Abstrak – Percobaan Modul 1: crushing – Praktikum crushing ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk, serta menghitung reduction ratio alat
peremuk pertama dan kedua (jaw crusher dan roll crusher). Secara umum percobaan peremukan
(crushing) ini terbagi menjadi 2, yaitu peremukan 1 dan peremukan lanjutan. Peremukan satu dilakukan
dengan meremukkan menggunakan jaw crusher. Produk yang dihasilkan jaw crusher ini selanjutnya akan
diklasifikasikan fraksi ukurannya dengan mengayak produk tersebut dengan ayakan yang telah disediakan
sebelumnya. Setalah dicatat klasifikasi ukuran partikel hasil peremukan, produk peremukan
menggunakan jaw crusher tersebut selanjutnya akan diremukkan kembali menggunakan Double Roll
Crusher gape 1,25 dan Dauble Roll Crusher gape 1,75.
sama, sehingga dalam satuan waktu peremukan dimana crusher dioperasikan secara
terbuka. Untuk bijih yang keras dan kompak lebih brittle digunakan hammer mill atau impact
dapat digunakan jaw crusher atau gyratory crusher.
crusher, sedangkan untuk bahan galian yang
2. Secondary crushing
dari secondary crushing harus memiliki ukuran Terjadi ketika energi sangat mencukupi
yang sesuai dengan alat grinding yang untuk terjadinya peremukan partikel,
b. % Fraksi =
Ukuran (mm) Berat tertahan (gr)
25 45.18
13 556.91
9.4 82.91 Berat Tertahan
5 97.37 x 100 %
Berat total berat tertahan
-5 163.66
Total 946.03
P 80 Jaw Crusher
c. RR80 =
P 80 Roll Crusher
3. Hasil Percobaan
a. Tabel distribusi ukuran jaw crusher
b. % Berat Hilang untuk Jaw Crusher
% Berat % Berat
Ukura Berat
Tertahan Lolos
n Tertahan % Fraksi e. Grafik Distribusi ukuran Jaw Crusher
Komulati Komulati
(mm) (gr)
f f
25 154.03 8.04405 8.04405 91.95595
57.4254
jaw crusher
13 1099.60 65.46951 34.53049 12
6
9.5 164.65 8.59867 74.06818 25.93182 10
5 185.65 9.66561 83.73379 16.26621 8
16.2661 6
-5 311.47 100 0
9
4
Total 1914.83 100
2
%Berat hilang = 0
-10 -5 f(x)
0 =50 10 15 20 25 30
Berat Awal−Berat Akhir R² = 0
×100 %
Berat Awal f. Grafik Distribusi ukuran Roll Crusher
2000−1914.83 1,25
= × 100 %
2000
100
c. Tabel distribusi ukuran Roll Crusher gape 80
f(x) = 3.17 x + 25.46
R² = 0.84
% Berat % Berat 60
Ukura Berat
Tertahan Lolos 40
n Tertahan % Fraksi
Komulati Komulati
(mm) (gr) 20
f f
0
25 20.34 2.11625 2.11625 97.88375
0 5 10 15 20 25 30
15.7304
13 151.19 17.84669 82.15331
4 Ukuran (mm)
23.6482
9.5 227.29 41.49489 58.50511
0
28.7328
5 276.16 70.22773 29.77227
4
29.7722 g. Grafik Distribusi ukuran Roll Crusher
-5 286.15 100 0
4
gape 1,75
Total 961.13 100
% Berat % Berat
Ukura Berat
Tertahan Lolos roll crusher gape 1.75
n Tertahan % Fraksi
Komulati Komulati
%Berat Lolos Komulatif
5000−4586
= ×100 %
5000
=8,28 %
100 23,6929908
=
80 32,11361266
60
40 = 0,7377865284
20
0 P 80 Jaw Crusher
0 5 10 15 20 25 30 l. RR802 =
P 80 Roll Crusher
Ukuran (mm)
23,6929908
=
32,15787462
= 0,7367710422
g. Grafik Distribusi ukuran Roll crusher
1,75
100
80
60
40
20
0
-10 -5 f(x)0= 0 5 10 15 20 25 30
R² = 0
Ukuran (mm)
y = 3,153 x + 5,296
80 = 3,153 x + 5,296
80−5,296
x=
3,153
= 23,6929908
y = 2.3008 x + 6,113
80 = 2.3008 x + 6,113