Anda di halaman 1dari 30

Kromatogra

fi
KELOMPOK 2
Nama Kelompok

Ni Wayan Ayu Ni Nengah Yohana M. P. Yayang Natasia Febiani


Wiartini
P07134019063 P07134019065 P07134019067

Yashinta Eka Purwita S. Ni Putu Dian Wela I Wayan Wima Pradana


P07134019069 K.
P07134019082 P.
P07134019102
Yang Akan Dibahas

01
Pengertian
02 03 04
Komponen-
dan Istilah Jenis-Jenis
komponen
Penggunaan

05
Teknik
06 07
Contoh
08
Data yang
Arti Data
Injeksi Perhitungan Dihasilkan
0
Kromatografi
1
Suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan pola pergerakan antara fase gerak
dan fase diam untuk memisahkan komponen
(berupa molekul) yang berada pada larutan.
Penggunaan
Kromatografi dalam
Bahan Alam
Senyawa aktif dari bahan alam tertentu sebab
mempunyai aktivitas farmakologis seperti antibakteri,
antijamur, antioksidan, dan lain lain. Untuk
mengisolasi senyawa tersebut secara murni dari
suatu bahan alam seperti daun daunan, dibutuhkan
metode pemisahan seperti dengan menggunakan
kromatografi kolom.
Dengan teknik kromatografi, sampel bahan
alam akan dibuat ekstrak lalu dilakukan
pemisahan melalui elusi. Hasilnya akan
diperoleh senyawa aktif yang diinginkan dan
bisa dikarakterisasi lebih lanjut
menggunakan alat yang lebih kompleks
seperti menggunakan FTIR atau NMR.
Istilah-istilah Dalam
Kromatografi
 Analit adalah zat yang dipisahkan.
 Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil
pemisahan. Adanya puncak karakterisitik yang berbeda
menunjukkan adanya senyawa yang berbeda.
 Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan
analit.
 Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu.
 Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya.
 Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk
melewati system
 Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan
untuk mengelusi komponen analit.
 Eluat adalah pelarut yang mengandung analit hasil pemisahan
dengan kromatografi
JENIS-JENIS
KROMATOGRAFI

Kromatogr Kromatogr
afi Kertas afi Gas
Kromatografi Kromatografi
Kolom Lapis Tipis
Kromatografi
Kolom
Kromatografi yang menggunakan kolom
sebagai alat untuk memisahkan komponen-
komponen dalam campuran.
Kelebihan :
 Dapat digunakan untuk analisis dan aplikasi
preparative
 Digunakan untuk menentukan jumlah komponen
campuran
 Digunakan untuk memisahkan dan purifikasi
substansi
Kekurangan :
 Untuk mempersiapkan kolom dibutuhkan
kemampuan teknik dan manual
 Metode ini sangat membutuhkan waktu yang lama
(time consuming)
Kromatografi
Kertas
Kromatografi yang menggunakan kertas selulosa
murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air
atau pelarut polar lainnya. Kromatografi kertas
digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya.
Kelebihan :
 Tidak diperlukan peralatan yang teliti dan mahal
 Dapat diperoleh hasil yang baik walaupun dengan
peralatan dan materi yang sederhana
 Senyawa yang terpisah dapat dideteksi pada kertas
dan diidentifikasi
Kekurangan :
 Banyaknya permasalahan menyangkut cara
pemasukan fasa gerak, perambatan fasa
gerak, dan penggumpalan
 Membutuhkan waktu lama
 Keterbatasan parameter senyawa yang diuji
Kromatografi Gas
Proses pemisahan campuran menjadi komponen-
komponennya dengan menggunakan gas sebagai
fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan
(sorben) yang diam
Kelebihan :
 Waktu analisis yang singkat dan ketajaman
pemisahan yang tinggi
 Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk
menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi
 Gas mempunyai vikositas yang rendah
 Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan
berlangsung cepat sehingga analisis relatif
cepat dan sensitifitasnya tinggi
 Pemakaian fase cair memungkinkan kita
memilih dari sejumlah fase diam yang sangat
beragam yang memisahkan hampir segala
macam campuran.
Kromatografi Gas

Kelemahan :
 Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat
yang mudah menguap
 Kromatografi gas tidak mudah dipakai
untuk memisahkan campuran dalam
jumlah besar. Pemisahan pada tingkat (mg)
mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat
gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan
dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan
kecuali jika ada metode lain.
 Fase gas dibandingkan sebagian besar fase
cair tidak bersifat reaktif terhadap fase
diam dan zat terlarut.
Kromatografi Lapis Tipis
(KLT)
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah
cara pemisahan campuran senyawa
menjadi senyawa murninya dan
mengetahui kuantitasnya yang digunakan.
Kromatografi lapis tipis dapat digunakan
untuk memisahkan senyawa – senyawa
yang sifatnya hidrofobik seperti lipida –
lipida dan hidrokarbon yang sukar
dikerjakan dengan kromatografi kertas.
Kromatografi Lapis Tipis
(KLT)
Kelebihan :
 Lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis.
 Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan
dengan pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan
radiasi menggunakan sinar ultraviolet.
 Perlakuan dapat dengan elusi secara mekanik
(ascending), menurun (descending), atau dengan
cara elusi 2 dimensi.
 Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik
karena komponen yang akan ditentukan
merupakan bercak yang tidak bergerak.
 Hanya membutuhkan sedikit pelarut.
 Biaya yang dibutuhkan terjangkau.
 Jumlah perlengkapan sedikit.
 Preparasi sample yang mudah
Kromatografi Lapis Tipis
(KLT)
Kekurangan :
 Butuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra
untuk mendapatkan bercak/noda yang
diharapkan.
 Butuh sistem trial and eror untuk menentukan
sistem eluen yang cocok.
 Memerlukan waktu yang cukup lama jika
dilakukan secara tidak tekun
Carrier
Gas Injection
Supply Port

Komponen
Recorder Kromatogr Oven
afi Gas

Detector Capillary
Colomn
Komponen Kromatografi Gas
1. Carrier Gas Supply
Komponen  ini berfungsi sebagai penyuplai gas
pembawa atau fasa gerak dalam kromatografi gas.
2. Injection Port
Bagian injektor ini sebagai tempat memasukkan
analit atau sampel yang akan dianalisis. Cairan
analit dimasukkan dengan menggunakan syringe
dengan jumlah volume tertentu.
3. Oven
Oven berfungsi untuk memanaskan analit sehingga

analit berubah fasa menjadi fasa gas. Suhu dalam


oven ini bisa diatur maupun diprogram sesuai
dengan metode yang akan digunakan dalam
proses identifikasinya.
Komponen Kromatografi Gas
4. Capillary Column
Capillary column merupakan jalan tempat analit
melewati oven. Kolom ini ada yang panjangnya sampai
30 meter, ada juga yang hanya 1 meter.
5. Detector
Bagian ini berfungsi sebagai pendeteksi komponen-
komponen zat yang sudah berhasil dipisahkan. Terdapat
berbagai macam detektor yang dapat digunakan, antara
lain yang biasa digunakan adalah FID (Flame Ionization
Detector). Detektor ini akan mendeteksi berdasarkan
ion-ion yang terbentuk dari analit, dengan
memanfaatkan nyala dari gas H2 dan gas O2.
6. Recorder
Komponen ini berfungsi sebagai pencatat hasil
pendeteksian yang terjadi dalam detektor. Hasil dari
recorder ini biasa disebut sebagai kromatogram, yang
berbentuk puncak-puncak dari komponen yang terdapat
dalam campuran analit yang dianalisis. 
Teknik Injeksi Pada
Penggunaan
Kromatografi gas
Tempat injeksi (The injection port)
Dalam pemisahan dengan GLC cuplikan harus dalam ben­tuk fase uap. Gas dan uap
dapat dimasukkan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk cairan
dan padatan. Hingga dengan demikian senyawa yang berbentuk cairan dan padatan
pertama-tama harus diuapkan. Ini mem­butuhkan pemanasan sebelum masuk dalam kolom.
Panas itu terdapat pada tempat injeksi
Tempat injeksi dari alat GLC selalu dipanaskan. Dalam kebanyakan alat, suhu dari
tempat injeksi dapat diatur. Aturan pertama untuk pengaturan suhu ini adalah batiwa suhu
tempat injeksi sekitar 50°C lebih tinggi dari titik didih campuran dari cuplikan yang
mempunyai titik didih yang paling tinggi. Namun demikian suhu tempat injeksi tidak boleh
terlalu tinggi, sebab kemungkinan akan terjadi perubahan karena panas atau penguraian
dari senyawa yang akan dianalisa.
Perlu diperhatikan bahwa kita tidak boleh menginjeksikan cuplikan terlalu banyak,
karena GC sangat sensitif. Biasanya jumlah cuplikan yang diinjeksikan pada waktu kita
mengadakan analisa 0,5 -50 ml  gas dan 0,2 - 20 ml untuk cairan seperti pada gambar di
bawah.
Teknik Injeksi Pada Penggunaan Kromatografi
Gas
1. Split Injection
Split injeksi adalah salah satu metode
injeksi pada gas kromatografi yang paling
tua, paling sederhana dan mudah untuk
menggunakan teknik injeksi. Prosedur ini
melibatkan menginjeksi sampel
dengan syringe ke dalam port injeksi panas
melalui karet septum. Sampel yang
diinjeksikan lebih cepat menguap dan hanya
sebagian kecil dan biasanya 1-2% dari uap
sampel masuk ke kolom. Suhu dalam injeksi
port mencapai 3500 C.
Teknik Injeksi Pada Penggunaan Kromatografi
Gas
2. Splitless Injection
Metode Splitless Injection, sampel yang
diinjeksikan kemudian diuapkan dalam
injector panas dan dibawa ke dalam kolom
karena katup pemecah ditutup. Suhu pada
injector dalam metode ini mencapai 2200 C.
Sampel akan menguap dan perlahan-
perlahan terbawa ke arah kolom dengan
aliran laju sekitar 1 ml/min.
Teknik Injeksi Pada Penggunaan Kromatografi
Gas
3. ON-Column Injection
Metode ON-Column Injection, ujung split
dimasukkan ke dalam kolom. Teknik
injection on column ini digunakan untuk
senyawa-senyawa yang mudah menguap,
dikarenakan jika penyutikkan melalui lubang

suntik secara langsung dikhawatirkan akan


terjadi peruraian senyawa tersebut karena
suhu yang tinggi.
Arti Data Dalam Kromatografi

Kromatografi Gas dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada
campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa. Terkadang kromatografi gas
di kenal sebagai kromatografi GLPC atau kromatografi fase-up VPC. Instrumen yang melalukan
kromatografi gas di sebut kromatrograf gas. Grafik yang di hasilkan yang nenunjukkan data
tersebut kromatogram gas.
PERHITUNGAN Dalam
KLT
SOAL
1. Diketahui jarak yang ditempuh oleh senyawa adalah 3,5 cm, sedangkan jarak
yang ditempuh oleh pelarut 7 cm. Tentukan jarak relatif yang ditempuh oleh
senyawa tersebut!
JAWABAN
1. Rf = Jarak yang ditempuh oleh senyawa (a) : Jarak yang ditempuh oleh bagian
depan pelarut (b)
3,5 : 7 = 0,5
Jadi jarak relative dari senyawa tersebut adalah 0,5 cm
DATA YANG
DIHASILKAN PADA
GC-MS
- Hasil uji kemurnian KLT dua dimensi menghasilkan satu noda pada setiap
elusinya. Hal ini menunjukkan bahwa isolat diduga telah murni. Isolat yang
dihasilkan berbentuk kristal kecil-kecil berwarna putih sebesar 0,3 mg. 
- Selanjutnya isolat diidentifikasi menggunakan spektroskopi GC-MS untuk
mengetahui tingkat kemurnian senyawa dan waktu retensi serta mengetahui
berat molekul dan pola fragmentasi dari isolat. 
Identifikasi Steroid dengan GC-MS 
- Isolat steroid diidentifikasi dengan GC-MS TQ8030 Shimadzu. Alat GC-MS
menggunakan kolom jenis Rtx- 
- 5MS dengan panjang 30 meter dan diameter internal 0,25mm. Gas pembawa
yang digunakan adalah helium. Kondisi alat GC-MS yang digunakan yaitu
temperatur injektor 200°C, tekanan 86,2 kPa, aliran total 929,3 mL/menit,
temperatur kolom terprogram 100oC selama 5 menit kemudian dinaikkan
temperaturnya sebesar 5oC/menit.
TERI
MA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai