Dosen :
Moh. Sabariman, Ir., M.Si
Disusun Oleh :
Fardhan Syaputra
2013340020
Theresia Vintania
2013340036
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul
Pengecilan Ukuran Alat Penggiling Hammer Mill ini dengan lancar. Penulisan paper ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Satuan
Operasi dan Mesin Industri Pangan, Bapak Moh. Sabariman Ir., Msi
Paper ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan pengecilan ukuran, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan alat penggiling hammer mill, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih
kepada pengajar matakuliah Satuan Operasi dan Mesin Industri Pangan atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan paper ini serta kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya paper ini.
Penulis berharap, dengan membaca paper ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai alat penggiling hammer mill, khususnya
bagi penulis. Memang paper ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
TEORI
1.1. Pengecilan Ukuran .....................................................................
BAB I
TEORI
Terdapat empat cara menurut Mc. Cabe, et. al. (1976), yang dapat diterapkan pada mesinmesin pengecilan ukuran, yaitu
1) kompresi, pengecilan ukuran dengan tekstur yang keras;
2) impact atau pukulan, digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar;
3) attrition, digunakan untuk menghasilkan produk dengan tekstur halus dan;
4) cutting, digunakan untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk tertentu.
Semua cara yang digunakan untuk memotong partikel zat padat dan dipecahkan
menjadi kepingan kepingan yang lebih kecil dinamakan size reduction atau pemecahan/
pengecilan ukuran. Di dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil dengan berbagai
cara yang sesuai dengan tujuannya. Produk produk komersial biasanya harus memenuhi
spesifikasi yang sangat ketat dalam hal ukuran maupun bentuk partikelnya yang sangat
berpengaruh terhadap reaktifitas zat padat tersebut. Pemecahan ini juga dapat memisahkan
komponen yang mungkin tidak diinginkan dengan cara mekanik, serta dapat juga
memperkecil bahan bahan berserat untuk memudahkan proses penanganannya.
Secara umum tujuan dari size reduction atau pemecahahan ini adalah:
Memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut
pada padatan tertentu,
Ukuran umpan,
Kapasitas,
Beberapa cara untuk memperkecil ukuran zat padat dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai cara, yaitu:
Kompresi (tekanan)
Prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat terhadap buah,
Biasannya, penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras. Alat dari
4
kompresi ini dinamankan chrushing rolls. Proses ini dilakukan dengan memberikan
gaya tekan yang besar sambil dilakukan penggesekan pada suatu permukan padat,
sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang tidak tertentu. Umumnya, permukaan
alat dibuat dengan kekerasan tertentu, sehingga dapat membentuk pencabikan bahan.
Impak (pukulan)
Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan memanfaatkan gaya impact,
yaitu pemberian gaya yang besar dalam waktu yang singkat. Prinsip kerja dari impact
adalah dengan memukul buah. Alat yang biasa digunakan yaitu hammer mill. Alat ini
untuk menghasilkan bahan dengan ukuran kasar, sedang, dan halus. Bahan yang
berserat atau kenyal tidak dapat dikecilkan ukurannya dengan cara pemukulan, karena
gaya impact tidak dapat menyebabkan pecahnya bahan menjadi bagian yang lebih
kecil. Demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan cara
pemukulan karena akan merusak bentuk asal. Jika pemukulan dilakukan dengan
penahan, maka dikatakan terjadi peristiwa atau proses penggerusan atau penumbukan.
Sebaliknya, jika tanpa penahan dikatakan proses pemukulan saja. Pemukulan cocok
dilakukan pada bahan yang keras tetapi rapuh dalam kondisi kering. Sedangkan untuk
bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian dilakukan dengan cara
penggerusan. Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada bahan kering ataupun
basah. Umumnya, pada bahan yang basah dilakukan dengan penambahan air sebagai
media pendingin alat penggerus.
Atrisi (gesekan)
Atrisi menghasilkan zat yang sangat halus dari bahan yang lunak dan tidak abrasif.
Pemotongan
Merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung suatu benda tajam
pada bahan yang dipotong. Struktur permukaan yang terbentuk oleh proses
pemotongan relatif halus, pemotongan lebih cocok dilakukan untuk sayuran dan
bahan lain yang berserat. Perajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang
ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rimpang, batang, buah dan lainlain. Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan dan berpengaruh
terhadap kualitas simplisia yang dihasilkan. Perajangan bahan dapat dilakukan secara
manual dengan pisau yang tajam dan terbuat dari stainlees ataupun dengan mesin
5
pemotong/perajang. Bentuk irisan split atau slice tergantung tujuan pemakaian. Untuk
tujuan mendapatkan minyak atsiri yang tinggi, bentuk irisan sebaiknya adalah
membujur (split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya
melintang (slice). Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif yang terkandung
dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan
agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan
besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur.
Tidak pada permukaan padatan tertentu tetapi sebagai media disekitar padatan, seperti
coloid mill.
Berdasarkan ukuran zat padat yang akan dikecilkan (umpan) maka peralatan pemecah atau
pengecil ukuran zat padat dibedakan atas:
Berdasarkan cara kerja dan ukuran produk yang diperoleh, maka peralatan size reduction
dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:
1) Crusher (mesin pemecah)
2) Grinder (mesin giling)
3) Ultrafine Grinder (mesin giling ultra halus)
4) Cutting machine (mesin pemotong).
6
Sementara itu, mesin hummer mill/crusher memiliki daya dan tenaga lebih kuat karena
memang sumber penggeraknya berupa bearing elektromotor dengan daya mencapai 20 HP.
Kehalusan yang bisa dicapai jenis mesin ini sebesar 80 hingga 100 mesh. Sementara itu
jumlah produksi hammer crusher per jam-nya bisa mencapai 5 ton. Hal ini bergantung lagi
pada jenis bebatuan yang hendak dihaluskan. Hammer crusher tentu jauh lebih mahal
ketimbang hammer mill. Harganya kurang lebih sekitar Rp.20.000.000.
BAB II
PRINSIP KERJA PERALATAN
Delivery Device
Bahan dimasukkan ke dalam dilivery device dari palu oleh vena feeder kecepatan
variabel. Jenis feeder dapat memiliki motor bekerja keras dengan pengontrol yang
dapat diprogram untuk motor penggerak utama dari hammer mill. Kecepatan
operasional feeder dikendalikan untuk mempertahankan beban ampere optimal dari
motor utama.
Palu desain dan konfigurasi
Desain dan penempatan palu ditentukan oleh parameter-parameter operasi seperti
kecepatan rotor, tenaga kuda motor, dan area terbuka di ruang palu. Palu Optimal
desain dan penempatan akan memberikan kontak maksimum dengan bahan industri
Hammer mills di mana kecepatan rotor adalah sekitar 1.800 rpm, harus menggunakan
palu yang sekitar 25cm (~ 10 inci) panjang, 6.35cm (~ 2,5 inci) lebar, dan 6.4mm
(0,25 inci) tebal. Untuk kecepatan rotor sekitar 3.600 rpm, palu harus 15 sampai 20
cm (~ 6-8 inci, 5 cm (~ 2 inci) lebar, dan 6,4 mm (0,25 inci) tebal.
Jumlah palu digunakan untuk pabrik palu dari 1.800 rpm, harus 1 untuk setiap
tenaga kuda 2,5-3,5, dan untuk 3.600 rpm, satu untuk setiap tenaga kuda 1 sampai 2.
Palu harus seimbang dan ditata pada batang sehingga mereka tidak jejak satu sama
lain. Jarak antara palu dan layar harus 12 sampai 14 untuk pengurangan ukuran butir
serealia (~ 1 / 2 inci) mm.
Dampak adalah kekuatan utama yang digunakan dalam sebuah hammermill.
Apapun yang meningkatkan kemungkinan tabrakan antara palu dan target,
meningkatkan besarnya tumbukan, atau memperbaiki materi take-away memberikan
keuntungan dalam pengurangan ukuran partikel. Besarnya tumbukan dapat meningkat
dengan meningkatkan kecepatan palu.
Desain Layar (screen)
Jumlah daerah terbuka di layar palu pabrik menentukan ukuran partikel dan
efisiensi grinding. Layar harus dirancang untuk mempertahankan integritas dan
memberikan jumlah terbesar dari daerah terbuka. Screen bukaan (lubang) yang
diselaraskan dalam pola terhuyung 60 derajat daerah terbuka mengoptimalkan sambil
mempertahankan kekuatan layar. Metode ini akan menghasilkan sebuah area terbuka
40 persen menggunakan 3,2 mm (1 / 8 inci) lubang berjajar dalam 4,8 mm (3 / 16
10
inci) pusat. Feed produsen perlu membayar perhatian khusus pada rasio area layar
terbuka untuk tenaga kuda. rasio Direkomendasikan untuk biji-bijian akan menjadi 55
cm2 (~ 8-9 inci persegi) per tenaga kuda (Bliss, 1990). Tidak cukup terbuka luas per
hasil tenaga kuda pada generasi panas. Bila panas yang dihasilkan melebihi 44C ke
46C (120-125F), kapasitas mungkin akan menurun sebanyak 50 persen.
Penghapusan material berukuran dari hammermill adalah fitur desain kritis.
output yang tepat dari bahan tidak hanya mempengaruhi efisiensi operasi, tetapi juga
ukuran partikel. Ketika rasio yang benar area layar untuk tenaga kuda yang digunakan
dan jarak yang tepat antara layar palu dan wajah dijaga, sebagian besar berukuran
partikel benar akan keluar layar secara tepat waktu. Anderson (1994) menyatakan
bahwa partikel yang tidak melewati lubang layar menjadi bagian dari fluidized bed
bahan menyapu sepanjang muka layar oleh rotasi tinggi kecepatan palu. Seperti
partikel-partikel ini bergesekan layar dan satu sama lain ukuran mereka terus-menerus
dikurangi dengan putus sekolah. Pengurangan ukuran ini berlebihan kontraproduktif.
Energi terbuang dalam produksi panas, throughput dibatasi, dan partikel menjadi
terlalu kecil.
Hammer mill baru kebanyakan dilengkapi dengan udara-membantu sistem yang
menarik udara ke hammer mill dengan produk yang akan tanah. Sistem ini dirancang
untuk memberikan tekanan rendah di sisi keluar dari layar untuk mengganggu
fluidized bed material di muka layar, sehingga memungkinkan partikel untuk keluar
melalui lubang layar. Beberapa lingkaran penuh palu pabrik dirancang sehingga layar
berada pada dua potong. Hal ini dimungkinkan untuk menggunakan ukuran lubang
yang lebih besar pada busur ke atas dari palu untuk mengurangi jumlah bahan di
muka layar
11
Mesin pada gambar diatas berfungsi untuk menghancurkan berbagai bahan keras. Adapun
spesifikasi mesin ini adalah sebagai berikut :
Kapasitas
: 100kg/jam
Dimensi (pxlxt)
: 800x400x1200mm
Material rangka
: Canal U-50
Material body
Penggerak
: Diessel, 8 PK
Uk. mesh
Proses
Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong pengeluaran,
motor penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan ayakan :
Corong pemasukan
Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong
pemasukan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian
bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong
40o.
12
Pemukul
Pemukul terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini terdapat lima pasang pemukul
yang juga terbuat dari bahan stainless steel. Ukuran pemukul adalah antara 100 mm x
25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, hal ini bertujuan agar sisi
pemukul yang satu dapat menggantikan sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara
membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi horizontal dengan jumlah lima
pasang yang disatukan oleh empat buah poros yang terbuat dari stainless steel dengan
berdiameter 10 mm dipasang vertikal.
Saringan
Saringan yang digunakan pada hammer mill terbuat dari plat baja. Pada hammer mill
saringan memegang peranan penting dalam menentukan besar ukuran butir biji-bijian,
saringan dapat diganti-ganti tergantung dati besar ukuran butir hasil gilingan yang
dikehendaki.
Corong pengeluaran
Corong pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut
terpancung pada posisi terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan diameter
bawahnya adalah 120 mm.
Ayakan
Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya terbuat dari kayu
dengan bentuk seperti trapezium dan kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25
mm x 25 mm x 2.5 mm dengan ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi
ayakan ini adalah miring dengan kemiringan 10o, ini bertujuan untuk memudahkan
gerak dari transmisi yang menggerakkan ayakan dan mempercepat proses
pengayakan.
Motor penggerak
Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan
putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang
terbuat dari baja plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm yang dipasang dengan
sebuah engsel. Fungsi engsel adalah jarak antara poros terhadap motor dengan poros
utama dapat diatur untuk memperoleh tegangan sabuk yang diinginkan.
13
1) Bahan dimasukkan ke dalam hammer mills dan turun ke ruang palu melalui gaya
gravitasi akibat getaran rotor.
2) Palu yang umumnya potongan persegi panjang yang terbuat dari baja yang
dikeraskan dan melekat pada suatu poros yang berputar dengan kecepatan tinggi di
dalam ruangan akan menghancurkan material yang masuk melalui dilivery device
dan terus berulang ulang menumbuk material sampai halus.
3) Sreen logam berlubang, atau bar pengayak meliputi pembukaan debit mills
mempertahankan kasar bahan untuk lebih memaksimalkan hasil yang keluar
sementara memungkinkan bahan dengan ukuran besar untuk di tumbuk lagi sampai
halus dan menghasilkan produk.
4) Material yang tidak bisa dihalusakan oleh palu seperti kaca, batu atau logam akan
keluar dari mills melalui gravitasi. Pneumatik hisap yang kita gunakan untuk
membantu dalam pembuangan material yang lebih ringan seperti kayu, kertas atau
bahan yang belum halus dipisahkan dengan bahan yang telah halus.
14
BAB III
APLIKASI PADA PANGAN
3.1. Mesin Hammer Mill Penepung
Fungsi Hammer Mill Penepung
Yaitu merubah ukuran suatu bahan baku produksi menjadi butiran butiran tepung
yang sangat halus. Mesin penepung ini biasanya digunakan dalam industri dan pabrik
yaitu pada proses penggilingan gandum, pakan ternak, jus buah, penghancur kertas,
penghancur kompos organik dan sebagainya.
Prinsip Kerja
Bahan baku yang dimasukkan ke dalam mesin selanjutnya akan dibawa oleh sebuah
pelat ke bagian penghancuran. Setelah bahan baku dihancurkan, lantas kemudian bahan
pun akan dipotong dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga menjadi tepung.
Proses ini juga menimbulkan tekanan udara di dalam akan mengalir keluar. Dengan
kata lain bahan baku yang berupa tepung akan terbang keluar melewati saringan. Bahan
yang masih berukuran besar akan diproses kembali hingga berbentuk tepung halus.
Bagian-Bagian Hammer Penepung
Ada 5 struktur yang terdapat pada mesin hammer mill ini, yaitu
1) Foundation
Ini merupakan bagian paling dasar mesin yang berguna untuk menghubungkan
dan menopang seluruh bagian mesin serta bertindak sebagai tempat hasil
produksi keluar.
15
2) Rotor
Bagian ini berfungsi sebagai penggerak utama kinerja mesin. Terdiri dari poros
utama, piringan bingkai, piringan penghancur dan landasan. Bagian ini juga
bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan
pemeriksaan keseimbangan setiap bagian sebelum mesin dijalankan.
3) Operating door
Bagian ini berfungsi sebagai pintu untuk melihat dan memeriksa komponenkomponen yang berada di dalam mesin. Hal ini memungkinkan kita untuk
membersihkan saringan dan mengganti pisau penghancur dengan lebih mudah.
4) Casing bagian atas
Bagian ini berfungsi sebagai penghubung antara bagian atas mesin dengan
bagian bawahnya. Selain itu, casing ini juga berfungsi sebagai pengapit saringan
dan memberikan ruangan produksi yang cukup bersama-sama dengan rotor.
5) Feeding guide structur
Bagian ini berfungsi sebagai pintu masuk bahan baku produksi.
Cara Kerja
Secara umum, mesin ini berbentuk sebuah tabung besi yang memiliki poros di bagian
vertikal atau horizontal. Rotor berputar di bagian dalam mesin yang akan
menggerakkan mesin penepung. Bahan baku yang telah diproses oleh mesin akan
keluar sesuai besar ukuran yang telah dipilih melalui saringan atau plat penyaring.
Mesin hammer mill ini juga bisa digunakan sebagai mesin stone crusher sekunder dan
tersier. Karena prinsip kerjanya yang menggunakan aliran udara untuk memisahkan
partikel kecil dan besar, maka mesin ini diklaim jauh lebih murah dan lebih hemat
energi.
16
Keterangan:
1. Hooper masuk
2. Body mesin
3. Bearing dan house bearing
4. Poros mesin
5. Baut pengunci
6. Engsel
7. Saluran keluar
8. Rangka mesin
9. V-belt
10. Motor diessel
11. Saringan atau plat penyaring
12. Hammer dinamis
13. Hammer statis
Cara Kerja
Adapun mekanisme kerja mesin hammer mill penghancur bongkol jagung seperti pada
gambar diatas sebagai berikut :
17
1) Saat motor pengerak utama (motor diessel) dihidupkan, pulley pada motor
penggerak utama berputar mentransmisikan putaran ke pulley pada mesin
hammer mill melalui sabuk v-belt.
2) Pulley pada mesin hammer mill kemudian memutar poros mesin yang ada
hammer dinamisnya dengan 8 hammer dinamis I dan 4 hammer dinamis L.
3) Bongkol jagung masuk melalui hooper kemudian pemalu bekerja menghancurkan
bongkol jagung.
4) Serpihan bongkol jagung akan tersaring oleh plat penyaring yang berlubang
dengan ukuran diameter tiap-tiap lubang 1 mm.
5) Serpihan yang sudah berukuran 1 mm atau lebih kecil akan melewati alat
penyaring dan keluar melalui saluran keluar. Adapun yang belum berukuran 1mm
akan terus terpotong hingga berukuran 1 mm atau lebih kecil.
18
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi RS Gupta, JK., 2005, Text Book of Machine Design Eurasia, Publising House, ltd Ram
Nagar, New Delhi.
Sularso, K. Suga., 2002, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT.Pradnya
Paramita, Jakarta
Niemann G., A. Budiman dan Priambodo, 1986, Elemen Mesin Jilid II, Erlangga, Jakarta
19