Anda di halaman 1dari 8

PROSES PEMBUBUTAN DENGAN VARIABEL PENDINGIN

Faqih Ilham Ikhsani1, Wawan Junaidi Usman2, Ahmad Fauzi3


Email: faqihilhamikhsani@gmail.com
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, Jl. Dewi Sartika No. 71 Kota Tegal

ABSTRAK
Peranan kelompok industri mesin dan logam dalam proses industrilisasi cukup menentukan, sebab
sebagian produk yang dihasilkan oleh kelompok industri ini merupakan bahan baku untuk industri lainnya.
Dalam hal ini mesin bubut mempunyai peranan yang sangat penting karena sebagian besar proses industri
menggunakan mesin bubut. Seperti dalam proses pembuatan komponen-komponen otomotif, seperti : mur, baut
, roda gigi, poros dan lain sebagainya.
Proses pembubutan benda kerja pada mesin bubut, pahat memerlukan pendingin atau coolant yang
berfungsi agar pahat tidak mudah tumpul juga utuk tidak mempermudah korosi pada benda kerja dan coolant
atau dromus sangat berpengaruh terhadap hasil pembubutan.
Kata Kunci : Mesin Bubut, Pahat HSS, Coolant.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang proses pemotongan kasar dan pemotongan
Proses permesinan merupakan proses halus atau semi halus (Yuliarman, 2008).
manufaktur dimana objek dibentuk dengan Mesin bubut (Lathe machine) adalah
cara membuang atau meghilangkan sebagian suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
material dari benda kerjanya. Tujuan memotong benda yang diputar. Gerak utama
digunakan proses permesinan ialah untuk pada mesin bubut yaitu gerakan yang berputar.
mendapatkan akurasi dibandingkan proses- Bubut sendiri merupakan suatu proses
proses yang lain seperti proses pengecoran, pemakanan benda kerja yang sayatannya
pembentukan dan juga untuk memberikan dilakukan dengan cara memutar benda kerja
bentuk bagian dalam dari suatu objek tertentu. kemudian dikenakan pada pahat yang
Adapun jenis-jenis proses permesinan yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
banyak dilakukan adalah proses bubut sumbu putar dari benda kerja (Taufiq Rochim,
(turning), proses menyekrap (shaping dan 1993).
planing), proses pembuatan lubang (drilling), Pada proses pembubutan menghasilkan
proses mengefreis (milling), proses panas yang tinggi pada pahat dan benda kerja
menggerinda (grinding), proses menggergaji yang diakibatkan oleh gesekan antara pahat
(sawing), dan proses memperbesar lubang bubut dan benda kerja. Panas ini dianggap
(boring) (Taufiq Rochim,1993). merugikan proses permesinan karena dapat
Proses bubut (turning) merupakan menyebabkan pahat cepat menjadi aus,
proses produksi yang melibatkan berbagai sehingga efisiensi proses permesinan menurun
macam mesin yang pada prinsipnya adalah dan meningkatkan biaya produksi. Untuk
pengurangan diameter dari benda kerja. Jenis mengurangi gesekan pada kedua pahat dan
mesin ini bermacam-macam dan merupakan benda kerja maka diperlukannya proses
mesin perkakas yang paling banyak digunakan pendinginan. Proses pendinginan ini terbagi
di dunia serta paling banyak menghasilkan menjadi beberapa tipe yaitu wet machining,
berbagai bentuk komponen-komponen sesuai dry machining, air cooling, dan pelumas dalam
peralatan. Pada mesin ini, gerakan potong jumlah yang kecil (Sreejith & Ngoi, 2000).
dilakukan oleh benda kerja dimana benda ini Pada umumnya mesin bubut
dijepit dan diputar oleh spindel sedangkan konvensional mengaplikasikan wet machining
gerak makan dilakukan oleh pahat dengan yang menggunakan cairan pendingin baik
gerakan lurus proses. berupa air, oli, akan tetapi penggunaan cairan
pengerjaan pada mesin bubut secara pendingin ini mangakibatkan benda kerja
umum dikelompokkan menjadi dua yaitu terkorosi dan kotor (Che Haron 2001).
Berdasarkan latar belakang di atas maka c. Sarana pengembangan pengetahuan dan
Tugas Akhir ini penliti mengambil judul “ kreatifitas mahasiswa.
Analisis Penggunaan Coolant (Dromus) 2. Bagi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Terhadap Kualitas Permukaan Pembubutan d. menjadi refrensi atau masukan bagi
Pada Material ST 41”. mahasiswa dalam perkembangan ilmu
2. Batasan Masalah mesin industri.
Agar pembahasan tidak meluas maka e. Menambah kajian ilmu dalam bidang
batasan masalah penelitian ini adalah sebagai industri.
berikut : 5. Manfaat Praktis
1. Menggunakan pendingin dromus Secara praktis, hasil dari penelitian ini
2. pengujian penelitian ini dengan di harapkan dapat memberikan manfaat antara
menggunakan putaran 550 rpm. lain :
3. bahan yang diuji Material ST 41dengan 1. Memberikan kontribusi terhadap
diameter 30 mm, panjang 200 mm. perkembangan ilmu pengetahuan dan
4. menggunakan pembubutan otomatis teknologi dalam bidang permesinan
dengan pemakanan 1 mm. khususnya pada proses pembubut.
5. pahat yang digunakan HSS Jck. 2. Dapat dijadikan refrensi untuk bengkel-
bengkel bubut sehingga dapat
3. Tujuan membantu dalam proses pembubutan,
Adapun tujuan yang diperoleh dari khususnya pada proses pembubutan
laporan Tugas Akhir ini yaitu untuk rata.
mendapatkan analisa penggunaan dromus pada
pembubutan material ST 41 dengan sudut 6. Sistematika Penulisan
pemakanan pahat yang sesuai. Adapun sistematika dalam penulisan
1. untuk mengetahui kemampuan dromus laporan ini adalah :
sebagai pendingin dalam proses BAB I PENDAHULUAN
pemakanan pada mesin bubut. Pada bab ini tentang latar belakang,
2. benda kerja yang di bubut dengan rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
memakai pendingin dromus tidak cepat manfaat, dan sistematika penulisan.
panas. BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori-teori
4. Manfaat yang diambil dari buku-buku yang dipakai
Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk kelancaran penelitian ini.
sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis Pada bab ini berisi tentang diagram alur
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini penelitian, jenis dan sumber data.
di harapkan memberikan manfaat antara lain : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Bagi Peneliti Pada bab ini berisi tentang pembahasan .
a. Mengetahui dan menentukan parameter BAB V PENUTUP
permesinan untuk mendapatkan hasil Pada bab ini berisi tentang kesimpulan
pengukuran kekasaran permukaan yang dan saran .
di inginkan. DAFTAR PUSTAKA
b. Mengetahui proses kecepatan LAMPIRAN
pemakanan terhadap pembubutan rata.

B. LANDASAN TEORI
1. Mesin Bubut kemudian dikenakan pada pahat yang
Mesin bubut (Lathe machine) adalah digerakkan secara translasi sejajar dengan
suatu mesin perkakas yang digunakan untuk sumbu putar dari benda kerja (Taufiq Rochim,
memotong benda yang diputar. Gerak utama 1993).
pada mesin bubut yaitu gerakan yang berputar. Pada proses pembubutan menghasilkan
Bubut sendiri merupakan suatu proses panas yang tinggi pada pahat dan benda kerja
pemakanan benda kerja yang sayatannya yang diakibatkan oleh gesekan antara pahat
dilakukan dengan cara memutar benda kerja bubut dan benda kerja. Panas ini dianggap
merugikan proses permesinan karena dapat tertentu terhadap sumbu benda kerja. (Ahmad
menyebabkan pahat cepat menjadi aus, Muchroni Perpustakaan Politeknik Harapan
sehingga efisiensi proses permesinan menurun Bersama Tegal 2018).
dan meningkatkan biaya produksi. Untuk
mengurangi gesekan pada kedua pahat dan 3. Bagian-Bagian Mesin Bubut
benda kerja maka diperlukannya proses Untuk dapat digunakan secara
pendinginan. Proses pendinginan ini terbagi maksimal, mesin bubut konvensional memiliki
menjadi beberapa tipe yaitu wet machining, bagian-bagian utama dan fungsinya. Bagian-
dry machining, air cooling, dan pelumas dalam bagian utama mesin bubut konvensional yaitu :
jumlah yang kecil (Sreejith & Ngoi, 2000). 1. Kepala Tetap
Pada umumnya mesin bubut Kepala tetap atau head stock adalah
konvensional mengaplikasikan wet machining bagian utama dari mesin bubut yang
yang menggunakan cairan pendingin baik digunakan untuk menyangga poros
berupa air, oli, akan tetapi penggunaan cairan utama,yaitu poros yang digunakan untuk
pendingin ini mangakibatkan benda kerja menggerakkan spindle. Poros utama yang
terkorosi dan kotor (Che Haron 2001). terdapat pada head stock tersebut juga
Proses bubut (turning) merupakan digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk
proses produksi yang melibatkan berbagai mengatur kecepatan putaran yang diinginkan
macam mesin yang pada prinsipnya adalah dan sebagai pengatur otomatis dalam
pengurangan diameter dari benda kerja. Jenis pembuatan ulir. Selain itu pada kepala tetap ini
mesin ini bermacam-macam dan merupakan juga terdapat cekam yang berfungsi sebagai
mesin perkakas yang paling banyak digunakan tempat mengikat atau tempat dudukan benda
di dunia serta paling banyak menghasilkan kerja yang akan kita bubut dan tuas-tuas yang
berbagai bentuk komponen-komponen sesuai berguna untuk mengatur kecepatan putaran.
peralatan. Pada mesin ini, gerakan potong
dilakukan oleh benda kerja dimana benda ini
dijepit dan diputar oleh spindel sedangkan
gerak makan dilakukan oleh pahat dengan
gerakan lurus Proses 2 pengerjaan pada mesin
bubut secara umum dikelompokkan menjadi
dua yaitu proses pemotongan kasar dan
pemotongan halus atau semi halus (Yuliarman,
2008).
Gambar 2.1 kepala tetap (
2. Pengertian Proses Pembubutan Avizeinstein,2010 )
Proses bubut adalah proses penyesuayan
untuk menghasilkan bagian-bagian mesin 2. Alas Mesin
bentuk silindris yang di kerjakan dengan Alas adalah kerangka utama mesin
menggunakan mesin bubut. Prinsip dasarnya bubut yang berguna :
dapat di definisikan sebagai proses 1. Tempat keduduk kepala lepas.
pembubutan permukaan luar benda silindris 2. Tempat kedudukan eretan.
yang meliputi: 3. Tempat kedudukan penyangga diam.
1. Dengan benda kerja yang berputar
dengan satu pahat bermatapotong
tunggal (whit a single-point cutting tool)
2. Dengan gerakan pahat sejajar terhadap
benda kerja pada jarak tertentu sehingga
akan membuang permukaan luar benda
kerja.
Proses bubut permukaan adalah proses
bubut yang identik dengan proses bubut rata,
tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus
Gambar 2.2 Alas ( Andritriy,
terhadap benda kerja. Proses bubut tirus
sebenarnya identik dengan proses bubut rata di
2016 )
atas, hanya jalannya pahat membentuk sudut
3. Kepala Lepas 3. Plat pembawa berguna untuk membawa
Kepala lepas adalah bagian dari mesin benda kerja.
bubut yang letaknya di sebelah kanan dan 4. Senter.
kegunaannya adalah : 5. untuk mengikat benda kerja yang
1. Sebagai penyangga. berlubang dan kecil.
2. Sebagai dudukan tempat pengeboran. 6. Pemegangan pahat berfungsi untuk
3. Sebagai kedudukan penjepit bor, menjepit pahat bubut yang berukuran
sedangkan pengaturan pada kepala lepas kecil dan sulit dijepit dirumah pahat.
dilakukan dengan meluncurkan atau 7. Pahat bubut.
menggeserkan sepanjang landasan dan
menguncinya dengan tuas pengunci. 6. Karakteristik Bahan
Logam adalah unsur kimia yang
mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras,
penghantar listrik dan panas, serta mempunyai
titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan
cara penambanganyang terdapat dalam
keadaan murni atau bercampur. Bijih logam
yang ditemukan dalamkeadaan murni yaitu emas,
perak, bismut, platina, dan ada yang bercampur dengan
unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor,
silikon, serta kotoran seperti tanah liat, pasir,
Gambar 2.3 Kepala Lepas ( dan air.
Avizeinstein, 2010 )
7. Material ST 41
4. Eretan Baja ST 41 adalah salah satu dari baja
Eretan adalah bagian bagian dari mesin karbon rendah. Bahan ini termasuk dalam
bubut yang berfungsi sebagai pembawa golongan baja karbon rendah karena dalam
perkakas pemotong dan bisa bergerak komposisinya mengandung karbon sebesar
sepanjang landasan. 0,08%-0,20%. Baja karbon rendah sering
Adapun macam eretan : digunakan dalam komponenmesin-mesin
1. Eretan atas merupakan yang industri seperti gear, rantai,skrup dan poros.
kedudukannya pada atas mesin dan Selain itu juga baja ST 41 juga digunakan
bergerak kekiri dan kekanan sepanjang sebagai handle rem sepeda motor, bodi mobil,
landasan. pipa saluran, kontruksi jembatan, rivet. Baja
2. Eretan lintang merupakan eretan yang ST 41 juga merupakan baja struktur sifat-sifat
letak nya diatas eretan atas. yang dimilki oleh baja ST 41 mempunyai
kekuatan yang cukup tinggi, mempunyai nilai
kekerasan yang cukup, stabilitas dimensi yang
baik.

4. Jenis – jenis Coolant


1. Jenis Coolant Kimia
Agar cairan media berfungsi
maksimal, maka ada kala ditambahkan unsur
kimia. Berikut ini akan di jelaskan unsur kimia
apa saja yang sering di tambahkan cairan
coolant termasuk kegunaannya. Zat kimia
yang di tambahkan pada coolant :
Gambar 2.4 Eretan ( Andritriy,2016 ) 1. Amina dan nitrit : bertujuan untuk
mencegah karat.
5. Perlengkapan Mesin Bubut 2. Nitrat di masukan untuk menstabilkan
1. Cekam berfungsi mengikat benda kerja. nitrit.
2. Plat penyetal berguna untuk memasang 3. Fospat dan borak untuk melunakan air.
benda kerja yang bentuknya yang tidak 4. Soda dan air untuk melumasi dan
dapat dicekam. mengurangi tegangan permukaan.
5. Fosfor, chlorine dan belerang : untuk 2. Soluble Oil
pelumasan secara kimiawi. Soluble Oilakan membentuk emulsi
6. Chlorine : untuk pelumasan. ketika dicampur dengan air. Konsentrat
mengandung minyak mineral dasar dan
2. Jenis Coolant Mineral pengemulsi untuk menstabilkan emulsi.
1. Straight Oil (minyak murni) Minyak ini digunakan dalam bentuk
Minyak murni straight oiladalah minyak 101sudah diencerkan ( biasanya
yang tidak dapat diemulsikan dan konsentrasinya = 3 sampai 10%) dan
digunakan pada proses pemesinan unjuk kerja pelumasan dan
dalam bentuk sudah diencerkanMinyak penghantaran panasnya bagus.Minyak
ini terdiri dari bahan minyak ini digunakan luas oleh industri
mineral dasar atau minyak bumi, dan pemesinan dan harganya lebih murah
kadang mengandung pelumas yang lain diantara cairan pendingin yang lain.
seperti lemak, minyak tumbuhan, dan Cairan semisintetik (Semi-synthetic
ester. Selain itu bisa juga ditambahkan fluids) adalah kombinasi antara minyak
aditif tekanan tinggi seperti Chlorine, sintetik dan soluble Oildan memiliki
Sulphur dan Phosporus.Minyak murni karakteristik kedua minyak
menghasilkan pelumasan terbaik , akan pembentuknya. Harga dan unjuk kerja
tetapisifat pendinginannya paling jelek penghantaran panasnya terletak antara
diantara cairan pendingin yang lain. dua buah cairan pembentuknya tersebut.

C. METODOLOGI lapangan dari hasil wawancara dengan


PENGUMPULAN DATA mekanik mesin bubut.
1. Diagram Alur Penelitian 3. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung dari
dokumentasi, literature, buku arsip dan
informasi lainnya yang berhubungan
pahat dan mesin bubut.
4. Alat dan Bahan
a. Alat
Pada saat melakukan pengujian ini.
Kami membutuhkan alat yang digunakan
untuk membantu melakukan pengujian
ini.
b. Bahan
Pada saat melakukan pengujian,
bahan yang digunakan untuk diujikan
agar mendapatkan yang akurat, yaitu
Material ST 41 dan air pendingin coolant.

3.1 Gambar 3.1 Diagram alur


penelitian Pelaksanaan penelitian :
2. Jenis dan Data Proses pembuatan rata
Data Primer
Data ini merupakan data yang - Mempersiapkan bahan dan peralatan
diperoleh secara langsung dari sumber di penelitian.
- Menyiapkan pahat bubut HSS (HSS
Toki, HSS JCK, HSS Bohler)
- Memasang benda kerja pada chuck Motor : 3/4HP
atau cekam mesin bubut. Spindle Travel : 85 mm
- Setting untung pembubutan rata. Jumlah Kecepatan : 12
- Melakukan setting mesin dengan Swing : 410 mm
putaran n: 550 rpm. Kapasitas Bor Besi : 16 mm
-lakukan proses pembubutan kekerasan Spindle Taper : MT#2
dengan dimensi sebagai berikut : Ukuran Alas :300mm
(diameter)
5. Metode Pengumpulan Data Tinggi : 960 mm
Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara mencari studi 6. Metode Analisis Data
literature, mengumpulkan data-data dari Metode analisi data dilakukan
internet, buku refrensi, artikel, dan dengan metode experimen untuk
jurnal-jurnal yang sesuai dengan topik mengetahui analisi penggunaan coolant
penelitian. (dromus) terhadap kualitas permukaan
Berikut data spesifikasi Mesin pembubutan material ST 41 pahat HSS
Bubut Konvensional : JCK pada proses pembubutan
Voltase : menggunakan pendingin coolant.
220V/50Hz
Daya Listrik :
550Watt
bubutan agak kasar, gram yang di
D. HASIL DAN PEMBAHASAN hasilkan gosong dan pahat gosong
1 Hasil Penelitian di ujungnya.
Hasil proses pembubutan rata 2 Pembahasan
dengan menggunakan dromus dan Setelah melakukan proses
tanpa menggunakan dromus pembubutan menggunakan mesin
didapat data sebagai berikut: bubut konvensional dan selanjutnya
didapat hasil penelitian pengaruh
penggunaan dromus terhadap
pembubutan rata Material ST 41.
Berikut data yang sudah diambil.
3 Prosese Pembubutan Menggunakan
Dromus
Pada pembubutan dengan
menggunakan dromus, hasil
bubutan lebih halus, chip hasil
Pada tabel diatas penelitian sudah bubutan pun lebih halus dan tidak
menemukan hasil dari proses gosong dan pahat tidak mengalami
pembubutan dengan menggunakan gosong pada sudut pahat.
coolant dan yang tanpa
menggunakan coolant dengan
Material ST 41 menggunakan rpm
550.
Pada ssat menggunakan dromus
hasil serat dari pembubutan tersebut
terlihat lebih halus, gram tidak
gosong dan pahat utuh tidak
gosong. Kemudian pada saat tidak
menggunakan dromus, hasil
Gambar. 4.1 Pahat HSS jck
(Dokumentasi, 2019)

Gambar. 4.2 Hasil Pembubutan


Menggunakan Dromus
(Dokumentasi, 2019)

(Gambar. 4.3 Hasil Chip Pembubutan


Menggunakan Dromus
Dokumentasi, 2019)
4 Proses Pembubutan Tanpa Dromus Berdasarkan hasil dari pembubutan
Pada pembubutan tanpa rata terhadap material ST 41
menggunakan dromus, hasil dengan menggunakan dromus dan
bubutan lebih kasar, hasil chip juga tanpa menggunakan dromus. Hal
kasar serta gosong dan pahat ini dapat disimpulkan pada saat
mengalami gosong pada ujung pembubutan menggunakan dromus
pahat. hasil pembubutan tidak kasar dan
pahat tidak gosong. Sedangkan
pada pembubutan tanpa
menggunakan dromus hasil
bubutan kasar dan pahat terlihat
gosong.
2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan halus dalam
Gambar, 4.4 Pahat HHS BOHLER pembubutan lebih baiknya di
(Dokumentasi, 2019) dukung juga dengan pahat yang
bagus kualitasnya dan di tambah
dengan coolant (Dromus).

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Muchroni Perpustakaan
Politeknik Harapan Bersama Tegal
2018.
Che Haron 2001. Mesin bubut
Gambar, 4.4 Hasil tidak menggunakan konvensional mengaplikasikan wet
dromus machining. Erlangga, Jakarta.
(Dokumentasi, 2019) Sreejith & Ngoi, 2000. Proses
pembubutan panas pada pahat dan
benda kerja. Erlangga, Jakarta.
Taufiq Rochim,1993. Proses bubut
(turning). Program Studi Teknik
Mesin, Erlangga, Jakarta.
Taufiq Rochim, 1993. Mesin bubut (Lathe
machine), Program Studi Teknik
Mesin, Erlangga, Jakarta.
Yuliarman, 2008. pengerjaan pada mesin
Gambar, 4.6 Chip Pembubutan Tanpa bubut, Program Studi DIII Teknik
Menggunakan Dromus Mesin, Erlangga Jakarta.
(Dokumentasi, 2019)

E. PENUTUP
1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai