Disusun Oleh :
Urfan Ramadhan (14171015001)
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Yang Maha Kuasa, Allah SWT
atas anugerah nikmat kesehatan, nikmat ilmu dan semua nikmat lainnya, sehingga
Penulis dapat menyelesaikan makalah Otomotif yang berjudul Sistem Bahan
Bakar Elektronik (Electric Fuel Injection System). Dan tak lupa penulis
ucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Kepada keluarga dan orang tua tercinta yang selalu sabar mendoakan
demi kelancaran semua urusan perkuliahan, sehingga makalah ini pun
dapat terselesaikan.
2.
Kepada Ir. Parulian ,MM , selaku Dosen mata kuliah otomotif yang
memberikan pelajaran dan materi. Terima kasih
3.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 2
1.2 Batasan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................ 4
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................... 6
2.1 Electronic Fuel Injection (EFI) ....................................................... 6
2.1.1
2.1.2
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.3.2
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar
untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh
Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893
insinyur kebangsaan Hungaria bernama Jnos Csonka dan Dont Bnki juga
mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari
Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator
pada mobil.
Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang
menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4
kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas
dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan,
mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua
silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil
mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km)
Pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator
dalam bidang otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil berbahan bakar
bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada
mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar
karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi
bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel Injection) adalah
sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan
salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan
bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan
karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan
bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi
bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya.
Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan
sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk
memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control
unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena
itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi
polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan
sistem karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan
orang mengabaikan perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit
bahan bakar dari pada sistem karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin
pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin
besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan.
Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus dapat
mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan
pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya otomotif
Aplikasi
Unjuk kerja
1.2
Batasan Masalah
Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini,
1.3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
sebagai berikut.
1. Mengenal dan mengetahui lebih detail mengenai teknologi otomotif dari
system Electronic Fuel Injectin (EFI) dalam inovasi bahan bakar
sekarang
1.4
Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini dibagi menjadi 3 bab. Bab I menjelaskan mengenai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara
sebelum dibakar.
Penggunaan EFI akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan
dengan penggunaan karburator, karena injektor membuat bahan bakar tercampur
secara homogen. Hal ini, menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol
pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan
keseragaman.
2.2
Berikut ini adalah Skema gambar susunan dasar dari system EFI, Seperti pada
gambar 3
10
11
Gambar 6. ECT
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang
dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi
pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air
pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian
bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin
mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.
12
2.
3.
13
ECU.
4.
5.
belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan
pulsa tegangan listrik. Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk
mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk
menentukan besar basic injection volume. Selain digunakan untuk mendeteksi
14
putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem
pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan
ignition timing.
6.
Oxygen Sensor
Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk
15
Fuel pump
2.
Fuel filter
3.
4.
Pulsation dumper
5.
Injector
16
1.
Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada
di dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik.
Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter
yang diletakkan di saluran masuk pompa.
17
2.
Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi menyaring kotorankotoran dan partikel asing lainnya
dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran
tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki
bensin, ada juga yang diletakkan di dalam
tangki bensin.
3.
injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU
ke injector. Oleh karena itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.
Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan
variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan
sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu,
agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6
kg/cm2
18
4.
Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi
tekanan
bensin
yang
diakibatkan
membantu
mempertahankan
19
5.
Injector
Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU
20
21
22
Throttle body
Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran
utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold. Di dalam
throttle body ini terdapat :
2.
valve. TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve
bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya
23
3.
hose antara air cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini
24
4.
plate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan ddideteksi
ideteksi dengan gerakan
25
membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah
pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang
sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan
potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor
ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air
chamber.
5.
temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang
sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak.
Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluran
26
bypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran
mesin ke putaran idle
27
2.3
28
System EFI
Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin
diakselerasi akan diatur oleh ECU berdasar informasi dari
besarnya/banyaknya aliran udara yang mengalir ke intake manifold
yang terukur oleh air flow meter. Kemudian dari data tersebut ECU
akan
memerintahkan
injector
menambah
bahan
bakar
yang
diinjeksikan.
29
30
2.4
problem yang terjadi tidak dapat terhidar, tetap ada problem yang di alami oleh
syster tersebut, Berikut beberapa contoh troble shooting dari system EFI :
1.
Immobilizer
Koneksi kelistrikan-mesin/batteray
Ignition system
31
2.
Injectors
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
3.
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
Injectors
Konektor/kabel/relay ECM
32
4.
ECM
5.
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
6.
ECM
Injektor
33
7.
Acceleration terlambat
Cek Komponen :
8.
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
9.
Ignition sistem
CO level
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
Ignition sistem
34
10.
Injektor
11.
ECM
12.
Injektor
ECM
Injektor
35
2.5
2.6
ke mesin yang takaran dan waktunya diatur oleh peranti Electronic Control Unit
36
37
Check ECU
ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran
bahan bakar yang disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila
peranti ini terganggu maka kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya. Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan
takaran. Akibatnya, stasioner mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di
ECU telah parah, maka kendaraan tidak akan bisa dijalankan alias mogok. Ada
beberapa penyebab kerusakan ECU, di antaranya adalah gangguan kelistrikan
karena over supply, voltase sumber kelistrikan rendah, korsleting akibat terkena
air dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa
kabel kelistrikan. Bila Anda melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan
asupan tenaga listrik, sebaiknya dipikir ulang efeknya ke sistem kelistrikan.
Pastikan keberadaan aksesoris tambahan itu tidak berpengaruh ke sistem
kelistrikan dan mengganggu ECU Gunakan bahan bakar yang berkualitas
38
39
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Demikian yang dapat Penulis paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Dan dapat kita
simpulkan bahwa :
1.
Sistem elektronik bahan bakar (System Fuel Injection) ini adalah salah
satu perkembangan inovasi dari dunia otomotif yang membwa
perubahan teknlogi lebih canggih dari system karburator yang dulu
masih di gunakan pada system bahan bakar pada kendaraan.
2.
3.
3.2
Saran
Adapun saran yang dapat Penulis sampaikan yaitu :
40
1.
Akan jauh lebih baik setiap pengguna kendaraan tau tetang system
EFI yang ada di kendaraan mereka saat ini agar pengguna tidak hanya
sebagai pengguna saja tetepi memahami prinsio kerja pada system EFI
2.
3.
41
DAFTAR PUSTAKA
http://m-edukasi.net/online/2008/efi/sistempengontrol.html
https://www.scribd.com/document/73111906/Sistem-EFI
https://www.scribd.com/doc/140619458/SISTEM-INJEKSI-BAHAN-BAKARELEKTRONIK-ELECTRONIC-FUEL-INJECTION
http://abimmohamad.blogspot.co.id/2016/01/makalah-electronic-fuelinjection.html
http://dioharendapriesta.blogspot.co.id/2015/04/makalah-sistem-efi.html
http://jundhacloil.blogspot.co.id/2013/10/a_20.html
42
LAMPIRAN
Gambar 1. Diagram Electronic Fuel Injection (EFI) .................................................................. 6
Gambar 2. Komponen Electronic Fuel Injection (EFI) .............................................................. 9
Gambar 3 Sistem Electronic Fuel Injection ............................................................................... 10
Gambar 4. Susunan Sistem EFI .................................................................................................. 11
Gambar 5. Basic Injection Control ............................................................................................. 11
Gambar 6. ECT ............................................................................................................................ 12
Gambar 7. TPS (Throttle Position Sensor) ................................................................................ 13
Gambar 8. VSS (Vehicle Speed Sensor) ..................................................................................... 13
Gambar 9. CMP (Camshaft Position Sensor) ............................................................................ 14
Gambar 10. CKP ( Crankshaft Position Sensor ) ...................................................................... 15
Gambar 11. Oxygen Sensor ......................................................................................................... 16
Gambar 12. Diagram system bahan bakar EFI......................................................................... 17
Gambar 13. Fuel Pump ................................................................................................................ 17
Gambar 14. Fuel Filter ................................................................................................................ 18
Gambar 15. Fuel Pressure Regulator ......................................................................................... 19
Gambar 16. Pulsation Damper.................................................................................................... 19
Gambar 17. Injector ..................................................................................................................... 20
Gambar 19. Skema gambar diagram udara masuk tipe L-EFI ............................................... 21
Gambar 18. Sistem EFI Tipe-L ................................................................................................... 21
Gambar 20. Sistem EFI Tipe D ................................................................................................... 22
Gambar 21. Skema gambar diagram udara masuk tipe D-EFI. .............................................. 22
Gambar 22. Throttle Body .......................................................................................................... 23
Gambar 23. Throttle Position Sensor ......................................................................................... 24
Gambar 24. Throttle Position Sensor Real ................................................................................ 24
Gambar 25. Intake Air Temperatur ........................................................................................... 25
Gambar 26. Part Name Of Intake Air Temperatur .................................................................. 25
Gambar 27. Air Flow Meter posisi menutup ............................................................................. 26
Gambar 28. Air Flow Meter posisi membuka ........................................................................... 26
Gambar 29. Fast idle air control (Dingin) .................................................................................. 27
43
44