Anda di halaman 1dari 23

5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.

com

Nilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN
Pengecilan Ukuran

Oleh :
Nama : Lauravista Septy Ferlany
NPM : 240110090096
Hari, Tgl Praktikum : Selasa, 4 Oktober 2011

Waktu Praktikum : 13.00 – 15.00 WIB


Asisten : Citra Pratiwi

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 1/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

BAB I
1  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Pada umumnyaproduk percobaan berada dalam bentuk padat dan
umumnya sulit untuk ditangani dibandingkan dengan cairan atau gas. Pada saat
proses, bentuk padat bisa berupa benda dengan ukuran yang besar dan tidak 
beraturan. Sehingga sangat penting untuk menenmukan cara untuk memanipulasi
kesuatu bentuk akhir produk yang lebih kudah untuk ditangani.
Pengecilan ukuran adalah suatu proses yang mencakup proses
pemotongan, pemecahan, penggerusan, penggilasan, dan penggilingan. Secara
umum pengecilan ukuran merupakan salah satu tahapan dari berbagai proses
lainnya dalam mata rantai penanganan hasil pertanian. Tujuan dari pengecilan
ukuran adalah untuk memperluas permukaan bahan hasil pertanian hasil pertanian
agar proses penanganan selanjutnya (pengeringan, adsorbsi, pencampuran, dll)
dapat berlangsung secara efektif.(Zein Nasution, 1982)
Bahan hasil pertanian sebelum diproses umumnya memiliki ukuran butiran
yang terlalu besar untuk digunakan, maka untuk itu perlu diperkecil melalui
proses pengecilan ukuran. Operasi pengecilan ukran dapat dibagi menjadi dua
kategori utama, yaitu :
  Pengecilan ukuran untuk bahan padat
  Pengecilan ukuran untuk bahan cair
Pengecilan ukuran untuk bahan padat dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu :

  Pemotongan (cutting),
  Penghacuran/ penggilingan (crushing),
  Pengikisan/ penyosohan (grinding), dan
  Penggilingan (milling).
  Sedangkan pada bahan cair dilakukan dengan cara emulsifikasi dan
atomisasi.(Zein Nasution, 1982)
Proses pengecilan ukuran biasanya dilakukan scara mekanik, dan tanpa
menimbulkan terjadinya perubahan sifat-sifat kimiawi pada bahan. Keseragaman

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 2/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

ukuran dan bentuk dari setiap individu butiran produk akhir dari hasil pengecilan
ukuran diharapkan dan diinginkan, akan tetapi sulit dicapai. Setiap proses
pengecilan ukuran seperti proses pengirisan buah-buahan atau sayuran untuk 
dikalengkan, penyawutan ubi-ubian untuk pengeringan, merajang tongkol jagung
untuk pakan ternak, penggilingan mineraluntuk pembuatan pupuk , penggilingan
biji-bijian untuk pakan ternak dan penggilingan dalam pembuatan tepung,
merupakan contoh-contoh proses pengecilan ukuran pada bahan-bahan hasil
pertanian.
Ada beberapa peranan atau fungsi dari pengecilan ukuran antara lain :
1.  Untuk memperluas luas permukaan bahan hasil pertanian. Misalnya pada

proses pengeringan bahan pertanian. Proses pengeringan akan berjalan


efektif jika luas permukaan bahan diperluas. Karena bahan pertanian segar
umumnya memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga untuk mencegah
timbulnya kerusakan terhadap bahan pertanian tersebut perlu dilakukan
pengeringan.
2.  Voluminous atau untuk mempermudah pengemasan bahan hasil pertanian.
3.  Untuk mempermudah penanganan bahan hasil pertanian berikutnya.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengukur dan mengamati
pengecilan ukuran bahan pertanian dengan mengkaji perfomansi mesin, kapasitas
througout , kapasitas output dan rendemen hasil pengecilan ukuran.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 3/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

BAB II
2  TINJAUAN PUSTAKA

Pengecilan ukuran merupakan salah satu dari satuan operasi dimana bahan
hasil pertanian dikecilkan ukurannya dengan mengaplikasikan gaya tumbu, gaya
gese, dan gaya tekan. Tujuan dari pengecilan ukuran adalah memperluas
permukaan bahan hasil pertanian agar proses penanganan selanjutnya dapat
berlangsung efektif.
Pengecilan ukuran memiliki manfaat dalam pengolahan pangan,
diantaranya :

  Terjadi peningkatan dalam luas permukaan bahan terhadap rasio volume


bahan sehingga menaikkan kapasitas laju pengeringan, pemanasan, dan
pendinginan, serta meningkatkan efiseinsi dan laju ekstraksi komponen
yang dapat larut.
  Apabila pengecilan ukuran dikombinasikan dengan pengayakan,
pengecilan ukuran dapat menentukan ukuran bahan partikel dihasilkan
sehingga memudahkan dalam pengklasifikasian ukuran.

  Ukuran partikel yang seragam memungkinkan lebih menyempurnakan


pencampuran bahan baku, contoh pencampuran tepung kue siap olah.
Operasi pengecilan ukuran dibagi menjadi 2 katagori, yaitu pengecilan
ukuran untuk bahan padat dan untuk bahan cair.Pengecilan ukuran bahan padat
dapat dilakukan dengan pemotongan ( cutting), penghancuran/penggilasan
(crushing ), pencacahan/pencincangan (chopping ), pengikisan/penyosohan
(grinding ), penggilingan (milling), pengkubusan (dicing), pengirisan (slicing).

Sedangkan pada bahan cair dilakukan dengan cara emulsifikasi ( emulsification ),


dan atomisasi (atomizing). Proses pengecilan ukuran pada bahan pertanian
dilakukan dengan cara mengiris (cutting), nenggerus/menggilas/menghancurkan
(crushing ) dan menggunting/penggeseran (shearing).
Pengecilan ukuran dan emulsifikasi memiliki sedikit atau tidak memiliki
pengaruh terhadap pengawetan. Tetapi pengecilan ukuran dan emulsifikasi
diterapkan untuk meningkatkan kualitas pangan untuk tahap proses lebih lanjut.
Dalam beberapa produk pangan, pengecilan ukuran dan emulsifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 4/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

memungkinkan meningkatkan tingkat kerusakan dengan terjadinya pelepasan


enzim-enzim secara alami dari jaringan yang rusak, atau akibat aktivitas
mikrobiologi dan oksidasi yang terjadi pada setiap luas permukaan yang terkena
proses pengecilan, kecuali jika perlakuan pengawetan diterapkan.
Metoda-metoda pengecilan ukuran berbeda-beda dikelompokkan
berdasarkan ukuran partikel yang dihasilkan, diantaranya :
  Penyincangan, pemotongan, pengirisan, dan pemotongan kubus.
a.  Besar ke sedang (potongan daging, irisan buah kalengan)
b.  Sedang ke kecil (irisam wortel, irisan bawang)
c.  Kecil ke bentuk butiran (daging giling kering, potongan sayur kering)

  Penepungan bertujuan meningkatkan kehalusan, misal biji gandum


menjadi tepung terigu
  Emulsifikasi dan homogenisasi, contohnya mayonaise, susu, mentega, dan
margarin.

2.1  Pengecilan Ukuran Pada Bahan Padat Hasil Pertanian


Terdapat tiga tipe gaya yang biasa diterapkan untuk mengecilkan ukuran
bahan hasil pertanian, yaitu :
a.  Gaya tekan
b.  Gaya tumbuk 
c.  Gaya geser
Ketika semua gaya bekerja pada sebuah bahan, maka akan menghasilkan
regangan internal yang menyebabkan perubahan bentuk jaringan di dalam bahan.
Pada beberapa kejadian, regangan tidak melebihi dari suatu batasan kritis tertentu
yang dinamai batas tegangan elastis (E). Apabila tegangan pada bahan tersebut
dilepas, jaringan tersebut akan kembali pada bentuk semula dan melepaskan
energi yang terkandung dalam bentuk energi panas. Apabila ditelaah lebih jauh
lagi, hanya 1 % energi digunakan untuk pengecilan ukuran. Bagaimanapun, ketika
bahan hasil pertanian diregangkan diatas batas tegangan elastis, maka bahan hasil
pertanian tersebut akan mengalami perubahan bentuk secara permanen.
Apabila tegangan diteruskan, regangan akan mencapai suatu batas regang
(Y), jika tegangan dilanjutkan diatas batas regangan maka bahan tersebut akan
melentur (dikenal sebagai daerah duktilitas atau Y-B pada Gambar 1). Jika

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 5/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

tegangan diberi lebih lanjut di atas titiknya maka bahan hasil pertanian akan patah
sepanjang garis kelemahannya (a line of weakness ). Sebagian dari energi yang
terkandung di dalam bahan kemudian dilepaskan sebagai bunyi dan energi panas.

Gambar 1. Kurva hubungan tegangan dan regangan

Energi yang diserap oleh suatu bahan hasil pertanian sebelum patah
ditentukan oleh kekerasan bahan dan kecenderungan untuk retak (kerapuhan)
yang tergantung pada struktur bahan hasil pertanian tersebut. Bahan hasil
pertanian yang keras akan menyerap energi lebih besar untuk menghasilkan
retakan. Gaya tekan digunakan untuk mematahkan bahan hasil pertanian yang
bersifat rapuh dan bahan hasil pertanian yang bersifat kristal. Gabungan gaya
tumbuk dan gaya geser diterapkan pada bahan pangan berserat, dan gaya geser
digunakan utnuk pengilingan/penepungan. Diasumsikan bahan hasil pertanian
mengalami retakan pada tingkat tegangan yang lebih rendah jika gaya yang
digunakan pada jangka waktu yang lebih lama. Tingkat pengecilan ukuran, energi
yang diperlukan dan jumlah energi panas yang dihasilkan dalam bahan hasil
pertanian tergantung pada gaya dan waktu yang digunakan. Faktor lain yang
mempengaruhi energi input adalah kadar air dan sensitivitas bahan terhadap
energi panas. Menurut Kent (1983) kandungan air dalam bahan kering dapat
mempengaruhi bahan tersebut untuk menggumpal, dan hal ini dapat mengganggu

proses penepungan.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 6/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

Jumlah energi panas yang dihasilkan dalam penepung berkecepatan


tinggi.Sensitivitas energi panas bahan menentukan batas suhu bahan yang
diijinkan dan keperluan untuk mendinginkan alat penepung. Misalnya rempah-
rempah sebelum ditepungkan, terlebih dahulu dicampurkan dengan nitrogen cair
atau karbondioksida padat, hal ini bertujuan agar bahan tetap dingin selama proses
penepungan berlangsung dan komponen bahan yang mudah menguap dapat
dikendalikan.

2.2  Karakteristik Ukuran


Performansi dari mesin pengecil ukuran ditinjau dari kapasitas, daya yang
diperlukan per satuan bahan yang dikecilkan, ukuran dan bentuk bahan sebelum
dan sesudah dikecilkan.Secara teoritis, untuk memudahkan perhitungan, maka
bahan hasil pertanian dianggap memiliki bentuk geometris tertentu, diantaranya
bentuk kubus, bulat, atau bentuk geometris lainnya. Tujuan lain mempelajari sifat
fisik bahan adalah memudahkan dalam proses pengecilan ukuran.
Setelah mengalami pengecilan ukuran, partikel yang dihasilkan dapat
dibagi kedalam tiga tingkatan ukuran, yaitu :
1.  Partikel ukuran kasar
Partikel bahan hasil pengecilan ukuran dapat diukur dengan mudah dan
mudah dilihat dengan mata telanjang.Tingkatan ukuran partikel ini lebih dari 1/8
inchi.Contohnya : potongan buah kaleng
2.  Partikel ukuran saringan/ayakan
Partikel bahan hasil pengecilan ukuran berukuran 0,125 sampai 0,0029
inchi dapat dikatakan sebagai bahan pangan ini berukuran saringan/ayakan.
Contohnya gula pasir.
3.  Partikel ukuran mikroskopis
Partikel dikatakan berukuran mikroskopis jika partikel tersebut berukuran
lebih kecil dari 0,0029 inchi. Misal debu, tepung, dan lain-lain.
Metode yang paling mudah digunakan dalam pembagian ukuran partikel
adalah metoda ayakan.Ayakan yang digunakan adalah ayakan Tyler dan
diadopsikan oleh U.S.Bureau of Standards. Ukuran ayakan dikenal dengan istilah
mesh yaitu jumlah lubang ayakan dalam satu inchi persegi. Karakteristik dari

ayakan Tyler dapat dilihat pada Tabel 1.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 7/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

Tabel 1. Standar Ayakan Tyler

Mesh, Diameter Kawat, Ukuran Bukaan


No. Saringan Inci Inci Aktual Perkiraan
… 0,148 1,050 1

… 0,135 0,742 ¾
… 0,105 0,525 ½
3
… 0,092 0,371 8  
3 0,070 0,263 ¼
3
4 0,065 0,185 16  
1
6 0,036 0,131 8  
3
8 0,032 0,093 32  
1
10 0,035 0,065 16  
3
14 0,025 0,046 64  
1
20 0,0172 0,0328 32  
28 0,0125 0,0232 … 
1
35 0,0122 0,0164 64  
48 0,0092 0,0116 … 
65 0,0072 0,0082 … 
100 0,0042 0,0058 … 
150 0,0026 0,0041 … 
200 0,0021 0,0029 … 

Teknik pengayakan telah distandarkan.Metode dan waktu pengayakan


perlu diperhatikan.Mesi pegayak yang digunakan bernama  Ro-Tap, mesin ini
merupakan mesin penggetar yang memiliki gerakan stabil dan waktu pengayakan
dapat diatur.
Standar prosedurnya adalah menggunakan sampel sebanyak 250 g yang
telah dikeringkan pada suhu 100°C sampai berat konstan dan diayak dengan  Ro-
Tap selama 5 menit.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 8/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

2.3  Modulus Kehalusan ( Fineness Modulus)


Sistem klasifikasi ini ditetapkan oleh D. A. Abrams untuk beton tetapi
dapat pula digunakan untuk penentuan performansi alat penggiling biji-bijian
(Henderson, 1961).Modulus kehalusan diartikan sebagai jumlah berat bahan yang
tertahan disetiap ayakan dibagi dengan 100. Ayakan-ayakan yang digunakan
dalam satu set ini adalah berukuran 3/8 inci, 4 mesh, 8 mesh, 14 mesh, 28 mesh,
48 mesh, dan 100 mesh. Setelah diketahui nilai modulus kehalusannya maka
diameter bahan dapat dicari dengan menggunakan rumus :
FM
D = 0,0041 (2)

2.4  Peralatan Pengecil Ukuran


Bagian ini membahas tentang sebagian peralatan yang digunakan dalam
proses mengecilkan bahan hasil pertanian berserat menjadi ukuran yang lebih
kecil, dan mengecilkan ukuran bahan kering tertentu menjadi bentuk 
tepung/bubuk.
Pada umumnya, daging, buah dan sayur tergolong bahan berserat.Daging
dibekukan dan dikondisikan di bawah titik beku, hal ini bertujuan untuk 
meningkatkan efisiensi pemotongan.Buah-buahan dan sayur-sayuran memiliki
matriks serat lebih padat dan dipotong pada suhu lingkungan atau suhu dingin.
Secara umum, terdapat lima peralatan yang digunakan untuk bahan
berserat, yaitu:
1.  Peralatan pengiris (slicing)
Peralatan pengiris terdiri atas mata pisau yang berputar yang berfungsi
untuk mengiris bahan yang lewat di bawahnya.Contoh penggunaan peralatan ini
adalah pada pengirisan daging.Daging diletakkan di atas suatu conveyor ,
kemudian dihantarkanuntuk diiris berlawanan arah terhadap mata pisau.
Peralatan pengkubus/pendadu (dicing).
Prinsip kerjanya, pertama-tama bahan diiris kemudian dipotong sehingga
berbentuk kubus atau dadu dengan menggunakan mata pisau yang
berputar.Potongan yang telah dihasilkan diumpankan kembali pada pisau berputar
bagian kedua yang beroperasi pada bagian sebelah kanan sudut dari pisau yang
pertama sehingga memotong bahan menjadi berbentuk kubus.

2.  Peralatan penyerpih (flaking)

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 9/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

Peralatan ini cocok untuk ikan, kacang-kacangan atau daging.Potongan


dapat berbentuk pipih, diatur berdasarkan penyesuaian bentuk mata pisau dan
 jarak potong.
3.  Peralatan pencabik (sredding)
Bila memperhatikan bentuk potongan daging yang terdapat pada kemasan
mie instant, awalnya bentuk ini dihasilkan dari peralatan yang dimodifikasikan
dengan alat penumbuk berbentuk palu.Bagian kedua dari alat ini disebut juga
dengan disintegrator.Disintegrator terdapat dua piringan yang masing-masing
memiliki mata pisau. Dua piringan ini saling berputar berlawanan arah dan bahan
hasil pertanian yang diumpankan akan terpotong berdasarkan gaya geser dan gaya

potong.
4.  Peralatan pengekstrak (pulping)
Peralatan ini digunakan untuk mengekstrak buah dan sayur serta
melumatkan daging, buah, dan sayur. Cara kerjanya nerupakan kombinasi antara
gaya kompresi dan gaya geser.

2.5  Pengecilan Ukuran Bahan Hasil Pertanian Kering


1. Ball Mill 
Tipe ini terdiri dari silinder baja horizontal yang setengah bagiannya terisi
bola-bola baja berdiameter 2,5-1,5 cm. pada kecepatan rendah atau ketika bola-
bola kecil digunakan maka gaya geser mendominasi. Sedangkan ketika bola-bola
yang berukuran lebih besar digunakan atau pada kecepatan yang lebih tinggi maka
gaya tumbuk lebih mendominasi.
2. Disc Mill 
Terdapat dua desain, yaitu :

  Penggiling bercakram tunggal, bahan hasil pertanian melewati antara


penutup statis dan sebuah piringan beralur yang berputar dengan
kecepatan tinggi.
  Penggiling bercakram ganda, dimana dua cakram ini berputar pada arah
yang berlawanan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan gaya geser yang
lebih besar.
  Pin dan penggiling bercakram.
3. Hammer Mill

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 10/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

  Suatu silinder horisontal dilapisi dengan suatu pelat baja.Di dalamnya


terpasang baling-baling yang dilengkapi dengan palu. Pada pengoperasiannya,
bahan hasil pertanian yang terdapat pada plat baja dihancurkan oleh gaya tumbuk 
yang berasal dari tumbukan palu.
4. Roller Mill 
Dua atau lebih rol baja berputar berlawanan arah sehingga produk terjepit
dan akan tergiling saat melewati celah rol. Secara umum gaya yang berperan
adalah gaya kompresi atau gaya tekan akan tetapi bila salah satu rol berputar pada
kecepatan yang berbeda maka disamping gaya tekan juga terdapat gaya geser.
Ukuran partikel yang dikecilkan tergantung pada jarak antar rol.

2.6  Pengaruh Pengecilan Ukuran pada Bahan Hasil Pertanian


Pengecilan ukuran merupakan proses lanjutan yang memungkinkan untuk 
mengendalikan sifat-sifat bahan hasil pertanian dan meningkatkan efisiensi
pencampuran serta perpindahan energi panas. Tekstur dari beberapa bahan hasil
pertanian (contohnya tepung, pulp buah-buahan) dikendalikan selama pengecilan
ukuran berlangsung.Disamping itu, terdapat efek tidak langsung pada aroma dan
rasa dari beberapa bahan hasil pertanian, kehilangan unsur volatil dari pengecilan
rempah-rempah terjadi bila terjadi kenaikan suhu selama penggilingan
berlangsung. Kerusakan sel dan peningkatan luas permukaan bahan
mempercepat kerusakan melalui oksidasi dan menaikkan laju mikrobiologi serta
menaikkan aktivitas enzimatis.Oleh karena itu, pengecilan ukuran tidak memiliki
pengaruh dalam pengawetan bahan hasil pertanian. Bahan-bahan kering
contohnya biji-bijian memiliki nilai aktivitas air (water activity) yang rendah
sehingga memungkinkan disimpan beberapa bulan setelah digiling tanpa terjadi
perubahan nilai gizi atau kualitasnya.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 11/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

BAB III
3  METODOLOGIPRAKTIKUM

3.1  Bahan dan Alat


Alat :
1.  Pisau
2.  Tampah
3.  Stopwatch
4.  Wadah plastik 
5.  Timbangan
6.  Mesin penyerut
Bahan : Singkong.

3.2  Prosedur
1.  Menimbang bahan yaitu singkong maupun ubi yang akan diproses dengan
mesin pengecil ukuran (a kg).
2.  Mengupas bahan dan menimbang (b kg).

3.  Menjalankan mesin dan memasukan bahan ke dalam mesin.


4.  Menghitung waktu yang dibutuhkan selama proses penyerutan (x menit)
5.  Menimbang bahan yang sudah diserut (c kg).
6.  Mengamati performansi mesin dan mekanisme kerja proses mesin
7.  Menghitung kapasitas throughout (a kg/x menit)
8.  Menghitung kapasitas output (c kg/x menit)
9.  Menghitung rendemen:

10. Rendemen pengupasan

11. Rendemen pemarutan

12. Mengeringkan bahan dalam oven untuk praktikum minggu depan

13. Menghitung Efisiensi pengecilan ukuran =

14. Menghitung luas permukaan bahan meliputi luas permukaan awal (utuh)


dan luas permukaan akhir (setelah diiris).

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 12/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

Keterangan:
= 3,14
= Diameter untuk rpm (D2)
p = panjang parutan.
l = lebar parutan.
= Rpm (N2)
= Panjang pisau.
= Lebar pisau.
= Banyak pisau (Pemarut 1 buah dan pengiris 2 buah).
-3
= 1044 kg m

RPM mesin.
nxdx= nydy = nzdz 
nx = 1420
dx = Diameter pulix. 
ny = Rpmy 
dy = Diameter puliy.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 13/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

BAB IV
4  HASIL PERCOBAAN

 
4.1 Data Hasil Mesin Penyerut
Tabel 4.1 Tabel Hasil Mesin Penyerut

No Keterangan Satuan
1 Massa awal (a) 0,1483 kg
2 Massa awal, dikupas (b) 0,1181 kg
3 Massa setelah penyerutan (c) 0,11094 kg
4 Waktu penyerutan 0,477 menit

4.1.1  Spesifikasi Mesin

Gambar 2. Rangkaian puli mesin penyerut


Tabel 4.1.1 Tabel Spesifikasi Mesin Penyerut

No Spesifikasi Satuan
1 Daya motor (P) 0,5 Hp
2 Rpm motor (n1) 1420 rpm
3 Diameter puli motor (d1) 0,128 m
4 Diameter silinder puli (d2) 0,118 m
5 Diameter silinder penerus (d3) 0,069 m
6 Diameter silinder penerus (d4) 0,118 m
7 Diameter silinder penerus (d5) 0,11 m
8 Diameter silinder (D) 0,11 m
9 Panjang pisau (p) 0,2 m
10 Lebar pisau (l) 0,093 m
11 Jumlah pisau (N) 1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 14/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

4.1.2  Perhitungan Kaktual


a kg 0,1483 kg
a.  Kapasitas throughout        0,311 kg/menit  
x menit 0,477

c kg 0,11094 kg
b.  Kapasitas output      0,233 kg/menit  
x menit 0,477

b 0,1181 kg
c.  Rendemen pengupasan   x100%    x100%  79,642 %  
a 0,1483 kg

c 0,11094 kg
d.  Rendemen penyerutan   x100%    x100%  93,93 %  
b 0,1181 kg

e.  Kaktual = Koutput /menit x 60 menit/jam

= 0,233 kg/menit x 60
= 13,98 kg/jam

4.1.3  Perhitungan Kteoritis


a.  Menghitung rpm (n5)
-  d1 = d2 maka n1 = n2 yaitu 1420 rpm
-  d2n2 = d3n3 maka,
n3 = d2n2 /d3 = (0,128)(1420)/0,069 = 765,468 rpm
-  d3n3 = d4n4 maka,
n4 = d3n3 /d4 = (0,069)(765,468)/0,118 = 1309,061 rpm
-  d4n4 = d5n5 maka
n5 = d4n4 /d5 = ((0,118)(1309,061)/0,11 = 1220,311 rpm
b.  Menghitng Kteoritis 
Kteoritis= ( V A ρ N ) / 60
= (2π.rpm.r(pxl).ρ N) / 60

= (2π(1220,311 rpm) (0,11/2) (0,2) (0,093) (1044) (1)) / 60


= 136,48 kg/jam

4.1.4  Efisiensi
K aktual 13,98
Efisiensi kerja (ne)    100 %  10 ,24 %  
K teoritis 136,48

4.2  Data Hasil Mesin Pengiris

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 15/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

Tabel 4.2 Tabel Hasil Mesin Pengiris

No Keterangan Satuan
1 Massa awal (a) 0,16091 kg
2 Massa awal, dikupas (b) 0,13338 kg
3 Massa setelah pengirisan (c) 0,10070 kg
4 Waktu penyerutan 0,229 menit

4.2.1  Spesifikasi Mesin

Gambar 3. Rangkaian puli mesin pengiris


Tabel 4.2.1 Tabel Spesifikasi Mesin Pengiris

No Spesifikasi Satuan

1 Daya motor (P) 0,5 Hp


2 Rpm motor (n1) 1420 rpm
3 Diameter puli motor (d1) 0,128 m
4 Diameter silinder puli (d2) 0,182m
5 Diameter silinder puli (d3) 0,069 m
6 Diameter silinder puli (d4) 0,182 m
7 Diameter silinder (D) 0,3 m

8 Panjang pisau (p) 0,085 m


9 Lebar pisau (l) 0,05 m
10 Jumlah pisau (N) 2

4.2.1  Perhitungan Kaktual


a kg 0,16091 kg
a.  Kapasitas throughout      0,703 kg/menit  
x menit 0,229

c kg 0,10070 kg
b.  Kapasitas output      0,439 kg/menit  
x menit 0,229

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 16/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

b 0,13338 kg
c.  Rendemen pengupasan   x100%    x100%  83,182 %  
a 0,16091 kg

c 0,10070 kg
d.  Rendemen pengirisan    x100%    x100%  75,50 %  
b 0,13338 kg
e.  Kaktual = Koutput /menit x 60 menit/jam
= 0,439 kg/menit x 60
= 26,34 kg/jam

4.2.2  Perhitungan Kteoritis


a.  Menghitung rpm (n5)
-  d1 = d2 maka n1 = n2 yaitu 1420 rpm
-  d2n2 = d3n3 maka,
n3 = d2n2 /d3 = (0,128)(1420)/0,069 = 765,468 rpm
-  d3n3 = d4n4 maka,
n4 = d3n3 /d4 = (0,069)(765,468)/0,182 = 2019,06 rpm
b.  Menghitng Kteoritis 
Kteoritis = ( V A ρ N ) / 60
= (2π.rpm.r(pxl).ρ N) / 60
= (2π(2019,06 rpm) (0,3/2) (0,085) (0,05) (1044) (2)) / 60
= 281,44 kg/jam

4.2.3  Efisiensi
K aktual 26,34
Efisiensi kerja (ne)    100 %  9,36 %  
K teoritis 281,44

4.3  Data Hasil Pengirisan Secara Manual


Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengirisan Manual
No Keterangan Satuan
1 Massa awal (a) 0,12651 kg
2 Massa awal, dikupas (b) 0,10201 kg
3 Massa setelah penyerutan (c) 0,09801 kg
4 Waktu penyerutan 0,362 menit
5 Jumlah irisan 107 slice

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 17/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

4.3.1  Spesifikasi Pisau

Keliling (K) = 2p + x + a + l = (2x6cm) + (3,5cm) + (2,5cm) + (3cm)


= 21 cm = 0,21 m
Luas (A) = Lpersegi + Lsegitiga = (p x l) + ((a x t) / 2)

= (6 x 3) + ((2,5 x 3) / 2)
= 21,75 cm = 0,2175 m

4.3.2  Perhitungan Kaktual


a kg 0,12651 kg
a.  Kapasitas throughout       0,0349 kg/menit  
x menit 3,619

c kg 0,09801 kg
b.  Kapasitas output      0,027 kg/menit  
x menit 3,619

b 0,10201 kg
c.  Rendemen pengupasan   x100%    x100%  80,63 %  
a 0,12651 kg

c 0,09801 kg
d.  Rendemen pengirisan   x100%    x100%  96,08 %  
b 0,10201kg

e.  Kaktual = Koutput /menit x 60 menit/jam


= 0,027 kg/menit x 60
= 1,62 kg/jam

4.3.3  Perhitungan Kteoritis


Kteoritis = ( K A ρ N ) / 60
= (0,21) (0,2175) (1044) (107)/ 60
= 85,03 kg/jam

4.3.4  Efisiensi
K aktual 1,62
Efisiensi kerja (ne)    100 %  1,91 %  
K teoritis 85,03

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 18/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

 
BAB V
5  PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan praktikum ini terdapat beberapa hal yang perlu


dibahas mulai dari pelaksanaan prosedur praktikum dan menganalisis hasil
percobaan. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengukur dan mengamati
pengecilan ukuran bahan pertanian dengan mengkaji perfomansi mesin, kapasitas
througout , kapasitas output dan rendemen hasil pengecilan ukuran. Pada
praktikum ini bahan hasil pertanian yang diamati adalah singkong.
Setelah melakukan seluruh prosedur praktikum dari penyerutan dan

pengirisan dengan mesin sampai dengan pengirisan manual menggunakan pisau


dapur, dapat terlihat beberapa perbedaan.
Dari hasil pengukuran, massa bahan yaitu singkong sebelum dan sesudah dikupas
berbeda. Begitu pula setelah mengalami pengirisan dengan menggunakan Mesin
Penyerut dan Pengiris, massa bahan (singkong) menjadi berkurang. Berkurangnya
massa bahan (singkong) disebabkan bahan tersebut sudah mengalami tahapan-
tahapan proses.

Pada proses pengupasan sudah jelas bahwa massa bahan berkurang karena
bahan mengalami pengupasan pada bagiankulitnya. Begitu pula pada proses
pengirisan dengan menggunakan mesin penyerut dan pengiris, sudahtentu banyak 
massa dari bahan tersebut mengalami penyusutan. Hal ini dapat disebabkan oleh
sisa bahan tersangkut pada bagian mesin pengiris dan pemarut tersebut. Pada
tahapan proses ini bahan singkong sudah mengalami proses pengecilan ukuran.
Pengecilan ukuran sangat bermanfaat karena terjadi peningkatan dalam luas

permukaan bahan terhadap ratio volume bahan sehingga dapat menaikan laju
pengeringan, pemanasan, dan pendinginan, serta meningkatkan efisiensi (Zain
dkk, 2005)
Dari data sebelumnya, dapat dilihat data pengurangan massa bahan pada
beberapa tahapan proses antara lain pengupasan kulit singkong dan pengirisan
dengan menggunakan Mesin penyerut dan pengiris. Dari data di atas maka kita
dapat menghitung kapasitas throughput, kapasitas output aktual, nilai rendemen,
dan juga nilai efisiensi dalam proses penyerutan dan pengirisan singkong tersebut.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 19/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

Nilai rendemen pada proses pengupasan adalah perbandingan antara massa


bahan sesudah dikupas dengan massa bahan sebelum dikupas dikali seratus
persen. Sedangkan nilai rendemen pada proses penyurutan adalah perbandingan
massa bahan sesudah diserut dengan massa bahan setelah dikupas dikali seratus
persen. (Earle, 1969)
Dari data perhitungan dapat dilihat bahwa nilai rendemenyang diperoleh
adalah 93,93 % untuk rendemen penyerutan dan 75,50 % untuk nilai rendemen

pengirisan. Nilai rendemen penyerutan lebih besar daripada rendemen pengirisan


dikarenakan pada proses penyerutan terdapat bahan yang masih tertinggal di pisau
serut mesin, hal ini mengakibatkan output bahan sedikit dan nilai rendemen yang
lebih kecil. Dan nilai rendemen pengirisan lebih kecil daripada rendemen
pengirisan dikarenakan pada proses pengirisan relatif sedikit bahan yang masih
tertinggal di pisau iris mesin, hal ini mengakibatkan output bahan cukup banyak,
dan nilai rendemen yang lebih besar.
Pada perhitungan nilai efisiensimesin penyerut sebesar 10,24% dan
pengirissebesar 9,36% tidak sesuai dengan literatur atau besar efisiensi pada
mesin tersebut, yakni > 40%. Perbedaan ini diduga dilatarbelakangi oleh beberapa

faktor penyebabnya, yakni diantaranya : 1) Besarnya gaya yang dikeluarkan oleh


praktikan/manusia untuk menekan singkong pada saat dilakukan pengirisan
dengan mesin. Besarnya gaya yang dikeluarkan ini berpengaruh nantinya pada
waktu yang dibutuhkan untuk mengiris singkong sampai habis, 2) Ketajaman
pisau pengiris pada mesin. Ketajaman ini berpengaruh sekali pada hasil akhir
perhitungan efisiensi mesin tersebut karena hal ini terkait dengan lamanya waktu
pemotongan yang artinya nanti berpengaruh pada efektifitas mesin tersebut dalam

melakukan kerjanya. Semakin tajam pisau yang digunakan maka semakin efektif 
kerja dari mesin tersebut maka samakin tinggi pula nilai efisiensi mesin tersebut,
sebaliknya tidak tajam pisau yang digunakan maka semakin tidak efektif kerja
dari mesin tersebut maka samakin kecil pula nilai efisiensi mesin tersebut

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 20/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

BAB VI 

6  KESIMPULAN DAN SARAN

6.1  Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum ini dapat disimpulkan beberapa hal, antara
lain :
1.  Pengecilan ukuran merupakan salah satu dari satuan operasi dimana bahan
hasil pertanian dikecilkan ukurannya dengan mengaplikasikan gaya
tumbuk, gaya gesek, dan gaya tekan.
 
2. Proses pengecilan ukuran yang bertujuan untuk memperluas permukaan
bahan hasil pertanian terhadap ratio volume bahan sehingga menaikan
kapasitas laju pengeringan, pemanasan, dan pendinginan, serta
meningkatkan efisiensi dan laju ekstraksi komponen yang dapat larut.
3.  Pengecilan ukuran dilakukan dengan menggunakan alat-alat mekanis
pengecil ukuran dengan prasyarat pada bahan yang dikecilkan tidak terjadi
perubahan sifat kimianya, keseragaman dalam bentuk dan ukuran bahan
setelah dikecilkan merupakan tujuan yang diharapkan.
4.  Pengecilan ukuran sangat penting dilakukan karena kita dapat
menganalisis atau mengkaji spesifikasi teknis dari Mesin Penyerut dan
Pemarut. Sehingga setelah diuji-coba dengan menggunakan bahan hasil
pertanian (dalam hal ini singkong) kita dapat mempertimbangkan
mengenai pengembangan mesin untuk dapat memiliki spesifikasi teknis
lebih baik, sehingga produk yang dihasilkan pun lebih baik.

6.2  Saran
Untuk melaksanakan praktikum ini diharapkan praktikan mampu
melaksanakan hal-hal di bawah ini yaitu :
1.  Menggunakan peralatan praktikum yang memiliki standar layak 
digunakan, misalnya pisau mesin yang masih tajam.
2.  Praktikan lebih memperhatikan arahan dari asisten agar prosedur
terlaksana dengan baik.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 21/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

DAFTAR PUSTAKA

Sarifah, Ir. M. App.Sc., R., Dadi Ir. M.Sc., Sudaryanto, Ir., MP., N., W., Asrii,
S.T.P.,Penuntun Praktikum MK TPHP 2011, FTIP, Universitas Padjajaran

Sufyandi, Ari. 1995. Termodinamika untuk Tenik Pertanian. Bandung: Unpad

Toledo. T Romeo.1979. Fundamental of Food Process Engineering. AVI


Publishing Company. Westport, Connecticut.

Zain,Sudaryanto. Teknik Penanganan Hasil Pertanian.2005. Bandung : Giratuna.

Suhadi, Ujang. 2005. Karakteristik Bahan Hasil Pertanian. Materi Kuliah MK.
Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran.

Singh, R.P. and R. Heldman.  Introduction to Food 

 Engineering .AcademicPress.1988. Inc., San Diego, California.

Earle, R.L. Unit Operation in Food Processing 2 nd Edition . Pergamon Press.


1983. New York. United States

http://www.tanindo.co.id/abdi1/hal10901.html diakses pada Minggu, 16 Oktober


2011 pukul 22:40 WIB

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 22/23
5/10/2018 LAPORANPRAKTIKUM5(Pengecilan Ukuran)-slidepdf.com

7  LAMPIRAN

Gambar 1. Mesin penyerut dan pengiris yang digunakan

Gambar 2. Proses penimbangan bahan 

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum5-pengecilan-ukuran 23/23

Anda mungkin juga menyukai