Anda di halaman 1dari 3

Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi

yang terdapat di alam berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran,
kita harus melakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk
memisahkan campuran. Perusahaan air minum, memperoleh air jernih dari air sungai melalui
penyaringan pasir dan arang. Air murni untuk keperluan laboratorium atau farmasi diperoleh
melalui teknik pemisahan destilasi.Untuk memisahkan minyak bumi menjadi komponen-
komponennya seperti elpiji, bensin, minyak tanah,dilakukan melalui teknik pemisahan
destilasi bertingkat. Logam aluminium dipisahkan dari bauksit melalui teknik pemisahan
elektroforesis. Itulah beberapa contoh teknik pemisahan yang berguna untuk memperoleh materi
yang lebih murni. Melalui teknik pemisahan ternyata menghasilkan materi yang lebih penting
dan lebih mahal nilainya.

Ekstraksi adalah pemisahan zat target dan zat yang tidak berguna ketika teknik pemisahan
didasarkan pada perbedaan dalam distribusi zat terlarut antara dua atau lebih pelarut yang
dicampur. Secara umum, zat terlarut yang diekstraksi tidak larut atau sedikit larut dalam pelarut,
tetapi mudah larut dengan pelarut lain. Ekstraksi adalah teknik untuk memisahkan senyawa yang
dicampur dengan senyawa lain berdasarkan perbedaan kelarutan. Ekstraksi umumnya
menggunakan kelarutan suatu senyawa dalam pelarut tertentu. Karena kelarutan suatu senyawa
dalam pelarut yang diberikan dapat dikontrol berdasarkan sifatnya, metode ekstraksi telah
dikembangkan oleh para ahli kimia untuk mendapatkan senyawa dengan kemurnian tinggi.

Ekstraksi pelarut pada umumnya digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang diinginkan
dan mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara keseluruhan. Terkadang,
gugus-gugus pengganggu ini diekstraksi secara selektif. Teknik pengerjaan meliputi penambahan
pelarut organik pada larutan air yang mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan
pelarut organik diusahakan agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak
saling tercampur satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pemisah
dengan jalan pengocokan beberapa kali. Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat
campur (immiscible).

Pengertian esktraksi menurut para ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian ekstraksi menurut para ahli:


1. Menurut Harbone 1987, ekstraksi berarti pemisahan zat target dan zat tidak berguna di
mana teknik pemisahan didasarkan pada distribusi zat terlarut antara dua atau lebih
pelarut campuran. Biasanya, zat terlarut yang diekstraksi tidak larut / sedikit larut dalam
pelarut, tetapi mudah larut dengan pelarut lain.
2. Menurut ICS-UNDO 2008 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan 200,
ekstraksi adalah prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan kandungan senyawa kimia
dari jaringan tanaman atau hewan dengan pelarut yang sesuai dalam metode ekstraksi
standar.

Prinsip Dasar Ekstraksi

Prinsip dasar ekstraksi adalah mengambil keuntungan dari kelarutan zat yang berbeda untuk
diekstraksi. Campuran senyawa yang akan diekstraksi dilarutkan dalam pelarut. Pelarut yang
digunakan memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa yang diinginkan. Jika seperti pada
contoh sebelumnya Anda ingin mengonsumsi konten kafein dalam kopi bubuk gunakan pelarut
berbasis air yang dapat melarutkan kafein.

Dasar dari teknik ini didasarkan pada pengetahuan sederhana, di mana kita dapat memisahkan
suatu senyawa dari senyawa lain berdasarkan kelarutan suatu pelarut tertentu. Teknik ini
menggunakan pemahaman yang lebih dalam tentang kelarutan senyawa dalam pelarut dalam
perkembangannya. Seperti diketahui, kafein ini lebih larut dalam air pada suhu tinggi. Itu
sebabnya air panas digunakan. Suhu manipulasi dapat menyebabkan kelarutan menurun atau
meningkat. Dengan mengkondisikan pelarut atau sistem, kita dapat mengatur kelarutan suatu
senyawa dalam pelarut. Sehingga pelarutan atau pemisahan senyawa dapat dilakukan dengan
teknik-teknik tertentu.

Metode Ekstraksi

1. Maserasi adalah proses sederhana di mana pelarut digunakan dan diaduk beberapa kali
pada suhu kamar.
2. Pencernaan adalah maserasi aduk terus-menerus / kinetik pada suhu antara 40-50 derajat.
3. Sokletation adalah ekstraksi dengan pelarut selalu baru dengan bantuan alat khusus dan
pengadukan terus menerus.
4. Perkolasi adalah ekstraksi yang terjadi menggunakan pelarut dalam bahan yang akan
diekstraksi.
5. Refluks adalah ekstraksi yang terjadi dengan pemanasan, sehingga titik didih tertentu
tercapai.
6. Infus adalah ekstraksi dengan air sebagai pelarut saat dipanaskan.
7. Dekok adalah proses infus yang hanya dilakukan dalam periode waktu yang lebih lama.
8. Distilasi uap, ekstraksi dengan penguapan.

Day.2002. Analisis Kimia Kuantitatif .Jakarta: Erlangga

Khamidinal.2009. Teknik Laboratorium Kimia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press

Oxtoby , David. 2001. Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I. Jakarta: Erlangga

Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sri Mulyani. 2005. Kimia Fisika II.  Malang: UM Press

Anda mungkin juga menyukai