Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Kebanyakan materi yang terdapat di bumi ini tidak murni, tetapi berupa
campuran dari berbagai komponen. Ekstraksi merupakan pemisahan suatu zat dari
campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat
tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain,
sedangkan destilasi dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan komponen-
komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan
perbedaan tekanan uap atau berdasarkan perbedaan titik didih komponen komponen
senyawa tersebut. Menurut penelitian Sari tahun 2018 pada estraksi minyak atsiri dari
daging buah pala (tinjauan pengaruh metode destilasi dan kadar air bahan)
menunjukkan minyak atsiri dapat diisolasi dengan empat cara yaitu destilasi, pressing,
ekstrasi dengan pelarut mudah menguap, dan absorpsi oleh lemak padat. Dalam metode
destilasi akan melibatkan proses ekstraksi, dimana minyak atsiri akan diekstrak dari
daging buah pala menggunakan pelarut mudah menguap yaitu air. Oleh karena itu
dilakukanlah praktikum ekstraksi minyak dan pemurnianya ini agar praktikan dapat
lebih memahami materi serta pengaplikasianya khususnya dalam dunia industri.
Secara Umum
Ekstraksi adalah pemisahan zat target dan zat yang tidak berguna dimana teknik
pemisahan berdasarkan perbedaan distribusi zat terlarut antara dua pelarut atau lebih
yang saling bercampur. Pada umumnya, zat terlarut yang diekstrak bersifat tidak larut
atau sedikit larut dalam suatu pelarut tetapi mudah larut dengan pelarut lain. Destilasi
adalah suatu teknik pemisahan suatu zat dari campurannya berdasarkan titik didih.
Destilasi ada dua macam, destilasi sederhana yang merupakan proses penguapan yang
diikuti pengembunan, misalnya pengolahan air tawar dan air laut. Sementara destilasi
bertingkat merupakan proses destilasi berulang-ulang yang terjadi pada kolom
fraksionasi, misalnya pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyak bumi dan
lain-lain (Syukri, 1999).
Sifat Sifat Minyak
a. Sifat Fisika
1) Warna
Yang pertama zat warna alamiah (natural coloring matter), zat warna yang
termasuk golongan ini terdapat secara alamiah didalam bahan yang
mengandung minyak dan ikut terekstrak bersama minyak pada proses
ekstraksi. Golongan kedua adalah zat warna dari hasil degradasi zat warna
alamiah, yaitu warna gelap disebakan oleh proses oksidasi terhadap
tokoferol.
2) Bau
Terdapat secara alami pada minyak atau lemak dan juga terjadi
pembentukan asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil
penguraian pada kerusakan minyak atau lemak.
3) Kelarutan
Minyak tidak larut dalam air, kecuali minyak jarak (castor oil), dan minyak
sedikit larut dalam alkohol tetapi kan larut sempurna dalam etileter.
4) Titik didih (boiling point)
Titik didih dari asam-asam lemak akan semakin meningkat dengan akan
bertambahnya panjang rantai karbon asam lemak tersebut.
5) Sliping point
Sliping point dipergunakan untuk pengenalan minyak serta pengaruh
kehadiran komponen-komponennya.
b. Sifat Kimia
1) Hidrolisa
Reaksi hidrolisa minyak atau lemak akan diubah menjadi asam-asam lemak
bebas gliserol.
2) Oksidasi
Proses oksidasi ini dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah
oksigen dengan minyak atau lemak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan
mengakibatkan bau tengik pada minyak.
3) Hidrogenasi
Proses Hidrogen akan mengikat ikatan rangkap asam lemak tidak jenuh,
sehingga akan mengubah jumlah dan letak ikatan rangkap akibatnya sifat
fisik dan kimianya juga akan berubah.
4) Esterifikasi
Proses esterifikasi tersebut bertujuan untuk mengubah asam-asam lemak
dari trigliserida dalam bentuk ester.
Jenis Jenis Minyak
Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak:
a. Minyak tumbuhan dan hewan
Minyak nabati atau tumbuhan adalah minyak yang disari atau diekstrak dari
berbagai bagian tumbuhan, minyak ini digunakan sebagai makanan, bahan
penggorengan, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi (parfum), pengobatan, dan
berbagai penggunaan industri. Beberapa jenis minyak nabati yang umum
digunakan ialah minyak kelapa sawit dan minyak jagung. Minyak hewani atau
adalah minyak yang disari atau diekstrak dari berbagai bagian hewan, misalnya
adalah minyak ikan dan minyak babi.
b. Minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen
pokoknya adalah hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena
diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak
dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan
dari fosil, karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar
fosil (Ketaren, 2012).
DAFPUS COY
Ketarem 2012, Pengantar Teknologi Minyak Pangan, UI Press, Jakarta
Sari 2018, ‘Estraksi Minyak Atsiri dari Daging Buah Pala (Tinjauan Pengaruh Metode
Destilasi dan Kadar Air Bahan)’, Jurnal Sains dan Teknologi, Vol. 1, No.1, hh 1-6
Syukri 1999, Kimia Dasar Jilid 2, UI Press, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai