Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul 1 MG 2213

Crushing (Peremukan)
Laboratorioun Pengolahan Bahan Galian Ignatius Waluya Setiawan / Kelompok 1 / Senin, 12
Program Studi Teknik Metalurgi
Februari 2018
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Asisten: Faqih Ahmad Jamil (12514059)

Abstrak – Praktikum Modul I – Tujuan dari crushing (peremukan) adalah untuk mengetahui mekanisme peremukan serta
prinsip kerja alat. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui variabel operasi yang terdapat dalam peremukan serta
mengetahui P80 untuk jawcrusher, roll crusher dengan r : 1.25 dan 1.75 cm dan Reducting Ratio alat remuk terhadap roll
crusher pada r =1.25 cm dan 1.75 cm . Pada percobaan peremukan ini akan dilakukan peremukan feed yang berupa
bongkahan hingga mennjadi berbentuk kerikil. Pertama bongkahan ditimbang massa awalnya, lalu mengambil data dari jaw
crusher dan roll crusher dengan cara mengukur width, gape, CSS, OSS, lalu menghitung max feed size, dan luas chute
masuk.menghidupkan jaw crusher dan memasukkan bongkahan, lalu mengayak dengan ukuran 2,3,8,14,20 mesh, setelah itu
mengatur jarak antar roll pada roll crusher hingga sesuai kebutuhan. Lalu memasukkan hasiil dari jaw crusher ke roll
crusher, lalu mengayak kembali haris peremukan roll crusher dengan ayakan 2,3,8,14,20 mesh.

crusher terbagi dalam dua macam yaitu Blake


A. Tinjauan Pustaka Jaw Crusher, dengan poros di atas dan Dodge Jaw
Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap Crusher, dengan poros di bawah.
Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher,
awal dalam proses PBG yang bertujuan untuk :
yaitu :
1. Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari a) Ukuran produk pada Blake Jaw lebih
material pengotornya. heterogen dibandingkan dengan Dodge
2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang Jaw yang relatif seragam.
sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya. b) Pada Blake Jaw porosnya di atas
3. Memperluas permukaan partikel agar dapat sehingga gaya yang terbesar mengenai
mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya partikel yang terkecil, sedangkan pada
Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga
reagen flotasi.
gaya yang terbesar mengenai partikel
yang terbesar sehingga gaya mekanis
Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah dari Dodge Jaw lebih besar
proses melepaskan bijih tersebut dari ikatannya yang dibandingkan dengan Blake Jaw.
merupakan gangue mineral dengan menggunakan alat c) Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil
crusher atau grinding mill. Kominusi itu sendiri terdiri dari Blake Jaw pada ukuran yang sama.
dari 2 proses, yaitu crushing (peremukan) dan d) Pada Dodge Jaw sering terjadi
penyumbatan.
grinding (penghalusan / penggerusan). Kominusi
terbagi dalam 3 tahap, yaitu primary crushing,
Istilah-istilah pada Jaw Crusher, antara lain :
secondary crushing dan fine crushing.
Crushing (peremukan) adalah proses reduksi ukuran a) Setting Block, bagian dari jaw crusher
dari bahan galian / bijih yang langsung dari tambang untuk mengatur agar lubang ukuran
(ROM = run of mine) dan berukuran besar (diameter sesuai dengan yang dikehendaki. Bila
sekitar 100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa setting block dimajukan, maka jarak
sampai ukuran 2,5 cm. antara fixed jaw dengan swing jaw
Peralatan yang digunakan antara lain adalah : menjadi lebih pendek atau lebih dekat,
dan sebaliknya.
1. Jaw crusher
b) Toggle, bagian dari jaw crusher yang
2. Gyratory crusher berfungsi untuk mengubah gerakan naik
3. Cone crusher turun menjadi maju mundur.
4. Roll crusher c) Pitman, berfungsi untuk merubah
5. Impact crusher gerakan berputar dari maju mundur
6. Rotary breaker menjadi gerakan naik turun.
7. Hammer mill d) Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang
dapat bergerak akibat gerakan atau
 Primary Crushing dorongan toggle.
Merupakan tahap peremukan yang pertama, di mana e) Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang
umpan berupa bongkah-bongkah besar yang tidak bergerak/diam.
berukuran ± 84 x 60 inch dan produk berukuran 4 f) Mouth, bagian mulut jaw crusher yang
inch. Beberapa alat untuk primary crushing antara berfungsi sebagai lubang penerimaan
lain: umpan.
 Jaw Crusher g) Throat, bagian paling bawah yang
Alat ini mempunyai dua jaw, yang satu dapat berfungsi sebagai lubang pengeluaran.
digerakkan (swing jaw) dan yang lainnya tidak h) Gate, adalah jarak mendatar pada mouth.
bergerak (fixed jaw). Berdasarkan porosnya jaw i) Set, adalah jarak mendatar pada throat.
j) Closed Setting, adalah jarak antara fixed
jaw dengan swing jaw pada saat swing Macam-macam gyratory crusher :
jaw ekstrim ke depan. a) Suspended Spindel Gyratory Crusher
k) Open Setting, adalah jarak antara fixed b) Parallel Pinch Crusher
jaw dengan swing jaw pada saat swing
jaw ekstrim ke belakang. Perbedaan utama jenis ini dari suspended spindel,
l) Throw, selisih jarak pelemparan antara terletak pada gerakan crushing head-nya. Gerakan
open setting dengan close setting. crushing head pada parallel pinch menghasilkan
m) Angle of Nip, sudut yang dibentuk bentuk cone yang tajam dengan puncak dalam
dengan garis singgung yang dibuat keadaan menggantung sehingga menghasilkan
melalui titik singgung antara jaw dengan gerakan berputar yang dapat menghancurkan
batuan. umpan sepanjang daerah permukaan crushing
n) Gape adalah jarak mendatar pada mouth head.
yang diukur pada bagian mouth dimana
umpan yang dimasukkan bersinggungan Bentuk-bentuk head dan concave pada gyratory
dengan mouth. Jadi besarnya gape selalu crusher adalah
berubah-ubah menurut besarnya umpan. a) Straight head and concave
b) Curved head and concave
Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah gaya
tekan (aksi), gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya Kedua jenis head dan concave ini perbedaanya
yang menahan (reaksi). Arah-arah gaya tergantung hanya pada permukaannya, yaitu yang pertama
dari kemiringan atau sudutnya. Resultan gaya akhir adalah rata dan yang kedua melengkung.
Kapasitas gyratory crusher lebih besar dibanding
arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu
dengan jaw crusher pada ukuran umpan yang
dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke sama.
atas maka material itu hanya meloncat-loncat ka
atas saja. Kapasitas gyratory crusher tergantung pada :
a) sifat alamiah material yang dihancurkan,
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw seperti kekerasan, keliatan dan kerapuhan.
crusher yaitu lebar lubang bukaan, variasi dari b) permukaan concave dan crushing head
throw, kecepatan, ukuran umpan, Reduction Ratio terhadap umpan akan mempengaruhi gesekan
(RR), dan kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah antara material dengan bagian pemecah
umpan per jam dan berat jenis umpan. (concave dan head).
c) Kandungan air, seting, putaran dan gape.

Perbedaan antara gyratory dan jaw crusher


adalah:
a) Pemasukan umpan, jaw crusher
pemasukannya tidak kontinyu sedangkan
gyratory kontinyu
b) Gyratory alatnya lebih besar dan bagian-
bagiannya tidak mudah dilepas
c) Kapasitas gyratory lebih besar dari jaw
crusher, karena pemasukan umpan dapat
kontinyu dan penghancurannya merata
d) Pemecahan pada jaw lebih banyak tekanan,
tetapi pada gyratory crusher gaya geseknya
lebih besar walaupun ada gaya tekannya.
Pada gyratory kalau berputarnya cepat,
produk yang dihasilkan relatif kecil.

Gambar Jaw Crusher

 Gyratory Crusher
Crusher jenis ini mempunyai kapasitas yang lebih
besar jika dibandingkan dengan jaw crusher.
Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan
bergoyang sehingga proses penghancuran
berjalan terus menerus tanpa selang waktu.
Berbeda dengan jaw crusher yang proses
penghancurannya tidak continue, yaitu pada Gambar Gyratory Crusher
waktu swing jaw bergerak ke belakang sehingga
ada material-material yang tidak mengalami 2. Secondary Crushing
penggerusan. Merupakan tahap penghancuran kelanjutan dari
primary crushing, dimana umpan berukuran lebih
kecil dari 6 inch produk berukuran 0.5 inch. Beberapa Gape : 14.3 cm
alat untuk secondary crushing antara lain Jaw Crusher, CSS: 1.7 cm
Gyratory Crusher, Cone Crusher,Hammer Mill, dan OSS : 3 cm
Roll Crusher.

Hammer mill dipakai dalam secondary crusher untuk


memperkecil produk dari primary crushing dengan Ukuran (mm) Berat (g)
ukuran umpan yang diperbolehkan adalah kurang dari
satu inch. Alat ini merupakan satu-satunya alat yang
berbeda cara penghancurannya dibandingkan alat +12.5 1800
secondary crushing lainnya. Pada hammer mill proses -12.5 +6.7 350
penghancuran menggunakan shearing stress,
sedangkan pada secondary crushing lainnya -6.7 +2.36 200
menggunakan compressive stress. -2.36 +1.18 100
Roll crusher terdiri dari dua silinder baja dan masing- -1.18 +0.85 75
masing dihubungkan pada poros sendiri-sendiri. -0.85 90
Silinder ini hanya satu saja yang berputar dan lainnya
diam, tapi karena adnya material yang masuk dan Total 2615
pengaruh silinder lainnya maka silinder ini ikut
berputar juga. Putaran masing-masing silinder tersebut 2. Roll Crusher dengan jarak antar roll = 1.25 cm
berlawanan arah sehingga material yang ada diatas
roll akan terjepit dan hancur. Bentuk dari roll crusher
ada dua macam, yaitu :
a) Rigid Roll Ukuran (mm) Berat (g)
Alat ini pada porosnya tidak dilengkapi dengan
pegas, sehingga kemungkinan patah pada poros
+12.5 300
sangat besar. Roll yang berputar hanya satu saja,
tapi ada juga yang keduanya berputar. -12.5 +6.7 370
b) Spring Roll -6.7 +2.36 120
Alat ini dilengkapi dengan pegas sehingga
kemungkinan porosnya patah sangat kecil sekali. -2.36 +1.18 40
Dengan adanya pegas maka roll dapat mundur -1.18 +0.85 30
dengan sendirinya bila ada material yang sangat
keras, sehingga tidak dapat dihancurkan dan -0.85 40
material itu akan jatuh. Total 900

Hancurnya material dalam roll crushing dibedakan


menjadi : 3. Roll Crusher dengan jarak antar roll = 1.75 cm
a) Choke Crushing
Penghancuran material tidak hanya dilakukan
oleh permukaan roll tetapi juga oleh sesama Ukuran (mm) Berat (g)
material.
b) Free Crushing
Yaitu material yang masuk langsung dihancurkan +12.5 700
oleh roll. Kecepatan crushing tergantung pada
-12.5 +6.7 100
kecepatan pemberian umpan (feed rate) dan
macam reduksi yang diinginkan. -6.7 +2.36 30
-2.36 +1.18 20
-1.18 +0.85 10
-0.85 40
Total 900

C. Pengolahan Data
1. Langkah Kerja
a. Jaw Crusher
Gambar Roll Crusher Batuan bongkah besar

Menimbang berat batu bongkahan

B. Data Percobaan Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong
1. Jaw Crusher ↓
Berat Bijih Awal : 2.62 kg Amati cara kerjanya
Width : 15.7 cm ↓
Masukkan umpan b. Roll Crusher dengan jarak antar roll = 1,5 cm

Amati hasil peremukan Berat
Ukuran (mm)
↓ Tertampung Berat Lolos
Ayak dengan seri 2#, 3#, 8# dan 14#, 20# Kumuatif % Kumulatif %
↓ +12.5 33.33333333 66.66666667
Timbang per fraksi ayakan -12.5 +6.7 74.44444444 25.55555556
↓ -6.7 +2.36 87.77777778 12.22222222
Buat grafik distribusi
-2.36 +1.18 92.22222222 7.777777778
b. Roll Crusher
Hasil peremukan Jaw Crusher -1.18 +0.85 95.55555556 4.444444444
↓ -0.85 100 0
Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong
↓ c. Roll Crusher dengan jarak antar roll = 1,75 cm
Amati cara kerjanya
↓ Berat
Ukuran (mm)
Atur jarak roll sebesar 1,25 cm Tertampung Berat Lolos
↓ Kumuatif % Kumulatif %
Masukkan umpan +12.5 77.77777778 22.22222222
↓ -12.5 +6.7 88.88888889 11.11111111
Amati hasil peremukan
-6.7 +2.36 92.22222222 7.777777778

Ayak dengan seri 2#, 3#, 8#, 14# dan 20# -2.36 +1.18 94.44444444 5.555555556
↓ -1.18 +0.85 95.55555556 4.444444444
Ulangi percobaan dengan jarak roll yang berbeda -0.85 100 0
yaitu 1.75 cm

d. Kurva distibrusi Jaw Crusher
Ayak dengan seri 3#, 8#, 14#, 20# dan 2#
↓ 40
Timbang per fraksi ayakan y = 2.2378x +
30
↓ 3.2086
Berat Lolos Kumulatif %

Buat grafik distribusi 20 R² = 0.9881 Jaw Crusher

10
2.
Rumus-rumus Dasar Linear (Jaw
a. Persen berat: 0 Crusher)
berat mineral per fraksi 0 5 10 15
Persen berat = × 100%
berat mineral keseluruhan Ukuran Ayak (mm)
b. Reduction Ratio:
ukuran feed
RR =
ukuran produk
e. Kurva distibrusi Roll Crusher dengan jarak antar
3. Perhitungan dan hasil perhitungan roll = 1,25 cm
a. Jaw Crusher
80
Berat Lolos Kumulatif %

Berat yang hilang : 5/2620=0.19%


y = 5.085x - 0.6576
Opening widt x Gape = 15.7 x 14.3 = 224.51 cm2 60
R² = 0.9681 Roll Crusher
Maximum feed size = 80% x gape = 0.8 x 14.3 = r=1.25 cm
40
11.44 cm2
20
Berat Linear (Roll
Ukuran (mm) Crusher
Tertampung Berat Lolos 0
Kumuatif % Kumulatif % 0 5 10 15 r=1.25 cm)
+12.5 68.83365201 31.16634799
Ukuran Ayak (mm)
-12.5 +6.7 82.21797323 17.78202677
-6.7 +2.36 89.86615679 10.13384321
f. Kurva distibrusi Roll Crusher dengan jarak anar
-2.36 +1.18 93.69024857 6.309751434 roll = 1,75 cm
-1.18 +0.85 96.5583174 3.4416826
-0.85 100 0
25 Screening adalah proses yang untuk mengelompokkan

Berat Lolos Kumulatif %


20 y = 1.4331x + ukuran-ukuran partikel yang sejenis dengan cara
3.4607 Roll Crusher melewatkan pada lubang-lubang dengan ukuran tertentu
15 R² = 0.9727 r=1.75 cm
10 pada skala pabrik, untuk skala lab biasanya disebut dengan
sieving. Screening berfungsi untuk
5 Linear (Roll
0 Crusher
1. Menghasilkan produk akhir yang berukuran relatif
0 5 10 15 r=1.75 cm)
seragam agar sesuai dengan spesifikasi pasar.
Ukuran Ayak (mm)
2. Meningkatkan kapasitas unit operasi lainnya.
3. Mencegah undersize masuk ke dalam mesin crusher.
g. P80 untuk Jaw Crusher
𝑦 = 2.2378𝑥 + 3.2086 4. Mencegah oversize masuk ke proses
80 = 2.2378𝑥 + 3.2086 pengolahanselanjutnya.
80 − 3.2086 5. Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding.
𝑥 = = 34.31558 𝑚𝑚
2.2378 6. Menentukan efisiensi berbagai peralatan
h. P80 untuk Roll Crusher dengan r = 1,25 cm
𝑦 = 5.085𝑥 − 0.6576 7. Menghitung derajat liberasi
80 = 5.085𝑥 − 0.6576 8. Mencari penyebab dan uuran mineral berharga yang
80 + 0.6576 hilang bersama tailing
𝑥 = = 15.86187 𝑚𝑚
5.085
i. P80 untuk Roll Crusher dengan r = 1,75 cm Choking adalah proses penggerusan mineral kembali
𝑦 = 1.4331𝑥 + 3.4607 karena adanya material yang sudah rusak tetapi tidak dapat
80 = 1.4331𝑥 + 3.4607
teremuk oleh mesin crushing sehingga tidak dapat keluar
80 − 3.4607
𝑥 = = 53.40821 𝑚𝑚 dari mesin crushing dala keadaan sudah teremuk.
1.4331
j. RR80 untuk Roll Crusher dengan r = 1,25 cm
P80 Jaw P80 adalah ukuran dimana 80% dari keseluruhan lot dapat
RR 80 =
P80 Roll Crusher lolos melewati ukuran ayakan tersebut. P80 digunakan
34.31558 sebagai nilai referensi untuk menentukan karakteristik,
RR 80 = = 2.16
15.86187 kondisi dan distribusi ukuran suatu mineral.

k. RR80 untuk Roll Crusher dengan r = 1,75 cm


P80 Jaw Reduction Rattio adalah perbandingan dari ukuran umpan
RR 80 =
P80 Roll Crusher yang masuk terhadap umpan yang keluar crusher. Nilai
34.31558 RR80 berbeda karena menggunakan ukuran umpan yang
RR 80 = = 0,6425
53.40821 sama yaitu hasil peremukan dari Jaw crusher namun
menggunakan ukuran hasil yang berbeda karena
D. Analisa Hasil Percobaan menggunakan jarak roll pada roll crusher yang berbeda.
Dari hasil perhitungan, kita dapat melihat ukuran yang Pengayakan pada pengolahan mineral digunakan untuk
meloloskan 80 % hasil adalah 34.31558 mm untuk Jaw menahan partikel yang memiliki ukuran yang tidak sesuai
crusher, 15.86187 mm untuk roll crusher dengan r = 1,25 dengan besar mouth dari alat pengolahan mineral. Bila
cm, 53.40821 mm untuk roll crusher dengan r = 1,75 cm. terdapat partikel mineral yang ukurannya tidak sesuai,
Sedangkan untuk nilai RR80 untuk masing-masing jarak maka alat pengolahan tidak dapat bekerja dengan
roll pada roll crusher adalah 2,16 untuk r = 1,25 cm, maksimal. Dari grafik antara % berat kumulatif lolos dan
0,6425 untuk r = 1,75 cm ukuran dapat kita ketahui bahwa makin besar ukuran
. ayakan maka akan meloloskan lebih banyak partikel dan
Dari data diatas, kita dapat melihat bahwa jarak roll pada makin kecil ukuran ayakan, partikel yang lolos juga
roll crusher mempengaruhi ukuran hasil peremukan. menjadi lebih sedikit. Faktor yang mempengaruhi
Makin kecil jarak roll roll crusher, maka hasil peremukan besarnya reduction ratio adalah ukuran dari umpan,
akan makin halus. Hal ini dapat kita lihat dari mengecilnya kekerasan mineral, bentuk partikel serta ukuran hasil
nilai ukuran yang meloloskan 80 % hasil untuk masing- remukan.
masing ayakan. Roll crusher dengan r=1.75 cmempunyai
P80 sebesar 53.40821 mm yang lebih besar diabndingkan Dalam praktikum kali ini terjadi berat hilang sebesar
roll ukuran r=1.25 cm dengan P 80 sebesar 15.86 mm 0.19% saat proses crushing pada jaw crusher kemungkinan
Dengan mengecilnya jarak roll, maka partikel yang lebih hilangnya massa diakibatkan adanya massa yang tertingga
besar akan kembali diremukkan oleh roll sehingga ukuran dalam jaw crusher sehingga massa yang diukur tidak sama
hasil menjadi lebih kecil. dengan masa yang masuk.
E. Jawaban Pertanyaan jika energi yang diberikan cukup sama untuk
1. Gape adalah jarak mendatar pada mulut jaw crusher membuat sebagian partikel mencapai titik remuk, dan
yang diukur pada bagian mulut jaw crusher dimana hanya menghasilkan sedikit partikel dengan ukuran
umpan yang dimasukkan bersinggungan dengan yang mendekati ukuran aslinya. Shatter terjadi jika
mulut jaw crusher. Bagian mulut jaw crusher yang energi yang diberikan lebih besar daripada yang
berfungsi sebagai tempat penerimaan umpan biasa dibutuhkan untuk meremukkan partikel mineral. Pada
disebut mouth. kondisi ini terbentuk partikel dengan jumlah besar
Setting adalah bagian dari jaw crusher yang mengatur dan memiliki ukuran yang bermacam-macam.
agar lubang ukuran sesuai dengan yang dikehendaki. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju partikel
Angle of nip adalah sudut yang dibentuk antara dua melewati permukaan adalah densitas bulk,
permukaan dari jaw plate pada jaw crusher. permukaan ayak, persentase area yang terbuka,
Sedangkan pada roll crusher, angle of nip adalah bentuk partikel, ukuran lubang, kelembapan
sudut yang dibentuk dari tangen pada permukaan roll permukaan, bentuk lubang, ketebalan, frekuensi dan
pada titik kontak dengan partikel yang akan diremuk sudut inklinasi.
2. Reduction Ratio adalah perbandingan ukuran ayakan 7. Ukuran dari semua alat crusher dinyatakan oleh
yang meloloskan sejumlah umpan dengan ukuran besarnya nilai gape, angle of nip, setting, width, dan
ayakan yang meloloskan sejumlah hasil peremukan. mouth.
Limiting Reduction Ratio adalah perbandingan
ukuran ayakan terbesar yang dapat dilakukan untuk F. Kesimpulan
meloloskan umpan dengan ukuran ayakan terbesar Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
untuk meloloskan hasil peremukan. bahwa untuk percobaan ini nilai P80 34.31558 mm untuk
Reduction Ratio 80% adalah perbandingan ukuran Jaw crusher, 15.86187 mm untuk roll crusher dengan r =
ayakan yang meloloskan 80% umpan dengan ukuran 1,25 cm, 53.40821 mm untuk roll crusher dengan r =
ayakan yang meloloskan 80% hasil peremukan. 1,75 cm.
Faktor yang mempengaruhi besarnya reduction ratio Sedangkan untuk nilai RR80 untuk masing-masing jarak
adalah ukuran dari umpan, kekerasan mineral, bentuk roll pada roll crusher adalah 2,16 untuk r = 1,25 cm,
partikel serta ukuran hasil remukan. 0,6425 untuk r = 1,75 cm
3. Jaw Crusher memiliki empat tipe berdasarkan
desainnya, yaitu Blake, Overhead Pivot, Overhead G. Daftar Pustaka
Eccentric, dan Dodge. Perbedaan dari keempat tipe http://nurmansyah-putra.blogspot.com/2009/05/humprey-
tersebut adalah dalam hal ukuran, power, kecepatan spiral.html
putarnya, dan karakteristik dan aplikasinya. http://www.outokumputechnology.com/files/Technology/
4. Choke crushing adalah proses penghancuran material Documents/Physical%20Separation/Technical%20Papers/
dimana penghancuran material dilakukan oleh HINDSETIMPROVEGRAVITY.pdf
permukaan roll dan juga oleh sesame material. http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrocyclone
Contoh: Roll Crusher. Kelly, Errol G. & David J. Spottiswood. 1982.
Arrested crushing adalah proses penghancuran Introduction to Mineral Processing. Hal. 259-262. USA:
mineral dimana penghancuran mineral hanya John Wiley & Sons.
dilakukan dengan bantuan jaw saja. Contoh: Jaw
Crusher.
5. Peremukkan mineral membutuhkan energi yang
cukup besar yang melebihi kekuatan dari partikel.
Cara untuk meremukkan partikel bergantung pada
kondisi alamiah partikel dan gaya yang diberikan
kepada partikel tersebut. Gaya yang diberikan dapat
berupa gaya tekan (kompresi) yang menyebabkan
remuknya partikel. Gaya ini dapat diberikan baik
secara cepat maupun secara lambat, dan dapat
mempengaruhi remukkan secara alamiah. Selain itu,
partikel mineral juga dapat menjadi pelaku gaya
geser seperti saat dua partikel mineral saling
bergesekan satu sama lain. Mekanisme remuknya
material terbagi menjadi tiga macam, yaitu abrasion,
cleavage, dan shatter.
Abrasion terjadi jika energi yang diberikan tidak
cukup besar untuk meremukan partikel secara
signifikan sehingga terjadi tekanan yang terlokalisasi
dan hanya sedikit area yang remuk dan hasilnya
berupa partikel halus yang merata. Cleavage terjadi
H. Lampiran
Jaw Crusher Hasil Grinding Roll Crusher

Penimbangan Berat hasil ayakan Pengayakan Pengaturan jari jari antar roll

Anda mungkin juga menyukai