Latar Belakang
Pada umumnya produk percobaan berada dalam bentuk padat dan umumnya
sulit untuk ditangani dibandingkan dengan cairan atau gas. Pada saat proses,
bentuk padat bisa berupa benda dengan ukuran yang besar dan tidak beraturan.
pengecilan ukuran merupakan salah satu tahapan dari berbagai proses lainnya
dalam mata rantai penanganan hasil pertanian. Tujuan dari pengecilan ukuran
adalah untuk memperluas permukaan bahan hasil pertanian hasil pertanian agar
yang terlalu besar untuk digunakan, maka untuk itu perlu diperkecil melalui
proses pengecilan ukuran. Operasi pengecilan ukran dapat dibagi menjadi dua
1
Pengecilan ukuran untuk bahan padat dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu :
- Pemotongan (cutting),
- Penggilingan (milling).
ukuran dan bentuk dari setiap individu butiran produk akhir dari hasil pengecilan
ukuran diharapkan dan diinginkan, akan tetapi sulit dicapai. Setiap proses
pertanian.
Ada beberapa peranan atau fungsi dari pengecilan ukuran antara lain :
2
memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga untuk mencegah timbulnya
pengecilan ukuran bahan yang meliputi proses penggilingan dan proses pemarutan
pengecilan bahan yang meliputi proses penggilingan dan pemarutan serta dapat
penggilingan dan pemarutan. Informasi ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam
3
TINJAUAN PUSTAKA
produk yang memiliki nilai mutu dan nilai tambah yang tinggi. Operasi
pengecilan ukuran terbagi menjadi dua kategori yaitu untuk bahan padatan dan
untuk cairan. Dalam dunia industri, dikenal dua macam pengecilan. Pengecilan ini
dihasilkan yang dibagi menjadi dua yaitu pengecilan ekstrim dan pengecilan yang
relatif masih berukuran besar. Pengecilan ekstrim maksudnya yaitu pengecilan ini
menghasilkan produk dengan ukuran yang jauh lebih kecil daripada sebelum
yang dihasilkan masih berdimensi besar atau nisbah produk akhir dengan awalnya
dengan mesin penggiling dimana hasil produk gilingan adalah bahan dengan
ukuran yang relatif sangan kecil, misalnya tepung. Sedangkan contoh opererasi
yang kedua yaitu pemotongan dimana operasi ini menghasilkan bahan dengan
ukuran yang relatif masih besar (Anonim, 2012). Tujuan dari pengecilan ukuran
diantaranya:
4
pendinginan, serta meningkatkan efiseinsi dan laju ekstraksi komponen
ukuran untuk bahan padat dan untuk bahan cair. Pengecilan ukuran bahan padat
diterapkan untuk meningkatkan kualitas pangan untuk proses lebih lanjut. Dalam
secara alami dari jaringan yang rusak, atau akibat aktivitas mikrobiologi dan
oksidasi yang terjadi pada setiap luas permukaan yang terkena proses pengecilan,
5
Metode-metode pengecilan ukuran berbeda-beda dikelompokkan
tepung terigu
Margarin.
Terdapat tiga tipe gaya yang biasa diterapkan untuk mengecilkan ukuran
a. Gaya tekan
b. Gaya tumbuk
c. Gaya geser
Ketika semua gaya bekerja pada sebuah bahan, maka akan menghasilkan
Pada beberapa kejadian, regangan tidak melebihi dari suatu batasan kritis tertentu
yang dinamai batas tegangan elastis (E). Apabila tegangan pada bahan tersebut
dilepas, jaringan tersebut akan kembali pada bentuk semula dan melepaskan
energi yang terkandung dalam bentuk energi panas. Apabila ditelaah lebih jauh
6
bahan hasil pertanian diregangkan diatas batas tegangan elastis, maka bahan hasil
pencampuran serta perpindahan energi panas. Tekstur dari beberapa bahan hasil
ukuran berlangsung. Disamping itu, terdapat efek tidak langsung pada aroma dan
rasa dari beberapa bahan hasil pertanian, kehilangan unsur volatil dari pengecilan
aktivitas enzimatis. Oleh karena itu, pengecilan ukuran tidak memiliki pengaruh
bijian memiliki nilai aktivitas air (water activity) yang rendah sehingga
7
METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi: beras dan singkong.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu: pisau, timbangan, wadah, mesin
Prosedur Kerja
ukuran :
Beras
Timbang
Proses Penggilingan
Timbang
Hitung Rendemen
8
Singkong
Timbang
Proses Pemarutan
Timbang
Hitung Rendemen
Gambar 2. Prosedur kerja pemarutan
Variabel Pengamatan
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
Pada praktikum pengecilan ukuran ini, terdapat beberapa hal yang perlu
dibahas. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengukur
Pengecilan ukuran merupakan salah satu dari satuan operasi dimana bahan
Ubi kayu atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu tahunan tropika
dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan
adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.
Pada praktikum ini, bahan yang mengalami pengecilan ukuran adalah beras
dan singkong. Dari hasil pengukuran massa kedua bahan setelah mengalami
10
proses penggilingan dan pemarutan hasil yang didapat berbeda. Pada penggilingan
massa beras yaitu 2000 gram, namun setelah mengalami penggilingan massanya
menjadi 1800 gram. Hal ini disebabkan oleh adanya sisa-sisa bahan yang
tersangkut pada mesin dan ada pula sisa bahan yang terbuang selama proses
penggilingan terjadi.
bahan dari sebelum mengalami pemarutan massa singkong yaitu 3000 gram,
namun setelah mengalami proses pemarutan, massa singkong menjadi 2700 gram.
pula pada tahap pemarutan menggunakan mesin, banyak dari massa singkong
yang menyusut. Hal ini terjadi karena banyaknya sisa bahan yang tersangkut pada
mesin parut serta ada juga sisa bahan yang terbuang selama tahap pemarutan.
permukaan bahan terhadap rasio volume bahan sehingga dapat menaikkan laju
Dari data perhitungan rendemen, didapat hasil yang sama untuk rendeman
pada kedua bahan yaitu 90%. Hal ini menandakan bahwa jumlah bahan yang
terhadap massa awal pada kedua bahan. Dalam melakukan pengecilan ukuran,
11
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Berikut ini faktor-faktor yang
yang digunakan, teknik penggunaan mesin, dan faktor lainnya yang dapat
12
PENUTUP
Kesimpulan
Pengecilan ukuran merupakan salah satu dari satuan operasi dimana bahan
gesek, dan gaya tekan. Operasi pengecilan ukuran dibagi menjadi 2 katagori, yaitu
pengecilan ukuran untuk bahan padat dan untuk bahan cair. Pengecilan ukuran
persentase rendemen dari suatu bahan, itu menandakan bahwa semakin bagus
Saran
Sebaiknya alat dan bahan yang terdapat pada penuntun dilengkapi agar
13
DAFTAR PUSTAKA
14