsul tulang, seperti gigi yang tertanam di tulang rahan

3. Diartrosis
Diartrosis adalah sendi yang memungkinkan tulang bergerak bebas.
Misalnya sendi engsel untuk lutut dan siku serta sendi peluru untuk
selangkangan dan lengan atas. Ujung tulang yang membentuk persendian
(diartrosis) berbentuk unik berupa punuk, sedangkan ujung lainnya
membentuk lesung pipit yang sesuai dengan ukuran punuk. Setiap permukaan
sendi ditutupi dengan tulang rawan hialin dan ditutupi dengan membran
sinovial yang membentuk minyak sinovial. Minyak sinovial, atau minyak
sendi, digunakan untuk memperlancar gerakan.
Diartrosis melibatkan beberapa jenis sendi. Artropati dapat dibagi menjadi
beberapa tipe berikut dan tipe sendi sesuai dengan arah gerakan yang
ditimbulkannya.
 Klasifikasi sendi sinovial meliputi:
- Sendi sferoidal, terdiri dari satu tulang yang dimasukkan ke dalam
rongga berbentuk cangkir di tulang lainnya. Misalnya persendian,
pinggul, dan bahu.
- Sendi engsel, terdiri dari permukaan cekung dari satu tulang yang pas
dengan tulang kedua, memungkinkan gerakan ke satu arah. Misalnya
lutut dan siku.
- Sendi kisar, yaitu tulang runcing yang pas dengan permukaan cekung
tulang kedua, memungkinkannya berputar ke segala arah. Seperti
atlas, sendi kepala.
- Sendi kondiloid, adalah sendi biaksial yang memungkinkan gerakan
pada sudut kanan ke setiap tulang dalam dua arah. Misalnya,
sambungan antara jari-jari dan tulang rawan.
- sendi pelana, permukaan artikular tulang cekung di satu sisi dan sisi
lainnya sehingga tulang pas bersama, seperti dua pelana yang
disatukan, satu-satunya pelana yang sebenarnya dalam tubuh adalah
ibu jari pada sambungan antara karpal dan metakarpal tulang.
- Sendi peluru, adalah sendi di mana permukaan kedua tulang sendi
rata, memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dan tulang
lainnya. Persendian semacam ini disebut nonaksia misalnya
persendian inbvertebtrata, dan persendian antara tulang-tulang karpal
dan tulang-tulang tarsal.
 Macam macam jenis sendi
Sendi juga dapat dibedakan berdasarkan arah geraknya. Menurut arah
geraknya, persendian diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu
1. Sendi engsel
Sendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan satu arah. Contohnya, persendian pada tulang siku dan lutut.

Gambar sendi engsel.


2. Sendi pelana
Adalah persendian yang memugkinkan gerakan ke dua arah.
Contohnya, persendian pada hubungan antar tulang ibu jari dan tulang
telapak tangan.
Gambar sendi pelana
3. Sendi putar
Sendi putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang
yang lain sehingga menimbulkan gerak rotasi. Contohnya, Tengkorak
dengan tulang atlas dan radius dengan ulna.

Gambar sendi putar


4. Sendi geser
Sendi geser adalah persendian yang gerakannya hanya menggeser,
kedua ujung agak rata dan tidak berporos. Sendi geser disebut juga
sendi kepat atau sendi avoid. Contohnya, Persendian pada hubungan
antara ruas-ruas tulang belakang.

5. Sendi luncur
Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar.
Contohnya, Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal.

Gambar sendi luncur


6. Sendi peluru
Sendi peluruh adalah persendian tulang yang gerakannya paling bebas
diantara persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah.
Contohnya, tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha
dengan gelang panggul.

Gambar sendi peluru


7. Sendi ellipsoid/ kondiloid
Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi ellipsoid memiliki
bonggol dari ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit
oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas
dibandingkan dengan sendi peluru. Contohnya, hubungan antar tulang
pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
Gambar sendi Elipsoid

 Macam-macam gerak karena adanya persendian


Otot yang menggerakkan tulang adalah otot rangka. Otot rangka
melekat pada tulang atau tulang. Tentu saja gerakan tubuh tersebut juga
didukung oleh persendian tubuh. Beberapa gerakan otot yang dihasilkan
dari aksi otot, tulang, dan sendi antara lain: fleksi dan ekstensi, abduksi
dan adduksi, elevasi dan depresi, supinasi dan pronasi, serta inversi dan
eversi.
1. Fleksi dan ekstensi
Fleksi adalah gerakan anggota tubuh untuk menekuk atau menekuk.
Sebaliknya, peregangan adalah latihan meluruskan anggota tubuh.
Contoh gerakan ini terjadi pada siku, lutut, dan buku-buku jari.
Olahraga Peregangan di luar anatomi tubuh disebut hiperekstensi.
2. Adduksi dan Penculikan
Adduksi adalah gerakan ke arah tubuh. Penculikan adalah kebalikan
dari adduksi, yang bergerak menjauh dari tubuh. Otot-otot yang
terlibat adalah penculik dan adduktor.
3. Tinggikan dan Tekan
Lifting adalah gerakan mengangkat sedangkan sinking adalah gerakan
menurunkan. Misalnya gerakan membuka dan menutup mulut. Otot
yang bekerja pada gerakan ini adalah otot ascending dan descending.
4. Supinasi dan Pronasi Supinasi adalah gerakan memutar atau membuka
telapak tangan ke depan. Pronasi, di sisi lain, adalah gerakan memutar
atau memu tar telapak tangan. Otot yang terlibat dalam gerakan ini
adalah supinator dan pronator.
5. Inversi dan inversi
Handstand adalah gerakan mencondongkan atau membuka telapak
kaki ke arah badan. Sedangkan eversi adalah gerakan dimana telapak
kaki miring atau terbuka ke arah luar tubuh

2.4. Otot
Alat gerak aktif pada manusia yaitu berupa otot. Otot merupakan alat gerak
aktif yang melekat pada rangka serta tersusun atas jaringan otot. Otot bekerja
dengan cara berkontraksi serta berelaksasi. Selain tulang dan persendian,
penggerak manusia bergantung pada otot. Tanpa otot, tubuh manusia tidak dapat
bergerak karena ototlah yang menggerakkan tulang.. Sel-sel otot membentuk
serat otot, yang kemudian membentuk bundel otot, dan ketika bergabung
bersama, otot terbentuk.
 Fungsi otot pada manusia
1) Menjalankan dan melaksanakan kerta contohnya itu, berjalan, berlari,
memegang, mengangkat, dll.
2) Menggerakkan jantung
3) Mengalirkan darah yang terdiri dari atas zat-zat yaitu nutrisi, oksigen,
dll
4) Menggerakkan rangka/ tulang
5) Mempertahankan postur dan posisi tubuh
6) Menyongkong jaringan lunak
7) Mempertahankan temperature / suhu tubuh.
Menurut bentuk dan prinsip kerja otot, otot dibagi menjadi tiga jenis: otot polos,
otot lurik, dan otot jantung.
1. Otot polos
Otot polos adalah otot rangka yang terbentuk dari sel-sel otot. Otot
polos berbentuk seperti gelendong dengan ujung meruncing. Otot polos
menyusun banyak organ dalam tubuh, seperti dinding usus, lambung,
pembuluh darah, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Cara kerja otot
ini di luar kesadaran dan memiliki respon yang agak lambat terhadap
rangsangan.
2. Otot jantung (Miokardium)

Miokardium adalah otot yang terletak di ruang jantung. Miokardium


ini memiliki ciri-ciri sel yaitu terdapat serabut bercabang dan lurik, serta
terdapat banyak nukleus di tengah serabut dalam sel. Cara kerja miokardium
ini berada di luar kesadaran, tidak dikendalikan oleh otak. Namun, cara kerja
otot jantung dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia.
3. Otot lurik
Otot lurik ini disebut juga dengan otot rangka, mengapa demikian?
Karena otot ini umumnya melekat pada tulang, istilah striasi berasal dari
garis hitam terang yang muncul pada serat otot ini jika dilihat di bawah
mikroskop. Otot lurik terdiri dari sel lurik silindris dengan segmen gelap dan
terang bergantian. Otot rangka ditemukan pada otot rangka. Akhirnya ada
urat otot atau tendon.

 Perbedaan antara otot polos, otot jantung dan otot lurik sebagai berikut:

Pembeda Otot polos Otot jantung Otot lurik


Tempat Dinding jeroan Dinding jantung Melekat pada
rangka
Bentuk Memanjang, Memanjang, Memanjang,
serabut berbentuk koma, silindris, bercabang silindris, ujung
ujung lancip dan menyatu tumpul
Jumlah Satu Satu Banyak
nucleus
Letak Tengah Tengah Tepi
nucleus
Garis Tidak ada Ada Ada
melintang
Kecepatan Paling lambat Sedang Peling cepat
kontraksi
Kemampu Lama Sedang Sebentar
an
kontraksi
Tipe Tidak menurut Tidak menurut Menurut kehendak
control kehendak kehendak
Gambar

4.5 Gangguan sistem gerak pada manusia

Gangguan muskuloskeletal manusia, atau sistem alat gerak, adalah


gangguan yang mengganggu fungsi tulang, sendi, ligamen, tendon, dan otot.
Secara umum gangguan pada sistem gerak pada manusia adalah degenerasi atau
penyakit yang mengakibatkan secara perlahan tapi pasti fungsi tubuh terganggu.
Selain itu, gangguan muskuloskeletal ini dapat menyebabkan nyeri dan
mengurangi gerak.

 Gejala Umum Gangguan Sistem Gerak pada Manusia


Saat sistem motorik tubuh terganggu, biasanya pasien mengalami beberapa
gejala atau keluhan. Berikut adalah beberapa gejala dan keluhan umum:
 Nyeri
 Kelelahan
 Gangguan tidur
 Peradangan, pembengkakan, kemerahan
 Penurunan rentang gerak
 Kesemutan
 Mati rasa
 Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun
 Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang otot
Di bawah ini adalah beberapa gangguan kesehatan dan penyakit yang
mengganggu sistem motorik dengan memengaruhi fungsi otot. di:
 Myalgia
Myalgia atau lebih sering disebut nyeri otot merupakan masalah sistem
motorik manusia yang menyerang otot dan sangat umum terjadi. Nyeri
yang dirasakan pada suatu otot disebabkan oleh seringnya gerakan otot
yang berulang-ulang.
Biasanya hal ini terjadi saat melakukan olahraga ekstrim dengan
intensitas tinggi, atau melakukan pekerjaan berat yang membutuhkan
banyak kekuatan fisik. Tidak hanya itu, nyeri otot juga bisa menjadi
gejala dari masalah kesehatan otot lainnya.
 Fibromyalgia
Sama seperti nyeri otot, fibromyalgia adalah masalah pada sistem otot
yang juga menyebabkan nyeri otot. Bedanya jika mialgia hanya
dirasakan pada sekelompok otot di satu area tubuh, fibromyalgia
menyebabkan nyeri otot yang dirasakan di seluruh tubuh dalam waktu
yang bersamaan.
 kerusakan otot
Cedera otot atau yang lebih dikenal dengan keseleo adalah gangguan
pada sistem gerak manusia yang menyerang tendon (otot tegang) atau
ligamen otot (otot keseleo).
Cedera otot ringan dapat menyebabkan otot tertarik atau meregang.
Pada saat yang sama, dalam kasus yang cukup parah, jaringan otot
mungkin robek sebagian atau bahkan seluruhnya. Biasanya, cedera
otot ini terjadi di area tubuh bagian bawah, terutama pinggul dan paha.
 Distrofi otot
Adalah sekelompok kelainan otot, biasanya disebabkan oleh kelainan
genetik yang secara perlahan melemahkan otot.
Penyakit ini tergolong progresif, sehingga lama kelamaan jika Anda
mengalami distrofi otot, kondisi Anda akan semakin parah. Tidak ada
obat untuk penyakit ini, namun mengobati distrofi otot dapat
memperlambat perkembangan penyakit dan meredakan gejala yang
berkembang.
 Atrofi otot
Gangguan pada sistem motorik manusia yang menyerang otot-otot
tersebut menyebabkan hilangnya massa otot. Atrofi otot dapat
disebabkan oleh berbagai sebab, mulai dari otot yang sudah lama tidak
digunakan, gizi buruk, penggunaan obat-obatan, hingga kondisi medis
tertentu.

 Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang tulang


Selain gangguan pada sistem motorik manusia yang menyerang otot, ada
juga gangguan kesehatan yang menyerang tulang seperti pada gambar di
bawah ini.
 Osteoporosis
Menurut National Osteoporosis Foundation, osteoporosis adalah
penyakit pengeroposan tulang secara bertahap dan hilangnya
kepadatan tulang. Penyakit ini tidak menimbulkan gejala, jadi Anda
biasanya baru menyadarinya saat mengalami patah tulang.
 Patah tulang
Patah tulang sering terjadi akibat kecelakaan, jatuh, dan cedera
olahraga. Namun, kondisi tersebut juga bisa terjadi akibat rendahnya
massa otot dan osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi rapuh
dan mudah patah.
 Kelainan tulang belakang (kifosis, lordosis, skoliosis)
Selain penyakit, gangguan pada sistem motorik manusia juga bisa
berupa penyakit tulang belakang. Ada tiga jenis kelainan pada tulang
belakang, yaitu kifosis (punggung bungkuk), lordosis (punggung yang
terlalu lurus dan mengarah ke belakang) dan skoliosis (punggung yang
membentuk huruf S).
 Kelainan atau gangguan tulang akibat kecelakaan
1) Fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya atau setiap
retak atau patah pada tulang yang utuh.
Jenis fraktur :
 Complete fraktur (fraktur komplet), patah pada seluruh
garis tengah tulang,luas dan melintang. Biasanya disertai
dengan perpindahan posisi tulang.
 Closed frakture (simple fracture), tidak menyebabkan
robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.
 Open fracture (compound frakture / komplikata/
kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit
(integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai
menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan
tulang.
 Greenstick, fraktur dimana salah satu sisi tulang patah
sedang sisi lainnya membengkok.
 Transversal, fraktur sepanjang garis tengah tulang.
 Oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis tengah
tulang.
 Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang.
   Komunitif, fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa
fragmen.
 Depresi, fraktur dengan frakmen patahan terdorong ke
dalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan wajah).
 Kompresi, fraktur dimana tulang mengalami kompresi
(terjadi pada tulang belakang).
 Patologik, fraktur yang terjadi pada daerah tulang
berpenyakit (kista tulang, paget, metastasis tulang, tumor).
 Avulsi, tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo
pada prlekatannya.
 Epifisial, fraktur melalui epifisis.
 Impaksi, fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke
fragmen tulang lainnya
2) Urai sendi
Urai sendi adalah lepasnya ujung-ujung tulang dari sendi.
a. Nekrosi.
Nekrosis adalah sel-sel tulang yang mati dan mengering
yang disebabkan oleh kerusakan periosteum sehingga
menghentikan suplai makanan pada sel-sel.
b. Infeksi
Gangguan tulang akibat infeksi antara lain :

1. Artritis eksudatif, rasa nyeri pada tulang bila


digerakkan akibat peradangan pada selaput sendi
2. Artritis sika, rasa nyeri pada tulang sewaktu
digerakkan akibat kekurangan minyak sinovial
(pelumas sendi)
3. Rasa sakit sendi pada lutut dan pangkal paha berupa
infeksi yang menghasilkan nanah akibat serangan  
penyakit kelamin gonorea dan siphilis
4. Sendi terasa kaku akibat infeksi yang kronis oleh
beberapa penyakit
5. Tulang mengecil dan abnormal akibat serangan
penyakit polio pada anak-anak yang disebabkan oleh
virus
 Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang persendian
Berikut beberapa gangguan kesehatan yang mengganggu sistem alat gerak
tubuh dengan menyerang persendian:
 Arthritis
Arthritis merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat inflamasi
atau peradangan pada persendian. Arthritis dibagi menjadi beberapa
jenis seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, gout, psoriatic
arthritis, ankylosing spondylitis, lupus, septic arthritis, dan juvenile
idiopathic arthritis.
 Bursitis (radang kandung lendir)
Radang kandung lendir adalah peradangan dan pembengkakan yang
terjadi di bursa, kantung berisi pelumas yang merupakan bagian dari
sendi. Bursa biasanya terletak di bahu, siku, pinggul, lutut, kaki.
 Tendonitis
Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang persendian ini
terjadi pada tendon. Orang dengan tendinitis berarti mereka
mengalami peradangan atau pembengkakan pada tendon akibat cedera
yang tiba-tiba.
 Carpal tunnel syndrome
Adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, nyeri pada
telapak dan lengan. Kondisi ini biasanya terjadi Ketika salah satu saraf
utama pada tangan menyusut dan bergerak menuju ke pergelangan
tangan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerak pada manusia merupakan perpaduan antara tulang dan otot.
Tulang saja tidak akan bergerak, namun memerlukan otot untuk dapat bergerak
schingga tulang dapat dikatakan sebagai alat gerak pasif.
Berdasarkan penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang
rawan dan tulang keras. Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan
(kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Tulang keras berdasarkan bentuknya
dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak
beraturan.
Tulang rangka manusia terdiri atas lebih dari 206 tulang. Tulang tesebut
dapat dikelompokkan menjadi rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka
aksial terdiri atas tulang kepala, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
Adapun tulang apendikular terdiri atas tulang gelang bahu, tulang anggota gerak
atas, tulang gelang panggul, dan tulang anggota gerak bawah.
Hubungan antartulang (artikulasi) dapat dibedakan menjadi sinartrosis
amfiartrosis, dan aliran diartrosis. Persendian diartrosis memungkinkan
pergerakan leluasa dan dapat dibedakan atas sendi peluru, sendi putar, sendi
engsel, sendi elipsoid, sendi pelana, dan sendi luncur.
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat dibedakan menjadi otot lurik, otot
polos, dan otot jantung. Mekanisme kerja otot berdasarkan teori sliding filamen,
menyatakan bahwa sewaktu otot kontraksi tidak ada filamen yang memendek
atau memanjang, namun hanya terjadi pergeseran filamen.
Tulang dan otot dapat mengalami gangguan. Gangguan pada tulang, di
antaranya kekurangan vitamin D, osteoporosis, mikrosefalus, fraktura, terkilir,
kelainan bentuk tulang belakang, dan artritis. Adapun gangguan pada otot, di
antaranya atrofi, tetanus, miastenia gravis, kelelahan otot, distrofi, dan hernia.
B. Saran
Kepada pembaca makalah ini kami mengakui dalam penyusunan
makalah ini jauh dari kata sempurna maka kami sarankan untuk membaca
referensi yang lain agar pengetahuan mengenai sistem gerak pada manusia dapat
bertambah.
Tulang-tulang rangka yang terdapat dalam tubuh kita tidak akan
berfungsi sebagai alat gerak apabila tidak digerakkan oleh otot. Maka kesadaran
untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin sangatlah
dibutuhkan agar tidak terjadi kelainan-kelainan yang akan menyerang otot dan
tulang kita. Dengan demikian kita harus membiasakan diri sejak dini mungkin
untuk melakukan hal-hal yang tidak merugikan tubuh dan mencegah supaya
tidak terjadi kelainan pada tubuh termasuk otot dan tulang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pusatbiologi.com/2020/08/inilah-perbedaan-alat-gerak-pasif-dan.html

https://www.utakatikotak.com/Sistem-Gerak-Pada-Manusia/kongkow/detail/18889

https://hellosehat.com/muskuloskeletal/sistem-gerak-pada-manusia/

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/jaringan%20otot
%20hewan-%20BPSMG/materi2.html

https://www.gramedia.com/literasi/sistem-gerak-manusia/

Anda mungkin juga menyukai