Disusun Oleh:
KELOMPOK 4:
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
3
2.1 Pengertian sistem gerak…………………………………..……….3
2.2 Tulang .................................................................................3
2.3 Hubungan Antartulang .............................................................................. 9
2.4 Otot ...................................................................................13
2.4 Gangguan pada Sistem Gerak ...................................................................19
BAB III PENUTUP..................................................................................2
3
3.1 Kesimpulan..........................................................................23
3.2 Saran...................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................25
LAMPIRAN..........................................................................................26
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya
hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah
yang berjudul “Sistem Gerak Pada Manusia”.
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
Biologi dengan dosen Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si. Adapun ruang lingkup
pembahasan dalam karya tulis ini meliputi:
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu
dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. Akhir kata,
semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfat bagi kami semua.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem gerak pada manusia merupakan satu kesatuan organ yang bekerja sama
untuk mendukung tubuuh manusia melakukan suatu gerakan. Sistem gerak pada
manusia terdiri dari otot, tulang (rangka), dan sendi. Manusia dapat
menggerakkan tangan, kaki, jari jemari dan bagian tubuh lainnya adalah karena
memiliki sistem gerak. Sistem gerak yang ada pada manusia terdiri atas kesatuan
organ yang bekerja sama menopang tubuh saat melakukan gerakan. Dalam sistem
gerak pada manusia, tulang akan bekerja sama dengan tulang rawan, ligamen,
serta jaringan ikat lainnya, untuk merekatkan satu tulang dengan tulang lainnya.
2.2 Tulang
Beberapa fungsi tulang adalah sebagai berikut :
a. Sebagai alat gerak bersama dengan otot
b. Sebagai tempat melekatnya otot dan melakukan fungsi gerak
c. Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah
d. Sebagai pelindung organ lunak dan vital
e. Tempat penimbunan kalsium dan mineral lainya
Tulang rawan berlimpah di tulang anak kecil, sedangkan pada orang dewasa
ditemukan di antara ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung,
telinga, dan tulang belakang.
Tulang rawan terdiri dari kondrosit, serat kolagen dan matriks. Kondrosit
terbentuk dari sel tulang rawan masa depan yang disebut kondrosit. Tulang
rawan dibagi menjadi tiga jenis berikut sesuai dengan susunan serat. gambar
tulang rawan
Menurut susunan seratnya, tulang rawan dapat dibagi menjadi tiga jenis
berikut:
1) Tulang rawan hialin dengan serat yang tersebar dalam jalinan yang halus
dan rapat. Tulang rawan Hiali di ujung tulang rusuk tempat melekatnya tulang
dada
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang
rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan sepadat tulang rawan hialin. Tulang
rawan elastis ditemukan di pinna, laring, dan pinna.
Keterangan:
1.kondrosit, 2. Lakuna, 3. Inti kondrosit, 4. Kapsul tulang rawan, 5.
Matriks territorial, 6. Matriks interteritorial.
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang
rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan sepadat tulang rawan hialin.
Tulang rawan elastis ditemukan di pinna, laring, dan pinna.
Keterangan:
keterangan:
1. lakuna, 2. Inti kondrosit, 3. Deretan kondrosit, 4. Kondrosit, 5. Serat
kolagen, 6. matriks.
c. Rangka badan
Rangka badan terdiri dari tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk,
tulang gelang bahu, serta tulang gelang panggul. Tulang belakang, tulang
dada, tulang rusuk membentuk rongga dada yang melindungi paru-paru.
1. Ruas Tulang Belakang (os. Vertebrae):
Bentuk ruas tulang belakang
Terdiri dari 12 ruas yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
- Badan ruas, merupakan bagian yang terbesar dengan bentuk
tebal dan kuat yang terletak disebelah depan
- Lengkung ruas, yang melingkari dan melindungi lubang ruas
tulang belakang
Bagian ruas tulang belakang
- 7 ruas tulang leher (os. Vertebrae cervicale)
- 12 ruas tulang punggung (os. Vertebrae thoracalis)
- 5 ruas tulang pinggang (os. Vertebrae lumbalis)
- 5 ruas tulang kelangkang (os. Vertebrae sacrum)
- 4 ruas tulang ekor (os. Vertebrae cocigeus)
1. Sinartrosis
Adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua jenis utama
sindesmosis, yaitu suture (jahitan) dan sinkondrosis. Suture atau sinostosis
adalah hubungan antar tulang yang disatukan oleh jaringan ikat serabut padat,
seperti pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian yang dibentuk oleh
tulang rawan hialin, seperti persimpangan antara epifisis dan diafisis pada
tulang dewasa.
Jenis sendi ini meliputi:
Sutura (Jahitan), yaitu persendian yang dihubungkan oleh jaringan
ikat fibrosa rapat yang hanya ditemukan di tengkorak. Misalnya
jahitan sagital dan parietal.
sinkondrosis, yaitu persendian dimana tulang-tulangnya dihubungkan
oleh tulang rawan hialin. Misalnya lempeng epifisis sementara antara
epifisis dan diafisis pada tulang panjang pada anak-anak.
3. Diartrosis
Diartrosis adalah sendi yang memungkinkan tulang bergerak bebas.
Misalnya sendi engsel untuk lutut dan siku serta sendi peluru untuk
selangkangan dan lengan atas. Ujung tulang yang membentuk persendian
(diartrosis) berbentuk unik berupa punuk, sedangkan ujung lainnya
membentuk lesung pipit yang sesuai dengan ukuran punuk. Setiap permukaan
sendi ditutupi dengan tulang rawan hialin dan ditutupi dengan membran
sinovial yang membentuk minyak sinovial. Minyak sinovial, atau minyak
sendi, digunakan untuk memperlancar gerakan.
Diartrosis melibatkan beberapa jenis sendi. Artropati dapat dibagi menjadi
beberapa tipe berikut dan tipe sendi sesuai dengan arah gerakan yang
ditimbulkannya.
Klasifikasi sendi sinovial meliputi:
- Sendi sferoidal, terdiri dari satu tulang yang dimasukkan ke dalam
rongga berbentuk cangkir di tulang lainnya. Misalnya persendian,
pinggul, dan bahu.
- Sendi engsel, terdiri dari permukaan cekung dari satu tulang yang pas
dengan tulang kedua, memungkinkan gerakan ke satu arah. Misalnya
lutut dan siku.
- Sendi kisar, yaitu tulang runcing yang pas dengan permukaan cekung
tulang kedua, memungkinkannya berputar ke segala arah. Seperti
atlas, sendi kepala.
- Sendi kondiloid, adalah sendi biaksial yang memungkinkan gerakan
pada sudut kanan ke setiap tulang dalam dua arah. Misalnya,
sambungan antara jari-jari dan tulang rawan.
- sendi pelana, permukaan artikular tulang cekung di satu sisi dan sisi
lainnya sehingga tulang pas bersama, seperti dua pelana yang
disatukan, satu-satunya pelana yang sebenarnya dalam tubuh adalah
ibu jari pada sambungan antara karpal dan metakarpal tulang.
- Sendi peluru, adalah sendi di mana permukaan kedua tulang sendi
rata, memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dan tulang
lainnya. Persendian semacam ini disebut nonaksia misalnya
persendian inbvertebtrata, dan persendian antara tulang-tulang karpal
dan tulang-tulang tarsal.
Macam macam jenis sendi
Sendi juga dapat dibedakan berdasarkan arah geraknya. Menurut arah
geraknya, persendian diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu
1. Sendi engsel
Sendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan satu arah. Contohnya, persendian pada tulang siku dan lutut.
5. Sendi luncur
Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar.
Contohnya, Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal.
2.4. Otot
Alat gerak aktif pada manusia yaitu berupa otot. Otot merupakan alat gerak
aktif yang melekat pada rangka serta tersusun atas jaringan otot. Otot bekerja
dengan cara berkontraksi serta berelaksasi. Selain tulang dan persendian,
penggerak manusia bergantung pada otot. Tanpa otot, tubuh manusia tidak dapat
bergerak karena ototlah yang menggerakkan tulang.. Sel-sel otot membentuk
serat otot, yang kemudian membentuk bundel otot, dan ketika bergabung
bersama, otot terbentuk.
Fungsi otot pada manusia
1) Menjalankan dan melaksanakan kerta contohnya itu, berjalan, berlari,
memegang, mengangkat, dll.
2) Menggerakkan jantung
3) Mengalirkan darah yang terdiri dari atas zat-zat yaitu nutrisi, oksigen,
dll
4) Menggerakkan rangka/ tulang
5) Mempertahankan postur dan posisi tubuh
6) Menyongkong jaringan lunak
7) Mempertahankan temperature / suhu tubuh.
Menurut bentuk dan prinsip kerja otot, otot dibagi menjadi tiga jenis: otot polos,
otot lurik, dan otot jantung.
1. Otot polos
Otot polos adalah otot rangka yang terbentuk dari sel-sel otot. Otot
polos berbentuk seperti gelendong dengan ujung meruncing. Otot polos
menyusun banyak organ dalam tubuh, seperti dinding usus, lambung,
pembuluh darah, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Cara kerja otot
ini di luar kesadaran dan memiliki respon yang agak lambat terhadap
rangsangan.
2. Otot jantung (Miokardium)
Perbedaan antara otot polos, otot jantung dan otot lurik sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Gerak pada manusia merupakan perpaduan antara tulang dan otot.
Tulang saja tidak akan bergerak, namun memerlukan otot untuk dapat bergerak
schingga tulang dapat dikatakan sebagai alat gerak pasif.
Berdasarkan penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang
rawan dan tulang keras. Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan
(kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Tulang keras berdasarkan bentuknya
dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak
beraturan.
Tulang rangka manusia terdiri atas lebih dari 206 tulang. Tulang tesebut
dapat dikelompokkan menjadi rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka
aksial terdiri atas tulang kepala, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
Adapun tulang apendikular terdiri atas tulang gelang bahu, tulang anggota gerak
atas, tulang gelang panggul, dan tulang anggota gerak bawah.
Hubungan antartulang (artikulasi) dapat dibedakan menjadi sinartrosis
amfiartrosis, dan aliran diartrosis. Persendian diartrosis memungkinkan
pergerakan leluasa dan dapat dibedakan atas sendi peluru, sendi putar, sendi
engsel, sendi elipsoid, sendi pelana, dan sendi luncur.
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat dibedakan menjadi otot lurik, otot
polos, dan otot jantung. Mekanisme kerja otot berdasarkan teori sliding filamen,
menyatakan bahwa sewaktu otot kontraksi tidak ada filamen yang memendek
atau memanjang, namun hanya terjadi pergeseran filamen.
Tulang dan otot dapat mengalami gangguan. Gangguan pada tulang, di
antaranya kekurangan vitamin D, osteoporosis, mikrosefalus, fraktura, terkilir,
kelainan bentuk tulang belakang, dan artritis. Adapun gangguan pada otot, di
antaranya atrofi, tetanus, miastenia gravis, kelelahan otot, distrofi, dan hernia.
B. Saran
Kepada pembaca makalah ini kami mengakui dalam penyusunan
makalah ini jauh dari kata sempurna maka kami sarankan untuk membaca
referensi yang lain agar pengetahuan mengenai sistem gerak pada manusia dapat
bertambah.
Tulang-tulang rangka yang terdapat dalam tubuh kita tidak akan
berfungsi sebagai alat gerak apabila tidak digerakkan oleh otot. Maka kesadaran
untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin sangatlah
dibutuhkan agar tidak terjadi kelainan-kelainan yang akan menyerang otot dan
tulang kita. Dengan demikian kita harus membiasakan diri sejak dini mungkin
untuk melakukan hal-hal yang tidak merugikan tubuh dan mencegah supaya
tidak terjadi kelainan pada tubuh termasuk otot dan tulang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pusatbiologi.com/2020/08/inilah-perbedaan-alat-gerak-pasif-dan.html
https://www.utakatikotak.com/Sistem-Gerak-Pada-Manusia/kongkow/detail/18889
https://hellosehat.com/muskuloskeletal/sistem-gerak-pada-manusia/
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/jaringan%20otot
%20hewan-%20BPSMG/materi2.html
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-gerak-manusia/