Anda di halaman 1dari 26

ALAT INDUSTRI KIMIA

PENGECILAN UKURAN

Disusun oleh:

Intan Pandini (122017021)

Eci Dwi Septiaranisa (122017029)

Laskar Jihad (122017044)

Almi Afriyudha Utama (122017065)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS TEKNIK KIMIA

TAHUN 2018

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah


memberikan rahmat, taufiq serta hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “pengecilan ukuran” ini dengan baik dan
tepat waktu. Dalam penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kami mengucapkan terima kasih
kepada:Ibu Neti Herawati selaku dosen pembimbing mata kuliah Alat industri
kimia, yang telah sabar membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Kedua orang tua kami yang telah mendidik dan member
doa restu kepada kami, dan Teman-teman kami Kami menyusun makalah ini
dengan sebaik mungkin.Namun, jika terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya serta merupakan wujud kepedulian kita
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kita. Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.

Palembang 01-10- 2018


penulis

1
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................................................................. 1
Daftar isi........................................................................................................................ 2
Bab 1
Pendahuluan ................................................................................................................. 3
1.1 latar belakang ........................................................................................................... 3
1.2 tujuan ........................................................................................................................ 5
1.3 manfaat ..................................................................................................................... 5
1.4 rumusan masalah ...................................................................................................... 5
Bab 11
Pembahasan .................................................................................................................. 6
2.1 pengertian ................................................................................................................. 7
2.2 cara pengecilan ukuran ............................................................................................. 8
1. Pemotongan/perajangan ..................................................................................... 8
2. Kompresi ............................................................................................................ 9
3. Menggiling/Shearing .......................................................................................... 10
4. Pukulan/ impact .................................................................................................. 11
5. Gesekan .............................................................................................................. 11
2.3 metode-metode pengecilan ukuran ......................................................................... 11
2.4 jenis-jenis alat........................................................................................................... 12
Bab 111 Penutup
3.1 kesimpulan .............................................................................................................. 24
3.2 saran ........................................................................................................................ 24
Daftar pustaka ............................................................................................................. 25

Bab1

2
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pengecilan ukuran dapat didefenisikan sebagai penghancuran dan
pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yuaitu
membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Dalam pengecilan ukuran
ada usaha penggunaan alat mekanis tanpa merubah struktur kimia dari bahan, dan
keseragaman ukuran dan bentuk dari satuan biji yang diinginkan pada akhir
proses, tetapi jarang tercapai. Bahan mentah sering berukuran lebih besar dari
pada kebutuhan, sehingga ukuran bahan ini harus diperkecil.
Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama,
tergantung kepada apakah bahan tersebut bahan cair atau bahan padat. Apabila
bahan padat operasi pengecilan disebut penghancuran dan pemotongan, dan
apabila bahan cair disebut emulfikiasi atau atomisasi. Pengahncuran dan
pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu
membaginya menjadi partikel-partikel lebih kecil. Penggunaan proses
penghancurannya yang paling luas dalam industri pangan barang kali adalah
dalam penggiling butir-butir gandum menjadi tepung, akan tetapi penghancuran
ini digunakan juga berbagai tujuan, seperti penggilingan jagung untuk
menghasilkan tepung jagung, penggiling gula dan penggiling dan penggiling
bahan pangan kering seperti sayuran. Pemotongan dipergunakan untuk
memecahkan potongan besar bahan pangan menjadi potongan-potongan kecil
yang sesuai untuk pengolahan lebih lanjut,seperti dalam penyiapan daging
olahan.pemisahan partikel dan bahan cair secara mekanis biasanyamenggunakan
tenaga yang dikenakan terhadap partikelnya. Tenaga tersebut dapat secara
langsung dikenakan pada partikelnya seperti pada pengayakan dan penyaringan,
atau secara tidak langsung seperti pada pengendapan. Gaya atau tenaga ini dapat
berasal dari gaya gravitasi atau kerja sentrifugasi, yang dapat dikatakan sebagai
kekuatan penahan negative atau gerakan relative pada partikel terhadap bahan
cairanya. Dengan demikian proses pemisahan tergantung pada karakter partikel
yang sedang dipisahkan dan tenaga gaya yang bekerja pada partikel yang
menyebabkan terjadinya pemisahan.
Karakteristik partikel yang penting adalah ukuran, bentuk, dan densitas.
Sedangkan karakter bahan cair yang penting adalah viskositas dan densitas.
Reaksi komponen yang berbeda atau gaya yang diberikan akan menimbulkan
gerakan relative atau bahan cair dan partikel yang berbeda didalamnya, serta antar
partikel-partikel yang berbeda karakternya. Separasi dalam suatu operasi filtrasi
dilakukan dengan memberikan gaya pada fluida untuk dapat melewati suatu
membrane berpori. Pemisahan padatan dari fluida menyebabkan pembentukan
ampas yang melapisi medium filter sehingga tahan terhadap aliran fluida yang
disaring semakin besar. Faktor tersebut menggambarkan kecepatan filtrasi.
Selanjutnya dapat dikatakan bahwa kecepatan filtrasi ini tergantung dari beberapa
faktor, antara lain:

3
1.Tekanan yang diberikan diatas medium filter
2.Luas permukaan penyaringan
3.Viskositas dari cairan
4.Tahanan dari bahan ampas filter cake yang tersusun oleh padatan yang
dipisahkan dari cairannya
5.Tahanan dari medium
Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk menunjukan pada suatu
operasi, pembagian atau pemecahan bahan secara mekanisme menjadi bagiannya
yang berukuran kecil (lebih kecil) tanpa diikuti perubahan sifat kimia. Pengecilan
ukuran dilakukan untuk menambah permukaan padatan sehingga pada saat
penambahan bahan lain pencampuran dapat dilakukan secara merata.
Macam-macam cara pengecilan ukuran
1.Pemotongan/Perajangan
Pemotongan/perajangan merupakan cara pengecilan ukuran dengan
menghantam ujung suatu benda tajam pada bahan yang dipotong.
2.Kompresi/Pemukulan/Penggerusan/Penumbukan
Prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat terhadap buah,
biasanya penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras. Alat dari
kompresi ini dinamakan chrushinrolls. Proses ini dilakukan dengan memberikan
gaya tekanan yang besar sambil dilakukan penggesekam pada suatu permukaan
padat, sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang tidak tertentu.
3.Menggiling/Shearing
Cara ini menggunakan prinsip imparct, yaitu dengan mengikis buah atau
menggiiling buah. Alat yang biasa digunakan dalam metode ini adalah
DiscAtrition Mill. Alat ini untuk menghasilkan bahan dengan ukuran ymng
halus. Bahan mentah sering berukuran lebih besar dari pada kebutuhan, sehingga
ukuran bahan ini harus diperkecil. Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi
dua kategori utama, tergantung kepada apakah bahan tersebut bahan cair atau
bahan padat. Apabila bahan padat, operasi pengecilan disebut penghancur an dan
pemotongan, dan apabila bahan cair disebut mulsifikasi atau automosi.
Penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja
mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel lebih kecil. Operasi
pengecilan ukuran dibagi menjadi 2 kategori, yaitu pengecilan ukuran untuk
bahan padat dan bahan pengecil ukuran untuk bahan cair. Pengecilan ukuran
untuk bahan padat dapat dilakukan dengan pemotongan
(culting),penghancuran/pengilasan (crushing) pencacahan/pencincangan
(chopping), pengikisan/penyosohan (grinding), penggilingan (milling),

4
pengkubusan (dicing), pengirisan (slicing). Sedangkan pada bahan cair
dilakukan dengan cara emulfikasi (emulfication) dan atomosasi (atomizing).
Pada umumnya, daging, buah, umbi dan sayuran tergolong bahan berserat. Daging
dibekukan dan dikondisikan dibawah titik beku, hal ini bertujuan untuk
meningkatkan efesiensi pemotongan. Buah-buah dan sayuran memiliki matriks
serat lebih padat dan dipotong pada suhu lingkungan atau suhu dingin, secara
umum, terdapat lima peralatan yang digunakan untuk bahan berserat, yaitu:
a. Peralatan pengiris (slicing). Terdiri dari mata pisau yang berputar yang
berfungsi untuk mengiris bahan yang lewat dibawahnya.
b. Peralatan pengkubus/pendadu (dicing).prinsip kerja alat pertama-tama
bahan diiris kemudian dipotong sehingga berbentuk kubus atau dadu
dengan mata pisau yang berputar. Potongan yang telah dihasilkan
diumpankan kembali pada pisau berputar bagian kedua yang beroperasi
pada bagian sebelah sudut dari pisau yang pertama sehingga memotong
bahan menjadi bentuk kubus.
c. Peralatan penyerpih (flaking). Peralatan ini cocok untuk ikan, kacang-
kacangan, dan daging. Potongan dan padat berbentuk pipih, diatur
berdasarkan penyesuaianbentuk mata pisau dan jarak potong.
d. Peralatan pencabik (shredding).diawali dengan alat penumbuk
berbentukpalu, lalu terdapat disinegrantor yang didalamnya ada dua piring
yang masing-masing memiliki mata pisau. Dua piring ini saling berputar
berlawanan arah dan bahan hasil pertanian yang diumpankan akan
dipotongberdasarkan gaya geser dan gaya potong.
e. Peralatan pengekstrak (pulping). Peralatan ini digunakan untuk
mengekstra buah dan sayuran serta melumatkan daging, buat, dan sayuran.
Cara kerja merupakan kombinasi antara gaya kompresi dan gaya besar.
1.2 Tujuan
Tujuan Pengecilan Ukuran:
1. Mempermudah ekstraksi unsur tertentu dan struktur komposisi.
2. Penyesuaian dengan kebutuhan spesifikasi produk atau mendapatkan bentuk
tertentu.
3 .Untuk menambah luas permukaan padatan
4. Mempermudah pencampuran bahan secara merata.
1.3 Manfaat
Mempermudah menghancurkan dalam memproses bahan dengan cara
menggunakan alat pengecilan ukuran.

1.4 Rumusan Masalah

5
1. Apakah yang dimaksud dengan pengecilan ukuran dan carapengecilan ukuran
bahan?
2. Apakah jenis-jenis alat pengecilan ukuran beserta prinsip kerja dari alat
pengecilan ukuran tersebut?
3. Apa saja contoh alat pengecilan ukuran?

BAB 11

6
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran dan
pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan bekerja mekanis, yaitu
membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Dalam pengecilan ukuran
ada usaha penggunaan alat mekanis tanpa perubahan struktur dari bahan, dan
keseragaman bentuk dan bentuk dari satuan waktu pada akhir proses. Bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk kebutuhan yang lebih besar, bahan-bahan dasar ini
harus diperkecil.
Operasi pengecilan buah ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama,
tergantung pada apakah bahan-bahan tersebut cair atau bahan padat. Ketika bahan
padat, operasi pengecilan disebut penghancuran dan pemotongan, dan
Menggabungkan bahan cair disebut emulsifikasi atau atomisasi. Penghancuran
dan pemotongan bahan-bahan padat dengan bekerja mekanis, yaitu membaginya
menjadi partikel-partikel lebih kecil. Proses penghancuran yang paling luas di
dalam industri pangan adalah dalam penggilingan butir-butir gandum menjadi
tepung, akan tetapi ini juga untuk berbagai tujuan, seperti penggilingan jagung
untuk menghasilkan tepung jagung, penggilingan gula dan penggilingan bahan
pangan kering seperti sayuran.Penggunaan proses penghancuran yang paling luas
di dalam industri makanan barangkali adalah dalam penggilingan butir-butir
gandum menjadi tepung, akan tetapi penghancuran ini dipergunakan juga untuk
beberapa tujuan, seperti penggilingan jagung menghasilkan tepung jagung,
penggilingan gula, penggilingan bahan pangan kering seperti sayuran. Dalam
pengecilan ukuran ada usaha penggunaan alat mekanis tanpa perubahan struktur
dari bahan, dan keseragaman bentuk dan bentuk dari satuan waktu pada akhir
proses, tetapi jarang.Pemisahan partikel dan cair biasanya menggunakan tenaga
yang kosong terhadap partikelnya. Ini bisa dilakukan secara langsung pada
partikel seperti pada pengayakan dan penyaringan, atau bahkan tidak seperti pada
pengendapan. Gaya atau kekuatan ini bisa menjadi bagian dari gaya atau kerja
sentrifugasi, yang dapat disebut sebagai kekuatan penahanan negatif gerakan
terhadap zat cairnya. Dengan demikian proses menemukan tergantung pada
karakter yang sedang berlangsung dan tenaga yang bekerja pada komponen yang
menyebabkan pemulihan. Jenis pengecilan ukuran antara lain:
1. Memiliki kapasitas yang besar.
2. Menggunakan input tenaga yang kecil per satuan produk.
3. Tujuannya adalah mengecilkan ukuran produk yang sesuai dengan
yangdiinginkan.
Karakteristik partikel yang penting adalah: ukuran, bentuk, dan densitas.
Sedangkan karakter cair yang penting adalah: viskositas dan densitas. Rekasi
komponen yang berbeda atau gaya yang diberikan akan bertumpu pada benda-
benda cair dan hewan yang berada di dalamnya, juga antara partikel-partikel yang

7
berbeda karakternya. Pemisahan dilakukan dengan filtrasi dilakukan dengan
memberikan gaya pada fluida untuk dapat melindungi membran berpori.
Pemisahan padatan dari fluida menyebabkan pembentukan ampas yang melapisi
saringan sedang. Hukuman kosong terhadap aliran fluida yang disaring semakin
besar. Faktor-faktor tersebut menyerupai kecepatan filtrasi. Selanjutnya dapat
dikatakan bahwa kecepatan filtrasi ini tergantung dari beberapa faktor, antara lain:
1. Tekanan yang diberikan di atas filter sedang
2. Luas permukaan penyaringan
3. Viskositas dari cairan
4. Tahanan dari bahan ampas filter cake yang tersusun oleh padatan yang terpisah
dari cairnya.
5. Tahanan dari sedang
Pengecilan gambar langsung untuk operasi, operasi atau bagian dari mekanis
menjadi bagian yang kecil (lebih kecil) dari situ. Pengecilan ukuran dilakukan
untuk menambah permukaan pada saat pencampuran dapat dilakukan secara
merata.

2.2 Cara pengecilan ukuran


Beberapa Cara Pengecilan Ukuran diantaranya:
1. Pemotongan / Perajangan
Merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung-bentuk
benda pada bahan yang dipotong. Struktur permukaan yang dibentuk oleh proses
pemotongan relatif halus, sangat cocok dilakukan untuk sayuran dan bahan lain
yang berserat. Perajangan hanya dilakukan pada bahan yang besar dan besar
seperti akar, rimpang, batang, buah dan lain-lain. Ukuran perajangan tergantung
dari bahan yang digunakan dan kualitas terhadap kualitas simplisia yang
dihasilkan. Perajangan bahan dapat dilakukan secara manual dengan pisau yang
terbuat dari stainlees atau dengan mesin pemotong / perajang. Bentuk irisan split
atau slice tergantung tujuan penggunaan. Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri
yang tinggi, bentuk irisan berarti adalah membujur (split) dan jika ingin bahan
lebih cepat kering irisan prep melintang (slice). Perajangan besarisasi dapat
mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu
sedikit, maka dilihat kadar udara dalam bahan yang sulit dan efisien yang lebih
lama yang dapat ditumbuhi oleh jamur.

2. Kompresi

8
Prinsip kerja dari kompresi adalah kuat untuk buah, Biasannya,
penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras. Alat dari kontrol ini
dinamankan chrushing rolls. Proses ini dilakukan dengan memberikan gaya tekan
yang besar sambil melakukan penggesekan pada saat permukan padat, tidak
terpisahkan dengan bentuk yang tidak tertentu. Penggunaan, pengukuran alat yang
dibuat dengan kekerasan tertentu, dapat dapat dilakukan pencabikan bahan.
Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan pengaruh gaya, yaitu gaya
yang besar dalam waktu yang singkat. Prinsip kerja dari dampak adalah dengan
memukul buah. Alat yang biasa digunakan yaitu hammer mill. Alat ini untuk
menghasilkan bahan dengan ukuran kasar, sedang, dan halus. Bahan yang berserat
atau kenyal tidak dapat dikecilkan ukurannya dengan cara pemukulan, karena
dampak gaya tidak dapat menyebabkan pecahnya bahan menjadi bagian yang
lebih kecil. Demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya
dengan cara pemukulan karena akan merusak bentuk asal. Jika pemukulan
dilakukan dengan penahan, terjadi proses atau proses penggerusan atau
penumbukan. Malah, jika tanpa penahan tahu proses pemukulan saja. Pemukulan
cocok dilakukan pada bahan yang keras tapi rapuh dalam kondisi kering.
Sedangkan untuk bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian
dilakukan dengan cara penggerusan. Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada
bahan-bahan kering atau basah. Digunakan pada media air sebagai alat penggerus.
karena dampak gaya tidak dapat menyebabkan pecahnya bahan menjadi bagian
yang lebih kecil. Demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan
ukuranya dengan cara pemukulan karena akan merusak bentuk asal. Jika
pemukulan dilakukan dengan penahan, terjadi proses atau proses penggerusan
atau penumbukan. Malah, jika tanpa penahan tahu proses pemukulan saja.
Pemukulan cocok dilakukan pada bahan yang keras tapi rapuh dalam kondisi
kering. Sedangkan untuk bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian
dilakukan dengan cara penggerusan. Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada
bahan-bahan kering atau basah. Digunakan pada media air sebagai alat penggerus.
karena dampak gaya tidak dapat menyebabkan pecahnya bahan menjadi bagian
yang lebih kecil. Demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan
ukuranya dengan cara pemukulan karena akan merusak bentuk asal. Jika
pemukulan dilakukan dengan penahan, terjadi proses atau proses penggerusan
atau penumbukan. Malah, jika tanpa penahan tahu proses pemukulan saja.
Pemukulan cocok dilakukan pada bahan yang keras tapi rapuh dalam kondisi
kering. Sedangkan untuk bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian
dilakukan dengan cara penggerusan. Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada
bahan-bahan kering atau basah. Digunakan pada media air sebagai alat penggerus.
Demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan cara
pemukulan karena akan merusak bentuk asal. Jika pemukulan dilakukan dengan
penahan, terjadi proses atau proses penggerusan atau penumbukan. Malah, jika
tanpa penahan tahu proses pemukulan saja. Pemukulan cocok dilakukan pada
bahan yang keras tapi rapuh dalam kondisi kering. Sedangkan untuk bahan yang
rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian dilakukan dengan cara penggerusan.
Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada bahan-bahan kering atau basah.

9
Digunakan pada media air sebagai alat penggerus. Demikian pula bahan yang
besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan cara pemukulan karena akan
merusak bentuk asal. Jika pemukulan dilakukan dengan penahan, terjadi proses
atau proses penggerusan atau penumbukan. Malah, jika tanpa penahan tahu proses
pemukulan saja. Pemukulan cocok dilakukan pada bahan yang keras tapi rapuh
dalam kondisi kering. Sedangkan untuk bahan yang rapuh dan sedikit berserat
seperti biji-bijian dilakukan dengan cara penggerusan. Selain itu, penggerusan
dapat dilakukan pada bahan-bahan kering atau basah. Digunakan pada media air
sebagai alat penggerus. proses atau proses penggerusan atau penumbukan. Malah,
jika tanpa penahan tahu proses pemukulan saja. Pemukulan cocok dilakukan pada
bahan yang keras tapi rapuh dalam kondisi kering. Sedangkan untuk bahan yang
rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian dilakukan dengan cara penggerusan.
Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada bahan-bahan kering atau basah.
Digunakan pada media air sebagai alat penggerus. proses atau proses penggerusan
atau penumbukan. Malah, jika tanpa penahan tahu proses pemukulan saja.
Pemukulan cocok dilakukan pada bahan yang keras tapi rapuh dalam kondisi
kering. Sedangkan untuk bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian
dilakukan dengan cara penggerusan. Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada
bahan-bahan kering atau basah. Digunakan pada media air sebagai alat penggerus.
3. Menggiling / Shearing
Cara ini menggunakan dampak prinsip, yaitu dengan mengikis buah atau
menggiling buah. Alat yang digunakan dalam metode ini adalah Disc Atrition
Mill. Alat ini untuk menghasilkan bahan dengan ukuran yang halus. Bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk kebutuhan yang lebih besar, bahan-bahan dasar ini harus
diperkecil. Operasi pengecilan ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama,
tergantung pada apakah bahan-bahan tersebut cair attau bahan padat. Ketika bahan
padat, operasi pengecilan disebut penghancuran dan pemotongan, dan
Menggabungkan bahan cair disebut emulsifikasi atau atomisasi.

Penghancuran dan pemotongan bahan-bahan padat dengan bekerja mekanis, yaitu


membaginya menjadi partikel-partikel lebih kecil. Proses penghancuran yang
paling luas di dalam bidang industri pangan adalah penggilingan butir-butir gabah
menjadi tepung, akan tetapi penghancuran ini dipergunakan untuk berbagai
tujuan, seperti penggilingan jagung untuk menghasilkan tepung jagung,
penggilingan gula dan penggilingan bahan kering seperti sayuran. Pemotongan
dipergunakan untuk memecahkan potongan besar bahan makanan menjadi
potongan-potongan kecil yang sesuai untuk pengolahan lebih lanjut, seperti dalam
penyiapan daging olahan. Setiap partikel yang seragam dihancurkan, setelah
penghancuran pertama, ukuran partikel yang dihasilkan akan sangat bervariasi
dari yang relatif sangat kasar sampai yang paling halus bahkan sampai abu. Ketika
penghancuran berlangsung, partikel yang besar akan dihancurkan lebih lanjut
akan tetapi partikel yang kecil akan lebih sedikit. Pengawasan yang menunjukkan
bahwa ada kecenderungan bahwa beberapa ukuran akan meningkat dalam
proporsinya pada campuran yang kelak akan menjadi ukuran fraksi yang
dominan. Operasi pengecilan ukuran dibagi menjadi 2 kategori, yaitu pengecilan

10
ukuran untuk bahan padat dan pengecilan ukuran untuk bahan cair. Pengecilan
ukuran untuk bahan padat dapat dilakukan dengan pemotongan ( Pengawasan
yang menunjukkan bahwa ada kecenderungan bahwa beberapa ukuran akan
meningkat dalam proporsinya pada campuran yang kelak akan menjadi ukuran
fraksi yang dominan. Operasi pengecilan ukuran dibagi menjadi 2 kategori, yaitu
pengecilan ukuran untuk bahan padat dan pengecilan ukuran untuk bahan cair.
Pengecilan ukuran untuk bahan padat dapat dilakukan dengan pemotongan (
Pengawasan yang menunjukkan bahwa ada kecenderungan bahwa beberapa
ukuran akan meningkat dalam proporsinya pada campuran yang kelak akan
menjadi ukuran fraksi yang dominan. Operasi pengecilan ukuran dibagi menjadi 2
kategori, yaitu pengecilan ukuran untuk bahan padat dan pengecilan ukuran untuk
bahan cair. Pengecilan ukuran untuk bahan padat dapat dilakukan dengan
pemotongan (memotong ), penghancuran / pengilasan ( penghancuran ),
pencakahan / pencincangan ( merajang ), pengikisan / penyosohan ( penggilingan
), penggilingan ( penggilingan ), pengkubusan ( dicing ), pengirisan ( pengirisan ).
Sedang pada bahan cair dilakukan dengan cara emulsifikasi ( emulsifikasi) dan
atomosasi ( atomisasi ).

4. Pukulan (Impact)

Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan memanfaatkan gaya impact,


yaitu pemberian gaya yang besar dalam waktu yang singkat. Prinsip kerja dari
impact adalah dengan memukul bahan kering dan tidak berserat. Alat yang biasa
digunakan yaitu hammer mill. Alat ini untuk menghasilkan bahan dengan ukuran
kasar, sedang, dan halus. Bahan yang berserat atau kenyal tidak dapat dikecilkan
ukurannya dengan cara pemukulan, karena gaya impact tidak dapat menyebabkan
pecahnya bahan menjadi bagian yang lebih kecil. Demikian pula bahan yang
besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan cara pemukulan karena akan
merusak bentuk asal.

5. Gesekan (Attrition)

Gesekan (Attrition) menghasilkan zat yang sangat halus dari bahan yang lunak
dan tidak abrasif.

2.3 Metode-metode pengecilan ukuran


Metode pengecilan ukuran diklasifikasikan berdasarkan pada ukuran partikel
yang diproduksi diantaranya ada tiga macam:
- Chopping, cutting, slicing dan dicing (pemotongan dan pengirisan)
a. Besar ke sedang (steak, keju, potongan buah kalengan)
b. Sedang ke kecil (bacon, irisan wortel)
c. Kecil ke butiran (daging cincang, serpihan kacang, parutan sayur)
- Penggilingan ke dalam bentuk bubuk atau pasta untuk meningkatkan kehalusan
(bubuk cabai,tepung, gula halus, dll)

11
- Emulsifikasi dan homogenisasi (mayones, susu, minyal esensial, mentega, es
krim)
Sedangkan macam metode pengecilan ukuran berdasarkan gaya mekaniknya
dibagi menjadi:
a) Pemotongan/Perajangan
Merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung suatu
benda tajam pada bahan yang dipotong. Struktur permukaan yang terbentuk oleh
proses pemotongan relatif halus, pemotongan lebih cocok dilakukan untuk
sayuran dan bahan lain yang berserat (Rifai, 2009). Perajangan biasanya hanya
dilakukan pada bahan yang ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar,
rimpang, batang, buah dan lain-lain. Ukuran perajangan tergantung dari bahan
yang digunakan dan berpengaruh terhadap kualitas simplisia yang dihasilkan.
Perajangan bahan dapat dilakukan secara manual dengan pisau yang tajam dan
terbuat dari stainlees ataupun dengan mesin pemotong/ perajang. Bentuk irisan
split atau slice tergantung tujuan pemakaian. Untuk tujuan mendapatkan minyak
atsiri yang tinggi, bentuk irisan sebaiknya adalah membujur (split) dan jika ingin
bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya melintang (slice). Perajangan
terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan
jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan
memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan
mudah ditumbuhi oleh jamur (Sembiring, 2007).
b) Kompresi/Pemukulan/Penggerusan/Penumbukan
Prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat terhadap buah,
Biasannya, penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras. Alat dari
kompresi ini dinamankan chrushing rolls. Proses ini dilakukan dengan
memberikan gaya tekan yang besar sambil dilakukan penggesekan pada suatu
permukan padat, sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang tidak tertentu.
Umumnya, permukaan alat dibuat dengan kekerasan tertentu, sehingga dapat
membentuk pencabikan bahan .Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran
dengan memanfaatkan gaya impact, yaitu pemberian gaya yang besar dalam
waktu yang singkat. Prinsip kerja dari impact adalah dengan memukul buah. Alat
yang biasa digunakan yaitu hammer mill. Alat ini untuk menghasilkan bahan
dengan ukuran kasar, sedang, dan halus (Dewi, 2008). Bahan yang berserat atau
kenyal tidak dapat dikecilkan ukurannya dengan cara pemukulan, karena gaya
impact tidak dapat menyebabkan pecahnya bahan menjadi bagian yang lebih
kecil. Demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan
cara pemukulan karena akan merusak bentuk asal (Rifai, 2009).
Jika pemukulan dilakukan dengan penahan, maka dikatakan terjadi peristiwa
atau proses penggerusan atau penumbukan. Sebaliknya, jika tanpa penahan
dikatakan proses pemukulan saja. Pemukulan cocok dilakukan pada bahan yang
keras tetapi rapuh dalam kondisi kering. Sedangkan untuk bahan yang rapuh dan

12
sedikit berserat seperti biji-bijian dilakukan dengan cara penggerusan. Selain itu,
penggerusan dapat dilakukan pada bahan kering ataupun basah. Umumnya, pada
bahan yang basah dilakukan dengan penambahan air sebagai media pendingin alat
penggerus (Rifai,2009).

c) Menggiling/Shearing
Cara ini menggunakan prinsip impact, yaitu dengan mengikis buah atau
menggiling buah. Alat yang biasa digunakan dalam metode ini adalah Disc
Atrition Mill. Alat ini untuk menghasilkan bahan dengan ukuran yang halus
(Maharani, 2008).
Metoda-metoda pengecilan ukuran berbeda-beda dikelompokan berdasarkan
ukuran partikel yang dihasilkan, yaitu:
1. Penyincangan, pemotongan, pengirisan, dan pemotongan bentuk kubus
Sebuah.
a. Besar ke sedang (Potongan daging, irisan buah kalengan)
b. Sedang ke kecil (irisan wortel, irisan bawang)
c. Kecil ke bentuk butiran (daging giling kering, potongan sayur kering)
2. Penepungan formal untuk meningkatkan kehalusan, misal biji gandum menjadi
tepung terigu.
3. Emulsifikasi dan homogenisasi, contohnya mayonaise, susu, mentega, dan
margarin.
Pada pengecilan ukuran dan emulsifikasi memiliki sedikit atau tidak memiliki
pengaruh terhadap pengawetan. Informasi pengecekan dari emulsifikasi
Penerapan untuk meningkatkan kualitas untuk proses lebih lanjut. Dalam
beberapa produk pangan, pengecilan ukuran dan emulsifikasi memungkinkan
meningkatkan tingkat kerusakan dengan kondisi yang lebih baik dari proses yang
rusak, atau akibat kegiatan mikrobiologi dan oksidasi yang terjadi pada setiap
proses yang efisien, kecuali jira merokok pengawetan diterapkan. Kinerja atau
performa mesin dapat ditentukan oleh kapasitas, jumlah daya yang diperlukan
untuk setiap satuan, ukuran dan bentuk proses pengecilan ukuran. Pengecilan
ukuran merupakan salah satu dari satuan operasi dimana bahan hasil pertanian
dikecilkan dengan menerapkan gaya tumbuk, gaya gesek, dan gaya tekan. Energi
yang terserap oleh bahan-bahan hasil pertanian sebelum patah ditentukan oleh
kekerasan bahan dan kecenderungan untuk retak (kerapuhan) yang tergantung
pada struktur bahan hasil pertanian tersebut. Bahan hasil pertanian yang keras
akan menyerap lebih banyak energi dan masukan energi lebih besar untuk
menghasilkan retakan. Tingkat pengecilan, energi yang diperlukan dan jumlah
energi yang dihasilkan dalam bahan hasil pertanian tergantung pada gaya dan
waktu yang. Energi yang terserap oleh bahan-bahan hasil pertanian sebelum patah

13
ditentukan oleh kekerasan bahan dan kecenderungan untuk retak (kerapuhan)
yang tergantung pada struktur bahan hasil pertanian tersebut. Bahan hasil
pertanian yang keras akan menyerap lebih banyak energi dan masukan energi
lebih besar untuk menghasilkan retakan. Tingkat pengecilan, energi yang
diperlukan dan jumlah energi yang dihasilkan dalam bahan hasil pertanian
tergantung pada gaya dan waktu yang. Energi yang terserap oleh bahan-bahan
hasil pertanian sebelum patah ditentukan oleh kekerasan bahan dan
kecenderungan untuk retak (kerapuhan) yang tergantung pada struktur bahan hasil
pertanian tersebut. Bahan hasil pertanian yang keras akan menyerap lebih banyak
energi dan masukan energi lebih besar untuk menghasilkan retakan. Tingkat
pengecilan, energi yang diperlukan dan jumlah energi yang dihasilkan dalam
bahan hasil pertanian tergantung pada gaya dan waktu yang.
Faktor lain yang mempengaruhi input energi adalah kadar air dan sensitivitas
bahan terhadap energi panas. Kadar bahan bakar udara meningkatkan tingkat dan
beberapa kerusakan pada beberapa bahan hasil pertanian. Kandungan udara dalam
bahan-bahan kering dapat mempengaruhi bahan-bahan tersebut untuk
menggumpal, dan hal ini dapat menggangu proses penepungan.
Besarnya energi yang diperlukan untuk mengecilkan bahan-bahan padat
dengan menggunakan salah satu dari tiga dimensi di bawah ini:
1. Hukum Kick, menyatakan bahwa energi yang diperlukan untuk mengecilkan
ukuran tergantung pada perbandingn antara ukuran bahan awal, dan dapat
dinyatakan:
Dimana:
E = energi yang diperlukan persatuan massa bahan (J)
Kk = tendangan Konstanta
D1 = ukuran awal rata-rata bahan
D2 = Ukuran akhir setelah dikecilkan
2. Hukum Rittinger, menyatakan bahwa energi yang diperlukan untuk mengecilkan
bahan-bahan dasar. Dalam bentuk seragam dapat dinyatakan:
Dimana:
Kr = konstanta Rittinger
3. Hukum Perbendaharaan untuk menghitung energi yang diperlukan untuk
pengecilan ukuran bahan, yaitu:
E / W = (100 / d2) 0,5 - (100 / d1) 0,5
Dimana:
W = indeks kerja Obligasi (40000-80000J / kg untuk bahan hasil pertanian
seperti gula pasir dan biji-bijian

14
D1 = diameter lubang saringan yang memungkinkan meloloskan 80% massa
bahan awal
D2 = Diameter lubang saringan yang memungkinkan meloloskan 80% massa
bahan akhir
Pada umumnya, daging, buah, umbi dan sayur tergolong bahan berserat.
Daging dibekukan dan dikondisikan di bawah titik beku, hal ini bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi pemotongan. Buah-buahan dan sayuran memiliki
presentasi serat lebih padat dan dipotong pada suhu lingkungan atau suhu dingin.
Secara umum, ada lima peralatan yang digunakan untuk bahan berserat, yaitu:
a. Peralatan pengiris (mengiris). Terdiri dari mata pisau yang berputar yang
bekerja untuk mengiris bahan yang lewat di bawahnya.
b. Peralatan pengkubus / pendadu (dicing) . Prinsip kerja alat ini adalah pertama-
tama bahan diiris kemudian dipotong atau kubik atau dadu dengan mata pisau
yang berputar. Bagian yang telah dibuat di bagian belakang dari ujung-
ujungnya yang membentuk bagian-bagian dari sudut yang pertama dari bahan-
bahan menjadi berbentuk kubus.
c. Peralatan penyerpih (mengelupas) . Peralatan ini cocok untuk ikan,
kacangkacangan, dan daging. Potongan dapat membentuk pipih, dibentuk
berdasarkan bentuk mata pisau dan jarak potong.
d. Peralatan pencabik (shredding) . Diawali dengan alat penumbuk bentuk palu,
yang tersedia disintegrator yang di dalamnya ada dua piringan yang masing-
masing memiliki mata pisau. Dua piringan ini saling berputar arah dan bahan
hasil pertanian yang diumpankan akan terpotong dalam gaya geser dan gaya
potong.
e. Peralatan pengekstrak (pulping). Peralatan ini untuk mengekstrak buah dan
sayur dan melumatkan daging, buah, dan sayur. Cara kerja merupakan
kombinasi antara tekanan dan gaya geser.
2.4 Jenis-jenis alat
Jenis - jenis alat pengecilan ukuran peralatan kerja atau pengecilan ukuran zat-zat
yang bisa dibedakan atas bagaimana harga pemecah dilakukan, yaitu sebagai
berikut:
- Antara dua permukaan padatan, seperti crushing dan shearing .
- Pada satu permukaan padatan, seperti pukulan ( benturan)
- Tidak pada permukaan padatan sebagai media padatan, seperti coloid mill
- Tidak dengan energi mekanik menggunakan thermal shock, ledak
eksplosif, electrohydroulyc.
Berdasarkan ukuran zat padat yang akan dikecilkan (umpan) maka peralatan
pemecah atau pengecil ukuran zat padat dibedakan atas:

15
- Pemecahan kasar, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran umpan
antara 2 sampai 96 inchi.
- Pemecahan antara (intermediate), yaitu
menghasilkan padatan dengan ukuran antara 2 sampai 3
inci
- Pemecah halus, yaitu menghasilkan padatan
dengan ukuran 0,25 sampai 0,5 inci.
Berdasarkan cara kerja dan ukuran produk yang
diperoleh, maka ukuran peralatan dapat dibedakan menjadi empat kelompok
yaitu:

1. Crusher (mesin pemecah)

2. Grinder (mesin giling)

3. Ultrafine Grinder (mesin giling ultra halus)

16
4. Mesin pemotong (mesin pemotong)

Peralatan yang merupakan:


SEBUAH yaitu:
a) Hammer Mill

Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force). Prinsip kerja
hammer mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi yang akan memutar palu-palu
pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang
berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama bahan. Lipatan akan
terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus hingga terpenuhi bahan
yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat. Jadi berlaku gaya dapat
menyebabkan sedikit masalah sobek.Penggiling palu (Hammer Mill) merupakan
penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan-bahan kristal padat,
bahan berserat dan bahan yang pada saat yang
sama. Pada skala industri penggiling ini untuk
lada dan bumbu lain, susu kering, gula dan
lain- lain (Wiratakusumah, 1992).

17
Menurut Mc Colly (1955), penggunaan hammer mill memiliki beberapa
keunggulan antara lain adalah:
1. konstruksinya sederhana
2. dapat digunakan untuk menghasilkan hasil gilingan yang bermacam-
macam ukuran
3. Tidak mudah rusak dengan menggunakan benda-benda dalam bahan dan
produksi tanpa bahan
4. biaya operasi dan pemeliharaan lebih murah dibandingkan dengan burr mill
Untuk beberapa kerugian menggunakan hammer mill adalah:
1. Selaian tidak dapat menghasilkan gilingan yang seragam
2. biaya pemasangan mula-mula lebih tinggi dari pada menggunakan burr
mill
3. untuk gilingan permulaan atau gilingan kasar membutuhkan tenaga yang
relatif besar sampai batas-batas tertentu.
Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong
keluar, penggerak motor, alat transmisi daya, rangka penunjang dan ayakan:
- Corong pemasukan
Corong pemasukan dari plat esher 1,5 mm, bagian atas dari corong pemasukan
bentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian bawahnya
menyempit hingga 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong 40 o .
- Pemukul
Pemukul terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini ada lima pasang pemukul
yang juga terbuat dari bahan stainless steel. Ukuran pemukul adalah antara 100
mm x 25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul yang dibuat tajam, hal ini arah
yang berbeda dari sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara membalik posisi.
Pemukul selesai dengan posisi horisontal dengan jumlah pasangan yang disatukan
oleh empat buah batang yang terbuat dari stainless steel dengan berdiameter 10
mm vertikal.
- Saringan
Saringan yang digunakan pada hammer mill terbuat dari plat baja. Pada
hammer mill, saringan akan membantu dalam menentukan ukuran besar biji-
bijian, saringan dapat diganti-ganti tergantung ukuran besar hasil gilingan yang
dikehendaki.
- Corong publik

18
Corong dari piring esher 1,5 mm yang Memilih kerucut terpancung pada posisi
terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan diameter bawahnya adalah 120
mm.
- Ayakan
Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya terbuat dari kayu
dengan bentuk seperti trapezium dan kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25
mm x 25 mm x 2,5 mm dengan ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi ini
adalah miring dengan kemiringan 10 o C, ini bertujuan untuk memfasilitasi
gerakan dari transmisi yang menggerakkan proses dan mempercepat proses
pengayakan.
- Motor penggerak
Motor penggerak yang merupakan motor listrik dengan daya dan kecepatan
putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor ini dipasang pada dudukan yang
terbuat dari baja plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm yang dipasang
dengan sebuah engsel. Fungsi engsel adalah jarak antara poros dengan motor
dengan poros utama.
Menurut Smith (1955), mill hammer tipe dibedakan berdasarkan sifat dari
penggiling gigi yaitu penggiling gigi dapat berayun bebas pada porosnya dan gigi
penggiling tidak dapat berayun bebas pada porosnya (statistik). Kedua hammer
mill tersebut dalam operasinya tidak memiliki banyak nilai, yang penting adalah
jumlah ketebalan dari gigi-gigi penggiling.
- Prinsip seperti menyelesaikan menggunakan palu
b) Pabrik disk

Disc mill adalah jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan produk dalam
ukuran sedang atau halus, seperti kedelai, jagung kentang dan lainnya. Alat ini
untuk mengupas kulit ari, pembelah dan penghancur biji coklat dalm kondisi
kering maupun basah.
Disk mill adalah alat yang memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama
dengan batu gilingan. Gangguan sama-sama memiliki dua piringan yang

19
dipasangkan pada sebuah poros. Ada dua macam disk mill yaitu (1) disk mill yang
bergerak pada satu roda dan roda lainnya stasioner dan (2) disk milldimana kedua
rodanya bergerak. Pada keadaan pertama, satu piringan terpasang permanen
(stasioner) pada badan mesin. Pada pada pada keadaan keadaan keadaan keadaan
keadaan keadaan keadaan keadaan keadaan keadaan keadaan keadaan keadaan
keadaan keadaan Bahan yang akan digunakan untuk membuat alat pemasukan
(corong pemasukan) yang memiliki penampung bahan. Selama proses, bahan-
bahan akan melintas di antara dua piringan, yaitu, ukuran menjadi lebih kecil dan
halus (AEL, 1976). Bagian-bagian dari disc mill adalah sebagai berikut:
- Corong pemasukan
Corong ini berfungsi untuk memasukkan biji yang akan dikupas kulit
arinya dan dihancurkan. Bagian ini dilengkapi dengan pemasukkan bagi para guru
untuk mengatur jumlah biji yang akan dikupas oleh cakram. Pengupasan akan
berjalan lancar.
- Penyemprot udara
Penyemprot air bekerja untuk membantu kelancaran turun dan keluarnya biji ke
ruang pengupasan. Air akan mendorong agar-agar jatuh ke ruang pengupasan.
Pada praktikum ini tidak dilakukan penyemprotan udara.
· Ruang pengupasan dan penghancuran
Ruang pengupasan kerja sebagai tempat mengupas dan menghancurkan
sebagai rangka untuk menggelar biaya gesek. Ini adalah apa yang Anda cari dan
tidak sesuai dengan sebelum pengupasan dan penghancuran.
· Dinding penutup dan cakram
Dinding penutup dan cakram karya sebagai pengupas dan penghancur biji
karena adanaya gerak putar dari cakram terhadap diniding penutup yang diam.
Yang terkupas dan menghancurkan itu adalah efek dari efek atrisi dan kompresi
dari cakram.
· Poros penggerak
Poros penggerak berfungsi untuk memutar silinder pengupas yang
digerakkan oleh motor listrik dengan menggunakan puli dan sabuk sebagai
penyalur daya. Pada poros penggerak untuk pengontrol jarak antar cakram.
Semakin kecil jarak antar cakram maka hasil pengukuran akan semakin halus.
· Corong publik
Corong untuk menemukan biji yang telah dikupas dan dihancurkan yang
berada di bagian bawah silinder pengupas. Biji yang akan pecah dan keluar dari
corong ini masih bercampur dengan kulit arinya.
c) Multi mill

20
Multi mill bekerja dengan dampak . Sama seperti hammer mill impact
dilakukan cara menghantam bahan dengan padatan, yang biasanya berupa besi,
momentum yang ada pada tulang yang dapat memecah ikatan antara padatan
bahan. Perbedaan hammer mill dengan multi mill terletak pada besi yang
digunakan untuk menghantam bahan. Pada multi mill besi yang memiliki dua sisi,
satu sisi berujung runcing dan satu sisi berujung tumpul. Alat pelangi bisa
dirubah-rubah sesuai dengan ujung besi yang mana yang akan digunakan. Dengan
alat ini maka dapat digunakan untuk berbagai jenis bahan yang disebut multi mill .
Multi mill dapat digunakan untuk berbagai macam bahan. Pada industri multi mill
ini sudah ada aplikasi penepungan basah dan kering, serta pembubukan. Industri
yang sering menggunakan alat ini adalah industri farmasi, kimia, kosmetik,
keramik, indsutri dan industri pangan. Multi mill juga ditemukan pada pembuatan
pestisida, pupuk, detergen, insektisida, plastik, dan industri resin.

d) Pabrik gesekan

1. Terdiri atas dua plat kasar yang saling berhadapan, satu diam dan berlaku
lagi berputar.
2. Materi diumpankan ke ruangan yang ada, dan diperkecil melalui solusi
dan peng soal.
3. Jika material diumpankan secara perlahan, maka pengecilan dilakukan
utama sekali akibat geseran

21
4. Jika diumpankan dengan cepat maka pengecilan lebih diakibatkan oleh
pemecahan
5. Jika terjadi pengumpanan berlebih maka tampak alat menurun dan
timbulnya panas berlebih
6. Kecepatan operasi biasanya di bawah 1200 RPM
7. Kehalusan output oleh spektrum dan jarak
8. Attrition Mills, prinsip seperti pekerjaan mengampelas. :

e) Jaw Crusher

Prinsip seperti gigi geraham menghancurkan makanan


Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor,
poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot roda untuk membuat
piring rahang seirama bergerak. Oleh karena itu, material dalam rongga
penghancuran yang terdiri dari pelat rahang, pelat rahang yang bergerak dan
papan side-lee dapat dihancurkan dan diberhentikan melalui pintu .
Jaw Crusher adalah tipe crusher yang paling umum, dimana sistem
memampatkan / menghimpit material hingga hancur, biasa untuk batu-batu yang
keras, seperti batu kali, batu pegunungan, batu mineral, batu emas, batu mangan,
batu besi, dsb. Unjuk kerja dari Jaw Crusher sangat-sangat ditentukan oleh ukuran
Fly wheel (Roda Gila) nya dan kekuatan Shaft, karena kedua komponen tersebut
vital. Untuk operasional produksi penambangan Jaw Crusher ini tidak bisa berdiri
sendiri, harus didukung dengan peralatan2 yang lain.
f) Pabrik Roller

22
Prinsip kerja penggilingan
LINGKUP PENGGUNAAN:
Hal ini untuk menggiling dan merusak gandum di pabrik pengolahan.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tepung dan semolina dalam tepung dan
pabrik semolina dengan mengolah gandum dibersihkan.

APLIKASI BIDANG
* Pada industri makanan
- Tepung & semolina pabrik,
- Jagung, barley, rye dan tanaman sereal sama pengolahan,
* Pada industri makanan lain untuk rolling, menggagalkan dan proses serupa
lainnya.

23
BAB 111
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:
1.Pengecilan ukuran adalah usaha untuk mengurangi ukuran bahan dengan kerja
mekanis, membaginya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2.Dalam proses pengirisan, pengirisan menggunakan pisau persentase
rendimennya lebih besar dibandingkan dengan pengirisan menggunakan slicer.
3.Pada proses penggilingan, persentase rendemen pada mesh 40 lebih kecil
dibandingkan dengan mesh 70.
3.2 Saran
Praktikan diharapkan lebih memahami prosedur kerja dan bersungguh-sungguh
selama pelaksanaan praktikum.

24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://mulyadinoni.
wordpress.com/2016/09/09/teknik-pengecilan-ukuran-dalam-pengolahan-bahan-
hasilpertanian/amp/&ved.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://budikolonjono.
blogspot.com/2010/11/pengecilanukuran.html%3Fm%3D1&ved.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.polsri.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwiK2I3c1o_fAhUbk3AKHVy_DDIQFjAAegQI
ChAB&url=http%3A%2F%2Fbudikolonjono.
blogspot.com%2F2010%2F11%2Fpengecilanukuran.html&usg=AOvVaw3vI3s3l
OtjUBCQqPSG7256
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://errenscorner.bl
ogspot.com/2017/02/metode-operasi-pengecilan-ukuran-
size.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwjYl6mFhuPdAhVNSX0KHYmLAV4QFj
AHegQIBhAB&usg=AOvVaw1QmdGKk3UwgnuZJaJ7065a

25

Anda mungkin juga menyukai