Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIZE REDUCTION “CRUSHER”

MATA KULIAH : OPERASI TEKNIK KIMIA I

Di Susun Oleh : kelompok 1

1. Nadia Rusding (43222026)


2. Muh. Yusril (43222030)
3. Asmaul Husnah (43222041)
4. Mutmainnah (43222042)
5. A. Sri Rezki Yulianda (43222047)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji dan syukur atas selesainya makalah kami yang berjudul
“Size Reduction : ”Crusher”
Dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i sekalian tentang
pengecilan ukuran atau yang biasa dikenal dengan size reduction dengan menggunakan alat
crusher
Makalah ini bertujuan untuk membantu mahasiswa/i untuk mengetahui bagaimana
cara mengoperasikan mesin crusher dan macam-macam mesin crusher
Dalam menyelesaikan makalah ini penyusun banyak mendapat kendala-kendala akan
tetapi, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kendala tersebut dapat terselesaikan.
Akhir kata kami mengharapkan banyak masukan baik kritik yang membangun serta
saran-sarannya yang konstruktif atas segala kekurangan dan keterbatasan demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi saya dan teman-
teman sekalian.

Makassar, 17 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Definisi Mesin Crusher ........................................................................
2.2 Prinsip Kerja Mesin Crusher ..............................................................
2.3 Klasifikasi Crusher ..............................................................................
2.4 Tujuan Mesin Crusher.....................................................................
2.5 Jenis-Jenis Mesin Crusher ..................................................................
2.6 Bagian-Bagian Mesin Jaw Crusher ....................................................
2.7 Faktor-Faktor yang mempengaruhi operasi size reduction ..............
2.8 Cara Kerja Mesin Stone Crusher ......................................................
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................

3.2 Saran dan kritik ...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era revolusi industri 4.0 ini sudah banyak mesin yang digunakan untuk
memproduksi atau menghasilkan material berukuran kecil yang berbentuk serbuk, mulai
dari hasil jadinya kasar hingga menjadi butiran yang sangat halus berukuran mikro hingga
nano. Material berukuran besar sangat mudah untuk didapatkan, namun untuk
mendapatkan material berukuran kecil dengan fungsi yang sama dari ukuran aslinya
cukup sulit. Pada bidang produksi makanan, elektronika, kesehatan, dan kosmetik sangat
membutuhkan material berbentuk serbuk.

Size reduction adalah salah satu operasi untuk memperkecil ukuran dari suatu padatan
dengan cara memecah, memotong atau menggiling bahan tersebut sampai didapat ukuran
yang diinginkan. Size reduction telah banyak digunakan dalam industri untuk
menghasilkan produk dengan kualitas tinggi. Prinsip pengecilan ukuran diklasifikasikan
berdasarkan pada produk akhir yang dihasilkan yang dibagi menjadi dua yaitu pengecilan
ekstrim dan pengecilan yang relatif masih berukuran besar. Pengecilan ekstrim adalah
pengecilan ini menghasilkan produk dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari pada
sebelum dikecilkan. Sedangkan pengecilan relatif adalah pengecilan dimana produk yang
dihasilkan masih berdimensi besar atau produk akhir dengan awalnya tidak terlalu
signifikan. Secara umum tujuan dari size reduction untuk menghasilkan padatan dengan
ukuran maupun spesifik permukaan tertentu dan memecahkan bagian dari mineral atau
kristal yang terpaut pada padatan tertentu. Selain itu, pengecilan ukuran bertujuan untuk
membantu proses ekstraksi, memperkecil bahan sampai dengan ukuran tertentu dengan
maksud tertentu, memperbesar luas permukaan bahan untuk proses lebih lanjut, dan
membantu proses pencampura. Ada lima metode yang digunakan untuk mendapatkan
efek pengecilan ukuran yaitu compressive (penekanan), impact (pukulan),
pemotongan/perajangan, attrition, dan impact attrition fluid energy mill.

1.1 Rumusan Masalah


1. Definisi Mesin Crusher
2. Prinsip Kerja Mesin Crusher
3. Klasifikasi Crusher
4. Tujuan Mesin Crusher
5. Jenis-Jenis Mesin Crusher
6. Bagian-Bagian Mesin Jaw Crusher
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi operasi size reduction
8. Cara Kerja Mesin Stone Crusher
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Mesin Crusher

Mesin crusher adalah mesin yang digunakan untuk memecahkan batu secara mekanik.
Pada umumnya crusher di gunakan untuk mereduksi atau memecahkan batu yang berukuran
dan memiliki diameter + 100-1500 mm menjadi ukuran yang lebih kecil dengan
diameter mencapai +5 -300mm dengan system pemecah dan penekanan secara mekanis.
Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai
spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan batuan hasil pemecahan dengan
menggunakan saringan atau screen. Jenis - jenis Crusher terdiri dari beberapa bagian
yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher tersier. Setelah batuan diledakan,
batuan dimasukan kedalam crusher primer. Hasil dari crusher primer dimasukan
kedalam sekunder untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila hasil Crusher sekunder
belum memenuhi spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier
dan seterusnya. Peralatan penghancur zat padat dibagi atas mesin pemecah (crusher)¸mesin
giling (grinder), mesin giling ultra halus (ultrafine grinder) dan mesin potong (cutting
machine). Mesin pemecah bertugas melakukan kerja berat memecah bongkahan bongkahan
besar menjadi kepingan-kepingan kecil.

2.2 Prinsip Kerja Mesin Crusher

Pada prinsipnya crusher dapat dibagi menjadi 2 prinsip kerja yaitu:

1) Secara tekan/ compressive


Material diperkecil ukurannya oleh gaya tekan, sehingga karakteristik dari
crusher ini mempunyai kecepatan permukaan dan laju keausan yang relatif rendah,
reduction ration antara 3 : 1 sampai 7 : 1, sedangkan kandungan air yang melebihi
5% dapat menghambat operasi crusher ini. Ukuran maksimum material yang masuk
biasanya bisa mencapai 70-80% dari ukuran inlet.
2) Secara pukul/impact
Material diperkecil ukurannya oleh gaya pukul yang mendadak. Sehingga
karakteristik dari crusher ini mempunyai kecepatan tinggi, beroperasi kontinyu dan
mempunyai reduction ration tinggi bila dibandingkan dengan secara tekan, kandungan
air mencapai laju keausan tinggi. Ukuran material masuk maksimum dibatasi 50-60%
dari ukuran inlet.

2.3 Klasifikasi Crusher


Crusher diklasifikasikan berdasarkan ukuran material umpan dan produksi yangdihasilkan.
Klasifikasi crusher terdiri dari :
a) Primary Crusher
adalah crusher untuk meremukan material dari tambang berupa boulder(maksimum
ukuran 60 inch = 150 Cm) menjadi produk ukuran 6-8 inch.
b) Secondary Crusher
adalah crusher yang meremuk umpan material dari primary crushermenjadi produk
berukuran 2-3 inch.
c) Tertiary crusher
adalah crusher yang meremu umpan material dari secondary crushermenjadi produk
berukuran 1/3-3/8 inch untuk umpan penggilingan.

2.4 Tujuan Mesin Crusher

1) Memperoleh produk dengan bentuk dan ukuran seragam sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan
2) Mempertinggi reaktivitas bahan sehingga proses pengolahan berjalan dengan baik
3) Memberikan bentuk dan ukuran yang bersifat estetis sehingga memberikan
kenampakan yang lebih menarik

2.5 Jenis-Jenis Mesin Crusher


1) Crusher tipe tekan
a) Jaw crusher
Prinsip dan Mekanisme Jaw Crusher
Jaw crusher merupakan crusher primer yang digunakan untuk memecahkan
batuan dengan ukuran setting antara 30 mm dan 100 mm. Jaw crusher terdiri dari
dua tipe yaitu blake dan dodge. Alat peremuk jaw crusher dalam prinsip kerjanya
adalah alat ini memiliki 2 buah rahang dimana salah satu rahang diam dan yang
satu dapat digerakan, sehingga dengan adanya gerakan rahang tadi menyebabkan
material yang masuk ke dalam kedua sisi rahang akan mengalami proses
penghancuran. Material yang masuk diantara dua rahang akan mendapat jepitan
atau kompresi. Ukuran material hasil peremukan tergantung pada pengaturan
mulut pengeluaran (setting), yaitu bukaan maksimum dari mulut alat peremuk.
Produk peremukan akan berukuran 85 % minus ukuran bukaan maksimum,
sedangkan ukuran umpan masuk adalah 85 % x gape.
Kegunaan Jaw Crusher adalah untuk memecahkan bongkah – bongkah yang
sangat kasar. Proses pemecahan dengan alat pemecah yang melawan bagian yang
tidak bergerak, gerakannya seperti rahang yang sedang menguyah. Penghancuran
akan terjadi apabila crusher melampaui batas plastis dari material yang
dihancurkan.Untuk memperoleh ukuran dari produk yang diinginkan dapat
diperoleh dengan cara mengatur bukaan (feed).

Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi dalam dua macam :


a. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
b. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah

Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :


a. Ukuran produk pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan Dodge
Jaw yang relatif seragam.
b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel
yang terkecil.
c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar
doibandingkan dengan Blake Jaw.
d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama.
e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan.
Untuk crusher tipe ini terdapat dua macam crusher yaitu:
- Single toggle jaw crusher
Crusher ini beroperasi dengan memecahkan material terjadi diantara movable
dan stasionery crushing jaw, dimana saat pemecahan material, penerimaan
mengecilsedangkan pengeluaran membesar sebaliknya. Gerakan dari movable
jaws ini di samping majju mundur juga bergerak naik turun. Crusher tipe ini
penggunanya hapir sama dengan double toggle jaw crusher perbedaannya bisa
untuk material yang lengket dan laju ke ausannya lebih tinggi.
- Double toggle jaw crusher
Cara pemecahannya adalah dengan menekan material yang berada diantara
stationery dan movable crushing jaws (gerakan movablejaw hanya maju mundur).
Crusher tipe ini biasanya mempunyai kapasitas yang rendah dan mempunyai rasio
produksi 5:1-7:1 dan hanya cocok untuk material yang mempunyai kadar air
rendah.

b) Roller crusher
Prinsip dan Mekanisme Kerja Roller Crusher
Roll Crusher adalah mesin pereduksi ukuran yang menggunting dan menekan
material antara dua permukaan yang keras. Permukan yang digunakan biasanya
berbentuk roll yang berputar dan besi landasan yang diam, atau dua roll dengan
diameter sama yang berputar pada kecepatan sama dan arahnya berlawanan.
Permukaan roll bisa rata, berkerut atau bergigi. Untuk batubara dimana diperlukan
rasio pereduksiannya tinggi dan hasil yang bagus, beberapa bentuk permukaan
biasanya dipilih sekaligus.
Roll crusher biasanya digunakan untuk mereduksi material yang keras.
Karakteristik mesin peremuk tipe ini adalah termasuk berkecepatan rendah dan relati
memiliki rasio reduksi yang rendah, berkisar 3 : 1 sampai 8 : 1. karena memiliki
kecepatan rendah, maka laju keausan alat ini relatif rendah. Produk dari crusher tipe
ini biasanya berbentuk butiran (gravel) dan sedikit yang berbentuk halus. Kandungan
air yang pada material yang melebihi 5% akan menyulitkan operasi crusher, karena
akan menyebabkan terjadinya penyumbatan – penyumbatan, terkecuali untuk roller
crusher, karena itulah maka roller crusher lebih cocok untuk material yang bersifat
plastis seperti tanah liat atau batu silica yang lembab. Menurut operasinya roller
crusher dan gyratory crusher termasuk klasifikasi kontinyu sedangkan jaw crusher
termasuk intermittent.

Dalam perencanaan dan proses pemecahan material roller crush terbagi dalam dua
macam yaitu single roller crusher dan double roller crusher:
- Single roller crusher
Proses pemecahan material dengan cara menggiling material yang ada diantara
toothed rotating roller dan spring loaded jaw.
- Double roller crusher
Pemecahan material terjadi diantara dua buah roller yang bergigi, sedangkan
untuk mengamankan roller dari material yang keras salah satu roller harus flexible
dan satunya lagi tetap.
2) Crusher tipe pukul
a) Impact crusher
Crusher tipe ini cocok untuk batuan yang kekerasannya sedang, kecepatan
impelernya antara +24- 25m/ det dan kecepatan impeller sangat berpengaruh terhadap
ukuran materialyang dihasilkan.

b) Hammer crusher
System pemecahan pada crusher ini bekerja pada impact dari hammernya dan
terletak pada rotor. Crusher ini dilengkapi dengan grate basket yang berfungsi sebagai
penyaring material yang keluar.
Pada dasarnya hammer crushermempunyai dua jenis yaitu:
- Hammer crusher single rotor Pada mesin hammer crusher single rotor yang
membedakannya adalah jumlah rotor yang terdapat pada mesin tersebut. Pada mesin
ini hanya memiliki satu rotor.
- Hammer crusher double rotor Begitupun sebaliknya pada mesin ini memiliki
dua buah rortor dan dua buah mesin penggerak, prinsip kerjanya pun keduanya sama.

2.6 Bagian-Bagian Mesin Jaw Crusher

1) Side liner/pelapis samping


Berfungsi untuk memecah bahan
2) Fixed jaw plate/pelat rahang tetap
Fixed jaw plate adalah bagian yang tidak bergerak berfungsi untuk menahan pada saat
bagian yang lain bergerak menekan batuan.
3) Moving jaw plate/ rahang yang dapat digerakkan
Jaw plate ini yang bergerak yang memberikan tumbukan kepada batu yang akan
dihancurkan sehingga dapat pecah
4) Bearing/bantalan
Berfungsi sebagai bantalan bagi eccentric shaft
5) Eccentric shaft/poros
Adalah poros yang berputar dan menyebabkan alat bergerak
6) Spring red
Berfungsi untuk menggerakkan spring
7) Spring
Berfungsi untuk menggerakan toggle plate
8) Toggle plate
Berfungsi untuk menggerakkan alat penghancur

2.7 Faktor-Faktor yang mempengaruhi operasi size reduction

Berdasarkan sifat alami material :


a) Hardness/keras : mempengaruhi kebutuhan tenaga pemakaian mesin. Sifat hardness
suatu material disusun berdasarkan skala Morh.
b) Structure/struktur : struktur material granular lebih mudah daripada material berwujud
serat
c) Moisture Content/kadar air: kandungan air dalam material sebesar 5-50% akan
menyebabkan terjadinya cake dan menghambat aliran material
d) Crushing Strength/kekuatan menghancurkan : power yang dibutuhkan suat alat akan
sebanding dengan crushing strength suatu material
e) Friability/kerapuhan : material yang rapuh akan mudah pecah sebelum penggerusa
danakan mempengaruhi distribusi ukuran produk
f) Stickiness/lengket : material yang lengket akan menyumbat pesawat operasi
g) Soapiness/koefisien gesekan : pengukuran berdasarkan koefisien gesekan permukaan
material. Koefisien gesekan yang kecil akan mengakibatkan operasi penggerusan sulit
dioperasikan
h) Explosive material/bahan peledak: material tidak boleh banyak mengandung inert
atmosphere
i) Material yang membahayakan kesehatan harus dioperasikan di tempat yang aman
lingkungan

2.8 Cara Kerja Mesin Stone Crusher

1.Penampungan Awal

Batu-batu berukuran besar yang akan dihancurkan ditampung terlebih dahulu di bagian
penampungan awal. Di sini terdapat bongkahan-bongkahan berukuran besar dan masih kasar.
Bisa dikatakan bahwa di penampungan awal ini semua bongkahan masih dalam kondisi utuh.

2. Penghancuran Primer

Pada tahap ini semua bongkahan tersebut akan mulai dihancurkan. Namun, proses
penghancuran memberikan hasil yang masih kasar. Ukuran masih terlalu besar dan kasar.
Namun bongkahan asli yang ada di penampungan awal sudah berubah ukuran sepenuhnya.
Biasanya hasil dari tahap ini belum bisa dipakai dan harus diproses kembali.

3. Penghancuran Sekunder

Pada bagian ini, bongkahan yang sudah dihancurkan di bagian sekunder akan kembali
diproses. Hasil yang didapatkan berupa kerikil yang ukurannya tentu jauh lebih kecil dari
proses primer. Biasanya hasil dari bagian ini sudah bisa digunakan untuk keperluan tertentu
yang membutuhkan ukuran material tidak terlalu kecil namun juga tidak terlalu kasar.
4. Penghancuran Tersier

Ini merupakan tahap terakhir yang akan mengubah kerikil dari tahap sekunder menjadi lebih
halus lagi. Ukuran kerikil akan diubah menjadi lebih kecil lagi. Tahap ini akan memberikan
hasil berupa ukuran batu yang sangat halus dan siap untuk digunakan dalam berbagai
kebutuhan industri.

5. Penampungan Akhir

Hasil dari tahap penghancuran tersier akan masuk melewati bak penampungan akhir. Setelah
itu kerikil yang sudah halus akan dibiarkan terjatuh di tempat yang sudah disediakan. Anda
siap menggunakan material tersebut untuk berbagai kebutuhan dan nilai jualnya juga akan
lebih tinggi karena hasil penggilingan yang sangat berkualitas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.Crusher adalah mesin penghancur material dengan gaya tekan dan gaya pukul yang dapat
menghancurkan / memperkicil ukuran material.

2.Dengan adanya mesin crusher ini dapat mengurangi jumlah pekerja dan dapat
meningkatkan produksi pada perusahaan.

3.2 Saran dan kritik

Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
terdapat banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nanti nya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://pmjn.co.id/2020/09/05/mengenal-cara-kerja-mesin-pemecah-batu/

https://www.slideshare.net/novianasari5/size-reduction-197362433

https://www.slideshare.net/novianasari5/size-reduction-197362433

https://www.scribd.com/doc/236553504/Jaw-Crusher

https://www.slideshare.net/badrilazhar7/jaw-crusher-45563128

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
jawa-timur/chemical-engineering/alat-industri-kimia-crusher/32757298

https://pmjn.co.id/2020/09/10/mesin-pemecah-batu-pengertian-dan-tipe-tipenya/

http://scholar.unand.ac.id/76406/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai