PENDAHULUAN
Udara diperlukan tidak hanya untuk bernafas tetapi juga untuk melarutkan
kontaminasi kimia dan fisika (gas, debu, panas dan kelembaban). Di seluruh dunia,
praktik ventilasi tambang sangat diatur, terutama pada tambang yang mengandung
gas (non coal) tambang batubara. Ketetapan lainnya terkait untuk jumlah udara yang
dibutuhkan untuk mencairkan emisi diesel, asap peledakan, radiasi, debu, emisi
Pendahuluan - 1
baterai dan banyak kontaminasi lainnya. Untuk menjaga ventilasi yang sesuai
sepanjang berlangsungnya tambang, perencanaan awal harus diperhitungkan karena
sangat penting untuk kedepannya.
Terdapat beberapa macam gas pengotor dalam udara tambang bawah tanah.
Gas-gas ini berasal baik dari proses-proses yang terjadi dalam tambang maupun dari
batuan. Beberapa jenis gas-gas pengotor yang terdapat dalam tambang bawah tanah
tersebut ada yang bersifat gas racun yaitu gas yang bereaksi dengan darah dan dapat
menyebabkan kematian. Gas-gas pengotor tersebut adalah Karbondioksida (CO2),
Metana (CH4), Karbon Monoksida (CO), Hidrogen Sulfida (H 2S), Sulfur Dioksida
(SO2), Nitrogen Oksida (NOX) dan gas-gas pengotor lainnya.
Pada praktikum ventilasi tambang, terdapat beberapa mata acara yaitu
pengenalan alat ventilasi tambang, jaringan ventilasi, kualitas udara, fertilizer toxic
fumes dan kazemaru. Dimana pada mata acara tersebut unsur ventilasi tambang
sangat memperlihatkan keadaan masuk atau keluarnya udara pada ventilasi tambang
bawah tanah.
1.2.1 Maksud
Pendahuluan - 2
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat
1. Alat Tulis Menulis;
2. Axial Fan;
3. Hanging Duct;
4. Vane Anemometer;
5. Humadity Meter;
6. Gas detector;
7. Sampling Pump;
8. Mistar;
9. Pita Meter;
10. Laptop;
11. Kacamata Safety;
12. Respirator.
1.3.2 Bahan
1. Problem Set;
2. Kertas;
3. Grafik psychrometric;
4. Ban.
Pendahuluan - 3