Anda di halaman 1dari 45

PERBAIKAN BODI

DAN PENGECATAN
PROGRAM PRAKTISI MENGAJAR
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
PROGRAM STUDI: TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF
SEMESTER III

FABIANUS SILTIAN SIMBARJA


PT. GUNUNG MAS BERSINAR
MATERI PERKULIAHAN
• KONSTRUKSI KENDARAAN
• IDENTIFIKASI KERUSAKAN BODY
• ANALISIS KERUSAKAN BODY
• METODE PERBAIKAN BODY
• QUIZ 1
• QUIZ 2
• TUGAS
KONSTRUKSI KENDARAAN

Terdiri dari 2 bagian besar, antara lain:


 Body  Chassis
CHASSIS

 Bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang body dan terdiri dari frame
(rangka), engine (mesin), power train (pemindah tenaga), wheels (roda-roda), steering
system (sistem kemudi), suspension system (sistem suspensi), brake system (sistem rem) dan
kelengkapan lainnya.
 Berdasarkan bentuk rangka, terdapat 5 jenis chassis:
 Chassis bentuk rangka H (ladder frame)
 Chassis bentuk perimeter
 Chassis bentuk rangka X (block frame)
 Chassis bentuk rangka tulang punggung (backbone)
 Chassis bentuk rangka lantai (platform frame)
CHASSIS BENTUK RANGKA H (LADDER FRAME)
Konstruksinya sangat sederhana, mudah dibuat, banyak digunakan untuk kendaraan bus dan
truk.
CHASSIS BENTUK PERIMETER
Rangka perimeter merupakan penyempurnaan bentuk H, body menempel pada pinggir rangka
sehingga posisi lantai dapat diturunkan. Penurunan lantai kendaraan akan menurunkan titik
pusat berat kendaraan dan tinggi kendaraan berkurang sehingga pengemudian mantap,
ruang penumpang menjadi lebih leluasa. Banyak digunakan untuk sedan.
CHASSIS BENTUK RANGKA BALOK/X (BLOCK FRAME)
Konstruksi rangka balok terdiri atas dua batang rangka utama berbentuk balok memanjang
disatukan dibagian tengah. Tempat pertautan antara body dan pintu dapat dibuat rendah
sehingga memudahkan keluar-masuk kendaraan, kuat terhadap putaran, digunakan untuk
sedan tipe lama.
CHASSIS BENTUK TULANG PUNGGUNG (BACKBONE)
Konstruksi rangka merupakan rangka model tunggal, bagian tengah memikul beban (punggung)
dan lengan yang menonjol sebagai pemegang body. Konstruksi rangka semacam ini juga
memungkinkan titik pusat berat kendaraan dibuat lebih rendah. Konstruksi rangka model
ini sering digunakan untuk mobil penumpang dan truk.
CHASSIS BENTUK RANGKA LANTAI (PLATFORM FRAME)
Body dan rangka dilas menjadi satu, sehingga merupakan bentuk yang diintegrasikan,
memungkinkan ruang interior dibuat lebih luas. Kelebihan lain penggunaan konstruksi
rangka model ini adalah memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap bengkokan dan
puntiran.
BODY

 Bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa, sebagai tempat penumpang
ataupun barang.
 Berdasarkan letaknya, bagian body dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
 Body Luar
 Body Dalam
 Berdasar pada konstruksi menempelnya body pada rangka, maka terdapat 2 jenis
konstruksi body kendaraan, yaitu:
 Konstruksi terpisah (composite)
 Konstruksi menyatu (integral/monocoque)
BODY LUAR
Bagian ini terdiri dari panel-panel yang disatukan dengan beberapa jenis sambungan dan dapat
terlihat secara langsung dari luar, misalnya bumper, engine hood (tutup mesin), pintu-pintu,
sunroof (lubang di atap kendaraan agar sinar matahari/udara bisa masuk), roof head lining (atap
bagian dalam), fender (body samping di dekat roda depan), kaca, boot lid/deck lid (tutup bagasi
belakang), lampu-lampu, radiator grill, dan lain sebagainya.
BODY DALAM
Bagian ini terdiri dari komponen-komponen yang ada didalam body kendaraan, penguat-
penguat dan panel-panel yang digunakan untuk menguatkan body kendaraan.
KONSTRUKSI TERPISAH (COMPOSITE BODY)
 Merupakan jenis konstruksi body kendaraan dimana body dan rangkanya terpisah.
Pertautan/penyambungan antara body dan rangka menggunakan baut dan mur. Untuk
meningkatkan kenyamanan saat digunakan, maka diantara body dan rangka dipasang karet
sebagai alat peredam getaran.
 Kelebihan  Kekurangan
 Ketahanan beban baik  Bobot body menjadi berat
 Penyerapan guncangan baik  Rentan limbung (body roll)
 Perbaikan mudah  Handling kurang baik
 Pengembangan produk mudah  COG tinggi (mudah terguling)

 Contoh penggunaan: bis, truk, pick up, SUV.


KONSTRUKSI MEYATU (INTEGRAL/MONOCOQUE BODY)
 Merupakan jenis konstruksi body kendaraan dimana body dan rangka tersusun menjadi
satu kesatuan. Konstruksi ini menggunakan prinsip kulit telur, yaitu merupakan satu
kesatuan yang utuh sehingga semua beban terbagi merata pada semua bagian kulit.
Pertautan antara body dan rangka menggunakan las.
 Kelebihan  Kekurangan
 COG rendah (minim body roll)  Ketahanan beban kurang baik
 Handling baik  Sensitif terhadap getaran
 Bobot ringan  Perbaikan body sulit
 Konstruksi lebih rigid  Desain konstruksi rumit

 Contoh penggunaan: sedan, hatchback, MPV, sportcar.


MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN
BODY
 Body kendaraan yang rusak dikoreksi dengan terlebih dahulu mengamati tingkat
kerusakan, kemudian memutuskan bagaimana penyebabnya dan urutan terjadinya.
Kerusakan yang dihasilkan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok:
 Kerusakan langsung (primer)
 Kerusakan tidak langsung (sekunder)
 Kedua kelompok ini masing-masing dapat dibagi lagi dalam dua cara lebih lanjut:
 Kerusakan yang terlihat (visible damage)
 Kerusakan yang tidak terlihat (concealed damage)
KERUSAKAN LANGSUNG/PRIMER
Ini terjadi akibat benturan pada area yang bersentuhan langsung dengan objek yang
menyebabkan kerusakan. Ini akan menghasilkan area terbesar dari kerusakan yang terlihat
dan merupakan penyebab dari semua kerusakan.
Kerusakan primer diidentifikasi dengan terlebih dahulu menentukan arah kerusakan.
Pengetahuan ini akan membantu dalam mencari kerusakan tersembunyi.
KERUSAKAN TIDAK LANGSUNG/SEKUNDER
Ini biasanya ditemukan di daerah sekitar kerusakan langsung yang menyebabkannya,
meskipun dalam kasus tertentu mungkin agak jauh dari titik tumbukan yang sebenarnya.
Setelah tumbukan, kerusakan internal disebabkan oleh gerakan paksa benda dan penumpang
menuju titik tumbukan, dan dapat dilihat dalam bentuk panel dashboard yang rusak, rangka
kursi yang rusak, dan roda kemudi yang bengkok.
KERUSAKAN TERLIHAT (VISIBLE DAMAGE)
Merupakan kerusakan yang dapat langsung terlihat di area kontak yang sebenarnya, seperti
kendaraan yang mengalami benturan dari depan yang menyebabkan kerusakan pada bumper,
grill, kap mesin dan sayap depan.

KERUSAKAN TIDAK TERLIHAT (CONCEALED DAMAGE)


Ini umumnya adalah kerusakan tidak langsung, tetapi tidak mudah dideteksi dengan
pemeriksaan visual kecuali kendaraan telah dibongkar sebagian untuk memungkinkan
pemeriksaan terperinci.
Dalam kebanyakan situasi, peralatan pengukur dalam bentuk body jig harus digunakan untuk
mendeteksi kerusakan yang tersembunyi, karena kendaraan monoconstructed yang rumit
dapat menyembunyikan kerusakan lebih lanjut seperti misalignment, yang oleh karena itu dapat
mempengaruhi kemudi dan kelayakan jalan kendaraan.
ARAH KERUSAKAN
(GARIS BENTURAN)
 Ini digunakan untuk mengidentifikasi urutan dan arah di mana kerusakan terjadi, dan
selanjutnya untuk menentukan urutan terbaik yang harus diikuti untuk perbaikan body.
 Tanda kerusakan langsung biasanya adalah panduan yang sangat baik untuk apa yang
terjadi, dan menunjukkan kemungkinan lokasi kerusakan tersembunyi.
 Dengan mempelajari secara seksama kerusakan yang terjadi, seharusnya dimungkinkan
untuk memastikan arah dan kekuatan gaya tumbukan, dan ini selalu merupakan tahap awal
dari penilaian terperinci.
ARAH KERUSAKAN BESAR (MAJOR DAMAGE)
Kerusakan sisi paralel (parallel side damage) disebabkan oleh objek tumbukan yang bergerak sejajar
dengan kendaraan dan menyebabkan kerusakan besar di sepanjang sisi kendaraan, mis. sayap, pintu,
rear quarter panel.
Kerusakan sisi langsung (direct side damage) disebabkan ketika kendaraan ditabrak dengan miring ke
samping, menyebabkan kerusakan besar pada titik kontak.
Kerusakan bagian depan (front-end damage) adalah hasil dari tabrakan langsung, panel runtuh dari
bumper ke sekat depan.
Kerusakan bagian depan tiga perempat (three-quarter frontal damage) adalah akibat dari benturan
ujung depan yang miring, yang menyebabkan kerusakan pada satu sayap depan, kisi-kisi dan kap mesin.
Kerusakan bagian belakang (rear-end damage) adalah akibat benturan langsung atau sedikit miring ke
bagian belakang kendaraan dan menyebabkan kerusakan besar pada bumper, panel belakang, tutup
bagasi, panel lantai bagasi, dan rear quarter panel.
Kerusakan terguling (roll-over damage) disebabkan oleh kendaraan yang berguling. Dalam beberapa
kasus, jenis gerakan ini dapat menyebabkan kerusakan pada hampir setiap panel.
Kerusakan total (total write-off) adalah kerusakan yang begitu luas sehingga kendaraan tidak dapat
diperbaiki atau total biaya perbaikan akan lebih besar dari nilai kendaraan.
ARAH KERUSAKAN
KERUSAKAN RANGKA

 Jika kendaraan mengalami kerusakan pada bagian rangka, maka seluruh kendaraan perlu
diperiksa, pada bagian dalam dan luar kendaraan, atas dan juga samping, serta bagian
bawahnya. Akan tetapi sebelum mencoba melakukan pemeriksaan pada kerusakan tersebut,
terlebih dahulu perlu mengenal macam-macam bentuk kerusakan rangka pada kendaraan.
KERUSAKAN SIDE-SWAY
Jenis kerusakan ini terjadi oleh suatu tumbukan samping dan melengkungkan side rail-nya.
KERUSAKAN SAG
Jenis kerusakan ini dapat disebabkan oleh tabrakan, kelebihan beban, atau kerusakan structural
sebagai akibat dari korosi.
KERUSAKAN DIAMOND-FRAME
Jenis kerusakan ini terjadi akibat sebuah rangka yang telah mengalami suatu tumbukan yang
cukup besar pada bagian sisi sehingga mendorong cross-member (batang silang) keluar dari
sudut siku dengan side rail.
KERUSAKAN TWIST
Jenis kerusakan ini terjadi karena kendaraan terguling, dimana beban tersebut tidak merata pada
keempat titik, yang mengakibatkan rangka dan body terpuntir (twisted).
MENGANALISIS KERUSAKAN BODY
 Seperti apapun kondisi kerusakan yang terjadi, seorang mekanik profesional harus mampu
mempertimbangkan sebuah kondisi rangka dan body tersebut. Secara sederhana, cara yang
harus dilakukan oleh seorang mekanik pada saat memeriksa kerusakan yang terjadi, dapat
dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Memeriksa kelurusan rangka kendaraan
 Memeriksa kondisi rangka yang rusak
 Memeriksa arah datangnya tumbukan
 Memeriksa rangka dari kemungkinan terjadinya remuk dan keretakan
 Memeriksa jenis kerusakan pada panel
 Memeriksa dengan telapak tangan
 Memeriksa secara visual
 Memeriksa menggunakan kikir panel
PEMERIKSAAN DENGAN TELAPAK TANGAN
Untuk memeriksa permukaan panel yang paling efektif dengan cara menggunakan telapak
tangan. Perlu diketahui bahwa telapak tangan memiliki tingkat kepekaan yang cukup tinggi
untuk mendeteksi atau “meraba” kerataan permukaan body. Pemeriksaan kerusakan dilakukan
dengan telapak tangan yang harus digerakkan sejajar dengan jari–jari tangan. Gerakan dimulai
dari luar bidang kerusakan menuju permukaan bidang. Usahakan gerakan telapak tangan
digerakkan secara rileks dan menyentuh seluruh bidang perbaikan untuk mengetahui letak
permukaan yang belum datar.
PEMERIKSAAN SECARA VISUAL
Ketika menentukan kerusakan body, perlunya melakukan pertimbangan, tujuannya
mengidentifikasi terjadinya kerusakan secara tidak langsung (indirect damage) yang tidak bisa
dilihat secara visual. untuk itu cara menentukan adanya kerusakan tersebut beberapa komponen
panel body harus terlebih dahulu dilepas.

Dengan menggunakan pemeriksaan secara visual diharapkan dapat mendeteksi kerusakan kecil
dengan penglihatan mata. Pemeriksaan visual dilakukan dengan cara yang sangat sederhana.
Cahaya akan memantulkan bidang kerusakan jika seorang mekanik cukup berdiri pada posisi
yang tepat, di depan atau disamping body. Maka cahaya akan memantulkan bidang kerusakan,
ini bisa terjadi baik dengan cahaya lampu atau cahaya matahari.
PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN KIKIR PANEL
Penggunaan kikir pada sebuah body dapat menentukan bidang kerusakan panel cukup efektif.
Saat menggunakan kikir panel tersebut akan mudah menentukan daerah permukaan kerusakan
yang lekuk atau penyok. Cara melakukan pemeriksaan dengan menggunakan kikir panel ini
sebagai berikut : Pertama, kikirlah pada bidang permukaan yang diperkirakan mengalami
kerusakan pada panel tersebut. Kedua, perhatikan hasil proses dari pengikiran secara baik. Jika
bidang permukaan panel memperlihatkan goresan yang berbeda. Maka perhatikanlah bidang
permukaan yang tidak tergores menunjukkan daerah bidang panel kerjanya tinggi.
KERUSAKAN BAGIAN DALAM BODY
Akibat dari suatu tumbukan yang keras, kerusakan juga dapat berpengaruh pada bagian
dalam body. Untuk itu sebelum melakukan perbaikan pada kerusakan permukaan body, terlebih
dahulu dianjurkan untuk memeriksa rangka-rangka bagian dalam. Untuk lebih meyakinkan
bahwa kerusakan panel telah terjadi pada bagian dalamnya, sebaiknya komponen kendaraan
yang diperkirakan mengalami kerusakan bagian dalamnya (seperti fender, pintu, dsb) harus
dilepas untuk mempermudah pemeriksaan.
KATEGORI KERUSAKAN BODY
 Kerusakan berat. Suatu kerusakan pada rangka dapat dikatakan berat apabila rangka mobil
mengalami sebuah kerusakan dan perlu dilakukan proses perbaikan atau pelurusan. Untuk
melakukan perbaikan ini, diperlukan alat ”frame aligner“ yang dapat mengukur dimensi
kendaraan secara presisi sehingga pada saat mobil selesai perbaikan, tidak terjadi perubahan
pada kestabilan pengendaraan dan mengurangi kenyamanan dalam mengemudi, seperti
kemudi narik, body miring, celah pintu tidak rata, dll.

 Kerusakan ringan. Kerusakan ini biasa terjadi pada bagian panel seperti pintu, kap mesin,
bumper, fender yang tidak ada kerusakan pada rangka/frame mobil anda. Untuk metode
perbaikan ini dapat dilakukan dengan menggunakan palu & dolly maupun dengan teknik
washer welding.
METODE PERBAIKAN BODY
 Untuk membuat pekerjaan perbaikan body dapat berhasil dengan baik dan kerusakan
tersebut bisa 100% pulih tentunya memerlukan peralatan yang cukup.
 Setelah itu, metode pengerjaan yang digunakan untuk perbaikan tersebut harus tepat,
tergantung pada jenis kerusakan yang terjadi.
 Dalam memperbaiki bodi kendaraan yang rusak, sebaiknya diperkirakan total biaya yang
diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
 Semakin bagusi hasil perbaikan body kendaraan yang diinginkan, maka diperlukan
metode yang menggunakan peralatan perbaikan yang canggih dan tentunya juga banyak
mengeluarkan biaya.
TEKNIK VACUUM CUP
Apabila terjadi kerusakan pada pelat body kendaraan akibat benturan yang menyebabkan
mulurnya pelat body, namun tidak melebihi batas elastisitas, dapat diperbaiki dengan
menggunakan vacuum cup.
Apabila pada pelat body mengalami kerusakan melebihi batas elastisitasnya (misalnya pelat
body mengalami kerusakan membentuk sudut-sudut dan lainnya) kemungkinan perbaikan
dengan vacuum cup sulit untuk mencapai hasil yang maksimal .
TEKNIK BATANG PENARIK DENGAN SLIDING HAMMER
Metode ini dapat dilakukan pada bagian pelat body yang mengalami penyok cukup besar dan
membentuk sudut yang lebih besar, dan diperlukan daya yang besar untuk mengembalikan
pelat body ke kondisi semula.
Untuk menarik pelat body yang mengalami kerusakan, diperlukan dudukan atau tempat
untuk menarik. Ada 2 cara yang bisa ditempuh untuk menarik bagian body yang rusak

 Melubangi pelat yang rusak kemudian


ditarik, setelah itu lubang pada pelat body
ditutup kembali

 Memasang pengait pada panel yang rusak


dengan menggunakan las, setelah selesai
dihaluskan kembali.
PERBAIKAN DENGAN ALAT
HIDROLIK
Apabila area kerusakan pada body cukup luas dan parah,
perlu peralatan hidrolik untuk menarik, atau menekan/
mendorong pelat body yang rusak. Untuk menarik pelat yang
rusak bisa dibuat kaitan pada pelat body.
Untuk mempercepat proses perbaikan, peralatan bantu lain
seperti palu dan dolly dapat digunakan pula. Ketika pelat body
sedang ditarik, palu atau dolly bisa diaplikasikan pada garis-
garis body.
ALAT BANTU TAMBAHAN PADA ALAT HIDROLIK
TEKNIK BATANG PENGUNGKIT (PRY BAR)
Perbaikan dengan teknik ini dilakukan pada bagian dengan celah yang sempit (misal bagian
pintu), dengan cara menyelipkan batang pengungkit ke celah tersebut, atau bisa juga dengan
membuat lubang untuk menyelipkan batang pengungkit.
TEKNIK PALU ON-DOLLY
Teknik ini dilakukan dengan cara memukulkan palu pada bagian pelat yang terjadi kerusakan,
sedangkan pada bagian bawahnya dilandasi dengan dolly.
Untuk permukaan dengan kerusakaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang hampir rata.
Sedangkan untuk kerusakan pada lengkungan body yang tajam, menggunakan dolly yang
semakin cekung.
TEKNIK PALU OFF-DOLLY
Pada teknik palu off-dolly, yang dipalu adalah bagian diantara atau disekeliling dari dolly
yang ditempatkan pada pusat plat yang penyok.
TEKNIK PENGIKIRAN
Pada pekerjaan plat bodi kendaraan, penggunaan kikir untuk meratakan permukaan plat sering
sekali digunakan. Sebagai contoh, plat yang mengalami kerusakan akibat tabrakan kadang
meninggalkan sudut yang perlu diratakan dengan kikir. Demikian juga dengan bekas pengelasan
harus dibuat rata kembali. Penggunaan mesin gerinda bisa digunakan untuk mempercepat
menghilangkan cacat pada bodi. Namun agar hasilnya baik, maka perbaikan akhir (finishing)
lebih halus jika menggunakan kikir.
TEKNIK HOT-SHRINKING
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan sifat dari logam yang dipanaskan dan didinginkan.
Logam yang dipanaskan akan memuai, sedangkan bila didinginkan akan mengkerut. Pelat
body yang melengkung/penyok dipanaskan sampai warnanya memerah (hati-hati: jangan
sampai berlubang), kemudian didinginkan dengan air/ udara secara tiba-tiba.
TEKNIK PENDEMPULAN
Teknik ini merupakan cara yang ditempuh sebelum melakukan pengecatan pada body kendaraan
yang baru saja diperbaiki. Dari beberapa teknik yang sudah disampaikan diatas, kadang tidak
bisa membuat permukaan pelat body langsung terlihat baik setelah perbaikan. Untuk
menyempurnakan pelat body agar sama dengan aslinya, maka digunakan dempul
TEKNIK PEMOTONGAN DAN PENGGANTIAN BODY
Apabila ditemukan body kendaraan yang rusak terlalu parah, dan sesuai perkiraan akan
menghabiskan banyak biaya untuk memperbaiki bodi yang rusak parah tadi, mungkin perlu
diambil alternatif lain, yaitu dengan memotong bodi kendaraan yang rusak, kemudian
mengganti dengan bodi dari mobil lain yang tidak digunakan. Atau juga bisa dibuat dari
lembaran pelat yang kita buat menyerupai bentuk body yang rusak tersebut. Apabila langkah ini
dirasa lebih murah, maka bisa saja teknik ini menjadi pilihan.

Anda mungkin juga menyukai