Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Putu Dian Wela Kusuma

NIM : P07134019082

Kelas : III B

Teknologi Bahan Alam

Riview Video : E-modul Ekstraksi

Pada video 1: Yang saya dapat tangkap dari video 1 yaitu tentang bagaimana cara untuk
mengekstraksi sinamaldehida dari kulit kayu manis. Dan menjelaskan tahapan pengolahan
untuk mendapatkan ekstraki kayu manis.

Adapun material dan reagen yang digunakan yaitu :

- Kulit kayu manis


- Etil asetat
- Larutan air garam
- Air sulingan

Tahapan Ekstraksi yaitu :

- Pembahasan simplisia
- Penyaringan simplisia
- Pemurnian
- Pemekatan ekstrak

Pada video 2 : Metode Ekstraksi Tanaman Obat

Ekstraksi adalah suatu proses atau tahapan penarikan kandungan fitokimia yang terdapat
dalam tumbuhan obat yang terkandung zat fitokimia yang dapat larut dalam pelarut sehingga
dapat terpisah dari bahan yang tidak dapat terlarut. Tahapan dari proses ekstraksi yaitu :

1. Penetrasi atau masuknya suatu penyaring/solfen ke dalam serbuk simplisia yang


terkandung fitokimia tertentu
2. Mengembangnya sel karena sudat mendapat pelarut dalam serbuk simplisia
3. Akan terjadi suatu pelarutan fitokimia karena adanya kesesuaian polaritas pelarut
terhadap fitokimia
4. Proses difusi atau perpindahan konsentrasi di dalam sebuk simplisia sehingga
akan terjadi perpindahan ke luar dari serbuk simplisia

Metode – metode ekstraksi :

1. Perkolasi
Termasuk metode ektraksi dingin
Prinsip penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyarian melalui
serbuk simplisia
2. Destilasi air/ penyulingan
Metode untuk memisahkan bahan aktif tanaman obat berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap.
3. Maserasi
Metode dingin merupakan penyarian sederhana
Rendaman serbuk dalam cairan penyari cairan akan menembus dinding sel dan masuk
ke rongga sel yang menganduung zat kimia lalu zat kimia akan larut karena terjadi
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dengan di luar sel maka
larutan yang terpekat didesak keluar atau difusi
4. Infundasi
Merupakan metode penyarian dengan cari menyarin simplisia dalam air dengan suhu
900 C selama 15 menit. Biasanya di gunakan untuk penyarian zat kandungan aktif
yang larut dalam air. Menghasilkan ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar
kuman
5. Sohetasi
Timbang serbuk lalu di bungkus lalu masukkan ke dalam labu timbal sohetasi,
siapkan cairan penyari(alcohol 96%) lalu masukkan ke dalam labu alas bulat, lalu
panaskan dengan tekan tombol on pada mesin serta buka keran agar air mengalir akan
terjadi 1 – 2 sirkulasi kegiatan di hentikan jika cairan dalam pipa telah jernih.
6. Reflaks
Merupakan metode ekstraksi panas dengan prinsip kerja ektraksi dengan pelarut pada
tempeatur titik didihnya dengan waktu tertentu dan jumlah pelarut yang selalu baru
dan adanya pendingin balik. Metode ini digunakan untuk mengekstraksi bahan bahan
yang tahan terhadap pemanasan.
Hasil dari ektraksi adalah ekstrak atau sari

Ekstrak tersebut dibagi menjadi 3

Berdasarkan konsistensi

1. Ekstrak Cair (Extractum liquidum)


Ekstrak yang diperoleh dari hasil ektraksi dalam bentuk cair dengan atau tanpa
proses penguapan
2. Ekstrak kental (Extractum Spissum)
Hasil dari proses ekstraksi berbentuk cair kemudian mengalami penguapan
3. Ekstrak kering ( Extractum Siccum)
Hasil dari ekxtrak kental yang digunakan dalam proses formulasi dengan
tambahan bahan tertentu

Keuntungan Ekstraski :

- Kuantitas jauh lebih kecil


- Konsentrasi dari zat aktif fitokimia lebih besar
- Stabilitas zat aktifnya lebih terjaga
- Lebih mudah dikembangkan ke dalam bentuk sediaan tertentu

Jawaban Pertanyaan :

1. Prinsip Dasar Ekstraksi


Prinsip dasar ekstraksi adalah mengambil keuntungan dari kelarutan zat yang
berbeda untuk diekstraksi. Campuran senyawa yang akan diekstraksi dilarutkan dalam
pelarut. Pelarut yang digunakan memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa
yang diinginkan. Jika seperti pada contoh sebelumnya Anda ingin mengonsumsi
konten kafein dalam kopi bubuk gunakan pelarut berbasis air yang dapat melarutkan
kafein.
Dasar dari teknik ini didasarkan pada pengetahuan sederhana, di mana kita
dapat memisahkan suatu senyawa dari senyawa lain berdasarkan kelarutan suatu
pelarut tertentu. Teknik ini menggunakan pemahaman yang lebih dalam tentang
kelarutan senyawa dalam pelarut dalam perkembangannya. Seperti diketahui, kafein
ini lebih larut dalam air pada suhu tinggi. Itu sebabnya air panas digunakan. Suhu
manipulasi dapat menyebabkan kelarutan menurun atau meningkat.Jadi, dengan
mengkondisikan pelarut atau sistem, kita dapat mengatur kelarutan suatu senyawa
dalam pelarut. Sehingga pelarutan atau pemisahan senyawa dapat dilakukan dengan
teknik-teknik tertentu.

Anda mungkin juga menyukai