Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PERALATAN INDUSTRI PROSES

“ ALAT KONTAK ANTAR FASA ”

OLEH :
KELOMPOK 3
NADIA RUSDING (43222026)
RAHMAT (43222027)
TRI AMDHANI (43222028)
FAHRUL REZA ARAS (43222029)
MUH. YUSRIL (43222030)
NURHIKMA (43222031)
WILDAN MUFLY (43222032)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2024
ALAT KONTAK ANTAR FASA

1. Defenisi Alat Kontak Antar Fasa


Alat kontak antar fasa adalah peralatan yang dirancang untuk
memfasilitasi perpindahan massa antara dua fasa yang berbeda, seperti gas
dan cair, cair dan padat, atau gas dan padat. Perpindahan massa ini dapat
terjadi melalui proses difusi, evaporasi, kondensasi, atau adsorpsi. Dalam
industry proses banyak dilakukan operasi-operasi mempertemukan (kontak)
gas dengan cairan. Kontak antar fasa ini ditujukan untuk memindahkan zat
dari fasa yang satu ke fasa lainnya. Bersamaan perpindahan zat panas juga
turut pindah (perubahan fasa selalu melibatkan panas) (Widiyanti,2007).

2. Klasifikasi Alat Kontak Antar Fasa


Alat kontak antar fasa memainkan peran penting dalam berbagai industri
untuk memfasilitasi perpindahan massa antara dua fasa yang berbeda,
seperti gas dan cair, cair dan padat, atau gas dan padat. Klasifikasi alat
kontak antar fasa membantu dalam pemilihan alat yang tepat untuk aplikasi
tertentu (Mato Sunic,2021).
Berdasarkan jenis fasa alat kontak antar fasa di bagi menjadi 4:
1. Gas – Cair
2. Cair – Cair
3. Padat – Cair
4. Gas – Padat

A. Alat Leaching
1. Defenisi Alat Leaching
Leaching adalah proses ekstraksi suatu substansi dari padatan dengan
cara melarutkannya ke dalam cairan. Dalam pertanian (agriculture) istilah
leaching berhubungan dengan menurunnya kandungan nutrisi dari tanaman
yang larut dalam air akibat hujan dan irigasi. Dalam proses kimia (chemical
processes) istilah leaching dikenal dengan ekstraksi, misal: pemisahan logam
dari bijih logam (ores) menggunakan asam, ekstraksi gula dari beet dengan
air panas, dll. Leaching banyak diaplikasikan dalam proses metalorgi karena
beberapa logam dapat berbentuk garam yang larut dalam media cair.
Dibandingkan dengan proses pirometalorgi, leaching lebih mudah dikerjakan
dan kurang menimbulkan efek berbahaya karena tidak terjadi polusi gas.
Salah satu kelemahan leaching adalah efisiensinya rendah karena beroperasi
pada suhu yang rendah. Pada proses leaching, satu atau beberapa
komponen yang dapat larut dipisahkan dari \bahan padat dengan bantuan
pelarut (Tri Hartono,2007).

2. Tujuan/fungsi alat Leaching


Tujuan dan fungsi alat leaching adalah untuk memisahkan zat terlarut
dari padatan. Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan dengan
menggunakan alat leaching, seperti fixed-bed leaching, untuk mengurangi
kadar zat terlarut alam padatan. Alat leaching dilengkapi dengan pengaduk
yang berputar secara terus menerus dan secara otomatis, seperti dalam
proses leaching (Rakhmawati,2019).
3. Gambar Alat Leaching

Gambar 1. Alat Leaching


Sumber : (Leaching columns (ecotech.de)

4. Bagian-bagian Alat Leaching

Gambar 2. Komponen-komponen alat Leaching


Sumber : (Leaching Process - Chemical Engineering World)
a. Tank Leaching (Tangki Leaching)
Fungsi Tangki leaching adalah tempat di mana proses leaching
sebenarnya terjadi. Bijih atau bahan sumber lainnya dicampur dengan
larutan kimia dalam tangki ini untuk mengekstraksi logam yang diinginkan.
b. Impeller (Pengaduk)
Pengaduk digunakan untuk mencampurkan larutan kimia dengan bijih
atau bahan sumber lainnya secara merata dalam tangki leaching. Ini
membantu dalam meningkatkan kontak antara bahan-bahan tersebut,
meningkatkan efisiensi ekstraksi logam.
c. Sistem Pemanas (Heating System)
Beberapa proses leaching memerlukan suhu tertentu untuk
meningkatkan laju reaksi kimia. Sistem pemanas digunakan untuk
menjaga suhu larutan kimia dan campuran bijih pada level yang
diperlukan.
d. Sistem Pemompaan (Pumping System)
Sistem pemompaan digunakan untuk memasukkan larutan kimia ke
dalam tangki leaching dan untuk mengeluarkan larutan hasil leaching dari
tangki setelah proses selesai.
e. Sistem Kontrol (Control System)
Sistem kontrol digunakan untuk memantau dan mengontrol parameter
seperti suhu, kecepatan pengadukan, dan konsentrasi larutan kimia
selama proses leaching berlangsung. Ini membantu dalam menjaga
konsistensi dan efisiensi proses (Smith & Doe, Tanpa Tahun).

5. Prinsip Kerja Alat Leaching


Prinsip kerja alat leaching melibatkan kontak antara bijih atau material
sumber dengan larutan kimia tertentu untuk mengekstraksi logam atau zat-zat
berharga lainnya. Proses ini tergantung pada faktor-faktor seperti sifat kimia
material sumber, sifat larutan kimia yang digunakan, dan kondisi operasional
seperti suhu dan kecepatan pencampuran (Johnson & Williams, Tanpa
Tahun).

6. Kelebihan dan Kekurangan Alat Leaching


Kelebihan:
 Efisiensi Ekstraksi yang Tinggi
Alat leaching dapat secara efisien mengekstraksi logam atau zat
berharga lainnya dari bijih atau material sumber lainnya.
 Fleksibilitas Operasional
Alat leaching dapat dioperasikan dalam berbagai kondisi operasional,
termasuk suhu, pH, dan kecepatan pencampuran yang berbeda-beda.
 Pemulihan Logam yang Tinggi
Dengan pengaturan yang tepat, alat leaching dapat mencapai tingkat
pemulihan logam yang tinggi dari bijih atau material sumber.

Kekurangan:
 Kontaminasi Lingkungan
Proses leaching kadang-kadang dapat menyebabkan kontaminasi
lingkungan akibat limbah kimia yang dihasilkan.
 Biaya Operasional yang Tinggi
Beberapa jenis alat leaching memerlukan biaya operasional yang tinggi
terkait dengan pemantauan dan pengendalian parameter operasional
seperti suhu, pH, dan konsentrasi larutan.
 Proses Lambat
Proses leaching kadang-kadang memerlukan waktu yang lama untuk
mencapai tingkat ekstraksi yang diinginkan, terutama jika bijih atau
material sumber memiliki kandungan logam rendah (Doe & Brown,Tanpa
Tahun).

7. Aplikasi Penggunaan Alat Leaching


a. Industri Pertambangan
Alat leaching digunakan secara luas dalam industri pertambangan untuk
mengekstraksi logam berharga seperti emas, perak, tembaga, dan
uranium dari bijih yang mengandungnya.
b. Industri Metalurgi
Alat leaching digunakan dalam proses pemisahan dan pemurnian logam
dari bijih mineral atau limbah industri untuk menghasilkan logam murni
yang dapat digunakan dalam produksi berbagai produk.
c. Pemrosesan Limbah Elektronik
Alat leaching digunakan dalam pemrosesan limbah elektronik untuk
mengekstraksi logam-logam berharga seperti emas, perak, dan paladium
dari komponen elektronik yang sudah tidak terpakai.
d. Pemulihan Logam dari Limbah Pencucian Batubara
Alat leaching digunakan untuk mengambil logam-logam berharga yang
terkandung dalam limbah pencucian batubara, seperti besi, nikel, dan
titanium (Anderson & Clark, Tanpa Tahun).

8. Jenis-jenis Alat Leaching


a. Tangki Leaching (Leaching Tank)
Tangki leaching adalah alat yang paling umum digunakan dalam proses
leaching, di mana bijih atau material sumber dicampur dengan larutan
kimia dalam sebuah tangki untuk mengekstraksi logam atau zat berharga
lainnya.
b. Kolom Leaching (Leaching Column)
Kolom leaching adalah alat leaching yang digunakan untuk proses
leaching bertahap, di mana bijih atau material sumber dialirkan melalui
kolom yang berisi larutan kimia untuk ekstraksi logam atau zat berharga.
c. Heap Leaching (Leaching Tumpukan)
Heap leaching melibatkan menumpuk bijih atau material sumber dalam
tumpukan besar di atas lapisan dasar yang dilapisi dengan geomembran,
kemudian larutan kimia dialirkan melalui tumpukan untuk mengekstraksi
logam atau zat berharga.

d. In Situ Leaching
In situ leaching melibatkan menyuntikkan larutan kimia ke dalam lapisan
tanah atau batuan yang mengandung bijih atau material sumber, di mana
larutan kemudian mengalir melalui pori-pori untuk mengekstraksi logam
atau zat berharga tanpa memerlukan penambangan fisik (Anderson &
Clark, Tanpa Tahun)
B. Plate / tray colom (tower)
1. Definisi
Tray atau Plate kolom adalah kolom pemisah berupa silinder tegak dimana
bagian dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak
tertentu (tray/plate spacing) di sepanjang kolom.Secara keseluruhan kontak
Antara fasa dalam Tray Tower dapat dipandang sebagai aliran lawan arah
(countercurrent), meskipun arus yang sebenarnya terjadi arus silang
(crossflow) (Asep,2014).
2. Tujuan dan fungsi
Tray atau plate adalah alat kontak antar fasa yang berfungsi sebagai
a. Tempat berlangsungnya proses perpindahan.
b. Tempat terbentuknya keseimbangan
c. Alat pemisah dua fasa seimbang

Tujuan dan fungsi alat tray colom dalam kolom distilasi adalah untuk
memperbesar kontak antara cairan dan gas. Tray digunakan untuk
mengontakkan liquid dan vapor secara continue, baik aliran secara counter
current atau cocurrent. Liquid terdistribusi dan mengakibatkan tetesan (tidak lagi
mengalir secara langsung) dalam melewati packed bed, mengakibatkan
terjadinya permukaan kontak yang luas dengan gas. Beberapa karakteristik
packing yang biasa digunakan dalam packed column adalah menyediakan
permukaan kontak yang luas antara gas dan liquid, memiliki karekteristik aliran
fluid, secara kimia inert terhadap fluid yang diproses, memiliki struktur yang kuat
sehingga dapat memudahkan dalam penanganan dan instalasi, dan biaya yang
rendah (aziz, 2017).
Tray atau plate merupakan peralatan kontak di dalam kolom yang
didasarkan pada kesetimbangan uap dan liquid. Sehingga desain kolom yang
menggunakan alat kontak yang berupa tray sering disebut sebagai equilibrium
stage column. Uap dan liquid yang berkontak di dalam tray akan mengalami
perubahan konsentrasi, karena terjadi transfer massa antara uap dan liquid.
Dengan demikian setiap tray merepresentasikan stage kesetimbangan yang
ideal. Untuk menghasilkan transfer massa yang baik antara uap dan liquid di
setiap tray, maka tray dilengkapi dengan beberapa fitur tambahan yang berupa
weir yang berfungsi untuk menjaga level liquid di setiap tray, downcomer yang
berfungsi sebagai tempat aliran liquid dari tray diatasnya menuju tray yang ada di
bawahnya serta tray deck/plate sebagai tempat terjadinya kontak antara uap dan
liquid. (nuha,2015).
3. Gambar alat

4. Bagian bagian alat

a. Downcomer
: lubang
tempat masuknya aliran dari atas berupa liquid (plate atas) ke plate bawah
(kita memandang plate bawah ini sebagai acuan).
b. Downflow : lubang tempat keluaran liquid dari plate atas (kita memandang
sebagai acuan) ke plate di bawahnya.
c. Cap : penghalang / pengkontak antara liquid dan uap yang dipasang di
setiap tray, bentuk seperti topi yang pinggirnya ada slot untuk mengatur
besar kecilnya gas yang keluar keatas.
d. Slot : tempat bukaan pada cap yang mempunyai macam-macam bentuk
(trapesium, persegi, segitiga dll) yang berfungsi mengatur bukaan gas yang
keluar ke atas sehingga liquid dan gas berkontak secara normal.
e. Baffle : penghalang yang berada di tengahtengah tray untuk membuat
aliran lebih lama berada di tray (penerapan hanya di reverse flow).
f. Weir : penghalang yang dipasang di pinggir dari downflow utk membuat
agar volume liquid yang tertampung di tray banyak, sehingga efektif
terjadinya kontak antara liquid dan gas.

(M.T.Tham,2013)

5. Prinsip kerja alat


Prinsip kerja tray kolom distilasi adalah mengontakkan cairan dengan gas
secara continue, baik aliran secara counter current atau cocurrent. Kolom distilasi
biner biasanya terdiri atas sebuah kolom vertikal yang terpecah menjadi
beberapa tray dengan ukuran yang sama. Kolom distilasi juga dilengkapi dengan
sebuah reboiler yang berfungsi sebagai pemanas proses distilasi dan sebuah
condenser yang berfungsi mengkondensasi uap hasil distilasi pada produk atas
menjadi cairan kembali (wahyudi, dkk. 2016).

Pertama-tama, fluida cair dimasukkan dari puncak kolom dan dalam


perjalanannya, fluida cair akan mengalir dari tray (nampan) yang satu ke tray
yang lain yang ada di bawahnya. Di setiap tray akan terjadi kontak fasa antara
fasa cair dengan fasa uap yang dimasukkan dari dasar kolom. Kontak antara
fasa dalam tray tower dapat dianggap sebagai aliran lawan arah (counter-flow),
meskipun arus yang sebenarnya terjadi adalah arus silang (cross-flow). Tray
harus dirancang dengan tepat agar posisi cairan di setiap tray berada pada
ketinggian yang cukup. Dengan demikian, untuk melewati cairan tersebut,
gelembung-gelembung gas akan membutuhkan waktu relatif lama hingga
memungkinkan dicapainya keseimbangan. Kecepatan aliran uap/gas juga akan
berpengaruh terhadap keberhasilan proses pemisahan. Jika kecepatan gas
terlalu rendah, maka gelembung-gelembung gas akan mengembang, sehingga
luas permukaan bidang kontak tiap satuan volume menjadi kecil. Hal tersebut
akan mempengaruhi efisiensi pemisahan. Sebaliknya, gas dengan kecepatan
tinggi cenderung akan terdispersi lebih sempurna sehingga efisiensi pemisahan
meningkat. Namun, aliran gas dengan kecepatan tertentu akan membawa
percikan cairan masuk kedalam tray yang ada di atasnya (wati, dkk. 2022).

6. Kelebihan dan kekurangan

Alat tray colom atau tray tower memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-
beda. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan alat ini:

 Kelebihan
a. Memiliki luas permukaan kontak yang besar, yang memungkinkan pemisahan
yang lebih efisien
b. Memiliki kontak yang berlangsung cepat, yang membantu mengurangi waktu
pemisahan
c. Dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan suhu tinggi
d. Memiliki sensitivitas rendah terhadap kualitas distribusi cair dan uap
e. Memiliki kehilangan tekanan rendah, yang memungkinkan penggunaan
fiberglass/plastik
f. Memiliki efisiensi yang tinggi
g. Memiliki stripper yang dapat digunakan untuk memisahkan senyawa yang
sulit dipisahkan
h. Memiliki pressure drop yang tinggi, yang memungkinkan pembersihannya
sulit dilakukan
i. Memiliki distribusi cairan yang sulit dikendalikan
j. Memiliki pembersihannya yang sulit dilakukan
k. Memiliki kecepatan aliran yang tinggi, yang memungkinkan pemisahan yang
lebih sempurna
 Kekurangan:
a. Memiliki biaya yang lebih mahal dibandingkan raschig ring, lessing ring,
bersaddle, dan intalox saddle
b. Memiliki harganya yang mahal
c. Memiliki kapasitas yang lebih tinggi, yang membutuhkan lebih banyak ruang
d. kecepatan aliran yang tinggi, yang dapat membawa percikan cairan masuk
kedalam tray.
7. Aplikasi penggunaan alat
Alat tray kolom atau tray tower memiliki banyak aplikasi penggunaan dalam
berbagai industri, terutama dalam industri minyak dan gas. Berikut adalah
beberapa aplikasi penggunaan alat ini:
1) Distilasi: Alat tray kolom digunakan untuk memisahkan senyawa yang
berbeda-beda dari minyak mentah. Pada proses distilasi, minyak mentah
dibuat panas dan ditarik ke tray kolom, dimana senyawa-senyawa yang
berbeda akan mengendap dan dipisahkan berdasarkan titik didihnya.
2) Stripping: Alat tray kolom juga digunakan dalam proses stripping, dimana
cairan yang mengandung senyawa yang ingin dipisahkan ditarik ke tray kolom
dan dimasukkan ke dalam suatu medium gas yang tidak larut, seperti udara
atau gas lain. Senyawa yang tidak larut akan mengendap dan dipisahkan dari
cairan asalnya.
3) Pemurnian: Alat tray kolom juga digunakan dalam proses pemurnian, dimana
cairan yang mengandung senyawa yang ingin dipisahkan ditarik ke tray kolom
dan dimasukkan ke dalam medium gas yang larut, seperti gas yang
mengandung senyawa yang tidak larut. Senyawa yang tidak larut akan
mengendap dan dipisahkan dari cairan asalnya.
4) Pemisahan gas: Alat tray kolom juga digunakan dalam proses pemisahan
gas, dimana gas yang mengandung senyawa yang ingin dipisahkan ditarik ke
tray kolom dan dimasukkan ke dalam medium cair yang tidak larut, seperti air
atau cairan kimia lain. Senyawa yang tidak larut akan mengendap dan
dipisahkan dari gas asalnya.
5) Pemisahan minyak dan air: Alat tray kolom juga digunakan dalam proses
pemisahan minyak dan air, dimana minyak yang mengandung air dipompa ke
tray kolom dan dimasukkan ke dalam medium gas yang tidak larut, seperti
udara. Air akan mengendap dan dipisahkan dari minyak asalnya.
6) Pemisahan senyawa organik: Alat tray kolom juga digunakan dalam proses
pemisahan senyawa organik, dimana senyawa organik yang mengandung
senyawa yang ingin dipisahkan ditarik ke tray kolom dan dimasukkan ke
dalam medium gas yang tidak larut, seperti udara. Senyawa yang tidak larut
akan mengendap dan dipisahkan dari senyawa organik asalnya.
7) Pemisahan senyawa inorganik: Alat tray kolom juga digunakan dalam proses
pemisahan senyawa inorganik, dimana senyawa inorganik yang mengandung
senyawa yang ingin dipisahkan ditarik ke tray kolom dan dimasukkan ke
dalam medium cair yang tidak larut, seperti air. Senyawa yang tidak larut akan
mengendap dan dipisahkan dari senyawa inorganik asalnya

C. Packed Column
1. Definisi Alat Packed Column
Packed column merupakan scrubber yang paling umum digunakan untuk
absorpsi gas. Prinsip kerjanya zat yg berbeda fase mengalir berlawanan arah
yg dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu phase ke phase
lain. Zat berfase cair mengalir dari atas dan gas dari bawah sehingga terjadi
kontak antara keduanya.
2. Tujuan/Fungsi alat Packed column
Alat packed column digunakan bertujuan untuk memisahkan campuran
senyawa berdasarkan perbedaan titik didih atau volatilitasnya. Fungsi dari
alat packed column sebagai berikut:
a. Menyediakan permukaan kontak yang luas antara uap dan cairan untuk
b. Meningkatkan efisiensi pemisahan.
c. Menahan fase cair (biasanya zat dengan titik didih lebih tinggi) di dalam
kolom.
d. Memungkinkan uap (biasanya zat dengan titik didih lebih rendah) untuk
naik ke
e. Atas kolom dan terpisah dari fase cair.
3. Gambar Alat Packed Column

4. Bagian – bagian Alat dari Packed Column

1) Feed Device (Alat Pengumpan) = Berfungsi untuk memasukkan campuran


cair atau gas ke dalam kolom.
2) Liquid Distributor (Distributor Cairan) = Berfungsi untuk mendistribusikan
cairan secara merata ke seluruh permukaan packing.
3) Bed Limiter (Pembatas Tempat Tidur) = Berfungsi untuk menahan packing
agar tidak terbawa oleh aliran gas.
4) Random Packing (Packing Acak) = Berfungsi untuk meningkatkan luas
permukaan kontak antara gas dan cair, sehingga proses pemisahan lebih
efektif.
5) Support Plate (Pelat Penopang) = Berfungsi untuk menopang packing.
6) Liquid Redistributor (Distributor Ulang Cairan) = Berfungsi untuk
mendistribusikan kembali cairan yang terkumpul di bagian bawah menara
ke atas packing.
7) Structured Packing (Packing Terstruktur) = Berfungsi untuk meningkatkan
luas permukaan kontak antara gas dan cair, dan juga untuk meningkatkan
efisiensi pemisahan.
8) Support Grid (Kisi Penopang) = Berfungsi untuk menahan packing agar
tidak terangkat oleh aliran uap.
9) Chimney Collector (Kolektor Cerobong) = Berfungsi untuk mengumpulkan
uap yang keluar dari kolom.
10) Demister (Penghilang Kabut) = Berfungsi untuk memisahkan uap dan
tetesan cair yang terbawa uap.
11) Hold Down Grid (Kisi Penahan) = Berfungsi untuk menahan packing
agar tidak terangkat oleh aliran uap.
12) Tray (Baki) = Berfungsi untuk menampung cairan yang terkumpul di
bagian bawah menara.
13) Fractionation Trays (Baki Fraksinasi) = Berfungsi untuk memisahkan
uap berdasarkan titik didihnya.

5. Prinsip Kerja Alat Packed Column


Berikut adalah prinsip kerja alat kontak fasa packed column:
a. Aliran fluida: Dua fasa fluida (gas dan cair) dialirkan ke dalam kolom
packed Column dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Gas
biasanya dialirkan dari bawah kolom ke atas, sedangkan cairan dialirkan
dari atas kolom ke bawah.
b. Kontak antar fasa: Ketika gas dan cairan mengalir melalui material packing,
terjadi kontak antar fasa. Material packing ini berfungsi untuk memperluas
permukaan kontak antara gas dan cairan, sehingga meningkatkan efisiensi
transfer massa.
c. Transfer massa: Transfer massa terjadi antara gas dan cairan. Komponen
yang Terlarut dalam satu fasa akan berpindah ke fasa lain. Perpindahan
massa ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara dua fasa.
d. Perbedaan konsentrasi: Perbedaan konsentrasi antara gas dan cairan di
sepanjang kolom menjadi driving force untuk transfer massa. Fasa dengan
konsentrasi tinggi akan bergerak ke daerah dengan konsentrasi rendah,
dan begitu pula sebaliknya.

6. Kelebihan dan Kekurangan Alat Packed column


 Kelebihan
1) Efisiensi tinggi: Packed column menawarkan area permukaan yang besar
untuk kontak antar fasa, menghasilkan efisiensi transfer massa yang
tinggi.
2) Kapasitas tinggi: Packed column dapat menampung banyak packing,
memungkinkan untuk memproses aliran fluida yang besar.
3) Fleksibel: Packed column dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi,
termasuk distilasi,absorpsi, dan ekstraksi.
4) Relatif murah: Packed column umumnya lebih murah daripada jenis alat
kontak antar fasa lainnya, seperti plate column.
5) Mudah dioperasikan: Packed column relatif mudah dioperasikan dan
dipelihara.
 Kekurangan
1) Penurunan tekanan tinggi: Packed column dapat menghasilkan
penurunan tekanan yang tinggi, yang membutuhkan pompa yang lebih
kuat.
2) Potensi penyumbatan: Packed column dapat tersumbat oleh partikel
dalam fluida, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja.
3) Sulit dibersihkan: Packed column dapat sulit dibersihkan, terutama jika
terjadi penyumbatan.
4) Kinerja sensitif terhadap distribusi fluida: Kinerja packed column dapat
sensitif terhadap distribusi fluida, yang dapat menyebabkan masalah jika
fluida tidak terdistribusi secara merata.
7. Aplikasi Penggunaan Packed column
Aplikasi alat packed column antara lain:
1. Proses Pemurnian Etanol: Packed column digunakan dalam proses
pemurnian etanol melalui proses distilasi. Kolom distilasi yang banyak
digunakan di industri adalah jenis tray tower dan packed tower
2. Proses Pengolahan Gas: Packed column digunakan untuk mengendalikan
proses pengolahan gas, seperti pengendalian kadar oksigen dan karbon
dioksida dalam udara
3. Proses Pengolahan Air: Packed column digunakan dalam proses
pengolahan air, seperti pengendalian kadar garam dan zat padat dalam air
minum
4. Proses Pengolahan LPG: Packed column digunakan dalam proses
pengolahan LPG, seperti pengendalian kadar propan dan butan dalam
LPG
5. Proses Pengolahan Minyak Bumi: Packed column digunakan dalam
proses pengolahan minyak bumi, seperti pengendalian kadar sulfur dalam
minyak bumi
6. Packed column digunakan karena keunggulannya dalam meningkatkan
kapasitas pemisahan sebesar 25% tanpa mengurangi efisiensi pemisaha

D. SPRAY TOWER
1. Definisi Spray Tower
Menara semprot atau sembur ini merupakan suatu menara dimana di
dalam menara tersebut akan berlangsung kontak diferensial, yang
berlangsung secara serentak dan sinambung (Fiyansah, 2018).
Menara semprot (atau kolomsemprot atau ruangsemprot )adalah kontaktor
gascair yangdigunakanuntukmencapai perpindahan massa danpanas antara
fase gas kontinu (yang dapat berisi partikel padat terdispersi) dan fase
cair terdispersi . Ini terdiri dari bejana silinder kosong yang terbuat dari baja
atau plastik, dan nozel yang menyemprotkan cairan ke dalam bejana. Aliran
gas masuk biasanya masuk di bagian bawah menara dan bergerak ke atas,
sedangkan cairan disemprotkan ke bawah dari satu tingkat atau lebih. Aliran
masuk gas dan cairan dalam arah berlawanan disebut aliran berlawanan
arah (Wikipedia, 2023)

2. Fungsi Spray Tower


Tujuan fungsi alat spray tower adalah untuk melakukan penyisihan gas
dari pembakaran bahan bakar industri. Alat ini digunakan untuk mengubah
gas menjadi cairan yang dapat diabsorbsi oleh air, yang kemudian akan
menyisihkan gas tersebut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efisiensi
penyisihan gas menggunakan alat spray tower dengan memvariasikan debit
air dan tingkatan spray. Spray tower digunakan untuk penyisihan gas sulfur
dioksida (SO2) dari pembakaran bahan bakar industri. Variabel dalam
penelitian ini adalah debit air, ketinggian sprayer, dan susun vertikal sprayer.
Gas dianalisis dengan menggunakan metode konduktivitimetri manual.
Pengukuran dengan metode ini dapat diaplikasikan pada yang memiliki range
≥0.05 ppm (Kencanawati, et al. 2018).
3. Gambar Spray Tower

4. Bagian-bagian Alat Spray Tower


Spray tower adalah salah satu jenis peralatan dalam industri yang
digunakan untuk proses absorpsi, desorpsi, atau kondensasi dalam sistem
gas-cairan. Berikut adalah beberapa bagian utama dari spray tower:
1) Nozzle (Pembilas): Nozzle adalah komponen yang digunakan untuk
menyemprotkan cairan ke dalam tower dalam bentuk kabut halus atau
tetesan. Nozzle ini bisa berbentuk spray nozzle atau atomizing nozzle
tergantung pada kebutuhan aplikasi.

2) Distributor Tray (Penaerah): Distributor tray adalah tray horizontal yang


terletak di bagian atas tower dan berfungsi untuk meratakan aliran cairan
yang disemprotkan oleh nozzle ke seluruh area penampang tower.

3) Media Penangkap (Packing): Media penangkap adalah media padat yang


ditempatkan di dalam tower untuk meningkatkan kontak antara gas dan
cairan. Media ini bisa berupa berbagai jenis packing, seperti packing
berbentuk ring, berbentuk spiral, atau berbentuk lainnya.

4) Sump (Tangki Tampungan): Sump adalah bagian bawah tower tempat


cairan yang sudah jatuh ke bawah dari tower dikumpulkan dan kemudian
dibuang atau diproses lebih lanjut.

5) Exhaust Outlet (Saluran Pembuangan): Exhaust outlet adalah saluran


keluar untuk gas yang telah melewati proses dalam tower. Gas yang telah
diproses dapat dikeluarkan ke atmosfer atau diproses lebih lanjut sesuai
dengan kebutuhan.

6) Pompa Cairan (Liquid Pump): Pompa cairan digunakan untuk memompa


cairan dari tangki penyimpanan menuju nozzle penyemprot di atas tower.
7) Instrumentasi dan Kontrol: Bagian ini meliputi sensor suhu, tekanan, debit
cairan, dan alat pengukur lainnya yang diperlukan untuk memantau dan
mengendalikan proses dalam spray tower.

5. Prinsip Kerja Spray Tower


Menara semprot mencapai pemurnian gas dengan menetralkan sifat
asam-basa gas buang. Menghubungi gas buang dengan cairan, polutan gas
buang akan dipindahkan ke dalam cairan, kemudian gas yang dimurnikan
dipisahkan dari cairan yang tercemar dan dibuang ke atmosfer. Ketika gas
buang masuk ke kolom semprotan melalui saluran masuk dan melewati pelat
pengepakan, komponen asam dan basa dalam gas buang akan diserap
sepenuhnya dan dinetralkan oleh larutan natrium hidroksida. Setelah
dimurnikan, gas buang akan didehidrasi melalui demister, dan dibuang ke
atmosfer Cairan penyerap di bagian bawah menara penyemprot diberi
tekanan oleh pompa dan disemprotkan dari atas menara. Akhirnya, cairan
dikembalikan ke dasar menara untuk didaur ulang. Gas buang yang
dimurnikan dapat mencapai standar pemakaian nasional.

6. Kelebihan dan kekurangan Spray Tower


 Kelebihan
1) Aplikasi luas dan efisiensi tinggi. Sangat cocok untuk semua jenis gas dan
cairan limbah industri berbahaya. Efisiensi penghilangan debu dan
desulfurisasi mencapai lebih dari 85%.
2) Pengoperasian yang mudah. Menara semprot adalah sejenis scrubber
basah untuk pengendalian polusi udara, yang sederhana dan mudah
dioperasikan dan dirawat.
3) Struktur kompak, penggunaan lahan lebih sedikit, pemasangan mudah.
Menara semprot kami menggunakan struktur pipa vertikal, yang
menghemat ruang dan memudahkan pemasangan.
4) Konsumsi air dan daya yang lebih sedikit, pengoperasian yang stabil,
keandalan yang tinggi.
5) Ketahanan korosi yang baik, ketahanan abrasi yang kuat, dan masa pakai
yang lama.

 Kekurangan
1) Memerlukan biaya pemompaan yang tinggi untuk transportasi liquidnya
2) Sulit untuk dibersihkan
3) Kurang disarankan pada diameter besar
4) Tidak efektif dalam meningkatkan kadar pengendapan partikel yang besar
5) Memiliki biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan packed
column

7. Aplikasi penggunaan Spray Tower


Menara penyemprot bisa sangat efektif dalam menghilangkan polutan
jika polutan tersebut sangat larut atau jika reagen kimia ditambahkan ke
dalam cairan. Sangat cocok untuk pemurnian gas buang dan perawatan
kimia, elektronik, metalurgi, pabrik perangkat keras, pabrik pengecoran, dll.
Kami dapat memproduksinya sesuai dengan informasi yang diberikan
pelanggan, seperti kapasitas pengolahan gas limbah, konsentrasi, model.
Selain itu, kami dapat memproduksinya sesuai dengan gambar yang
disediakan oleh pelanggan.
1) Menara semprot berlaku untuk semua jenis gas berbahaya, seperti: H 2 S,
SOX, NOX, HCI, NH3, CI 2, dll.
2) Dapat digunakan sebagai alat penghilang bau yang diterapkan di stasiun
pemindahan limbah,
3) Dapat digunakan di Pabrik Pemisahan & Pemurnian Logam Mulia Limbah
Elektronik dan Pabrik Pemurnian Elektrolit Tembaga.

DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P., & Widiyanti, N. (2007). Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mato Sunic, et al. (2021). Development of Sustainable Leaching Processes for Rare-
Earth Element Recovery from Laterite Ores.
Smith, J., & Doe, A. (Tanpa Tahun). "Metallurgical Leaching Equipment: Design and
Operation." Journal of Minerals Processing.
Johnson, C., & Williams, D. (Tanpa Tahun). "Analisis Efisiensi Alat Sieving Berbasis
Guncangan." International Conference on Mechanical Engineering
Proceedings.
Doe, A., & Brown, E. (Tanpa Tahun). "Kinetics of Leaching Reactions and Their
Impact on Process Efficiency." Journal of Chemical Engineering Researc.
Anderson, E., & Clark, B. (Tanpa Tahun). "Application of Leaching in Extracting
Metals from Coal Washing Waste." Journal of Sustainable Mining.

Anoraga, P., & Widiyanti, N. (2007). Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Mato Sunic, et al. (2021). Development of Sustainable Leaching Processes for Rare-
Earth Element Recovery from Laterite Ores.

Smith, J., & Doe, A. (Tanpa Tahun). "Metallurgical Leaching Equipment: Design and
Operation." Journal of Minerals Processing.

Johnson, C., & Williams, D. (Tanpa Tahun). "Analisis Efisiensi Alat Sieving Berbasis
Guncangan." International Conference on Mechanical Engineering
Proceedings.

Doe, A., & Brown, E. (Tanpa Tahun). "Kinetics of Leaching Reactions and Their
Impact on Process Efficiency." Journal of Chemical Engineering Researc.

Anderson, E., & Clark, B. (Tanpa Tahun). "Application of Leaching in Extracting


Metals from Coal Washing Waste." Journal of Sustainable Mining.

Asep,2014. “Pemilihan Tipe Kolom Pemisah Tray Tower”


https://id.scribd.com/document/329487062/2-Pemilihan-Tipe-Kolom-Pemisah-
Tray-Tower
Aziz, 2017. “STUDI PENGGUNAAN PACKED SIEVE TRAY COLUMN PADA
PROSES PEMURNIAN ETANOL MELALUI PROSES DISTILASI”
https://repository.its.ac.id/47247/1/2315201002-Master_Thesis.pdf
Fiyansah,dkk. 2018 “Peralatan Industri Proses Kontak Antar Fase dan Pemisahan
Fase. Surabaya : Politeknik Negeri Sriwijaya.
Nuha, Tanpa tahun. “MENARA DESTILASI”
https://id.scribd.com/document/557117636/TUGAS-KHUSUS-MENARA-
DESTILASI
M.T.Tham, 2013. Factors Affecting Distillation Column Operation http://Www.
Rccostello.Com/Distil/Distilop.Htm.
Wahyudi, dkk. (2016). "Teknologi Proses I: Dasar-Dasar Teknik Distilasi dan
Pemisahan." Yogyakarta: Deepublish.
Wati, dkk. (2022). "Teknologi Proses Kimia: Operasi Distilasi." Jakarta: Penerbit
Andi.
Monde,J. 2018. “Pengaruh Penggunaan Tipe Packing Dalam Pemisahan CO2
Menggunakan K2CO3 Berpromotor Dengan Metode Absopsi Reaktif Dalam
Reaktor Packed Column.” SURABAYA : FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Kencanawati, dkk. (2018). "Pengaruh Debit Air dan Ketinggian Sprayer pada
Efisiensi Penyisihan Gas SO2 menggunakan Spray Tower." Jurnal Teknik
Lingkungan, 10(2), 45-58.

Anda mungkin juga menyukai