Anda di halaman 1dari 6

2.

3 sifat-sifat kaca

1. kaca merupakan bahan yang tidak menyerap air atau zero water absorption,
2. sifat kaca yang tidak menyerap air dapat mengisi rongga-rongga pada beton
secara maksimal sehingga beton bersifat kedap air,
3. kaca dalam hal ini adalah serbuk kaca mempunyai sifat sebagai pozzoland yang
dapat meningkatkan kuat tekan dari beton,
4. kaca tidak mengandung bahan yang berbahaya, sehingga pada saat pengerjaan
beton aman bagi manusia,
5. serbuk kaca juga dapat digunakan sebagai bahan pengisi pori atau filler,
sehingga diharapkan akan diperoleh beton yang lebih padat dengan porositas
minimum sehingga kekuatan beton dapat meningkat.
Ada beberapa kandungan kimia dalam serbuk kaca yaitu seperti SiO2,
Al2O3, Fe2O3, dan CaO seperti tabel 2.1 dan 2.2 dibawah ini,

Tabel 2.1. Kandungan Kaca


(Sumber : Setiawan 2006)

Jenis Kaca Clear Glass Amber Glass Green Pyrex Glass Fused
Glass Silica
SiO2 73,2 – 73,5 71,0 – 72,4 71,27 81 99,87
Al2O3 1,7 – 1,9 1,7 – 1,8 2,22 2 -
Na2O + K2O 13,6 – 14,1 13,8 – 14,4 13,06 4 -
CaO + MgO 10,7 – 10,8 11,6 12,17 - -
SO3 0,2 – 0,24 12 – 0,14 0,052 - -
Fe2O3 0,04 – 0,05 0,3 0,599 3,72 -
Tabel 2.2. Kandungan Serbuk Kaca
(Sumber : Hanafiah, 2011)

Unsur Serbuk kaca

SiO2 61,72%

Al2O3 3,45%

Fe2O3 0,18%

CaO 2,59%
2.4 kominusi(cara mereduksi ukuran)

Istilah pengecilan ukuran/kominusi (size reduction) digunakan dalam praktek


dimana partikel padatan terpotong atau terpecah menjadi ukuran-ukuran yang lebih
kecil. Dalam proses industri, partikel-partikel padatan diperkecil ukurannya dengan
berbagai cara, untuk berbagai maksud. Misalnya: bongkahan-bongkahan bijih logam
diremuk menjadi ukuranukuran yang bisa diproses lanjut dengan lebih mudah; bahan-
bahan kimia sintetis dihaluskan menjadi serbuk; lembaran-lembaran plastik dipotong-
potong menjadi ukuran kecil dan bentuk tertentu, dan lain-lain.
Produk-produk partikel yang diperdagangkan seringkali mempersyaratkan
ukuran dan bentuk (morfologi) tertentu, karena akan berpengaruh terhadap unjuk
kerjanya, penyimpanannya, penanganan dan pengangkutannya dan lain-lain.
1. PRINSIP-PRINSIP KOMINUSI
1. Partikel padatan dapat dihancurkan (dikecilkan ukurannya) dengan berbagai
cara, tetapi pada umumnya hanya 4 cara saja yang seringkali dijumpai dalam
mesin-
mesin pereduksi ukuran/mesin kominusi (size reduction machines), yaitu:
Kompresi (penekanan) — compression
Biasanya untuk reduksi partikel yang keras dan kasar, menjadi beberapa
partikel
kecil.
Contoh: pemecah kacang (nutcracke,)
2. Impak (pembenturan) — impaction
Dipakai untuk mereduksi partikel yang keras, menjadi partiket-partikel
berukuran
laebih kecil sampai partikel halus. Contoh: palu (hammer)
3. Atrisi (penggerusan/gesekan) — attrition or rubbing
Umunya dipakai untuk menghaluskan partikel-partikel lunak dan non-
abrasive.
Contoh: penggerus.
4. Pemotongan — cutting
Digunakan untuk memotong partikel (biasanya berbentuk lempeng/tembaran)
sehingga berukuiran lebih kecil atau mempunyai bentuk tertentu. Umumnya
tidak
menghasilkan partikel-partikel yang Iembut/halus. Contoh: gunting
5.
2. Kriteria Alat Kominusi: Kriteria ideal untuk alat-alat kominusi secara umum adalah
sebagaiberikut:
a. Mempunyai kapasitas yang besar/fleksibel — bisa disesuaikan
b. Konsumsi energi kecil per satuan produk yang dihasilkan
c. Menghasitkan produk sesuai dengan spesifikasi (umumnya: berukuran
tertentu dan seseragam mungkin).

Salah satu ukuran efisiensi sebuah operasi kominusi adalah berdasarkan


energi yang diperlukan untuk menciptakan luas permukaan yang baru, karena
bertambahnya kecilnya ukuran partikel (semakin kecil ukuran partikel, semakin besar
luas mukanya persatuan massa). Karakteristik Produk Kominusi:
Tujuan dan kominusi adalah untuk memperoleh partikel berukuran kecil dan
yang berukuran besar karena berbagai pertimbangan, misalnya: bertambahnya luas
permukaan partikel karena perubahan ukuran maupun bentuknya.
Tidak seperti alat kominusi ideal, alat yang nil biasanya tidak akan
menghasilkan partikel berukuran seragam (uniformly sized), meskipun umpan yang
diproses berukuran seragam. Produk kominusi selalu berupa campuran partikel
dengan berbagai ukuran, dengan rentang ukuran maksimum sampai ukuran minimum
(adakalanya sampai sub-mikron) tertentu
Perbandingan ukuran antara partikel terkecil dengan yang terbesar dapat
mencapai order 104. Karena begitu besarnya rentang ukuran produk, anggapan bahwa
ukuran partikel dapat diwakili dengan ‘satu’ ukuran rata-rata menjadi tidak valid, kecuali
pemakaian partikel tersebut cukup jelas sehingga metode tentang pencarian ukuran
rata-rata yang valid dapat dikenakan.

ALAT-ALAT KOMINUSI

Alat-alat kominusi, secara umum dapat dibedakan menjadi: crusher


(penghancur/peremuk), grinder (penggerus), ultrafine grinders (penggerus sangat
lembut) dan cutting machines (mesin-mesin pemotong). Crusher pada umumnya
digunakan untuk memecahkan bongkahan-bongkahan partikel besar menjadi
bongkahan-bongkahan kecil. Crusher primer (primary crusher) banyak digunakan pada
pemecahan bahan-bahan tambang dan ukuran besar menjadi ukuran antara 6 in
sampai 10 in (150 sampai 250 mm). Crusher sekunder (secondary crusher) akan
meneruskan kerja crusher primer, yaitu menghancurkan partikel padatan hasil crusher
primer menjadi berukuran sekitar ¼ in (6 mm). Selanjutnya, grinder akan menghaluskan
partikel-partikel keluaran crusher sekunder. Produk dan grinder antara
(intermediate grinder) berukuran sekitar 40 mesh ( mm). Penghalusan sampai ukuran
sekitar 200 mesh ( mm) dilakukan oleh grinder halus (fine grindei). Ukuran partikel
yang Iebih halus (antara 1 sampai 50 pm) dapat diperoleh dengan ultrafine frinder.
Cutter umumnya didesain untuk memberikan bentuk dan ukuran partikel tertentu, yaitu
denganpanjangantarasampai10mm. Jenis-jenis pokok dan alat kominusi adalah sebagai
berikut:
a. Crushers(kasardanhalus). Mekanisme penghancuran dilakukan dengan cara
penekanan (compression).Ada beberapa jenis, diantaranya:
- Jawcrushers(dan berbagai modiflkasinya).
- Gyratoly crusher (dan berbagai jenis/modifikasinya)
- Crushing Rolls (mesin penggilas): toothed rolldan smooth-roll crusher.
b. Grinders (intermediate dan fine). Mekanisme kominusi dilakukan dengan cara
pembenturan/pemukulan (impact dan atrisi (gesekan antar partikel). Beberapa jenis
grinder diantaranya:
- Hammer Mills, Impactor
- Rolllng-compression mills, diantaranya: (a). Bowl Mills, (b). Roller Mills.
- Attrition Mills
- Tumbling Mills, diantaranya: (a). Rod-Mills, (b). Ball-Mills, Pebble Mills, (c).
Tube Mills, Compartment Mills.
c. Ulltrafine Grinder, diantaranya:
- Hammer Mills, dilengkapi dengan alat klasiflkasi internal
- fluid-energy mills
- Agitated Mills
d. Cutting machines, diantananya:
- Pemotong pisau (Knife cuttet.
- Penyayat (Dicers)
- Slitters
Alat dan Bahan Perancangan Membuat suatu perancangan dan alat diperlukan peralatan dan
permesinan agar dapat deangan benar dan ekonomis. Memilih mesin dan proses dengan tepat
menentukan hasil yang akan kita buat. Memilih peralatan dalam memperoses
produk harus disesuiakan dengan jumlah dan spesifikasi yang terpenuhi oleh
komponen alat-alat kerja tersebut.
Konsep Dasar Perancangan Mesin shredder kaca ialah alat yang digunakan untuk
menghancurkan limbah kaca yang masih berupa pecahan yang kasar dan tidak bisa digunakan
lagi, mesin shredder digunakan untuk untuk memperkecil pecahan kaca yang masih
kasar agar menjadi serpihan yang lebih kecil lagi. Mesin shredder limbah kaca ini
didasarkan pada proses penghancuran limbah kaca dengan menggunakan
mekanisme pisau penghancur yang digerakan dengan poros berputar dan
poros digerakan oleh motor listrik. Mesin shredder ini dirancang untuk
menghancurkan berbagai jenis limbah kaca dengan efektif dan efisien, agar
bahan tidak dapat terselip pada poros sehimgga shredder tidak mengalami
kemacetan pada saat pemrosesan. Mesin dapat menghasilkan serpihan kecil kaca.
Mesin shredder secara garis besar digambarkan dengan mekanisme pisau
bergerak dengan bantuan motor listrik dan menghancurkan kaca menjadikan serpihan-
serpihan kaca kecil.

Anda mungkin juga menyukai