Anda di halaman 1dari 7

Laporan Modul II, MG2213

GRINDING
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Jefri M. A. Lumban Gaol (12515010) / Kelompok 5 / Kamis,
Prodi Teknik Metalurgi 09-03-2017
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Asisten : Anindityo Nugra Arifiadi (12514009)

Abstrak – Praktikum Modul II – Grinding atau penggerusan merupakan salah satu tahapan dari size reduction atau proses
kominusi. Proses grinding merupakan proses size reduction setelah proses crushing dilakukan. Tahapan ini adalah operasi
untuk memperkecil ukuran material yang awalnya sangat masih berukuran besar dari hasil crushing menjadi hasil dengan
ukuran yang optimum dan halus. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan pengaruh antara waktu terhadap
ukuran partikel yaitu P80. P80 adalah besarnya ukuran ayakan yang dibutuhan untuk menghasilkan produk keluaran kominusi
sebesar 80%. Dipilih angka 80% karena itu sudah menjadi kesepakatan dan standar yang dipakai oleh perusahaan-
perusahaan tambang dan pengolahan mineral. Percobaan diawali dengan pengisian bola gerus pada silinder gerus, lalu
dimasukkan umpan sekitar 500 gram dengan ukuran -3#. Kemudian silinder akan berputar selama waktu yang telah
ditentukan, kemudian hasilnya diayak sehingga diperoleh data hasil operasi penggerusan tadi dalam bentuk hubungan antara
persen berat kumulatif lolos terhadap ukuran ayakan pada waktu penggerusan yang berbeda.

A. Tinjauan Pustaka halus, lebih halus daripada produkta yang dihasilkan


cylinder mill. Untuk akhir penghancuran memerlukan
Kominusi adalah tahap pertama pada proses
bola baja dengan diameter 2 – 3 inchi. Jumlah bola-
pengolahan bijih. Kominusi merupakan operasi pengecilan
bola baja dalam ball mill berkisar antara 50% - 60%
ukuran dari material hasil tambang agar dapat diproses
dari volume mill dan kadang-kadang mencapai 80%.
dengan baik dan efektif. Proses kominusi terdiri dari dua
tahapan yaitu Crushing (peremukan) dan Grinding 3. Cylindro Conical dengan produktanya ada yang halus
(penggerusan). Grinding adalah proses untuk dan ada yang kasar, bentuk cell merupakan
memperkecil ukuran hingga < 25 mm. Ukuran partikel ini penggabungan antara bentuk cylinder dan conical.
diakibatkan dari kombinasi antara impact, abrasi, dan
shear. Setiap bijih mempunyai ukuran optimum yang Penampakan dari tumbling mill :
ekonomis, tergantung: Ukuran butir mineral berharga
dalam bijih (ukuran liberasi) dan ukuran pemisahan yang
diperlukan pada proses berikutnya.
Penggerusan dilakukan dalam alat berbentuk silinder
yang berputar pada sumbu horizontalnya. Didalam silinder
terdapat media untuk menggerus bijih yang disebut media
penggerusan, material yang akan digerus dan air (pada
cara basah). Alat ini disebut penggerus atau tumbling mill.
Jenis-jenis dari tumbling mill antara lain :
a) berdasarkan pada media penggerusnya :
1. Ball Mill  menggunakan bola-bola baja atau bola-
bola keramik.
2. Rod Mill  menggunakan batangan-batangan baja
yang berbentuk silinder.
3. Pebble Mill  menggunakan batu-batu kecil yang c) berdasarkan ukurannya :
keras. 1. Ball Mill  L (panjang) = D (diameter)
4. Autogenous Mill  menggunakan bijih-bijih sendiri 2. Rod Mill  L = 2D
sebagai media penggerus. 3. Tube Mill  L > D
5. Semi Autogenous Mill  menggunakan bijih dan 4. Autogenous Mill dan SAG  L < D
juga bola-bola baja.
d) berdasarkan discharge –nya :
b) berdasarkan pada bentuknya penggilingannya : 1. Overflow discharge
1. Cylinder (produk yang ada masih kasar). Contoh 2. Grate discharge
untuk mill bentuk silinder adalah tube mill. pada tube
mill ini produktanya masih agak kasar dan dalam Grinding juga dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu
dalam kondisi basah dan kering. Hal ini dipengaruhi oleh
proses penghancurannya perlu ditambahkan air
beberapa faktor yaitu:
sehingga bercampurnya dengan material menjadi
1. Pengolahan berikutnya apakah cara kering atau basah.
pulp.
2. Penggerusan cara basah memerlukan energi lebih
2. Conical (produk halus). Contoh untuk mill bentuk
sedikit dibandingkan cara kering.
conical adalah hardinge conical mill. Produktnya
3. Klasifikasi cara basah lebih mudah dan memerlukan  Shear. Pengecilan ukuran dengan cara pemotongan,
ruang lebih kecil dibandingkan cara kering. seperti dengan gergaji. Cara ini jarang dilakukan untuk
4. Lingkungan pada penggerusan cara basah lebih bersih bijih.
dan tidak memerlukan alat penangkap debu.
5. Penggerusan cara kering memerlukan material yang Gaya-gaya ini akan mengubah betuk partikel bijih
betul-betul kering sehingga perlu proses pengeringan sampai melampaui batas kekuatan yang dimilikinya dan
lebih dulu. kemudian menyebabkan partikel bijih sampai remuk. Pada
6. Pada penggerusan cara basah sehingga konsumsi pengolahan bijih, mineral atau bahan galian umunya
media gerus dan bahan pelapis lebih banyak karena dilakukan secara basah. Muatan mill terdiri dari grinding
media atau media gerus, bijih dan air. Muatan ini akan
terjadi korosi.
tercampur dengan baik ketika mill berputar. Media gerus
akan dapat mengecilkan partikel bijih dengan satu atau
Pengecilan ukuran pada penggerusan terjadi oleh beberapa gaya. Sebagian besar energy kinetik dari muatan
adanya beberapa gaya yang bekerja ada partikel bijih mill akan terbuang sebagai panas, suara dan kehilangan
tersebut. Gaya-gaya yang bekerja pada operasi lainnya. Hanya sebagian kecil saja yang termanfaatkan
penggerusan adalah impact, kompresi, shear/chipping dan sebagai energy untuk pengecilan ukuran. Operasi
abrasion. penggerusan berjalan secara kontinyu. Artinya umpan
masuk ke dalam mill melalui sallah satu ujungnya secara
terus-menerus dengan laju tertentu.bijih tinggal dala mill
untuk beberapa saat agar terjadi pengecilan ukuran dan
kemudian keluar pada ujung lainnya. Ukuran bijih hasil
penggerusan akan bergantung pada jenis media gerus,
putaran mill, tipe sirkuit dan sifat bijih yang digerus.
Saat beroperasi, mill akan berputar dan grinding
media beserta bijih akan ikut terbawa naik oleh dinding
mill ke arah yang lebih tinggi sampai mencapai titik atau
posisi kesetimbangan dinamiknya. Kesetimbangan
dinamiknya tercapai ketika gaya berat sama dengan gaya
sentrifugal. Setelah titik kesetimbangan terlampaui, maka
muatan akan bergerak ke bawah sesuai dengan kecepatan
putar millnya. Mekanisme penggerusan dalam ball mill
dapat dilhat pada gambar :

 Compression, gaya tekan. Pengecilan ukuran dilakukan


dengan memberi gaya tekan pada bijih. Peremukannya
dilakukan diantara dua permukaan plat. Gaya diberikan
oleh satu atau kedua permukaan plat. Pada kompresi,
energi yang diguakan hanya pada sebagian lokasi,
bekerja pada sebagian tempat. Terjadi ketika energi
yang digunakan hanya cukup untuk membebani daerah
yang kecil dan menimbulkan titik awal peremukan.
 Impact, gaya banting. Pengecilan ukuran terjadi akibat Berdasarkan kecepatan putaran mill terdapat dua
adanya gaya impact yang bekerja pada bijih. Bijih yang mekanisme penggerusan yaitu, Cascading dan Cataracting
dibanting pada benda keras atau benda keras yang yang akan menghasilkan distribusi ukuran produk yang
memukul bijih. Gaya impact adalah gaya compression berbeda.
yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi. Dengan a) Mekanisme Cascading : pada putaran mill yang
gaya impact, energi yang digunakan berlebihan, relatif rendah, muatan akan bergerak naik tidak
bekerja pada seluruh bagian. Terjadi ketika energi yang begitu tinggi dan setelah mencapai titik
digunakan berlebih dari yang dibutuhkan untuk kesetimbangan muatan segera kembali
peremukan. Banyak daerah yang menerima beban menggelincir atau menggelinding di atas muatan
berlebih. lain yang sedang bergerak ke atas. Pada
 Attrition atau abrasion. Pengecilan ukuran akibat mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat
adanya gaya abrasi atau kikisan. Peremukan dengan gaya abrasi/attrition dan shear. Produk yang
abrasi, gaya hanya bekerja pada daerah yang sempit dihasilkan dengan mekanisme ini adalah sangat
(dipermukaan) atau terlokalisasi. Terjadi ketika energi halus.
yang digunakan cukup kecil, tidak cukup untuk b) Mekanisme Cataracting : ketika mill berputar
memecah/meremuk bijih. cukup tinggi, muatan ikut berputar dan bergerak
naik relatif tinggi dengan titik kesetimbangan C. Pengolahan Data Percobaan
yang tinggi pula. Setelah kesetimbangannya 1. Langkah Percobaan
tercapai, muatan akan jatuh bebas ke dasar mill.
Pada mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi Masukkan bijih emas sebanyak 500 gram
akibat pengaruh gaya impact dan compressi. dengan ukuran -3# ke dalam mill
Produk yang dihasilkan berukuran relatif kasar.

Pada mekanisme grinding dikenal juga istilah Masukkan bola besar dan bola kecil ke dalam
Kecepatan kritis. Kecepatan kritis adalah kecepatan
mill sebagai penggerus
maksimum dimana bola-bola baja akan "melekat" pada
liner.

𝑣2
𝑚 = 𝑚𝑔 𝑐𝑜𝑠𝛼
𝑅 Gerus selama 10 menit
2𝜋𝑅𝑁
𝑣=
60
𝜋 2𝑁 2𝑅
𝑐𝑜𝑠𝛼 = = 0.0011𝑅𝑁 2
900𝑔
𝐷−𝑑 0.0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2 Setelah 10 menit, pisahkan bijih dengan bola
𝑅= → 𝑐𝑜𝑠𝛼 = lalu ayak dengan ayakan 24#, 42#, 60#, 80#
2 2
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚, 𝛼
= 0 𝑚𝑎𝑘𝑎
42.3
𝑁𝑐 = Timbang, ulangi percobaan utuk penggerusan
√𝐷𝑚 − 𝑑
20 menit
Dengan Nc dinyatakan dalam rotasi per menit.
dimana Dm = diameter dalam (m)
Nc = kecepatan kritis (rpm)
2. Rumus-rumus yang digunakan
Ball mill biasanya bekerja pada 85 % dari kecepatan 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖
kritisnya sedangkan rod mill bekerja pada 50-55% dari Persen Berat tertampung = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
kecepatan kritisnya.

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟


B. Data Percobaan % Berat Hilang = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙

Material yang diumpankan : Bijih Emas


Berat : 500 gram
3. Tabel konversi mesh (Tyler Equivalent) ke mm
Ukuran : -3#
Tyler Mesh Screen Openng (mm)
Data Hasil ayakan : +24 +0,707
Berat (gr) -24 +42 -0,707 +0,354
Screen -42 +60 -0,354 +0,250
10 menit 20 menit -60 +80 -0,250 +0,177
+24 353,2 306,1 -80 -0,177
-24 +42 9,7 24
-42 +60 4 117,4 4. Hasil Percobaan saat penggerusan 10 menit
-60 +80 68,6 32,1
Tyler Berat %Berat %Berat %Berat
-80 59,5 14,3
Mesh (gr) tertampun kumulatif kumulatif
Total 495 493,9 g tertampung lolos
+24 353,2 71,35 71,35 28,65
-24 +42 9,7 1,95 73,3 26,7
-42 +60 4 0,8 74,1 25,9
-60 +80 68,6 13,85 87,95 12,05
-80 59,5 12,05 100 0
Total 495 100
500−495 Berdasarkan grafik diatas diperoleh persamaan grafik :
% Berat Hilang = x 100% = 1%
500
y = 63,021x – 2,5713

Kurva Hasil Grinding 10 untuk mencari P80 maka substitusi y = 80

menit y = 63,021x – 2,5713

40 x = 1,31 mm
% Berat kum lolos

y = 21.804x + 15.214 6. Grafik perbandingan


30
R² = 0.4534
20

10
Perbandingan Hasil
0
Grinding 10 menit
0 0.2 0.4 0.6 0.8 dengan 20 menit
Screen opening (mm)
0 0.5 1
1.2 40
Berdasarkan grafik diatas diperoleh persamaan grafik : 35

% Berat kum lolos


1
30
y = 21,804x + 15,214 0.8 10 menit
25
0.6 20 20 menit
untuk mencari P80 maka substitusi y = 80
0.4 15
80 = 21,804x + 15,214 10
0.2 5
x = 2,9712 mm 0 0
0.177 0.25 0.354 0.707
Ukuran mesh (mm)
5. Hasil Percobaan saat penggerusan 20 menit

Tyler Berat %Berat %Berat %Berat


D. Analisa Hasil Percobaan
Mesh (gr) tertamp kumulatif kumulatif
ung tertampung lolos Percobaan diawali dengan menimbang berat dari bijih
+24 306,1 61,98 61,98 38,02 emas 500 gram, kemudian bijih emas yang telah ditimbang
-24 +42 24 4,85 66,83 33,17 tersebut dimasukkan ke dalam mill bersamaan dengan
-42 +60 117,4 23,77 90,6 9,4 penggerus berupa bola-bola gerus. Adapun bola-bola gerus
-60 +80 32,1 6,5 97,1 2,9 yang dipakai adalah bola yang terbuat dari baja. Pemilihan
-80 14,3 2,9 100 0 bola baja tersebut adalah karena bijih emas yang akan
Total 493,9 100 digerus keras sehingga dengan adanya tekanan yang kuat
dari baja mengakibatkan bijih emas lebih mudah digerus.
Bola gerus baja cocok untuk material yang kering
500−493,9
% Berat Hilang = x 100% = 1,22% dikarenakan baja mudah untuk mengalami korosi.
500
Kekurangan dari bola gerus baja ini adalah jika dipakai
terus-menerus saat grinding maka bola gerus baja
perlahan-lahan akan mengecil karena tekanannya yang
keras sehingga harus diganti. Selain dari baja, bola yang
Kurva Hasil Grinding 20 dipakai terbuat dari keramik. Bola gerus keramik dipakai
menit untuk material yang memiliki kekerasan yang rendah dan
untuk material yang basah karena bola gerus keramik tidak
50 mudah mengalami korosi. Bola gerus yang dipakai terdiri
% Berat kum lolos

40 y = 63.021x - 2.5713 dari bola-bola kecil untuk menggerus bijih emas yang
R² = 0.7302 berada pada celah bola besar dan bola-bola besar untuk
30
bijih yang berukuran besar. Setelah itu percobaan
20 dilakukan dengan menggerus bijih selama 10 menit
10 menggunakan alat pengatur waktu gerus. Setelah
0 menunggu 10 menit, bijih emas dikeluarkan dari mill,
0 0.2 0.4 0.6 0.8 bersihkan mill dan bola-bola gerus. Setelah itu pisahkan
Screen opening (mm) bola-bola gerus dengan bijih emas untuk diayak, lalu ayak
dengan ayakan 24#, 42#, 60#, 80# memakai alat pengayak
untuk mendapatkan hasil ayakan yang lebih efektif karena media gerus terhadap korosi karena material yang digerus
jika pengayakan dilakukan dengan manual, hasil ayakan tidak hanya bijih kering melainkan bijih basah juga. Media
tidak efektif karena adanya penggumpalan partikel. gerus juga harus divariasikan yaitu media berupa bola
Tuangkan hasil gerusan pada mill keatas ayakan lalu tutup kecil dan bola besar agar material tergerus sempurna.
rapat agar pada saat pengayakan tidak ada debu yang Faktor ketiga adalah kekerasan bijih yang akan digerus,
keluar dari ayakan. Masukkan ayakan ke vibrator dengan semakin keras suatu bijih maka proses grinding
posisi yang tepat agar tidak jatuh saat pengayakan dimulai. membutuhkan usaha yang lebih sedangkan jika kekerasan
Pengayakan dilakukan selama 5 menit. bijih rendah maka bijih akan semakin mudah digerus tidak
membutuhkan mekanisme yang lama.
Kemudian timbang hasil ayakan tersebut tiap fraksinya.
Lalu untuk percobaan kedua, ulangi penggerusan dengan Dari hasil pengayakan bijih yang telah selesai di-
waktu 20 menit tetapi saat menggerus lakukan 10 menit grinding, dapat diperoleh P80. P80 menyatakan ukuran
saja karena material yang dipakai sudah mengalami produk untuk meloloskan 80% material yang diayak. P80
penggerusan 10 menit sebelumnya pada perlakuan didapat dengan memplot grafik yang menyatakan
pertama. hubungan antara ukuran partikel dalam mm sebagai sumbu
absis dan % berat kumulatif lolos sebagai sumbu
Pada saat penimbangan didapatkan berat total seluruh
ordinatnya. Pada kurva pertama yaitu saat penggerusan 10
fraksi berbeda dengan berat awal bijih emas. Hal ini
menit diperoleh P80 sebesar 2,9712 mm dan pada saat
dikarenakan adanya berat yang hilang saat penimbangan.
penggerusan 20 menit diperoleh P80 sebesar 1,31 mm. Dari
Adapun % berat hilang pada saat 10 menit penggerusan
kedua data tersebut dapat diamati jika waktu penggerusan
adalah sebesar 1% dan % berat yang hilang pada saat 20
semakin lama maka P80 nya semakin kecil artinya produk
menit penggerusan adalah 1,22%. Berdasarkan data dapat
yang dihasilkan menjadi semakin halus.
dilihat bahwa semakin lama waktu penggerusan maka %
berat yang hilang akan semakin besar. Faktor-faktor yang
mempengaruhi berat hilang adalah pertama faktor dari
E. Kesimpulan
ketelitian pengamat pada saat melakukan penimbangan,
faktor kedua adalah banyaknya partikel yang menempel P80 menyatakan ukuran produk untuk meloloskan 80%
pada bola-bola gerus pada mill saat dituangkan pada material yang diayak. Pada kurva pertama yaitu saat
pengayak dan saat penimbangan ada partikel yang penggerusan 10 menit diperoleh P80 sebesar 2,9712 mm
menempel pada kuas dan kuas tersebut mengakibatkan dan pada saat penggerusan 20 menit diperoleh P80 sebesar
debu beterbangan ke udara. Banyaknya berat yang hilang 1,31 mm. Dari kedua data tersebut dapat diamati jika
saat penggerusan 10 menit adalah 5 gram dan pada saat 20 waktu penggerusan semakin lama maka P80 nya semakin
menit adalah sebanyak 6,1 gram. Berat yang hilang pada kecil artinya produk yang dihasilkan menjadi semakin
perlakuan 20 menit lebih banyak karena sebelumnya halus. Dapat juga disimpulkan bahwa waktu penggerusan
material tersebut sudah digunakan pada perlakuan 10 berbanding lurus dengan ukuran partikel yang dihasilkan.
menit artinya berat awalnya tidak mencapai 500 gram lagi Semakin lama waktu yang dibutuhkan maka ukuran
lalu penyebab lainnya adalah bijih semakin halus, jika partikel menjadi sangat halus.
semakin halus maka peluangnya menjadi debu akan lebih
besar sehingga banyak berat yang hilang.

Grinding adalah proses untuk memperkecil ukuran F. Daftar Pustaka


hingga < 25 mm. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Sanwany, Edi. 2017. Slide Kuliah Pengolahan Mineral
mekanisme grinding mill adalah kecepatan dan lamanya
MG2213. Bandung : ITB.
waktu grinding, media penggerus dan karakteristik
/kekerasan dari bijih yang di-grinding. Kecepatan grinding Wills, B.A., and Napier-Munn., Mineral Processing
berhubungan dengan kecepatan kritis, artinya jika Technology seventh edition, Butterworth-Heinemann,
kecepatan kritis pada saat grinding besar maka peluang 2006. (page. 146-160)
bijih tergerus akan semakin kecil karena bijih tersebut
https://www.mayaandara
akan berada pada dinding mill (tidak jatuh ke impact)
/12201866/CRUSHING_DAN_GRINDING_Pengolahan_
sedangkan jika kecepatan kritisnya kecil maka peluang
Mineral (diakses tanggal 13 Maret 2017 pukul 21:31)
bijih tergerus akan semakin besar serta semakin lama suatu
bijih digerus maka produk yang dihasilkan akan semakin https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-
halus kalau semakin sedikit waktu untuk menggerus bijih mineral/mekanisme-penggerusan-grinding-operation/
akan dihasilkan bijih yang kasar. Faktor kedua adalah (diakses tanggal 13 Maret 2017 pukul 22:12)
media grinding, media grinding yang kuat akan
https://www.911metallurgist.com/blog/mesh-to-micron-
mempercepat mekanisme grinding pada mill sebaliknya
conversion-table (diakses tanggal 14 Maret 2017 pukul
media grinding yang tidak terlalu kuat akan memperlambat 17:35)
mekanisme grinding pada mill. Penentuan media gerus
juga harus diperhatikan berdasarkan tahan atau tidaknya
G. Lampiran

Bijih emas hasil grinding diayak

Tabel konversi Tyler Equivalent ke mm

Bijih emas yang diayak ditimbang perfraksi

Bijih emas saat di-grinding

Grinding di PT ANTAM

Bola gerus dipisahkan dari bijih emas


 Jawaban Pertanyaan dan Tugas 𝐷−𝑑 0.0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
𝑅= → 𝑐𝑜𝑠𝛼 =
2 2
1. Umpan dimasukkan ke dalam ball mill yang sudah 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚, 𝛼
berisikan bola-bola baja. Kemudian grinder diputar = 0 𝑚𝑎𝑘𝑎
sehingga bola-bola baja dan partikel yang ada di 42.3
𝑁=
dalamnya pun ikut berputar. Akibat putaran ini, bola- √𝐷 − 𝑑
bola baja saling bertumbukkan dengan partikel 5. Tiga hubungan akibat putaran mill:
umpan menghasilkan beberapa jenis gaya, yaitu - gaya sentrifugal
2
impact, kompresi, shear/chipping dan abrasion.yang 2 𝑀𝑏 𝑣𝑚
𝐹𝑐 =
mengakibatkan ukuran dari partikel umpan menjadi 𝐷𝑀
semakin kecil. - gaya gravitasi
2
Untuk roll mill mekanismenya sama, hanya media 2 𝑀𝑏 𝑣𝑚
𝑀𝑏 𝑔 =
grindingnya yang berbeda, untuk roll mill bukan 𝐷𝑀
menggunakan bola-bola baja, melainkan - kecepatan kritis
menggunakan batang-batang slinder terbuat dari 42.3
𝑁𝐶 =
baja. √𝐷𝑀
2. Penggunaan bijih pada pengolahan bahan galian
dilakukan dengan cara basah, karena:
- Proses dengan cara basah memakan energi yang
relatif sedikit dibandingkan dengan cara kering
- Jika dengan cara kering, umpan harus benar-
benar dalam kondisi kering, sehingga
mengakibatkan perlunya proses pengeringan
terlebih dahulu
- Umumnya proses selanjutnya dalam pengolahan
bahan galian umumnya dalan kondisi basah,
sehingga akan lebih efektif jika proses
sebelumnya pun dalam kondisi basah
- Proses klasifikasi dalam suasana basah
membutuhkan lebih sedikit ruang dibandingkan
dengan proses klasifikasi dalam suasana kering
- Proses dalam suasana basah lebih ramah
lingkungan jika dibandingkan dengan suasana
kering dan tidak membutuhkan tambahan dust
collector
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan liner pada
ball mill adalah sebagai berikut:
- Pengaruh korosi apabila dilakukan dengan cara
basah
- Kekuatan tumbukkan antara liner-media, liner-
umpan, dan liner-media dan umpan
- Lamanya penggunaan
- Waktu penggunaan alat secara keseluruhan
(tahun)
- Bahan liner yang digunakan
- Jenis material umpan yang diberikan
- Banyaknya (jumlah) media grinding
- Jenis media grinding
4. Kecepatan kritis adalah kecepatan saat media akan
selalu menempel pada grinder bagian dalam akibat
dari gaya sentrifugal yang sangat besar.
Berikut persamaannya:
𝑣2
𝑚 = 𝑚𝑔 𝑐𝑜𝑠𝛼
𝑅
2𝜋𝑅𝑁
𝑣=
60
𝜋 2𝑁 2𝑅
𝑐𝑜𝑠𝛼 = = 0.0011𝑅𝑁 2
900𝑔

Anda mungkin juga menyukai