Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015


LAPORAN PRAKTIKUM
LEACHING (EKSTRAKSI PADAT-CAIR)
Tanggal Praktikum

: 12 Oktober 2015

Tanggal Pengumpulan Laporan

: 19 Oktober 2015

Pembimbing : Iwan Ridwan, ST, MT


Oleh :
Kelompok

: VII & VIII

Nama

: 1. Risma Regiyanti

Kelas

131411047

2. Rizki Abi Karomi

131411048

3. Rizwan Firzatulloh

131411049

4. Shafira Damayanti

131411051

5. Sidna Kosim Amrullah

131411052

: 3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tehnik pemisahan yang sering digunakan adalah ekstraksi. Ekstraksi merupakan
salah satu metode pemisahan kimia yang memisahkan atau menarik suatu komponen-komponen
kimia pada suatu sampel dan umumnya dapat larut dalam air. Ekstraksi terbagi atas dua jenis
yaitu ekstraksi dingin atau maserasi dan ekstraksi panas contohnya dengan ekstraksi soxhlet.
Perbedaan dari kedua jenis ekstraksi ini adalah terletak pada tehniknya, dimana untuk ekstraksi
dingin tidak menggunakan proses pemanasan pada sampel melainkan dengan cara merendam
sampel dalam pelarut. Sedangkan ekstraksi panas dilakukan dengan pemanasan.
Ekstraksi Padat Cair atau Leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan
inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen
terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi.
Ekstraksi dari bahan padatan dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalalm
solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut
dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, percobaan ini dilakukan untuk membuktikan teori dari
ektraksi padat cair. Umpan yang digunakan adalah arang yang mengandung NaOH dengan
pelarut air (H2O) dan alat yang digunakan adalah soxhlet.
1.2 Tujuan
1. Menjalankan peralatan ekstraksi di politeknik dengan aman dan benar
2. Menjelaskan fenomena perpindahan massa (proses fisis ekstraksi tersebut)
3. Menghitung efisiensi tahap percobaan dan hasil ekstraksi (yield)
4. Menghitung kalor terpakai dari kukus (steam) oleh pemanasan pelarut

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Ekstraksi
Proses ekstraksi (Pemisahan) itu sendiri dibagi menjadi bermacam-macam
menurut asal dan bahan yang akan dipisah. Secara garis besar, ada dua macam pemisahan.
a.

Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses pemisahan cairan dari padatan dengan

b.

menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.


Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan cairan dari suatu larutan dengan
menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan proses ekstraksi

padat cair (leaching) diantaranya adalah


a.

Ukuran partikel
Ukuran partikel biasanya akan mempengaruhi dari proses ekstraksi. Ukuran
partikel akan mempengaruhi proses ekstraksi, karena jika semakin kecil ukurannya
maka luas permukaan akan semakin besar, sehingga akan memperbaiki dari efisiensi
dari proses pemisahan tersebut. Dengan kata lain, jarak untuk berdifusi yang dialami

b.

oleh zat terlarut dalam padatan adalah kecil.


Zat pelarut
Larutan atau zat pelarutnya (solvent) dalam hal ini adalah pelarut yang terbaik
yang mampu melarutkan padatan yang akan diekstrak dengan baik tanpa
menghasilkan endapan. Biasanya, zat pelarut murni akan dipakai pada awalnya, tetapi
setelah proses ekstraksi berakhir, konsentrasi zat terlarut akan naik dan laju
ekstraksinya turun, pertama karena gradien konsentrasi akan berkurang dan kedua zat
terlarutnya menjadi lebih kental.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan zat pelarut yaitu:
1) Kerapatan; Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat
perbedaaan kerapatan yaitu besar amtara pelarut dan bahan ekstraksi
2) Selektivitas; Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan
komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi
3) Titik Didih; Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara
penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didih kedua bahan it tidak boleh
terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk aseotrop.

4) Reaktifitas; Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara


kimia pada komponen-komponen bahan ekstraksi.
5) Dan kriteria lain seperti murah, banyak, tidak beracun dll
c. Temperatur
Dalam banyak hal, kelarutan zat terlarut (pada partikel yang diekstraksi) di dalam
pelarut akan naik bersamaan dengan kenaikan temperatur untuk memberikan laju
ekstraksi yang lebih tinggi.
2.2 Ekstraksi Padat-Cair (Leaching)
Leaching ialah ekstraksi padat-cair dengan perantara suatu zat pelarut. Proses ini
dimaksudkan untuk mengeluarkan zat terlarut dari suatu padatan atau untuk memurnikan
padatan dari cairan yang membuat padatan terkontaminasi, seperti pigmen. Metode yang
digunakan untuk ekstraksi akan ditentukan oleh banyaknya zat yang larut, penyebarannya
dalam padatan, sifat padatan dan besarnya partikel. Jika zat terlarut menyebar merata di
dalam padatan, material yang dekat permukaan akan pertama kali larut terlebih dahulu.
Pelarut, kemudian akan menangkap bagian pada lapisan luar sebelum mencapai zat terlarut
selanjutnya, dan proses akan menjadi lebih sulit dan laju ekstraksi menjadi turun.
Ekstraksi Padat-Cair (Leaching) adalah proses pemisahan zat yang dapat melarut
(solut) dari suatu campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut (inert) dengan
menggunakan pelarut cair (solvent). Proses ini dilakukan untuk mendapatkan bagian yang
mudah terlarut karena berharga ataupun untuk menghilangkan bagian yang kurang
berharga. Pelarut akan lebih mudah melarutkan solute yang ada pada permukaan padatan
sebelum mencapai solute selanjutnya.
Secara umum proses dari pemisahan dapat diasumsikan dalam tiga bagian utama
yaitu
a.
b.
c.

Perubahan fasa dari solute selagi terlarut ke dalam pelarut.


Difusi dari solute melalui pelarut dalam pori-pori padatan keluar dari partikel tersebut.
Perpindahan dari solute dari pelarut dalam kontak dengan partikel ke larutan utama
keseluruhan.
Pada ekstraksi padat-cair, satu atau beberapa komponen yang dapat larut dipisahkan

dari bahan padat dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan secara teknis dalam skala
besar terutama di bidang industri bahan alami dan makanan, misalnya untuk memperoleh
a.
b.

Bahan-bahan aktif dari tumbuhan atau organ-organ binatang untuk keperluan farmasi
Gula dari umbi

c.
d.

Minyak dari biji-bijian


Kopi dari biji kopi

2.3 Perpindahan Massa dalam Proses Leaching


Persamaan utamanya:

= luas area kontak padatan-pelarut

= ketebalan efektif lapisan tipis dari cairan yang mengelilingi partikel padatan

= konsentrasi dari solute dalam pelarut

Cs

= konsentrasi jenuh dari solut di pelarut selama kontak dengan padatan

= massa solute yang telah pindah pada waktu t

=koefisien difusi (hampir sama dengan difusifitas D, pada fasa cair [m3/s])
Sebuah persamaan empiris difusifitas dalam larutan encer dapat dihitung dengan

pendekatan Maxwell dan dimodifikasi oleh Gilliland.

DL

= difusifitas
= viskositas pelarut

= temperatur (K)

= volume molekular zat bersangkutan (pelarut) dalam 1 kmol bentuk fasa cair

V0

= 0,008 untuk air; 0,0149 untuk etanol; 0,0228 untuk benzena

Asumsi sistem ekstraksi silang (cross current) dengan pelarut (misal campuran
air-etanol) selalu dalam keadaan murni di setiap tahap.

= massa dari rafinat

= massa dari pelarut

= massa dari solute dalam rafinat

= massa dari solute dalam ekstrak

Neraca Massa (Tahap I)


Massa masuk = Massa keluar
Axf + By0

= Ax1 + By1

dengan y0 = 0, maka:
Axf + 0 = Ax1 + By1
By1

= Ax1 + Axf

Untuk Kalor yang Diperlukan/Dilepas oleh Steam, Q

ms

= laju massa steam

hg

= energi dalam/entalpi steam pada tekanan kerja P

hfg

= kalor laten kondensasi penguapan kukus pada T kondensasi

hg

= energi dalam/entalpi kondensat pada T kondensat

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
No
Nama Alat
1 Ekstraktor Pada-Cair
2 Ember
3 Gelas Kimia
4 Termometer
5 Buret
6 Enlemeyer
7 Gelas Ukur
8 Neraca
9 Batang pegaduk
10 Spatula
3.1.2 Bahan
No

Nama Bahan

1
2
3
4

Arang
Larutan NaOH
Larutan HCl
Indikator MM

Air

Spesifikasi
1000 mL
50 mL
250 mL
1000 mL
Spesifika
si
10
%
0,1 %

Jumlah
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1

Satuan
Set
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah

Jumlah

Satuan

500
2000
100
menyesuaik
an
menyesuaik
an

Gram
mL
mL
mL
L

3.2 Skema Kerja


3.2.1 Persiapan Awal

3.2.2 Proses Leaching

BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN HASIL PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Pengamatan
Tabel 4.1. Tekanan, suhu dan laju alir selama proses ekstraksi

Tahap
Umpan
awal
Ekstrak
tahap I
Ekstrak
tahap II
Ekstrak
tahap III

Tekanan
Kukus
(Bar)

Temperatur
Steam (oC)

Temperatur
Kondensat
(oC)

Laju Alir Volume


Kukus/Kondesat
(m3/s)

Laju Alir Massa


Kukus/Kondensat
(kg/menit)

96

85

0.000005

0.3

96

85

5.54E-06

0.33

1.5

94

82

8.62E-07

0.05

1.5

94

80

2.34E-06

0.14

Tabel 4.2. Massa Hasil Ekstraksi


Tahap
I
II
III

Massa Ekstak
(gram)
6840
6820
6640

4.2 Hasil Pengolahan Data


Tabel 4.3. Hasil Analisa Ekstrak dengan Metoda Titrasi Asam-Basa

Run
Sample
Umpan
(2,7 gram)

I
II
III

Volume
titrat
(mL)

Konsentrasi
HCl
(M)

Volume
titran
(mL)

10

0.1

0.75

10
10
10
10
10
10
10

0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1

0.75
2.70
2.80
0.55
0.55
0.25
0.20

Volume
titran
rata-rata
(mL)

Konsentrasi
NaOH
(M)

Massa
NaOH
(gram)

0.750

0.0075

0.075

2.750

0.02750

7.524

0.550

0.00550

1.5004

0.225

0.00225

0.5976

Tabel 4.4. Neraca Massa

Axf

By0

By1

Ax1

By2

Ax2

By3

Ax3

13.814

7.524

6.19

1.5004

4.6869

0.5976

4.092

Tabel 45. Perolehan Ekstrak dan Rafinat


Run
Tahap I
Tahap II
Tahap III

Y (NaOH dalam
Ekstrak)
0.00110
0.00022
0.00009

B ( gram )

A ( gram )

6840
6820
6640

497.3
497.3
497.3

X (NaOH dalam
Rafinat)
0.01223
0.00934
0.00120

Tabel 4.6. Efisiensi Proses Ekstraksi


Run

Massa NaOH dalam


Massa NaOH terekstrak
Efisiensi
umpan
(gram)
(%)
(gram)
I
6.1900
7.5240
54.47
Tahap
P steam
T
ms
hg1.5004 hfg
hf 24.24Q (J/s)
II
4.6869
(Bar)
kondensat
(kg/menit) (kJ/kg)
III
4.092
0.5976(kJ/kg) (kJ/kg)12.74
o
Keseluruhan
9.622
69.65
( C)
Ekstrak
2
85
0.33
tahap I
Ekstrak
1.5
82
0.05
tahap II
Ekstrak
1.5
80
0.14
tahap III
Tabel 4.7. Kalor Terpakai dari Kukus (Steam)

2201.6

2295.5

2651.5

10150.8

2226.2

2303

2646

1569.33

2226.2

2308

2643

4412.8

BAB V
PEMBAHASAN

BAB VI
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
A. Menghitung Efisiensi Tahap Percobaan dan Hasil Ekstraksi
a) Kondisi Awal
Konsentrasi NaOH dalam arang

Titrasi 10 ml sampel arang dengan HCl 0.1 M, V= 0.75 ml


V1 . M1 = V2 . M2

0.75 ml . 0.1 M = 10 ml . M2
M2 = 0.0075 M
Maka, konsentrasi NaOH dalam sampel arang adalah 0.0075 M
Massa NaOH dalam sampel arang

Masa NaOH dalam umpan

b) Ekstraksi Tahap 1
Berat ember isi

= 7.40 kg

Berat ember kosong

= 0.56 kg

Berat sampel (B)

= Berat ember isi Berat ember kosong


= 7.40 kg 0.56 kg
= 6.84 kg

Volume sampel

=
=

= 6.84 liter
Konsentrasi NaOH di ekstrak
V1 . M1 = V2 . M2

2.75 ml . 0.1 M = 10 ml . M2
M2 = 0.0275 M
Massa NaOH keluar (massa dari solute di ekstrak y1)

Efisiensi Tahap 1

Massa dari solute terkandung dalam arang


Axf + By0 = Ax1 + By1
13.814 + 0 = x1 + 7.624
x1
= 6.19 gram

c) Ekstraksi Tahap 2
Berat ember isi

= 7.38 kg

Berat ember kosong

= 0.56 kg

Berat sampel (B)

= Berat ember isi Berat ember kosong


= 7.38 kg 0.56 kg
= 6.82 kg

Volume sampel

= 6.82 liter
Konsentrasi NaOH di ekstrak

V1 . M1
= V2 . M2
0.55 ml . 0.1 M = 10 ml . M2
M2
= 0.0055 M
Massa NaOH keluar (massa dari solute di ekstrak y2)

Efisiensi Tahap 2

Massa dari solute terkandung dalam arang

Ax1+ By0 = Ax2 + By2


6.19 + 0 = x2 + 1.5004
x2
= 4.6896 gram
d) Ekstraksi Tahap 3
Berat ember isi
= 7.02 kg

Berat ember kosong

= 0.38 kg

Berat sampel (B)

= Berat ember isi Berat ember kosong


= 7.02 kg 0.38 kg
= 6.64 kg

Volume sampel

= 6.64 liter
Konsentrasi NaOH di ekstrak

V1 . M1
= V2 . M2
0.225 ml . 0.1 M = 10 ml . M2
M2
= 0.00225 M
Massa NaOH keluar (massa dari solute di ekstrak y3)

Efisiensi Tahap 3

Massa dari solute terkandung dalam arang

Ax2+ By0 = Ax3 + By3


4.6896 + 0 = x3 + 0.5976
x3
= 4.092 gram
e) Efisiensi Keseluruhan Hasil Ekstraksi

B. Menghitung Kalor Terpakai dari Kukus/Steam


Menggunakan persamaan:

Ekstraksi Tahap I
Q = 10150.8 J/s

Ekstraksi Tahap II

Ekstraksi Tahap III

Anda mungkin juga menyukai