Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Ariful Jamil

NIM : 20190220024

SISTEM UDARA DAN PENDINGIN

 Pendahuluan
Sistem pendingin udara merupakan salah satu jenis sistem pendingin yang digunakan
pada kendaraan. Sistem pendingin udara adalah salah satu sistem pendinginan pada
kendaraan yang menggunakan udara sebagai fluida pendingin. Sistem pendingin udara
memanfaatkan udara disekitar untuk menurunkan panas hasil pembakaran pada mesin. Udara
disekitar akan mengalir ke permukan mesin dan akan mengambil panas dari mesin.
Akibatnya suhu atau temperatur mesin akan menjadi turun. Pelepasan panas mesin ini
memanfaatkan prinsip thermodinamika yang mana temperatur yang lebih tinggi akan
mengalir ke temperatur yang lebih rendah.Namun untuk memaksimalkan kerja dari sistem
pendingin udara, maka diperlukan penampang mesin yang lebih luas sehingga udara dapat
mengalir maksimal melalui area mesin. Dengan begitu panas mesin akibat pembakaran dapat
dilepas secara maksimal dan mencegah terjadinya overheating. Pengertian lain dari sistem
pendingin udara adalah sistem penginginan pada kendaraan yang memanfaatkan udara
disekitar untuk melepas panas hasil pembakaran. Dengan menggunakan prinsip
thermodinamika yang mana panas akan mengalir dari zat yang bersuhu tinggi ke zat yang
bersuhu rendah. Udara yang mengalir disekitar mesin akan menyerap panas mesin sehingga
temperatur mesin akan tetap terjaga. Dengan begitu mesin tidak akan mengalami overheating
yang dapat menyebabkan berbagai kerusakan komponen mesin.
 Komponen-komponen
1. Kompresor
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem AC. Kompresor akan memompa gas
refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem
dan menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah). Ada 3 kerja
yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
 Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator
dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
 Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga
membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan
dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
 Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan
mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.
jenis-jenis kompresor adalah :
1. KompresorPiston
Jenis kompresor yang pertama adalah kompresor piston. Seperti namanya, jenis
kompresor ini menggunakan silinder dan piston dalam menempatkan sebuah gas yang
ada pada tabung. Pada umumnya, jenis kompresor ini banyak digunakan untuk gas
dengan tekanan yang tinggi.
2. KompresorSentrifugal
Berikutnya adalah jenis kompresor sentrifugal. Cara kerja dari kompresor jenis ini
sebenarnya masih menggunakan piston. Namun, piston sebagai penggeraknya tidak
terletak pada satu unit saja. Penggerak kompresor ini juga bisa dengan
menggunakan gear box atau pully pada saat kondisi tertentu
3. KompresorRotari
Terakhir ialah jenis kompresor rotari. Sistem kerja pada kompresor rotari
menggunakan ulir atau screw yang bisa berputar sendiri dalam silinder. Silinder
inilah yang mampu mendorong udara maupun gas searah dengan putaran ulir. Dalam
memindahkan gas, kompresor ini juga menggunakan valve  dan memanfaatkan
tekanan berbeda. Adapun kelebihan dari kompresor rotari ialah memiliki suara yang
tidak bising.
2. kondensor
Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang digunakan untuk
merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini
dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri
dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup
diantaranya. Kondensor ditempatkan didepan radiator yang pendinginanya dijamin oleh
kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk
memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara
dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%. jenis-jenis kondensor adalah :
- Kondensor dengan Pendingin Air (Water Cooled Condenser
Sesuai dengan pemberian namanya sendiri, dimana AC memanfaatkan air untuk
kemudian diubah menjadi udara yang mampu memberikan kesejukan. Dengan
kata lain, AC satu ini cocok digunakan di lokasi yang mudah mendapatkan air
bersih
- Kondensor dengan Pendingin Udara (Air Cooled Condenser
Sesuai pemberian namanya, sendiri Air Cooled Condenser  memanfaatkan sebuah
fan motor untuk meniupkan udara di sekitarnya. Selain disematkan pada
pendingin udara kendaraan, ternyata Air Cooled Condenser juga ditemukan pada
lemari es baik berukuran mini maupun yang lemari es dengan ukuran jauh besar. 
Jumlah udara yang dialirkan cukup melimpah, maka secara otomatis kapasitas
kondensor tentu lebih besar. Anda juga bisa menemukan tipe kondensor AC
mobil ini di beberapa tempat seperti AC rumah tinggal, hingga lokasi dengan
pengadaan air bersih sulit ditemukan atau bahkan mahal. Seiring berjalannya
waktu, penggunaan Air Cooled Condenser terus meningkat. 
- Kondensor dengan Pendingin Campuran (Evaporative Condenser)
Dilihat dari namanya saja, Anda pasti memahami bahwa Evaporative
Condenser  merupakan kombinasi water tower serta water cooled condenser.
Sistem kerjanya cukup unik, karena kondensor satu ini akan mengeluarkan panas
yang mengandung gas refrigerant. Gas panas tersebut kemudian dilepaskan ke
udara dan air.

3. Kopling magnet (Magnetic Clutch).


Upaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat diputuskan dan
dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan), maka kita perlukan sebuah
kopling magnet yang dipasang pada poros kompresor, bersama roda puli. bila sakelar
dihubungkan, magnet listrik akan menarik plat penekan sampai berhubungan dengan roda
pulley dan poros kompresor terputar. Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat
pengembali akan menarik plat penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari
poros kompresor (putaran mesin hanya memutar puli saja).
er
4. Filter (receiver drier) er
Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan
fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air
dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi
dari kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver drier terdiri
dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant dialirkan ke
dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada
bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter
dan desiccant.

5. Saklar pengatur tekanan.


Dual pressure switch dipasangkan pada refrigerant line di antara kondensor
dan receiver drier atau pada receiver drier. Dual pressure switch, sebagai alat pengaman,
berfungsi untuk menghentikan kompresor dengan meng-off-kan magnetic clutch, ketika
tekanan pada high pressure line tidak normal tinggi atau rendah.
- Low pressure : Jika tidak ada refrigerant dalam sistem A/C, switch ini akan
terbuka, sehingga memutus pengiriman listrik ke compressor clutch . Ia dapat
melindungi kerusakan compressor.
- High pressure : Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan tinggi,jika
tekanan yang ada lebih tinggi dari normal, maka switch akan terbuka dan
memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan sistem A/C tidak melampaui
batasnya.

6. Katup ekspansi
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan
supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan
bentuk zat pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum
keluar evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi.
Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup
sesuai dengan temperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem. Katup ekspansi terdiri
dari beberapa macam, antara lain : 
- Katup Ekspansi Tipe Pipa Kapiler
Merupakan salah satu jenis katup ekspansi yang mana terdapat heat sensing tube
untuk mengukur suhu atau temperatur freon yang keluar dari evaporator. Cara
kerjanya adalah panas yang diterima oleh heat sensing tube akan digunakan untuk
mengatur banyak sedikitnya freon yang disalurkan oleh katup ekspansi menuju ke
evaporator. 
- Katup Ekspansi
Merupakan salah satu jenis katup ekspansi yang menggunakan orrifice untuk
mengatur freon yang disalurkan dari katup ekspansi ke evaporator dalam
kerjanya. Seberapa banyaknya refrigerant atau freon yang mengalir tetap sesuai
dengan ukuran orrifice yang ada. 
- Katup Ekspansi Tipe Box 
- Merupakan salah satu jenis katup ekspansi yang banyak digunakan dikendaraan
modern saat ini. Katup ekspansi tipe box menggunakan sensor suhu dan tekanan
dalam mengatur banyak sedikitnya refrigerant atau freon yang mengalir dari katup
ekspansi menuju evaporator. 

7. Evaporator.
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi
gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap panas, agar
penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga
diperluas permukaannya dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower),
supaya udara dingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang
mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan
membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena
kotoran itu akan turun bersama air. jenis-jenis evaporator adalah :
- Horizontal Tube Evaporato
Jenis ini merupakan evaporator yang paling klasik dan banyak diaplikasikan pada
berbagai bidang industri. Umumnya, jenis ini digunakan untuk keperluan-
keperluan skala kecil dengan penggunaan teknologi sederhana.
- Standard Vertical-Tube Evaporator
Prinsip kerja pada standard vertical-tube evaporator yakni, cairan akan mengalir
di dalam pipa sementara uap (steam) mengalir di dalam shell. Di dalam tabung,
cairan akan mendidih dan uap yang timbul bergerak membawa cairan ke atas.
Pada tahap ini, akan terjadi sirkulasi cairan yang disebabkan oleh perbedaan fasa
antara fluida yang terdiri dari campuran uap-cair dengan cairan yang berada di
bagian luar pipa.
- Basket Evaporator
Sirkulasi cairan berlangsung  natural (natural circulation) dan terjadi dengan baik
sehingga transfer panas secara konveksi akan berlangsung secara efektif dalam
jumlah besar. Natural circulation disebabkan oleh adanya perbedaan rapat massa
karena pebedaan fasa antara cairan yang terdapat di dalam pipa dengan cairan
yang berada di luar pipa. Selain itu, kerak yang terbentuk di bagian luar pipa
mempersulit proses pembersihan, jenis ini hampir mirip dengan horizontal tube
evaporator.

8. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0oC maka akan terbentuk
pembekuan (frost) pada fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara
serta kapasitas pendinginan menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini,
dan agar temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang
diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang
pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa
saluran masuk evaporator. Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor
secara seri. Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur
permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 C dan akan menghubungkan magnetic
clutch dengan kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4 C.
9. Penyaring udara (air filter).
Air filter ini menggunakan combination filter, untuk menyaring debu dan bau dalam
udara secara efektif sehingga udara yang masuk ke ruangan mobil benar – benar bersih
dan tidak berbau.
10. Motor Blower.
Kegunaannya adalah meniupkan udara ke ruangan dalam penumpang dan
mengirimkannya melalui evaporator. Biasanya putaran motor blower terdiri lebih dari
satu tingkat kecepatan ( 2 – 3 tingkat kecepatan ).
11. Refigerant
Refrigerant pada komponen ac mobil ini kerap di sebut freon. Refrigerant merupakan
komponen ac mobil yang berfungsi sebagai zat pendingin berbentuk gas cair khusus yang
disirkulasikan di dalam saluran sistem ac mobil. Refrigerant / freon inilah yang akan
menciptakan suhu dingin untuk kemudian suhu yang dingin ini di hembuskan ke seluruh
bagian dalam kabin mobil sehingga suhu ruangan dalam kabin juga menjadi dingin.
Refrigerant akan menyerap panas pada suhu rendah dan menolak panas pada suhu yang
lebih tinggi.  Jenis refrigerant :
- Freon R-32
Freon jenis R-32 banyak digunakan pada era 1980 hingga 1990-an. Termasuk
jenis chloro fluoro carbon (CFC), freon satu ini tersusun dari ethane dan methane
yang mengandung fluor, chlor, dan carbon. Titik didihnya mencapai 29,8 derajat
Celcius pada tekanan 1 atm, sedangkan tekanan kondensasinya adalah 93,3 psig
pada suhu 30 derajat Celcius dengan tekanan penguapan 11,8 psig pada suhu 15
derajat Celcius.
- Freon R-290
Refrigeran R290 memiliki nilai ODP nol dan nilai GWP yang sangat kecil.
Dari sisi tekanan kerja, R290 tidak berbeda jauh dengan R22. Massa pengisian
refrigeran R290 hanya sekitar 40% dari massa pengisian R22, hal ini disebabkan
karena massa jenis R290 adalah sekitar 40% dari R22.
- Freon R-134a
Ini dia jenis freon AC mobil yang masih umum digunakan hingga kini.
Merupakan refrigerant hydro fluoro carbon (HFC), freon R-134a tidak
mengandung unsur chloro sehingga tidak mengganggu lapisan ozon. Ia memiliki
titik didih 26,1 derajat Celcius pada tekanan 1 atm, suhu kritis 101 derajat
Celcius, tekanan penguapan 668 Kpa, dan tekanan kritis 4060 Kpa.

Anda mungkin juga menyukai