DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmatnya penyusun mampu
menyelesaikan tugas ini guna memenuhi tugas mata Kuliah Pendidikan Agama
Islam yang berjudul “Impor Garam Membuat Petani Garam dalam Negeri Gulung
Tikar” dapat selesai seperti waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan tugas atau makalah ini tidak sedikit yang penyusun
hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan teman seperjuangan, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik
yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penyusun sebutkan di atas. Tak ada
gading yang tak retak, untuk itu penyusunpun menyadari bahwa makalah yang telah
peyusun susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta
kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis
membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan
saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan
mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak
berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
1.2.Rumusan masalah
1.3.Tujuan
1. Mengetahui faktor yang mempegaruhi keputusan pemerintah mengenai
kebijakan impor garam di Indonesia
2. Manganalisis hubungan antara kebijakan impor garam terhadap
kesejahteraan petani garam Indonesia
3. Mengetahui solusi untuk mengatasi dampak kebijakan impor garam
terhadap petani garam Indonesia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
II.3 Undang–Undang Impor Garam di Indonesia
Pemerintah resmi menerbitkan peraturan yang bakal mengatur pengalihan
kewenangan pemberian rekomendasi impor garam dari yang semula berada di
ranah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadi kewenangan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Regulasi yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 2018 tentang tata cara pengendalian
impor komoditas perikanan dan komoditas pergaraman sebagai bahan baku dan
bahan penolong industri telah diteken Presiden Joko Widodo. Dalam Peraturan
Pemerintah No 9/2018 merupakan penggabungan antara Undang-undang Nomor 7
Tahun 2016 tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan,
dan petambak garam dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
perindustrian. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya impor garam di
Indonesia adalah produksi garam dalam negeri, baik mutu maupun jumlah, sampai
saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, terutama garam
sebagai bahan baku industri masih sangat rendah, sehingga masih diperlukan garam
yang bersumber dari impor.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Selain itu diperlukan pula kebijakan pemerintah dalam nilai tukar serta harga agar
nantinya lebih berpihak ke arah petani.
6
III.4 Anjloknya harga garam nasional
Impor garam yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah memberikan
dampak yang sangat signifikan terhadap petani garam Indonesia. Tujuan impor
yang pada awalnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam negeri yang tidak
dapat diperoleh di dalam negeri ataupun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
yang walaupun di dalam negeri ada, tapi tidak mampu untuk memenuhi semua
kebutuhan konsumsi di dalam negeri. Namun, seiring dengan berjalannya waktu,
tujuan yang ditetapkan tersebut tidak terealisasi sesuai dengan rencana. Kebijakan
tersebut justru malah membawa dampak negatif bagi masyarakat Indonesia,
terutama petani garam Indonesia. Banyak petani tidak dapat bertahan dengan
pilihan usahanya, bahkan ada yang meninggalkan usahanya dan berpindah
menekuni mata pencaharian lain. Problem yang dihadapi petani garam yang tampak
kepermukaan, antara lain menyangkut harga, mutu garam yang sangat rendah,
sampai membanjirnya garam impor.
7
Kita sebagai salah satu mahasiswa Teknik Kimia juga diharapkan mampu
mengatasi hal ini,dengan menggunakan teknik dan ilmu yang dipelajari selama
kuliah ataupun percobaan percobaan yang dapat mempermudah kinerja pemerintah
dan seluruh masyarakat Indonesia.
8
BAB IV
IV.1 Kesimpulan
9
IV.2 Saran
Untuk mengatasi permasalahan ini, banyak hal yang harus dilakukan yaitu:
sebelum menetapkan suatu kebijakan (dalam kasus impor garam), pemerintah
seharusnya mampu mempertimbangkan berbagai aspek terlebih dahulu terutama
petani garam nasional. Jangan sampai merugikan petani garam lokal. Jika memang
harus dilakukan impor, diharapkan tidak melebihi dari produksi garam Indonesia
sehingga harga garam bisa tetap stabil. Adanya bantuan dari pemerintah untuk
petani garam lokal dari aspek teknologi akan sangat membantu. Dengan adanya
teknologi yang lebih bagus, diharapkan mampu memenuhi memenuhi kebutuhan
garam nasional bahkan bisa melakukan ekspor. Selain pemerintah, petani garam
sendiri juga harus berusaha untuk menjadi petani yang cerdas. Mereka harus
terbuka pada teknologi baru yang diperkenalkan pemerintah. Sehingga dengan
adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dan petani, kesejahteraan akan
terwujud.
10
DAFTAR PUSTAKA
11