Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ELECTRONIC FUEL INJECTION

Disusun Oleh :

Aria Bima Putera Wijaya 20021004

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYAS OTOMOTIF

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

TEGAL

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang. Selain
itu, Kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah dan hidayah-Nya, sehingga
penyelesaian makalah ELECTRONIC FUEL INJECTION bisa berjalan lancar. Kami juga
berharap, agar makalah ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca guna menambah
wawasan dan pengetahuan tentang ELECTRONIC FUEL INJECTION

Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam dapat
memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan ELECTRONIC FUEL INJECTION .
Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Kamu memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata,
sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca.

Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan bagi seluruh orang
yang membaca. Sekian

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah’...............................................................................................................1
1.3. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB 2 ISI..............................................................................................................................................3
2.1. Electronic Fuel Injection (EFI)...........................................................................................3
2.2. Komponen Electronic Fuel Injection.................................................................................4
2.2.1. Sensor...........................................................................................................................4
2.2.2. Actuator........................................................................................................................6
2.3. Cara Kerja Electronic Fuel Injection..................................................................................6
2.3.1. Sistem Bahan Bakar....................................................................................................6
2.3.2. Sistem Induksi Udara..................................................................................................8
2.3.3. Sistem Kontrol Elektrik................................................................................................9
2.4. Dampak Elektronic Fuel Injection pada Kendaraan........................................................9
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................................1
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................2

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebelum adanya EFI, kendaraan menggunakan sistem karburator sebagai
pengatur bahan bakar. Namun, sistem karburator memiliki beberapa kelemahan
seperti sulitnya menyesuaikan campuran udara-bahan bakar sesuai kebutuhan
mesin, konsumsi bahan bakar yang tidak efisien, serta sulitnya melakukan
pengaturan untuk memenuhi standar emisi gas buang.
Oleh karena itu, pada tahun 1980-an, EFI mulai diperkenalkan sebagai
alternatif yang lebih baik untuk mengatur bahan bakar pada mesin kendaraan.
Dalam sistem EFI, bahan bakar disemprotkan langsung ke ruang bakar dengan
menggunakan injector yang dikendalikan oleh komputer. Dengan begitu, campuran
udara-bahan bakar dapat diatur secara akurat dan efisien, sehingga performa mesin
meningkat dan emisi gas buang dapat ditekan.
Sistem EFI memiliki beberapa keuntungan seperti konsumsi bahan bakar
yang lebih efisien, performa mesin yang lebih baik, emisi gas buang yang lebih
bersih, dan kemampuan untuk menyesuaikan campuran udara-bahan bakar secara
otomatis tergantung pada kondisi mesin dan lingkungan sekitar.
Namun, meskipun sistem EFI memiliki banyak keuntungan, penggunaannya
juga memiliki tantangan dan masalah. Salah satu masalahnya adalah kompleksitas
sistem, sehingga memerlukan teknisi yang terlatih untuk melakukan perawatan dan
perbaikan. Selain itu, biaya perbaikan juga cenderung lebih mahal jika terjadi
kerusakan pada sistem EFI dibandingkan dengan sistem karburator.
1.2. Rumusan Masalah’
1) Apa itu Electronic Fuel Injection ?
2) Apa saja Komponen dari Electronic Fuel Injection ?
3) Bagaimana cara kerja dari Electronic Fuel Injection ?
4) Bagaimana dampaknya terhadap mesin kendaraan ?
1.3. Tujuan
1. Taruna dapat mengetahui apa itu Electronic Fuel Injection
2. Taruna dapat mengetahui apa saja komponen dari Electronic Fuel Injection
3. Taruna dapat mengetahui bagaimana cara kerja Electronic Fuel Injection

1
4. Taruna dapat mengetahuio dampak dari penggunaan EFI di dalam mesin
kendaraan

2
BAB 2 ISI

2.1. Electronic Fuel Injection (EFI)

Gambar 2. 1 Skema Electronic Fuel Injection

EFI ( Elektronic Fuel Injection ) adalah suatu sistem penyemprotan bahan


bakaryang dalam kerjanya dikontrol oleh ECU ( Engine Control Unit) agar didapatkan
nilai campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan motor bakar,
sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang
minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.
Sistem Electric Fuel Injection (EFI) dirancang untuk mengontrol jumlah bahan
bakar (fuel) yang akan diinjeksikan ke dalam ruang bakar agar perbandingannya
sesuai dengan jumlah udara yang masuk, sehingga pembakaran menjadi
sempurna(Ii & Teori, n.d.).
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal disesuaikan
dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur
mesin, posisi throtle valve, pengembunan oksigen, didalam exhaust manifold, dll.
ECU (Engine Control Unit) mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin
pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal
berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin. Sitem EFI menjamin perbandingan
yang ideal dan efisiensi bahan bakar. Terdapat 3 jenis EFI berdasarkan kontrolnya
antara lain :
1. Sistem EFI Jenis D-EFI

3
Jenis D-EFI sering juga dikenal dengan istilah D-Jetronik. Sistem ini
pengontrolan injeksinya dilakukan ecara elektronik. Bagi yang penasaran, apa
yang diwakili oleh huru “D”? Huruf tersebut mewakili kata Druck, yang berasal
dari bahasa Jerman yang berarti “tekanan”. Untuk mendukung kinerja sistem D-
EFI, digunakan sensor utama yang disebut sensor MAP (manifold absolute
pressure sensor). Tugas sensor ini adalah untuk mengukur jumlah udara yang
masuk melalui intake manifold EFI dengan mengukur kevakuman di dalamnya.
Setelah itu, sensor akan mengirimkan informasi dalam bentuk sinyal digital ke
ECU. Data digital tersebut kemudian akan diproses oleh ECU dan digunakan
untuk mengontrol injektor, sehingga bisa menentukan durasi injeksi bahan bakar
ke dalam ruang bakar.
2. Sistem EFI Jenis K-EFI
Jenis K-EFI sering disebut juga dengan K-Jetronik. Menariknya jenis ini
pengontrolan injeksinya masih dilakukan secara mekanik. Dengan kata lain,
kontrol jenis K-EFI belum dilakukan secara elektronik. Pengontrolan injeksi bahan
bakar didasarkan pada tekanan udara yang masuk ke dalam intake manifold. Alat
pengukur tekanan udara mekanis disematkan pada saluran masuk udara. Meski
demikian, pengukur udara tersebut mampu mengukur mampu mendeteksi
banyaknya udara yang dihisap ke dalam mesin. Selain itu, pengukur udara juga
bekerja secara kontinyu setiap saat selama mesin mobil hidup. Secara simpel,
cara kerja jenis EFI ini adalah sebagai berikut. Bahan bakar dari tangki akan
dipompa oleh pompa bensin ke distributor bahan bakar. Tekanan bahan bakar
yang dihasilkan oleh pompa berkisar antara 2-3 bar. Tekanan tersebut cukup
untuk membuka katup jarum yang terdapat di injektor, sehingga bahan bakar
dapat disemprotkan ke dalam silinder.
3. Sistem EFI Jenis L-EFI
Seringkali juga orang menyebut jenis L-EFI ini dengan sebutan L-Jetronik. Sama
seperti D-EFI, pengontrolan penginjeksian bahan bakar telah dilakukan secara
elektronik. Jika Anda penasaran dengan kata yang diwakili oleh hurup “L”, saya
beritahu bahwa “L” berarti “luft”. Sebuah kata dari bahasa Jerman yang berarti
udara. Untuk beroperasi, jenis EFI yang disebut L-EFI menggunakan sensor
utama bernama sensor MAF (mass air flow sensor). Tugas utama dari sensor ini
adalah mendeteksi jumlah udara yang masuk melalui intake manifold. Setelah
itu, sinyal digital yang dihasilkan oleh sensor akan dikirimkan ke ECU untuk
diproses. Data yang telah diolah kemudian digunakan untuk mengontrol aktuator,

4
yang akan menentukan durasi penginjeksian bahan bakar oleh injektor sesuai
kebutuhan mesin.
2.2. Komponen Electronic Fuel Injection
2.2.1. Sensor
Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) menggunakan beberapa jenis
sensor yang berfungsi untuk mengukur berbagai parameter yang dibutuhkan
dalam proses pembakaran bahan bakar. Beberapa jenis sensor pada EFI
antara lain(Mulyadi et al., 2019)

Tabel 2. 1 Sensor Sensor pada EFI

No Sensor Fungsi Malfunction


Code
1 Untuk mengetahui temperature
Intake Temperature
udara yang masuk ke intake 10
Sensor
manifold
2 Water Temperature Untuk mengetahui temperature 09
Sensor air pendingin
3 MAP Sensor Untuk mengetahui kevakuman / 13
tekanan udara di intake
manifold
4 Throtle Position Untuk mengetahui 12
Sensor terbuka/tertutupnua Throtle
Valve
5 Idle Switch Untuk mengetahui posisi idle 12
pada Threotle Valve
6 CO Potensiometer Untuk Mengetahui Campuran 32
Bahan Bakar
7 Power Steering Untuk mengetahui beban kerja
Switch power steering
8 Air Conditioner Untuk mengetahui beban kerja
Switch AC
9 Ignition Switch Untuk mengetahui saat
mengetahui saat mesin
cranking/start pada mesin on
10 Speed Sensor Untuk mengetahui kecepatan

5
kendaraan
11 TDC Sensor Untuk mengetahui posisi Top 03
pada cyl No. 1&4 (G-Signal)
12 Crank Angel Sensor Untuk mengetahui Ne – signal 02
tiap-tiap cycle

Semua sensor tersebut akan memberikan informasi berupa sinyal


analog atau digital ke ECU (Engine Control Unit), yang akan memproses data
tersebut untuk mengontrol injektor dan aktuator lainnya dalam sistem EFI

2.2.2. Actuator
Actuator dalam sistem EFI (Electronic Fuel Injection) adalah komponen yang
mengontrol berbagai fungsi pada sistem pembakaran bahan bakar,
berdasarkan sinyal dari ECU (Engine Control Unit) yang telah diproses dari
sensor-sensor yang terpasang pada mesin. Beberapa jenis actuator pada EFI
antara lain:

Tabel 2. 2 Actuator pada EFI

No Actuator Fungsi Malfuction


Code
1 Injector # 1 Supply fuel pada cycle No.1 18
2 Injector # 2 Supply fuel pada cycle No. 2 19
3 Injector # 3 Supply fuel pada cycle No. 3 20
4 Injector # 4 Supply Fuel pada cycle No.4 21
5 ISC Valve Sebagai idle up pada saat 34
electrical, AC, dan Power
Steering System bekerja
6 E/G Main Relay Sebagai power supplay pada EFI 24
system
7 Relay Cooling Fan Mengaktifkan motor fan raiator 67
8 AC Relay Mengaktifkan Compressor &
Extra Fan AC
Actuator pada EFI memungkinkan sistem injeksi bahan bakar dan
pembakaran mesin dapat berjalan dengan lebih efisien, terkontrol, dan
menghasilkan emisi yang lebih rendah.

6
2.3. Cara Kerja Electronic Fuel Injection
2.3.1. Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar pada EFI merupakan sistem yang berfungsi untuk
menampung bahan bakar, menyuplai bahan bakar pada tekanan tinggi,
mengatur tekanan bahan bakar, sehingga siap diinjeksikan

Gambar 2. 2 Sistem Bahan Bakar pada EFI

Komponen-komponen yang digunakan pada sistem bahan bakar ini


diantaranya adalah tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan
bakar, pipa bahan bakar, regulator tekanan, dan injektor/penyemprot bahan
bakar Adapun fungsi dari masing-masing komponen dalam sistem bahan
bakar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi sebagai tempat


penampungan sementara bahan bakar yang dibutuhkan oleh
mesin
b. Pompa bahan bakar (fuel pump) berfungsi untuk memompa dan
mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injector
bertekanan tinggi.
c. Saringan bahan bakar (fuel suction filter) berfungsi untuk
menyaring kotoran yang mungkin terkandung dalam bahan bakar
agar tidak ikut terhisap oleh pompa bahan bakar (fuel pump) dan
menyumbat injektor.

7
d. Regulator tekanan (pressure regulator) berfungsi mengatur
tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar
selalu sama/konstan pada tekanan tertentu, bila tekanan pada
bahan bakar yang dipompa melebihi batas tekanan, maka
regulator tekanan akan mengembalikan bahan bakar tersebut ke
dalam tangki bahan bakar.
e. Pipa bahan bakar (fuel feed hose) berfungsi untuk mengalirkan
bahan bakar yang telah dipompa oleh pompa bahan bakar (fuel
pump) dari tangki bahan bakar menuju ke injector
f. Injektor berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar dan
menyemprotkan bahan bakar tersebut ke saluran masuk (intake
manifold), pada umumnya sebelum katup masuk
2.3.2. Sistem Induksi Udara
Komponen yang termasuk ke dalam sistem induksi udara antara lain ;
air clener, intake manifold dan thorttle body (tempat katup gas) sistem ini
berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk proses
pembakaran. Pada awalnya, fungsi piranti elektronik yang ada pada sistem
induksi udara adalah hanya untuk mengetahui jumlah atau volume udara
yang masuk ke intake manifold dan mengetahui temperatur udara agar ECU
dapat menghitung massa udara yang masuk ke dalam ruang bakar.
perkembangansaat ini pengontrolan telah dapat dilakukan khusus nya pada
putaran rendah untuk mengontrol putaran idle dan putaran tinggi
melaluiprogram yang terintegrasi yang tersedia di dalam ECU guna
meningkatkan effisiensi volumetric(No Title, 1960)

Gambar 2. 3 Sistem Induksi Udara

Sistem aliran udara dimulai dengan proses penyaringan pada filter


udara untuk memisahkan kotoran dari udara, kemudian melalui sensor

8
temperatur dan air flow meter yang berfungsi untuk mengukur jumlah udara
yang masuk menuju thorttle body, intake manifold, dan akhirnya ke ruang
bakar. Dalam sistem ini, control unit memerlukan informasi tentang suhu
udara, volume udara, dan densitas udara yang masuk ke ruang bakar untuk
menghitung campuran udara stochiometric yang dibutuhkan oleh ECU. Pada
putaran idle, teknologi sistem kontrol dapat mengontrol putaran idle melalui
aktuator yang dikontrol oleh ECU sehingga putaran idle sesuai dengan
kebutuhan mesin.

Untuk mendukung kinerja ECU pada saat idle, diperlukan informasi


dari berbagai sensor seperti Camshaft Position Sensor, Throttle Position
Sensor, Water Temperature Sensor, Air Conditioner Switch, tegangan baterai,
Vehicle Speed Sensor, dan lain-lain.

2.3.3. Sistem Kontrol Elektrik


Sistem kontrol elektronik terdiri dari sejumlah sensor dan aktuator
yang berfungsi untuk memberikan daya mesin yang optimal melalui kontrol
yang akurat terhadap jumlah bahan bakar yang disuntikkan dan waktu
pengapian yang disesuaikan dengan kondisi mesin, dengan tujuan
menghasilkan emisi gas buang yang seminimal mungkin, efisiensi
penggunaan bahan bakar, dan pengendaraan yang optimal dalam berbagai
kondisi. Sistem ini juga dilengkapi dengan sistem diagnosis untuk
mengevaluasi kinerja sistem dan kondisi komponen pendukungnya jika terjadi
masalah yang tidak diinginkan(Pendidikan et al., n.d.).
Komponen-komponen dalam sistem kontrol elektronik ini termasuk
sensor-sensor seperti IAT (Intake Air Temperature), sensor MAP (Manifold
Absolute Pressure), TPS (Throttle Position Sensor), EOT (Engine Oil
Temperature), CKP (Crankshaft Position), bank angle sensor, O2 (Oxygen
Sensor), dan sensor-sensor lainnya. Setiap sepeda motor yang menggunakan
teknologi injeksi tidak selalu dilengkapi dengan jumlah dan jenis sensor yang
sama, karena tergantung pada jenis dan spesifikasi sepeda motor tersebut.
2.4. Dampak Elektronic Fuel Injection pada Kendaraan
Penggunaan Electronic Fuel Injection (EFI) pada kendaraan memiliki banyak
dampak positif pada kinerja dan efisiensi mesin kendaraan, di antaranya:
1. Kemampuannya Bertambah

9
a. Tidak adanya venturi seperti pada Carburattor sehingga hambatan aliran
udara pada intake manifold menjadi kecil maka tenaga mesin bertambah
b. Penempatan Injector di setiap Intake Port dekat dengan Intake Valve
sehingga bahan bakar yang di injeksikan dapat langsung masuk ke dalam
ruang bakar, hal ini menambah responsive mesin pada saat di accelerasi.
c. Perbandingan udara dan bahan bakar secara otomatis di sesuaikan oleh
computer secara maximum, sehingga walaupun kondisi mesin dingi
kendaraan masih dapat di jalankan dengan baik.
d. Supply bahan bakar ke dalam mesin dihentikan ketika terjadi perlambatan
(deceleration) sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit.
2. Pengendalian gas buang
Melalui penyetelan, perbandingan udara dan bahan bakar tiap cylinder sesuai
dengan kebutuhan mesin sehingga dapat mengurangi kadar CO dan HC, oleh
sebab itu masalah kadar emisi gas buang dapat ditanggulangi
3. Penyemprotan Bahan Bakar Lebih Akurat
EFI menggunakan injektor yang dikontrol secara elektronik untuk
menyemprotkan bahan bakar ke dalam mesin, menggantikan sistem karburator
yang memanfaatkan prinsip vakum. Hal ini memungkinkan penyemprotan bahan
bakar yang lebih akurat, yang pada gilirannya menghasilkan penggunaan bahan
bakar yang lebih efisien dan emisi gas buang yang lebih rendah.
4. Respon gas lebih cepat
Dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik, kendaraan dapat merespons
perintah gas dengan lebih cepat dan mulus. Ini membantu memperbaiki
performa kendaraan dan memberikan pengalaman mengemudi yang lebih baik
5. Peningkatan efisiensi Bahan Bakar
Peningkatan efisiensi bahan bakar: EFI memungkinkan untuk mengoptimalkan
rasio campuran udara-bahan bakar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
efisiensi bahan bakar kendaraan. Hal ini dapat menghemat biaya bahan bakar
dan mengurangi jumlah emisi gas buang.

10
BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jadi perbandingan antara kendaraan yang menggunakan EFI dan lkarburator adalah
 Karburator
Jumlah bahan bakar yang di supply ke dalam mesin tergantung dari :
diameter jet dan kevakuman. Hal ini berarti perbandingan udara dan bahan
bakar yang masuk ke dalam mesin di kontrol secara mekanikal melalui Valve,
Air Bleed, Pump dll.
 EFI System
Jumlah bahan bakar yang di supply ke dalam nesin tergantung dari berapa
lama waktu terbukanya injector yang di kontrol oleh komputer berdasarkan
jumlah udara yang masuk dan Rpm mesin. Kondisi kerja mesin yg
berubahubah
di ketahui dari signal beberapa sensor yang di kirim ke komputer. Dengan
signal ini waktu terbukanya injector di sesuaikan dengan kebutuhan mesin
sehingga perbandingan udara dan bahan bakar dapat di pertahankan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ii, B. A. B., & Teori, D. (n.d.). No Title. i.


Mulyadi, R., Artika, K. D., & Khalil, M. (2019). ELEKTRONIK PADA MOBIL LISTRIK. 6, 7–12.
No Title. (1960). 1–21.
Pendidikan, J., Otomotif, T., Teknik, F., & Negeri, U. (n.d.). No Title.

12

Anda mungkin juga menyukai