Abstrak – Praktikum Modul 3 – Praktikum modul 3 ini bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik sampling dan
reduksi jumlahnya serta menguasai data-data statistika yang digunakan pada sampling. Selain itu, percobaan kali
ini juga bertujuan untuk distribusi partikel serta nilai P80 suatu sampel yang telah diayak. Pada proses sampling
yang dilakukan, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode increment, metode coning and quartening, dan
metode riffle. Sementara pada percobaan analisis ayak, suatu sampel akan diayak dan kemudian akan dihitung
berat tiap fraksi. Fraksi ayakan yang digunakan adalah 28 mesh, 48 mesh, 65 mesh, 100 mesh, dan 200 mesh.
A. Tinjauan Pustaka
Sampling adalah pengambilan sebagian
sejumlah sampel dari suatu sampel yang
besar jumlahnya, yang mana sampel yang
diambil tersebut dapat merepresentasikan
sampel keselurahn untuk kemudian sampel
yang diambil tersebut dianalisis dan/atau
dilakukan uji fisik.
Timbang sampel, Sampel akan terbagi dua, Timbang sampel, Ayak selama 20 menit.
kemudian masukkan ambil salah satu bagian, kemudian sampel Lalu, timbang berat di
ke dalam alat riffle kemudian ditimbang dimasukkan ke dalam tiap fraksi (28, 48, 65,
ayakan yang sudah 100, 200 mesh)
disusun gradenya
Hitung jumlah butir Persamaan yang digunakan:
Taburkan sampel tersebut Sampling
kasiterit dan silikat di atas selembar kertas
pada kotak yang diberi a. %berat butir hitam (kasiterit)
millimeter blok yang telah 𝑛𝐻 . 𝜌𝐻
angka 1 sampai 5 dibagi menjadi 9 kotak = x 100 %
𝑛𝐻 . 𝜌𝐻+ 𝑛𝑃 . 𝜌𝑃
b. Metode Coning and Quartening b. %berat butir putih (silikat)
𝑛𝐻 . 𝜌𝑃
= x 100 %
𝑛𝐻 . 𝜌𝐻+ 𝑛𝑃 . 𝜌𝑃
Timbang sampel, Pipihkan sampel, Keterangan :
kemudian sampel lalu dibagi menjadi nH = jumlah butir hitam
tersebut dibuat kerucut empat bagian ρH = massa jenis butir hitam
menggunakan corong nP = jumlah butir putih (kasiterit=7g/cm3)
ρP = massa jenis butir putih
(silikat = 2,5 g/cm3)
Taburkan sampel tersebut Sampel yang ∑(𝑥-𝑥𝑖 )2
di atas selembar kertas c. Variansi = S2 =
bersilangan 𝑛−1
millimeter blok yang telah dijadikan satu, d. Standar deviasi = S = √𝑆 2
dibagi menjadi 9 kotak kemudian ditimbang e. Selang Rataan
𝛼 𝑆 𝛼 𝑆
𝑥−𝑡 <𝜂 <𝑥+𝑡
2 √𝑛 2 √𝑛
Keterangan :
xi = persen berat butir
Hitung jumlah butir x = xi rata-rata
kasiterit dan silikat n = jumlah percobaan
pada kotak yang diberi η = Selang rataan
angka 1 sampai 5 S = standar deviasi
𝛼
t = 2.06 (untuk tingkat kepercayaan 95 %)
2
1.5
Cumulative Direct Plot
% BERAT KUMULATIF LOLOS
120 1
y = 0.5233x + 0.6158
100 0.5 R² = 0.8978
80
0
60
0 1 2 3
40
y = 0.1131x + 42.461 LOG UKURAN
20 R² = 0.7253
0
0 200 400 600 800
UKURAN (MIKRON) Perhitungan P80 dari Grafik Cumulative
Direct Plot.
y = 0.1131x + 42.461
80 = 0.1131x + 42.461
x = 331.90981 mikron
P80 = x = 331.90981 mikron
G. Daftar Pustaka
1. Wills, B. A., Napier-Munn, Tim. 2006.
Will’s Mineral Processing Technology
“An Introduction to The Practical
Aspects of Ore Treatment and Mineral
Recovery”. Elsevier Science &
Technology Books.
2. Sanwani, Edy. Handout Kuliah
Pengolahan Mineral.
3. Kelly, Errol G. & David J. Spottiswood.
1982. Introduction to Mineral
Processing. USA: John Wiley & Sons.
Coning and Quartening
H. Lampiran
Kotak yang digunakan untuk mengitung
jumlah butir
2 3
1
15 cm
4 5
Riffle
Penimbangan
Ayakan
Pembersihan ayakan
Grain Counting
Sampel yang dipipihkan setelah
dikerucutkan
Penuangan sampel pada ayakan
Pengerucutan sampel
Mesh Conversion Table