PRAKTIKUM
SOLID-LIQUID EXTRACTION
Kelas :B
Kelompok :8
Praktikan : 1. Aisyah Dzata Shabrina (5008211019)
2. Megan Annisa Kurnia (5008211001)
3. Ridho Rizqullah Kautsar (5008211121)
4. Putri Annisa Rahmawati (5008211139)
Asisten : Widaningsih (5008201136)
Tanggal Praktikum : 22 September 2023
BAB I
PENDAHULUAN
akan meningkat secara signifikan, yang berdampak pada penurunan laju ekstraksi. Penurunan
ini terjadi pertama kali karena gradien konsentrasi menurun dan kedua karena larutan menjadi
lebih kental
• Temperatur Operasi
Pada umumnya, peningkatan suhu akan meningkatkan kelarutan zat yang diekstraksi
dan laju difusi, yang pada akhirnya akan mempercepat proses ekstraksi. Namun, harus
diperhatikan bahwa suhu yang terlalu tinggi dapat merusak material yang sedang diproses.
Suhu yang lebih tinggi biasanya menguntungkan untuk proses ekstraksi karena ditandai
dengan viskositas pelarut yang lebih rendah dan kelarutan zat terlarut yang lebih besar. Meski
demikian, suhu ekstraksi harus dijaga agar tidak melebihi titik didih pelarut untuk mencegah
penguapan pelarut. Biasanya, suhu ekstraksi yang ideal adalah sedikit di bawah titik didih
pelarut.
• Pengadukan
Penggunaan pengadukan dapat meningkatkan difusi dan mempercepat transfer bahan
dari permukaan partikel ke dalam larutan. Pengadukan juga dapat mencegah pengendapan.
Dalam proses leaching, kecepatan dan durasi pengadukan memiliki dampak pada proses
ekstraksi. Kecepatan putaran yang lebih cepat akan membuat partikel lebih merata dalam
pelarut, meningkatkan luas permukaan kontak dan berkontribusi pada interaksi dengan pelarut
yang terus diperbaharui. Selain itu, durasi pengadukan yang lebih lama memungkinkan difusi
berlangsung secara terus-menerus. Waktu pengadukan harus diatur agar konsumsi energi tetap
efisien.
(Melani, 2021)
Terdapat beberapa jenis peralatan untuk leaching, berikut adalah jenis-jenisnya:
• Fixed-bed leaching
Fixed bed leaching adalah proses di mana campuran padat dikontakkan den gan cairan
melalui tempat tidur tetap dari padatan, yang mengarah pada pelarutan preferensial satu atau
lebih konstituen. Proses ini biasa digunakan dalam hidrometalurgi untuk ekstraksi logam dari
bijih.
• Moving-bed leaching
Moving bed leaching adalah proses di mana padatan dan cairan bergerak melalui sistem
dalam arah yang berlawanan. Dalam proses ini, reaktan dan katalis memasuki bagian atas
reaktor dan bergerak melalui wadah. Setelah mencapai bagian bawah, katalis dihapus dan
diregenerasi; produk dihapus dari sistem reaksi dan katalis diregenerasi dan dibawa ke bagian
atas reaktor
Berdasarkan tahapannya, proses leaching dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai
berikut:
• Single-stage leaching
Single stage leaching adalah proses di mana partikel padat dikontakkan dengan pelarut
murni hingga mencapai kesetimbangan. Single stage leaching adalah bagian dari proses
ekstraksi yang lebih luas, yang juga mencakup multi-stage cross-flow extraction dan multi-
stage countercurrent extraction. Proses single-stage leaching ini memiliki beberapa faktor
yang mempengaruhi efisiensinya, termasuk suhu ekstraksi, luas permukaan antarmuka,
viskositas pelarut, perbedaan konsentrasi, koefisien transfer massa, dan laju ekstraksi pelarut
Efisiensi leaching merujuk pada sejauh mana proses leaching berhasil dalam
mengekstraksi komponen tertentu dari suatu material. Efisiensi ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti jenis pelarut, waktu leaching, suhu, dan jenis material yang diekstraksi
1 𝑇
𝐷𝐴𝐵 = 1.173 × 10−16 (𝜑𝑀𝐵 ) 2
µ𝐵 𝑉𝐴0.6
Persamaan tersebut menjelaskan tentang difusivitas molekular volume molar zat terlarut.
Dinyatakan bahwa kemampuan suatu zat menyebar terhadap media tertentu adalah sebanding
dengan suhu disekitarnya
(Geankoplis, 2003)
I.3. Problem Statement
Tim rekayasa kami telah diberikan tugas untuk merancang prosedur operasi batch
untuk proses ekstraksi 'ZX' dalam ketel berkapasitas 5000 liter. Prosedur operasi harus
menjelaskan jumlah bahan yang mengandung 'ZX' per 100 liter pelarut, suhu pengolahan,
waktu pengolahan, dan metode ekstraksi (aliran ke atas, aliran ke bawah, sirkulasi cepat, dll.).
Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan jumlah 'ZX' yang diekstraksi maksimum dan
konsumsi pelarut yang paling rendah. Tidak ada data parameter desain yang tersedia untuk
perancangan. Diperlukan eksperimen untuk mendapatkan data yang diperlukan. Pengudaraan
pilot (tipe batch) tersedia di laboratorium dengan spesifikasi berikut:
• Tangki Pelarut/Solusi: -- liter
• Tangki perendaman dengan keranjang:
• Aksesori: pompa, pemanas.
Dengan menggunakan peralatan yang tersedia di laboratorium, cari prosedur operasi
untuk mencapai target. Tanyakan kepada staf/asisten laboratorium mengenai bahan 'ZX'
tertentu. Evaluasi apakah peralatan tersebut dapat menghasilkan data desain yang diperlukan?
Berapa kapasitas maksimum dari peralatan tersebut dan faktor apa yang mengendalikan
langkah tersebut? Dapatkah ekstraktor pilot mencapai data yang diperlukan? Hitunglah
prosedur operasi yang diperlukan. Jelaskan pekerjaan Anda secara rinci:
• Prinsip dasar yang digunakan
• Data atau parameter yang digunakan
• Dimensi yang disesuaikan
• dll.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
II.1. Variabel Percobaan
Terdapat 3 macam variabel pada praktikum ini, diantaranya:
a) Variabel Kontrol
• Massa nanas
b) Variabel Bebas
• Suhu pelarut : 40, 50, 70 oC
• Waktu kontak ekstraksi : 5, 10, 15 menit
c) Variabel Terikat
• Volume effluent
• Konsentrasi effluent
II.2. Algoritma Percobaan (Flowchart)
II.2.1 Prosedur Leaching
Bahan
• 100 gram Nanas (telah dipotong dengan ukuran yang sama)
• Aquades
• Larutan NaOH 0,1 N
• Indikator PP
II.4. Gambar Skema Alat dengan lengkap keterangan
DAFTAR PUSTAKA
Bima, “Uji Efek Ekstrak Air Daun Pandan Wangi Terhadap Kadar Glukosa Darah dan
Histopologi Tikus Diabetes Melitus,” Hilos Tensados, vol. 1, no., pp. 1–476, 2020.
E. Pratiwi, “Ekstraksi Minyak Dedak Padi Menggunakan Metode Maserasi dengan Pelarut
Heksana,” pp. 3–14, 2021.
Geankoplis, Christie J. (2003). Transport Processes and Separation Process Principles. 4th
edition. New Jersey: Prentice Hall
Melani, A., Purnama, D., & Robiah. (2021). Leaching Kalium dari Limbah Sabut Kelapa
dengan Pelarut Air (Kajian Pengaruh Variasi Temperatur dan Waktu). Jurnal Program
Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Palembang, 6(1), 26–31.
S. Bahri, “Ekstraksi Kulit Batang Nangka menggunakan Air untuk Pewarna Alami Tekstil,” J.
Teknol. Kim. Unimal, vol. 8, no. 2, p. 73, 2020
sebelum makan,
minum atau
merokok dan
meninggalkan
pekerjaan
• Tutup kembali
ketika sudah tidak
digunakan
Time Table
Waktu
PIC
Mulai Selesai
12.50 13.15 Praktikan Bersiap melakukan praktikum Semua
13.15 13.30 Briefing awal sebelum praktikum Semua
Persiapan semua bahan (padatan dan solvent)
13.30 13.45 Megan
yang digunakan sesuai variabel
Prosedur sebelum running praktikum
1. Memastikan semua katup tertutup dan semua
vent terbuka
2. Mengisi bejana B1 (solvent boiler) dengan
pelarut. Harus dipastikan level pelarut di atas
13.45 13.55 batas bejana Ais
3. Memastikan semua pipa terhubung
4. Menyalakan pemanas
5. Mengatur suhu TIC-101 ke 55℃
6. Mengamati kenaikan suhu di B1 sampai
steady state
Memastikan bejana B2 kosong dan bersih dan
13.55 14.00 memasukkan padatan ke bejana B2 (dicatat Ridho
massanya)
Menutup katup V1 dan mengatur katup T1 agar
14.00 14.05 bejana B2 terisi oleh pelarut dari bejana B1. Megan
Pompa diatur dalam kecepatan maksimum
Mengamati flow rate pelarut pada FI 301.
Apabila pelarut sudah mulai memasuki bejana
14.05 14.15 B2, disiapkan timer untuk menghitung waktu Ridhi
yang diperlukan sampai padatan terendam semua
oleh pelarut.
Stand by pada katup V1 dan mengamati aliran
pelarut agar tidak berlebih masuk ke bejana B2.
14.15 14.25 Megan
Katup V1 ditutup ketika semua padatan sudah
terendam semua oleh pelarut
Mematikan Timer dan analisis volume pelarut di
14.25 14.30 Ais
bejana B2
14.30 15.00 Memonitor waktu proses ekstraksi selama 5,7 Semua
menit
Meletakkan bejana di bawah katup S2. Katup V1
15.00 15.05 dan S2 dibuka sampai semua aliran effluent Annis
mengalir ke bejana. Tunggu beberapa menit.
15.05 15.10 Mengukur volume effluent yang terambil
Megan
menggunakan measuring cylinder.
15.10 15.15 Mengambil sampel effluent untuk analisis
Ridho
perhitungan kadar solute.
15.15 selesai Mengulangi prosedur yang sama untuk
variabel suhu pelarut dan waktu tinggal pelarut Semua
yang lainnya