Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MESIN INDUSTRI HASIL PERTANIAN

“MESIN PENGECILAN UKURAN”

Disusun oleh kelompok 3:

 Uci Auliah Azuri 20070016


 Dhea Oktari Fretica 20070013
 Erliani 20070011
 Tika Oktapiani 20070015

Dosen pengampu: Methatias Ayu M, S.TP.,M.Si

PROGAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat mengerjakan penulisan makalah ini. Makalah
MESIN INDUSTRI HASIL PERTANIAN ini dengan judul “MESIN PENGECILAN
UKURAN” disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
MESIN INDUSTRI HASIL PERTANIAN. Selain itu penyusunan makalah ini juga
dimaksudkan untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa tentang garis besar
dari “MESIN PENGECILAN UKURAN”. Penulisan makalah ini belum sempurna
untuk itulah kami sebagai penulis mengharapkan kritikan positif yang membangun
demi menyempurnakan makalah ini. Demikianlah kami ucapkan terimakasih kepada
dosen pengampung telah mendukung pembuatan makalah ini, semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Bengkulu, 24 Desember 2021

Kelempok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….....….………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………..…………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….….……….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………….……….……….. 1

B. Rumusan masalah ……………………………………………….…….…………. 2

C. Tujuan Makalah …………………………………………………………….……. 3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………...…………. 4

A. Pengertian Pengecilan Ukuran dan Caranya …………………………………….. 4

B. Jenis-Jenis Alat Pengecilan Ukuran beserta Prinsipnya …………….…………… 6

C. Gambar Alat Pengecilan Ukuran ……………………………………...………… 12

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………… 15

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….... 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di bidang pertanian, dihasilkan berbagai macam bahan pangan sepertisayuran, buah-


buahan, umbi-umbian, dan lainnya. Bahan pangan tersebutmemiliki bentuk dan
ukuran yang berbeda-beda. Terkadang bentuk dan ukuran bahan pangan mentah
berukuran lebih besar dari pada kebutuhan sehingga ukuran bahan tersebut harus
diperkecil sesuai dengan yang dibutuhkan. Kegiatan ataucara yang dilakukan dalam
melakukan pengecilan bahan tersebut merupakanteknik pengecilan ukuran bahan hasil
pertanian.Salah satu usaha yang dapatdilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian
adalah dengan cara meningkatkanefisiensi penanganan pascapanen. Secara ekonomis
penggunaan mesin pengecilukuran lebih mudah dilakukan dan lebih murah jika
dibandingkan secara manual.Selain itu, operasi pengecilan ukuran merupakan salah
satu perlakuan pendahuluan yang dapat mempermudah proses-proses selanjutnya

Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran, pemotongandan


penggilingan. Pengecilan ukuran bahan merupakan pengecilan secara mekanistanpa
mengubah sifat-sifat kimia dari bahan. Pentingnya pengecilan ukuran
adalahmengubah sifat-sifat fisik bahan yang sangat diperlukan untuk penangan
lanjut,seperti perlakuan pemindahan, pengaliran dan pengangutan bahan dan
perlakuan pemanasan, pendinginan sampai dengan pencampuran bahan baik yang
mencakup perubahan fisik, mekanis, kimia, dan mikrobiawi bahan.

Pengecilan ukuran dapat dibedakan menjadi pengecilan ukuran yangekstrim atau


penggilingan pengecilan ukuran yang relatif masih berukuran lebih besar atau sering
menjadi bentuk khusus atau pemotongan. Pengecilan ukuranmerupakan usaha untuk
mengurangi ukuran bahan dengan kerja mekanis,membaginya menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Penggunaan proses penghancuran yang paling luas di bidang industri
pangan adalah penggilingan butiran-butiran gandum menjadi tepung. Dalam proses
pemecahan biasa.
Mengaplikasikan berbagai macam gaya pemecahan diantaranya, gaya pukul,
gayasobek dan gaya tekan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan yaitu
faktordari bahan diantaranya varietas, kekerasan, struktur mekanis dan kadar air.
Faktordari alat pemecah yaitu kontruksi alat, operasi dan kinerja alat
(Kartasapoetra,1994).

Penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bagian padat dengankerja


mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.Penggunaan
proses penghancuran yang paling luas dalam industri pangan adalah penggilingan
butiran-butiran gandum menjadi tepung, akan tetapi penghancuranini dipergunakan
juga untuk berbagai tujuan, seperti penggilingan jagung untukmenghasilkan tepung
jagung, penggilingan gula dan penggilingan bahan pangankering seperti sayuran.
Pemotongan digunakan untuk memecahkan potongan besar bahan pangan menjadi
ptongan-potongan kecil yang sesuai untuk pengolahan lebih lanjut, seperti dalam
penyiapan daging olahan (Earle,1982).

Peralatan pengecil ukuran bahan hasil pertanian dapat dikelompokkanmenjadi


mesin penghancur, mesin penggiling, mesin penggiling sangat halus, danmesin
pemotong. Prinsip kerja masing-masing alat di atas berbeda-beda. Aksiutama dari
mesin penghancur adalah kompresi. Mesin penggiling menerapkan pukulan dan
gilingan serta kadang-kadang dikombinasikan dengan kompresi.Mesin penggiling
sangat halus bekerja dengan menerapkan prinsip gesekan. Mesin pemotong bekerja
dengan menggunakan aksi potong.

B. Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pengecilan ukuran dan cara pengecilanukuran


bahan hasil pertanian?
2. Apakah jenis-jenis alat pengecilan ukuran beserta prinsip kerja dari alat
pengecilan ukuran tersebut?
3. Apa saja contoh dari alat pengecilan ukuran
C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksudkan dengan pengecilan ukuran dancara


pengecilan ukuran bahan hasil pertanian.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis alat pengecilan ukuran bahan hasil pertanian
beserta prinsip kerjanya.
3. Untuk mengetahui contoh dari alat pengecilan ukuran bahan hasil pertanian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengecilan Ukurandan Caranya

Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk menunjukkan padasuatu


operasi, pembagian atau pemecahan bahan secara mekanis menjadi bagianyang
berukuran kecil (lebih kecil) tanpa diikuti perubahan sifat kimia. Pengecilanukuran
dilakukan untuk menambah permukaan padatan sehingga pada saat penambahan
bahan lain pencampuran dapat dilakukan secara merata.

Pengecilan ukuran dapat diartikan juga sebagai suatu bentuk proses penghancuran
dari pemotongan bentuk padatan menjadi bentuk yang lebih kecil oleh gaya mekanik.
Terdapat empat cara yang diterapkan pada mesin-mesin pengecilan ukuran, yaitu (1)
kompresi, pengecilan ukuran dengan tekstur yang keras; (2)impact atau pukulan,
digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar; (3)attrition, digunakan untuk
menghasilkan produk dengan tekstur halus dan; (4)cutting, digunakan untuk
menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk tertentu(Mc. Cabe, et. Al.,1976).

Menurut Henderson dan Perry (1982), pada prinsipnya pengecilan ukuran


diklasifikasikan menurut produk akhir yang dihasilkan. Yang pertama adalah
pengecilan ukuran ekstrim yaitu merubah dimensi ukuran bahan secara signifikan,
misalnya penggilingan dan penggerusan. Kedua adalah pengecilan bahan yang
menghasilkan ukuran produk yang masih berdimensi besar atau nisbah produk akhir
dengan awalnya tidak terlalu signifikan, misalnya pada proses pemotongan dan
pengemasan.

Semua cara yang digunakan untuk memotong partikel zat padat dandipecahkan
menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil dinamakan Sizereduction Atau
pemecahan/ pengecilan ukuran. Di dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil
dengan berbagai cara yang sesuai dengan tujuannya. Produk-produk komersial
biasanya harus memenuhi spesifikasi yang sangat ketat dalamhal ukuran maupun
bentuk partikelnya yang sangat berpengaruh terhadap

Reaktifitas zat padat tersebut. Pemecahan ini juga dapat memisahkan komponen yang
mungkin tidak diinginkan dengan cara mekanik, serta dapat jugamemperkecil bahan-
bahan berserat untuk memudahkan proses penanganannya.Secara umum tujuan dari
Size reduction atau pemecahahan ini adalah:

 Menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesifik permukaantertentu


 Memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimiayang
terpaut pada padatan tertentu.
 Mempermudah ekstraksi unsur tertentu dan struktur komposisi.
 Penyesuaian dengan kebutuhan spesifikasi produk atau mendapatkan bentuk
tertentu.
 Untuk menambah luas permukaan padatan.
 Mempermudah pencampuran bahan secara merata.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat size reduction:

 Ukuran umpan,
 Size reduction ratio,
 Distribusi ukuran partikel dii arus produk,
 Kapasitas,
 Sifat bahan, seperti hardness, abrasiveness, stickiness, densitas, dll.
 Kondisi basah atau kering.

Beberapa cara untuk memperkecil ukuran zat padat dapat dilakukandengan


menggunakan berbagai cara, yaitu

a. Kompresi (tekanan)

Prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat terhadap buah,
Biasannya, penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras. Alatdari
kompresi ini dinamankan chrushing rolls.
b. Impak (pukulan)

Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan memanfaatkan gayaimpact,


yaitu pemberian gaya yang besar dalam waktu yang singkat. Prinsip kerja dari impact
adalah dengan memukul buah. Alat yang biasa digunakan yaituhammer mill.

c. Atrisi (gesekan)

Atrisi menghasilkan zat yang sangat halus dari bahan yang lunak dantidak abrasif.

d. Pemotongan

Merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung suatu benda tajam
pada bahan yang dipotong. Struktur permukaan yang terbentuk oleh proses
pemotongan relatif halus, pemotongan lebih cocok dilakukan untuksayuran dan bahan
lain yang berserat.

B. Jenis-Jenis Alat Pengecilan Ukuran beserta Prinsipnya

Berdasarkan cara kerja dan ukuran produk yang diperoleh, maka peralatan size
reduction dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:

1. Crusher (mesin pemecah)


2. Grinder (mesin giling)
3. Ultrafine Grinder (mesin giling ultra halus)
4. Cutting machine (mesin pemotong)

Peralatan yang digunakan :

a) Hammer Mill
Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force)

b) Disc MillDisk Mill


merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan produk
dalam ukuran sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentangdan
lainnya. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit ari, pembelah dan
penghancur biji kedelai dalm keadaan kering maupun basah.

c) Multi Mill
Multi mill bekerja dengan Impact sama seperti hammer millimpact
dilakukan cara menghantam bahan dengan padatan, yang biasanya berupa
besi, sehingga momentum yang terdapat pada pergerakan besi tersebut
dapatmemecah ikatan antara padatan bahan

d) Attrition mill
mempunyai piring-piring yang biasanya terbuat dari baja. Piring piring
(circular disc) tersebut berputar. Sumbu piring biasanya horizontal
tapiterkadang vertikal. Bahan yang digunakan biasanya partikel-partikel
solidyang lunak.

e) Jaw Chruser
Prinsip seperti gigi geraham menghancurkan makanan. Jaw Crusher
adalah type crusher yang paling umum, dimana sistem kerjanya memampatkan
/ menghimpit material hingga hancur, biasa digunakan untuk menghancurkan
batu jenis batu yang keras, seperti batu kali, batu pegunungan, batu mineral,
batu emas, batu mangan, batu besi, dsb.

f) Roller Mills
Prinsip kerja roller mill/penggilingan digunakan untuk menggiling dan
menghancurkan gandum di tanaman selelear pengolahan. Hal ini dirancang
untuk mendapatkan tepung dan semolina dalam tepung dan pabrik semolina
dengan mengolah gandum dibersihkan.

g) Fluid Energy Mills


Dalam jenis ini, patikel partikel zat padat dapat melayang didalam udara
dan dibawa dengan kecepatan tinggi dalam lintasan berbentuk lingkaran atau
elips. Sebagian dari pengecilan berlangsung pada waktu partikel menumbuk
atau menggosok dinding kamar pengurung, namun sebagian besarnya
diperkirakan terjadi karena atrisi antar partikel. Dengan klasifikasi dalam
partikel-partikel besar yang dijaga tetap berada didalam penggiling sampai
ukurannya sudah cukup kecil sesuai dengan yang dikehendaki.

h) Cutting
Pada mesin ini proses pemotongan dilakukan agar diperoleh ukuran blok
mie yang sesuai dengan standar diaman standar tersebut tergantung dari jenis
mie masing-masing. Ketajaman pisau dan ketapatan pisau pemotong
merupakan hal yang harus diperhatikan. Mie yang baik adalah yang mampu
berdiri dengan tegak pada keempat sisinya. Hal ini dipengaruhi oleh ketepatan
pemotongan serta kelipatan mie.

i) Pengayakan
Pengayakan merupakan salah satu metode untuk memisahkan fraksi-
fraksi tertentu sesuai dengan keperluan dari suatu material yang baru
mengalami grinding/penghalusan bahan. Pengayakan dilakukan sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen.
Ayakan yang digunakan mempunyai dua ukuran yaitu ukuran panjang
dan mesh number (jumlah lubang dalam 1 inchi). Seperangkatayak standar
disusun secara deret dalam suatu tumpukan, dimana berasyang dianalisis
dimasukkan ke dalam ayak yang paling atas. Terdapatempat ayakan yang
tesusun dari yang paling besar sampai paling rapatdengan ukuran sebagai
berikut: D1 = 20 mesh / 0,850 mm; D2 = 60 mesh /0,25 mm; D3 = 80 mesh /
0,18 mm; D4 = 100 mesh / 0,15 mm.

Macam-macam alat pengecil ukuran dan prinsip kerjanya antara lain :

1. Hammer Mill
Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force). Prinsip
kerjahammer mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-
palu pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu
yang berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama bahan.
Akibatnyaakan terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus hingga
didapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat. Jadi
selain gaya pukuldapat juga terjadi sedikit gaya sobek.

2. Disc Mill
Disc mill merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan
produk dalam ukuran sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentang
danlainnya. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit ari, pembelah dan
penghancur biji kedelai dalm keadaan kering maupun basah.
Disk mill merupakan alat yang memiliki konstruksi dan prinsip kerja
yangsama seperti dengan stone mill. Keduanya sama-sama memiliki dua
piringan yangdipasangkan pada sebuah shaft.
Terdapat dua macam disk mill yaitu (1) disk millyang bergerak pada satu roda
dan roda lainnya stasioner dan (2) disk mill dimanakedua rodanya bergerak.
Pada keadaan pertama, satu piringan terpasang permanen(stasioner) pada
badan mesin. Sedangkan pada keadaan kedua, piringan berputar bersamaan
dalam arah putaran yang berlawanan satu dengan lainnya. Bahan yangakan
diproses dimasukkan melalui bagian atas alat (corong pemasukan)
yangmempunyai penampung bahan. Selama proses, bahan akan mengalami
gesekandiantara kedua piringan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan
halus (AEL,1976).

3. Multi Mill
Multi mill bekerja dengan impact. Sama seperti hammer millimpact
dilakukan cara menghantam bahan dengan padatan, yang biasanya berupa
besi, sehingga momentum yang terdapat pada pergerakan besi tersebut dapat
memecah ikatan antara padatan bahan. Perbedaan hammer mill dengan multi
mill terletak pada besi yang digunakan untuk menghantam bahan. Pada multi
mill besi yang digunakan mempunyai dua sisi, salah satu sisi berujung runcing
dan satu sisi berujung tumpul. Putaran alat pun dapat dirubah-rubah sesuai
dengan ujung besi yang mana yang akan digunakan. Dengan alat seperti ini
maka dapat digunakanuntuk berbagai jenis bahan sehingga disebut multi mill.
4. Attrition Mill
Terdiri atas dua plat kasar yang saling berhadapan, satu diam dan satunya
lagi berputar. Material diumpankan keruang diantara kedua plat dan diperkecil
melalui pemecahan dan penggeseran. Kehalusan output dikendalikan oleh
jenis plat dan spacing. Attrition Mills mempunyai prinsip kerja seperti
pekerjaan mengampelas.

5. Jaw crusher
Prinsip kerjanya seperti gigi geraham menghancurkan makanan.
Sistemkerjanya memampatkan / menghimpit material hingga hancur, biasa
digunakanuntuk menghancurkan batu jenis batu yang keras, seperti batu kali,
batu pegunungan, batu mineral, batu emas, batu mangan, batu besi, dsb. Unjuk
kerjadari Jaw Crusher sangat-sangat ditentukan oleh ukuran Fly wheel ( Roda
Gila)nya dan kekuatan Shaft, karena kedua komponen tersebut berperan vital.

6. Roller Mills
Prinsip kerja roller mill/penggilingan digunakan untuk menggiling dan
menghancurkan gandum di tanaman selelear pengolahan. Gulungan bekerja
paralel secara otomatis dibuka dan ditutup oleh sistem pneumatik yang
digerakkan oleh sebuah unit kontrol elektronik. Gandum bersih memasuki
pabrik rol dalam cermin suatu cerat dan proses penggilingan dimulai.
Indikator tingkat Capacitive menyesuaikan jumlah butir, yang memasuki
pabrik rol dari inlet, yang mengontrol gulungan makan. Biji-bijian, yang
mengalir secara teratur melalui gulungan, mengalami pengolahan. Sistem
penyesuaian, yang menyediakan pendekatan yang sangat tepat dari gulungan
satu sama lain, dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem otomatisasi.
Udara, yang tersedot melalui sistem pneumatik melalui saluran udara khusus
diciptakan, menyediakan aliran biasa gabah antara gulungan. Efisiensi dari
pabrik rol meningkat karena fitur tersebut. Produk digiling dibuang ke dalam
hopper, yang ditempatkan di bawah pabrik rol dan kemudian disampaikan
melalui suatu sistem pneumatik.
7. Fluid Energy Mills
Prinsip kerja fluid energy mills umpan masuk didekat bawah bagianlingkar
melalui injector venture. Klasifikasi hasil gilingan berlangsung pada belokkan
lingkar sebelah atas. Pada waktu arus gas mengalir dibelahan itu
dengankecepatan tinggi, partikel-partikel besar terlempar kearah luar
menumbuk dindingluar sedangkan partikel-partikel halus mengumpul melalui
dinding dalam. Suatu bukaan pengeluar yang dipasang pada dinding dalam
membawa partikel halus ituke pemisah siklon dank e karung pengumpul hasil.
Mesin ini banyak digunakan pada industry farmasi.

8. Cutting
Alat yang digunakan pada tahap ini disebut Cutting machine. Prinsip
kerja mesin ini adalah untaian mie dari tahap pengukusan dilewatkan pada
sebuah roller, lalu melewati cutter untuk dipotong sesuai ukuran dan dilipat
dengan cangkulan yang mendorong bagian tengah potongan mie.

9. Pengayakan
Prinsip kerja pada saat proses sizing adalah seperangkat ayak standar
disusun secara deret dalam suatu tumpukan, dimana ayak dengan anyaman
paling rapat ditempatkan paling bawah dan anyaman paling besar ditempatkan
paling atas dan pengayak tersebut diguncangkan secara mekanik selama
beberapa waktu tertentu. Pada proses ini dilakukan 3 variasi waktu yaitu 5
menit, 10 menit, dan 15menit. Partikel yang tertahan pada suatu ayak tertentu
adalah yang lulus dari ayakan diatasnya. Partikel dari tiap ayakan lalu
ditimbang dan setiap partikel yang dapat lulus dari ayakan ditampung dalam
suatu wadah yang ditempatkan pada dasar susunan. Mesin pengayak tersebut
tersusun dari beberapa tingkatan ayakan.
Ayakan yang paling kasar ditempatkan dibagian atas sedangkan yang
paling halus diletakkan dibagian bawah. Partikel beras yang tertahan pada
suatu ayakan tertentu adalah ayak yang lulus diatasnya, maka hanyak
diperlukan dua angka saja untuk menentukan jangkauan ukuran suatu tokokan,
angka pertama berdasarkan ayak yang meluluskannya dan yang kedua ayak
yang menahannya.
C. Gambar Alat Pengecilan Ukuran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengecilan ukuran (sizereduction)
artinya membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
dengan menggunakan gaya mekanis atau menekan. Pengecilan ukuran bahan dapat
dilakukan dengan cara pukulan, tekanan, gesekan, dan pemotongan. Tujuan dari
pengecilan ukuran ini adalah untuk memenuhi suatu bahan spesifikasi tertentu agar
sesuai dengan bentuk dan Untuk menambah luas permukaan padatan serta
Mempermudah proses produksi. Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, Alat
yang digunakan pada pengecilan ukuran ini adalah Hammer mill, Disc mill, Attrition
mill, Jawchrusher, dan Roller mill, Fluid energy mills, Cutting dan Pengayak. Alat-
alat tersebut bekerja pada skala besar yang mendukung meningkatkan produktivitas
kerja dalam industri. Dengan adanya alat tersebut pengecilan ukuran bahan yang
dilakukan pada hasil pertanian dapat menghasilkan suatu produk yang memenuhi
standar tertentu sehingga dapat menarik para konsumen untuk membelinya.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, Anton, dkk, 1989. Analisis Pangan.Pusbangtepa IPB :Bogor
Earle, R.L., 1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. P.T. SastraHudaya:
Jakarta.
Stumba, G.R., 1949.Teknologi Pangan. P.T. Sastra Hudaya : Jakarta
Brennan, JG., J.R. Butlers, N.D. Cowell, dan A.E.V.Lilly. 1974.Food Engineering
Operations. Essex : Applied Science Publisher.
McCabe, W.L. dan J.C. Smith. 1976.Unit Operations of Chemical Engineering.
Tokyo: McGraw Hill, Inc.
Raharjo, M. 1976.Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Purwokerto :Universitas
Jendral Soedirman.
Smith, H.P. 1955.Farm Machinery and EquipmentInc. Fourth Edition, NewYork: Mc
Graw-Hill Book Co.
Sahara, Z. 2010.Sifat Reologi Bahan Pangan. Andi Offset. Yogyakarta.
Raharjo. 2010.Kimia dasar. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Soedojo, P. 2008 .Buku Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai