Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

Rangka Tubuh Manusia

Disusun oleh :

MUH, RIZKY

2207561056

32C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTASILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................5

BAB I.....................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II....................................................................................................................3

PEMBAHASAN....................................................................................................3

A. Bentuk, struktur, dan hubungan antar tulang pada manusia.......................3

B. Otot Rangka Dan Otot Polos Pada Manusia.............................................11

C. Kelainan Dan Gangguan Yang Bisa Terjadi Pada Tulang.......................14

BAB III.................................................................................................................24

PENUTUP............................................................................................................24

A. Kesimpulan...............................................................................................24

B. Saran.........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25

GLOSARIUM......................................................................................................27

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
rangka tubuh manusia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah konsep dasar IPA SD. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bentuk, struktur, hubungan antar
tulang, otot rangka, otot polos kelainan dan gangguan tulang bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Sudarto, M.Pd., selaku
dosen mata kuliah konsep dasar IPA SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Watampone, 25 Mei 2023

PENULIS

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tubuh manusia merupakan suatu struktural yang tersusun


organ-organ yang membangun rangka tubuh manusia
itu.Kompleksitas dari susunan tubuh manusia itu menyimpan
banyak misteri. Namun sering berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, misteri-misteri tentang manusia yang selama
berabad lamanya mengisahkan perjalanan ilmu pengetahuan
mengenai apa yang disebut anatomi tubuh manusia. Saat ini,
pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia cukup dinamis
sebab terjadi banyak pengembangan-pengembangan ilmu dan
pencabangan ilmu itu sendiri yang membagi diri dengan suatu
tujuan untuk memudahkan manusia agar dapat secara sistematis
memahami organ tubuh manusia itu sendiri. Anatomi tubuh
manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia.
Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan
sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang menyusun
tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang
memiliki struktur dan fungsi yang khusus.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah bentuk, struktur, dan hubungan antar tulang pada
manusia?

2. Apa yang dimaksud otot rangka dan otot polos pada manusia?

3. Kelainan dan gangguan apa saja yang bisa terjadi pada tulang?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk, struktur, dan hubungan antar tulang
pada manusia

2. Untuk mengetahui otot rangka dan otot polos pada manusia

3. Untuk mengetahui kelainan dan gangguan yang bisa terjadi pada


tulang

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk, struktur, dan hubungan antar tulang pada manusia

Secara garis besar rangka manusia dikelompokkan menjadi 3 bagian


utama yaitu :

1. Rangka kepala (tengkorak)

2. Rangka badan

3. Rangka anggota gerak (tangan dan kaki)

Untuk mengetahui lebih banyak berikut adalah bagian rangka


manusia dan tulang- tulang penyusunnya :

1. Rangka Kepala (Tengkorak)

Dilansir dari Wikipedia tengkorak merupakan struktur


tulang pada manusia yang merupakan rangka kepala.
Fungsi utama tulang tengkorak adalah melindungi otak.
Otak merupakan organ yang lunak dan memiliki fungsi
yang sangat penting sehingga harus dilindungi. Rangka
kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak
wajah dan tulang pelindung otak. Tulang tengkorang
wajah terdiri dari:

3
 Dua tulang hidung

 Dua tulang pipi


 Dua tulang rahang atas dan tulang rahang bawah

 Dua tulang air mata

 Tulang langit-langit

 Tulang pisau luku

 Satu tulang lidah

Untuk tulang pelindung otak meliputi:

 Tulang dahi

 Tulang belakang kepala

 Dua tulang pelipis

 Dua tulang ubun-ubun

 Dua tulang baji

 Dua tulang tapis

2. Rangka badan

 Tulang-tulang penyusun rangka badan terdiri atas banyak


4
tulang. Tulang badan merupakan cikal bakal penentu bentuk
tubuh manusia tulang rangka badan
manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok yakni :

 Tulang belakang atau punggung (33 ruas)

 Tulang dada

 Ukuran rusuk (12 pasang)

 Tulang gelang bahu

 Tulang gelang panggul

3. Rangka Anggota Gerak (Tangan & Kaki)

Sebagian besar pekerjaan dan kegiatan kita dilakukan


oleh tangan dan kaki titik adapun bagian kerangka
manusia yang termasuk anggota gerak adalah sepasang
tulang tangan (anggota gerak atas) dan sepasang tulang
kaki (anggota gerak bawah). Fungsi tulang anggota gerak
atas antara lain membantu kita menggenggam, menulis,
menggambar, memegang benda menunjuk dan lainnya.
5
Lengan dan tangan kita tersusun dari beberapa tulang
yaitu :

 Tulang lengan atas


 Tulang hasta

 Tulang pengumpil

 Tulang pergelangan tangan


Adapun fungsi tulang anggota gerak bawah yaitu
berfungsi menopang berat tubuh. Kaki kita tersusun dari
beberapa tulang yaitu :

 Tulang paha

 Tulang tempurung lutut

 Tulang kering

 Tulang pergelangan kaki

 Tulang tumit

 Tulang telapak kaki

 Tulang jari-jari kaki

6
Nah, itulah rangka pada manusia secara garis besar selanjutnya
yaitu struktur tulang pada manusia. Menurut Fawcett, 2002 tulang
merupakan materi hidup yang dinamis, secara tetap diperbaharui dan
dikonstruksi ulang dalam seumur hidup. Dikutip dari Wikipedia Tulang
atau kerangka merupakan jaringan tubuh yang kaku dan terdiri atas sel-
sel yang tertanam dalam antar sel keras yang berlimpah. Namun, secara
umum tulang merupakan jaringan ikat, terdiri dari sel, serat, dan
substansi dasar yang berfungsi untuk penyokong dan pelindung
kerangka. Tulang berfungsi sebagai pembentuk rangka, alat gerak tubuh
dan
sebagai pelindung organ-organ internal serta tempat penyimpanan
internal dalam tubuh. Struktur tulang yang menyusun rangka tubuh
manusia terbagi menjadi 2 bagian, yaitu kerangka aksial dan kerangka
apendikular. Kerangka aksial meliputi 80 tulang pada manusia,
sedangkan kerangka apendikular terdiri dari 126 tulang.

7
 Kerangka Akasial

Kerangka aksial berfungsi untuk melindungi organ dan


memelihara postur tubuh. Tulang yang termasuk dalam
kerangka aksial antara lain :

1. Tulang Tengkorak

2. Tulang belakang

3. Tulang Rusuk dan Tulang Dada.

4. 7 pasang “tulang rusuk sejati” (true ribs)

5. 3 pasang “tulang rusuk palsu” (false ribs), dan

6. 2 pasang “tulang rusuk melayang” (floating ribs)


7. Anggota Gerak Atas,

8. Anggota Gerak Bawah, dan

9. Tulang Panggul

10. 2 tulang usus (ilium),

11. 2 tulang kemaluan (ischium), dan

12. 2 tulang duduk (pubis)

 KERANGKA APENDIKULAR

Fungsi utama dari kerangka apendikular adalah sebagai


penggerak tubuh. Tulang yang termasuk ke dalam kerangka
apendikular di antaranya adalah :

1. Tulang Selangka atau tulang leher, yang membentuk bagian depan


bahu.

2. Tulang Belikat, yang terdapat di atas sendi bahu


dan merupakan bagian pembentuk bahu.

8
3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta, yang
menyusun alat gerak, yaitu tangan.

4. Tangan, yang tersusun atas tulang-tulang pergelangan


tangan, telapak tangan, dan jari tangan.

5. Kaki, yang terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki.


Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut,
tulang kering dan tulang betis.

Setelah mengetahui struktur tulang pada manusia selanjutnya


yaitu hubungan antartulang pada manusia. Hubungan antartulang
biasanya juga disebut persendian. Sendi menurut Kamus Bebas
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hubungan yang terbentuk antara
tulang. Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan fleksibilitas
dan pergerakan pada tempatnya, juga sebagai poros anggota gerak.
Berdasarkan arah pergerakannya, beberapa sendi yang terdapat pada
tubuh manusia antara lain :

1. Sendi Engsel

Sendi engsel merupakan persendian yang dapat digerakkan hanya


pada satu arah saja, hanya dapat ditekuk atau diluruskan. Bekerja
seperti engsel pintu. Contohnya persendian pada siku yang
menghubungkan tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah.

2. Sendi Pelana

Sendi pelana yaitu persendian yang dapat digerakkan ke kedua


arah ah yaitu muka belakang dan samping. Contohnya
persendian pada ruas telapak tangan dan tulang pergelangan
tangan memegang pensil dan menulis.

3. Sendi Peluru

9
Sendi peluru merupakan persendian yang dapat digerakkan ke
segala arah contohnya persendian antar tulang paha dan pinggul.

4. Sendi Putar

Sendi putar merupakan persendian yang dapat digerakkan secara


berputar sendi ini memungkinkan kepala kita dapat memutar,
mengangguk serta menggeleng titik contohnya adalah
persendian yang terdapat di antara tulang tengkorak dengan
tulang leher.

5. Sendi Geser

Sendi geser merupakan persendian yang memungkinkan


terjadinya sedikit gerakan saja contohnya persendian antar
pergelangan kaki.

Macam-macam sendi yang telah dijelaskan diatas yaitu cukup


beragam meskipun ada beberapa sendi yang memebrikan sedikit
pergerakan namun, tetap saja berfungsi memberikan kestabilan pada
tubuh tubuh kita. Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari
tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang
rawan). Sistem ini akan memungkinkan kita untuk duduk, berdiri,
berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-
hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga
berfungsi sebagai pelindung organ dalam.

10
B. Otot Rangka Dan Otot Polos Pada Manusia

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas


utamanya kontraksi. Kontraksi otot berfungsi untuk menggerakkan
bagian - bagian tubuh dan substansi dalam tubuh. Menurut Merriam-
Webster otot adalah jaringan tubuh yang terdiri dari sel-sel panjang
yang berkontraksi ketika dirangsang dan menghasilkan gerakan. Ada
sekitar 640 otot di tubuh kita, yang secara garis besar bisa dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Otot Rangka

Otot lurik atau otot rangka ialah otot yang menempel pada
kerangka tubuh, yang digerakkan oleh kehendak kita, sehingga
disebut juga otot motorik. Otot rangka bisa menggerakkan
tulang, karena otot dapat meregang (rileks) dan memendek
(berkontraksi). Contoh otot rangka misalnya terdapat di atas
sendi, melekat pada dua tulang. Mereka biasanya mengontrol
gerakan melalui aktivasi oleh cabang somatik dari sistem saraf
perifer, dengan kecepatan kontraksi yang cepat. Dilansir dari
Kompas.com otot rangka memiliki ciri-ciri, antara lain :

 Bentuk selindris dengan garis gelap terang tanpa ada cabang

 Otot lurik melekat pada rangka

 Bekerja dibawah system saraf sadar melalui perintah otak

 Pergerakkannya sangat cepat namun mudah lelah

 Memiliki banyak inti sel pada bagian tepi dan bentuknya panjang

 Mempunya pigmen myoglobin

Berikut adalah struktur yang terdiri dalam otot rangka :

11
2. Otot Polos

Otot polos adalah jaringan otot tak terkendali (bersifat involunter)


yang dikontrol oleh sistem saraf otonom, atau dengan kata lain
otot polos tidak bisa dikendalikan dengan kesadaran. Tidak seperti
otot rangka dan jantung, otot polos tidak lurik. Ini karena sel- sel
otot individu tidak sepenuhnya selaras menjadi sarkomer.
Sebaliknya, mereka dipindahkan ke seluruh serat. Ini memberi
otot polos kemampuan untuk berkontraksi lebih lama, walaupun
kontraksi terjadi lebih lambat, yang bertujuan untuk memindahkan
zat melalui organ dan melakukannya dengan berkontraksi dalam
gelombang, yang dikenal sebagai peristaltik. Contoh otot polos
terdapat pada saluran organ pencernaan manusia, pembuluh darah,
organ pernapasan, reproduksi, dan saluran ekskresi. Otot polos
memiliki ciri-ciri, antara lain:

 Bekerja secara tidak sadar

 Bereaksi lambat, tetapi bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama

 Sel berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya

 Memiliki nukleus pada bagian tengah selnya

 Serabut halus yang

melintang tidak terlihat Berikut

adalah struktur yang terdiri dalam

otot polos :

12
3. Otot Jantung

Otot jantung atau miocardium ialah jaringan otot yang bersifat


involunter yang memiliki struktur hampir sama dengan otot lurik,
tapi memiliki konsep kerja seperti otot polos. Bekerja berada
diluar kesadaran untuk jantung. Sebagaimana namanya, contoh
otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot jantung, meski
mirip dengan otot rangka dalam beberapa hal, terhubung ke sistem
saraf otonom. Sistem ini mengontrol organ-organ vital seperti
jantung dan paru-paru dan memungkinkan kita untuk tidak harus
fokus memompa jantung kita setiap kali perlu berdetak. Otot
jantung mengelilingi bilik jantung dan digunakan untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Ketebalan otot jantung berbeda
di seluruh jantung. Sebagai contoh, ventrikel kiri harus memompa
darah ke seluruh tubuh, dan karena itu bersifat tebal. Dinding
ventrikel kanan lebih tipis, karena hanya perlu memompa darah
yang kekurangan oksigen jarak pendek dari jantung ke paru-paru.
Otot jantung memiliki ciri-ciri, antara lain:

 Otot jantung bentuknya silindris atau bulat pipih

13
 Memiliki banyak cabang yaitu sinsitium

 Otot Jantung terletak didalam jantung

 Terdapat satu Inti sel yang letaknya ditengah

 Bekerja dengan dipengaruhi oleh saraf simpatik dan


parasimpatik sehingga tanpa kesadaran manusia

 Tidak membutuhkan istirahat dalam bekerja.

Berikut adalah struktur yang terdiri dalam otot Jantung :

C. Kelainan Dan Gangguan Yang Bisa Terjadi Pada Tulang

Seperti yang kita ketahui bahwa tulang memiliki peranan yang


penting bagi tubuh kita. Jaringan tulang akan terus berkembang dan
memperbarui diri sepanjang hidup Karena fungsinya yang begitu
penting, sudah sepatutnya kesehatan tulang senantiasa dijaga. Namun,
terkadang ada beberapa gangguan tulang yang bisa terjadi. Beberapa
jenis gangguan tulang yang cukup sering terjadi antara lain:

4. Osteoporosis

Dilansir dari Wikipedia osteoporosis adalah penyakit


tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang
rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas
jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan
14
tulang. Penyakit ini dikenal sebagai silent disease (penyakit
sunyi), karena tidak ada gejala apapun. Gejala umumnya berupa
nyeri pada tulang dan otot, terutama tulang punggung. Melansir
National Osteoporosis Foundation, penyakit osteoporosis cukup
banyak diderita, terutama kalangan lansia. Penelitian
membuktikan, sekitar satu dari dua wanita, dan satu dari empat
pria berusia di atas 50 tahun berisiko mengalami patah tulang
karena osteoporosis. Menurut Kementerian Kesehatan, data dari
International Osteoporosis Foundation (IOF) menunjukkan,
sebanyak satu dari empat wanita berusia 50-80 tahun di Indonesia
berisiko terkena penyakit degeneratif ini.

Melansir laman resmi Perhimpunan Reumatologi


Indonesia, osteoporosis bisa muncul tanpa gejala selama beberapa
dekade. Penderita baru menyadari dirinya mengidap osteoporosis
setelah mengalami komplikasi patah tulang. Gejala osteoporosis
tergantung pada lokasi patah tulang, seperti di tulang belakang,
pinggang, pinggul, atau pergelangan telapak tangan. Patah tulang
adalah komplikasi osteoporosis yang serius. Kebanyakan kasus
patah tulang terkait osteoporosis terjadi di pinggul, tulang
belakang, atau pergelangan tangan. Osteoporosis dapat membuat
penderita bungkuk sampai tinggi badannya merosot. Penyakit
kelainan tulang ini acapkali membatasi mobilitas atau membuat
penderitanya tidak leluasa bergerak.
Kondisi tersebut bisa memicu kesepian sampai depresi.

15
Melansir NHS, beberapa faktor risiko penyebab
osteoporosis di antaranya: Efek samping minum obat steroid
dosis tinggi sampai obat antiestrogen Peradangan, gangguan
hormon, atau masalah penyerapan zat gizi tertentu Berasal dari
keluarga penderita osteoporosis Mengalami gangguan makan
anoreksia atau bulimia Memiliki indeks massa tubuh rendahnya
Tidak berolahraga secara teratur Punya kebiasaan minum
minuman keras dan merokok. Ada beberapa cara menjaga
kesehatan tulang sekaligus menghindari osteoporosis, antara lain
:

 Olahraga secara teratur

 Rajin makan asupan kaya kalsium

 Mencukupi kebutuhan vitamin D setiap hari

 Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

5. Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi tulang yang umumnya disebabkan


oleh bakteri Staphylococcus. Osteomielitis tergolong penyakit
yang jarang terjadi, tetapi butuh segera ditangani karena dapat
menimbulkan sejumlah komplikasi serius. Osteomielitis bisa
16
dialami oleh semua orang dari segala usia. Pada anak-anak,
osteomielitis umumnya terjadi di tulang panjang, seperti tungkai
atau lengan. Sedangkan pada orang dewasa, osteomielitis biasanya
terjadi di tulang pinggul, tungkai, atau tulang belakang. Infeksi
tulang ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau berkembang dalam
jangka waktu lama. Jika tidak segera diobati, osteomielitis dapat
menyebabkan
kerusakan yang permanen pada tulang. Melansir ALODOKTER
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus
aureus. Bakteri tersebut bisa terdapat di kulit atau hidung dan
umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, saat
sistem kekebalan tubuh sedang lemah karena suatu penyakit,
maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi. Masuknya
bakteri Staphylococcus hingga ke tulang dapat melalui beberapa
cara, yaitu:

 Melalui aliran darah

Bakteri dari bagian tubuh lain dapat menyebar ke tulang melalui


aliran darah.

 Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi

Kondisi ini memungkinkan bakteri bisa menyebar ke


tulang di dekat jaringan atau sendi yang terinfeksi.

 Melalui luka terbuka

Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh jika terdapat luka


terbuka, seperti patah tulang dengan luka terbuka atau
kontaminasi langsung saat bedah ortopedi.

Osteomielitis dapat terjadi secara akut atau kronis. Berikut ini adalah
penjelasannya :

 Osteomielitis akut

17
Osteomielitis jenis ini terjadi secara mendadak dan
berkembang dalam wakt 7–10 hari.

 Osteomielitis kronis

Osteomielitis kronis dapat terjadi tanpa menimbulkan


gejala selama beberapa bulan bahkan tahun, sehingga
terkadang sulit untuk dideteksi. Osteomielitis jenis ini
juga dapat terjadi akibat osteomielitis akut yang sulit
ditangani dan terjadi secara berulang untuk waktu yang
lama.

Gejala osteomielitis akut dan kronis sangat mirip, di antaranya :

 Rasa nyeri pada lokasi infeksi

 Area yang terinfeksi berwarna merah dan bengkak

 Area yang terinfeksi menjadi kaku atau tidak bisa digerakan


 Keluarnya cairan nanah dari area infeksi

 Demam dan menggigil

 Merasa gelisah atau tidak enak badan

 Mual

 Lemas

 Kelelahan

 Kehilangan berat badan

Cara terbaik mencegah osteomielitis adalah dengan


menghindari faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya
penyakit ini. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengindari faktor-faktor tersebut :

18
 Jika Anda memiliki luka, bersihkan luka tersebut dan
tutup dengan perban steril. Jika luka cukup parah,
temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang
tepat.

 Jika menderita penyakit yang berisiko menimbulkan


osteomielitis, seperti diabetes, pastikan penyakit
tersebut terkendali.

 Selalu jaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan.

 Gunakan alas kaki yang tepat, serta gunakan alat pelindung saat
berolahraga.

 Lakukan vaksinasi secara berkala sesuai jadwal yang dianjurkan


dokter.

 Segera hubungi dokter jika mengalami tanda awal


infeksi, seperti nyeri dan demam.

6. Tumor Tulang

Tumor tulang adalah kondisi yang terjadi ketika sel-sel tulang


tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan tumor tulang dapat dibedakan
menjadi tumor jinak (nonkanker) dan tumor ganas (kanker), serta
dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Tumor tulang terjadi ketika
sel-sel tulang tumbuh secara tidak terkontrol sehingga membentuk
benjolan pada tulang. Salah satu gejala yang umum dirasakan adalah
nyeri yang konstan di area tumbuhnya tumor tulang. Rasa sakit ini
cenderung bertambah parah ketika melakukan
aktivitas yang berat, dan biasanya akan lebih terasa pada malam hari.
Ada dua macam tumor tulang yaitu tumor jinak dan non jinak. Tumor
tulang jinak umumnya tidak berbahaya karena tidak agresif dan tidak
menyebar ke bagian tubuh lainnya. Meski demikian, tumor tulang
yang jinak juga berisiko menyebabkan gangguan pada jaringan di
sekitarnya sehingga mengakibatkan beragam komplikasi. Berikut
19
adalah beberapa jenis tumor tulang yang sifatnya jinak (nonkanker) :

 Osteochondroma

 Enchondroma

 Kista tulang aneurisma

 Tumor Tulang Ganas

 Chondrosarcoma

 Osteosarcoma

 Sarkoma Ewing

7. Spondilosis Servikal

Spondilosis servikal adalah kerusakan ruas tulang leher dan


bantalannya, sehingga menekan saraf tulang belakang dan
menyebabkan rasa nyeri di leher, bahu, dan kepala. Spondilosis
servikal juga dikenal sebagai penyakit osteoartritis servikal atau
artritis leher. Spondilosis servikal umumnya disebabkan oleh
perubahan struktur dan kerusakan jaringan pada tulang belakang dan
tulang leher. Beberapa kondisi dan penyakit yang bisa menyebabkan
terjadinya spondilosis servikal adalah :

 Penipisan bantalan tulang


Tulang leher berbentuk seperti pilar yang memiliki ruas. Di
antara ruas tersebut diisi oleh bantalan tulang. Seiring
bertambahnya usia, bantalan ini akan menipis akibat
berkurangnya cairan pada bantalan tersebut.
 Herniasi bantalan tulang
Akibat penuaan, tulang leher juga dapat mengalami kerapuhan dan
retak. Hal ini

20
bisa menyebabkan terjadinya penonjolan (herniasi)
bantalan tulang yang akhirnya menekan saraf tulang
belakang.
 Ligamen kaku
Penuaan juga dapat menyebabkan ligamen atau jaringan
ikat di antara tulang leher menjadi kaku dan tidak
fleksibel.
 Pengapuran tulang leher
Sebagai respons terhadap menipisnya bantalan tulang,
tulang leher akan membentuk jaringan tambahan dalam
upaya menjaga keutuhan tulang leher. Jaringan tulang
tambahan ini dapat menekan saraf tulang belakang.

Spondilosis dapat mengakibatkan penyempitan saluran


belakang dan akhirnya menekan saraf tulang belakang. Kondisi
ini memicu sejumalah gejala, seperti:

 Cara berjalan yang terlihat tersentak-sentak


 Leher kaku
 Sakit leher yang bisa memburuk saat batuk, bersin, duduk, atau
berdiri
 Rasa nyeri di daerah kepala, bahu, lengan, sampai jari tangan
 Lengan atau tangan terasa lemas, kaku, atau kesemutan
 Sulit berjalan dan mengoordinasikan gerakan
 Muncul spasme atau gerakan involunter (tidak disadari) pada
tungkai
 Terkadang bisa disertai dengan gangguan
keseimbangan dan kehilangan kemampuan menahan
buang air kecil dan buang air besar

8. Osteofit

21
Osteofit atau bone spur adalah tulang yang tumbuh menonjol di
sekitar persendian atau tempat pertemuan antara dua tulang. Keadaan
yang sering juga disebut pengapuran ini, terjadi secara perlahan dan
seringkali tidak menimbulkan gejala, serta sebagian besar dialami
oleh orang berusia di atas 60 tahun. Namun, osteofit juga dapat
dialami oleh orang yang lebih muda akibat cedera atau kondisi medis
tertentu. Osteofit dapat tumbuh di tulang manapun, tetapi paling
sering terjadi di area leher, bahu, lutut, punggung bawah, kaki atau
tumit, dan jari-jari. Osteofit muncul sebagai bentuk respons tubuh
terhadap gangguan yang terjadi di sekitar sendi. Penyebab osteofit
paling umum adalah osteoarthritis, yaitu kondisi ketika tulang rawan
di sekitar sendi secara perlahan terkikis.
Tulang rawan adalah jaringan elastis yang melapisi tulang dan
memungkinkan sendi untuk bergerak dengan mudah. Ketika tulang
rawan terkikis, endapan kalsium yang merupakan materi pembentuk
tulang, akan terbentuk secara bertahap sebagai respon tubuh
terhadap tulang rawan yang rusak. Sebagian besar kasus osteofit
tidak menimbulkan gejala. Namun, gejala dapat muncul jika terjadi
gesekan antar tulang atau dengan jaringan lain, muncul tekanan
terhadap saraf di sekitarnya, serta terbatasnya pergerakan tubuh.
Gejala lain yang dapat muncul tergantung pada lokasi pertumbuhan
osteofit. Di antaranya adalah :

 Leher – Rasa nyeri seperti tertusuk jarum dan mati rasa


di area tangan akibat saraf terjepit.
 Bahu – Pembengkakan dan terkikis atau robeknya
soket bahu yang melindungi sendi bahu. Kondisi ini
menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu.
 Tulang belakang – Osteofit menyebabkan terjepitnya
saraf atau akar tulang belakang, sehingga menimbulkan
gejala nyeri dan mati rasa di area lengan atau kaki.

22
 Pinggang – Terbatasnya pergerakan pinggang dan
timbulnya rasa nyeri ketika menggerakkan pinggang.
 Jari – Muncul benjolan/tonjolan di jari dan terasa keras.
 Lutut – Rasa nyeri ketika mencoba meluruskan atau
menekuk kaki, akibat terhalangnya pergerakan tulang
dan tendon yang terhubung dengan lutut.

Nah, itulah beberapa kelainan tulang yang umum terjadi pada


manusia. Oleh karenanya jika kita ingin terhindar dari penyakit tersebut
kita harus senantiasa merawat dan menjaga kesehatan dan selalu peduli
dengan kebugaran tubuh dengan cara rajin berolahraga, makan makanan
yang berigizi, mengatur pola makan dan masih banyak cara yang dapat
dilakukan.

23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kita perlu mengetahui bentuk, struktur, dan hubungan antar


tulang pada manusia agar kita dapat mengenali rangka tubuh manusia
terkhusus yang berada dalam tubuh kita.
Begitu pula dengan otot-otok yang ada dalam tubuh kita yang
berfungsi sebagai jaringan dalam tubuh agar dapat menggerakkan
tulang. Kelainan dan gangguan yang bisa terjadi pada tulang juga
sangat wajib kita ketahui gejala dan penyebabnya agar kita dapat
terhindar dari berbagai macam kelainan pada tulang dan selalu
menerapkan hidup yang sehat dengan mengatur pola hidup yang
baik.
B. Saran

Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca titik apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,
silahkan disampaikan.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan


memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput
dari kesalahan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan-Ditjen Pendidikan


Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018. MISTERI RANGKA DAN TARIKAN NAFAS KITA.
Jakarta.

Wikipedia. “Tengkorak”, https://id.wikipedia.org/wiki/Tengkorak diakses 02


Mei 2021

Saktiono. IPA BIOLOGI 2. Jakarta

Kompas.com, 2019.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/19/134500169/bagian-
rangka-manusia?page=all diakses 02 Mei 2021

Wikipedia. “Tulang” https://id.wikipedia.org/wiki/Tulangdiakses 02 Mei 2021

Adeliarosa, 2019.” Struktur Tulang Penyusun Rangka Manusia”,


https://kumparan.com/berita-update/struktur-tulang-penyusun-rangka-manusia-
1vQP9AkGSLj/full diakses 02 Mei 2021

Materi IPA, 2019. “Pengertian Otot, Struktur, Fungsi, Janis, dan Contohnya”,
https://gurusains.com/pengertian-otot/ diakses 02 Mei 2021

Mahardini Nur Afifah, 2020. “Osteoporosis: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah”


https://health.kompas.com/read/2020/10/20/060600368/osteoporosis--gejala-
penyebab-cara- mencegah. diakses 02 Mei 2021

dr. Rizki Tamin, 2020. “Osteomielitis”, https://www.alodokter.com/osteomielitis


diakses 02 Mei 2021

dr. Marianti. “Gejala dan Jenis Tumor Tulang yang Perlu Diwaspadai”,
https://www.alodokter.com/gejala-dan-jenis-tumor-tulang-yang-perlu-
diwaspadai diakses 02
Mei 2021

25
dr. Merry Dame Cristy Pane, 2020. “Spondilosis Servikal”,
https://www.alodokter.com/spondilosis-servikal diakses 02 Mei 2021

dr. Tjin Willy, 2018. “Osteofit”, https://www.alodokter.com/osteofit diakses 02


Mei 2021

26
GLOSARIUM
Clavicle Tulang selangka yang menghubungkan tulang dada dengan tulang
bahu.
Femur Tulang paha yang merupakan tulang terbesar dan terkuat dalam
tubuh.
Fibula Tulang kering yang terletak di sisi luar kaki.
Humerus Tulang lengan atas yang menghubungkan bahu dengan siku.
Kartilago Jaringan yang fleksibel dan elastis yang melapisi ujung tulang di
sendi.
Kranium: Kerangka tengkorak yang melindungi otak.
Ligamen Jaringan ikat yang menghubungkan dua tulang di sendi.
Mandibula Tulang rahang bawah yang mendukung gigi dan memungkinkan
gerakan rahang.
Otot Jaringan yang berkontraksi dan menghasilkan gerakan.
Patella Tulang lutut yang melindungi sendi lutut.
Radius Tulang lengan bawah yang terletak di sebelah ibu jari.
Sakrum Tulang yang terletak di pangkal tulang belakang dan
menghubungkan tulang belakang dengan tulang pinggul.
Scapula Tulang bahu yang terletak di belakang tulang dada.
Sendi Titik pertemuan antara dua atau lebih tulang yang memungkinkan
gerakan.
Sternum Tulang dada yang terletak di tengah-tengah dada.
Tendon Jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang.
Tibia Tulang betis yang terletak di sisi dalam kaki.
Tulang Struktur keras yang membentuk kerangka tubuh manusia.
Ulna Tulang lengan bawah yang terletak di sebelah kelingking.
Vertebra Tulang belakang yang membentuk tulang punggung.

27
28

Anda mungkin juga menyukai