Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah “Ayakan” dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengetahui mengenai Ayakan
serta jenis alat dan prinsip kerjanya dalam industri. Dengan adanya makalah ini diharapkan baik
penulis sendiri maupun pembaca dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai ayakan
ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami sendiri
khususnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN.................................................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................4
2.1 Ayakan .........................................................................................................................4
2.2 Mesh dan tanda (+) dan (–) pada pengayakan ................................................................4
2.3 Bahan dan bentuk lubang ayakan ..................................................................................5
2.4 Celah dan Interval Ayakan ............................................................................................5
2.5 Variabel Operasi Pengayakan ........................................................................................6
2.6 Jenis – jenis Ayakan ......................................................................................................7
2.7 Contoh Tabel Hasil Pelaporan Pengayakan ................................................................. 15
BAB III .................................................................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dapat terdiri dari rangkaian permukaan ayakan yang berbeda ukuran lubangnya. Pada
rangkaian tersebut tiap bagian ayakan mempunyai keseragaman ukuran lubang (kisi) Hal ini
penting untuk memperoleh kesempurnaan hasil ayakan sesuai ukuran yang diharapkan.
Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaring ayakan yang dilengkapi dengan
peralatan lain sesuai dengan jenis ayakannya, misalnya pada ayakan goyang, bingkai ayakan
dihubungkan dengan batang penggerak ke roda gerak.
Selain ayakan ada peralatan atau proses lain yang dapat memisahkan partikel berdasarkan
perbedaan ukuran, diantaranya proses sedimentası, proses elutriasi dan proses sentrifugasi.
Pada proses sedimentasi pemisahan padatan yang berbeda ukuran didasarkan pada kenyataan
bahwa laju endap (jatuh) suatu partikel dalam fluida akan sebanding dengan ukurannya. Pada
proses clutriasi pemisahan didasarkan pada laju turunnya partikel. Bila partikel tersebut
ditempatkan dalam aliran fluida yang naik ke atas dengan laju tetap, maka partikel dengan laju
jatuh normalnya lebih kecil dari laju aliran fluida ke atas, akan terbawa keluar. Sedangkan
proses pemisahan atas dasar gerakan sentrifugası didasarkan pada kenyataan bahwa partikel
yang berat akan lebih dahulu terlempar keluar dibandingkan dengan yang ringan. Hal ini
sebagai akibat dari gaya sentrifugal yang lebih besar.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui apa itu ayakan
2. Untuk mengetahui apa itu mesh dan tanda (+) dan (-) pada pelaporan hasil pengayakan
3. Untuk mengetahui bahan dan bentuk – bentuk lobang ayakan
2
4. Untuk mengetahui celah dan interval ayakan
5. Untuk mengetahui variabel operasi pengayakan dan jenis – jenis pengayakan
6. Untuk mengetahui contoh tabel pelaporan pengayakan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ayakan
Ayakan adalah pemisahan butir-butir berdasarkan beda ukuran dengan suatu kasa (screen)
yang meloloskan butir-butir yang berukuran kecil, namun dapat menahan butir-butir yang
berukuran besar. Pengayakan dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan dipakai
untuk skala laboratorium. Hasil dari proses pengayakan yaitu :
a. Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
b. Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan seragam.
Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan suatu proses pengayakan.
Pada proses pengayakan tersebut zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukakaan
pengayak. Partikel yang dibawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halus (fines) yang
akan lolos melewati permukaan ayakan, sedangkan yang zat pada yang memiliki partikel atas
ukuran atau yang besar (oversize) akan tertahan pada permukaan ayakan. Pengayakan
seharusnya dapat dilakukan dalam keadaan kering agar hasil yang diperoleh lebih optimal.
Pengayakan biasanya dapat dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat
optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah
biasanya dapat dilakukan untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan
ukuran 35 in.
4
2.3 Bahan dan bentuk lubang ayakan
Bentuk partikel yang akan diayak dapat berupa bulatan, segi empat. Lubus, balok, lonjong
dan sebagainya. Bentuk partikel yang akan diavak berperan penting dalam menentukan bentuk
dari lubang ayakan.
Pada ayakan sering digunakan lubang berbentuk bujur sangkar daripada bentuk segi empat
karena bukaannya lebih besar dan material yang melewati lubang biasanya tidak akan
menyentuh lebih dari tiga sisi darı lubang ayakan, bahkan banyak yang tidak menyentuh lebih
darı dua sisi lubang ayakan yang dipakai
Jumlah lubang per linier inchi pada arah panjang dan arah lebar kadang-kadang tidak sama.
Ayakan seperti ini disebut ton-cop screen (dimana jumlah lubang arah panjang 2 kalı arah
Jebar). Avakan seperti ini mempunyai bentuk lubang 4 persegi panjang.
5
2. Interval Ayakan:
Interval ayakan merujuk pada rentang ukuran partikel yang dapat lolos melalui ayakan.
Interval ini didefinisikan oleh ukuran celah terkecil dan terbesar dalam ayakan.
Contoh: Jika suatu ayakan memiliki celah terkecil sebesar 50 mikrometer dan celah
terbesar sebesar 150 mikrometer, maka interval ayakan tersebut adalah 50-150
mikrometer. Partikel dengan diameter di antara 50 hingga 150 mikrometer akan dapat
lolos melalui ayakan tersebut.
Dalam penggunaan praktis, pemilihan celah ayakan dan interval ayakan akan
bergantung pada kebutuhan spesifik dari proses penyaringan atau pemisahan yang sedang
dilakukan. Misalnya, dalam industri pengolahan mineral atau bahan bangunan, ayakan
digunakan untuk memisahkan partikel berdasarkan ukuran agar dapat memenuhi
spesifikasi tertentu untuk produk akhir.
6
d. Kecepatan Putar
Kapasitas ayakan akan meningkat dengan meningkatnya kecepatan putar yang bila
ditingkatkan lagi akan menyebabkan penyumbatan pada lubang ayakan karena material
berdesak- desakan ingin keluar lubang ayakan. Akibatnya material tersebut akan ikut
berputar karena adanya gaya sentrifugal. Kecepatan putar yang baik adalah 0,33 - 0,45
kali kecepatan kritis.
e. Frekuensi Getaran
Frekuensi getaran pada ayakan getar harus diatur dimana pada umumnya
tergantung dari ukuran dan jenisnya. Secara umum dapat dikatakan hasil optimal akan
diperoleh bila umpan digetarkan dengan keras, tetapi tidak membuat material terlempar
ke udara. Frekuensi getaran yang terlalu keras akan membuat material
terlempar ke udara.
7
Ayakan getar banyak yang digunakan untuk partikel-partikel kering berukurang antara
1 in sampai 35 mesh (0,0164 in), dengan sudut kemiringan 20o. Untuk partikel-partikel
basah (wet screning) sudut kemiringan biasanya diset Iebih kecil, antara 5o sampai 10o.
Prinsip kerja vibrating screen sebenarnya sangat simple. Pada dasarnya prinsip kerja
vibrating screen adalah proses pengayakan dengan cara menggetarkan. Screen yang sering
kita sebut pengayakan dan vibrating yaitu menggetarkan. Vibrating screen secara
bentuknya ada yang berbentuk lingkaran dan berbentuk persegi, namun secara umum
bentuk lingkaran lebih sering dipakai karena lebih banyak dipasaran. Vibrating screen
disarankan 2 tingkat penyaringan dengan ukuran 30 mesh dibagian atas dan 40 mesh
dibagian bawah. Dengan ukuran yang demikian akan memudahkan penyaringan di brush
strainner.
8
Adapun kelebihan dan kekurangan dari Vibrating Screen ialah :
Kelebihan :
1. Mampu menghasilkan produk yang uniform.
2. Perawatan rendah.
3. Teknologi terbaru pada vibrating screen yaitu, mudah dibawa kemana – mana
(portable) include dengan proses reycyle.
4. Papan lubang pada vibrating screen dapat diatur sesuai kebutuhan
Kekurangan :
1. Harga alatnya lebih mahal dari Trommel Screen
2. Perawatan Mesin sangat mahal terutama pada motor penggerak ayakan
b. Shaking Screen
Shaking Screen adalah alat pemisahan mekanis dengan pola pengayakan dan
penyaringan yang ukuran bahan disesuaikan dengan saringan (screen) yang digunakan
dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai media penggeraknya. Jenis ayakan ini
biasanya digunakan untuk memisahkan suatu produk yang dipilah berdasaran ukuran
partikelnya. Saringan yang digunakan memiliki nilai mesh yang menyatakan jumlah
lubang per 1 mm2. Saringan yang digunakan pada alat shaker screen memiliki nilai mesh
50, 70 dan 100. Saringan bertingkat dengan nilai mesh sama akan memperbaiki kualitas
dan keseragaman hasil, sedangkan saringannya bertingkat dengan nilai mesh berbeda akan
dapat menghasilkan beberapa produk dengan keseragaman berbeda.
Ayakan ini mempunyai bingkai berbentuk segi empat, yang digerakkan maju mundur.
Shaking Screen Adalah sebuah alat yang digunakan untuk menspesifikasikan ukuran dari
bijih logam yang akan kita proses sebelum dimasukkan ke dalam bins (tempat
penyimpanan). Cara Kerja Shaking screen :
• Menggunakan prinsip gerakan bolak balik (shake) yang bekerja pada kondisi
miring
• Mengecilkan ukuran hingga <12mm Penggunaan
• Banyak digunakan dalam penyeleksian mineral dalam skala besar
• Persiapan coal dalam kondisi kering
9
Gambar Shaking Screen
c. Rotary Screen
Rotary Screen/Trommels merupakan jenis ayakan yang berputar cepat pada sumbu
horizontalnya. Berbentuk silindris atau konis dan biasanya tersusun atas beberapa ayakan
secara konsentris. Gambar dibawah adalah contoh trammel.
Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industri skala besar
terutama pada pertambangan. Ini adalah salah satu perangkat skrining tertua, yang
merupakan ayakan silinder biasanya berputar di antara 35 dan 45% kecepatan kritis. Ini
10
adalah jenis ayakan bergulir. Trommels dapat menangani bahan dari 55 mm sampai 6 mm,
dan ukuran lebih kecil dapat ditangani dalam kondisi penyaringan basah.
Cara Kerja : Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar, dimana tabung
tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen terdiri dari input dan output, dimana
feed masuk ke dalam input. Didalam input, feed tersebut diputar oleh screen dengan
kecepatan yang tentukan. Feed yang tidak diinginkan akan keluar dengan sendirinya
melalui lubang yang melalaui output. Feed yang diinginkan akan masuk dalam
penampung/ storage kemudian dialirkan melalui belt conveyor. Feed yang tidak masuk /
lolos atau di reycle.
11
Gambar Trommel dengan silinder tunggal
b) Trommel Bertingkat
Trommel bertingkat ini lebih dikenal dengan Conical Trommel memiliki bentuk
potongan kerucut. Kemiringan pada ayakan jenis ini berkisar antara 0,75 in sampai
3 in setiap panjang 1 feet, hal ini tergantung pada sifat material yang akan diayak.
Trommel jenis ini sangat cocok untuk mengayak partikel yang kasar.
Conical trommel mempunyai ayakan yang tersusun secara bertingkat. Di dekat
ujung lubang pemasukan adalah ayakan yang mempunyai mesh paling besar untuk
melewatkan partikel yang sangat halus terlebih dahulu. Kemudian ayakan dengan
mesh sedang terletak di tengah untuk melewatkan partikel yang agak kasar.
Selanjutnya ayakan yang paling kanan dekat lubang pengeluaran merupakan ayakan
dengan mesh terkecil untuk melewatkan partikel yang kasar.
12
setiap silinder juga tidak sama, makin keluar silinder makin pendek, hal ini untuk
memudahkan dalam memisahkan material hasil ayakan. Material yang akan diayak,
dimasukkan melalui lubang pemasukan pada silinder yang bagian dalam. Setelah
mengalami perputaran material yang paling kasar langsung keluar dari silinder
terdalam ke penampung 1, sedang material yang lolos dari ayakan pertama menjadi
umpan untuk ayakan kedua yang lubangnya agak halus. Di sini material yang kasar
keluar dari silinder ke dua ke penampung IV. Material yang agak kasar dan halus
menjadi umpan diayakan ketiga pada silinder terluar. Material halus dari ayakan
ketiga langsung melewati lubang ayakan ke penampung IV, sedangkan material
yang agak kasar keluar dari silinder terluar ke penampung V.
d. Fixed Screen
Fixed Screen atau biasa disebut dengan Stasioner dan Grizzlies Screen yaitu Grizzlies
sering digunakan untuk mengayak partikel berukuran besar, umumnya diatas 1 in (biasanya
hasil dari primary crusher). Grizzlies tersusun antar batangan tertentu, antara 2
sampai 8 in. Batangan-batang logam tersusun miring dengan sudut tertentu (20° sampai
13
50o terhadap sumbu horizontal), untuk memudahkan padatan bergerak. Kapasitas
grizzlies mencapai 100 sampai 150 ton/ft2 per 24 jam, dengan ukuran aperature sekitar
1 in.
Ayakan stasioner hampir sama dengan grizzlies, tetapi media pengayakanya berupa
anyaman kawat (mesh) atau plat logam yang berlubangilubang. Sudut kemiringan ayakan
dapat sampai sekitar 600 terhadap sumbu horizontalnya. Ayakan stasioner digunakan
untuk mengayak padatan dengan ukuran lebih kecil, yaitu anatar ¼ sampai 4 in.
Kedua jenis ayakan ini hanya efektif digunakan untuk partikel padatan berukuran
besar dan dapat bergerak bebas (free flowing, tidak lengket).
Grizzly merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti
aliran pada posisi kemiringan tertentu. Digunakan untuk material yang sangat kasar. Terdiri
dari serangkaian heavy bar paralel yang terpasang pada sebuah frame, ada yang
menggunakan rantai sebagai pengganti bar dan ada yang digoyang atau digetarkan secara
mekanik untuk sizing atau membantu dalam penghilangan oversize.
14
Cara Kerja : Umpan yang sangat kasar, jatuh pada ujung atas kisi. Bongkahan yang
besar akan menggelinding ke bagian ujung dan bongkahan kecil akan jatuh ke bawah
masuk kedalam kolektor (pengumpul) tersendiri. Jarak antara setiap batang pada bagian
atas dibuat cukup lebar dibandingkan bagian bawah agar kuat tanpa terjadi penyumbatan
oleh bongkahan yang hanya lolos sebagian. Jarak antara batang berkisar 2 – 8 inch.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari Grizzlies Screen ialah :
Kelebihan :
1. Harga relitif murah
2. Digunakan untuk material yang kasar
3. Peralatan sederhana
Kekurangan :
1. Memerlukan banyak tempat
2. Mudah tersumbat karena tidak ada getaran
3. Kurang efisien
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ayakan adalah pemisahan butir-butir berdasarkan beda ukuran dengan suatu kasa (sreen)
yang meloloskan butir-butir yang berukuran kecil, namun dapat menahan butir-butir yang
berukuran besar. Proses pengayakan yang dilakukan di industri, biasanya zat padat yang akan
diayak dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan ayakan. Partikel yang kecil atau dibawah
ukuran atau undersize atau negatif (-) material atau halusan lolos melewati lubang ayakan,
sedangkan material yang lebih besar atau oversize.atau (+) material tidak dapat lolos. Ada
berbagai metode pengayakan, termasuk vibrating screen, shaking screen, rotary screen, fixed
screen (stasioner dan grizzlies screen).
16
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Jeksen, M., & Margaretty, E. (2015). Peralatan Industri Proses. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya.
Ismail, S. (2002). Alat Industri Kimia. Palembang: Universitas Sriwijaya .
Zulfikar. (2010). Pengayakan.
https://www.academia.edu/22571108/Ayakan
https://www.scribd.com/document/377149287/Ayakan-Screening
17