III. Alat
Alat yang digunakan selama praktikum berlangsung yaitu Seperangkat alat HPLC,
ultrasonik, gelas beker, kertas saring, labu ukur 50 mL
IV. Bahan
Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah Parasetamol standar, metanol,
dan air suling/akuades
V. Prosedur kerja
a. Pembuatan fasa gerak
metanol : akuades
Fase gerak
b. Pembuatan larutan standar 100 ppm
5 mg standar paracetamol.
Disaring larutan
Filtrasi Residu
Alat HPLC
Sampel
No Parameter Nilai
1 Massa Awal 0,5382
2 Massa Akhir 0,2178
3 Densitas 0,9982
c. Presisi sistem
No Parameter Nilai
1 Massa Awal 0,5382
2 Massa Akhir 0,2178
3 Densitas 0,9982
Volume Injeksi 0,0535
c. Penentuan presisi sistem
Presisi waktu retensi
Kurva Kalibrasi
40,000
Luas Area
f(x) = 44290.67 x + 15629.81
20,000 R² = 0.92
0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
Konsentrasi
6.3 Pembahasan
HPLC adalah suatu teknik kromatografi yang menggunakan fasa gerak cair,
bisa digunakanuntuk lanjut sekaligus untuk analisis.Berdasarkan kekuatan /
kepolaran fasa geraknya KCKT dibagi menjadi:
Kolom diisi dengan partikel silika yang sangat kecil dan pelarut non kutub misalnya
heksan. Sebuah kolom sederhana memiliki diameter intern 4.6 mm (dan mungkin
kurang dari nilai ini) dengan panjang 150 sampai 250 mm. Senyawa-senyawa kutub
dalam campuran melalui kolom akan melekat lebih lama pada silika yang kutub
dibandingkan degan senyawa-senyawa non kutub. Oleh karena itu, senyawa yang
non kutub kemudian akan lebih cepat melewati kolom.
Dalam kasus ini, ukuran kolom sama, tetapi silika melanjutkan menjadi non kutub
melalui pelekatan rantai-rantai hidrokarbon panjang pada permukaannya secara
sederhana baikterdiri atom karbon 8 atau 18. Sebagai contoh, pelarut kutub
digunakan terdiri campuran udara dan alkohol seperti metanol. Dalam kasus ini,
akan berada sisa yang kuat antara pelarut kutub dan molekul kutub dalam campuran
yang melalui kolom. Penginapan yang terjadi tidak akan sekuat sisa antara rantai-
rantai hidrokarbon yang berlekatan pada silika (fase diam) dsebuah molekul-
molekul kutub dalam larutan. Oleh karena itu, molekul-molekul kutub dalam
campuran akan menghabiskan lama untuk bergerak bersama dengan pelarut.
Senyawa-senyawa non kutub dalam campuran akan mungkin membentuk sisa
dengan gugus hidrokarbon karena keberadaan dispersi gaya mobil van der Waals.
Senyawa-senyawa ini juga akan kurang larut dalam pelarut karena membutuhkan
pemutusan ikatan hidrogen bahkan berbicara senyawa-senyawa tersebut berada
dalam molekul-molekul udara atau metanol misalnya. Oleh bagaimanapun,
senyawa-senyawa ini akan menghabiskan waktu dalam larutan dan akan bergerak
lambat dalam kolom. Ini berarti itu molekul- molekul kutub akan bergerak lebih
cepat melalui kolom.Di dalam kromatografi cair komposisi dari terlarut atau rasa
gerak adalah salah satu dari variabel yang berpengaruh lanjut. Ada variasi yang
sangat luas pada terlarut yang digunakan untuk KCKT, tetapi ada beberapa sifat
umum yang sangat sisa, yaitu rasagerak harus :
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum kalibrasi alat HPLC bahwa nilai akurasi laju alir
yang didapat dari 0,5 mL/menit sebesar 0,98 mL/menit, dari 1 mL/menit sebesar 0,80
mL/menit dan dari 2 mL/menit sebesar 1,90 mL/menit. Penentuan akurasi injektor
mendapatkan volume injektor sebesar 0,0535. Presisi sistem pada waktu retensi 0,18%
dan pada luas area 2,02% dengan linearitas y = 44291x + 15630 dan R2 0,9231.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani. 1998. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ( HPLC ). Batam. Badan Tenaga Nuklir
Nasional, Batam.
Anief , M. 2006. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Yogyakarta. Gadjah Mada University
Press.
Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksana Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya, Majalah Ilmu
Kefarmasian, Vol 1 : 117:135
Rohman , A., Gandjar I.G.,2007, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
VALIDASI