Anda di halaman 1dari 19

Nama : Panji Sentosa

NPM : 20734027
Matkul : proses Industri Kimia
Dosen : Dewi Ermaya, S.T.P., M.T.
Tugas
Carilah pengertian dari istilah di bawah ini!
1. Chimney/ Stack
Chimney merupakan suatu bangunan industri yang sangat penting dalam pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Fungsi chimney sebagai tempat penyimpanan hasil-hasil
pembuangan bahan atau material dari batu-bara dan butiran abu terbang dari
boiler.Stack adalah tumpukan gas buang , istilah industri untuk cerobong asap pabrik industri.
2. STTP
STTP adalah salah satu bahan kimia yang biasa digunakan dalam bidang industri.
Penggunaan Sodium Tripoly Phosphate biasanya untuk produk pembersih. STTP juga
mempunyai nama lain Pentasodium Salt / Triphosphoric Acid. STTP ini juga
terdapat dalam beberapa produk cat dan keramik.
3. Surfactan Stroge
Tempat menyimpan surfaktan. storage merupakan tempat untuk menyimpan barang baik
bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikirim ke pelanggan.
Sebagian besar gudang yang digunakan untuk menyimpan barang ditempatkan pada lokasi
tertentu sampai barang tadi diperlukan di dalam proses produksi.
4. Syclone (Siklon)
Siklon merupakan salah satu peralatan yang paling umum digunakan untuk mengendalikan
emisi debu dari aliran gas pada proses industri.
5. Crutcher
Crutcher slurry merupakan mixer dengan kecepatan putaran yang tinggi yang didesain untuk
penguraian fine dan membuat campuran menjadi homogen. Pengoperasian crutcher juga
mencegah penumpukan dan pembentukan gumpalan– gumpalan padat yang dapat
menyumbat pipa aliran umpan.
6. Drop Tank
H. Drop Tank, Merupakan tempat penyimpanan Deterjen dalam bentuk Slurry.
7. Cooler
Cooler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya over heating (panas
berlebihan) dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan menggunakan media cairan
dingin, sehingga akan terjadi perpindahan panas dari fluida yang panas ke media pendingin
tanpa adanya perubahan suhu.
8. High Pressure Pump
Pompa Air Tekanan Tinggi (High Pressure Pump). Fungsi : memompa air pada proses
pencampuran pembuatan bubur pati dan memompa air proses CIP dengan sistem flexible
nozzle spray.
9. Furnance
Furnance adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan, seperti ekstraksi logam
dari bijih (peleburan) atau di kilang minyak dan pabrik kimia lainnya, misalnya sebagai
sumber panas untuk pipa distilasi fraksional .
10. High Spray Tower
Menara semprot (atau kolom semprotan atau ruang semprot) adalah kontraktor gas-cair yang
digunakan untuk mencapai perpindahan masa dan panas antara fase gas kontinyu (yang dapat
berisi partikel padat terdispersi) dan fase cair terdispersi.
11. Conveyor
Conveyor atau mesin kompayer merupakan peralatan sederhana yang dapat bergerak dari
satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut suatu barang tertentu untuk kapasitas kecil
sampai besar. ... Untuk itu mesin kompayer banyak dipilih sebagai alat angkut bahan-
bahan industri yang padat.
12. Air Lift
Sebuah pompa air lift adalah pompa yang memiliki hisap rendah dan debit moderat cairan
dan padatan entrained. Pompa menginjeksikan udara bertekanan di bagian bawah pipa
pelepasan yang direndam dalam cairan. Udara terkompresi bercampur dengan cairan
menyebabkan campuran udara-air menjadi kurang padat daripada sisa cairan di sekitarnya
dan oleh karena itu dipindahkan ke atas melalui pipa pembuangan oleh cairan di sekitarnya
yang kepadatannya lebih tinggi. Padatan dapat tertahan di aliran dan jika cukup kecil untuk
dimasukkan melalui pipa, akan dibuang dengan sisa aliran pada kedalaman yang lebih
dangkal atau di atas permukaan. Lebih dangkal atau di atas permukaan. Pompa air lift banyak
digunakan dalam akuakultur untuk memompa, mengedarkan, dan menganginkan air dalam
sistem dan kolam tertutup dan bersirkulasi. Aplikasi lain termasuk pengerukan, arkeologi
bawah air, operasi penyelamatan dan pengumpulan spesimen ilmiah.
13. Pompa Bertekanan Tinggi
Pompa Bertekanan Tinggi adalah sebuah mesin yang didesain khusus untuk menggerakkan
fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan tinggi melalui pipa. Fluida adalah
zat yang partikelnya bisa bergerak bebas dan bisa berubah bentuk, biasanya dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu : Fluida yang bersifat compressible atau bisa dikompres, contohnya gas
dan udara dan Fluida yang bersifat incompressible atau tidak bisa dikompres, contohnya
minyak dan air. Jadi untuk menggerakkan fuilda tersebut diperlukan sebuah tenaga atau
energi dari mesin penggerak dan dapat digerakkan secara vertikal maupun horizontal, seperti
contoh pada pompa udara disebut dengan kompresor, sementara untuk jenis tekanan rendah
seperti pada pendingin ruangan, ventilasi, atau pemanas ruangan maka hanya disebut sebagai
kipas.
14. Heat Exchenger
Heat Exchanger adalah penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah
bahasa Inggrisnya, heat exchanger, adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas
dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas
dipakai uap lewat panas dan air biasa sebagai air pendingin.
15. Steam
Steam yang dimaksud di sini adalah uap air atau air dalam fasa gas. Dalam fasa cair,
molekul-molekul air saling membentuk ikatan hidrogen. Ketika air kita panaskan, maka
ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air akan terputus. Molekul air yang terbebas dari
ikatan hidrogen akan berubah menjadi fasa gas atau yang biasa kita sebut dengan steam. Pada
dunia industri, khususnya industri kimia, steam merupakan salah satu jenis utilitas yang
sangat penting.
16. Flash Tank/ Tangki Pemisah Air
Flash Tank/Tangki Pemisah Air dengan Uap Air, Pada saat uap air basah yang berada di fase
saturasinya dan berada pada temperatur serta tekanan tertentu, akan mengalami penurunan
temperatur secara instan apabila ia secara tiba-tiba dikeluarkan ke area bertekanan rendah.
17. Alik Benzena Sulfonat
Alkil benzena sulfonat adalah salah satu surfaktan anionik yang berwujud cair. Linear
alkilbenzena sulfonat adalah salah satu produk intermediet yang digunakan sebagai bahan
baku pembuatan detergen.
18. Oleo
Oleokimia adalah bahan kimia apapun yang berasal dari lemak. Contoh hasil olahan
Oleokimia ialah mentega, sabun, dan minyak goreng. Oleokimia dapat diperbaharui dan
merupakan salah satu alternatif sumber energi masa depan.
19. Sulfonator
Sulfonator senyawa sulfonat masuk ke sebagai surfaktan. Surfaktan inilah yang menurunkan
tegangan permukaan sehingga memungkinkan partikel-partikel yang menenpel pada bahan
yang dicuci terlepas dan mengapung atau larut dalam air. Sulfonat apabila di turunkan dapat
membentuk alkali benzena sulfonat yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan deterjen.
Senyawa sulfonat yang memiliki rumus kimia R-SO3- dan sifatnya menghasilkan busa.
20. Sulfator
Sulfator termasuk ke dalam jenis surfaktan, yaitu senyawa yang dapat mengurangi tekanan
pada permukaan. Bahan ini umum digunakan dalam sampo. Sulfat bekerja melalui reaksi
kimia, yaitu dengan mengikat sebum dan air pada kulit kepala. Saat Anda membilas sampo,
surfaktan mengangkat semua minyak di kepala dan sisanya.
21. Asam Alkil Benzena
Asam alkil benzena merupakan salah satu jenis surfaktan anionik yang merupakan komponen
utama pembentuk deterjen anionik yang bersifat sebagai zat aktif permukaan (surface aktive
agent), yaitu zat yang menyebabkan turunnya tegangan permukaan air sehingga air dapat
dengan mudah meresap.
22. NaOH (Natrium Hodroksida)
NaOH/Natrium Hidroksida atau secara umum dikenal dengan Soda api. digunakan untuk
membuat sabun padat. Sabun mempunyai sifat membersihkan melalui proses kimia koloid,
karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar.
23. Na-Alkil Benzena
Na-alkil benzena adalah Sebagai zat aktif yang fungsinya melarutkan kotoran pada pakaian.
24. Surge Tank
Surge Tank, merupakan tempat penampungan hasil proses. Tank juga terdapat proses
pemisahan Fatty Alcohol dengan air dengan suhu berkisar 30-45OC.
25. Vibrating Screen
Ayakan getar (vibrating screen )banyak digunakan dalam proses pemilahan bahan sesuai
ukuran yang dikehendaki. Peralatan ini diaplikasikan di dunia industri maupun di
laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh sudut kemiringan
terhadap unjuk kerja ayakan getar. Unjuk kerja ayakan getar didefinisikan sebagai laju aliran
hasil ayakan. Penelitian dilakukan dengan eksperimen. Ayakan Getar merupakan satuan
proses pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan kedalam 2 atau 3 kategori
dengan menggunakan ayakan.Setiap kategori yang keluar dari ayakan mempunyai ukuran
yang seragam. Ayakan Getar merupakan suatu peralatan dengan gerak mekanik yang
memanfaatkan gaya-gaya eksitasi guna memisahkan material berdasarkan ukuran butir
material yang dikehendaki. Pada Umumnya pengayak getar mengunakan poros eksentris
untuk menghasilkan gaya eksitasi. Getaran yang terjadi di ayakan getar merupakan gerak
bolak-balik yang menimbulkan efek gerak memantul (bumping) pada bahan atau material
yang diproses.Gerak partikel di atas ayakan terbagi dalam 3 area utama sebagai fungsi dari
panjang ayakan yaitu hubungan partikel terhadap laju aliran bahan, fase pembentukan fraksi
dan fase pemisahan. Aliran material sepanjang ayakan akan membentuk lapisan material
yang ketebalannyamerupakan fungsi dari laju aliran material tersebut. Partikel dengan ukuran
yang lebih kecil cenderung untuk berada di lapisan bawah. Partikel berukuran lebih besar
akan membentuk lapisan ganda (double layer) konsentrasi tinggi di atas ayakan.
Referensi : Teknika, Sigma.2019. Pengaruh Sudut Kemiringan (Inklinasi) Terhadap Unjuk
Kerja Ayakan Getar (Vibrating Screen).
file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/2051-5960-2-PB.pdf.
26. Farfum Sprayer
Semprotan parfum merupakan alat yang digunakan dalam proses fisis untuk mengubah aliran
liquid menjadi semprotan droplet (titik yang sangat kecil). Semprotan parfum bekerja dengan
menggunakan prinsip Bernoulli. Berikut merupakan ilustrasi semprotan parfum. Pada
semprotan parfum, ketika bola karet diremas maka aliran udara mengalir dengan kecepatan
tinggi melalui mulut pipa semprotan (pipa 1). Aliran udara berkecepatan tinggi meninggalkan
daerah dengan tekanan yang rendah. Udara di atas cairan parfum memiliki tekanan lebih
tinggi yang dapat menarik cairan parfum ke atas melewati pipa 2. Selanjutnya, parfum akan
keluar melewati mulut pipa semprotan dan parfum akan berpisah-pisah menjadi titik-titik
kecil liquid dan bercampur dengan udara luar. Semprotan parfum merupakan hal yang sangat
sering kita temui, tetapi tanpa disadari merupakan salah satu aplikasi dari Hukum Bernoulli.
27. Packaging
Kotler dan Amstrong (2012) mendefinisikan “packaging involves designing and producing
the container or wrapper for a product” yang artinya adalah proses kemasan melibatkan
kegiatan mendesain dan memproduksi, fungsi utama dari kemasan sendiri yaitu untuk
melindungi produk agar produk tetap terjaga kualitasnya. Menurut Titik Wijayanti (2012),
Kemasan mempunyai tujuan dan fungsi dalam pembuatan produk, yaitu:
a. Memperindah produk dengan kemasan yang sesuai kategori produk.
b. Memberikan keamanan produk agar tidak rusak saat dipajang ditoko.
c. Memberikan keamanan produk pada saat pendistribusian produk.
d. Memberikan informasi pada konsumen tentang produk itu sendiri dalam bentuk
pelabelan.
e. Merupakan hasil desain produk yang menunjukan produk tersebut.
Referensi : Jurnal Cahyorini dan Rusfian. Unknow. Packaging. http://e-
journal.uajy.ac.id/7008/3/EM219236.pdf
28. CPO
CPO (Crude Palm Oil) merupakan minyak sawit mentah yang dihasilkan dari
mesocarp(serabut buah sawit berwarna kuning) diperoleh dengan cara ekstraksi dan belum
mengalami proses pemurnian. CPO merupakan minyak dari sepesies Elaeisguineensis atau
yang disebut kelapa sawit (Reeves et al.,1979 dikutip Sardinda 2011). Mesocarp merupakan
bagian serabut buah berwarna kuning dan terdapat mengandung minyak yang dikenal sebagai
CPO (Crude Palm Oil) (Memet Hakim, 2007).Lipida merupakan molekul alami yang sangat
penting untuk kebutuhan pangan. Bentuk-bentuk lipid diantaranya trigliserida (lemak,
minyak, glikolipida), turunan asam lemak (lilin, aldehid, asam lemak), sterol dan steroida,
karotenoida, glikopida (serebosida dan fosfolipida).CPO (Crude Palm Oil) merupakan
minyak sawit kasar yang diekstrak dari mesocarpbuah sawit dan belum mengalami
pemurnian (Loi et al., 2010).Minyak kelapa sawit memiliki komponen penyusun minyak
sawit yakni, trigliserida 95,62%, asam lemak bebas 4,00%, air 0,20%, phosphatida 0,07%,
karoten 0,03%, dan aldehid 0,07% (Gunstone and Frank D., 1997). Proses pengolahan CPO
(Crude PalmOil)memerlukan pengontrolan yang sangat teliti untuk mendapatkan hasil
minyak nabati yang berkualitas. Menurut Harold McGee (2004) minyak sawit mengandung
41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86%.Lemak yang terkandung
pada kelapa sawit dapat dimanfaatkan dengan melakukan pengektrakan sehingga
menghasilkan minyak kelapa sawit murni dengan beberapa proses pengolahan yang akan
menghasilkan lesitin sebagai hasil sampingnya. (Kurniati, 2017).
Referensi : Putri, DO. 2019. CRUDE PALM OIL - Jurnal Unpad.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwj
Yyrb9pqzvAhVq8HMBHStDBekQFjAIegQIBxAD&url=http%3A%2F
%2Fjurnal.unpad.ac.id%
2Fjustin%2Farticle%2Fdownload
%2F23941%2F12709&usg=AOvVaw254e2ZErjNhUTbhAFigURN
29. Degumming
Degumming Adalah proses pemisahan gum atau getah lendir yang terdiri dari fosfolipid,
protein, residu, karbohidrat, air dan resin (Lin et al., 1998). Adapun cara yang dilakukan
untuk proses pemisahan gum yakni dilakukan pemanasan dengan pelarut asam (H3PO4,
H2SO4, dan HCL), pemisahan dengan pelarut NaOH, pemisahan gum secara jidrasi dan
pemisahan dengan pereaksi khusus seperti asam fosfat, NaCl (Natrium Clorida), dan Natrium
Phospat (Na3PO4). Dalam proses degumming ada beberapa metode proses, diantaranya acid
degumming, water degumming, membran degumming, dan total degumming (Kanak Raj,
2006).Perbedaan metode yang digunakan terletak pada bahan pelarut lesitinnya (Kanakraj,
2006). Water degumming menggunakan uap atau air (Ketaren, 1968). Acid Degumming
menggunakan larutan asam (Swen, 1964). Membrane
Degumming menggunakan bantuan membran. Sedangkan total degumming merupakan
kombinasi pengembangan konsep dari metode water dan acid degumming (Kanak
Raj,2006).Enzyme degumming merupakan proses pemisahan minyak dengan gum
menggunakan enzim yang fungsinya untuk mengubah fosfolipid non hydratable
(NHPL)menjadi hydratable yang kemudian dihilangkan dengan cara sentrifugasi (Jiang,
Xiaofei., dkk. 2014). Degumming bertingkat merupakan proses pemurnian yang dilakukan
dengan proses yang berulang mulai dari tahap degumming kesatu hingga ke degumming
selanjutnya dengan pelarut yang sama konsentrasinya. Pemurnian bertingkat dilakukan untuk
memperoleh dan meningkatkan hasil yang maksimal (Dari, D.W., et. al.2017).
Referensi : Putri, DO. 2019. CRUDE PALM OIL - Jurnal Unpad.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwj
Yyrb9pqzvAhVq8HMBHStDBekQFjAIegQIBxAD&url=http%3A%2F
%2Fjurnal.unpad.ac.id%
2Fjustin%2Farticle%2Fdownload
%2F23941%2F12709&usg=AOvVaw254e2ZErjNhUTbhAFigURN
30. Impurites H3PO4 dan H3P04
a. Asam Fosfat (H3PO4)
b. Asam fosfat,juga dikenal sebagai asam ortofosfatatau fosfat (V) asam,adalah mineral
(anorganik) asammemiliki rumus kimia H3PO4.
Sifat Fisika :
a. Warna : Putih
b. Berat molekul : 98 g/mol
c. Titik didih (760 mmHg) : 158 0C
d. Titik leleh (760 mmHg) : 42,350C
e. Viskositas : 1,0471 Cp
f. Densitas : 1685 kg/m3
Sifat kimia :
a. Asam lemah
b. Larut dalam air
Asam yang umum digunakan untuk menetralisir getah serta kotoran lainnya ialah asam fosfat
(H3PO4) dan asam sitrat. Asam fosfat berguna untuk memisahkan fosfatida yang merupakan
sumber rasa dan warna yang tidak diinginkan. Penggunaan konsentrasi asam fosfat yang
semakin tinggi dapat mengurangi kandungan gum sisa pada minyak (You et al., 2001). Hal
ini dikarenakan asam fosfat akan bereaksi dengan gom dan terpisah dari minyak. Sifat asam
fosfat dilaporkan lebih efektif dalam menetralisir gum non hydratable selain gum hydratable.
H3PO4 juga berfungsi sebagai reagen untuk mengendapkan gum hydratable dan
mengendapkan logam-logam dengan membentuk garam (Hafidi et al., 2004). Menurut
Madya dan Aziz (2006) penggunaan asam fosfat yang terlalu banyak dapat merusak minyak,
karena sisa asam fosfat yang tidak bereaksi mengakibatkan kenaikan nilai asam lemak bebas
pada minyak, sehingga konsentrasi asam fosfat harus diperhatikan.
Referensi : Maria Magdalena, Ruth. 2016. Pengaruh Konsentrasi Asam Fosfat dan Asam
Asetat Terhadap CPO (Cruide Palm Oil) Hasil Degumming.
https://repository.unsri.ac.id/19512/1/RAMA_41231_05121003016_0012065304_0005
076402_01_front_ref.pdf
31. Reaktor Bodrolisa
Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu jenis buangan pabrik
pengolahan kelapa sawit yang berasal dari air kondensat pada proses sterilisasi, air dari
proses klarifikasi, air hydrocyclone (claybath), dan air pencucian (Irvan et al., 2012). LCPKS
dapat dimanfaatkan sebagai energi berupa biogas melalui tahap/ reaksi yaitu reaksi hidrolisis,
acidogenesis, acetogenesis dan metanogenesis. Salah satu tahap reaksi pada pra pembuatan
biogas adalah reaksi hidrolisis dan acidogenesis. Hidrolisis merupakan langkah awal proses
di gester anaerobik untuk semua proses penguraian di mana bahan organik akan berubah
menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih mudah diurai oleh mikroorganisme pada
proses fermentasi. Lebih sering disebut depolimerisasi sebagai proses hidrolisis di mana
proses ini dapat memecah makromolekul (Barber, 2009).
Ada dua jenis reaksi hidrolisis yaitu reaksi termokimia dimana peruntukannya adalah untuk
pengolahan limbah dengan Nilai COD yang rendah. Reaksi kedua adalah reaksi secara
biologi di mana sering digunakan untuk limbah yang nilai COD-nya tinggi (Chulhwan et al,
2005). Mikroorganisme hidrolase yang tumbuh adalah berupa mikroorganisme anaerobik.
Untuk senyawa kompleks dan konsentrasi yang tinggi, hidrolisis biasanya berjalan lambat.
Mikroorganisme akan mendekomposisi rantai panjang karbohidrat, protein dan lemak
menjadi bagian yang lebih pendek. Proses penguraian ini melibatkan mikroorganisme
hidrolase di mana senyawa–senyawa organik kompleks dihidrolisis menjadi monomer–
monomer. Merlin et al., (2014) mengemukakan pada tahap hidrolisis mikroorganisme yang
berperan adalah bakteri anaerob seperti clostridia, bakteri fakultatif lainnya seperti
sreptococus. Gunther (2011) mengemukakan dalam penelitiannya bahwa hasil dari proses
hidrolisis adalah Asam volatil karboksilat, asam keton, asam hidroksi, keton, alkohol, gula,
asam amino, H2 dan CO2.
Reaktor hidrolisis acidogenesis merupakan bioreaktor sistem kombinasi Anaerobic Baffle
Reactor (ABR) dan Continues Stirred Tank Reaktor (CSTR) yang digunakan pada pra
pembuatan biogas dimana akan terbentuk reaksi intermediat berupa reaksi hidrolisis dan
acidogenesis. Beberapa faktor yang berpengaruh untuk mengetahui kinerja reaktor tersebut,
yaitu loading rate, temperatur, pH, waktu tinggal serta konsentrasi limbah dalam reaktor.
Pada penelitian ini akan membahas pengaruh waktu tinggal dan konsentrasi limbah dalam
bioreaktor dengan melihat perubahan total solid/volatil solid dan pH sebagai indikator.
Reaksi hidrolisis terjadi dalam substrat sebagai langkah awal proses degradasi/penguraian
yang berpengaruh pada waktutinggal (HRT). Pengaruh konsentrasi dalam reaksi hidrolisis-
asidogenesis dapat di lihat dengan indikasi perubahan nilai pH dalam substrat.Referensi :
Rambe, SM. 2016. Evaluasi Reaktor Hidrolisis-Acidogenesis Sebagai Bioreaktor
Intermediate Proses Pada Pra Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair PKS Pada Skala Pilot
Plant.
https://media.neliti.com/media/publications/79046-ID-evaluasi-reaktor-hidrolisis-
acidogenesis.pdf
32. Trigliserida

Trigliserida adalah ester alkohol gliserol dan asam lemak yang terdiri dari tiga molekul asam
lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda (Wibawa,
2009). Trigliserida digunakan tubuh terutama untuk menyediakan energi dalam proses
metabolik, sejumlah kecil trigliserida juga digunakan di seluruh tubuh untuk membentuk
membran sel. Trigliserida di dalam darah membentuk kompleks dengan protein tertentu
(apoprotein) sehingga membentuk lipoprotein. Lipoprotein itulah bentuk transportasi yang
digunakan trigliserida (Wibowo, 2009).Referensi : Lestari, ET. 2017. Trigliserida.
http://repository.unimus.ac.id/1150/3/BAB%20II.pdf

33. Splitting Tower


Splitting tower atau Fat splitting adalah tempat terjadinya reaksi hidrolisis pada pembuatan
CPO. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan gliserol dan asam lemak. Gliserol yang terbentuk
akan turun ke bagian bawah kolom sebagai fase air dengan konsentrasi 10-18%. Sedangkan
hasil reaksi yang berupa asam lemak akan naik ke bagian atas kolom sebagai fase minyak.
Pemisahan kedua fase yang terbentuk dalam menara splitting, fase air dan fase minyak,
dilakukan sesaat setelah reaksi berlangsung, agar konversi reaksi sebesar 99% dapat tercapai.
Produk hasil reaksi dipisahkan menjadi produk atas (asam lemak) dan produk bawah
(gliserol). Pemisahan ini tetap berlangsung dalam reaktor tersebut, dengan mengeluarkan
produk bawah (gliserol) secara kontinyu.Referensi : Alfiani, M. 2017. Pabrik Gliserol Dari
Minyak Kelapa Sawit dengan Proses Continous Fat Splitting.
http://repository.its.ac.id/46091/7/2314030064_2314030052-Non_Degree.pdf
34. Kolom Distilasi Fraksinasi
Kolom Distilasi merupakan komponen proses yang penting baik dalam industri besar seperti
penyulingan minyak bumi dan gas, sampai industri menengah dan kecil seperti industri
minyak atsiri, industri alkohol. Biasanya kolom distilasi ini disebut menara distilasi. Secara
umum terdapat 2 jenis menara distilasi ini yaitu: (1)menara distilasi tipe bertingkat, menara
ini terdiri dari banyak piringan yang memungkinkan kesetimbangan terbagi‐bagi dalam setiap
piringan dan (2)menara distilasi tipe kontinyu yaitu menara distilasi di mana keseimbangan
fasa gas dan cair terjadi sepanjang kolom. Dalam lingkungan industri kecil dan menengah
misalnya minyak atsiri. kolom distilasimerupakan komponen penting dalam proses
pembuatan minyak atsiri, sehingga pemahaman dan penggunaan kolom distilasi menjadi
penting.Dalam upaya peningkatan kualitas minyak atsiri, pemurnian minyak atsiri diperlukan
dengan menggunakan proses distilasi fraksionasi, yaitu proses distilasi dengan
memperhatikan titik didih setiap komponen penyusunnya. Dalam kolom distilasi fraksionasi,
komponen penyusun yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu
baru kemudian disusul oleh komponen yang memiliki titik didih yang lebih tinggi. Contoh
lain yang menggunakan sistem distilasi adalah pemurnian alkohol, industri minyak,
pembuatan bir, pemisahan air dan methanol, industri petrokimia,
proses coaltar, industri minyak wangi. Pemanfaatan sistem distilasi ini tersebar luas dari
sistem sederhana di industri kecil sampai dengan industri besar seperti minyak dan gas bumi.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di
kolom ini, terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-
plat di bawahnya. Semakin keatas, semakin tidak volatil cairannya.
Referensi : Arman dkk, Muhammad. 2014. Desain Sistem Instrumentasi Proses Distilasi
Fraksinasi Batch Berbasis Kendali Suhu.
file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/5793-9951-1-PB.pdf
35. Uap Panas
Temperatur/ Suhu adalah ukuran derajat/intensitas panas dari suatu benda dengan satuan
derajat. Prinsip pengukuran temperatur yaitu konversi energi panas suatu benda/objek ke
besaran lainnya Ada dua sekala suhu yang biasa digunakan di dalam industri migas , yaitu
derajat Fahrenheit (oF) dan Celsius (oC). Juga sering dijumpai untuk merubah dari satu
sekala ke sekala yang lainnya. Keduanya menggunakan titik beku dan titik didih air pada
tekanan 1 atmosfer sebagai patokannya. Sering juga dalam menyatakan suhu dengan
menggunakan derajad mutlak K (untuk standard SI) atau derajad Rankine (R) (untuk standar
FPS) sebagai pengganti oC atau oF.
36. Surfaktan
Surfaktan adalah suatu senyawa kimia yang bersifat ampipilik dimana sifat hidrofilik dan
hidrofobik ada dalam satu molekul surfaktan. Selain itu surfaktan dapat juga diartikan
sebagai bahan yangpada konsentrasi rendah dalam suatu sistem mempunyai sifat terserap di
atas permukaan (surface) atau antar permukaan (interface) dari sistem dan mengubah energi
bebas permukaan atau antar permukaan hingga suatu tingkat yang teramati.
37. Humactan
Humektan /hjuːˈmɛktənt/ adalah suatu zat higroskopis yang digunakan untuk menjaga
kelembaban; ini berlawanan dengan desikan. Ini sering kali berupa suatu molekul dengan
beberapa gugus hidrofilik, paling sering gugus hidroksil; namun, gugus amina dan gugus
karboksil, kadang dalam bentuk esternya, dapat juga digunakan (afinitasnya membentuk
ikatan hidrogen dengan molekul air adalah sifat penting). Humektan digunakan dalam banyak
produk, termasuk pangan, kosmetik, obat dan pestisida.
38. Saponifikasi
Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat (misalnya NaOH).
Sabun terutama mengandung c12 dan c16 selain itu juga mengandung asam karboksilat.
Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat. Saponifikasi antara
trigliserida dan basa kuat menghasilkan produk berupa sabun dan gliserol. Saponifikasi
adalah reaksi hidrolisis asam lemak/minyak oleh adanya basa kuat (NaOH atau KOH) atau
dikenal dengan larutan alkali (lye) sehingga menghasilkan sabun berupa garam natrium dari
asam lemak/minyak. Alkali (lye) yang digunakan untuk membuat sabun cair maupun sabun
padat (batang) pada dasarnya sama, yang membedakan adalah jenis alkali yang digunakan.
KOH (potassium hidroksida) digunakan untuk membuat sabun cair. NaOH (sodium
hidroksida) digunakan untuk membuat sabun padat. Sabun mempunyai sifat membersihkan
melalui proses kimia koloid, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar.
39. Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol,
vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan
lain-lain. Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas
dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut
adiposa.Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang
berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar
sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon
adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol
binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon
metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
40. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tetapi tidak
mengalami perubahan dan pengurangan jumlah. Laju reaksi katalis terjadi di permukaan luas
pada fluida padat sehingga diterapkan pada material padat yang berpori. Dalam reaksi kimia,
katalis tidak berperan sebagai pereaksi kimia maupun produk. Katalis yang umum digunakan
ialah ion logam dengan metode impregnasi untuk menghasilkan valensi nol dan situs-situs
asam selama proses reduksi. Peran katalis adalah meningkatkan unjuk kerja katalitik material
padat. Filter udara yang menggunakan katalis oksidasi suhu rendah untuk mengubah karbon
monoksida menjadi karbon dioksida yang kurang beracun pada suhu kamar. Filter ini juga
dapat menghilangkan formaldehyde dari udara. Katalis merupakan suatu zat yang
mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu dengan cara menurunkan energi
aktivasi suatu reaksi, tanpa mempengaruhi hasil reaksi (produk). Perlu diketahui bahwa
katalis ikut bereaksi. Hal ini bisa dibuktikan dengan melakukan eksperimen. Pada akhir
reaksi, akan didapatkan bahwa efektivitas suatu katalis menjadi berkurang. Hal inilah yang
menjadi bukti bahwa katalis ikut bereaksi dalam suatu reaksi. Suatu katalis berperan dalam
reaksi tetapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
41. Tanki Pencampur (Mixing Tank)
Perangkat mixing tank merupakan salah satu komponen permesinan yang harus ada pada
industri pengolahan cairan, utamanya pada lini produksi farmasi berbahan dasar cair. Proses
mixing atau pencampuran adalah salah satu operasi farmasi yang paling umum, sulit untuk
menemukan produk farmasi dimana pencampuran tidak dilakukan pada tahap pengolahan.
Operasi mixing juga banyak dijumpai di industri kimia, minyak, oil & gas, pulp & paper, dan
di industri fermentasi. Mixing disebut dengan “core process”, karena keberhasilan proses
keseluruhan tergantung pada proses mixing yang efektif antara fluida-fluida yang terlibat (Mc
Cabe, p241, 1976). Mesin ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pencampuran berbagai
jenis fluida dan fluid-with-solid. Aplikasi mixing di industri umumnya berlangsung di reaktor
tangki berpengaduk (STR). STR adalah sebuah vesselyang dilengkapi dengan pengaduk yang
berputar (rotating-shaft mixer). Mixer dilengkapi dengan banyak fitur utama yang
diantaranya ada pada fungsi pencampuran, pendispersi, homogenisasi, dan fungsi-fungsi
terkait lainnya. Pencampuran dapat didefinisikan sebagai proses dimana dua atau lebih bahan
dalam kondisi campuran terpisah atau kasar diperlakukan sedemikian rupa, sehingga setiap
partikel dari salah satu bahan terletak sedekat mungkin dengan partikel bahan atau komponen
lain. Proses ini melibatkan gas, cairan, atau padatan dalam setiap kombinasi dan rasio dua
atau lebih bahan yang mungkin tercampur (Madinah, 2008).
42. Asam Lemak
Dalam kimia, terutama biokimia, suatu asam lemak adalah asam karboksilat dengan rantai
alifatik panjang, baik jenuh maupun tak jenuh. Hampir semua asam lemak alami memiliki
rantai tak bercabangdengan jumlah atom karbon genap, mulai dari 4 sampai 28. Asam lemak
biasanya diturunkan dari trigliserida atau fosfolipida. Asam lemak adalah sumber nutrisi
bahan bakar penting untuk hewan karena, ketika dimetabolisme, mereka menghasilkan ATP
dalam jumlah banyak. Banyak jenis sel yang dapat menggunakan glukosa atau asam lemak
untuk kebutuhan ini. Asam lemak berantai panjang tidak dapat melintasi penghalang darah
otak (bahasa Inggris: blood–brain barrier, BBB) dan sehingga tidak dapat digunakan sebagai
bahan bakar oleh sel sistem saraf pusat;[butuh rujukan] namun, asam lemak rantai pendek
bebas dan asam lemak rantai sedang dapat melintasi BBB, selain glukosa dan badan
ketona.Asam lemak memiliki ikatan rangkap karbon–karbon yang dikenal sebagai tak jenuh.
Asam lemak tanpa ikatan rangkap dikenal sebagai asam lemak jenuh. Mereka juga memiliki
beda panjang.
43. Heat Exchanger (Penukar Panas)
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat
exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat
panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding
yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung begitu saja. Penukar panas
sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia,
industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat
penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke
udara sekitar.Shell and Tube SuntingJenis umum dari penukar panas, biasanya digunakan
dalam kondisi tekanan relatif tinggi, yang terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya
disusun suatu anulus dengan rangkaian tertentu (untuk mendapatkan luas permukaan yang
optimal). Fluida mengalir di selongsong maupun di anulus sehingga terjadi perpindahan
panas antar fluida dengan dinding anulus sebagai perantara. Beberapa jenis rangkaian anulus
misalnya; triangular, segiempat, dll.
44. Destilator Vakum
Proses distilasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer. Destilasi vaccum adalah
merupakan destilasi tekanan dibawah 1 atmosfer tekanan operasinya 0,4 atm (≤300 mmHg
absolut), untuk memisahkan fraksi –fraksi yang tidak dapat dipisahkan dengan destilasi
atmosferik seperti gas oil berat, parafine destilate atau vakum distilate yang masih terkandung
didalam long residu dari hasil destilasi atmosferik. Prinsip ini didasarkan pada hukum fisika
dimana zat cair akan mendidih dibawah titik didih normalnya apabila tekanan pada
permukaan zat cair itu diperkecil atau vakum. Proses destilasi vakum pada sistem vakum
proses berlangsung dibawah kondisi normal ±30 –35 mmHg dengan tujuan menurunkan titik
didihnya.
45. Residu
Dalam kimia residu adalah segala sesuatu yang tertinggal, tersisa atau berperan sebagai
kontaminan dalam suatu proses kimia tertentu. Residu terkadang dapat disamakan dengan
ampas atau pengotor. Residu mungkin dapat berupa materi yang tersisa setelah proses
penyiapan, pemisahan, atau pemurnian, seperti distilasi, penguapan, atau filtrasi. Istilah ini
juga dapat merujuk pada produk sampingan yang tidak diinginkan dari suatu reaksi kimia.
Bergantung pada nilai kegunaannya, residu tersebut mungkin dapat digunakan kembali dalam
proses lainnya agar menghasilkan produk yang lebih menguntungkan atau hanya sebagai
limbah pengotor yang tidak berguna. Misalnya, ketika menyaring dari campuran air dan
pasir, pasir yang tetap tertinggal pada kertas saring merupakan residu, dan air yang melewati
penyaring tersebut disebut sebagai filtrat. Juga, setelah distilasi minyak mentah, akan
menghasilkan residu. Residu ini dapat digunakan kembali, seperti misalnya, pada produksi
bahan bakar minyak.
46. Gliserin
Gliserin (Glycerine) adalah cairan kental yang tidak berwarna dan rasanya manis. Gliserin
memiliki titik didih tinggi dan membeku dalam bentuk pasta. Yang paling umum digunakan
gliserin adalah dalam sabun dan produk kecantikan lainnya seperti lotion, atau bahkan
digunakan untuk membuat dinamit (dalam bentuk nitrogliserin).Cairan ini sangat populer
dalam produk kecantikan karena merupakan humektan – itu menyerap air dari lingkungan.
Dengan demikian, gliserin dapat membantu untuk menyegel kelembaban.Gliserin dapat
dilarutkan dengan mudah menjadi alkohol dan air tetapi tidak menjadi minyak. Senyawa
kimia murni disebut Gliserol, yang menunjukkan bahwa itu adalah alkohol.Gliserin mudah
menyerap air dari udara sekitarnya, berarti gliserin bersifat higroskopis. Jika ada gliserin
dibiarkan di tempat terbuka, gliserin tersebut akan menyerap air dari udara sekitarnya hingga
cairan tersebut mengandung 20% air. Jika gliserin ditempatkan di lidah akan membuat lidah
kering karena dehidrasi. Ketika produk kecantikan yang mengandung senyawa ini digunakan
pada kulit sebagai pelembab, maka gliserin dapat membantu menjaga kelembaban kulit
tersebut.Bahan dasar pembuatan gliserin berubah dari waktu ke waktu. Pada tahun 1889,
misalnya, gliserin bisa didapatkan dari para pengrajin lilin. Pada saat itu, lilin yang terbuat
dari lemak hewan yang berfungsi sebagai bahan dasar pembuatan gliserin. Proses
ekstraksinya cukup rumit dan ada beberapa cara untuk melakukannya. Cara termudah adalah
dengan mencampur lemak dengan larutan alkali. Ketika dua dicampur, sabun terbentuk dan
gliserin kemudian terbentuk.
47. Hydrolizer
Hydrolizer adalah alat yang digunakan pada proses hidrolisis. Hidrolisis adalah suatu reaksi
kimia dimana H2O (molekul dari air) akan diurai/dipecah kedalam bentuk kation H+
(hidrogen) serta anion OH–(hidroksida) melalui sebuah proses kimiawi. Proses tersebut
umumnya dipakai dalam memecah suatu polimer tertentu, khususnya polimer dimana terbuat
melalui suatu proses bertahap polimerisasi atau yang dikenal dengan istilah
step_growth_polimerization. Istilah hidrolisis sendiri berasal dari kata Yunani yakni hydro
yang berarti air serta lysis dengan arti pemisahan. Secara sederhana arti hidrolisis yaitu proses
pembelahan ikatan kimia dengan penambahan air. Sebagai contoh yakni suatu proses
sakarifikasi sukrosa. Sakarifikasi adalah suatu pemecahan karbohidrat menjadi komponen
molekul gula melalui hidrolisis. Contohnya sukrosa dipecah menjadi fruktosa serta glukosa.
Umumnya hidrolisisi maupun sakarifikasi adalah langkah dalam melakukan degradasi zat.
48. Evaporator
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan. Evaporasi merupakan suatu
prosespenguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang
konsentrasinyalebih tinggi. Tujuan evaporasi yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri
dari zat terlarut yangtak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam
kebanyakan proses evaporasi ,pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan
pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang
sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda dengan distilasi, karena di
sini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap itu merupakan campuran, dalam
proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya
dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya
biasanya dikondensasikan dan dibuang. Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi
mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair
menjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian,
yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat dimana cairan mendidih lalu menguap), dan
pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondensor (untuk
diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang
diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Evaporator adalah
alat untuk mengevaporasi larutan. Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas
untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi
dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih
pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.Hui YH. 2006. Handbook of Food Science,
Technology, and Engineering, Volume 3. Boca Raton: Taylor& Francis Group. Hal:102-
11.Mc Cabe, Warren L. 1993. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Jakarta :Penerbit Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Evaporator
http://www.angelfire.com/ak5/process_control/evaporasi.htm
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8885-2306100604-Chapter1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan
http://www.acehforum.or.id/evaporator-t13417.html?
s=b07100390ca72af272e405d9f04445d0&
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/pelaksanaan
proses-evaporasi/
49. kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah
uap menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat penukar kalor (panas) yang
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida. Dalam penggunaanya kondensor diletakkan
diluar ruangan yang sedang didinginkan supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya
dapat dibuang keluar sehingga tidak mengganggu proses pendinginan.
Prinsip kerja kondensor tergantung dari jenis kondensor tersebut, secara umum terdapat dua
jenis kondensor yaitu surface condenser dan direct contact condenser. Berikut klasifiksi
kedua jenis kondesor tersebut:
1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara mengalirkan uap
kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan memenuhi permukaan luar
pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di dalam pipa (tube side),
maka akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang memiliki temperatur panas akan
bersinggungan dengan air pendingin yang berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut,
sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi. Surface condenser terdiri dari
dua jenis yang dibedakan oleh cara masuknya uap dan air pendingin, berikut jenis-jenisnya:
1. Type Horizontal Condenser
Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah, kemudian masuk
kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas, sedangkap uap akan masuk pada
bagian tengah kondensor dan akan keluar sebgai kondensat pada bagian bawah.
2. Type Vertical condenser
Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian bawah dan akan
mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian atas kondensor, sedangkan steam
akan masuk pada bagian atas dan air kondesat akan keluar pada bagian bawah.
2. Direct Contact Condenser
Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan dengan cara
mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari kondensor ini disebut spray
condenser, pada alat ini proses pencampuran dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin
ke arah uap. Sehingga steam akan menempel pada butiran-butiran air pendingin tersebut dan
akan mengalami kontak temperatur, selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur
dengan air pendingin yang mendekati fase saturated (basah).
Referensi: https://www.prosesindustri.com/2015/01/kondensor-dan-prinsip-kerjanya.html
50. Tangki Penampung Destilasi
Tangki merupakan wadah penyimpanan yang sering dipakai di berbagai industri seperti
petrokimia, pengilangan, dan perminyakan. Tangki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat
penyimpanan untuk produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan
produk dan bahan baku. Selain itu, tangki juga dapat menjaga produk atau bahan baku dari
kontaminan.
https://media.neliti.com/media/publications/259788-perancangan-tangki-stainless-steel-
untuk-e2953fd1.pdf
51. Pompa
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja
atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik. Energi mekanik yang
diberikan alat tersebut digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi
(ketinggian). Pada umumnya pompa digerakkan oleh motor, mesin atau sejenisnya. Banyak
faktor yang menyebabkan jenis dan ukuran pompa serta bahan pembuatnya berbeda, antara
lain jenis dan jumlah bahan cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan yang
diperlukan dan sebagainya. Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan dimana
bahanbahanyang diolah dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain atau dari suatu
tempat penyimpanan ketempat pengolahan maupun sebaliknya. Pemindahan ini dapat juga
dimaksudkan unuk membawa bahan yang akan diolah dari sumber dimana bahan itu
diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari tempat yang lebih tinggi akan sendirinya mengalir
ketempat yang lebih rendah, tetapi jika sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk
memindahkan atau menaikkan fluida, alat yang lazim digunakan adalah pompa. Pemindahan
fluida dengan menaikkan tekanan pada pompa adalah untuk mengatasi hambatan-hambatan
yang terjadi, antara lain:
1) Hambatan Kecepatan Hambatan ini terjadi karena aliran fluida didalam tabung atau pipa
mempunyai kecepatan tertentu, maka pompa harus memberikan tekanan yang diinginkan.
2) Hambatan Gesekan Hambatan ini terjadi pada gesekan sepanjang pipa-pipa yang
dilaluinya.
Dalam pemakaian sehari-hari, secara umum pompa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Pompa desak (Positif Displacement pump) Pompa jenis ini digunakan untuk suatu system
pemompaan yang mempunyai head statis dan kapasitas yang dihasilkan oleh pompa ini
tidak terus-menerus. Jadi, pompa ini memberikan hasil secara berkala. Jenis pompa ini
antara lain:
a. Pompa torak (reciprocating) Pompa ini bekerja berdasarkan gerakan bolak-balik dari
torak.
b. Pompa Gear Pompa ini terdiri dari sebuah rumah pompa dengan sambungan isap dan
sambungan kempa dan di dalamnya berputar dua buah roda gigi.
c. Pompa dinding Pompa yang memiliki poros tumggal ini bekerja dengan sebuah rotor
berbentuk silinder yang diberi aluran-aluran lurus pada kelilingnya.
2) Pompa Dinamik
Prinsip kerja dari pompa ini berdasarkan prinsip sentrifugal yang menggunakan momen putar
untuk membangkitkan momen rotasi. Ditinjau dari mekanika fluida fenomena yang
berlangsung pada pompa ini berlaku aliran mampat (compressible), dimana densitas
fluidanya besar dan konstan dan perbedaan tekanan yang dihasilkan biasanya cukup besar
sehingga konstruksi-konstruksi peralatannya harus lebih kuat.
Pompa dinamik dibagi 2 jenis antara lain:
a. Pompa Sentrifugal
b. Pompa Aliran Aksial
Berikut macam-macam pompa dinamik :
c. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
perpindahan fluida yang bersentuhan dengan impeler yang sedang berputar menimbulkan
gaya sentrifugal menyebabkan fluida terlempar keluar. Kapasitas yang di hasilkan oleh
pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan)
sebanding dengan kuadrat dari kecepatan putaran.
b. Air Lift Pumps (Mammoth Pumps)
Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan jet pump dan kapasitasnya sangat tergantung
pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow).
c. Hidraulic Rams Pump
Pompa ini menggunakan energi kinetik dari aliran fluida yang menekan bandul/pegas pada
suatu kolom dan energi tersebut disimpan dan kemudian melawan kembali sehingga terjadi
aliran fluida secara terus menerus tanpa bantuan tenaga dari luar.
3. Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan
roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis. Ini dapat digunakan untuk zat cair
yang mengandung slurry seperti pasir, lumpur dan lainnya.
4. Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet
ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas
khususnya pada pemompaan cairan metal.
Referensi: http://eprints.polsri.ac.id/1603/3/BAB%202.pdf
52. Crude Gliserin
Crude glycerine adalah cairan kental dengan rasa manis alami, yang berwarna kuning muda
sampai coklat gelap. Ini adalah bentuk kotor dari glycerine refined. Crude glycerine berasal
dari bahan baku alami dan kimia. Gliserin terjadi dalam bentuk gabungan dari minyak nabati
dan lemak sebagai trigliserida. Hal ini juga ditemukan pada lemak hewani. Crude glycerine
diperoleh sebagai produk sampingan dari manufaktur biodiesel dan industri oleokimia.
Peningkatan permintaan bahan bakar transportasi yang signifikan dan meningkatnya
perhatian lingkungan masyarakat telah meningkatkan penekanan penggunaan energi
pembaharuan untuk bahan bakar transportasi. Biodiesel, salah satu bahan bakar pembaharuan
yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak bumi telah diproduksi dalam skala
besar. Kenaikan produksi biodiesel juga telah meningkatkan produksi crude glycerine. Crude
glycerine mengandung 80% gliserol, dan sisanya adalah kotoran seperti metanol, sabun,
katalis, garam, bahan organik non-gliserol dan air.Crude glycerine diproduksi dalam skala
besar dari industri oleokimia berbasis kelapa sawit sebagai produk sampingan. Gliserin yang
dihasilkan ini lebih murni dibandingan dengan yang diproduksi menggunakan biodiesel.
Dalam produksi sabun mie, gliserin diproduksi sebagai produk sampingan selama
saponifikasi minyak dan lemak dengan sodium hidroksida. Dalam produksi asam lemak yang
berasal dari minyak sawit, crude glycerine juga diproduksi sebagai produk sampingan selama
esterifikasi minyak sawit.Crude glycerine dapat diperoleh melalui dua metode, yaitu :
produksi biodiesel dan produksi oleokimia.
1. Crude glycerine dengan metode biodiesel: Biodiesel adalah metil ester asam lemak
(FAME), yang dihasilkan oleh transesterifikasi lemak dan minyak yang diperoleh dari
minyak nabati seperti minyak kelapa sawit, minyak lobak, minyak kacang kedelai, minyak
bunga matahari, dll. Sodium hydroxide dan Metanol dicampur dalam tangki secara terpisah.
Minyak pakan dipanaskan sampai 120oC dan dicampur dengan campuran katalis natrium
hidroksida dan metanol. Campuran akhir natrium hidroksida, metanol dan minyak pakan
diumpankan ke reaktor pada tekanan 120oC dan normal.
2. Trigliserida lemak atau minyak, bereaksi dengan metanol dengan adanya natrium
hidroksida, dan menghasilkan metil ester asam lemak dan gliserol. Reaksi ini disebut reaksi
transesterifikasi. Adanya sodium hidroksida sebagai katalis mempercepat penggantian
gliserol dengan tiga metanol yang menciptakan tiga molekul metil ester asam lemak, yang
merupakan biodiesel. Setelah itu, minyak pun didiamkan. Karena gliserol memiliki tingkat
kepadatan yang lebih tinggi daripada biodiesel, maka gliseor berada di bagian bawah
separator, sehingga dapat ditarik dengan mudah dari dasar pemisah.
3. Crude glycerine dengan metode oleokimia: Selama pembuatan mie sabun, lemak atau
minyak bereaksi dengan natrium hidroksida yang menghasilkan gliserol dandasar sabun,
yang merupakan garam natrium asam lemak. Dalam reaksi ini gliserin diproduksi sebagai
produk sampingan yang lebih murni dari pada proses biodiesel.
53. Caustic Soda
Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai lindi (lye) dan soda kaustik atau soda api, adalah
suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaOH. Senyawa ini merupakan senyawa ionik
berbentuk padatan putih yang tersusun dari kation natrium Na+dan anion hidroksida OH−.
Natrium hidroksida merupakan basa dan alkali yang sangat kaustik, mampu menguraikan
protein pada suhu lingkungan biasa dan dapat menyebabkan luka bakar bila terpapar.
Senyawa ini sangat larut dalam air, dan dengan mudah menyerap kelembaban dan karbon
dioksida dari udara. Senyawa ini membentuk hidrat dengan rumus NaOH·nH 2O. Senyawa
monohidratnya NaOH·H 2O mengkristal dari larutan berair pada rentang suhu antara 12,3
hingga 61,8 °C. "Natrium hidroksida" yang tersedia secara komersial sering kali merupakan
senyawa monohidrat ini, dan data yang dipublikasikan mungkin merujuk pada senyawa ini
dan bukan senyawa anhidratnya. Natrium hidroksida murni adalah padatan kristal tidak
berwarna yang meleleh pada suhu 318 °C (604 °F) tanpa terurai, dan dengan titik didih pada
suhu 1388 °C (2530 °F). Senyawa ini sangat larut dalam air, dengan kelarutan yang rendah
dalam pelarut polar seperti etanol dan metanol. NaOH tidak larut dalam eter dan pelarut non-
polar lainnya.Serupa dengan hidrasi asam sulfat, pelarutan natrium hidroksida padat dalam
air merupakan reaksi yang sangat eksotermis sehingga mampu menghasilkan sejumlah besar
panas ke lingkungan, dan mengancam keselamatan melalui potensi paparan melalui percikan.
Larutan yang dihasilkan umumnya tidak berwarna dan tidak berbau. Layaknya larutan alkali
lainnya, senyawa ini terasa licin bila mengalami kontak dengan kulit akibat proses
saponifikasi yang terjadi antara NaOH dan minyak alami pada kulit. Natrium hidroksida
dapat digunakan untuk hidrolisis ester yang digerakkan oleh basa (seperti dalam
saponifikasi), amida dan alkil halida. Namun, kelarutan natrium hidroksida yang terbatas
dalam pelarut organik menunjukkan bahwa kalium hidroksida (KOH) yang mudah larut
dalam pelarut ini yang lebih disukai. Menyentuh larutan natrium hidroksida dengan tangan
kosong, meski tidak disarankan, menghasilkan rasa licin. Hal ini terjadi karena minyak pada
kulit seperti sebum diubah menjadi sabun.Meskipun senyawa ini larut dalam propilena glikol,
namun tidak memungkinkan untuk pelarut ini menggantikan air dalam saponifikasi karena
adanya reaksi primer propilena glikol dengan lemak sebelum reaksi antara natrium hidroksida
dan lemak.
Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_hidroksida
54. Zat aditif
zat aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi
sifat atau bentuk pangan. Zat aditif atau Bahan Tambahan Pangan (BPT) didefinisikan
sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu proses pengolahan makanan
untuk meningkatkan mutu, sifat, atau bentuk pangan (Permenkes RI No 329/ Menkes/ PER/
XII/ 76 dalam Amalia, Rizky. 2016).Jadi, zat aditif adalah bahan tambahan pada pangan yang
ditambahkan baik dalam pemrosesan, pengolahan, pengemasan atau penyimpanan makanan
untuk meningkatkan mutu, sifat, atau bentuk pangan. Di Indonesia pemakaian zat aditif diatur
oleh Departemen Kesehatan, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM).Penggunaan zat aditif pada makanan dengan
tujuan tertentu ini terikat pada norma-norma yang harus dipatuhi, yang bersifat sebagai
berikut:
1. Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut.
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial didalam makanan.
3. Mempertahankan atau memperbaiki mutu makanan.
4. Menarik bagi konsumen tetapi tidak merupakan suatu penipuan.
Zat aditif dikategorikan dalam 2 jenis yaitu zat aditif sebagai bahan tambahan pangan (BTP)
dan zat aditif non pangan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
235/MEN.KES/ PER/VI/1979 tanggal 19 Juni 1979 mengelompokkan BTM (Bahan
Tambahan Makanan) berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 13 diantaranya sebagai
berikut:
1. Antioksidan
2. Antikempal
3. Pengasam, penetral, dan pendapar
4. Enzim
5. Pemanis buatan
6. Pemutih
7. Penambah gizi
8. Pengawet
9. Pengemulsi, pemantap dan pengental
10. Pengeras
11. Pewarna alami dan sintetik
12. Penyedap rasa dan aroma
13. Sekuestran/ pengikat logam
55. Freezer
Freezer merupakan alat pendingin bersuhu di bawah 0°C yang dapat membekukan makanan
atau minuman yang disimpan di dalamnya. Berbeda dengan kulkas (chiller) yang memiliki
suhu di atas 0°C, freezer biasanya digunakan untuk menyimpan makanan atau minuman
dalam jangka waktu yang lama.
56. Produk Aerated Soap (Produk Aerasi Sabun)
Produk Aerated Soap adalah produk sabun yang sudah mengalami proses Aerasi. Aerasi
adalah suatu proses penambahan udara/oksigen dalam air dengan membawa air dan udara ke
dalam kontak yang dekat, dengan cara menyemprotkan air ke udara atau dengan memberikan
gelembung-gelembung halus udara dan membiarkannya naik melalui air. 
57. Tangki Sabun
Reaktor tangki berpengaduk merupakan salah satu unit operasi yang banyak digunakan dalam
proses industri kimia, biokimia, farmasi, polimer, petrokimia, proses mineralisasi, metalurgi
dan berbagai proses lainnya. Dalam proses industri kimia tangki berpengaduk sering
digunakan untuk mendispersikan gas ke dalam cairan, pencampuran cair-cair, maupun
mendispersikan padatan ke dalam cairan. Tangki sabun juga dapat di gunakan untuk
menyimpan produk sabun.
58. Conventional soap finishing
Conventional soap finishing hasil produk dari proses konvensional bisa dalam bentuk
batangan, serpihan atau power.
59. Mixer-Neutralizer
Mixer-Neutralizer adal alat yang digunakan untuk mencampur dan menetralkan bahan yang
sedang di proses (dalam hal ini produk sabun).

Anda mungkin juga menyukai