Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM GRINDING

UJI KOMPETENSI
PENYIAPAN BAHAN BAKU KIMIA

Disusun Oleh :
Rizliana Qotrunnada
E612021031

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Penyiapan Bahan Baku Kimia


Dalam Rangka Untuk Memenuhi Uji Kompetensi
POLITEKNIK TEDC BANDUNG

Mengetahui,
Asetor

Lusi Marlina, MT., M.M.Kes

Menyetujui,
Asesi

Rizliana Qotrunnada
KATA PENGANTAR

Puji syukur tercurah limpahkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Penyiapan Bahan
Baku Kimia yang berjudul Grinding” ini. Tak lupa sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada nabi kita, Nabi Muhammad Saw. yang telah
mengajarkan kepada kita agama islam yang sempurna sebagai anugarah terbesar
bagi seluruh umat manusia di dunia ini.

Laporan ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu uji kompetensi pada
jurusan Teknik Kimia. Saya mengucapkan banyak terimakasih dan juga berharap
semoga allah memberi yang terbaik atas laporan ini supaya bermanfaat bagi kita
semua.
Dengan segala kekurangan penulis, kritik dan saran yang konstruktif sangat
diharapkan dari pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki laporan ini.

Hormat saya

Penulis

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI .........................................................................................3
2.1 Pemecahan atau Pengecilan Ukuran (Grinding) ...................................3
2.2 Teori Pengayakan (Screening) ..............................................................3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM .................................................................6
3.1 Alat dan Bahan .....................................................................................6
3.2 Cara Kerja .............................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................7
4.1 Hasil Pembahasan .................................................................................7
4.2 Pembahasan ........................................................................................10
BAB V PENUTUP ................................................................................................11
5.1 Kesimpulan .........................................................................................11
5.2 Saran ...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................12
LAMPIRAN ............................................................................................................14

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Variasi 2 Bahan Terhadap Massa Partikel ( 210 detik ) .................. 7
Tabel 1.2 Hasil Perhitungan (Dp) Pada Sampel Beras Dipalu ................................. 7
Tabel 1.3 Hasil Perhitungan (Dp) Pada Sampel Beras Diblender ............................ 8
Tabel 1.4 Hasil Perhitungan (Dp) Pada Sampel Kacang Hijau Dipalu .................... 8
Tabel 1.5 Hasil Perhitungan (Dp) Pada Sampel Kacang Hijau Diblender.............. 9
Grafik Massa VS Diameter Patikel ........................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemecahan atau pengecilan ukuran (grinding) yaitu membagi-bagi suatu
bahan padat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan
gaya-gaya mekanik. Operasi penggerusan merupakan tahap dari proses operasi
pengecilan bijih atau kominusi. Pengubahan bentuk atau ukuran bahan padat
sering dilakukan di industri kimia baik sebagai proses pendahuluan atau proses
akhir. Mekanisme pemecahan atau pengecilannya melibatkan metoda-metoda
seperti gesekan (attrition), Pemotongan atau gaya sobek (shear), pukulan
(impact) dan Tekanan (compression)(Ardra, n.d.).
Screening adalah suatu metode pemisahan berbagai campuran partikel
padatanyang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan mengunakan ayakan
sehingga didapatkan ukuran partikel yang seragam dan terpisah dari
kontaminan yang memiliki ukuran berbeda.
Tujuan utama screening adalah mempersiapkan produk umpan (feed) yang
ukurannya sesuai spesifikasi selanjutnya, mencegah masuknya mineral yang
tidak sempurna dalam permukaan atau oversize ke dalam proses pengolahan
berikutnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu :
1. Jenis ayakan
2. Cara pengayakan
3. Kecepatan pengayakan
4. Ukuran ayakan
5. Waktu pengayakan
6. Sifat bahan yang akan diayak
Pengayak terbuat dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Istilah
mesh digunakan untuk menyatakan jumlah lubang tiap inci linear
(Parrot,1970).
Pada praktikum ini akan digunakan grinding dan screening dengan
metode penggilingan atau pengecilan ukuran dan kemudian akan dilakukan
pengayakan (screening) untuk memisahkan campuran ukuran pada bahan.

1
1.2 Tujuan Praktikum

1. Memahami cara pengoperasian alat grinding dan screening.


2. Mengamati proses grinding dan screening dari cara penggilingan
(Blender dan Palu)
3. Menentukan ukuran partikel pada mesh 50 dan 100.
4. Menentukan dan mengetahui nilai Mean Surface Diameter (Dp)
5. Membuat grafik massa vs diameter partikel.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengoperasikan alat grinding dan screening?


2. Bagaimana proses grinding dan screening dari cara penggilingan
berbeda (Blender dan Palu)?
3. Bagaimana cara menentukan ukuran partikel pada mesh 50 dan 100?
4. Bagaimana cara menentukan nilai Mean Surface Diameter (Dp)
5. Bagaimana cara membuat grafik massa vs diameter partikel?

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pemecahan atau Pengecilan Ukuran (Grinding)


Pengecilan ukuran pada penggerusan, grinding tergantung pada seberapa
besar peluang dari partikel bijih untuk dapat digerus. Penggerusan terjadi oleh
adanya beberapa gaya yangbekerja pada partikel bijih tersebut. Gaya-gaya
yang bekerja pada operasi penggerusan adalah impact, kompresi,
shear/chipping dan abrasion.
Tujuan dari Operasi grinding ini antara lain :
1. Memudahkan pemisahan
2. Memudahkan campuran, baik bahan padat-padat atau bahan padat-cair
sehingga diperoleh hasil yang seseragam mungkin.
3. Memperluas permukaan kontak
4. Mendapatkan produk dengan ukuran dan bentuk tertentu sesuai dengan
kebutuhan.
2.2 Teori Pengayakan (Screening)
Screening atau penyaringan adalah suatu proses pemisahan secara
mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel suatu material. Dengan
screening, dapat dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butir halus) dan yang
tertinggaldiayakan (butir kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih bisa
melintasi ayakan dinyatakan sebagai butiran batas. Adapun beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu :
1. Jenis ayakan
2. Cara pengayakan
3. Kecepatan pengayakan
4. Ukuran ayakan
5. Waktu pengayakan
6. Sifat bahan yang akan diayak
Pengayak terbuat dari kawat dengan ukuran lubangtertentu.Istilah
mesh digunakan untuk menyatakan jumlah lubang tiap inci linear
TABLE J 9-6 U.S. Sieve Saries and Tyler Equivalents (ASTM—E-I1-61)

3
Nominal
Sieve I°•uing vir9 diton.

(8/ rOx. (8}9/rOK. Tyler equivalent


equivn- equivn- designation
Stwdnrd Alternate rrim lents) nun lents)
107.6 min 4.24 in 107.ö 4.24 6.40 0.25z*0
101.6 inm 4 iut 101.6 4.00 6.30 .2480
90.5 min 3/ in 50.5 3.ö0 6.08 .2394
7G.1 mm 3 in 76.1 3.00 6.80 .2285
h4.U mm 2/s in 64.0 2.50 5.50 .2165
53.8 inm 2.12 ix 53.5 2.12 5.15 .fi028
50.8 inrn 2 inf 50.8 2.00 6.05 .1988
45.3 min 1F‹ in 45.3 1.75 4.85 .1909
38.1 mm l/s in 38.1 1.50 4.59 .1807
32.0 mm lix iu 32.0 1.25 4.23 .l66G
fi6.B mm 1.fi6 in 26.9 1.06 3.90 .1535 1.050 in
25.4 min 1 in t 25.4 1.00 3.80 .1496
216 mm’ /a in 226 0.875 3.50 1378
100 mm % iu 190 S0 330 12 B
160 neñ fi io 160 625 300 1181
13.5 min 0.530 in 13.5 .5:30 2.75 .1063 .525 in
12.1 mm /s in t 12. i .500 2.6 / .1051
11.2 mv’ '/ iu 11.2 .438 2.46 .0965 .441 iii
9.51 ini % io 951 .375 2.2T .0894
8.00 min* Yic in 8.00 .312 2.07 .0815
6.T3 mm 0.265 in 6.T3 .265 1.8/ .0736 3 mesh
6.35 mm it iut 6.3ñ .2ñ0 1.82 .0717
5.66 nor’ No. 8X B66 .228 1.68 .0661 3'ñnaes
4.76 min No 4 176 487 L54 .0606 4inesh
4.01 mm’ No 5 4.00 .l57 L32 .0539 .5meh
8.36 mm No 6 3.36 .U2 1.1 .0491 6 mesla
2.83 aim* No. 7 2.83 .111 1.10 .0430 7 mesh
2.38 min No. 8 2.38 .0937 1.00 .0394 8rrlesh
u*.00 inm° No. 10 2.00 .0787 0.900 .0354 9mesli
1.68 mm No. U 1.68 .0661 .810 .0819 l0niesli
1.41 mm* No. 14 1.41 .0555 .725 .02d5 12 mesh
119 mn No 16 110 0469 650 0256 14 o
100 min’ No IS LOO 0394 580 0M5 16in 1,
841 micron No. 20 0.841 .0381 .510 .0201 20 mesh
707 micron‘ No. 25 .707 .0278 .450 .0177 24 mesh
595 micron No. 30 .59.5 .0234 .390 .0154 2hinesL
500inicron‘ No. 35 .500 .0197 .340 .0134 32inesli
420micron No. 40 .420 .0165 .290 .0114 Minesla
354micron° No. 45 .354 .0139 .247 .0097 42mesh
2o7irlicron No. 50 .297 .0117 .25 .0085 48mesh
250inicron‘ No. 60 .250 .0098 .180 .0071 60inesh
2l0micron No. 70 .210 .0083 .152 .0060 65inesh
l77mieron° No. 80 .177 .0070 .J3I. .0052 80mesh 100
148 iriicron No. 100 .149 .0059 .110 .0043 mesh ll5 mesh
US micron‘ No. lfi0 .125 .0049 .091 .0036
150 mesh
105 micron No. 140 .105 .0041 .076 .0030 170 mesh
88mieron° No. 170 .088 .0035 .064 .0025 200 mesh
74iriicron No. 200 .074 .0029 .053 .0021 250 mesh
63 micron‘ No. 2:30 .063 .0025 .04d .001s 270 mesh
53 micron No. 270 .05.3 .0021 .037 .0015
325 mesh
44 micron‘ No. 32S .044 .0017 .030 .0012 400 mesh
37 rriicron No. 400 .037 .0015 .025 .0010

4
Hasil dari suatu pengayakan adalah produk dengan ukuran-ukuran partikel
tertentu. Produk dari proses pengayakan ada 2 macam :
1. Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize)
2. Ukuran lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize)
Dalam proses industri biasanya digunakan material berukuran tertentu dan
seragan. Untuk memperoleh ukuran yang seragam maka perlu dilakukan
pengayakan. Pada prose pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau
dilemparkan ke permukaan pengayak.

5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

1. Alat
 Alat grinding ( Blender dan Palu )
 Neraca Digital
 Alat screening
 Kertas
 Gelas Ukur 250 ml
 Gelas Ukur 500 ml
 Stopwatch
 Plastik
2. Bahan
 Beras 250 gram
 Kacang Hijau 150 gram

3.2 Cara Kerja

1. Menimbang beras sebanyak 250 gram dan kacang hijau sebanyak


150 gram dengan neraca digital. Masukan tiap masing masing
kedalam gelas ukur (dilakukan 2 kali untuk 2 percobaan)
2. Menggrinding beras dengan palu dan blender selama 80 detik
3. Menyusun alat screening sesuai nomor urutan ayakan (mesh 50 dan
100)
4. Memasukkan beras dan kacang hijau yang telah diperkecil ke dalam
alat screening (ayakan)
5. Menutup dan merapatkan alat.
6. Menunggu proses screening selama 210 detik
7. Mengeluarkan dan menimbang jumlah beras yang lolos ataupun
yang tertinggal di setiap nomer ayakan.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan


a) Data Pengamatan
Tabel 1.1 Data Variasi 2 Bahan Terhadap Massa Partikel ( 210 detik )

Oversize Undersize
Cara
Bahan Massa Partikel (gram)
Grinding
+50 Mesh +100 Mesh -50 Mesh -100 Mesh
Dipalu 249,1 0,1 0,1 -
Beras
Diblender 208,4 32,8 32,8 8,7
Dipalu 149 0,6 0,6 -
Kacang Hijau
Diblender 81,8 46,6 46,6 22,5

Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Mean Surface Diameter (Dp) Pada Sampel Beras Dipalu

Rentang
Rentang
Ukuran D- D+ Davg Massa Xi Xi/Di Xi/Di3 Dp
No. Ukuran
(No. (In) (In) (gr) (In-1) (In-3) (In)
(Mesh)
Ayakan)
1. 50 -45+50 0,0139 0,0177 0,0128 249,1 0,9964 77,84 475.120,997544
0,00018569371
2. 100 -80+100 0,0070 0,0059 0,00645 - - - -
Total 0,01925 249,1 0,9964 77,84 475.120,997544

7
Tabel 1.3 Hasil Perhitungan Mean Surface Diameter (Dp) Pada Sampel Beras Diblender

Rentang
Rentang
Ukuran D- D+ Davg Massa Xi Xi/Di Xi/Di3 Dp
No. Ukuran
(No. (In) (In) (gr) (In-1) (In-3) (In)
(Mesh)
Ayakan)
1. 50 -45+50 0,0139 0,0177 0,0128 208,4 0,8336 65,125 397.491,834156
0,00015929378
2. 100 -80+100 0,0070 0,0059 0,00645 8,7 0,0348 5,395 129.686,218976

Total 0,01925 217,1 0,8684 70,52 527.178,053132

Tabel 1.4 Hasil Perhitungan Mean Surface Diameter (Dp) Pada Sampel Kacang Hijau Dipalu

Rentang
Rentang
Ukuran D- D+ Davg Massa Xi Xi/Di Xi/Di3 Dp
No. Ukuran
(No. (In) (In) (gr) (In-1) (In-3) (In)
(Mesh)
Ayakan)
1. 50 -45+50 0,0139 0,0177 0,0128 149 0,993 77,57 473.499,74966
0,00001860061
2. 100 -80+100 0,0070 0,0059 0,00645 - - - -
Total 0,01925 149 0,993 77,57 473.499,74966

8
Tabel 1.5 Hasil Perhitungan Mean Surface Diameter (Dp) Pada Sampel Kacang Hijau Diblender

Rentang
Rentang
Ukuran D- D+ Davg Massa Xi Xi/Di Xi/Di3 Dp
No. Ukuran
(No. (In) (In) (gr) (In-1) (In-3) (In)
(Mesh)
Ayakan)
1. 50 -45+50 0,0139 0,0177 0,0128 81,8 0,55 42,96 262.260,687123
0,00009907973
2. 100 -80+100 0,0070 0,0059 0,00645 22,5 0,15 23,25 558.992,323172
Total 0,01925 104,3 0,7 66,21 821.253,010295

b). Grafik Massa VS Diameter Patikel

Grafik Massa VS Diameter Patikel


300
250
200
150
100
50
0
0,0128 0,00645
Beras Dipalu 249,1 0
Beras Diblender 208,4 8,7
Kacang Hijau Dipalu 149 0
Kacang Hijau
81,8 22,5
Diblender

9
4.2 Pembahasan
Pada praktikum screening ini yaitu bertujuan untuk mengetahui cara-cara
menetukan ukuran partikel, melakukan analisa data ukuran partikel
menggunakan screening (ayakan) dan mengevaluasi hasil analisis ayakan.
Pada praktikum kali ini cara menentukan ukuran partikel adalah dengan
menggunakan alat screening yaituayakan bertingkat yang digetarkan dengan
nomor ayakan yang di gunakan No 50 dan 100. Dimana partikel yang akan
ditentukan ukurannya adalah beras sebanyak 250 gram dan Kacang Hijau 150
gram.
Sebelum proses pengayakan dilakukan dengan 2 tahap
penggilingan/pengecilan ukuran yaitu dengan menggunakan palu dan
diblender. Untuk waktu yang digunakan penggilingan selama 80 detik
Sedangkan untuk waktu pengayakan 210 detik.
Dari data pada diatas menunjukkan pada sampel yang digrinding
menggunakan palu selama 80 detik kacang hijau yang tertahan sebanyak 149 gr
dengan ukuran partikel Davg 0,0128 inci dan 0,6 gr dengan ukuran partikel
Davg 0,00645 inci nilai Dp 0,00001860061, beras yang digrinding
menggunakan palu yang tertahan sebanyak 249,1 gram dengan ukuran partikel
Davg 0,0128 inci dan 0,1 gram dengan ukuran Davg 0,00645 inci nilai Dp
0,00018569371, kacang hijau yang di drinding menggunakan blender yang
tertahan sebanyak 81,8 gr dengan ukuran partikel Davg 0,0128 inci dan 46,6 gr
dengan ukuran partikel Davg 0,00645 inci nilai Dp 0,00009907973, beras yang
digrinding menggunakan blender yang tertahan sebanyak 208,4 gr dengan
ukuran partikel Davg 0,0128 inci dan 32,8gr dengan ukuran partikel Davg
0,00645 inci nilai Dp 0,00015929378

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

 Cara menentukan ukuran partikel adalah dengan menggunakan alat


screening yaitu ayakan bertingkat yang digetarkan dengan nomor
ayakan yang di gunakan No 50 dan 100
 Dapat menganalisis ukuran partikel yang dilakukan adalah nilai Dp
dari tiap tiap cara penggilingan dengan waktu yang sama

5.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini yaitu :

1. Pada saat pengayakan sebaiknya alat ditutup untuk menghindari


hilangnya debu halus yang terbuang.

2. Menimbang hasil ayakan dengan teliti dan memastikan agar tidak


ada partikel yang terbuang/terjatuh.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Berat Jenis. Dalam : http://fredi-


36a1.blogspot.com/2009/11/berat- jenis.html. diakses pada: 03 April
2013. 21.15WITA.
Arifin, Z., ST, M.Eng. 2009. Modul Ajar Perlakuan Mekanik Th. 2012-2013.
Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda

Mahlifati R. A, Hafiidh, H.S.N, dan Purbandari, P. 2012. Hubungan Ukuran


Partikel dan Pengayakan.
Dalam:http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.co
m/2012/05/23/hubungan-ukuran-partikel-dan-pengayakan/. Diakses
pada: Senin, 1 April 2013 21:04.
McCabe,Warren L,dkk. 1999. Operasi Teknik Kimia. Jilid 2. Edisi keempat.
Diterjemahkan oleh: Ir. E.Jasjfi,M.Sc. Jakarta: Erlangga.
Parrot,L.E.1970.PharmaceuticalTechnologi.Mineapolish:BurgessPublishingCo
mpany.

Prabowo,H.,2009.TugasPerlakuanMekanik“NeracaBahanPadaPengayakan”.P
adang
: Akademi Teknologi Industri Padang.

Anonim. 2015. Pengukuran Butiran Ayakan. http://pengukuran-butiran-


padatan.blogspot.co.id/2015_10_01_archive.html (Diakses pada
tanggal 10 Oktober 2015)
Anonim. 2012. Dasar Teori Screening.
https://www.scribd.com/doc/96115682/Daster-Screening
(Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015)
Anonim. 2009. Pengolahan Bahan Galian.
http://kuliahd3fatek.blogspot.co.id/2009/05/bab-iii-pengolahan-
bahan-galian.html (Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015
Ardra. (n.d.). ardra.biz. Retrieved from ardra.biz web site:
https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/operasi-
penggerusan-grinding/

12
McCabe, & Warren, L. (1999). Operasi Teknik Kimia. In M. Ir.E.Jasjfi, Jilid 2
Edisi Keempat. Jakarta: Airlangga.

Parrot, L. (n.d.). Pharmaceutical Technologi. Mineapolish: Burgess Publishing


Company

13
LAMPIRAN

Foto foto pada saat Proses Praktikum

14
15

Anda mungkin juga menyukai