Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM EFI

Di susun oleh :

Reki Pratitis

AKDEMI KOMUNITAS NEGERI PACITAN


TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
EFI ( Electrical Fuel Injection ) dengan sebaik mungkin.
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai syarat untuk mengikuti Ujian
Praktik Kejuruan dan Ujian Nasional tahun ajaran 2014-2015. Dalam penyusunan
laporan ini, kami mendapat keterangan dari berbagai sumber, salah satunya dari
pengalaman selama Praktik Kerja Industri. Dengan dibekali semangat dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, dan penulisannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai acuan
dan bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang, dan
juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan pembaca pada
umumnya.

Pacitan, 29 Juni 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Makalah ini disusun dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan
akurat. Makalah ini mengulas tentang Sistem EFI pada mobil. Sesuai dengan
perkembangan dunia Otomotif saat ini bahwa kendaraan dirancang selain untuk
transportasi juga dirancang untuk kenyamanan pengendaranya.Didalam system
EFI jauh lebih menguntungkan daripada system konvensional, semua pergerakan
mesin dan mekanisnya diatur secara cermat dan akurat.
Sesuai dengan isi makalah ini kami harap dapat menyajikan contoh-contoh
maupun uraian materi tentang sensor kendaraan EFI. Makalah ini kami susun
sesuai perkembangan dunia pendidikan khususnya mata pelajaran Otomotif.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat memberi pengetahuan pada pihak-
pihak yang membaca khususnya pada dunia pendidikan kejuruan Otomoif

A. Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan
bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali
ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886.
Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama Jnos Csonka dan
Dont Bnki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William
Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen
menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan
saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar
bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan
mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir
yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka
membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder
horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka
mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900.
Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang
otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin
sampai akhir 1980-an.
Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan
karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih
mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan
bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel Injection )adalah sistem
injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan
salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi
bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan
penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol
pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi
dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik
atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar
1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern
menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan
sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung
jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar
dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga
memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang
perbedaan sistem karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan
kebanyakan orang mengabaikan perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa
sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin
pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin
besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia
pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan sumber
daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus
dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan
penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya
peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan
khususnya dibidang teknik mesin khususnya otomotif. Aplikasi Sistem
Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring
dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik
aspek pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak
lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan
Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu
meningkatkan antara lain:
Unjuk kerja
Efisiensi penggunaan bahan bakar
Penanggulangan dampak lingkungan
Kenyamanan dan keamanan
Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan
kendaraan konvensional memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang
pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik
Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui segala hal
tentang sistem EFI pada mobil baik itu pengertian, macam-macam,
mekanisme kerja, dan aplikasinya di kehidupan sehari-hari.

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar pembicaraan masalah tentang
sensor efi, lebih terfokus, terarah, dan tidak menyimpang dari pokok masalah.
Pada masalah ini saya membatasi masalah yang akan kita bahas antara lain :
Mesin dengan karburator konvensional,jumlah bahan bakar yang
diperlukan oleh mesin diatur olehkarburator.Pada mesin modern dengan
menggunakan sistem EFI maka jumlah bahan bakar di atur (dikontrol)lebih
akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya kesilinder melalui
injktor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang
optimal(tepat)disesuaikan dengan jumlah dan temperatur udara yang
masuk,kecepatan mesin,temperatur air pendingin,posisi katup throttle
pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe,dan kondisi penting
lainnya.Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin
pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang
optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin.Sistem EFI menjamin
perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar
yang tinggi pada setiap saat.
1. Pengertian Electrical Fuel Injection
2. Fungsi Electrical Fuel Injection
3. Fungsi masing-masing komponen dari Electrical Fuel Injection
4. Kelebihan dan Kekurangan Electrical Fuel Injection
D. Sistematika
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang, Tujuan, dan Ruang Lingkup
BAB II : PEMBAHASAN
Pembahasan masalah mengenai Electrical Fuel Injection
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan dan Manfaat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun
pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang
dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran
udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar,
sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan
bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang
ramahlingkungan.Oleh sebab itu,pada sistem EFI menggunakan
sensor,kontrol,dan aktuator.

B. Macam-macam Sistem EFI


Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan
mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap
diukur langsung berdasarkan tekanan di intakemanipold atau jumlah
udara di airflow meter.
1. Tipe D-EFI
Sistem ini sering pula disebut D Jetronic yaitu merk dagang dari Bosch.
Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan,
sedang Jetroni berarti penginjeksian (injection).
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake manifold.
Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan
perhitungan umlah udara yang masuk dengan menggunakan Pressure
Sensor.

2. Tipe L-EFI
Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu Luft yang berarti udara.
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang
mengalir melalui intake manipoldsehingga data yang dihasilkan lebih
akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak
digunakan.

C. Konstruksi Utama EFI


1. Sistem Kontrol Elektronik
ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang
diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin.
Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang
suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara
masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol,
dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan
antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan
informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan
menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan
bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor.
Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol
injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.
Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin
dan seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor sensor
selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem
koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor
sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control
system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :
1. ECT ( Electronic Control Temperature )/WTS (Water Temperature
Sensor)
2. TPS ( Throttle Position Sensor )
3. VSS ( Vehicle Speed Sensor )
4. CMP (Camshaft Position Sensor )
5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
6. Oxygen Sensor

Nama Komponen Dan Fungsi Sistem Pengontrol Elektronik


a) ECT (Electronic Control Temperature) / WTS (Water Temperature Sensor)
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang
dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi
pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air
pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian
bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air
pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature
gauge pada instrument panel.
b) VSS (Vehicle Speed Sensor
Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan
kendaraan.Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan
oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE
( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa
gelombang bolak balik, oleh komparator (yang terdapat di speed
sensor pada panel instrument) gelombang bolak balik tersebut dirubah
menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.
c) CMP (Camshaft Position Sensor)
CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di
dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini
mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal
rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi
pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja
dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP
d) CKP ( Crankshaft Position Sensor )
CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing
belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP
menghasilkan pulsa tegangan listrik.
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi
putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk
menentukan besar basic injection volume.
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP
juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output
signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition
timing.

e) Oxygen Sensor
Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk
mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan,
menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan
hasilnya pada ECU.
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan
bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan
menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak
bensinnya ).

f) Sensor Knocking
Knock sensor adalah sebuah sensor yang dipasangkan dikepala
silinder,dapat bekerja dikarenakan oleh sebuah ketukan/ledakan dari
sebuah mesin dari pra ledakan campuran udara dan bahan bakar.
Merupakan suatu sensor yg mendeteksi ketukan-ketukan mesin dan
mengirim sinyal ke ECM atau mendeteksi pembakaran yang tidak normal.
Sensor ketukan menghasilkan satu tegangan listrik ketika getaran
diterapkan ke mereka ,memanfaatkan efek piezoelektrik yang
menghasilkan tegangan listrik sebanding ke pemecutan sehubungan
dengan getaran tersebut. Sebagai bagian depan api bergerak keluar dari
busi pengapian gelombang titik tekanan, dalam kecelakaan ruang ke piston
rendah, terlalu panas, atau lebih dari waktu maju. Kadang-kadang dapat
disebabkan oleh deposit karbon panas pada piston atau kepala silinder
yang meningkatkan kompresi.Sensor ini pada mesin efi berperan untuk
tahu knoking, sistem closed loop pengapian serta mendeteksi octane
bahan bakar.
Prinsip kerja : Apabila berlangsung knoking (pinking) bakal berlangsung
getaran pada sensor knoking berbentuk nois. ECU bakal memundurkan
waktu pengapian 2 kali hingga tak berlangsung detonasi lagi. Untuk 4
silinder butuh 1 sensor, 5 atau 6 silinder butuh 2 sensor, 8 semakin dapat 2
atau lebih sensor.
g) Engine Oil Temperature Sensor
Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin.
h) Signal starter
Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor
starter. Selama poros engkol berputar, aliran udara lambat dan suhu udara
rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak baik (campuran kurus).
Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang
kaya. Signal starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama
mesin distarter. Tegangan signal starter sama dengan tegangan yang
digunakan pada motor starter.
i) Relay utama EFI
Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit
opening relay. Relay tersebut berfungsi untuk mencegah penurunan
tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak ON, arus akan mengalir
ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai
melalui kedua fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke
pompa bahan bakar

2. Sistem Induksi Udara


Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan
membuka measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada
kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber yang dipengaruhi
oleh lebar throttleterbuka.

Nama Komponen Dan Fungsi Sistem Induksi Udara


a) Throttle body
Throttle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai
saluran utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake
manipold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
Throttle valve
TPS (Throttle Position Sensor)
IAC ( Idle Air Control )
FIAC ( Fast Idle Air Control )
ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
b) Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle
valve. TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve,
jika throttle valve bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan
pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan
geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk
koreksi rasio udara dan bensin.
c) Intake Air Temperatur
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air
cleaner atau hose antara air cleaner denganthrottle body. Sensor
temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan
semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka
nilai tahanannya semakin kecil.
d) Manifold Absolute Pressure
MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU
berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake
manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke
intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika
jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter,
sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air
mass sensor.

e) Air Flow Meter


AFM (Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan
tipe measuringplate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali,
dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan
gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini
ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan
potensiometer bergerak pada poros yang sama sehingga sudut
membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer.
Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi outputvoltage sensor ke
ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk
ke intake air chamber.
f) Fast Idle Air Control
Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai
dengan temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo
wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui
saluranbypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin
panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluranbypass akan
menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran
mesin ke putaran idle
g) Idle Speed Control (ISC)
Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan
suplai udara ke intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ).
Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai
dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut
Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.

3. Sistem Bahan Bakar


Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem
injeksi pada suplai system bahan bakar adalah pada sistem injeksi, suplai
bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik
oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke
ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector
Diagram system bahan bakar EFI
Nama Komponen Dan Fungsi Komponen Sistem Bahan Bakar
a) Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin
selalu ada di dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik
dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check
valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk pompa.
b) Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi menyaring kotorankotoran dan partikel asing
lainnya dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel
filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel
filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang
diletakkan di dalam tangki bensin
c) Fuel Pressure Regulator
Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang
ke injector injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama
signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh karena itu tekanan tetap
pada injektor harus dipertahankan.
Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh
injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah
bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan
tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar jumlah injeksinya tepat,
tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2
d) Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap
variasi tekanan bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake
manifold dan penginjeksian bensin oleh injector untuk membantu
mempertahankan tekanan bensin pada 2,12,6 kg/cm2 di dalam pipa
pembagi (delivery pipe)
e) Injector
Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh
ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor
dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port(lubang
pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.

4. Prinsip Kerja Sistem EFI


a) Sistem Induksi Udara (Air Induction Sistem)
Udara bersih dari saringan udara (air cleaner)masuk ke airflow meter
dengan membuka measuring plate,besarnya pembukaan ini tergantung
pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber.besarnya
udara yang masuk kintake chamber ditentukan oleh lebarnya katup
throttle terbuka.Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian
keruang bakar(combustion chamber)bila mesin dalam keadaan
dingin,air valve megalirkan udara langsung keintake camber dengan
membypass throttle.Air valve mengirimkan udara secukupnya keintake
chamber untuk menambah putaran sampai fast idle,tanpa
memperhatikan apakah throttle dalam keadaan membuka atau
tertutup.Jumlah udara yang masuk dideteksi oleh airflow meter (L-EFI)
atau dengan manifold preassure sensor(D-EFI)
b) Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim
dengan tekanan ke saringan bahan bakar yang telah disaring dikirim ke
injektor dan cold starter injector. Tekanan dalam saluran bahan
bakar(fuel line)dikontrol oleh preassure regulator.kelebihan bahan
bakar dialirkan kembali ketangki melalui return line.getaran pada baan
bakar yang disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh
pulsation damper.
Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai
dengan injection signal dari EFI komputer.
c) Sistem Pengontrol Elektronik (Electronic Control System)
Sistem Pengontrol Elektronik ( Electronic Control System) termask
sensor- sensor ( untuk mendeteksi kondisi kerja mesin) dan komputer
yang menentukan ketetapan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai
dengan signal yang diterima dari sensor-sensor.
Sensor-sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap, beban mesin,
temperatur air pendingin, temperatur udara, saat akselerasi atau
deselerasi kemudian mengirim signal ke komputer. Komputer
menghitung dengan tepat jumla penginjeksian bahan bakar atas dasar
signal tadi, dan mengirimkan signal penginjeksian yang diperlukan ke
injektor-injektor..
Electronic injection System pada beberapa mesin dilengkapi dengan
tahanan (resistor) dalam injektion sircuitnya untuk mencegah terjadinya
panas dan menstabilkan kerjanya injektor.
Pada sircuit komputer pada system EFI dilengkapi dengan main relay
untuk mencegah turunnya tegangan.Sistem pompa bahan bakar pada
sistem EFI juga dilengkapi dengan relay. Relay ini akan bekerja ketika
mesin berputar dan mematikan pompa pada saat mesin mati
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada
dasarnya masing-masing sensor efi mempunyai kegunaan yang berbeda,
yang diatur oleh satu pengontrol yaitu ECU. Semua sensor dkendalikan oleh
ECU sehingga mesin dapat bekerja sempurna. Di jaman sekarang ini
teknologi sangatlah berkembang pesat dimana semua nya sudah dirancang
dengan teknologi yang serba canggih sehingga dapat memudahkan
pekerjaan manusia. Pada dasarnya suatu penemuan itu akan terus
dikembangkan agar dapat menjadi penemuan-penemuan yang baru, tentunya
penemuan yang baru itu akan menghasilkan sesuatu kegunaan yang berbeda
atau lebih. Pembahasan kali ini adalah menjadi sebuah bukti bahwa
kemajuan teknologi semakin berkembang, khususnya dunia otomotif
( transportasi ). Jadi kita harus dapat mengingikuti perkembangan teknologi
yang ada saat ini agar bangsa kita semakin berkembang. Semoga makalah
yang kami buat bisa bermanfaat bagi kita semua.

B. Manfaat
Manfaat pembahasan masalah ini adalah untuk, meningkatkan
pengetahuan tentang sistem EFI, bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca umumnya. Dengan pembahasan mengenai sistem EFI ini, kita telah
semakin membuka wawasan dalam lingkup dunia otomotif yang sangat luas.
Semoga dengan adanya pembahasan tentang system EFI ini, semua yang
membaca semakin bertambah wawasannya dan semakin mengenali
perkembangan teknologi di bidang otomotif khususnya pada sistem EFI yang
sering dijumpai sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai