Anda di halaman 1dari 12

Laporan Modul 3, MG 2213

Sampling dan Analisis Ayak


Rifqi (12514046) / 2 / Selasa, 1 Maret 2016
Laboratorioun Pengolahan Bahan Galian Asisten : Eka Widiastuti (12513037)
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Abstrak – Praktikum Modul 3 – Praktikum modul 3 ini bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik sampling dan
reduksi jumlahnya serta menguasai data-data statistika yang digunakan pada sampling. Selain itu, percobaan kali
ini juga bertujuan untuk distribusi partikel serta nilai P80 suatu sampel yang telah diayak. Pada proses sampling
yang dilakukan, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode increment, metode coning and quartening, dan
metode riffle. Sementara pada percobaan analisis ayak, suatu sampel akan diayak dan kemudian akan dihitung
berat tiap fraksi. Fraksi ayakan yang digunakan adalah 28 mesh, 48 mesh, 65 mesh, 100 mesh, dan 200 mesh.
A. Tinjauan Pustaka
Sampling adalah pengambilan sebagian
sejumlah sampel dari suatu sampel yang
besar jumlahnya, yang mana sampel yang
diambil tersebut dapat merepresentasikan
sampel keselurahn untuk kemudian sampel
yang diambil tersebut dianalisis dan/atau
dilakukan uji fisik.

Data atau besaran tentang populasi


disebut parameter (yang tidak pernah
diketahui secara mutlak), sedangkan besaran
yang diperoleh dari contoh disebut statistik.
Jadi statistik merupakan perkiraan terhadap
parameter. Dengan demikian sampling
merupakan teknik statistic yang didasarkan
pada teori peluang (probability). Teknik-teknik pada sampling

Random sampling yaitu cara a. Riffle sampler


mengumpulkan contoh sedemikian rupa
sehingga setiap unit yang membentuk lot
mempunyai peluang yang sama untuk
diikutkan ke dalam contoh. Sistematic
sampling adalah cara mgnumpulkan contoh
dari lot pada interval yang spesifik dan
teratur, baik dalam istilah jumlah, waktu dan
ruang. Increment yaitu sejumlah material
yang diambil sebagai contoh dari lot dengan
menggunakan alat sampling dan dengan satu
kali operasi.

Dari mekanismenya, sampling dibagi


menjadi
1. Hand Sampling Gambar Riffle Sampler
a. Grab sampling
b. Shovel sampling
c. Stream sampling b. Vein sampler
d. Pipe sampling Prosedur yang dilakukan setelah
e. Coning and quartening mengambil sample adalah grain counting.
2. Mechanical sampling Grain counting merupakan teknik penentuan
kadar suatu mineral dengan menghitung Massa Jenis Butiran Hitam = 7 g/cm3
butir yang ada dalam kotak seperti gambar di Massa Jenis Butiran Putih = 2,65 g/cm3
bawah ini. Butioran dari inkremen dijatuhkan a. Metode Riffle
diatas kotak 5, kemudian hitung jumlah Kotak
butiran masing-masing mineral di masing-
Percobaan 1 2 3 4 5
masing kotak.
H P H P H P H P H P
Pengayakan adalah proses pemisahan 1 67 9 83 7 8 3 16 2 5 0
berdasarakan ukuran partikel. Tujuan dari
pengayakan itu sendiri antara lain untuk 2 60 10 6 1 11 4 11 0 36 3
menentukan efisiensi dari suatu alat, selain 3 96 34 15 0 11 4 18 3 96 20
itu juga dilakukan untuk menentukan 4 73 18 12 4 53 8 15 5 68 15
distribusi ukuran partikel hasil proses
kominusi. 5 89 23 25 5 77 11 18 4 51 15

b. Metode Coning and Quartening


Kotak
Percobaan 1 2 3 4 5
H P H P H P H P H P
1 29 6 62 10 91 3 70 6 74 22
2 75 65 41 45 60 49 42 30 31 28
3 70 7 88 11 19 5 60 5 74 5
4 55 5 156 17 40 6 7 4 10 3
5 23 3 19 6 33 14 98 28 49 22
c. Metode Increment
Kotak
Percobaan 1 2 3 4 5
H P H P H P H P H P
1 71 45 52 29 50 22 62 31 44 40
Faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi 2 97 8 41 2 41 1 72 5 68 4
screen : 3 72 20 57 13 22 6 28 5 18 2
1. Lamanya umpan berada dalam screen 4 85 16 32 9 23 1 23 6 29 3
2. Jumlah lubang yang terbuka
5 109 19 105 15 29 1 36 4 27 5
3. Kecepatan umpan
4. Tebalnya lapisan umpan 2. Data percobaan analisis ayak
5. Cocoknya lubang ayakan dengan
bentuk dan ukuran rata-rata material
Ukuran (micron) Berat Tak Lolos (gram)
yang diolah
595 1
Data- data percobaan yang didapat 297 31.8
kemudian dapat direpresentasikan dalam 4
210 78.2
macam jenis grafik, yaitu :
1. Direct Plot 149 109.8
2. Cumulative Direct Plot 74 102.8
3. Semi-Log Plot C. Pengolahan Data Percobaan
4. Log-Log Plot Prosedur Percobaan.
1. Metode Sampling
B. Data Percobaan
1. Data percobaan sampling
a. Metode Riffle 2. Analisis ayak

Timbang sampel, Sampel akan terbagi dua, Timbang sampel, Ayak selama 20 menit.
kemudian masukkan ambil salah satu bagian, kemudian sampel Lalu, timbang berat di
ke dalam alat riffle kemudian ditimbang dimasukkan ke dalam tiap fraksi (28, 48, 65,
ayakan yang sudah 100, 200 mesh)
disusun gradenya
Hitung jumlah butir Persamaan yang digunakan:
Taburkan sampel tersebut Sampling
kasiterit dan silikat di atas selembar kertas
pada kotak yang diberi a. %berat butir hitam (kasiterit)
millimeter blok yang telah 𝑛𝐻 . 𝜌𝐻
angka 1 sampai 5 dibagi menjadi 9 kotak = x 100 %
𝑛𝐻 . 𝜌𝐻+ 𝑛𝑃 . 𝜌𝑃
b. Metode Coning and Quartening b. %berat butir putih (silikat)
𝑛𝐻 . 𝜌𝑃
= x 100 %
𝑛𝐻 . 𝜌𝐻+ 𝑛𝑃 . 𝜌𝑃
Timbang sampel, Pipihkan sampel, Keterangan :
kemudian sampel lalu dibagi menjadi nH = jumlah butir hitam
tersebut dibuat kerucut empat bagian ρH = massa jenis butir hitam
menggunakan corong nP = jumlah butir putih (kasiterit=7g/cm3)
ρP = massa jenis butir putih
(silikat = 2,5 g/cm3)
Taburkan sampel tersebut Sampel yang ∑(𝑥-𝑥𝑖 )2
di atas selembar kertas c. Variansi = S2 =
bersilangan 𝑛−1
millimeter blok yang telah dijadikan satu, d. Standar deviasi = S = √𝑆 2
dibagi menjadi 9 kotak kemudian ditimbang e. Selang Rataan
𝛼 𝑆 𝛼 𝑆
𝑥−𝑡 <𝜂 <𝑥+𝑡
2 √𝑛 2 √𝑛
Keterangan :
xi = persen berat butir
Hitung jumlah butir x = xi rata-rata
kasiterit dan silikat n = jumlah percobaan
pada kotak yang diberi η = Selang rataan
angka 1 sampai 5 S = standar deviasi
𝛼
t = 2.06 (untuk tingkat kepercayaan 95 %)
2

c. Metode Increment Analisis ayak


Persen berat (%)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
Timbang sampel, Ambil increment = x 100
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙
kemudian sampel menggunakan sekop, %
tersebut dibuat kerucut kemudian timbang Persen Kumulatif Tak Lolos (%)
menggunakan corong sampel (usahakan 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟 𝐹𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖
beratnya 150 gram) = x 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Persen Kumulatif Lolos
= 100% - %kumulatif tak lolos
Persen Berat Hilang / Error (%)
Hitung jumlah butir 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
Taburkan sampel tersebut = x 100 %
kasiterit dan silikat 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
di atas selembar kertas Persamaan Gaudin-Schumann
pada kotak yang diberi 𝑥
millimeter blok yang telah
angka 1 sampai 5
dibagi menjadi 9 kotak y = 100 x [ ]m
𝑘
y = % berat kumulatif lolos
x = ukuran partikel
k = modulus ukuran
m = modulus distribution
Perhitungan b. Silikat (P)
Sampling : No (%Berat)Xi X-Xi (X-Xi)^2
1. Metode Increment
1 19.35091 -11.5863 134.2415
a. Kasiterit (H)
(%Berat)Xi X-Xi (X-Xi)^2 2 3.027706 4.736941 22.43861
No
80.64909 11.58627 134.2415 3 9.51526 1.750613 3.064645
1
96.97229 -4.73694 22.43861 4 6.652024 -1.11262 1.237932
2
90.48474 1.750613 3.064645 5 6.190447 -1.5742 2.478108
3
93.34798 -1.11262 1.237932 6 17.43223 9.667586 93.46221
4
93.80955 -1.5742 2.478108 7 1.813206 -5.95144 35.41966
5
82.56777 9.667586 93.46221 8 7.94786 0.183213 0.033567
6
98.18679 -5.95144 35.41966 9 9.622756 1.858108 3.452566
7
92.05214 0.183213 0.033567 10 5.130687 -2.63396 6.937747
8
90.37724 1.858108 3.452566 11 14.27872 6.514069 42.4331
9
94.86931 -2.63396 6.937747 12 0.914897 -6.84975 46.91908
10
85.72128 6.514069 42.4331 13 9.358446 1.593799 2.540194
11
99.0851 -6.84975 46.91908 14 1.61931 -6.14534 37.76518
12
90.64155 1.593799 2.540194 15 1.288597 -6.47605 41.93923
13
98.38069 -6.14534 37.76518 16 15.91592 8.151268 66.44318
14
98.7114 -6.47605 41.93923 17 2.561624 -5.20302 27.07145
15
84.08408 8.151268 66.44318 18 6.332139 -1.43251 2.052082
16
97.43838 -5.20302 27.07145 19 8.988129 1.223481 1.496906
17
93.66786 -1.43251 2.052082 20 4.036558 -3.72809 13.89866
18
91.01187 1.223481 1.496906 21 25.60386 17.83922 318.2377
19
95.96344 -3.72809 13.89866 22 2.178381 -5.58627 31.20638
20
74.39614 17.83922 318.2377 23 4.036558 -3.72809 13.89866
21
97.82162 -5.58627 31.20638 24 3.768666 -3.99598 15.96787
22
95.96344 -3.72809 13.89866 25 6.551298 -1.21335 1.472218
23
96.23133 -3.99598 15.96787 Rata-rata 7.764648 Jumlah 966.1084
24
25 93.4487 -1.21335 1.472218 966.1084
Variansi = S2 = = 40.25452
Rata-rata 92.23535 Jumlah 966.1084 25−1

966.1084 Standar Deviasi = S = 6.344645


Variansi = S2 = = 40.25452
25−1
Selang Rataan
Standar Deviasi = S = 6.344645 6.3446
7.764648 – 2.06 < η (P) <
√25
Selang Rataan 6.3446
6.3446 7.764648 + 2.06
92.23535 – 2.06 < η (H) < √25
√25 Selang Rataan :
6.3446 5.150654 < η (P) < 10.37864
92.23535 + 2.06
√25
Selang Rataan : 2. Metode Coning and Quartening
89.62136 < η (H) < 94.84935 a. Kasiterit (H)
No (%Berat)Xi X-Xi (X-Xi)^2
1 92.73641 -3.49179 12.19262
2 75.2958 13.94881 194.5693 4 3.327056 7.428329 55.18007
3 96.35237 -7.10776 50.52024 5 4.705534 6.04985 36.60069
4 96.67294 -7.42833 55.18007 6 5.754615 5.00077 25.0077
5 95.29447 -6.04985 36.60069 7 29.35385 -18.5985 345.9028
6 94.24539 -5.00077 25.0077 8 4.518329 6.237055 38.90086
7 70.64615 18.59846 345.9028 9 3.962007 6.793378 46.14998
8 95.48167 -6.23706 38.90086 10 10.67831 0.077077 0.005941
9 96.03799 -6.79338 46.14998 11 1.232654 9.522731 90.6824
10 89.32169 -0.07708 0.005941 12 23.61553 -12.8601 165.3834
11 98.76735 -9.52273 90.6824 13 9.059829 1.695555 2.874908
12 76.38447 12.86015 165.3834 14 5.373437 5.381947 28.96536
13 90.94017 -1.69556 2.874908 15 13.83812 -3.08274 9.503259
14 94.62656 -5.38195 28.96536 16 3.142914 7.612471 57.94971
15 86.16188 3.082736 9.503259 17 21.28514 -10.5298 110.8758
16 96.85709 -7.61247 57.94971 18 3.05828 7.697104 59.24541
17 78.71486 10.52976 110.8758 19 17.78523 -7.02985 49.4188
18 96.94172 -7.6971 59.24541 20 9.760589 0.994795 0.989617
19 82.21477 7.02985 49.4188 21 10.11626 0.639126 0.408482
20 90.23941 -0.9948 0.989617 22 25.48077 -14.7254 216.837
21 89.88374 -0.63913 0.408482 23 2.494118 8.261267 68.24853
22 74.51923 14.72538 216.837 24 10.19885 0.556539 0.309736
23 97.50588 -8.26127 68.24853 25 14.52778 -3.7724 14.231
24 89.80115 -0.55654 0.309736 Rata-rata 10.75538 Jumlah 1680.954
25 85.47222 3.7724 14.231
1680.954
Rata-rata 89.24462 Jumlah 1680.954 Variansi = S2 = = 70.03973
25−1

1680.954 Standar Deviasi = S = 8.368974


Variansi = S2 = = 70.03973
25−1
Selang Rataan
Standar Deviasi = S = 8.368974 8.368974
10.75538 – 2.06 < η (P) <
Selang Rataan √25
8.368974
8.368974 10.75538 + 2.06
89.24462 – 2.06 < η (H) < √25
√25 Selang Rataan :
8.368974
89.24462 + 2.06 7.307367 < η (P) < 14.2034
√25
Selang Rataan :
85.7966 < η (H) < 92.69263 3. Metode Riffle
a. Kasiterit (H)
(%Berat)
b. Silikat (P) X-Xi (X-Xi)^2
No Xi
No (%Berat)Xi X-Xi (X-Xi)^2
1 95.1608 -2.04081 4.164911
1 7.263591 3.491794 12.19262 2 94.06495 -0.94496 0.892952
2 24.7042 -13.9488 194.5693 3 88.1774 4.942584 24.42913
3 3.647626 7.107759 50.52024 4 91.46232 1.657665 2.747853
5 91.08853 2.031458 4.126822 7 5.93505 0.944962 0.892952
6 96.90601 -3.78602 14.33398 8 0 6.880012 47.33456
7 94.06495 -0.94496 0.892952 9 11.20507 -4.32506 18.70616
8 100 -6.88001 47.33456 10 7.038513 -0.1585 0.025122
9 88.79493 4.325062 18.70616 11 12.43159 -5.55158 30.81999
10 92.96149 0.158501 0.025122 12 12.10046 -5.22044 27.25304
11 87.56841 5.551575 30.81999 13 12.10046 -5.22044 27.25304
12 87.89954 5.220445 27.25304 14 5.405405 1.474607 2.174464
13 87.89954 5.220445 27.25304 15 5.130687 1.749325 3.060137
14 94.59459 -1.47461 2.174464 16 4.518329 2.361683 5.577546
15 94.86931 -1.74932 3.060137 17 0 6.880012 47.33456
16 95.48167 -2.36168 5.577546 18 5.93505 0.944962 0.892952
17 100 -6.88001 47.33456 19 11.20507 -4.32506 18.70616
18 94.06495 -0.94496 0.892952 20 7.759883 -0.87987 0.774173
19 88.79493 4.325062 18.70616 21 0 6.880012 47.33456
20 92.24012 0.879871 0.774173 22 3.05828 3.821731 14.60563
21 100 -6.88001 47.33456 23 7.310345 -0.43033 0.185186
22 96.94172 -3.82173 14.60563 24 7.707222 -0.82721 0.684277
23 92.68966 0.430333 0.185186 25 10.0189 -3.13889 9.852641
24 92.29278 0.827211 0.684277 Rata-rata 6.880012 Jumlah 354.1628
25 89.9811 3.138892 9.852641
354.1628
Rata-rata 93.11999 Jumlah 354.1628 Variansi = S2 = = 14.7568
25−1

354.1628 Standar Deviasi = S = 3.84146


Variansi = S2 = = 14.7568
25−1
Selang Rataan
Standar Deviasi = S = 3.84146 3.84146
6.880012 – 2.06 < η (P) <
Selang Rataan √25
3.84146
3.84146 6.880012 + 2.06
93.11999 – 2.06 < η (H) < √25
√25 Selang Rataan :
3.84146
93.11999 + 2.06 5.29733 < η (P) < 8.46269
√25 Ayakan
Selang Rataan : Berat awal = 500 gram
91.5373 < η (H) < 94.7027 Ukura Berat % berat % berat % berat
n Ukuran Tertampu kumulati kumulati
(mesh) (μm) ng (gram) f f lolos
b. Silikat (P) 28 595 1 0.19996 0.19996 99.80004
No (%Berat)Xi X-Xi (X-Xi)^2 48 297 31.8 6.358728 6.558688 93.44131
1 4.839201 2.040811 4.164911 65 210 78.2 15.63687 22.19556 77.80444
100 149 109.8 21.95561 44.15117 55.84883
2 5.93505 0.944962 0.892952
200 74 102.8 20.55589 64.70706 35.29294
3 11.8226 -4.94258 24.42913 -200 -74 176.5 35.29294 100 0
4 8.537677 -1.65766 2.747853 Total 500.1
5 8.91147 -2.03146 4.126822
Error = (500.6 – 500.1) / 500.6 * 100 %
6 3.093987 3.786025 14.33398 = -0.02 %
Grafik 3. Semi-Log Plot
Ukuran Log Log berat
(μm) Ukuran lolos
kumulatif Semi-Log Plot
595 2.774517 1.999131
120
297 2.4727564 1.970539

% BERAT KUMULATIF LOLOS


210 2.3222193 1.891004 100 y = 142.58x - 188.64
149 2.1731863 1.747014 R² = 0.981
80
74 1.8692317 1.547688
60
Grafik 1. Direct Plot
40
20
Direct Plot
25 0
% BERAT TERTAMPUNG

0 0.5 1 1.5 2 2.5


20
y = -0.0434x + 24.433 LOG UKURAN
15
R² = 0.8698
10
5
0 Grafik 4. Log-Log Plot
0 200 400 600 800
-5
UKURAN (MIKRON) Log-Log Plot
LOG (%BERAT KUMULATIF LOLOS) 2.5
Grafik 2. Cumulative Direct Plot
2

1.5
Cumulative Direct Plot
% BERAT KUMULATIF LOLOS

120 1
y = 0.5233x + 0.6158
100 0.5 R² = 0.8978
80
0
60
0 1 2 3
40
y = 0.1131x + 42.461 LOG UKURAN
20 R² = 0.7253
0
0 200 400 600 800
UKURAN (MIKRON) Perhitungan P80 dari Grafik Cumulative
Direct Plot.
y = 0.1131x + 42.461
80 = 0.1131x + 42.461
x = 331.90981 mikron
P80 = x = 331.90981 mikron

Perhitungan ukuran ayak dari log-log plot


y = 0.5233x + 0.6158
log (80) = 0.5233 x + 0.6158
x = 2.4599
Ukuran ayak = 10x = 102.4599
= 288.3676 mikron
Perhitungan distribution modulus dari sangatlah halus. Dengan menggunakan
persamaan Gaudin-Schumann regresi dari Grafik Cumulative Direct Plot,
didapat nilai P80 sebesar 331.90981 mikron,
𝑥 maksudnya adalah, ukuran ayakan yang
y = 100 x [ ]m meloloskan 80% umpan adalah sebesar
𝑘
288.3676 331.90981 mikron. Sementara itu,
80 = 100 x [ ]m perhitungan distribution modulus pada
331.9098
m = 0.9208 percobaan ini yang didapat dari persamaan
Gaudin-Schumann adalah sebesar 0.9208.
D. Analisa Hasil Percobaan Angka ini relatif besar, sehingga
Pada percobaan sampling, dilakukan dengan menandakan bahwa distribusi ukuran masil
tiga metode yaitu, metode increment, terlalu kecil (sempit). Analisis ayak ini
metode coning and quartening, serta metode berguna untuk menentukan efisiensi suatu
riffle. Untuk menentukan selang alat dalam proses kominusi serta
kepercayaan, atau selang rataan, dari menentukan distribusi ukuran hasil proses
masing-masing metode, dibutuhkan kominusi tersebut.
penghitungan butir (grain counting). Dari
hasil percobaan, didapat selang kepercayaan
untuk metode increment adalah sebesar
89.62136 < η < 94.84935 untuk kasiterit dan E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
5.150654 < η < 10.37864 untuk silikat. 1. Jelaskan teknik pengambilan contoh
Untuk metode coning and quartening, selang serta reduksi jumlah yang umum
kepercayaannya 85.7966 < η < 92.69263 dilakukan di pabrik pengolahan
untuk kasiterit dan 7.307367 < η < 14.2034
untuk silikat. Sementara untuk metode riffle, Pada pabrik pengolahan, teknik
selang kepercayaannya adalah 91.5373 < η pengambilan contoh yang umum
< 94.7027 untuk kasiterit dan 5.29733 < η < dilakukan adalah random sampling
8.46269 untuk silikat. Dari ketiga metode di dengan beberapa metode diantaranya
atas, metode riffle menghasilkan selang yang palling canggih adalah dengan
yang paling sedikit selisihnya, hal ini XRF (X-ray fluorescent), sedangkan
menunjukkan bahwa metode riffle ini teknik reduksi yang dipakai adalah
merupakan metode terbaik di antara ketiga dengan metode riffle.
metode lainnya. Kemudian dari angka-angka
di atas, dapat dilihat bahwa persentase 2. Pada pengambilan contoh, perlu
kasiterit lebih tinggi dari silikat, maka hal ini ditentukan lebih dahulu berat contoh
menunjukkan bahwa kasiterit merupakan atau banyaknya increment yang akan
mineral utama sedangan silikat adalah diambil. Jelaskan faktor-faktor yang
pengotornya. memengaruhi banyaknya increment
atau berat contoh yang akan diambil
Pada percobaan analisis ayak, umpan yang
digunakan berupa bijih kasiterit sebanyak Faktor yang memengaruhi banyaknya
500 gram. Setelah proses ayakan, berat akhir increment yang akan diambil adalah :
yang didapat adalah sebesar 500.1 gram. Hal - Berat lot keseluruhan
ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor - Ukuran partikel
seperti debu-debu yang masih menempel - Keakuratan yang diinginkan
pada alat, baik ayakan maupun pada wadah
timbangan juga ikut terukur. Selain itu, hal F. Kesimpulan
ini juga bisa saja dikarenakan ketelitian Dari percobaan analisis ayak, didapat nilai
timbangan yang hanya 0.1 gram, mungkin P80 sebesar 331.90981 mikron dan nilai
terjadi kesalahan akibat adanya pembulatan. distribution modulus sebesar 0.9208. Hal ini
Apabila dilihat berat tertampung di setiap menunjukkan bahwa ukuran partikel cukup
fraksinya, semakin besar ukuran ayakan, halus dan ukuran antara partikel yang satu
maka berat tertampung tersebut cenderung dengan yang lain relatif sama.
semakin sedikit (dapat dilihat pada tabel
pada bagian data percobaan analisis ayak). Dari percobaan sampling menghasilkan data
Hal ini dikarenakan bijih yang diayak selang kepercayaan untuk metode increment
adalah sebesar 89.62136 < η < 94.84935
untuk kasiterit dan 5.150654 < η < 10.37864
untuk silikat, dengan range ± 5. Untuk
metode coning and quartening, selang
kepercayaannya 85.7966 < η < 92.69263
untuk kasiterit dan 7.307367 < η < 14.2034
untuk silikat, dengan range ±7. Sementara
untuk metode riffle, selang kepercayaannya
adalah 91.5373 < η < 94.7027 untuk
kasiterit dan 5.29733 < η < 8.46269 untuk
silikat dengan range ±3. Angka-angka
tersebut menunjukkan bahwa metode riffle
merupakan metode yang paling baik di
antara ketiga metode lainnya dengan tingkat
kepercayaan tertinggi, hamper 95% dan Coning and Quartening.
selang ±3.

G. Daftar Pustaka
1. Wills, B. A., Napier-Munn, Tim. 2006.
Will’s Mineral Processing Technology
“An Introduction to The Practical
Aspects of Ore Treatment and Mineral
Recovery”. Elsevier Science &
Technology Books.
2. Sanwani, Edy. Handout Kuliah
Pengolahan Mineral.
3. Kelly, Errol G. & David J. Spottiswood.
1982. Introduction to Mineral
Processing. USA: John Wiley & Sons.
Coning and Quartening
H. Lampiran
Kotak yang digunakan untuk mengitung
jumlah butir
2 3

1
15 cm

4 5

Riffle
Penimbangan
Ayakan

Pembersihan ayakan

Grain Counting
Sampel yang dipipihkan setelah
dikerucutkan
Penuangan sampel pada ayakan

Pengerucutan sampel
Mesh Conversion Table

Anda mungkin juga menyukai