Fungsi Kompresor
Secara sederhana, fungsi dari kompresor adalah mengambil gas atau udara dari
sekitar, untuk kemudian diberi tekanan di dalam tabung dan disalurkan kembali
sebagai udara bertekanan. Nah, dalam penerapannya, kompresor dimanfaatkan
untuk berbagai macam keperluan. Beberapa fungsi kompresor lainnya untuk
keperluan sehari-hari:
1. Mengisi udara pada ban
2. Menyuplai udara pada penyelam
3. Menyuplai udara bersih dengan tekanan tinggi untuk mengisi silinder atau
tabung gas
4. Menyuplai udara untuk alat-alat spray atau air brush
5. Menyuplai udara bersih bertekanan pada sistem kontrol Heating, Ventilaiton,
dan Air Conditioning (HVAC) pneumatic di bangunan-bangunan perkantoran
atau sekolah
6. Menghasilkan udara bertekanan dalam volume besar untuk keperluan proses
industri skala besar, contohnya sistem purge pada pabrik semen
B. Evaporator
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan. Evaporasi
merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan evaporasi yaitu
untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah
menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses
evaporasi , pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan,
dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang
sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda dengan
distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap
itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat
itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya
dikondensasikan dan dibuang.
Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung :
1. Interface evaporation, yaitu transformasi air menjadi uap air di
2. permukaan tanah. Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
3. Vertical vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang dengan
uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas).
Besar kecilnya penguapan dari permukaan air bebas dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
1. Kelembaban udara (semakin lembab semakin kecil penguapannya)
2. Tekanan udara
3. Kedalaman dan luas permukaan, semakin luas semakin besar penguapannya
4. Kualitas air, semakin banyak unsur kimia, biologi dan fisika, penguapan
semakin kecil.
5. Kecepatan angin
6. Topografi,
7. Sinar matahari
8. Temparatur
Fungsi Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari
tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan
mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke
peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat
berupa padatan atau larutan berkonsentrasi.
Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatile (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia
dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air
asin jenuh (merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator.
Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam
evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya.
Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas
oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan
energi panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.
Prinsip Kerja
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan. Prinsip kerjanya
dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang
terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang
memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat
serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan
dengan peralatan yang namanya evaporator. Ada empat komponen dasar yang
dibutuhkan dalam evaporasi yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi uap, dan
perangkap uap.
1. Evaporator.
2. Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
3. Injeksi uap.
4. Perangkap uap
Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada
titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu
komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha
untuk memisahkan komponen-komponennya.
4. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan
ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara
plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan.
Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke
condenser. Eveporator jenis ini sering dipakai pada industri susu dan
fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk larutan kental
dan padatan
5. Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya.
Semakin banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya
maksimal terdiri dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya
pembuatan melebihi penghematan energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju
dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan
aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju.
6. Horizontal-tabung Evaporator
Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci terbuka,
di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal. Tabung
pemanas disusun dalam bundel horisontal direndam dalam cairan di bagian
bawah silinder. Sirkulasi cairan agak miskin dalam jenis evaporator.
7. Vertikal-tabung Evaporator
Dengan menggunakan tabung vertikal, bukan horizontal, sirkulasi alami dari
cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer panas yang baik.
Aplikasi
Pengaplikasian evaporator di berbagai industri antrara lain: pada pabrik
gula, pabrik garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan
kilang minyak. Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk
membuat garam dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari
dan angin. Kegunaan utama dari evaporator adalah menguapkan air pada larutan
sehingga larutan memiliki konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan
minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka waktu yang lama,
dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah pembuatan susu
kental manis.
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai
dalam industri kimia dan mineral, misalnya industri aluminium dan gula.
Evaporator juga digunakan untuk mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan
lainnya adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane ataupun sodium
hydroxide pada kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar proses
penanganan limbah lebih murah. Contoh-contoh Operasi Evaporasi dalam
Industri Kimia lainnya yaitu : Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan
KNO3, Pemekatan larutan NaCL, Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain.
C. KONDENSOR
Kondensor adalah suatu komponen yang terdiri dari jaringan pipa dan
berfungsi untuk mengubah uap menjadi zat cair (air). Selain itu, kondensor
merupakan salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja.
Kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah uap dari
turbin uap hingga menjadi air dengan bantuan air pendingin utama. Uap bekas
dari turbin uap yang panas dimasukkan ke dalam kondensor yang memperoleh
pendingingan dari air pendingin utama. Sehingga terjadilah perpindahan panas,
untuk itu alat ini disebut penukar kalor.
Uap yang panas bersinggungan dengan pendinginan akan terkondensasi,
dan air hasil dari proses kondensasi disebut air kondensat.
Pada penggunaannya, kondensor berada di luar ruangan yang akan didinginkan
agar panas (kalor) yang keluar saat pengoperasiannya dapat dibuang keluar
sehingga tidak mengganggu proses pendinginan.
Fungsi Kondensor
Pada dasarnya, fungsi utama kondensor adalah untuk membuang kalor ke
lingkungan luar dan mengkondensasikan uap dari turbin menjadi air kondensat.
Kondensor akan mengubah fasa zat gas menjadi menjadi zar cair dari
temperature tinggi keluar melalui dinding-dinding kondensor dan melewati
kondensasi, sehingga uap akan menjadi dingin dan fasanya berubah menjadi
fasa cair pada temperatur rendah.
a. Horizontal Condenser
Pada Horizontal Kondensor, air pendingin masuk melewati bagian bawah
kemudian mengalir ke dalam pipa-pipa pendingin (tube) dan keluar dari
bagian atas. Sementara uap akan masuk pada bagian tengah kondensor dan
akan keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor
b. Vertikal Condenser
Pada vertikal kondensor, air pendingin memasuki kondensor melewati
bagian bawah, kemudian mengalir ke dalam pipa-pipa pendingin (tube)
dan keluar pada bagian atas. Sementara uap akan masuk pada bagian atas
dan air kondesat akan keluar pada bagian bawah kondensor.
2. Direct Contact Kondensor
D. Exspansion valve
Pengertian katup ekspansi
Fungsi AC di dalam kendaraan sama dengan AC di dalam ruangan. Komponen
sistem AC meliputi kompresor, kondensor, receiver/dryer, katup ekspansi dan
evaporator, dll. Pada pembahasan artikel kali ini akan membahas mengenai
komponen expansion valve atau katup ekspansi. Katup ekspansi atau ekspansi
valve merupakan komponen AC mobil yang berfungsi untuk menurunkan suhu
dan tekanan refrigerant atau freon AC mobil pada sirkulasi AC mobil.
1. Saluran Inlet
Berfungsi sebagai saluran masuknya (in) cairan refrigerant atau freon yang
mengalir dari receiver/ dryer.
2. Saluran Outlet
Berfungsi sebagai saluran keluarnya (out) cairan refrigerant atau freon dari
katup ekspansi menuju ke komponen evaporator.
3. Diafragma (Membran)
Berfungsi sebagai penerus panas yang dideteksi oleh heat sensing tube,
untuk melawan pegas agar katup dapat membuka sesuai dengan kerja
sirkulasi AC. Kerja dari diafragma atau membran akan melengkung
sehingga akan mendorong pegas dan jarum membuka. Semakin besar
beban kerja AC maka diafragma akan melengkung lebih dalam sehingga
katup akan membuka lebih lebar.
4. Pressure spring (Pegas Penekan)
Berfungsi sebagai pengembali posisi diafragma agar katup dapat tertutup
sempurna ketika katup ekspansi tidak bekerja.
5. Jarum dan Katup
Berfungsi untuk mengatur volume refrigerant atau freon yang disalurkan
menuju evaporator. Jika semakin besar katup membuka maka freon yang
disalurkan semakin banyak. Dan apabila semakin kecil katup membuka
maka freon yang disalurkan semakin sedikit.
6. Bodi
Berfungsi sebagai wadah dan pelindung komponen katup ekspansi yang
berada dalamnya.
7. Heat Sensing Tube
Berfungsi sebagai sensor temperatur pada saluran yang keluar dari
evaporator. JIka semakin tinggi suhu maka mengakibatkan heat sensing
tube meneruskan panas yang diterima untuk membuka membran semakin
besar. Dan apabila semakin kecil panas yang diterima maka semakin kecil
pula membran untuk membuka katup.
8. Capiler Tube (Pipa Kapiler)
Berfungsi menyalurkan panas dari heat sensing tube ke membran.
Prinsip dasar dan cara kerja OWS yaitu pemisahannya berdasarkan berat jenis
dari unsur – unsur yang terkandung di dalam air got yang di proses. Dimana
unsur yang memiliki berat jenis paling besar (lumpur) akan berada paling
bawah dan keluar lewat sludge out, kemudian air yang berat jenis lebih berat
dari minyak dan lebih ringan dari lumpur akan berada dibawah minyak di
ruang pemisah. Sehingga minyak yang berada dipermukaan akan dialirkan ke
Waste Oil Tank, sedangkan air yang telah melalui proses penyaringan yang
kedua akan keluar dari OWS dengan tingkat kandungan dibawah 15 ppm.
Spesifikasi Komponen Teknis, Filter Komponen berupa kawat kasa
penyaring dimana partikel – partikel besar akan terpisah pada saat proses
penghisapan air limbah got kapal maka hanya media cair saja yang masuk
kedalam pesawat OWS sebelum proses pemisahan :
a. Plunger pump Komponen berupa pompa plunger, pemindah media cair
dengan kekentalan (viskositas) yang cukup tinggi dari kolom got menuju
kedalam tabung pemisah hingga menekan cairan keluar.
b. Plat Pemisah Utama dan Kedua (Primary and Secondary Separating
Section) Plat ini membentuk susunan – susunan plat yang horizontal
yang air got yang masuk ke ruang pemisah ini melalui proses
penyaringan/pemisah pada tiap-tiap plat. Dimana unsur yang memiliki
berat jenis paling besar (air) akan berada paling bawah kemudian minyak
yang berat jenis lebih kecil berada diatasnya akan terkumpul diruang
pengumpulan minyak (Oil Collecting Chamber) dengan demikian
kandungan minyak air got akan berkurang.
c. Ruang Pengumpulan Air (Water Collecting Chamber) Ruang ini terletak
di bagian sisi kanan tabung pemisah yang mana berfungsi sebagai tempat
pengumpulan air laut yang telah dipisahkan berdasarkan berat jenisnya.
Dan selanjutnya air tersebut akan dikeluarkan ke laut melalui pipa
pembuangan air.
d. Pipa Pengeluaran Minyak (Oil Outlet) Pipa ini berfungsi sebagai saluran
pengeluaran minyak dari ruang pengumpul minyak ke Waste Oil Tank.
e. Pipa Pengeluaran Air (Water Outlet) Pipa ini berfungsi sebagai saluran
pengeluaran air dari ruang pengumpul air keluar kapal.