Disusun oleh :
1. Anggy Permatasari (061540411907)
2. Ferima Melati (061540411911)
3. M. Adhi Pranata (061540411916)
4. R.A Septya Wulan (061540411920)
5. Sahid Supriyanto (061540411923)
6. Widya Dwijulianty (061540411927)
7. Saidina Ali (061540412259)
8. Tri Kurniawan (061540412261)
Instruktur : Ir. K.A. Ridwan, M.T
Kelas : 2 EGD
- Integrator
- Botol sampel
- Gelas kimia
- Pipet ukur
- Bola karet
- Etanol,
- Pentanol ,
- Toluen,
- Butanol.
Adapun fase gerak dan fase diam dalam Kromatografi Gas, yaitu:
Fase gerak adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. Pemisahan
tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak
Fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap)
yang terikat pada zat padat penunjangnya
A. Persiapan
1. Hubungkan kabel power ke sumber listrik.
2. Siapkan kebutuhan analisis (larutan baku,sampel,alat-alat
gelas,tisu,microsyringe,dll)
3. Perhatikan consumable part (septum,glass insert,dll). Jika diperlukan ganti
dengan yang baru.
4. Pasang kolom sesuai kondisi analisis. Pastikan kolom terpasang pada lubang
injektor dan detektor yang akan digunakan.
5. Buka aliran gas He.
6. Buka aliran gas N2.
7. Buka aliran gas H2.
8. Hidupkan kompresor udara.
9. Hidupkan GC-2010.
10. Hidupkan komputer dan printer.
C. INJEKSI
2. Klik .
3. Klik .
4. Jika muncul tampilan menu Login, isi kolom User ID dan Password. Klik OK.
5. Pada tampilan menu utama Post Run Analysis, klik .
6. Pada tampilan Data Explorer, drag-in salah satu file data ke tampilan sebelah
kanan.
7. Klik Edit.
8. Klik tab bar Compound akan muncul tampilan berikut:
2. Klik .
3. Klik .
4. Jika muncul tampilan menu Login, isi kolom User ID dan Password. Klik
OK.
10. Beri tanda pada komponen target. Klik Next akan muncul tampilan berikut:
11. Isi nama komponen dan konsentrasinya sesuai waktu retensi masingmasing.
12. Klik Finish. Jika ada pertanyaan klik Yes.
13. Klik File, klik Save Data and Method File.
15. Klik .
16. Pada tab bar Method, drag-in file metode yang telah diset sebelumnya ke
tampilan sebelah kanan.
17. Pada tab bar Data, drag-in file data sesuai konsentrasi pada deret baku.
18. Kurva kalibrasi akan langsung tampil beserta persamaan garis yang
dihasilkan.
19. Untuk menyimpan file metode, klik File, klik Save Method File.
F. PENGKONDISIAN KOLOM
1. Pada menu utama Real Time Analysis klik File, klik Open Method File, pilih
file metode untuk pengkondisian kolom, klik Open.
CATATAN: Sebagai acuan,untuk kondisioning kolom Stabilwax pilih file
Conditioning Stabilwax sedang untuk kondisioning kolom Rtx-1 pilih file
Conditioning Rtx-1.
VII. KESIMPULAN
Setalah melakukan praktikum Kromatografi Gas, maka dapat kami simpulkan
bahwa :
1. Kromatografi gas merupakan proses pemisahan suatu senyawa berdasarkan
kecepatan migrasi komponen- komponen suatu cuplikan melalui fase diam berupa
liquid dan fase gerak berupa gas.
2. Waktu retensi menunjukkan waktu yang digunakan senyawa tertentu untuk
bergerak melalui kolom menuju ke detector.
3. Suhu kolom harus lebih rendah dari suhu injektor supaya senyawa yang
dianalisa dapat terkondesasi dan tertahan sebentar di dalam kolom sehingga dapat
terbaca waktu retensinya.
4. Temperatur kolom mempengaruhi waktu retensi senyawa, semakin tinggi
temperatur kolom maka semakin singkat waktu retensi yang diperoleh, begitupun
sebaliknya semakin rendah temperatur kolom maka semakin lama waktu retensi
yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Politeknik Negeri
Sriwijaya: Palembang.
http://indonesiakimia.blogspot.com/2011/05/gas-chromatography-gc.html
http://www.chem-is-try.org/materi kimia/instrumen analisis/kromatografi gas cair/
http://www.wikipedia.org/
http://www.scribd.com/
GAMBAR ALAT
TABUNG GAS SENYAWA ALKOHOL (ETANOL, BUTANOL,
SEPERANGKAT ALAT GC KOMPRESO
R