Anda di halaman 1dari 19

SISTEM RANGKA

DISUSUN OLEH :

1. Sindi A. Nasution 22050059

2. Rezki Hotmalia Siagian 22050041

3. Sakinah Hasibuan 22050045

4. Siska puji Astuti 22050076

5. Fathul Fadhil 22050017

Dosen Pengampu: Apt Elmi Sariani Hsb.M.Farm

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA
PADANGSIDIMPUAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sistem
Rangka”..
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil,
Selain itu makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca
dalam mempelajari Sistem Rangka”. Oleh karena itu, Kami sangat
mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
mahasiswa Keperawatan.

Padangsidimpuan, Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belaknag...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
1.1 Pengertian Sistem Rangka.................................................................... 2
1.2 Rangka Aksial....................................................................................... 4
1.3 Rangka Apendikuler............................................................................. 6
1.4 Jenis Tulang pada Tubuh Manusia....................................................... 8
1.5 Otot....................................................................................................... 9
1.6 Persendian............................................................................................. 10
1.7 Penyakit dan kelainan pada sistem rangka manusi............................... 12

BAB III PENUTUP......................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri dari manusia sebagai makhluk hidup adalah melakukan
aktivitas dan gerakan. Gerak adalah perubahan posisi sebagian atau seluruh tubuh
makhluk hidup. Pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, fungsi gerak
dilaksanakan oleh fungsi gerak. Sistem ini terdiri dari otot dan juga sistem
rangka.

Tulang termasuk ke dalam alat gerak pasif sedangkan otot termasuk dalam
alat gerak aktif. Keduanya saling bekerjasama membentuk sebuah sistem gerak.
Karena lingkungan hidup, kebiasaan, serta perilaku yang berbeda-beda maka alat
gerak pada hewan dan manusia memiliki struktur yang berbeda.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik


pada makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang.

Rangka memiliki fungsi Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi


tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-
organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika
dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Sehingga
Sistem Rangka menjadi sistem yang sangat penting bagi tubuh manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Rangka

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik


pada makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang.

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan


bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka,
melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang
rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang
pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.

Fungsi Kerangka adalah untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi


tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-
organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika
dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem


rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk
dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara
semua terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu
karena tulang – tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini
didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di
dalam tubuh.

Kerangka tubuh manusia terletak di dalam tubuh ditutupi oleh kulit dan
daging sehingga disebut rangka dalam. Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh
dan memberi bentuk tubuh, sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka. Rangka
juga berfungsi sebagai alat gerak pasif dan pelindung bagian tubuh yang lunak.
Rongga tulang pada rangka manusia yang bersumsum merah merupakan pusat
penghasil sel-sel darah.
Rangka manusia terdiri dari ± 206 ruas tulang yang mempunyai ukuran
dan bentuk yang bervariasi. Rangka pada bagian anggota tubuh manusia memiliki
berbagai macam fungsi, seperti contohnya sebagai berikut : memberi bentuk
tubuh, melindungi bagian-bagian tubuh yang lemah, menegakkan tubuh, tempat
melekatnya otot-otot rangka, sebagai alat gerak pasif, sebagai tempat produksi sel-
sel darah merah, sebagai tempat cadangan kalsium dan fosfat.

Tulang-tulang penyusun rangka dikelompokkan menjadi tulang tengkorak,


tulang pembentuk tubuh dan tulang anggota gerak. Anggota gerak dikelompokkan
menjadi anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Tulang anggota gerak atas
terdiri dari lengan, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan,
tulang telapak tangan dan tulang jari tangan. Tulang anggota gerak bawah terdiri
dari tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang
telapak kaki dan tulang jari kaki.

Susunan dan bentuk tulang anggota gerak atas sesuai dengan fungsi
lengan, misalnya untuk mengangkat, melempar, memukul, memegang,
menggenggam, memungut, dan menjumput. Tulang Anggota gerak bawah
memiliki bentuk dan susunan tulang anggota gerak bawah lebih disesuaikan untuk
berjalan, berlari, dan menahan beban tubuh. Rangka manusia dibentuk dari tulang
tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain
seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.

Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka
aksial dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
2.2 Rangka Aksial

Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra) dan
tulang rusuk.
1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak berbentuk bulat, sebagian besar tersusun atas
tulang-tulang yang pipih. Antara tulang yang satu dengan tulang yang
lainnya bersambungan sangat kuat. Fungsi dari tulang kepala
(tengkorak) adalah melindungi otak yang merupakan organ tubuh yang
sangat penting. Tulang-tulang pada bayi yang baru dilahirkan akan
terasa lunak dan belum berkaitan erat dan rapat. Namun seiring
berjalannya waktu, tulang-tulang tengkorak mengalami pertumbuhan
dan bertambah besar, menyatu dan tidak dapat digerakkan. Tulang
tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang bagian
kepala dan bagian muka.

a. Tulang bagian kepala


Bagian bagian tulang bagian kepala adalah:
 Tulang Dahi
 Tulang Ubun-ubun
 Tulang kepala belakang
 Tulang bajie
 Tulang tapis
 Tulang pelipis

b. Tulang bagian muka


Bagian-bagian tulang bagian muka adalah:
 Tulang rahang atas
 Tulang rahang bawah
 Tulang pipi
 Tulang langit langit
 Tulang hidung
 Tulang air mata
 Tulang lidah

Sebagian besar tulang tulang tengkorak tidak dapat digerakkan.


Pada tulang muka, hanya tulang rahang bawah yang dapat digerakkan
terhadap tulangrahang atas. Tulang kepala juga berfungsi sebagai
pembentuk wajah

2. Tulang Belakang (Vertebra)


Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang
berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia
melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk,
atau berlari
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas, yaitu :
 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang (sakrum)
 4 ruas tulang ekor

3. Tulang dada
Tulang dada mempunyai bagian diantaranya :
 Hulu
 Badan
 Taju pedang
4. Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang,yang dapat dikelompokan sabagai
berikut :
 7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian depan
melekat pada badan tulang dada dan bagian belakang melekat
pad tulang punggung.
 3 pasang tulang rusuk palsu.tulang rusuk ini bagian depan
melekat pada tulang rusuk diatasnya dan bagian belakang
melekat pada tulang punggung.
 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian
belakang melekat pada tulang punggung dan bagian depan
tidak melekat pada tulang yang lain.
5. Tulang Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara
laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan
beberapa otot mulut dan lidah.

2.3 Rangka Apendikuler


Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan,
tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka
apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan
atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.Tulang rangka
apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1. Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2. Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian
pembentuk bahu.
Gelang bahu terdiri atas 2 buah tulang belikat dan 2 buah tulang
selangka
3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan
tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.
4. Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan,
telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid,
lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate.
Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan
kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang
mempunyai dua ruas.

5. Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah
terdiri atas beberapa tulang yang
menyusun kaki (alat gerak bagian
bawah).Kaki terdiri atas tulang kaki
dan telapak kaki. Tulang kaki disusun
oleh tulang paha , tempurung lutut,
tulang kering dan tulang betis.
Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid,
navikular, kuneiformis, dan jari – jari.

2.4 Jenis Tulang pada Tubuh Manusia

Tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia tersusun sedemikian


rupa sesuai dengan fungsinya. Rangka tubuh manusia sebagian besar
tersusun atas tulang keras dan sedikit tulang rawan.

Struktur tulang pipa

2. Tulang Keras
Tulang keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa,
tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang keras dibungkus oleh lapisan
jaringan ikat atau periosteum. yang merupakan tempat melekatnya otot.
Saluran Havers pada tulang keras mengandung pembuluh darah yang
berfungsi untuk memberikan makanan bagi sel tulang keras (osteosit). 
 Tulang pipa biasanya berbentuk bulat panjang serupa pipa. Ujung-
ujungnya membentuk bonggol yang di dalamnya berisi sumsum
kuning. Contoh tulang pipa misalnya tulang paha, tulang lengan,
tulang kering, tulang betis, dan tulang ruas-ruas jari.
 Tulang pipih bentuknya pipih dengan rongga sumsum merah di
dalamnya tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih. Contoh tulang pipih yaitu tulang-tulang yang membentuk
tengkorak, tulang belikat, tulang bahu, tulang dada, tulang rusuk,
dan tulang panggul.
 Tulang pendek bentuknya tidak beraturan dengan rongga berisi
sumsum merah. Contoh tulang pendek yaitu tulang-tulang yang
membentuk pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan
dan jari-jari tangan, telapak kaki dan jari-jari kaki, serta ruas-ruas
tulang belakang.

3. Tulang Rawan
Saat masih bayi, rangka manusia masih berupa tulang rawan.
Seiring dengan perkembangannya, tulang rawan berangsur-angsur tumbuh
menjadi tulang keras. Pada bagian tertentu, tulang rawan tidak mengalami
perubahan, seperti pada persendian tulang, ujung hidung, daun telinga.
Tulang rawan mengandung banyak zat perekat (kolagen) yang tersusun
atas protein, sedangkan zat kapurnya sedikit. Hal ini menyebabkan tulang
rawan bersifat lentur dan elastis.

2.5 OTOT

Manusia
dapat
mengerakkan
tubuhnya karena
adanya otot.
Otot atau yang
dikenal dengan
istilah sehari-hari "daging" terdiri atas sel-sel otot. Sifat sel otot adalah
mempunyai kemampuan untuk mengerut (kontraksi) dan mengembang
kembali (relaksasi).
Otot mampu memberikan tarikan pada tulang karena dapat
melakukan kontraksi. Saat kontraksi serabut otot akan memendek dan
tendon yang melekat pada tulang akan membuat tulang tertarik ke arah
yang lebih dekat searah kontraksi otot. Untuk mengembalikan tulang pada
posisi semula maka otot mengalami relaksasi, dengan memanjang seperti
semula.
Otot yang terdapat pada rangka yang berfungsi sebagai alat gerak
aktif merupakan otot lurik. Kumpulan serabut otot lurik akan membentuk
berkas otot. Berkas otot membentuk otot yang melekat pada tulang. Ujung
otot yang melekat pada tulang disebut sebagai tendon.

2.6 Persendian

Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai


persendian. Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian
terbagi dalam sendi gerak, sendi kaku dan sendi mati. Sendi gerak
merupakan hubungan antar tulang dengan kemampuan gerak lebih
banyak. 
Pada sendi gerak tulang yang satu dengan tulang yang lain diikat
dengan semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar tulang ini
akan menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar tulang
tidak terdapat minyak sendi. 
Berdasarkan jenis gerakannya sendi gerak dikenal dengan berbagai
jenis sendi, di antaranya sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi
gulung dan sendi engsel. 

a. Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan gerakan
ke seluruh arah, dan biasanya berporos tiga. Sendi peluru terdapat pada
hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat. Pada sendi
peluru ujung tulang yang satu dengan yang lain membentuk lekukan
berupa lingkaran sehingga bonggol tulang yang satu dapat masuk pada
lekukan tulang yang lain. Hubungan antar tulang panggul dan tulang
paha juga merupakan sendi peluru.
b. Sendi Putar
Hubungan antar tulang dimana ujung tulang yang satu berupa
tonjolan yang masuk kedalam lubang tulang yang lain disebut sendi
putar. Sendi putar memungkinkan terjadinya gerakan memutar. Sendi
putar terdapat pada hubungan antara tulang hasta dan tulang
pengumpil, juga pada hubungan antara tulang pemutar dan tulang
atlas.
c. Sendi Pelana
Hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah
adalah sendi pelana. Sendi pelana terdapat pada hubungan antara
tulang ibu jari dengan tulang telapak tangan. Hubungan antara tulang
telapak tangan dengan tulang pengumpil merupakan sendi gulung.
d. Sendi Engsel
Hubungan antara ujung tulang yang menghasilkan gerakan seperti
engsel pada pintu disebut sendi engsel. Hubungan antara tulang paha
dengan tulang kering pada lutut, atau antara tulang lengan dengan
tulang hasta pada sikut serta pada ruas-ruas ibu jari juga merupakan
sendi engsel.
e. Sendi Kaku
Sendi kaku merupakan jenis persendian yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan. Sendi kaku terdapat pada hubungan antar
tulang-tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki. Sendi
mati merupakan jenis persendian yang menghubungkan tulang yang
satu dengan tulang yang lain tanpa dapat digerakkan sama sekali.
Persendian jenis ini terdapat pada hubungan antara tulang pada
tengkorak.

2.7 Penyakit dan Kelainan Pada Sistem Rangka Manusia


1. Penyakit pada tulang
a. Osteoporosis
Orang yang menderita penyakit  ini, keadaan tulangnya akan rapuh
dan keropos. Ini disebabkan karena berkurangnya kadar kalsium dalam
tulang. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka kadar
kalsium akan berkurang sedikit demi sedikit. Wanita lebih rentan
terkena penyakit tulang ini. Ketika seorang wanita mengalami
menopause, ia akan kehilangan kalsium dengan cepat. Hal ini akan 
mengakibatkan tulang keropos. Untuk menghindari hal ini, maka
dianjurkan untuk mengkonsumsi  makanan yang banyak mengandung
kalsium. Susu kalsium dosis tinggi sangat dianjurkan untuk ibu-ibu
yang berumur di atas 50 tahun. Selain minum susu, sebaiknya
diimbangi pula dengan olahraga yang teratur.

b. Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang
lunak. Hal ini disebabkan dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin
D. Vitamin ini berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan
dalam metabolism kalsium. Penderita ini disarankan banyak
mengkonsumsi telur, susu, dan minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi
hari, penderita disarankan berjemur di bawah sinar matahari karena
sinar matahari pagi dapat membantu pembentukan vitamin D dalam
tubuh.
2. Kelainan pada tulang
Kelainan terjadi karena bawaan sejak lahir, kecelakaan.Beberapa
kelainan yang terjadi pada anggota gerak tubuh adalah sebagai berikut :
a. Fraktura
Tulang mengalami retak/patah tulang akibat mengalami
benturan keras, misalnya karena kecelakaan. Pemulihan untuk
kelainan ini, yaitu dengan mengembalikan pada susunan semula
secepat mungkin. Pada kasus patah tulang, untuk
menyambungkannya ditambahkan pen atau platina. Setelah tulang
mengalami pertumbuhan dan menyatu, pen/platina akan diambil
kembali.Tulang lengan yang patah memerlukan waktu
penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tulang paha.
Waktu untuk penyembuhan tulang lengan ± 1 bulan, sedangkan
pada tulang paha berlangsung ± 6 bulan.
b. Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak
sampai memisah.
c. Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa
bagian tetapi tidak sampai keluar dari otot.
d. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Contoh kelainan ini adalah bentuk kaki X atau O. Kelainan ini
disebabkan oleh faktor keturunan dan gangguan–gangguan saat
seorang ibu mengandung, misalnya ibu tersebut kekurangan vitamin
D dan kalsium. Oleh sebab itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan
untuk banyak makan sayur dan susu kalsium.
e. Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami keadaan di mana
pertumbuhan tulang-tulang tengkorak terlambat, sehingga bentuk
kepala kecil. Kelainan ini merupakan bawaan dari lahir. Ini
disebabkan karena ketika sedang hamil, seorang ibu kurang
mendapat vitamin A dan zat kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu
hamil dianjurkan banyak mengkonsumsi vitamin A yang banyak
terdapat pada sayuran yang berwarna merah dan kuning, kuning
telur, mentega, minyak ikan, hati, dan susu. Sedangkan zat kapur
(kalsium) dapat diperoleh dari sayuran kubis, brokoli, biji-bijian,
susu, kerang, ikan dan keju.
f. Hidrocephalus
Suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala
membesar, disebut juga megalochephalus.
g. Kelainan yang disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah,
kelainan ini antara lain seperti berikut:
 Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke
depan.
 Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke
belakang, sehingga badan terlihat bongkok.
 Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke
samping kiri atau kanan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik


pada makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang.

Fungsi Kerangka adalah Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi


tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-
organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika
dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Secara
garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan
rangka apendikuler (anggota tubuh).

Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra) dan
tulang rusuk sedangkan Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak
tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka
apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas
rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.

Jenis Tulang dibagi menjadi dua yaitu Tulang Keras dan Tulang
Rawan.Tulang keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa, tulang
pipih, dan tulang pendek. Tulang keras dibungkus oleh lapisan jaringan ikat atau
periosteum. yang merupakan tempat melekatnya otot. Saluran Havers pada tulang
keras mengandung pembuluh darah yang berfungsi untuk memberikan makanan
bagi sel tulang keras (osteosit).  .
DAFTAR PUSTAKA

https://septiantarie.com/2012/10/08/sistem-rangka-pada-manusia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_rangka

Rahmah.2012.RangkaManusia dan Fungsinya.

http://asagenerasiku.com/2012/03/rangka-manusia-dan-fungsinya.html

https://www.academia.edu/11154912/Sistem_Rangka

https://www.academia.edu/26349064/
Penjelasan_Sistem_Gerak_Manusia_Rangka_Tulang_Otot_dan_Persendian

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-rangka-manusia

Anda mungkin juga menyukai