Anda di halaman 1dari 6

ESSAY

Ekstraksi Merupakan Satuan Operasi Dalam Mengoperasikan Peralatan Industri


Kimia

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kimia Industri

Dosen Pengampu Dr. Achmad Hanafi Setiawan, M., Sc.

Disusun Oleh :

Luthfi Ofan Jaya (191010800061)

Kelas 03TIDP001

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2020
Ekstraksi Merupakan Satuan Operasi Dalam Mengoperasikan Peralatan Industri
Kimia

Ekstraksi adalah metode pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan antara
dua cairan tidak larut yang berbeda, umumnya air dan pelarut organik lainnya. Atau definisi
ekstraksi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan senyawa yang dicampur dengan
senyawa lain (yang tidak diinginkan) berdasarkan perbedaan kelarutan.

Secara umum, ekstraksi menggunakan jenis kelarutan suatu senyawa dalam pelarut yang
diberikan. Ini karena kelarutan senyawa tertentu dalam pelarut yang diberikan dapat dikontrol
sesuai dengan sifatnya. Oleh karena itu metode ekstraksi dikembangkan oleh ahli kimia untuk
mendapatkan senyawa dengan nilai kemurnian tinggi.

Ekstraksi adalah pemisahan zat target dan zat yang tidak berguna ketika teknik pemisahan
didasarkan pada perbedaan dalam distribusi zat terlarut antara dua atau lebih pelarut yang
dicampur. Secara umum, zat terlarut yang diekstraksi tidak larut atau sedikit larut dalam
pelarut, tetapi mudah larut dengan pelarut lain.

Ekstraksi adalah teknik untuk memisahkan senyawa yang dicampur dengan senyawa lain
berdasarkan perbedaan kelarutan. Ekstraksi umumnya menggunakan kelarutan suatu senyawa
dalam pelarut tertentu.

Pengertian Ekstraksi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian ekstraksi menurut para ahli:

1. Menurut Harbone 1987, ekstraksi berarti pemisahan zat target dan zat tidak berguna
di mana teknik pemisahan didasarkan pada distribusi zat terlarut antara dua atau lebih
pelarut campuran. Biasanya, zat terlarut yang diekstraksi tidak larut / sedikit larut
dalam pelarut, tetapi mudah larut dengan pelarut lain.
2. Menurut ICS-UNDO 2008 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan 200,
ekstraksi adalah prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan kandungan senyawa
kimia dari jaringan tanaman atau hewan dengan pelarut yang sesuai dalam metode
ekstraksi standar.
3. Keuntungan dari metode ini adalah dapat digunakan secara praktis serta menggunakan
alat dan bahan sederhana serta dapat menghasilkan ekstrak dalam jumlah banyak.
Selain itu, senyawa dalam simplisia relatif terhindar dari perubahan kimia oleh
senyawa-senyawa atau adanya pemanasan (Pratiwi,2009)
4. Ekstraksi adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh kandungan senyawa
kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan dengan pelarut yang sesuai dalam
standar prosedur ekstraksi (ICS-UNIDO, 2008; Ditjen POM, 2000).
5. Kelebihan ekstraksi dengan metode sokletasi adalah proses ekstraksi berlangsung
secara kontinu (Seidel, 2012). Kekurangan ekstraksi dengan metode sokletasi adalah
hanya dapat digunakan untuk senyawa yang termostabil (ICS-INDO,2008).

Prinsip Dasar Ekstraksi

Prinsip dasar ekstraksi adalah mengambil keuntungan dari kelarutan zat yang berbeda untuk
diekstraksi. Campuran senyawa yang akan diekstraksi dilarutkan dalam pelarut. Pelarut yang
digunakan memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa yang diinginkan. Jika seperti
pada contoh sebelumnya Anda ingin mengonsumsi konten kafein dalam kopi bubuk gunakan
pelarut berbasis air yang dapat melarutkan kafein.

Dasar dari teknik ini didasarkan pada pengetahuan sederhana, di mana kita dapat
memisahkan suatu senyawa dari senyawa lain berdasarkan kelarutan suatu pelarut tertentu.
Teknik ini menggunakan pemahaman yang lebih dalam tentang kelarutan senyawa dalam
pelarut dalam perkembangannya. Seperti diketahui, kafein ini lebih larut dalam air pada suhu
tinggi. Itu sebabnya air panas digunakan. Suhu manipulasi dapat menyebabkan kelarutan
menurun atau meningkat.

Jadi, dengan mengkondisikan pelarut atau sistem, kita dapat mengatur kelarutan suatu
senyawa dalam pelarut. Sehingga pelarutan atau pemisahan senyawa dapat dilakukan dengan
teknik-teknik tertentu.

Klasifikasi Ekstrasi

1. Rendering

Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahanyang diduga
mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Padasemua cara rendering,
yang bertujuan untuk menggumpalkan protein pada dinding sel bahan dan untukmemecahkan
dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak ataulemak yang terkandung
didalamnya.Menurut pengerjaannya rendering dibagi dengan dua cara,yaitu
a. Wet renderingWet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah
airselama berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yangterbuka atau
tertutup dengan menggunakan temperature yang tinggi serta tekanan40 sampai 60 pound
tekanan uap (40-60psi). Peralatan yang digunakan adalahautoclave atau digester. Air dan
bahan yang akan diekstraksi dimasukan kedalamdigester dengan tekanan uap air sekitar 40
sampai 60 pound selama 4-6 jam. minyak atau lemak dimasukkan kedalam ketel

b. Dry renderingDry rendering adalah proses rendering tanpa penambahan air


selama proses berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dandilengkapi
dengan steam jacket serta alat pengaduk (agitator). Bahan yangdiperkirakan mengandung
tanpa penambahan air. Bahan tadi dipanaskan sambil diaduk. Pemanasan dilakukan pada
suhu 220°F sampai 230°F (105°C-110°C). Ampas bahan yang telah diambilminyaknya akan
diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak yang dihasilkandipisahkan dari ampas yang telah
mengendap dan pengambilan minyak dilakukandari bagian atas ketel.

2.   Pengepresan Mekanik (mechanical expression)


Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak ataulemak,terutama untuk
bahan bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara inidilakukan untuk memisahkan minyak dari
bahan

minyak atau lemak dimasukkan kedalam ketel yang berkadar minyak tinggi(30-70%). Pada
pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan

sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluantersebut


mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan sertatempering atau pemasakan.

3 .Ekstraksi Dengan Pelarut (Solvent extraction)


Prinsip dari proses ini adalah ekstraksi dengan melarutkan minyak dalam pelarut minyak dan
lemak. Pada cara ini dihasilkan bungkil dengan kadar minyakyang rendah yaitu sekitar 1 persen
atau lebih rendah,dan mutu minyak kasar yangdihasilkan cenderung menyerupai hasil dari expeller
pressing, karena sebagianfraksi bukan minyak akan ikut terekstraksi. Pelarut minyak atau
lemak yang biasadigunakan dalam proses ekstraksi dengan pelarut menguap adalah
petroleum eter,gasoline carbon disulfide, karbon tetra klorida, benzene dan n-heksan.
Perlu perhatikan bahwa jumlah pelarut menguap atau hilang tidak boleh lebih dari 5 persen.
Bila lebih, seluruh system solvent extraction perlu diteliti lagi.
Penerapan Ektraksi di Industri :

1. Bahan Kimia Contoh : pengolahan air, pencucian asam basa


2. Bahan farmasi, untuk membuat antibiotik, vitamin, dan senyawa pola
3. Bahan makanan Contoh : Asam Laktat dan Flavour
4. Refining, untuk oli dan aromatik
DAFTAR PUSTAKA

ICS-UNDO 2008 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan


200,

Harbone 1987, ekstraksi berarti pemisahan zat target dan zat tidak
berguna

Pratiwi 2009, perubahan kimia oleh senyawa-senyawa

ICS-UNIDO, 2008, proses ekstraksi

ICS-UNIDO, 2008; Ditjen POM, 2000, proses yang dilakukan untuk


memperoleh kandungan senyawa

Anda mungkin juga menyukai