TROMMEL SCREEN
DOSEN PENGAMPU :
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
I.1 Latar Belakang.............................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
I.3 Tujuan............................................................................................................2
I.4 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................3
II.1 Pengertian Screening................................................................................3
II.2 Tujuan Proses Screening..........................................................................2
II.3 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Proses Screening.................2
II.4 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Screening..........................4
II.5 Permukaan Ayakan yang Digunakan pada Screen..............................9
II.6 Trommel Screen.......................................................................................11
II.7 Standar Ukuran Ayakan (Screen)..........................................................11
II.8 Jenis Trommel Screen.............................................................................12
II.9 Kapasitas Screening................................................................................14
II.10 Gambar dan Nama dari Bagian Alat Trommel Screen.....................15
II.11 Penggunaan Trommel Screen.............................................................16
II.12 Portable Trommol Screen.....................................................................17
II.13 Spesifikasi Trommel Screen.................................................................17
II.14 Susunan Trommels Screen..................................................................18
II.15 Cara kerja Trommel Screen..................................................................19
II.16 Kelebihan dan Kekuranan Trommel Screen......................................20
II.17 Pengaplikasian Trommel Screen dalam dunia Industri....................20
BAB III........................................................................................................22
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................22
ii
III.1 Kesimpulan...............................................................................................23
III.2 Saran.........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa deskripsi dan berapa kapasitas setiap jenis Trommel Screen ?
2. Bagaimana gambar dan fungsi setiap bagian Trommel Screen ?
3. Bagaimana cara kerja Trommel Screen ?
4. Apa saja keuntungan dan kerugian menggunakan Trommel Screen?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian proses Screening
2. Untuk mengetahui tujuan proses Screening
3. Untuk mengetahui hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses
Screening
4. Untuk mengetahui factor – factor yang berhubungan dengan Screening
5. Untuk mengetahui deskripsi dan kapasitas setiap jenis Trommel Screen.
6. Untuk mengetahui gambar dan fungsi setiap bagian Trommel Screen.
7. Untuk mengetahui jenis – jenis Trommel Screen.
8. Untuk mengetahui cara kerja Trommel Screen.
9. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan Trommel
Screen.
I.4 Manfaat
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui deskripsi dan kapasitas setiap jenis
Trommel Screen.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui gambar dan fungsi setiap bagian
Trommel Screen.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja Trommel Screen.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kelemahan alat
Trommel Screen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar II.1 Ayakan tunggal dan ayakan ganda
4
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.
Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
5
c. Susunan batangan logam :
Biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk
lingkaran, persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini
tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan screen
(Brown, 1950).
6
2. Kisaran ukuran ( size range),
Faktor pemilihan screen, salah satunya adalah kisaran
ukuran atau size average. Yaitu ukuran dari produk yang ingin kita
butuhkan dalam proses selanjutnya. Misalnya: dalam industry gula
tidak mungkin padatan gula dengan ukuran besar (sebesar batu)
kita packing langsung. Dalam industry gula, gula produk dalam
ukuran tersebut akan di screening dengan tujuan mendapatkan
hasil yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar ( gula
berbentuk kristal).
3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability),
Bila pada dua faktor diatas kita membahas mengenai alat
ayakannya atau screening, sekarang pada point ini akan kita
bahas mengenai sifat bahannya. Pada bahasan sebelumnya ada
2 macam screening menurut jenis bahannya yaitu wet screening
dan dry screening.
Dalam pemilihan jenis tersebut sangat penting mengetahui
paling tidak berat jenis atau densitasnya. Apabila bahan tersebut
densitasnya lebih besar dari air, maka bahan tersebut akan sulit
bila diperlakukan pada wet screening, mengingat screening
bekerja dengan prinsip merubah sifat bahan menjadi mudah
mengalir seperti air (bila menggunakan air)
4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang
ditimbulkan.
Selain secara fisik, kita juga harus mengetahui kandungan bahan
feed secara kimia. Jangan sampai kita menggunakan screening
yang berbahan besi, sedangkan bahan kita bersifat korosif. Bisa
saja kita paksakan penggunaannya akan tetapi hal itu akan
berefek pada besarnya biaya perawatan screening yang harus
dikeluarkan.
c. Faktor efisiensi dari proses pengayakan ini bergantung pada :
Memilih Screen pada Proses Pengayakan (Screening). Efektivitas
ayakan dihitung berdasarkan rekoveri desired material dalam produk
dan rekoveri undesired material di arus reject.
7
Efisiensi screen dalam mechanical engineering didefinisikan
sebagai perbandingan dari energi keluaran dengan eneri masukan.
Dengan demikian dalam screening bukannya efisiensi melainkan ukuran
keefektifan dari operasi.
1. Rasio ukuran minimal partikel yang bisa melewati lubang ayakan,
yaitu: 0,17-1,25 x ukuran lubang ayakan.
2. Persentase total area ayakan yang terbuka.
3. Teknik pengumpanan dan kecepatan pengumpanan.
4. Keadaan fisik dari material itu sendiri (kekerasan bijih, pola
bongkahan bentuk partikel seperti bulat, gepeng, ataupun jarum,
kandungan air).
5. Ada atau tidak adanya penyumbatan lubang screen.
6. Ada atau tidak adanya korosi pada ayakan (kawat).
7. Mekanisme gerakan pengayakan (getaran).
8. Design mekanis dari ayakan tersebut dan Kemiringan ayakan
d. Faktor kapasitas screen secara umum tergantung pada:
1. Luas penampang screen
2. Ukuran bahan
3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis, kandungan air, temperature
4. Tipe mechanical screen yang digunakan.
e. Faktor standar ukuran ayakan (screen) :
Ukuran yang digunakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun
mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat
dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam
mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang
diayak.
f. Faktor perbandingan antara luas lubang bukaan dengan luas
permukaan screen :
Perbandingan antara luas lubang bukaan dengan luas permukaan
screen disebut prosentase opening. Pelolosan material dalam ayakan
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
1. Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan
2. Ukuran rata-rata material yang menembus lubang ayakan
3. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan partikel
8
4. Komposisi air dalam material yang akan diayak
5. Letak perlapisan material pada permukaan sebelum diayak
Dalam pengayakan melewatkan bahan melalui ayakan seri ( sieve
shaker) yang mempunyai ukuran lubang ayakan semakin kecil. Setiap
pemisahan padatan berdasarkan ukuran diperlukan pengayakan. screen
mampu mengukur partikel dari 76 mm sampai dengan 38 µm. Operasi
screening dilakukan dengan jalan melewatkan material pada suatu
permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang
sesuai.
Ditinjau sebuah ayakan :
Fraksi oversize = fraksi padatan yang tertahan ayakan.
Fraksi undersize = fraksi padatan yang lolos ayakan.
Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya,
maka akan diperoleh fraksi-fraksi padatan dengan ukuran padatan
sesuai dengan ukuran lubang ayakan. Pengayakan biasanya dilakukan
dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai
dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam
keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20
in sampai dengan ukuran 35 in.
g. Faktor material yang masukkan ke dalam screening :
1. Undersize material, material yang melewati screening (produk)
2. Oversize material, material yang tertinggal diatas ayakan
(screening)
Walaupun proses screening ini bisa dalam keadaan basah
maupun kering, tetapi dry screening lebih sering digunakan dalam
operasi proses mineral.
Dalam proses kering, bahan yang akan diayak tidak
menggunakan cairan dalam proses pengayakannya. Sedangkan dalam
proses pengayakan basah, bahan yang akan diayak ditambah dengan
cairan yang bukan pelarut, misalnya air yang bertujuan untuk mencuci
bahan tersebut melalui pengayakan
h. Faktor yang mempengaruhi proses pengayakan :
1. Bentuk lubang ayakan
9
Bulat, segi empat, kubus, balok, lonjong dsb (yang paling sering
digunakan adalah bujur sangkar).
2. Celah dan interval ayakan
Mesh : jumlah celah (lubang ayakan) bujur sangkar tiap 1 in arah
memanjang.
3. Ukuran partikel
4. Kapasitas ayakan dan keefektifan
i. Faktor Variabel-variabel dalam Proses Pengayakan :
Kapasitas ayakan diukur dengan massa bahan yang diumpankan
persatuan waktu dan persatuan luas ayak (bisa dikendalikan dengan
mengubah laju umpan). Efektifitas ayakan adalah ukuran keberhasilan
ayakan dalam memisahkan bahan A dan B secara teliti (tergantung
pada sifat pengoperasiannya).
1. Metode pengumpanan, umpan harus disebar merata dan mendekati
ayakan dalam arah paralel pada sumbu vertikal ayakan
2. Permukaan ayakan
3. Sudut kemiringan
4. Kecepatan putar, semakin cepat semakin tinggi kapasitas ayakan.
Kecepatan yang baik adalah 0,33 – 0,45 kali kecepatan kritis
5. Frekuensi getaran, tergantung dari ukuran dan jenisnya. Umpan
digetarkan dengan keras tetapi tidak membuat material terlempar ke
udara
j. Faktor kapasitas dan efisiensi screening :
1. Metode of feed
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kapasitas maksimum
dan untuk mempunyai efisiensi yaitu harus dialirkan rate material
yang merata ke seluruh permukaan screen dengan sejajar
terhadap permukaan dan kecepatan aliran rendah.
2. Angle of slope
Menambahkan angle of slope yang tepat akan memperbesar rate
material sehingga kapasitas efisiensinya tinggi dan terjadi
pemisahan material yang sempurna.
3. Screening surface
10
Kapasitas dan efisiensi akan lebih tinggi bila permukaan screen di
letakkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga material
akan rata pada permukaan screen.
4. Direction of rotation
Screen yang berputar efisien akan lebih tinggi jika dilakukan rotasi
yang berlawan antara aliran rate material dengan arah perputaran
screen.
5. Vibration amplitude dan frekuensi
Jumlah getaran rate luas permukaan screen mempengaruhi
efisien,makin besar jumlah getaran dan luas areanya,maka makib
besar efisiennya (Putri,2013).
Woven Wire
Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel,
perunggu, tembaga, atau logam lainnya.
11
Gambar II.4 Woven Wire
Pararel Rods
Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel
rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk
lingkaran, persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk
bukaan ini tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan
gerakan screen.
12
perangkat screening tertua, yang merupakan ayakan silinder biasanya
berputardi antara35 dan 45%. Ini adalah jenis ayakan bergulir. Trommels
dapat menangani bahan dari 55 mm sampai 6 mm dan ukuran lebih kecil
dapat ditangani dalam kondisi penyaringan basah. Trommel Screen
merupakan screening yang berbeda bentuknya dari vibrating screen,
bentuknya mirip tabung(drum).Trommol berasal dari bahasa Jerman yang
berarti drum. Trommol Screen berbentuk silinder yang diletakkan secara
horizontal dan digunakan untuk memisahkan material padat berdasarkan
ukurannya. Misalnya,untuk memisahkan sampah kota seperti kaleng atau
padatan lainnya bias juga untuk memisahkan berbagai macam ukuran
bebatuan yang sudah dihancurkan di pertambangan. Misalnya saja,
penggalian. Seorang kontraktor biasanya menggunakan alat pemisah ini
untuk memisahkan puing – puing dari lokasi penggalian yang digolongkan
menjadi dua macam.Tanah bagian atas yang dapat dijual kembali untuk
pertanian, perkebunan, atau lokasi perkantoran.
13
screening dilakukan dengan jalan melewatkan material pada suatu
permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang sesuai.
Ditinjau sebuah ayakan :
2. Tromel Bertingkat
Trommel bertingkat ini lebih dikenal dengan Conical Trommel
memiliki bentuk potongan kerucut. Kemiringan pada ayakan jenis ini
berkisar antara 0.75 in sampai3 in setiap panjang / feet, hal ini
14
tergantung pada sifat material yang akan diayak. Trommel jenis ini
sangat cocok untuk mengayak partikel yang kasar. Conical trommel
mempunyai ayakan yang tersusun secara bertingkat. Di dekat ujung
lubang pemasukan adalah ayakan yang mempunyai mesh paling besar
untuk melewatkan partikel yang sangat halus terlebih dahulu. Kemudian
ayakan dengan mesh sedang terletak di tengah untuk melewatkan
partikel yang agak kasar. Selanjutnya ayakan yang paling kanan dekat
lubang pengeluaran merupakan ayakan dengan mesh terkecil untuk
melewatkan partikel yang kasar. (Anonim, 2020)
Berdasarkan prinsip kerjanya trammel dibagi menjadi 3 jenis :
1. Trammel dengan silinder tunggal
Ayakan jenis ini terdiri dari satu silinder yang memiliki lubang pada
kedua ujungnya. Silinder tersebut berputar pada porosnya secara
horizontal. Silinder dibuat dari anyaman kawat atau pelat – pelat
berlubang. Pada trammel silinder tunggal, material dimasukkan ke
lubang pemasukan di sebelah kiri atas silinder. Trammel merupakan
ayakan yang diameter lubangnya makin ke kanan makin besar atau
makin ke kanan ukuran meshnya makin kecil. Material yang tidak dapat
melewati lubang ayakan yang terletak di ujung kanan dikeluarkan
melalui lubang silinder yang terletak diujung kanan.
2. Trammel bertingkat
Trammel bertingkat ini lebih dikenal dengan conical trammel memiliki
bentuk potongan kerucut. Kemiringan pada ayakan jenis ini berkisar
0,75 in sampai 3 in setiap panjang 1 feet. Hal ini tergantung pada sifat
material yang akan diayak. Conical trommelr mempunyai ayakan yang
tersusun secara bertingkat. Di dekat ujung lubang pemasukan adalah
ayakan yang mempunyai mesh paling besar untuk melewatkan partikel
yang sangat halus terlebih dahulu. Kemudian ayakan dengan mesh
sedang terletak di tengah untuk melewatkan partikel yang agak kasar.
Selanjutnya ayakan yang paling kanan dekat lubang pengeluaran
merupakan ayakan dengan mesh terkecil untuk melewatkan partikel
yang kasar.
15
3. Trommel silinder gabungan
Trammel silinder gabungan merupakan trammel yang terdiri dari dua
permukaan ayakan atau lebih yang konsentris pada poros yang sama.
Semua permukaan ayakan berbentuk silinder. Permukaan ayakan
dengan lubang paling kasar terletak di silinder bagian dalam dan
semakin ke luar lubang ayakan makin halus. Panjang setiap silinder juga
tidak sama, makin keluar silinder semakin pendek. Hal in untuk
memudahkan dalam memisahkan material hasil ayakan. Material yang
akan diayak, dimasukkan melalui lubang pemasukan pada silinder yang
bagian dalam. Setelah mengalami perputaran material yang paling kasar
langsung keluar dari silinder terdalam ke penampung 1, sedang material
yang lolos dari ayakan pertama menjadi umpan untuk ayakan kedua
yang lubangnya agak halus. Disini material yang kasar keluar dari
silinder kedua ke penampung IV. Material yang agak kasar dan halus
menjadi umpan diayakan ketiga pada silinder terluar. Material halus dari
ayakan ketiga langsung melewati lubang ayakan ke panmpung IV.
Sedangkan material yang agak kasar keluar dari silinder terluar ke
penampung V (Kusuma, 2015).
16
II.10 Gambar dan Nama dari Bagian Alat Trommel Screen
17
II.11 Penggunaan Trommel Screen
18
II.12 Portable Trommol Screen.
19
3. Diesel Drive Unit
Power Unit Diesel 25 Hp
4. Hidraulic Power Unit
Di desain dengan berat yang sangat ringan
Mudah di akses
Perawatannya murah dan mudah
5. Discharge Conveyor
Kecepatan dapat di atur
Tingkat discharge tinggi
Transport menggunakan hidraulik fold
Heavy duty belt (Putri, 2013).
20
Gambar II.13 Tromels dengan oversize
Beban yang terberat adalah seluruh beban harus melalui ini.
Kelemahan dari susunan ini dapat dihilangkan dengan menyusun secara
konsentrik. Sebagai contoh compound tromels:
21
diputar oleh screen dengan kecepatan yang ditentukan. Feed yang tidak
diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang output. Feed yang
diinginkan akan masuk dalam penampung atau storage kemudian dialirkan
melalui belt conveyor.
Memasukkan material ke lubang pemasukkan di sebelah kiri atas
silinder. Berputar dengan kecepatan rendah yaitu 15-20 rpm. Bentuknya
dapat berupa silinder atau kerucut yang miring terhadap horizontal.
Kemiringan ayakan dimaksudkan untuk memudahkan pengeluaran partikel
kasar.
22
hasil pencucian tersebut selanjutnya dilakukan pengambilan sampel produk
magnetic separator untuk selanjutnya dilakukan analisis kimia (uji kadar) berapa
peningkatan yang terjadi pada bijih besi laterit yang telah mengalami proses
pencucian. Peralatan pencucian bijih besi yang digunakan berupa 2 buah hopper
dan 1 buah screen berdimensi 100x100 mm, 3 buah mesin trommel screen yang
memiliki ukuran saringan 5 mm untuk trommel screen 1 dan trommel screen 2
serta ukuran saringan 20 mm untuk trommel screen 3. Magnetic separator pasir
besi dan magnetic separator bijih besi berjenis drum separator yang dilengkapi
dengan belt conveyor sepanjang 6 m dengan lebar 0,7 m. Sumber air untuk
pencucian didapat dari kolam sumber air yang memiliki volume 10.530,75 m3
yang dipompa menggunakan 4 buah pompa dengan total debit air yang
digunakan adalah sebesar 35,218 liter/detik.
Dalam proses pencucian material bijih besi dilakukan 2x percobaan
pencucian dengan mengubah kecepatan putaran mesin dan kemiringan trommel
screen 2. Kondisi pertama kecepatan trommel screen 1 sebesar 4 Rpm; trommel
screen 2 sebesar 3,11 Rpm; trommel screen 3 sebesar 12,5 Rpm dan magnetic
separator sebesar 9,4 Rpm. Kondisi kedua kecepatan trommel screen 1 sebesar
11,66 Rpm; Kajian Mengenai Peningkatan Kadar Fe Total pada… | 545 Teknik
Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017 trommel screen 2
sebesar 5,8 Rpm; trommel screen 3 sebesar 6,34 Rpm dan magnetic separator
sebesar 14,1 Rpm. Berdasarkan data pencucian raw material pada kondisi A
sebanyak 4302 ton diperoleh konsentrat bijih besi ukuran -20mm sebesar 189
ton (6,03%) dengan kadar 68,63% dan bijih besi ukuran -5mm sebesar 225 ton
(7,14%) dengan kadar 68,29% sehingga didapat total perolehan konsentrat
sebesar 13,17 %. Pada kondisi B sebanyak 4302 ton diperoleh konsentrat bijih
besi ukuran -20mm.sebesar 207 ton (6,65%) dengan kadar 69,19% dan bijih besi
ukuran -5mm sebesar 243 ton (7,79%) dengan kadar 69% sehingga didapat total
perolehan konsentrat sebesar 14,44 % (Rohman, 2017).
23
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
1. Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara
mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan
(screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan
(sieving) dipakai untuk skala laboratorium.
2. Beberapa tujuan dari proses screening antara lain : Untuk meningkatkan
spesifikasi suatu material sebagai produk akhir, untuk mencegah
masuknya undersize ke permukaan.Pengayakan biasanya dilakukan
dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai
dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam
keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20
in sampai dengan ukuran 35 in.
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu: jenis
ayakan, cara pengayakan, kecepatan pengayakan, ukuran ayakan,
waktu pengayakan, sifat bahan yang akan diayak
4. Ada beberapa factor – factor yang berhubungan dengan screening,
salah satunya adalah faktor yang mempengaruhi kecepatan materian
untuk menerobos ukuran ayakan antara lain : ukuran bukaan ayakan,
ukuran relatif partikel, pantulan dari material, kandungan air
5. Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industry
skala besar terutama pada pertambangan. Trommol berasal dari
bahasa Jerman yang berarti drum. Trommol Screen berbentuk silinder
yang diletakkan secara horizontal dan digunakan untuk memisahkan
material padat berdasarkan ukurannya. Trommels dapat menangani
bahan dari 55 mm sampai 6 mm dan ukuran lebih kecil dapat ditangani
dalam kondisi penyaringan basah.
6. Bagian – bagian Tromer Screen antara lain : shovel, input ( Feed ),
sikat( Sweaper ), screening ( Ayakan ), produk samping, produk utama.
7. Berdasarkan jenisnya, trommel screen dibagi menjadi 2 jenis yaitu
tromel dengan silinder tunggal dan tromel bertingkat
24
8. Cara kerja Tromer Screen, yaitu trammel screen yang terdiri dari input
dan output, dimana feed masuk ke dalam input. Di dalam input, feed
tersebut diputar oleh screen dengan kecepatan yang ditentukan. Feed
yang tidak diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang
output. Feed yang diinginkan akan masuk dalam penampung atau
storage kemudian dialirkan melalui belt conveyor.
9. Salah satu kelebihan Tromer Screen adalah harganya relatif lebih murah
dibanding alat screening lainnya serta udah di operasikan.
Kekurangannya sendiri tidak dapat menghasilkan hasil yang uniform,
biaya perawatan tinggi, kebutuhan tempat/ruangan relatif besar.
III.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau
pendapat terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26