Oleh:
Nicholas Ego Guarsa
061001800543
ABSTRAK
Universitas Trisakti
Fakultas Teknik Industri
Jurusan Teknik Mesin
2018
MAKALAH ILMIAH : REVIEW PENGUJIAN IMPACT
Abstrak
Pengujian impact adalah pengujian yang bersifat Destructive untuk mengetahui
sifat mekanik dari suatu material terutama logam. Sifat mekanik yang dimaksud
adalah sifat dari material untuk meredam beban kejut yang bergerak dinamis. Dari
pengujian impact juga dapat diketahui bahwa material yang diuji bersifat ulet
ataupun getas. Terdapat 2 jenis metode pengujian impact yang umum digunakan,
yaitu Charphy dan Izzod.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
Struktur dan Sifat Material dan syarat kelulusan mata kuliah tersebut pada
program kuliah Ekstensi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri,
Universitas Trisakti tahun 2018.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, terutama kepada:
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.4 TUJUAN...................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
iv
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 TUJUAN
Berikut adalah tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Pembaca mampu mengetahui pengertian dari pengujian impact
2. Pembaca mampu mengetahui sejarah pengujian impact
3. Pembaca mampu mengetahui jenis-jenis pengujian impact
4. Pembaca mampu mengetahui penjelasan detail dan rinci terkait 2
pengujian impact yang umum digunakan
5. Pembaca mampu mengetahui mekanisme pengujian impact
6. Pembaca mampu mengetahui cara perhitungan pengujian impact
7. Pembaca mampu mengetahui aturan pengujian impact
BAB II
PEMBAHASAN
Pada kesempatan ini penulis akan membahas apa itu impact. Impact adalah
salah satu sifat mekanik (Mechanical Properties) dari suatu material. Pengujian
impact adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan yang cepat (rapid
loading). Agar dapat memahami uji impact terlebih dahulu mengamati fenomena
yang terjadi terhadap suatu kapal yang berada pada suhu rendah ditengah laut,
sehingga menyebabkan materialnya menjadi getas dan mudah patah. Disebabkan
laut memiliki banyak beban (tekanan) dari arah manapun. Kemudian kapal
tersebut menabrak gunung es, sehingga tegangan yang telah terkonsentrasi
disebabkan pembebanan sebelum sehingga menyebabkan kapal tersebut terbelah
dua.
Metode Charpy
Metode Izod
diarahkan pada bagian belakang takik dari benda uji. Dengan meletakkan
posisi spesimen uji pada tumpuan dengan posisi horizontal/ mendatar.
Gbr 2.1. Ilustrasi skematik pembebanan impak pada benda uji Charpy
Gbr 2.2. Ilustrasi skematik pembebanan impak pada benda uji Izzod
-Tumbukan tepat pada takikan karena benda kerja dicekam dan specimen
tidak mudah bergeser karena dicekam pada salah satu ujungnya.
b. Terjadi secara tiba-tiba tanpa ada deformasi plastis terlebih dahulu sehingga tidak
tampak gejala-gejala material tersebut akan patah.
c. Tempo terjadinya patah lebih cepat
d. Bidang patahan relatif tegak lurus terhadap tegangan tarik.
e. Tidak ada reduksi luas penampang patahan, akibat adanya tegangan multiaksial.
2. Beban
Semakin besar beban yang diberikan , maka energi impak semakin kecil
yang dibutuhkan untuk mematahkan specimen, dan demikianpun sebaliknya. Hal
ini diakibatkan karena suatu material akan lebih mudah patah apabila dibebani
oleh gaya yang sangat besar.
3. Temperatur
Semakin tinggi temperatur dari spesimen, maka ketangguhannya semakin
tinggi dalam menerima beban secara tiba-tiba, demikinanpun sebaliknya, dengan
temperatur yang lebih rendah. Namun temperatur memiliki batas tertentu dimana
ketangguhan akan berkurang dengan sendirinya.
yang diikat dengan sebuah pegas. Ketika kita deformasi elastis maka pegas akan
berusaha melawan Fe yang kita tarik. Untuk deformasi plastis struktur mikro
sudah berubah. Sebagai inisiasinya adalah sudah putusnya ikatan antara Fe,
kemudian adanya pembentukan ukuran butir yang baru (biasanya ukuran butir
menjadi lebih kecil dan gepeng karena deformasi plastis akibat tekanan).
Pembentukan butir butir baru terbutlah yang menyebabkan terjadinya perubahan
struktur mikro.
Biasanya daerah elastik itu dibatasi oleh garis proporsioanal antara
tegangan san tegangan, nah ujung dari titik proporsioanl ini disebut sebagai yield
point. Setelah keluar dari daerah ini, disebut sebagai daerah plastic yang tidak
akan kembali kebentuk semula. Alasannya karena sudah terjadi perubahan,
sedangkan di daerah elastic tidak terjadi perubahan secara drastis, hal ini
disebabkan ketika masih di daerah elastis, logam dapat menahan beban yg
diberikan yg disebabkan oleh bertemunya dengan batas butir dengan dislokasi.
sehingga menghambat pergerakkan dari dislokasi, sedangkan ketika sudah
memasuki daerah plastik, dislokasi sudah memotong batas butir.
14
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk menentukan suatu produk layak pakai tentu harus andanya standard
yang harus ditetapkan. Standard sendiri harus ada yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif. Maka, untuk meminimalisir adanya perbedaan pendapat maka sebisa
mungkin standard dibuat kuantitatif. Untuk material logam sendiri diperlukan
adanya standard yang harus ditetapkan supaya dapat diketahui logam yang
digunakan tersebut masuk standard atau tidak. Untuk menentukan standard pada
material logam maka dibutuhkan suatu pengujian. Salah satunya adalah pengujian
impact pada logam. Ada dua metode yang umum digunakan untuk menentukan
nilai impact dari suatu logam yang diuji. Tergantung standard mana yang
digunakan sebagai referensi.
Untuk pembaca, dari penulis menyarankan agar ketika pembaca akan
melakukan pengujian impact maka membaca dulu referensi yang sesuai untuk
menentukan metode yang sesuai untuk pengujian impact terhadap material logam
yang akan diuji. Berikutnya adalah pentingnya factor suhu lingkungan dalam
pengujian impact. Material apabila diuji pada suhu yang berbeda maka hasilnya
akan berbeda pula. Semakin dingin maka material cenderung semakin getas.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/97950-ID-none.pdf
https://www.academia.edu/19670778/Laporan_Praktikum_Material-Uji_Impact
http://abdi94.blogspot.com/2014/06/pengujian-impact.html