Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 1

1. DEBORA ALLOLINGGI (PO713251181.056)


2. HIJJATUL AKBAR (PO713251181.062)
3. MUTMAINNA (PO713251181.068)
4. NURHALISAH (PO713251181.076)
5. RESALDI ANANDAR (PO713251181.087)
6. RASMAH (PO713251181.086)
7. SINTA (PO713251181.092)

EKSTRAK DAN EKSTRAKSI


Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh
pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi
dengan mengekstrakasi zat aktif dari simplisia
Ekstrak adalah sediaan zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia
kering, kental, atau cair nabati atau simplisi
dibuat dengan menyari hewani menggunakan
hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
simplisia nabati atau pelarut yang sesuai,
hewani menurut cara yang kemudian semua atau
kemudian semua atau
cocok, diluar pengaruh hampir semua pelarut hampir semua pelarut
cahaya matahari diuapkan dan massa atau diuapkan dan massa
langsung. Ekstrak kering serbuk yang tersisa atau serbuk yang
harus mudah digerus diperlakukan sedemikian tersisa diperlakukan
menjadi serbuk. hingga memenuhi baku sedemikian hingga
yang telah ditetapkan. memenuhi baku yang
telah ditetapkan.
(Farmakope edisi III. Hal 9) (Farmakope Edisi IV. Hal 7) (Farmakope Edisi V. Hal 47)
JENIS-JENIS EKSTRAK

Berdasarkan Konsistensinya

Ekstrak Cair Ekstrak


Ekstrak Kering
(Extracta fluida Semisolid
(Extracta sicca)
(Liquida) (Extracta spissa)
JENIS-JENIS EKSTRAK

Berdasarkan Komposisinya

Ekstrak murni merupakan ekstrak yang tidak mengandung


pelarut maupun bahan tambahan lainnya dan biasanya
merupakan produk antara, bersifat higroskopis serta
memerlukan proses selanjutnya untuk menjadi sediaan
ekstrak

Sediaan ekstrak merupakan sedaan ekstrak herbal hasil


pengolahan lebih lanjut dari ekstrak murni
Berdasarkan kandungan senyawa aktif:

1. Standardised extracts
merupakan ekstrak yang diperoleh dengan cara menambahkan zat aktif yang aktivitas
terapeutik nya telah diketahui untuk mencapai komposisi yang dipersyaratkan. Selain
itu standardised ekstract juga dapat diperoleh dengan cara menambahkan bahan
pembantu atau mencampur antara ekstrak yang mengandung senyawa aktif tinggi
dengan ekstrak yang mengandung senyawa aktif lebih rendah sehingga kandungan
senyawa aktifnya dapat memenuhi persyaratan baku yang telah ditetapkan.
contoh. 2 ekstrak kering daun Belladona (mengandung alkaloid hyoscyamin 0,95 -
1,05%)
2. Quantified extract
merupakan ekstrak yang diperoleh dengan cara mengatur kadar senyawa yang telah
diketahui aktivitas farmakologisnya agar memiliki khasiat yang sama. Quantified
ekstract memiliki kandungan zat aktif yang mempunyai aktivitas yang sudah
diketahui, tetapi senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas tersebut Tidak
diketahui. pengaturan kadar senyawa diperoleh dengan cara mencampur dua jenis
ekstrak yang memiliki spesifikasi sama dan dalam jumlah konstan. contoh: ekstrak
daun Ginkgo biloba, ekstrak herba hypericum perforatum.
Berdasarkan kandungan senyawa aktif:
3. Other extract
merupakan ekstrak yang diperoleh dengan cara mengatur
proses produksi serta spesifikasinya. Dalam hal ini
kandungan senyawa yang bertanggung jawab terhadap efek
farmakologis nya belum diketahui. Contoh: Cratageus dan
passiflora incarnate
CARA PEMBUATAN EKSTRAK

1. Pembuatan serbuk simplisia


2. Pemilihan pelarut atau cairan penyari
3. Proses ekstraksi atau pemilihan cara ekstraksi
4. Separasi dan pemurnian
5. Penguapan atau pemekatan
6. Pengeringan ekstrak
7. Penentuan rendaman ekstrak
CARA PEMBUATAN EKSTRAK
Penyiapan Simplisia
Simplisia Segar Simplisia Kering
• Sortasi basah
• Proses pengeringan simplisia basah
• Pencucian
• Sortasi Kering
• Penisiran
• Pembuatan serbuk Simplisia
• Perajangan
CARA PEMBUATAN EKSTRAK
Pemilihan pelarut atau cairan penyari
• Murah dan mudah diperoleh
• Stabil secara fisikia kimia
• Bereaksi netral
• Tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar
• Selektif yaitu hanya menarik zat berkhsiat yang dihendaki
• Tidak mempengaruhi zat berkhasiat
• Diperbolehkan oleh peraturan
TUJUAN EKSTRAKSI

Adapun tujuan daripada ekstraksi adalah untuk


menarik semua komponen kimia yang terdapat
didalam simplisia. Basic daripada ekstraksi ini
adalah perpindahan massa komponen zat padat ke
dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi
pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut.
Prinsip Ekstraksi
• Pemisahan suatu zat berdasarkan perbandingan distribusi
zat yang terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling
melarutkan. Dimana isi sel akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan
di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan
terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan
konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa tersebut
berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara
larutan di luar sel dan di dalam sel.
METODE EKSTRAKSI
Ekstraksi secara dingin
Ekstraksi secara dingin ini bertujuan untuk mengekstrak
senyawa senyawa yang terdapat dalam simplisia yang tidak
tahan terhadap panas atau bersifat termolabil.

1. Metode Maserasi 2. Metode Perkolasi


METODE EKSTRAKSI
Ekstraksi secara panas
Ekstraksi Metode panas digunakan apabila senyawa-senyawa
yang terkandung dalam simlisia sudah dipastikan tahan panas.

1. Seduhan 2. Coque (Penggodokan)


Metode paling sederhana merupakan proses penyarian
hanya dengan merendam dengancara menggodokan simplisia
simplisia dengan air panas menggunakan api langsung dan
hasilnya dapat langsung digunakan
sebagai obat.
METODE EKSTRAKSI
Ekstraksi secara panas
Ekstraksi Metode panas digunakan apabila senyawa-senyawa
yang terkandung dalam simlisia sudah dipastikan tahan panas.

3. Infusa 4. Digestasi
METODE EKSTRAKSI
Ekstraksi secara panas

5. Dekokta 6. Soxhletasi

7. Refluks
PELARUT EKSTRAKSI
Air
Pada suhu kamar, air merupakan pelarut yang baik untuk
melarutkan berbagai macam zat seperti : garam-garam alkaloid,
glikosida, asam tumbuh-tumbuhan, zat warna dan garam mineral
lainnya. Secara umum peningkatan suhu air dapat meningkatkan
kelarutan suatu zat kecuali zat tertentu seperti codurangin, Ca-
Hidrat, garam glauber dan lain-lain. Kekurangan dari air yakni
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan jamur dan bakteri
sehingga zat yang diekstrak tidak dapat bertahan lama. Selain itu air
dapat mengembangkan simplisia, sehingga akan menyulitkan dalam
ekstraksi terutama dengan metode perkolasi.
PELARUT EKSTRAKSI
Etanol
Etanol hanya dapat melarutkan zat zat tertentu saja seperti
alkaloid, glikosid, damar damar dan minyak atsiri. Etanol tidak
bias digunakan untuk mengekstraksi bahan dari jenis-jenis gom,
gula dan albumin. Selain itu, etanol juga dapat menghambat
kerja dari enzim, menghalangi pertumbuhan jamur dan bakteri.
Keuntungan dari penggunaan etanol sebagai pelarut adalah
ekstrak yang dihasilkan lebih spesifik, dapat bertahan lama
karena disamping sebagai pelarut, etanol juga berfungsi sebagai
pengawet.
PELARUT EKSTRAKSI
Gliserin
gliserin digunakan sebagai pelarut terutama untuk menarik zat aktif dari
simplisia yang mengandung zat samak. Disamping itu juga glisein
merupakan pelarut yang baik untuk golongan tannin dan hasil hasil
oksidannya, berbagai jenis gom dan albumin

Eter
Eter merupakan pelarut yang sangat mudah menguap sehingga tidak
dianjurkan untuk pembuatan sediaan obat yang akan disimpan dalam
jangka wakt yang lama.
PELARUT EKSTRAKSI
Heksana
Heksana merupakan pelarut yang baik untuk lemak dan minyak. Pelarut
ini biasanya dipergunakan untuk menghilangkan lemak pengotor dari
simplisia sebelum simplisia tersebut dibuat seiaan galenik.

Aceton
Aceton memiliki kemampuan hamper sama dengan heksan dimana
aceton mampu melarutkan dengan baik berbagai macam lemak, minyak
atsiri dan damar. Akan tetapi, aceton tidak dipergunakan untuk sediaan
galenik untuk pemakaian dalam. Selain itu bau dari aceton kurang enak
dan sukar hilang dari sediaan.
PELARUT EKSTRAKSI

Chloroform
Chloroform tidak dipergunakan untuk sediaan dalam, karena secara
farmakologi, chloroform mempunyai efek toksik. Chloroform biasanya
digunakan untuk menarik bahan bahan yang mengandung basa alkaloid,
damar, minyak lemak dan minyak atsiri.

Anda mungkin juga menyukai