Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA I

SIZE REDUCTION

OLEH
KELOMPOK 5
Novita Aprilia Maya Sari
Jefry Soclin S

(1007121295)
(1007135282)

Noris Saputra

(1207113588)

Clara Shinta Asri Alpina


Juni Irwanda
Muhammad Rifter Hanafi

(1207136388)
(1207136440)
(1207121264)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul Size Reduction ini adalah
untuk memenuhi tugas kelompok Operasi Teknik Kimia I.
Dalam pembuatan makalah ini tentu banyak hambatan dan rintangan,
diantaranya adalah pada pencarian sumber atau bahan serta waktu yang terbatas
dalam menyusun makalah, dan hal-hal lainnya yang mungkin tidak perlu
disebutkan.
Ucapan terima kasih kami untuk pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah, teman-teman yang membantu memberikan ide-ide
cemerlangnya, kemudian terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
kami.
Kritik dan saran sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah
ini.Semogamakalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Maret2014
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Tujuan.......................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................
2.1 Pengertian Alat Pemecah dan Penggiling................................................................
2.1.1 Perlakuan dan Penanganan Partikel Padatan serta pemeriksaan bahan olahan......
2.2 Jenis-Jenis Alat Pemecah dan Penggiling................................................................
2.2.1 Crusher (Alat Pemecah)........................................................................................
2.2.2 Macammacam Crusher........................................................................................
2.2.2.1 Jaw Crusher (Alat Pemecah Rahang).................................................................
2.2.2.2 Primary Impact Crushers....................................................................................
2.2.2.3 Cone Crushers....................................................................................................
2.2.2.4 Horizontal Secondary Impact Crushe.................................................................
2.2.2.5 Pemecah Menengah (Roll Crushers)..................................................................
2.2.2.6 Vertical Shaft Impact Crushers...........................................................................
2.2.2.7 Hammermills / Limemilis....................................................................................
2.2.3 Blake (penggiling).................................................................................................
2.2.3.1 Penggiling Fuller................................................................................................
2.2.3.2 Penggiling Raymond...........................................................................................
2.2.3.3 Penggiling Peluru................................................................................................
2.2.3.4 Penggiling Buhrstone..........................................................................................
2.2.3.5 Penggiling Ultra..................................................................................................
2.3 Tujuan Alat Pemecah dan Penggiling......................................................................
2.4 Pemilihan alat pemecah dan penggiling berdasarkan sifat dan ukuran....................
2.5 Kebutuhan Energi alat pemecah dan penggiling......................................................
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................
BAB 1V DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dalam dunia industri kimia, alat pemecah dan penggiling sangat

dibutuhkan. Alat pemecah dan penggiling bertujuan untuk mereduksi ukuran


partikel. Misalnya, mereduksi ukuran padatan supaya mempunyai ukuran atau
luas spesifik, memecah batuan untuk memisahkan material atau kristal dari
bahan tertentu, dan seperti batuan yang mengandung mineral berharga dipecah,
kemudian dipisahkan dari padatan lainnya.
Beberapa step operasi dilakukan untuk memproduksi material dari ukuran
> 30 cm menjadi 75 m :
1. mereduksi ukuran besar (coarse size reduction, crushing) untuk
material >7 cm.
2. mereduksi ukuran sedang (intermediate size reduction, crushing)
untuk ukuran 1-7 cm.
3. mereduksi padatan halus (fine size reduction, grinding).

1.2

Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk melegkapi tugas Operasi Teknik Kimia I.

Selain itu ingin memperdalam pengetahuan tentang alat pemecah dan


penggilingsekaligus makalah ini disusun untuk berbagi pengetahuan bagi para
pembaca tentang alat pemecah dan penggiling.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian Alat Pemecah dan Penggiling

Alat pemecah dan penggilingadalah

salah

satu

operasi

untuk

memperkecil ukuran dari suatu padatan dengan cara memecah, memotong, atau
menggiling bahan tersebut sampai didapat ukuran yang diinginkan. Menurut
ukuran produk yang dihasilkan alatpemecah dan penggiling dibedakan menjadi
crusher,blake,ultrafine blake, dan cutter. Artinya membagi-bagi suatu bahan padat
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanis
(menekan) diantara dua benda padat, tumbukan pada sebuah benda padat, dan
gaya geser ( menggerus).
Contoh Industri :
1.

Bongkahan bijih tambang dipecah sehingga menjadi ukuran yang di

inginkan.
2. Pada industri material bahan bangunan.
3. Industri Plastik yaitu menghancurkan lembaran plastik menjadi kubuskubus kecil.
4. Industri Semen.
5. Industri Pupuk.
Tujuan alat pemecah dan penggiling adalah :
1.

Meningkatkan daya larut.

2.

Meningkatkan daya guna (mempermudah dalam penggunaan bahan).

3.

Mempermudah dalam proses pencampuran bahan.

4.

Mempermudah penyimpanan dan penanganan bahan padat.

Gamba
r 2.1Mekanisme Alat Pemecah dan Penggiling
2.1.1

Perlakuan dan Penanganan Partikel Padatan serta pemeriksaan


bahan olahan
Semua bentuk dan ukuran dapat ditentukan dalam padatan, sedangkan yang

terpenting dalam pandangan teknik kimia adalah pertikel-partikel kecil.


Pemahaman sifat-sifat dari massa partikel padat diperlukan dalam perencanaan
proses dari peralatan agar sesuai dengan aliran / arus yang mengandung padatan.

Sebuah partikel padatan mempunyai karakteristik dalam bentuk jika dilihat


dari ukurannya, bentuknya, density (kerapatannya). Partikel yang homogen
mempunyai density yang sama sebagai material curah. Partikel ini diperoleh dari
pemecahan padatan, misalnya : biji logam mempunyai density yang berbeda
dengan bahan curah.
Bentuk penanganan bahan olahan yaitu pengecilan ukuran bahan olahan
yang dapat dilakukan dengan proses basah dan kering.
Macam karakteristik bahan olahan yaitu :
1. Tingkat kekerasan bahan olahan (tekstur bahan), dalam hal ini yang digunakan
adalah tekstur lembut, tekstur sedang, dan tekstur keras.
2. Tingkat frioble bahan (tingkat kemudahan pecah) dari bahan olahan.
Kondisi bahan dilihat dari stuktur pembentuk (stuktur kristal) bahan.
3. Tingkat kandungan serat dan golongan serat dalam bahan, kondisi ini
ditunjukan dengan golongan serat dalam bahan misalnya seratnya mudah
sobek, seratnya mudah patah/putus atau seratnya kenyal.
4. Kadar cairan bahan.
2.2

Jenis-Jenis Alat Pemecah dan Penggiling

2.2.1

Crusher (Alat Pemecah)


Crusher adalah alat size reductionyang memecahkan bongkahan padatan

yang besar menjadi bongkahan bongkahan yang lebih kecil, dimana ukurannya
sampai batas beberapa inch.
Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu :

Primary crusher, ini mampu beroperasi untuk segala feed. Produk yang

dihasilkan mempunyai ukuran 6-10 inch.


Secondary crusher, ini mampu beroperasi dengan ukuran feed. Produk
yang dihasilkan mempunyai ukuran inch.

2.2.2 Macam macam Crusher


2.2.2.1 Jaw Crusher (Alat Pemecah Rahang)

Gambar 2.2.2.1.1 Jaw Crusher


Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge, dan beroperasi dengan
menerapkan penghancur bertekanan. Ini merupakan salah satu peralatan pemecah
batu yang paling terkenal di dunia. Jaw crusher sangat ideal dan sesuai untuk
penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki
kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat
mencapai 320Mpa.
Keuntungan stone crusher model jaw crusher ini antara lain :
1.

Struktur sangat sederhana sehingga perawatannya mudah

2. Kapasitas yang fleksibel


3. Proteksi dari over load
4. Efisiensi tinggi dan biaya operasi yang rendah
5. Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik
Jaw crusher sering digunakan sebagai peralatan pengolahan primer,
sehingga jaw crusher dianggap memiliki kelebihan dalam pemeliharaan mudah
dan baik untuk instalasi.Jenis ini paling efektif digunakan untuk batuan
sedimen sampai batuan yang paling keras seperti granit atau basalt. Jaw
crusher merupakan mesin penekan (compression) dengan rasio pemecahan 6:1.
Kekuatan resistensi tekanan di bawah 350 Mpa, yang cocok untuk
menghancurkan primer. Jaw crusher bisa digunakan dalam kimia pertambangan,
industri metalurgi, konstruksi jalan dan bangunan kereta api, dan lain-lain.
Untuk pengolahan mineral pertambangan, jaw crusher dapat digunakan
untuk pengolahan menghancurkan bauksit, bijih tembaga, bijih emas, bijih besi,
bijih timah, mangan, bijih perak, bijih seng, alunite, aragonit, arsenik, aspal, ball
clay, barit, basal, bentonit, kokas, beton, dolomit,

feldspar, granit, kerikil,

gipsum, kaolin, batu kapur, marmer, kuarsa, pasir silika, dan sebagainya.

Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang berukuran


sampai dengan 90% dari bukaan feednya dapat diterima. Untuk kerikil,
karena umumnya berbentuk bulat, disarankan pemakaian material dengan
ukuran 80% dari bukaan. Secara umum discharge material dua kali setting
crusher. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan discharge setting.
Alat pemecah rahang ini terutama dipakai untuk memecah bahan olahan
berupa bijih-bijih atau batu-batu. Bahan olahan ini ini dipecah diantara dua rahang
besi atau baja.
Konstruksinya mempunyai sepasang rahang yang satu diam dan yang
satunya bergerak maju mundur (bolak-balik). Proses pemecahan bahan olahan
dari pemecah rahang ini berlangsung berkala dengan cara tekanan dan potongan.
Jaw crusher atau alat pemecah rahang mempunyai 2 sistem :
1. Sistem Blake dengan ciri-ciri titik engsel di atas, bagian bawah bergerak
mundur maju.

Gambar 2.2.2.1.2 Pemecah rahang sistem blake ( The blake jaw crusher )

Adapun cara kerja dari jaw crusher sistem Blake adalah :


Suatu eksentrik menggerakkan batang yang dihubungkan dengan dua
toggle, toggel yang satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang ayun.

Titik pivat terletak pada bagian atas rahang gerak atau diatas kedua rahang pada
garis tengah bukan rahang. Pada system ini, umpan dimasukkan kedalam rahang
berbentuk V yang terbuka ke atas. Satu rahang tetap dan tidak bergerak,
sedangkan rahang yang satu lagi membuat sudut 200 300 dapat bergerak maju
mundur yang digerakkan oleh sumbu eksentrik, sehingga memberikan kompresi
yang besar terhadap umpan yang terjepit diantara dua rahang. Muka rahang ini
mempunyai alur dangkal yang horizontal. Umpan besar yang terjepit antara
bagian atas rahang dipecah dan jatuh keruang bawahnya yang lebih sempit dan
dipecah. Pada mesin ini baut pecah yang berfungsi sebagai penahan apabila
terdapat material solid dengan ukuran yang lebih besar dan keras maka dia akan
pecah dengan sendirinya tetapi tidak akan merusak keseluruhan dari pada alat jaw
crusher.
2. Sistem Dodge dengan ciri-ciri titik engsel di bawah, bagian atas
bergerak mundur maju.

Gambar 2.2.2.1.3 Pemecah rahang sistem Dodge ( The dodge jaw crusher )
Adapun cara kerja dari jaw crusher sistem Blake adalah :
Kebaikan pemecah menurut sistem Dodge ialah pada titik engselnya
terletak dibagian bawah. Pada waktu pemecahan berlangsung lubang pembuang
hanya sedikit terbuka (seolah-olah tetap). Oleh karena itu hasil olahannya akan
lebih rata. Keburukannya ialah lubang pembuang itu mudah tersumbat.
Pemecah menurut sistem Blake paling banyak di pakai karena tidak
mempunyai keburukan seperti Dodge. Keburukan sistem Blake hasil olahan

kurang rata. Supaya mulut kedua rahang itu tidak mudah rusak, biasanya dilapis
dengan plat baja yg dikeraskan dan mudah diganti. Pada bidang penekan dari plat
baja

itu

di

bentuk

rusuk-rusuk

bergerigi

untuk

mempercepat

proses

pemecahannya.
Untuk mendapatkan usaha penekanan yg besar dan pergerakan yg teratur,
dipasang roda penerus. Biasanya di buata dari besi tuang pejal. Untuk
mempercepat membukanya kembali rahang bagian bawah digunakan sebuah
pegas sekrup. Kemungkinan yang terjadi ialah bahwa selama alat pemecah
tersebut bekerja ada suatu bahan olahan yg keras dan hampir tidak dapa
dipecahkan masuk diantara kedua rahang atau mulut rahang sehingga
mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang besar pada mesin ini. Maka untuk
memperkecil kerusakan-kerusakan itu, diusahakan supaya bagian yg rusak itu
harganya murah dan mudah di pasang. Dalam pemecah rahang itu terdapatlah apa
yg dinamakan Baut Pecah. Pada baut ini akan terjadi gaya geser yg besar bila
ada benda yg besar masuk ke dalam mulut rahang dan mengakibatkan patahnya
baut pecah tersebut, sedangkan pada bagian lain tidak akan terdapat kerusakan
lagi.
2.2.2.2 Primary Impact Crushers
Crusher Impact Primer disarankan terutama untuk batu kapur atau
untuk penggunaan dengan abrasi lebih rendah. Single impeller impact
breakers menghasilkan produk yang bentuknya seperti kubus meskipun semula
merupakan

batu

lempengan

serta

meningkatkan

kualitas

aggregat

dan

mempertinggi kapasitas plant. Crusher Impact Primer bekerja di sepanjang


garis belahan alam untuk menghasilkan material dengan sudut yang kurang
tajam. Ukuran pemecah impak umumnya menunjukkan feed openingnya.
Dengan rasio pemecahan sampai dengan 20 : 1, persyaratan pemecahan
sekunder dikurangi bila dibandingkan jenis tekanan Crusher

Impact

Primer

biasanya digunakan untuk material dengan 10-15abrasif atau kurang. Gradasi


keluaran diatur dengan berbagai kecepatan dan stripper car setting.
Keuntungan jenis ini adalah :
1. Menghasilkan ukuran produk yang relatif ideal.

Kerugian jenis ini adalah :


2. Bagian-bagian flail (rotor) dan breaker plate lekas aus.
3. Mudah timbul kemacetan bila batu yang dipecah terlalu keras.
2.2.3.3 Cone Crushers

Gambar 2.2.2.3.1 Cone Crusher


Cone Crusher digunakan secara luas sebagai mesin pemecah batu
sekunder

dan tersier

seperti

halnya

jaw

crusher

untuk pemecah

batu

primer.Crusher jenis cone merupakan mesin serba guna bagi kebanyakan pasir
dan kerikil serta material yang memiliki ukuran butir asal (sebelum di pecah)
20-25

cm

yang

tidak

memerlukan lagi

crusher

primer. Untuk

batu

hasilledakan, cone cruher berfungsi sebagai crusher lanjutan dan/atau crusher


akhir setelah crusher primer. Cone crusher mempunyai rasio pemecahan 4-6 : 1.
Berbagai susunan liner menyesuaikan masing-masing mesin dengan ukuran batu
yang akan dipecah dan persyaratan produk. Gradasi produk berubah mengikuti
bukaan setting samping yang tertutup.
Konstruksinya mempunyai sepasang kerucut yang satu diam dan yang
satunya berputar. Proses pemecahan bahan olahan dari pemecah rahang ini
berlangsung continue dengan cara gesekan & potongan.
Akan tetapi pada pemecah kerucut ini cara memecahnya tidak berkala
seperti pemecah rahang, melainkan terus-menerus. Pada animasi di bawah ini
memperlihatkan proses pemecahannya.

Gambar 2.2.2.3.2 Cone crusher


Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu atas kerucut berfungsi
sebagai engsel, sedangkan ujung bagian bawah berkeliling hingga gerakan kerucut
berayun mengelilingi bagian bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan
kerucut ini jark antara kerucut dengan selubung berubah-ubah.
Pada waktu ruang itu sedang mengecil terjadi pemecahan dan pada waktu
ruang membesar bahan olahan yang sudah di giling akan turun. Pekerjaan ini
berlangsung sepanjang keliling kerucut dan terus-menerus.
Konstruksi sebuah pemecah kerucut yang diputarkan dengan perantaraan
sebuah rod sabuk dengan roda gigi konis (roda gigi tirus). Dalam pesawat ini
sumbu utama bagian bawah dimasukkan kedalam uatu tabung eksenterik. Bila
tabung tersebut di putar makanya sumbunya akan berayun.
Kadang-kadang bidang penekan kerucut dan tabung kerucut membentuk
rusuk-rusuk dan bias diganti bilamana sudah tipis atau aus.
2.2.2.4 Horizontal Secondary Impact Crushers

Gambar 2.2.2.4.1 Horizontal Secondary Impact

Crusher Impak Sekunder Horizontal menggabungkan kelebihan pemecah


batu jenis impak dengan teknologi high chrome. Crusher impak sekunder
menghasilkan produk berbentuk kubus (diperlukan pada spesi ikasi yang saat
ini) semakin ketat pada material yang sebelumnya sangat abrasive untuk proses
impak. Dengan rasio pemecahan sampai dengan 12 : 1, crusher impak sekunder
dapat mengurangi atau bahkan menggantikan crusher akhir. Dari ukuran ter
besar yang masuk 30 40 cm dapat dihasilkan dapat diatur melalui 2 (dua)
cara. Yang pertama dengan mengubah kecepatan rotor. Semakin cepat, produk
yang dihasilkan semakin halus Yang kedua dengan mengatur pelat pemecah
juga dapat berpengaruh terhadap gradasi keluaran (output).
2.2.2.5 Pemecah Menengah (Roll Crushers)

Gambar 2.2.2.5 Horizontal RollCrusher


Roll Crusher sangat diperlukan untuk menghasilkan produk dengan
ukuran tertentu Crusher jenis tekanan ini menghasilkan variasi pemecahan
yang lebih besar dibanding jenis crusher lainnya.Crusher dengan roll ganda
memiliki rasio pemecahan terbatas antara 2 - 2,5 : 1. Roll triple menghasilkan
rasio pemecahan 4 - 5 : 1. Untuk meningkatkan pr oduksi serta agar keausan
dapat merata, harus diusahakan agar material yang masuk dapat tersebar
merata di permukaan roll.
Gradasi keluaran diatur dengan bukaan setting pembuang. Roll tidak
terpengaruh oleh kelembaban atau plastisitas material seperti pada crusher jenis
cone.

Pemecah menengah pada umumnya bahan olahan untuk di pecah berasal


dari hasil olahan pemecah kasar. Untuk pemecah menengah meliputi :
2.2.2.5.1 Pemecah putar
Cara pengerjaan pemecahan pd pemecah putar berdasarkan tekanan dan
gesekan. Bahan olahan dilewatkan diantara dua buah roda yg berputar dgn arah yg
berlawanan. Biasanya pemasangan salah satu dari kedua roda itu tetap, sedangkan
yg satun yalagi dpt bergerak maju mundur karena ditahan oleh pegas sekerup baja.
Bila kecepatan putar kedua roda itu sama, maka bahan olahan hanya
dilinyak atau dipecahkan. Sedangkan bila kecepatan putar kedua roda itu tdk sama,
bahan olahan selain dipecahkan juga dipuntir. Penggunaan pegas ulir ialah untuk
menjaga supaya roda putar dpt kembali, bilamana sewaktu-waktu mundur atau
merenggang dari roda putar yg lain. Hal ini dpt terjadi bilamana ada bahan olahan
yg keras dan tdk dpt dipecahkan masuk diantara kedua roda putar. Sehingga tdk
terjadi kerusakan pd bagian-bagian mesin pemecah tsb.
Roda putar biasanya dibuat dari besi tuang yg dikeraskan atau keliling dari
roda itu dilapisa dgn ban baja yg dikeraskan.Bila ini sudah tipis atau rusak ban dpt
ditukar atau diganti.
Gambar di bawah ini, menunjukkan sebuah pemecah putar yg hanya terdiri
dari dua roda putar. Biasanya pemecahan dari mesin semacam ini tdk dpt mencapai
hasil yg diinginkan bila penggilingan hanya satu kali,sehingga pemecahan
dikerjakan berkali-kali.

Gambar 2.2.2.5.1.1 Pemecah putar

Gambar 2.2.2.5.1.2 Pemecah putar bertingkat dua

Gambar 2.2.2.5.1.3 Pemecah putar


Untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan pemecahan, mesin
pemecah ini kemudian dibuat mesin pemecah putar yg bertingkat. Terdiri dari
beberapa roda putar dan jarak antara roda-roda putar itu tdk sama (makin
kecil ),hingga hasil akhir dari pemecah semacam ini dpt mencapai besar butir yg
diinginkan. Pemecahan putar semacam ini sering kali dipakai untuk memecah hasil
dari pemecah kasar.

Gambar 2.2.2.5.1.4 salah satu pemecah putar sebenarnya ( Roll crusher )


2.2.2.6 Vertical Shaft Impact Crushers

Gambar 2.2.2.6.1 Vertical Impact Crusher

Crusher

Impak Corong Vertikal, sebagaimana crusher impak sekunder horizontal,


cruher impak corong vertikal menggabungkan keunggulan impak dengan
bahan logam bersepuh high chrome. Ini merupakan crusher akhir yang dapat
menghasilkan produk berbentuk kubus Tergantung susunan crusher, material
dengan abrasi 75-80 % dapat ditangani dengan crusherini. Ukuran material yang
masuk dibatasi 5 - 8 cm, tergantung ukuran crusher. Crusher jenis ini adalah
mesin yang sangat memuaskan untuk menghasilkan chip untuk per kerasan
beraspal berukuran12 - 20 mm. Susunan table/envil akan menghasilkan gradasi
paling halus dengan keausan paling tinggi. Crusher ini dapat ditambah rotor
yang dapat mengganti shoe table dan berpasangan dengan anvil ring atau rock

shel pada material yang lebih abrasi. Seperti pada crusher jenis impak lainnya,
perubahan kecepatan akan merubah gradasi keluaran.

2.2.2.7 Hammermills / Limemilis

Gambar 2.2.2.7.1 Hammermill/Limemill


Hammermill/Limemill cruher jenis mill digunakan untuk batu kapur
berkualitas tinggi, dengan kadar abrasi yang kurang dari 5 %, menghasilkan
jumlah besar material halus. Hammermill umumnya digunakan untuk pemecah
sekunder yang dapat menerima feed material berukuran sampai dengan 20 cm
dan memiliki rasio pemecahan 20 :1 Limemill didesain

khusus

untuk

menghasilkan " Quality aglime" dan dapat mener ima feed material berukuran
sampai dengan 10 cm. Pemilihan kapasitas / kemampuan untuk menerima
feed material yang tepat, kedudukan pelat breaker dan kecepatan crusher
menentukan gradasi crusher untuk kedua unit.
Hammermills biasanya digunakan untuk penggerindaan makanan binatang
seperti pelet dan disediakan lengkap dengan dibangun menghembus. Penggemar
ini memungkinkan yang mentah dan mengandaskan material untuk disampaikan
seluruh sistem, dan mempunyai suatu keuntungan tambahan mendinginkan
makanan di dalam proses itu. Yang sederhana hanyalah konstruksi sempurna
penggilingan memungkinkan jadinya ditampung ke dalam kebanyakan sistem yang
berjalan. Suatu silinder horisontal dilapisi dengan plat baja, didalamnya terpasang
baling-baling yang dilengkapi dengan palu. Pada pengoperasiannya, bahan hasil

pertanian yang terdapat pada plat baja dihancurkan oleh gaya tumbuk yang berasal
dari tumbukan palu. Pada desain yang lain dari mesin mesin jenis ini memakai
suatu ayakan sehingga produk yang telah dihancurkan dan memiliki ukuran
tertentu yang dapat lolos dari suatu lubang. Suatu hammer milladalah suatu mesin
untuk mengiris-iris material ke dalam partikel. Mereka mempunyai banyak sort,
jenis aplikasi di dalam industri banyak. Suatu mesin kebun, yang menggiling butir
ke dalam tepung kasar untuk diberi makan ke ternak. Suatu hammer mill sangat
utama suatu drum baja yang berisi suatu baling-baling, cross-shaped horisontal
atau vertikal yang di atasnya berputar palu menjulang. Palu bebas untuk
mengayun, baling-baling diputar pada suatu kecepatan tinggi di dalam drum
material dimasukan ke dalam suatu corong tuang makanan.
Butir kecil hammermills dapat dioperasikan arus rumah tangga. Mobil
besar shredders dapat menggunakan satu atau lebih 2000 daya kuda ( 1.5 MW)
mesin diesel untuk menggerakkan hammermill.Palu yang tanpa menyaring
menggiling udara penggunaan mengalir untuk memisahkan partikel kecil dari yang
lebih besar. Dirancang agar energinya lebih efisien dibanding reguler hammermills.
Kelebihan:
Bisa menghasilkan suatu cakupan luas ukuran partikel butir, bekerja
dengan manapun serat dan material rapuh, merampas berguna, menurunkan
investasi awal ketika bandingkan dengan suatu penggilingan alat penggulung,
pemeliharaan minimal perlu, partikel butir yang diproduksi penggunaan suatu
hammermill akan biasanya berbentuk bola, dengan suatu permukaan yang nampak
disemir.
Kekurangan:
Lebih sedikit energi yang efisien ketika dibandingkan ke suatu
penggilingan alat penggulung, boleh menghasilkan panas ( sumber rerugi tenaga),
menghasilkan variabilitas ukuran partikel nsur/butir lebih besar ( lebih sedikit
seragam). Penggilingan palu ribut dan dapat menghasilkan polusi debu
2.2.3 Blake (penggiling)
Blake adalah alat ini beroperasi untuk memecah bongkahan
dihasilkan crusher,

sehingga

bongkahan

ini

menjadi

bubuk.

yang
Untuk

intermediate blake produk yang dihasilkan

40 mesh. Ultrafine blake hanya

dapat menerima ukuran feed lebih kecil /4 mesh.


2.2.3.1 Penggiling Fuller
Dalam penggiling pusingan ini sebuah peluru atau lebih yang bergerak
bebas dalam rumah-rumah atau lintasan giling akan bergerak berkeliling dalam
sebuah lintasan akibat pergerakan dari tangan-tangan yang diputarkan oleh suatu
sumbu. Bila tangan-tangan ini berputar semakin cepat, maka semakin besar pula
gaya sentrifugal yang terjadi pada peluru terhadap lintasan gilingnya. Biasanya
hasil giling dari penggiling semacam ini sangat halus, sehingga pengeluaran hasil
gilingnya ditiup oleh udara dari lintasan giling dan ditangkap oleh sebuah
penampung. Penggiling ini sering dipakai untuk membuat arang bubuk dan semen.
2.2.3.2 Penggiling Raymond
Pada penggiling Raymond terdapat tiga sampai enam buah sumbu yang
digantungkan berengsel pada tangan-tangan. Pada ujung-ujung sumbu itu dipasang
roda-roda penggiling. Bila poros utama berputar, maka tangan akam membawa
tanga-tangan yang menggantung itu akan berputar berkeliling. Roda-roda
penggiling akan menekan pada cincin penggiling atau lintasan giling hingga bahan
giling akan digilas sampai halus.
Pemasukan bahan giling diatur dengan menggunakan sebuah roda sudut
yang berputar dengan kecepatan yang tetap.
Dibagian bawah roda penggiling dipasang sudu-sudu atau kipas-kipas
angin yang turut berputar bila sumbu utama berputar. Sudu-sudu ini akan
menghembus keatas hingga bahan giling yang sudah halus akan tertiup dan
ditangkap, kemudian dipisahkan oleh sebuah pemisah zat yang disebut pesawat
topan.
Sebagai pengganti sudu-sudu atau kipas angin, kadang-kadang dipakai juga
sebuah baling-baling. Penggunaan baling-baling ini selain untuk meniup bahan
giling yang sudah halus, juga untuk menjaga bilamana ada bahan giling yang jatuh
ke bawah ruang giling. Oleh sebab itu bahan giling itu akan kembali diantara roda
penggiling dan lintasan giling.

Penggiling Raymond sering dipakai untuk menggiling fosfat, batu kapur,


arang bubuk, dan sebagainya pada mesin dengan ukuran sedang, kapasitas giling
sampai kira-kira 5000 kg arang batu tiap jam dengan ukuran butir yang dihasilkan
kira-kira 0,07 mm.

Gambar 2.2.3.2.1 Penggiling Raymond


2.2.3.3 Penggiling Peluru
Penggiling peluru terdiri dari sebuah tromol yang pada bagian dalamnya
diisi peluru-peluru yang dibuat dari baja atau batu. Peluru-peluru itu berada diatas
tembereng-tembereng yang disusun pada keliling dagian dalam teromol.
Tembereng-tembereng ini mempunyai lubang-lubang sedangkan diluar dari
keliling tembereng ini dipasang pula sebuah teromol yang merupakan ayakan.
Cara kerja dari penggiling peluru ini adalah sebagai berikut. Bila teromol
penggiling berputar, tembereng-tembereng dan ayakannya akan ikut berputar
bersama-sama menurut sumbu mendatar. Bahan giling dimasukkan dari bagian atas
sehingga bercampur dengan peluru-peluru. Bahan giling yang sudah halus akan
keluar dari lubang yang pengeluaran setelah melewati tembereng-tembereng dan
ayakan yang berbentuk teromol.
Bentuk hasil giling dari penggiling peluru ini tidak pernah bersudut tapi
berbentuk bola, yang kadang-kadang sangat penting bagi suatu industri.
Penggilingan peluru ini dapat berjalan terus-menerus.Pada mesin sedang bekerja,
peluru-peluru ini tidak boleh jatuh diatas ayakan, karena dapat mengakibatkan
ayakan menjadi cepat rusak.

Kadang-kadang pengeluaran hasil giling yang sudah halus pada mesin ini
bersama-sama dengan air yang diisikan kedalam teromol penggiling. Pengerjaan
secara demikian ini disebut penggilingan basah. Sebuah peluru penggiling yang
teromolnya sangat panjang (kalau dibandingkan dengan garis tengahnya) disebut
pipa penggiling.
Karena bahan giling yang dimasukkan atau dikerjakan dalam sebuah pipa
penggiling harus menjalani seluruh panjang dari teromol itu, maka hasil giling
akan sangat halus karena lebih lam menjalani proses penggilingan bila
dibandingkan dengan hasil dari penggiling peluru biasa (yang teromolnya lebih
pendek). Sebuah pipa penggiling dapat dipakai untuk penggilingan kering ataupun
penggilingan basah.
Penggiling peluru biasanya dipakai untuk menggiling tanah liat, tepung
Thomas, tulang, arang kayu, bahan cat, pelapis kaca, email, kwarsa, dan
sebagainya. Ukuran butir bahan giling diantara 20-50 mm, dan ukuran butir hasil
giling kira-kira 0,25 mm.
Ketentuan-ketentuan penggilingan basah untuk menggiling peluru dan pipa
penggiling tercantum dalam daftar dibawah ini.
Ketentuan penggilingan basah untuk penggiling peluru.
Garis

tengah Panjang

teromol

teromol Kecepatan

(cm)

Kapasitasmenggiling(t

(putar/menit)

on/jam)

(cm)
250

200

25

30

500

250

25

60

Tabel 2.2.3.3.1 Ketentuan penggilingan basah untuk penggiling peluru

Ketentuan Pipa Penggiling untuk Glingan Basah.

Garis

tengah Panjang

Kecepatan

Kapasitas

teromol

teromol

(putaran/meni

(ton/jam

(cm)

(cm)

t)

Jumlah

berat

peluru-peluru

100

400

35

(kg)
11000

125

500

35

16

17000

150

800

35

43

32000

Tabel 2.2.3.3.2 Ketentuan penggilingan basah untuk Gilingan Basah

Gambar 2.2.3.3.1 Penggiling Peluru


2.2.3.4 Penggiling Buhrstone
Penggiling buhrstone terdiri dari dua buah penggiling yang tersusun
bertingkat. Pada waktu mesin bekerja, salah satu dari batu tersebut berputar atau
yang disebut dengan batu jalan, sedangkan batu yang tidak berputar disebut batu
baring.
Batu giling yang berputar bisa batu bagian atas, dengan batu giling bawah
yang diam atau bisa juga sebaliknya. letak dari dua batu giling tersebut tidak saling
menekan, melainkan mempunyai jarak yang mudah diatur sesuai dengan
kebutuhan.

Batu giling bagian atas bisa dinaik-turunkan dengan cara mengatur


bautnya, sedangkan batu giling bagian bawah dapat diturun-naikkan dengan cara
pengaturan roda tangan.Batu giling bagian atas dan bagian bawah mempunyai aluralur yang berlawanan, sehingga bila batu giling berhadapan akan membentuk sudut
lancip yang berupa tepi alur tajam yang membantu memotong bahan giling dan
menggeser bahan kearah keliling bidang giling.
Cara kerja :
Bahan giling masuk dari bagian atas dan masuk ke bagian ruang tengah
penggiling. batu giling bawah berputar menggiling bahan dan hasil gilingan keluar
dari bagian bawah dengan ukuran bulir 0,07 mm.Penggiling buhrstone dapat
bekerja terus menerus dan banyak dipakai untuk menggiling rempah-rempah,
pigmen, dll.

Gambar 2.2.3.4.1 penggiling burhstone


2.2.3.5 Penggiling Ultra
Bahan olahan, masuk dari atas ke dalam ruang penggilingan, ini dicapai
dengan menggunakan udara terkompresi, ditiup dalam melalui titik injeksi
berpusat. Proses penggilingan dicapai dengan dampak dan penggilingan partikel
satu sama lain. Pengelompokan terpadu memilih partikel dari ukuran yang
dibutuhkan dan mengembalikan ukuran partikel yang tidak diinginkan kembali ke
proses penggilingan sampai ukuran yang dibutuhkan tercapai.

Gambar 2.2.3.5.1 Penggiling Ultra


2.3 Tujuan Alat Pemecah dan Penggiling
Alat pemecah dan penggiling bertujuan untuk mereduksi ukuran partikel.
Contoh:
1.
2.

Mereduksi ukuran padatan supaya mempunyai ukuran atau luas spesifik.


Memecah batuan untuk memisahkan material atau kristal dari bahan

3.

tertentu.
Batuan yang mengandung mineral berharga dipecah, kemudian
dipisahkan dari padatan lainnya.

Beberapa step operasi dilakukan untuk memproduksi material dari ukuran


>30 cm menjadi 75 m :
1.

mereduksi ukuran besar (coarse size reduction, crushing) untuk


material >7 cm.

2.

mereduksi ukuran sedang (intermediate size reduction, crushing)


untuk ukuran 1-7 cm.

3. mereduksi padatan halus (fine size reduction, grinding).


2.4 Pemilihan alat pemecah dan penggiling berdasarkan sifat dan ukuran
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat pemecahan
dan penggilingan :
1. ukuran umpan,
2. ratio,
3. distribusi ukuran partikel dii arus produk,
4. kapasitas,
5. sifat bahan, seperti hardness, abrasiveness, stickiness, densitas,
flammability.
6. kondisi basah atau kering.
2.5 Kebutuhan Energi alat pemecah dan penggiling
Energi yang dibutuhkan crusher/blake digunakan untuk :
a. mengatasi friksi mekanis.
b. Menghancurkan bahan.

BAB III
KESIMPULAN
Alat pemecah dan penggiling adalah salah satu operasi untuk memperkecil
ukuran dari suatu padatan dengan cara memecah, memotong, atau menggiling
bahan tersebut sampai didapat ukuran yang diinginkan. Menurut ukuran
produk yang dihasilkan alat size reduction dibedakan menjadi crusher, grinder,
ultrafine grinder, dan cutter.
1. Macammacam Alat pemecah dan penggilingMenurut Produk :
a. Crusher

b. Grinder

DAFTAR PUSTAKA
Austin, GT, 1984, Shreves Chemical Process Industries 4th edition, McGrawHill
Book Co.
Cobe Mc and Smith, 1956. Unit Operation of Chemical Engineering, Inc.
Toronto, London, New York.
Coulson and Richardsons. 2005. Chemical Engineering Design. Elsefier :
Oxford.
Edahwati, luluk, 2009. Alat Industri Kimia. UPN Press, Surabaya.

Maliq, Iwan, 2008. Grinding dan Sizing. http://iwanaik.wordpress.com /


2010/11/28/grinding/. Diakses tanggal 17 Maret 2014
Perry, H, Robert, Chemical Engineers Handbook Edition 5, 1973, MC Graw Hill
Company : Tokyo, Japan.
Walas, S.M. 1998. Chemical Process Equiment. Butterworth : Heinemman.

Anda mungkin juga menyukai