Semester V 2022/2023
LAPORAN PRAKTIKUM
LEACHING
I. Tujuan
Menghitung jumlah minyak kacang yang diperoleh
II. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
Satu unit peralatan Leaching
Kain (sebagai wadah bahan)
Gelas kimia 1000 mL 1 buah
Gelas plastic 2000 mL
Neraca analitik
Corong pisah
Erlenmeyer
Baskom
Bahan yang digunakan
Etanol
Kacang tanah
III. Dasar Teori
Dalam industri kimia, pemisahan merupakan operasi utama disamping
pencampuran dan perubahan kimiawi, untuk mencapai tujuan pemisahan yang
diinginkan, dikenal berbagai jenis operasi pemisahan, baik secara thermal maupun
mekanikal, masing-masing mempunyai keuntungan tertentu dalam penggunaannya.
Dalam hal bahan yang ingin dipisahkan berupa zat yang dapat melarutkan (solut),
baik padatan maupun cairan, dan bercampur dalam campuran padatan yang dapat
larut (inert). Operasi leaching akan lebih banyak dipilih sebagai cara pemisahannya.
Sebagai contoh adalah pemisahan biji-biji logam dari pasir atau batuan yang
mengandungnya dalam industri metalurgi, atau dalam kehidupan sehari-hari, cara
pemisahan leaching yang tidak lain adalah ekstraksi padat-cair ini dapat dijumpai
pada pembuatan air kopi atau pembuatan santan kelapa.
Pada pokoknya, operasi leaching berlangsung dengan mengontakkan antara
pelarut cair dan campuran padatan sedemikian rupa sehingga terjadi perpindahan
solut ke dalam pelarut tersebut. Perlakuan selanjutnya adalah pemisahan larutan yang
terbentuk dari padatan sisanya. Hal ini, bila dalam industri , dapat dilangsungkan baik
dengan metode batch, continous co-curent maupun continues counter current.
Pada pokoknya, operasi leaching berlangsung dengan mengontakkan antara
pelarut cair dan campuran padatan sedemikian rupa sehingga terjadi perpindahan
solut ke dalam pelarut tersebut. Perlakuan selanjutnya adalah pemisahan larutan
yang terbentuk dari padatan sisanya. Hal ini, bila dalam industri , dapat
dilangsungkan baik dengan metode batch, continous co-curent maupun continues
counter current.
Percobaan ini mempelajari efisiensi operasi pada beberapa metode operasi di atas.
Selain itu juga dipelajari kesetimbangan sistem padat-cair tiga komponen (kedelai-
etanol-air). Hal ini penting dilakukan sehubungan dalam industri sering dihadapkan
persoalan memilih metode operasi yang dengan kapasitas dan perolehan per satuan
waktu yang diinginkan, terlebih lagi karena kurangnya teori tentang leaching yang
dikemukakan , maka percobaan semacam ini akan banyak membantu dalam
merancang operasi leaching skala industri.
Leaching merupakan suatu metode yang tepat untuk memisahkan padatan
campuran yang terkontak dengan pelarut cair. Proses ini dilakukan untuk mengambil
/ mendapatkan bagian dari padatan tersebut (lebih berharga dari padatannya) dengan
larutan yang hanya larut pada bagian yang ingin diambil. Leaching banyak
digunakan pada industri metalurgi, yaitu digunakan untuk memisahkan suatu
mineral dari suatu batuan. Leaching dapat dikerjakan secara batch, semibatch atau
secara kontinyu.
Teknik operasi yang biasa digunakan untuk proses leaching adalah spraying atau
aliran liquid dan mencelup zat padat seluruhnya kedalam zat cair, atau dapat pula
digunakan beberapa tingkat tabung, solvent dialirkan dari tabung teratas kemudian
mengalir ke tabung dibawahnya. Hal ini dimaksudkan agar luas permukaan bidang
kontak semakin besar, sehingga akan meningkatkan effisiensi leaching.
Leaching banyak dipakai dalam berbagai industri. Pada proses industri biologi
dan makanan banyak produk dipisahkan dari struktur alaminya dengan proses
leaching. Sebagai contoh, gula dihasilkan dari proses leaching dari tebu atau gula bit
dengan menggunakan air. Dalam produksi minyak sayur, pelarut organik seperti
heksana, aseton, dan eter digunakan untuk mengekstrak minyak dari kacang tanah,
kacang kedelai, biji bunga matahari, biji kapas, dan sebagainya. Pada industri
farmasi, berbagai produk farmasi yang berbeda dihasilkan dengan proses leaching
akar tanaman, daun, ataupun batang. Selain untuk berbagai kegunaan di atas
leaching juga dijumpai dalam industri pemrosesan logam. Biasanya logam yang
bermanfaat biasanya terdapat dalam campuran dengan jumlah konstituen tak
diinginkan yang cukup besar. Leaching dipakai untuk memisahkan logam sebagai
garam yang terlarut. Misalnya garam tembaga di-leaching dari bijih yang
mengandung berbagai logam dengan menggunakan asam sulfat atau larutan
amoniak.
Ada empat factor penting yang harus diperhatikan dalam operasi ekstraksi:
1. Ukuran partakel
Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Semakin kecil ukuran
partikel maka areal terbesar antara padatan terhadap cairan memungkinkan
terjadi kontak secara tepat. Semakin besar partikel, maka cairan yang akan
mendifusi akan memerlukan waktu yang relative lama.
2. Faktor pengaduk
Semakin cepat laju putaran pengaduk partikel akan semakin terdistribusi
dalam permukaan kontak akan lebih luas terhadap pelarut. Semakin lama
waktu pengadukan berarti difusi dapat berlangsung terus dan lama
pengadukan harus dibatasi pada harga optimum agar dapat optimum agar
konsumsi energi tak terlalu besar. Pengaruh faktor pengadukan ini hanya ada
bila laju pelarutan memungkinkan.
3. Temperature
Pada banyak kasus, kelarutan material akan diekstraksi akan meningkat
dengan temperatur dan akan menambah kecepatan ekstraksi.
4. Pelarut
Pemilihan pelarut yang baik adalah pelarut yang sesuai dengan viskositas
yang cukup rendah agar sirkulasinya bebas. Umumnya pelarut murni akan
digunakan meskipun dalam operasi ekstraksi konsentrasi dari solute akan
meningkat dan kecepatan reaksi akan melambat, karena gradien konsentrasi
akan hilang dan cairan akan semakin viskos pada umumnya (Coulson, 1955:
721). Dalam biologi dan proses pembuatan makanan, banyak produk yang
dipisahkan dari struktur alaminya menggunakan ekstraksi cair-padat. Proses
terpenting dalam pembuatan gula, leaching dari umbi-umbian dengan produksi
minyak tumbuhan, pelarut organic seperti hexane, acetone, dan lainnya
digunakan untuk mengekstrak minyak dari kacang kedelai, biji bunga
tumbuhan dan lain-lain. Dalam industri farmasi, banyak produk obat-obatan
diperoleh dari leaching akar tanaman, daun dan batang. Untuk produksi kopi
instan, kopi yang sudah dipanggang di leaching dengan air segar. Teh dapat
larut diproduksi dengan menggunakan pelarut air dan daun teh (Geankoplis,
1997: 724-725).
Metode Operasi
Dikenal beberapa jenis metode operasi ekstraksi padat-cair. Berikut ini disajikan
uraian singkat tentang masing-masing metode tersebut.
Operasi dengan system bertahap tunggal
Dengan metode ini, pengontakan antara padatan dan pelarut dilakukan
sekaligus, dan kemudian disusul dengan pemisahan larutan dari padatan sisa.
Cara ini jarang ditemui dalam operasi industri, karena perolehan solut yang
rendah.
Operasi system bertahap banyak dengan system aliran sejajar atau aliran
silang
Operasi ini dimulai dengan pencampuran umpan padatan dan pelarut pada
tahap pertama : kemudian aliran bawah dari tahap ini diciptakan dengan pelarut
baru pada tahap berikutnya.
Operasi secara kontinu dengan system bertahap banyak dengan aliran
berlawanan
Dalam sistem ini aliran bawah dan atas mengalir secara belawanan. Operasi
dimulai pada tahap pertama dengan mengontakkan larutan pekat, yang merupakan
aliran atas tahap kedua, dan padatan “baru”, operasi berakhir pada tahap ke-n (tahap
terakhir), dimana terjadi pencampuran antara pelarut “baru” dan padatan yang berasal
dari tahap ke-n (n-1). Dapat dimengerti bahwa sistem ini memungkinkan
didapatkannya perolehan solut yang tinggi, sehingga banyak digunakan di dalam
industri.
Larutan yang diperoleh sebagai aliran atas dapat dikumpulkan menjadi satu seperti
yang terjadi pada sistem dengan aliran sejajar, atau ditampung secara terpisah seperti
pada sistem dengan aliran silang.
Operasi “Batch” dengan system bertahap banyak dengan aliran berlawanan
Sistem ini terdiri dari beberapa unit pengontak batch yang disusun berderet
atau dalam lingkaran, yang dikenal sebagai “rangkaian ekstraksi” (extraction
Battery)
Di dalam sistem ini, padatan dibiarkan stasioner dalam setiap tangki dan dikontakkan
dengan beberapa larutan yang konsentrasinya makin menurun. Padahal yang hampir
tidak mengandung solut meninggalkan rangkaian setelah dikontakkan dengan pelarut
baru, sedangkan larutan pekat sebelum keluar dari rangkaian yang terlebih dahulu
dikontakkan dengan padatan baru di dalam tangki yang lain.
Efisiensi Tahap
Bila dimisalkan suatu operasi leaching dimana pengaruh adsorpsi padatan inert
terhadap solut tidak ada dan pemisahan sempurna solut dari padatan inert dapat
dilakukan maka seluruh solut yang ada dapat terbawa dalam larutan ekstrak.
Operasi semacam ini dikatakan mempunyai efisiensi 100%. Jadi efisiensi dapat
dinyatakan sebagai :
Bila perhitungan efisiensi diatas dilakukan untuk tiap tahap operasi maka
diperoleh efisiensi tahap dan bila dilakukan terhadap seluruh tahap dalam suatu
metode operasi maka hasil yang diperoleh disebut efisiensi keseluruhan (overall).
IV. Prosedur Kerja
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
o http://documents.tips/documents/laporan-praktikum
leachingdocx.html
o http://dokumen.tips/documents/mimi-leaching.html
o http://heriut.blogspot.co.id/2011/05/ekstraksi-padat-cair-
leaching.html
o https://www.academia.edu/9335676/Ekstraksi_padat_cair
o https://www.scribd.com/doc/139945641/Laporan-Leaching