Anda di halaman 1dari 19

EKSTRAK

NUR BAITI
180101124
PENGERTIAN :
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua
atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Ditjen POM, 1995).

Ekstraksi adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh kandungan senyawa
kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair
dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar
pengaruh cahaya matahari langsung, ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.
Cairan penyari yang digunakan air, etanol dan campuran air etanol (Ditjen POM, 1995).
EKSTRAK CAIR

• Merupakan ekstrak cair, berbeda dengan tinktura,


ekstrak ini lebih kental, sesuai ketentuan
farmakope.
• Menurut FI III (1979), hasil akhir ekstrak cair,
dengan penyari etanol harus didiamkan ditempat
sejuk selama 1 bulan, kemudian disaring sambil
mencegah penguapan (untuk mengendapkan
partikel yang tidak larut)
EKSTRAK ENCER

Dikenal sebagai ekstrak tenuis, dibuat seperti


ekstrak cair hanya terdapat perbedaan antara
konsentrasi simplisia yang disari dengan
konsentrasi akhir ekstrak.
EKSTRAK KENTAL

Ekstrak kental pada suhu kamar, apabila


hangat tidak berbentuk cair, dari ekstrak cair yang
diuapkan bisa ditambahkan bahan lain yang inert
con, dekstrin, laktosa dll.
EKSTRAK KERING (EKST SICCA)

Dari ekstrak cair yang dipekatkan dan dikeringkan.


EKSTRAK MINYAK

Dibuat dengan mensuspensikan simplisia


(beberapa perbandingan dan derajat halus
tertentu) dalam minyak
OLEORISIN

Merupakan sediaan yang dibuat dengan cara


ekstraksi bahan oleorisin dengan pelarut yang
sama, seperti etanol dan etil asetat.
PEMBUATAN EKSTRAK SKALA INDUSTRI
TEKNOLOGI EKSTRAK
PARAMETER YANG
MEMPENGARUHI EKSTRAKSI

• Pengembangan dan pemelaran tanaman.


• Difusi, pH, Ukuran partikel dan Suhu
• Pilihan pelarut ekstraksi
MASERASI DINAMIS DAN STATIS

• Merupakan cara yang paling sederhana


• Tinggal menuangkan pelarut kedalam simplisia
• Prosedur untuk pembuatan tingtur dan ekstrak
khusus
• Kelemahan metode ini tidak pernah dapat mengeluarkan
zat aktif secara sempurna dari simplisa.
• Untuk mengatasi kelemahan ampas di sentrifugasi atau
dilakukan pemerasan.
EKSTRAKSI SECARA PERKOLASI
SEDERHANA DAN
BERKESINAMBUNGAN
• Sasaran menarik bahan berkhasiat secara total
• Bahan berkhasiat ditarik sampai habis menggunakan pelarut
segar
• Proses memakan waktu lama dan biaya mahal karena pelarut
digunakan cukup banyak
PARAMETER PERKOLASI

• Waktu yang dibutuhkan untuk mecapai kesetimbangan pelarut-solut


• Kuantitas pelarut yang dibutuhkan untuk menghasilkan ekstraksi pertama dalam skala
ekonomi memadai
• Kuantitas pelarut yang dibutuhkan untuk mengencerkan secara sempurna kuantitas solut
yang tertahan oleh ampas dari ekstraksi pertama.

• Penggunaan perkolator lebih dari satu dapat mengurangi biaya dan hasil perkolasi yang
masih belum jenuh digunakan untuk perkolasi unit selanjutnya.
• Perinsip ini merupakan tahap pendahuluan pengembagan continues counter current
PERKOLASI DAN REPERKOLASI

• Perkolasi seperti halnya maserasi merupakan pilihan


utama dalam ekstraksi tanaman obat.
• Proses difusi yang berlangsung merupakan fungsi
kecepatan perkolasi, kuantitas pelarut dan konstanta
difusi obat pelarut.
KERUGIAN

• Terbentuknya kanal-kanal dalam simplisia basah sehingga


ekstraksi berlangsung tidak homogen ;
• Eliminasi sisa pelarut dari simplisa tidak sempurna karena tidak
ada pengadukan
• Cara perolehan kembali yang sulit (recovery)
INFUNDASI

Infundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk


menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan
nabati. Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/eksrak
yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang.
Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh
disimpan lebih dari 24 jam.
SOXHLET
Ekstraktor soxhlet adalah salah satu instrumen yang digunakan
untuk mengekstrak suatu senyawa. Dan umumnya metode yang
digunakan dalam instrumen ini adalah untuk mengekstrak senyawa
yang kelarutannya terbatas dalam suatu pelarut namun jika suatu
senyawa mempunyai kelarutan yang tinggi dalam suatu pelarut
tertentu, maka biasanya metode filtrasi (penyaringan/pemisahan)
biasa dapat digunakan untuk memisahkan senyawa tersebut dari
suatu sampel.
Nama-nama instrumen dan
fungsinya :
1.    Kondensor : berfungsi sebagai
pendingin, dan juga untuk
mempercepat proses pengembunan.
2.    Timbal : berfungsi sebagai wadah
untuk sampel yang ingin diambil
zatnya.
3.    Pipa F : berfungsi sebagai
jalannya uap, bagi pelarut yang
menguap dari proses penguapan.
4.    Sifon : berfungsi sebagai
perhitungan siklus, bila pada sifon
larutannya penuh kemudian jatuh ke
labu alas bulat maka hal ini
dinamakan 1 siklus
5.    Labu alas bulat : berfungsi
sebagai wadah bagi sampel dan
pelarutnya
6.    Hot plate : berfungsi sebagai
pemanas larutan

Anda mungkin juga menyukai