Disusun oleh :
Kelompok 1
T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian Walisongo...................................................................................5
B. Nama – Nama Walisongo.............................................................................6
C. Strategi Dakwah Walisongo..........................................................................7
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
A. Kesimpulan.................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Walisongo
Berikut adalah nama nama para Walisongo dan gelar yang di berikan
kepada mereka:
1. Sunan Gresik ( Maulana Malik Ibrahim )
2. Sunan Ampel ( Raden Rahmat )
3. Sunan Giri ( Raden Paku )
4. Sunan Bonang ( Maulana Makhdum Ibrahim )
5. Sunan Drajat ( Raden Qasim Syarifuddin )
6. Sunan Gunung Jati ( Syarif Hidayatullah )
7. Sunan Kudus ( Raden ja’far Sadiq )
8. Sunan Kali Jaga ( Raden Mas Syahid )
9. Raden Said ( Raden Prawata )
C. Strategi Dakwah Walisongo
1. Sunan Gresik ( Maulana Malik Ibrahim )
Beliau berusaha menarik hati masyarakat saat mereka tengah dilanda krisis
ekonomi akibat perang Paregreg(perang antara istana barat majapahit dan
istana timur pada tahun1404-1406 M). Pecahnya perang Paregreg
mengakibatkan berbagai peristiwa tragis yang memilukan.
Oleh karenanya, peran Maulana Malik Ibrahim sangat penting bagi Gresik
sehingga mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini merupakan jawaban yang
tepat untuk masalah yang dihadapi masyarakat, di mana ekonomi rakyat
sedang hancur akibat perang Paregreg. Kehadiran Maulana Malik Ibrahim
pun disambut gembira oleh masyarakat luas, baik rakyat kebanyakan maupun
para tokohnya.
Saat berdakwah strategi unik yang dilakukan oleh Sunan Ampel adalah
mengubah nama sungai Brantas yang menuju Surabaya dengan nama Kali
Emas. Nama Pelabuhan juga turu diganti dengan nama Tanjung Perak dari
awalnya Jelangga Manik.
Cara lain yang dilakukan Sunan Giri dalam dakwahnya adalah membuat
berbagai macam permainan anak seperti Jelungan, Jor, Jamuran, Gula-ganti,
Cublak-suweng, Tembang Liri-ilir, dan lain sebagainya. Selain itu, Sunan
Giri juga menciptakan beberapa gending seperti Asmaradana dan Pucung.
4. Sunan Bonang ( Maulana Makhdum Ibrahim )
Suluk Wijil adalah karya Sunan Bonang yang sampai saat ini masih
tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Dalam Suluk Wujil,
yang ditulis Sunan Bonang dalam sastra Jawa, berisi pengetahuan tasawuf yang
lebih mendalam, berbentuk tembang.Sunan Bonang menciptakan suluk
bernafaskan ajaran Islam yang digunakan untuk membantunya dalam
berdakwah.
Naskah Primbon adalah tulisan Sunan Bonang, memuat ajaran tasawuf yang
mendalam.Tulisan ini merupkan hasil bacaannya yang bersumber dari kitab-
kitab klasik, berisi ajaran Islam dan nasehat-nasehat para ulama yang merujuk
tulisan ulama sebelumnya.
A. SULUK
Suluk adalah karya seni berbentuk sastra jawa yang isinya mengandung
petuah–petuah ajaran kebaikan atau ajaran-ajaran yang bernafaskan Islam
kemudian dinyanyikan atau ditembangkan dengan tembang-tembang Jawa,
serta diiringi dengan alat musik.
B .PONDOK PESANTREN
Sunan Bonang merupakan kakak dari Raden Qosim atau dikenal sebagai
Sunan Drajad.Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) kecil sudah dibekali
ajaran Islam oleh ayahnya.Bahkan di masa mudanya pernah melakukan
perjalanan jauh untuk mendapatkan latihan atau riyadhoh sebagai seorang wali.
Sunan Bonang juga pernah menyeberang hingga ke daerah Pasai, Aceh untuk
mendapatkan ajaran agama Islam dari Syekh Maulana Ishak bersama dengan
Raden Paku (Sunan Giri).
Salah satu yang menjadi ciri khas dari Sunan Kudus dalam menyebarkan
agama Islam adalah melalui pendekatan seni dan budaya. Sunan Kudus tidak
langsung memerintahkan masyarakat yang menganut Hindu-Buddha atau
animisme dan dinamisme langsung pindah agama Islam. Melainkan dengan
cara pelan-pelan dan melalui beberapa adat istiadat dan kesenian.
Sunan Kudus membiarkan masyarakat tetap melakukan tradisi mereka
namun disesuaikan dengan ajaran Islam dan selalu mengedepankan jalan
damai untuk menghindarkan dari perpecahan. Salah satu contoh metode
dakwah yang digunakan oleh Sunan Kudus adalah dengan menghormati
masyarakat Hindu yaitu dengan memerintahkan untuk tidak menyembelih
sapi. Karena sapi menjadi salah satu hewan yang disucikan oleh masyarakat
sekitar.
Selain itu Sunan Kudus juga memberikan nuansa Buddha pada setiap
arsitektur yang ada di wilayah tersebut salah satu contohnya yang masih ada
sampai sekarang adalah bangunan Masjid Menara Kudus yang memiliki
perpaduan corak Hindu-Buddha-Islam.
Selain menggelar musik gamelan dan tari-tarian, waktu itu Sunan Kalijaga
juga mengajak masyarakat menghiasi kompleks masjid.Awalnya masyarakat
malu untuk datang, tapi perlahan-lahan mereka berdatangan melewati gapura
dan dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat.
Cara Berdakwah
Berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah yang
sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.
Tempat tinggal beliau terletak di salah satu puncak Gunung Muria yang
bernama Colo. Di sana Sunan Muria banyak bergaul dengan rakyat jelata
sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang
dan melaut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pada zaman sekarang ini para tokoh tokoh penting seperti ini
hampir dilupakan oleh masyarakat karena kurang pedulinya terhadap
sejarah islam dan kurang nya penyelenggaraan acara acara untuk
mengingat kembali tokoh penting dalam penyebaran agama islam
Kami menyarankan agar di buatnya rutinitas mengingat kembali
tokoh penyebar agam islam ini serta membuat acara pameran mengenai
peninggalan strategi dakwah yang di lakukan tokoh penyebaran agama
islam terutama para Walisongo.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Rachmad. 2015. Walisongo Gelora Dakwah dan Jihad Di Tanah Jawa
Surakarta : Al – Wafi.
Abu, Amar, Imron. 1992. Sunan Kalijaga, Kadilangu & Demak, Kudus
: Menara Kudus.
Sofwan, Ridin dkk. 2000. Islamisasi di Jawa Walisongo, Penyebar Islam di Jawa
Menurut Penuturan Babad. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
https://himayahfoundation.com/dakwah-sunan-gresik-konsep-memenangkan-hati-
dan-pikiran-ummat/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Regreg
https://apps.detik.com/detik/
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-dan-metode-dakwah-sunan-kudus-
dalam-menyebarkan-islam-1y2UChw4Qy9
https://portalmajalengka.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-834192703/strategi-
dakwah-sunan-gunung-jati-dalam-menyebarkan-ajaran-agama-islam-di-tatar-
pasundan
https://intisari.grid.id/read/033192555/bagaimana-cara-dakwah-sunan-kalijaga-
beginilah-cara-dakwah-beliau
https://pontianak.tribunnews.com/amp/2021/08/14/bagaimana-cara-dakwah-yang-
dilakukan-sunan-bonang-dan-media-dakwah-apa-saja-yang-digunakan?page=4