Anda di halaman 1dari 4

Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohim,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah atas junjungan Nabi besar Muhammad saw. Berkat
Rahmat dan Kasih Sayang-Nya sehingga makalah kami yang berjudul Peralatan
Pengecilan Ukuran (Size Reduction Equipment) dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih, penulis ucapkan kepada bapak Jaksen M. Amin selaku dosen
pengajar karena telah membimbing penulis menyelesaikan materi ini dengan baik. Mudahmudahan usaha dan pengorbanan bapak menjadi amal ibadah. Dan Allah swt akan
membalas kebaikan bapak karena telah mendidik saya sebagai penulis untuk membuT
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Karena
itu bila ada kata-kata yang kurang berkenan saya sebagai penulis memohon maaf dan
kepada Allah swt saya memohon ampun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Palembang, 9 Maret 2016


Penulis

Pengecilan ukuran adalah proses penghancuran atau pemotongan suatu bentuk


padatan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil oleh gaya mekanik. Size reduction
merupakan salah satu operasi dalam dunia industri dimana komoditi pertanian dikecilkan
ukurannya untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai mutu dan nilai tambah
yang tinggi. Operasi pengecilan ukuran terbagi menjadi dua kategori yaitu untuk bahan
padatan dan untuk cairan.
Bahan padat (solid) bisa dihancurkan dengan delapan atau sembilan cara, tetapi
hanya empat cara yang umum diterapkan pada mesin-mesin pengecilan ukuran. Keempat
cara itu adalah kompresi, pukulan, atrisi (attrition), dan pemotongan (cutting). Pada
umumnya, kompresi digunakan pada pengecilan ukuran padatan yang keras, pukulan
digunakan untuk bahan padatan yang kasar, setengah kasar, dan halus. Atrisi digunakan
untuk memperoleh produk-produk yang sangat halus, sedangkan pemotongan untuk
menghasilkan produk dengan bentuk dan ukuran tertentu, halus atau kasar (McCabe dan
Smith, 1976).
Tujuan pengecilan ukuran yaitu mengupayakan suatu bahan memenuhi spesifikasi
tertentu, agar sesuai dengan bentuk. Untuk memenuhi spesifikasi tersebut, ukuran partikel
bahan harus dikontrol. Pertama, dengan memilih macam mesin yang akan digunakan dan
kedua, memilih cara operasinya.
Untuk memperoleh hasil yang sama pada peralatan ukuran sering dipasang
saringan. Pengecilan ukuran bisa merupakan operasi utama pada pengolahan pangan atau
operasi tambahan. Brennan et al. (1974) menyatakan bahwa ada beberapa alasan
dilakukannya pengecilan ukuran, yaitu :
a. Membantu proses ekstraksi, misalnya cairan gula dari tebu, dan sebagainya.
b. Mengecilkan bahan sampai ukuran tertentu untuk maksud tertentu.
c. Memperluas permukaan bahan, untuk membantu proses pengeringan, proses
ekstraksi, proses bleaching, dan sebagainya.
d. Membantu proses pencampuran (mixing atau blending).
Menurut Henderson dan Perry (1982), pada prinsipnya pengecilan ukuran
diklasifikasikan menurut produk akhir yang dihasilkan. Yang pertama adalah pengecilan
ukuran ekstrim yaitu merubah dimensi ukuran bahan secara signifikan, misalnya
penggilingan dan penggerusan. Kedua adalah pengecilan bahan yang menghasilkan ukuran
produk yang masih berdimensi besar atau nisbah produk akhir dengan awalnya tidak
terlalu signifikan, misalnya pada proses pemotongan dan pengemasan.
Semua cara yang digunakan untuk memotong partikel zat padat dan dipecahkan
menjadi kepingan kepingan yang lebih kecil dinamakan size reduction atau pemecahan/

pengecilan ukuran. Di dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil dengan berbagai
cara yang sesuai dengan tujuannya. Produk produk komersial biasanya harus memenuhi
spesifikasi yang sangat ketat dalam hal ukuran maupun bentuk partikelnya yang sangat
berpengaruh terhadap reaktifitas zat padat tersebut. Pemecahan ini juga dapat memisahkan
komponen yang mungkin tidak diinginkan dengan cara mekanik, serta dapat juga
memperkecil bahan bahan berserat untuk memudahkan proses penanganannya. Secara
umum tujuan dari size reduction atau pemecahahan ini adalah:

Menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesifik permukaan tertentu


Memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimia yang

terpaut pada padatan tertentu.


Mempermudah ekstraksi unsur tertentu dan struktur komposisi.
Penyesuaian dengan kebutuhan spesifikasi produk atau mendapatkan bentuk

tertentu.
Untuk menambah luas permukaan padatan
Mempermudah pencampuran bahan secara merata
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat size reduction :

Ukuran umpan,
Size reduction ratio,
Distribusi ukuran partikel dii arus produk,
Kapasitas,
Sifat bahan, seperti hardness, abrasiveness, stickiness, densitas, flammability.
Kondisi basah atau kering.

Beberapa cara untuk memperkecil ukuran zat padat dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai cara, yaitu:
a. Kompresi (tekanan)
Prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat terhadap buah,
Biasannya, penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras. Alat dari kompresi
ini dinamankan chrushing rolls.
Proses ini dilakukan dengan memberikan gaya tekan yang besar sambil dilakukan
penggesekan pada suatu permukan padat, sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang
tidak tertentu. Umumnya, permukaan alat dibuat dengan kekerasan tertentu, sehingga
dapat membentuk pencabikan bahan.
b. Impak (pukulan)

Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan memanfaatkan gaya impact,


yaitu pemberian gaya yang besar dalam waktu yang singkat. Prinsip kerja dari impact
adalah dengan memukul buah. Alat yang biasa digunakan yaitu hammer mill. Alat ini
untuk menghasilkan bahan dengan ukuran kasar, sedang, dan halus. Bahan yang berserat
atau kenyal tidak dapat dikecilkan ukurannya dengan cara pemukulan, karena gaya impact
tidak dapat menyebabkan pecahnya bahan menjadi bagian yang lebih kecil. Demikian pula
bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan cara pemukulan karena akan
merusak bentuk asal. Jika pemukulan dilakukan dengan penahan, maka dikatakan terjadi
peristiwa atau proses penggerusan atau penumbukan. Sebaliknya, jika tanpa penahan
dikatakan proses pemukulan saja.
Pemukulan cocok dilakukan pada bahan yang keras tetapi rapuh dalam kondisi
kering. Sedangkan untuk bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian
dilakukan dengan cara penggerusan. Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada bahan
kering ataupun basah. Umumnya, pada bahan yang basah dilakukan dengan penambahan
air sebagai media pendingin alat penggerus.
c. Atrisi (gesekan)
Atrisi menghasilkan zat yang sangat halus dari bahan yang lunak dan tidak abrasif.
d. Pemotongan/Perajangan
Pemotongan merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung
suatu benda tajam pada bahan yang dipotong. Struktur permukaan yang terbentuk oleh
proses pemotongan relatif halus, pemotongan lebih cocok dilakukan untuk sayuran dan
bahan lain yang berserat. Perajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang
ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rimpang, batang, buah dan lain-lain.
Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan dan berpengaruh terhadap
kualitas simplisia yang dihasilkan.
Perajangan bahan dapat dilakukan secara manual dengan pisau yang tajam dan
terbuat dari stainlees ataupun dengan mesin pemotong/ perajang. Bentuk irisan split atau
slice tergantung tujuan pemakaian. Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri yang tinggi,
bentuk irisan sebaiknya adalah membujur (split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering
bentuk irisan sebaiknya melintang (slice). Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat
aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar
air dalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan
kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur.

Anda mungkin juga menyukai