net/publication/328878436
CITATIONS READS
0 1,035
2 authors, including:
Riky Adhiharto
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
17 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
RANCANG BANGUN MESIN PLASTIC WASTE SHREDDER DENGAN KAPASITAS 15 KG/HARI View project
All content following this page was uploaded by Riky Adhiharto on 12 November 2018.
Abstrak -- Trash Bucket Conveyor yang selanjutnya disebut TBC adalah suatu mekanisme yang
berfungsi sebagai bagian dari alat pemindah sampah disungai yang diadaptasi dari konstruksi
conveyor dan bucket elevator. TBC memiliki motor listrik sebagai penggerak, dua rangkaian rantai dan
sproket yang mengikat 18 buah bucket, Serta hopper sebagai pengarah sampah yang dipindahkan.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk memcahkan masalah sampah yang menjadi masalah tak
kunjung selesai terutama disungai-sungai menuju hilir. Diharapkan dapat menjadi solusi yang inovatif,
efektif dan tepat guna. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan penjelasan konstruksi dari
penjelasan di atas, yang selanjutnya akan dihasilkan data perhitungan dari kontrol geometri konstruksi,
serta dituangkan dalam dokumentasi teknik berupa gambar kerja.
Dengan metodologi penyelesaian yang ada, adapun simpulan dari penelitian adalah, terpenuhinya
semua tuntutan yang ada dari spesifikasi yang dihasilkan, adanya empat sub fungsi utama yaitu sub
fungsi penggerak dan transmisi, sub fungsi pemindah , sub fungsi pengencangan rantau, dan sub
fungsi pengarah material pindahan (hopper). Sub fungsi tersebut merupakan empat sub fungsi untuk
mencapai fungsi utamanya. Konstruksi ini berujung pada dihasilkannya dokumentasi teknik berupa
gambar assembly, gambar subassembly, dan gambar bagian.
Kata kunci: Bucket Conveyor
1. Latar Belakang
kata lain hanya dengan melibatkan operator
Permasalahan sampah di Indonesia masih menjadi seminimum mungkin.
masalah yang sulit diselesaikan. Sikap tak peduli TBC (Trash Bucket Conveyor) adalah suatu
dari mayoritas masyarakat akan penanggulangan metode yang penulis pikirkan dan penulis coba
sampah menjadi pemicu utama. Oleh karena rancang untuk mengatasi permasalahan diatas.
masyarakat terbiasa membuang sampah tanpa Dengan mekanisme pemindahan berkelanjutan.
memikirkan akibatnya. Banyak sekali dampak Memodifikasi konstruksi dari bucket elevator dan
negatif yang terjadi. Banjir, longsor sampah, disesuaikan dengan kebutuhan pengangkatan
penyakit dan lain sebagainya. Salah satu masalah sampah dengan lokasi kerja disungai.
yang kerap terjadi adalah, adanya penumpukan
sampah sehingga dapat menghambat bahkan 2. Proses Perancangan
menyumbat aliran sungai. Hal ini disebabkan
banyaknya masyarakat yang menjadikan sungai Trash Bucket Conveyor dirancang untuk
sebagai pembuangan akhir yang praktis. Fatalnya mengatasai permasalahan sampah yang hanyut di
jika aliran sungai terhambat maka dapat sungai dan menumpuk di pintu air. Metode
menyebabkan naiknya air sungai ke daratan. Untuk perancangan Trash Bucket Conveyor ini
mencegah terjadinya penumpukkan sampah dan berdasarkan pada VDI 2222.
berbagai akibat yang dibawanya. Maka harus ada MERENCANA
suatu mekanisme yang dapat memindahkan Proses perencanaan meliputi beberapa
sampah dari sungai ke tempat lain (penampungan) kegiatan. Diawali dengan mengkaji dan
secara terus menerus. mengidentifikasi masalah dengan berfokus pada
Sejauh ini, pemindahan sampah dari sungai mekanisme pemindahan sampah dari aliran
dilakukan di pintu air dengan menggunakan sungai. Hingga mengamati keadaan dari beberapa
escavator dan crane. Penulis menilai metode ini pintu air yang menjadi contoh masalah.
kurang efektif. Pemindahan sampah menggunakan MENGKONSEP
alat berat tentunya akan memerlukan banyak Proses mengkonsep didasari oleh beberapa
tenaga manusia (operator). Sehingga kemampuan hal yaitu, daftar tuntutan perancangan Trash
serta jam kerja dari pemindahan sampah ini Bucket Conveyor, pemetaan fungsi dan
menjadi terbatas (minim). Akibatnya ketika air mekanisme, pemilihan komponen sesuai
membawa sampah dalam jumlah banyak, metode kebutuhan maupun fungsi, dan konsep rancangan.
yang ada tidak akan mampu mengakomodir MERANCANG
pemindahan. sehingga sampah akan menumpuk Proses merancang Trash Bucket Conveyor
dan pintu air akan tersumbat. Maka perlu adanya terbagi dalam beberapa tahap yaitu, draft
metode baru yang dapat mengatasi permasalahan rancangan awal, analisa dan perhitungan
tersebut. Yaitu dengan pengangkatan secara kekuatan, penentuan spesifikasi rancangan,
bertahap tanpa melibatkan operator atau dengan penentuan tipe dan model komponen standar dan
non sandar sesuai kebutuhan, dan pemodelan. Maka penulis menyimpulkan bahwa mekanisme
PENYELESAIAN yang dirancang harus mampu mengakomodir
Hasil perhitungan dan penetapan tipe maupun pemindahan sampah dengan debit besar, kriteria
standard komponen pada tahap perancangan, sampah adalah sampah dengan berbagai macam
disusun dalam bentuk draft rancangan akhir, dan material yang hanyut dan mengapung di aliran
disusun dalam bentuk gambar kerja dan sungai. Penulis berencana untuk membuat
dokumentasi teknik lainnya. mekanisme untuk mengangkat sampah dan
kemudian memindahkannya ke tempat
2.1 Tahap Merencana penampungan di bantaran sungai. Penulis
menyimpulkan, akan ada dua mekanisme
Setelah melalui tahapan dentifikasi masalah. Maka konveyor yang bekerja. Yang pertama adalah
terdapat suatu masalah yang tak berkesudahan di bucket konveyor yang berfungsi untuk mengangkat
Indonesia, yaitu permasalahan mengenai sampah. sampah dari aliran sungai dan yang kedua adalah
Penyebab utamanya yaitu kurangnya kesadaran belt konveyor yang berfungsi untuk
masyarakat untuk mau membuang sampah pada memindahkannya ke tempat penampungan.
tempatnya dan kurang baiknya sistem pengelolaan
yang dilakukan. Dimulai dengan adanya keinginan 2.2 Tahap Mengkosep
untuk menyelesaikan permasalahan
penanggulangan sampah yang ada di Indonesia Proses pertama dalam tahap mengkonsep
yang menjadi permasalahan pelik. Maka penulis adalah membuat pemetaan konsep rancangan.
mencoba membuat suatu solusi pemecahan Setelah terlihat gambarannya kemudian
masalah tersebut. Adalah sungai yang menjadi dilanjutkan dengan penentuan daftar tuntutan
target tempat penulis untuk mengembangkan sebagai acuan pembuatan rancangan.
suatu mekanisme mesin penanggulangan sampah. Selanjutnya menentukan fungsi menyeluruh dari
Sungai dijadikan tempat sampah yang paling Trash Bucket Conveyor dengan metode black box
praktis. Hal itu menyebabkan penumpukan yang nantinya akan menghasilkan struktur pada
sampah yang semakin menggunung ketika menuju masing-masing fungsi bagian rancangan. Berikut
ke muara. Pemecahan sampai saat ini adalah adalah daftar tuntutan yang harus dipenuhi pada
dengan adanya pengerukkan dengan proses perancangan. Berikut adalah pemetaan
menggunakan escavator dan crane. Namun konsep rancangan dengan menggunakan metode
penulis menilai metode itu belum cukup efektif. black box :
Melihat berbagai kondisi dari target lokasi.
Pemetaan diatas adalah gambaran dari konsep meter menggunakan konstruksi tembok.
yang penulis rencanakan untuk merealisasikan 3. Konveyor harus mampu bekerja dalam
rencana yang merupakan solusi dari keadaan basah (tidak terganggu dengan air).
permasalahan sampah disungai. Adapun 4. Menggunakan penggerak motor listrik.
cakupan yang akan penulis realisasikan dalam
proyek ini adalah mekanisme yang berada dalam Tuntutan Sekunder :
kotak kuning yaitu Trash Bucket Conveyor. 1. Panjang konveyor sekitar 4 meter
Berikut merupakan daftar tuntutan dalam 2. Sudut Elevasi 45 derajat.
pengerjaan proyek. 3. Jarak antar bucket 600 mm
Tuntutan Primer :
1. Mampu mengakomodir pemindahan sampah 2.3 Tahap Merancang
sebesar 200 ton sampah/hari.
2. Konveyor di konstruksi di sungai, Dengan Bucket Conveyor adalah suatu alat pemindah
konstruksi penyekatan sungai selebar 3,5 yang berfungsi untuk memindahkan material dari
suatu tempat ke tempat yang lain dengan 6. Fungsi rangka dan struktur untuk menopang
memanfaatkan mekanisme perubahan gerak dan meletakkan segala macam komponen
rotasi dari motor menjadi gerak translasi yang dari alat.
ditransmisikan melalui hubungan sproket dan Berikut merupakan pemilihan rancangan
rantai yang membawa bucket sebagai media konstruksi secara rinci dari setiap fungsi yang
pemindah. Bucket Conveyor ini umumnya memiliki sudah ditetapkan, yang disajikan dalam bentuk
kemiringan ekstrim. Bahkan bisa dikonstruksi diagram FMS (Fungsi, Mekanisme dan Struktur).
tegak lurus dengan bidang lantai.
TBC adalah salah satu bagian dari mekanisme
yang direncanakan penulis sebagai media
penanggulangan sampah disungai yang mengacu
pada konstruksi dari bucket konveyor. TBC
memiliki fungsi untuk mengangkut sampah yang
terbawa aliran sungai secara terus menerus.
Adapun sampah yang dapat diangkut adalah
sampah yang mengambang di air. Namun TBC ini
hanyalah satu dari beberapa mekanisme lain.
Sehingga Perlu adanya mekanisme lain diluar
TBC yang memiliki fungsi untuk memindahkan
sampah yang diangkat ke tempat lain
(penampungan). Adapun mekanisme itu berupa
sebuah belt conveyor. Dengan begitu TBC barulah
bisa bekerja seperti apa yang diinginkan.
TBC akan dikonstruksikan pada sungai yang
disekat oleh konstruksi tembok selebar 3,5 m.
Penulis merencanakan adanya fondasi yang
kokoh untuk menopang dan mengikat TBC pada
bidang lantai. Jika sungai terdiri lebih dari 4m,
maka TBC dapat dikonstruksikan secara paralel.
Selain itu, TBC pun harus ditempatkan dekat
dengan penampungan sampah seperti di pintu air
atau lainnya. Sehingga sampah yang diangkut dari
sungai dapat segera ditampung dan dipindahkan.
Fges = Ft.KA+Fz+Fs
Fs = (mr+Mb).g
(17.20-Rolof matek)
Ft = .9 . 45 Fs = 59,16.10
Fz = . . Fges = 7720,7.1+3750+2600
Pemilihan Sproket :
Tsubaki, RF03100 R 10T – BW N
Gambar 3.3 Standar sproket conveyor yang dipilih
Pitch = 100 mm
m (Berat per Pitch) = 0,29 kg
d : Diameter
Ftot : Gaya berat total
: Tegangan Gabungan
: Tegangan Bengkok
Ftot = Fbucket+Fsampah+Fsproket+Frantai
. 240
= 731+10880+444+591.6 = .
= 12600 N 32
Ft = Ftot/4 3150.240.32
=
. 65
= 12,6/4
= 3150 N
σb = 28
1
= Ft =
.
1
= . =
. .
16
3,68
=
324. . 13
Fw = . 2 = 2600 N
= 17
240
= 3. 120
2
= 28 3. 17 120
= 40,7 120 AMAN!!
Dipilih bantalan dengan diameter poros 40 agar tidak terjadi konsentrasi tegangan pada poros
yang diakibatkan oleh perbedaan diameter yang ekstrem.
Ftot/6 = (1260.10)/6
= 2300 N
Frangka/6 = (350.10)/6
= 584 N
Fgab = 2884 N
. 633
=
WB INP 100x50 = 34200 cm³
σb = 53,4 Aman
Berdasarkan tabel diatas. hasil pembagian dari daya motor dan putaran. Makan diambil sproket dengan
tipe Nr24B.
Daftar Pustaka