Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR BELA

NEGARA
Oleh : Apridio Faiz An Nabil (19031010025)

Latar Belakang
Dalam konsep bela negara, seorang warga bisa melakukannya secara fisik
atau non-fisik. Bela negara secara fisik diartikan sebagai usaha pertahanan
menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan
negara. Sementara bela negara secara non-fisik diartikan sebagai upaya untuk
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, bisa melalui pendidikan,
moral, sosial, atau bidang lainnya. Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib dan
berhak turut serta dalam bela negara. Dasar hukum bela negara juga telah diatur
dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 30 ayat 1, serta UU No. 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 dan 2.

Dasar Hukum Bela Negara

Berikut dasar-dasar hukum yang menunjang dalam upaya bela negara di


Indonesia :
1. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.”
2. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan
keamanan negara.”
3. Pasal 30 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
“Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai
kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.”
4. UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

5. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 68:

“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Definisi dan Tujuan Pertahanan Negara

Definisi pertahanan negara merupakan “segala usaha untuk


mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara” (Pasal 1 angka 1 UU No. 3 Tahun 2002). Sedangkan
tujuan dari pertahanan negara “Pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan
pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945”.

Komponen Pertahanan Negara

1. Komponen utama adalah TNI

2. Komponen cadangan, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber
daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen
utama.

3. Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam,


sumberdaya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung
atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen
utama dan komponen cadangan.

Pengertian Bela Negara

Pengertian Bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang


Pertahanan Negara adalah “sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.”

Unsur Bela Negara

Berikut unsur-unsur yang ada dalam sebuah usaha bela negara yang ada di
Indonesia :

1. Versi Pertama

• Cinta tanah air.

• Kesadaran berbangsa dan bernegara.

• Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.

• Rela berkorban untuk bangsa dan negara

• Memiliki kemampuan awal bela negara.

2. Versi Kedua

• Memiliki jiwa cinta tanah air

• Rela berkorban demi kesejahteraan bangsa dan negara

• Meyakini bahwa Pancasila merupakan ideologi negara


• Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara

• Mempunyai keahlian awal bela negara

Fungsi Bela Negara

Berikut fungsi adanya sebuah upaya bela negara di Indonesia :

• Sebagai penjaga keutuhan wilayah negara

• Sebagai pertahanan negara dari suatu ancaman

• Sebagai sebuah panggilan sejarah

• Sebagai kewajiban masing-masing warga negara

Tujuan dan Manfaat Bela Negara

Berikut tujuan dan manfaat yang diperoleh dari sebuah usaha bela negara
di Indonesia :

Tujuan :

• Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945

• Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara

• Melestarikan budaya bangsa yang luhur

• Melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara

• Menjaga identitas dan integritas suatu bangsa

Manfaat :

• Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan kegiatan lain.

• Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan


seperjuangan.

• Membentuk mental dan fisik yang tangguh.


• Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri.

• Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok.

• Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu.

• Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.

• Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan


kegiatan.

• Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak


disiplin

• Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

Bentuk Bentuk Bela Negara

Berikut bentuk-bentuk kegiatan yang bisa dilakukan dalam upaya bela


negara di Indonesia :

1. Pendidikan Kewarganegaraan
Yaitu mempelajari dan menghayati ilmu pengetahuan tentang hak dan
kewajiban warga negara. Pendidikan ini juga mencakup wawasan nusantara,
kebangsaan dan ideologi negara. Kita tidak bisa memiliki jiwa patriotik tanpa
pengetahuan akan nilai-nilai kebangsaan. Secara ringkas, pendidikan ini
mengajarkan kita untuk menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara
yang selalu patuh pada hukum dan kontrak sosial lainnya.
2. Pelatihan Dasar Kemiliteran

Latihan kemiliteran tingkat dasar bisa menjadi salah satu bentuk upaya
bela negara. Dengan ikut latihan, raga dan jiwa kita dilatih. Berpartisipasi
dalam latihan kemiliteran berbeda dengan menjadi anggota militer. Nilai
penting dari ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik sekaligus
menumbuhkan jiwa patriot dan nasionalis dalam diri kita. Meskipun kita kuat
secara fisik, tanpa adanya jiwa nasionalis, kita tidak akan mau mati demi
membela negara.

3. Pengabdian Sebagai Prajurit Baik Wajib atau Sukarela


Hampir mirip dengan yang kedua, tapi kali ini dibedakan niatan
keikutsertaannya. Menjadi prajurit di Indonesia adalah pilihan. Beberapa
negara di dunia seperti Korea dan Amerika Serikat menerapkan aturan wajib
militer. Indonesia tidak menerapkannya. Tapi kita tak tahu ke depan, bisa jadi
aturan wajib militer diterapkan. Lebih-lebih bila negara dalam keadaan
genting akibat peperangan dengan negara lain. Menjadi prajurit, tak
diragukan lagi adalah suatu bentuk upaya membela negara.
4. Pengabdian Sesuai Profesi

Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentukan oleh profesi. Secara
sederhana, siapapun dapat membela negara sesuai dengan pekerjaannya atau
keahlian profesionalnya. Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan
upaya bela negara dengan cara membimbing anak didik dengan tekun
sehingga meraih apa yang dicita-citakannya kelak. Mengajar di depan kelas
secara profesional adalah suatu bentuk bela negara.

Makna Bela Negara

Berikut makna yang dari sebuah upaya bela negara yang ada di Indonesia :

1. Sebagai Warga Negara


Hakikat pembelaan negara dalam makna ini dapat berupa karya nyata ikut
membangun negeri sesuai profesi masing-masing (arsitek, dokter, nelayan,
petani, guru, dan lain-lain), ikut menciptakan suasana damai dan tenteram di
lingkungannya masing-masing, dan taat dalam membayar pajak.
2. Sebagai TNI
Makna bela negara di sini adalah kewajiban dari setiap prajurit TNI, baik
Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat, yang telah dilatih
secara militer untuk itu. Mereka dengan kemampuan yang ada, harus bersiap
di garis depan pertempuran Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan
Indonesia secara fisik, dari ancaman dari luar maupun dalam. Untuk itu, para
prajurit TNI juga sudah terlatih untuk dapat mengawasi situasi dan kondisi di
mana pun dia berada sekaligus menjaga ketertiban umum. Contoh bela negara
dengan contoh sikap patriotisme yang dilakukan prajurit Sapta Marga adalah,
berjuang di garis depan pertempuran, menjaga garis perbatasan wilayah darat
dan air Indonesia dan negara lain, dan siap menjaga ketertiban umum tanpa
berpihak dengan kelompok mana pun.
3. Sebagai Wajib Militer
Makna bela negara secara umum adalah wajib militer. Wajib militer ini
adalah pelayanan yang dilakukan oleh individu yang telah cukup dari segi
usia atau sudah menyelesaikan pendidikannya (sesuai aturan suatu negara)
terhadap negaranya dalam bentuk fisik. Pelayanan tersebut dapat dilakukan
secara sukarela (atas kemauan pribadi individu) dan atau dipaksa / kewajiban.
Wajib militer yang dilakukan secara terpaksa atau dipaksakan kepada
seseorang oleh negara, biasanya dilakukan apabila suatu negara dalam
kondisi darurat perang. Biasanya kewajiban ini berlaku kepada setiap laki-
laki warga negaranya dengan syarat tertentu, kecuali individu yang
mengalami gangguan fisik / mental atau alasan khusus keagamaan).
4. Sebagai Pelajar atau Mahasiswa
Makna bela negara bagi bagi pelajar dan generasi muda, bela negara tidak
sekedar berupa mempertahankan negara dalam bentuk fisik. Dalam
penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hamkamnas), bela
negara adalah bagaimana cara generasi muda mengisi kemerdekaan dengan
segala sesuatu yang bermanfaat dan memajukan bangsa.
Tahap awal pendidikan bela negara, dapat dicapai dengan Pendidikan
kewarganegaraan di sekolah-sekolah yang di dalamnya terdapat pendidikan
bela negara. Dengan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan pelajar dan
generasi mudah lebih mencintai tanah airnya, menyadari arti penting
berbangsa dan bernegara, dan mempunyai semangat rela berkorban untuk
bangsa dan negara Indonesia. Selain itu diharapkan generasi muda akan
menjauhi segala bentuk kegiatan yang negatif dan merusak. Contoh
perwujudan bela negara yang dapat dilakukan pelajar dan generasi muda, di
antaranya menjauhi paham radikalisme dan penyalahgunaan narkoba, tidak
melakukan tindakan kriminal, belajar dengan giat sesuai kemampuannya, ikut
mengharumkan nama Bangsa Indonesia di segala bidang (bidang sains dan
matematika, teknologi, pertanian, budaya), dan lain-lain.

Contoh Upaya Bela Negara

Berikut contoh kegiatan yang bisa dilakukan dalam upaya bela negara di
Indonesia :

• Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.


(lingkungan keluarga)

• Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga)

• Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan
mencintai produk-produk dalam negeri (lingkungan keluarga)

• Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan sekolah)

• Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah (lingkungan sekolah)

• Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam


masyarakat (lingkungan masyarakat)

• Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan


masyarakat)

• Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll.(lingkungan


masyarakat)

• Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara)

• Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara)

• Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi


& dasar negara ( lingkungan negara)
• Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun
( lingkungan negara)

Anda mungkin juga menyukai